Anda di halaman 1dari 3

Laporan Comment

SuamiIstriSamawa
oleh Diva

Overview
@suamiistrisamawa adalah akun content aggregator informasi untuk pasangan suami istri
muslim/muslimah sesuai dengan deskripsi akun-nya “Update Informasi Menuju Keluarga SaMaWa”.
Sejak tahun 2019, akun ini telah menggarap 65,500 pengikut dan mengunggah 1,517 konten-konten
terkait kehidupan berpasangan dan berkeluarga dengan referensi Quran.

Engagement netizen terhadap akun ini cukup beragam dan cukup memantik kecaman atau kritik
terhadap beberapa topik yang sering dibahas seperti poligami, perempuan berkarir, hukum nafkah bagi
laki-laki, dan bagaimana pihak perempuan atau pihak laki-laki disalahkan atau dianggap berdosa. Saya
beranggapan bahwa netizen menganggap akun sebagai wadah interaksi atau berpendapat di Instagram
berdasarkan pola interaksi netizen dengan akun ini; wajar ditemukan ketika kolom komentar dalam
kontennya berisi percakapan antar pengikut akun atau netizen umum.

Klasifikasi komen
1reaksi berupa tanggapan singkat terhadap caption atau unggahan. Dapat berupa emoticon, doa,
ucapan atau frase.

2promosi komentar promosional yang mengiklankan produk atau bisnis netizen untuk menggarap
engagement dari audiens yang dimiliki pemilik akun.

3share konten merupakan klasifikasi yang mengelompokkan komentar-komentar yang mengekspos akun
atau konten akun tersebut kepada audiens yang lebih luas. Komentar klasifikasi ini dapat berupa mention
atau izin untuk melakukan posting ulang suatu konten di akun masing-masing pemberi komentar dapat
membagikan informasi ke followers mereka.

4pertanyaan mengelompokkan komentar netizen yang meminta saran dari pemilik akun tentang cara
mengasuh anak atau

5jawaban mengkategorisasikan komentar-komentar, dari pemilik akun sebagai bentuk interaksi dengan
audiens atau dari netizen lain, dalam wujud jawaban untuk tanggapan atau pertanyaan yang diberikan
oleh netizen di kolom komentar.

6pendapat adalah komentar-komentar yang berisi tentang pendapat netizen mengenai caption yang
diunggah pemilik akun. Komentar dalam kategori ini sering berbentuk tanggapan hasil refleksi diri
dengan topik pembahasan dalam caption.

7follower kritis mengelompokkan pendapat-pendapat kritis yang dikemukakan oleh netizen ke dalam
satu kategori. Berbeda dengan 6pendapat, komentar dalam klasifikasi ini tidak semata-mata menyetujui
atau tidak menyetujui pendapat pemilik akun, tetapi juga menggali atau membedah topik pembahasan
caption dengan kritis.

8curhat berupa komentar yang berisi tentang cerita, pengalaman atau informasi personal netizen terkait
dengan caption yang mereka tanggapi.

Distribusi dan substansi komen


Rata-rata caption mendapatkan 8 komentar dengan 197 komentar terbanyak dan 0 komentar
terkecil. Satu per tiga caption tidak menerima komentar sama sekali. Secara garis besar, mayoritas
komen-komen yang diberikan oleh netizen merupakan komen dalam klasifikasi 1reaksi dan 3share
konten. Banyak pula yang meninggalkan komen 8curhat dan 4pertanyaan. Kedua klasifikasi tersebut
paling banyak dibuat oleh ibu-ibu atau perempuan yang sudah berumah tangga yang ingin mencurahkan
keluh kesah atau pengalaman pribadi tentang topik yang dibicarakan di caption

Reaksi netizen cukup beragam, mulai dari reaksi positif seperti “” maupun negatif
“hanuhandriadma: Postingan ngga bener dan lebayy”. Saya menemukan beberapa topik yang cukup
sering mendapatkan reaksi negatif, cemooh dan tanggapan kritis dari netizen. Beberapa diantaranya
adalah perihal sunnah poligami, istri yang memiliki karir, bagaimana Islam mengatur nafkah dan sedekah
dalam keluarga, serta bagaimana pihak laki-laki dan pihak perempuan diperlihatkan sebagai pihak yang
dianggap berdosa. Dalam topik poligami, ditemukan komentar-komentar kontra seperti
“muhammed_raaflie_rezqi: Selalu agama yg di bawa2 padahal hanya napsu belaka @csumiatiii_” dan
“nay_binege: Poligami adalah bentuk kesombongan anda, bahwa anda merasa sama dgn Rasulullah.”
Ada juga yang mendukung poligami, contohnya dengan cara mengecam netizen lain yang tidak menerima
poligami “yasminekhimar: @synsatriyaa Ada apa anda? Gk ush munak pake hijab syar’i tp gk
terima poligami.. lu yg hrs bljr ngaji lg , itu sunnah rasul yg ngomong wajib siapa🤣”. Netizen juga
seringkali mengutarakan kekesalannya tentang bagaimana satu gender selalu disalahkan. Misalnya,
seorang netizen mengkritik diksi “wanita tabiatnya bengkok” dan menunjukkan bagaimana pria juga
melakukan kesalahan.

“eldaadiwena: saya ga setuju diksi "wanita tabiatnya bengkok". seakan mengandung gender
bias. Coba deh liat statistikny perceraian yg disebabkan oleh perselingkuhan suami berapa
banyak. Jangan sampai posting seperti ini cm bikin perspektif bias dan merendahkan kaum
hawa”

Ada pula netizen yang beranggapan sebaliknya; ia menganggap bahwa sebenarnya perempuan
banyak yang berdosa, tetapi laki-laki tidak mengumbar kesalahan perempuan.

“mashariyanto1: Banyak juga yang kaum hawa yg nyakiti kaum adam...tapi tidk pernah ter lihat
karena laki laki tidak banyak koar2..hanya diam dan pura2 kuat meskipun hancur..”

Selain itu, saya juga menemukan bahwa tidak jarang terjadi percakapan antar netizen. Salah satu
caption yang berisi perbincangan adalah caption mengenai perempuan berprofesi yang juga merupakan
pembahasan yang cukup mengundang kecaman netizen.
Seorang netizen dengan akun @bunga.ariani memberikan pendapat terkait bagaimana perempuan
boleh menggeluti beberapa profesi.“bunga.ariani: Bbrp profesi ttp ada yg peran wanita tdk tergantikan.
Contoh : bidan.” Komentar tersebut ditanggapi oleh netizen lain di komentar yang terpisah.

“dwi4dinda: Harap jangan d telan mentah2, Allah Maha mengetahui mana yg baik utk umatnya,
benar kata @bunga.ariani klu gk ada bidan siapa yg menggantikan, apakah bidan harus laki2
juga.... 🤔

Komentar tersebut ditanggapi kembali oleh penanggap original dan netizen lainnya.

”bunga.ariani: @dwi4dinda iy mbak, kebetulan saya dibesarkan di keluarga yg rejekinya datang


dr ibu yg bekerja di luar. Ayah saya sdh usaha jualan/serabutan tp gagal terus dan jg sering sakit.
Sementara ibu saya karirnya bagus & cerdas. Kalau ayah saya ridho dan ibu ttp bs ngurus anak
& rumah tangga, ya kenapa tidak? Alhamdulilah keluarga kami harmonis & semua anaknya
sarjana 😊',”

“patratigana: @dwi4dinda kan ustadnya blg kerja diluar.. bidan sekarang pd buka praktek sendiri
dirumah, mentok2 kasih aja bidan yg beda agama..”

Akan tetapi, interaksi ini hanya biasa terjadi antara netizen saja. Pemilik akun sangat jarang
membalas tanggapan netizen.

Persona pemilik akun


Dilihat dari caption yang diunggah, jelas bahwa akun @suamiistrisamawa adalah akun content
aggregator, yaitu akun yang mengumpulkan banyak konten dalam lingkup identitas atau tema akun dari
berbagai blog atau portal berita untuk dibagikan kepada audiensnya. Karena minimnya relasi intim
dengan akun sebagaimana akun-akun influencer membangun relasi yang cukup dekat (atau terasa dekat)
dengan netizen, netizen pun terlihat lebih leluasa untuk mengeluarkan pendapat atau reaksi yang cukup
kasar.

Anda mungkin juga menyukai