Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN KASUS

PADA PELAYANAN HOME CARE

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Home Care

Disusun Oleh:

Agung Haristyawan (2134001)


Desy Pujiastiwi (2134004)
Devira Siswoyo (2134005)
Indrayati (2134006)
Intan Rizki Andini (2134007)
Septa Viana (2134010)
Aindrianingsih (2134013)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN


PRODI PROFESI NERS ALIH JALUR
TAHUN 2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan kesehatan dirumah merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
merupakan suatu komponen dalam memaksimalkan tingkat kemandirian. Meningkatnya
penyakit kronik dan paling banyak pada populasi lansia yang membutuhkan perawatan
rutin jangka panjang menjadi sesuai bila perawatan yang dilakukan adalah perawatan
berbasis home care (Yoyok, 2016)

Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individual dan keluarga,


direncanakan, dikoordinasi dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir
untuk memberi home care melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian atau
kombinasi dari keduanya (WarholaC,1980). Sherwen (1991) mendefinisikan perawatan
kesehatan di rumah sebagai bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian
dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi. (Adam, 2016)

Stuart (1998) menjabarkan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian dari


proses keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari rencana
pemulangan (discharge planning), bagi klien yang sudah waktunya pulang dari rumah
sakit. Perawatan di rumah ini biasanya dilakukan oleh perawat dari rumah sakit semula,
dilaksanakan oleh perawat komunitas dimana klien berada, atau dilaksanakan oleh
tim khusus yang menangani perawatan di rumah. Namun demikian, agar supaya
pelaksananaan perawatan dirumah dapat terencana dengan baik perlu dilakukan
manajemen dengan tepat (Adam, 2016)
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan home care. Manajemen yang baik
akan memudahkan membantu pencapaian tujuan home care baik dari tujuan
penyelenggara, perawat, team kesehatan maupun keluarga dan pasien. Dengan manajemen
home care yang baik unsur-unsur manajemen yang terdiri dari manusia, dana, method, alat
bahan dan pemasaran akan dapat dioptimalkan (Kemenkes RI, 2021). Makalah ini
bertujuan untuk menjelaskan manajemen kasus home care nursing berdasarkan tinjauan
teoritis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi manajemen kasus?
2. Bagaimana struktur organisasi system manajemen kasus?
3. Apa keuntungan manajemen kasus dapam pelayanan home care?
4. Bagaimana penggunaan manajemen kasus ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari manajemen kasus
2. Untuk mengetahui struktur organisasi dalam manajemen kasus
3. Untuk mengetahui keuntungan manajemen kasus dalam pelayanan home care
4. Untuk mengetahui penggunaan manajemen kasus
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Manajemen keperawatan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan


pengawasan untuk mencapai tujuan. (Kelly & Heidenthal, 2004). Menurut Swanburg
(2000) dalam Parellangi (2020), manajemen keperawatan adalah kelompok dari perawat
manajer yang mengatur organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen
keperawatan menjadi proses dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka.
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-sumber
keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan
obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan (Huber, 2000) dalam
Parellangi, 2020)

Manajemen kasus merupakan sistem pemberian asuhan keperawatan secara multidisiplin


yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan fungsi berbagai anggota tim kesehatan
(kolaborasi) dan sumber-sumber yang ada sehingga dapat dicapai hasil akhir asuhan
keperawatan yang optimal. Manajemen kasus merupakan proses pemberian asuhan
keperawatan, mengurangi fragmentasi, meningkatkan kualitas hidup klien dan efisiensi
pembiayaan (Marquis & Huston, 2000), dalam Parellangi, 2020,

Manajemen kasus juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk pelayanan yang disesuaikan
dengan tipe kasus yang diderita pasien kelompok kasus yang diderita mengacu pada pasien
yang memiliki masalah keperawatan yang sama. Dengan metode manajemen kasus setiap
pasien akan mendapatkan pelayanan yang khusus oleh tenaga home care yang memiliki
kemampuan sesuai dengan kondusu pasien. Perawat dengan metode kasus akan tahu lebih
jelas tentang segala hal terkait masalah kesehatan yang dihadapi sehingga secara langsung
tindakan yang akan dilakukan akan lebih efektif dan efisien (Kemenkes RI, 2021).

B. Struktur Organisasi
Unsur organisasi dalam pelayanan home care nursing berdasarkan SK Direktorat Yan
Medik NO HK 01.01.311.2001. Home care nursing terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu
pengelola pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan klien.

Gambar.2.1. Tata Hubungan Antar Unsur

Dari gambar diatas tampak bahwa home care nursing bisa terlaksana apabila ada
kerjasama antara pengelola home care nursing (PKR), klien dan pelaksana home care
nursing (Suardana, 2013) dalam Parellangi, 2020.
1. Pengelola Pelayanan home care nursing
Pengelola Pelayanan adalah agensi atau unit yang bertanggung jawab terhadap
seluruh pengelolaan perawatan kesehatan di rumah baik penyediaan tenaga, sarana,
dan peralatan serta mekanisme pelayanan sesuai standar yang ditetapkan. Pengelola
dapat berkedudukan sebagai salah satu bagian dari pelayanan kesehatan di rumah
sakit/klinik/puskesmas, atau dapat pula berkedudukan terpisah secara mandiri.
2. Pelaksana Pelayanan
Pelaksana Pelayanan adalah pelaksana pelayanan terdiri dari tenaga keperawatan
profesional dibantu dengan tenaga profesional lain terkait dan tenaga non
profesional. Pelaksana pelayanan tersebut terdiri dari koordinator kasus dan
pelaksana pelayanan.
3. Klien
Klien adalah penerima perawatan kesehatan di rumah dengan melibatkan salah
satu anggota keluarga sebagai penanggung jawab yang mewakili klien. Apabila
diperlukan keluarga juga dapat menunjuk seseorang yang akan menjadi pengasuh
(care giver) yang melayani kebutuhan sehari – hari klien.

Uraian tugas:

1. Pimpinan home care nursing


a. Kompetensi
(1) Identifikasi kebutuhan keperawatan
(2) Menyusun unit praktik keperawatan
(3) Mengorganisir unit praktik
(4) Melaksanakan fungsi ketenagaan
(5) Melaksanakan fungsi pengarahan
(6) Melaksanakan fungsi pengawasan
b. Hak
(1) Menerima imbalan jasa (biaya sesuai standar)
(2) Mempunyai akses ke pemerintah
(3) Dukungan pelaksana dan klien atas pengelolaan pelayanan
(4) Menetapkan mitra kerja.
c. Kewajiban
(1) Menjamin pelayanan profesional dan bermutu
(2) Mematuhi kontrak kerja
(3) Perlakuan baik terhadap pelaksana pelayanan dan klien
(4) Meningkatkan pengetahuan/keterampilan pelaksana
(5) Melaksanakan kewajiban pada pelaksanaan dan klien
(6) Mematuhi peraturan
(7) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan
(8) Menyediakan sarana administrasi dan pelayanan
(9) Menerapkan sistem penghargaan dan sanksi(Parellangi, 2018)
2. Administrasi Umum
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan
b. Memberikan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan Homecare
c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang administrasi
dan keuangan
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses administrasi keuangan
e. Menyusun laporan administrasi keuangan (Suardana, 2013 dalam Parellangi 2020).
3. Bidang Pelayanan
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan
b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan Home Care Nursing
c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan
d. Sumber daya manusia keperawatan
e. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan Home Care
Nursing.
f. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan dirumah (Suardana, 2013, dalam
Parellangi, 2020)
4. Koordinator kasus
a. Kompetensi
(1) Bekerja dalam tim dan hubungan kolaborasi.
(2) Mengkoordinasikan rencana asuhan dan mobilisasi klien serta sumber lain
(3) Memaksimalkan akses klien dengan sumber Yankes
(4) Melakukan negosiasi dan mengembangkan jaringan kerja.
b. Hak
(1) Mengetahui hak dan kewajiban secara tertulis
(2) Imbalan jasa sesuai kontrak
(3) Perlakuan yang layak sesuai norma
(4) Menolak tugas prosedur atau tindakan medis di luar job description
(5) Informasi perubahan pelayanan, tarif, dan kontrak kerja
(6) Akses pada pemerintah.
(7) Mengemukakan pendapat dalam peningkatan mutu serta perlindungan klien
(8) Mendapat perlindungan hokum.
(9) Memperoleh dukungan dari pengelolaan dan klien serta keluarga.
c. Kewajiban
(1) Mentaati peraturan.
(2) Memberikan pelayanan profesional dan bermutu.
(3) Menjaga privacy klien.
(4) Melaksanakan tugas sesuai rencana.
(5) Bekerjasama dan saling mendukung dengan pelaksana layanan.
(6) Mematuhi kontrak kerja.
(7) Menghargai hak-hak klien.
(8) Membuat laporan rutin ke manajer sesuai aturan.
(9) Memberikan bimbingan/arahan pada staf.
(10) Melakukan monitoring (Parellangi, 2018) .
d.Syarat coordinator kasus menurut Kemenkes RI (2021):
(1) Minimal berusia 21 tahun.
(2) Pendidikan minimal DIII Keperawatan.
(3) Koordinator kasus harus memiliki sertifikat pelatihan home care.
(4) Mampu melakukan pengkajian awal dan analisis terhadap kasus.
(5) Mampu memimpin kerjasama dalam tim.
(6) mampu melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi.
(7) mampu memberika pelayanan sesuai etika.
2. Pelaksana layanan
a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan
b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
c. Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang ditentukan
d. Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dengan berpedoman pada rencana
yang telah disusun.
e. Membuat dokumentasi tertulis pada dokumentasi home care setiap
selesaimelaksanakan tugas(Suardana, 2013 dalam Parellangi, 2020).
f. Syarat perawat pelaksana menurut Kemenkes RI (2021):
(1) Usia minimal 21 tahun
(2) Memiliki ijazah minimal DIII Keperawatan
(3) Memiliki sertifikat pelatihan home care
(4) Mampu memberikan pelayanan secara mandiri dan bertanggungjawab
(5) Mampu melaksanakan tindakan sesuai etika

C. Keuntungan
Keuntungan menerapkan manajemen kasus dalam pelayanan home care adalah (Kemenkes
RI,2021):
1. Perawat memiliki otonomi dalam pelayanan
2. Tanggungjawab dan tanggunggugat sebagai manajer kasus sesuai dengan otoritas yang
dimiliki
3. Fragmentasi dalam pelayanan bias dikurangi
4. Evaluasi terhadap outcome dapat dibandingkan dari proses penerimaan hingga
akhirdan bias dibandingkan dengan mudah dengan kasus yang ahampir sama.
5. Kepuasan pasien, keluarga dan team home care akan lebih optimal
6. Penggunaan sumber daya akan lebih efektif
7. Kerjasama dengan team lain yang memiliki latar belakang yang sama akan lebih
optimal.
8. Pengkajian akan lebih focus dan komprehensif.
9. Pendidikan pada pasien dan keluarga akan lebih baik.
10. Kontinuitas layanan akan lebih baik.

D. Contoh penggunaan manajemen kasus


Pasien yang dirawat dirumah akibat gangrene dan menderita diabetes mellitus (DM)
dengan pendekatan manajemen kasus maka:
a. Pasien dirawat oleh perawat yang memiliki latar belakang pengetahuan dan
keterampilan perawatan pasien DM.
b. Bekerjasama dengan:
1. Dokter spsialis penyakit dalam subspesialis endokrin
2. Ahli gizi khusus DM.
3. Ahli rehabilitasi yang mendalami DM.
4. Perawat pelaksana yang berpengalaman merawat DM.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

 Manajemen kasus merupakan sistem pemberian asuhan keperawatan secara multidisiplin


yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan fungsi berbagai anggota tim kesehatan
(kolaborasi) dan sumber-sumber yang ada sehingga dapat dicapai hasil akhir asuhan
keperawatan yang optimal.
 Home care nursing terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu pengelola pelayanan, pelaksanaan
pelayanan, dan klien.
 Ada banyak keuntungan menerapkan manajemen kasus pada pelayanan home care, salah
satunya yaitu perawat memiliki otonomi dalam pelayanan, tanggungjawab dan
tanggunggugat sebagai manajer kasus sesuai dengan otoritas yang dimiliki dan lain-lain.
 Contoh penggunaan manajemen kasus pada pasien yang dirawat dirumah akibat gangrene
dan menderita diabetes mellitus (DM)

B. Saran
Menggunakan manajemen kasus yang tepat pada pelayanan homecare dapat
mengoptimalkan peran dan pelayanan bagi klien
DAFTAR PUSTAKA

Adam.A.,2016. Rehabilitasi Narkoba Dan AIDS: Memadukan Pendekatan Model Medis dan
Model Sosial

Kemenkes RI., 2021. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan. Jakarta :
Bakti Husada

Parelangi.A., 2018. Home Care Nursing – Aplikasi Praktek Berbasis EvidenceBased. Edisi I –
Yogyakarta: ANDI

Parellangi.A., 2020. . Materi Pelatihan Inhouse Training Mananajemen Homecare. Praktik


Berkelompok Homecare Nursing Cahaya Husada Kaltim

Yoyok.P.,dkk.(2016). Potensi Layanan Home Care Di RS UMM Didasarkan Pada Analisa


Kasus Penyakit, Ekonomi Dan Sosial Masyarakat.Jurnal Keperawatan UMM Volume.
7. Halaman 70

Anda mungkin juga menyukai