Anda di halaman 1dari 34

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/283084058

social engineering

Technical Report · October 2015


DOI: 10.13140/RG.2.1.3634.5042

CITATIONS READS

0 3,497

1 author:

Bambang Sugiantoro
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
101 PUBLICATIONS   221 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Digital Forensics Thesis Project View project

Thesis View project

All content following this page was uploaded by Bambang Sugiantoro on 23 October 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


social engineering
Nama Kelompok :
Eko AW
Andria
Hadi Sucipto
Pengertian
Definisi Social enginering

1. Seni dan ilmu memaksa orang untuk memenuhi harapan anda (Bernz ),
2. Suatu pemanfaatan trik-trik psikologis hacker luar pada seorang user legitimate dari
sebuah sistem komputer (Palumbo)
3. Mendapatkan informasi yang diperlukan (misalnya sebuah password) dari seseorang
daripada merusak sebuah sistem (Berg).
4. Suatu teknik memperoleh data/informasi rahasia dengan cara mengeksploitasi
kelemahan manusia (Richardus Eko Indrajit)
Kelemahan manusia (Richardus Eko Indrajit)

● Rasa Takut – jika seorang pegawai atau karyawan dimintai data atau informasi dari
atasannya, polisi, atau penegak hukum yang lain, biasanya yang bersangkutan akan
langsung memberikan tanpa merasa sungkan;
● Rasa Percaya – jika seorang individu dimintai data atau informasi dari teman baik,
rekan sejawat, sanak saudara, atau sekretaris, biasanya yang bersangkutan akan
langsung memberikannya tanpa harus merasa curiga; dan
● Rasa Ingin Menolong – jika seseorang dimintai data atau informasi dari orang yang
sedang tertimpa musibah, dalam kesedihan yang mendalam, menjadi korban bencana,
atau berada dalam duka, biasanya yang bersangkutan akan langsung memberikan data
atau informasi yang diinginkan tanpa bertanya lebih dahulu.
Tujuan
Tujuan dasar social engineering sama seperti umumnya hacking: mendapatkan akses
tidak resmi pada sistem atau informasi untuk melakukan penipuan, intrusi jaringan, mata-
mata industrial, pencurian identitas, atau secara sederhana untuk mengganggu sistem atau
jaringan.

Target-target tipikal termasuk perusahaan telepon dan jasa-jasa pemberian jawaban,


perusahaan dan lembaga keuangan dengan nama besar, badan-badan militer dan
pemerintah dan rumah sakit.
Mengapa organisasi / sebuah perusahaan berkemungkinan besar diserang
dengan social engineering?
Alasan mengapa organisasi / perusahaan
berkemungkinan besar diserang dengan social
engineering, karena akan lebih mudah dalam
melakukan social engineering untuk
mendapatkan akses daripada menggunakan
teknik-teknik hacking yang lazim digunakan.
Serangan Social Engineering
Serangan social engineering menempati dua tingkatan, yaitu :
1. Tingkatan Fisik
2. Psikologis.
Serangan Social Engineering
1. Tingkatan Fisik
Pada lingkungan fisik yang rawan terhadap serangan-serangan
social engineering, tempat kerja, telepon, tempat sampah dan on-
line (internet).
Serangan Social Engineering
2. Tingkatan Psikologis
Social engineering dari sudut pandang psikologis, menekankan
bagaimana caranya menciptakan lingkungan psikologis yang
sempurna untuk suatu serangan.
Metode-metode dasar persuasi termasuk : berkedok sebagai
orang lain, mengambil hati/ menjilat, mencari kesesusaian,
penunjukan tanggung jawab, atau sekadar keramah-tamahan.
Serangan Social Engineering
Terlepas dari metode yang digunakan, tujuan utamanya adalah
untuk meyakinkan orang yang memegang informasi bahwa sang
social engineer adalah seseorang yang dapat dipercaya dengan
informasi berharga tersebut.
Kunci lainnya adalah untuk tidak bertanya terlalu banyak pada
satu saat, namun bertanya sedikit demi sedikit untuk menjaga
suasana keramah-tamahan.
Kategori Social Engineering
1. Human based social engineering
Yaitu melibatkan interaksi antara manusia yang satu dengan
yang lainnya (pelaku social engineering berhubungan langsung
atau berinteraksi dengan korbannya)

2. Computer based social engineering


Bergantung pada komputer/software yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan
Human Based Social Engineering
1. Impersonation (Pemalsuan)
2. Important User (Menyamar sebagai orang penting)
3. Third Party Authorization (Pemalsuan Otorisasi)
4. Technical Support (Menyamar menjadi bagian Technical
Support)
5. In Person (Mendatangi langsung ke tempat korban)
Impersonation (Pemalsuan)
Dengan berpura-pura menjadi karyawan, hacker bisa mengakses lokasi-lokasi
yang hanya diperuntukan untuk karyawan dan mendapatkan banyak keuntungan
darinya.

Contoh: Seseorang menyamar sebagai salah seorang karyawan dari suatu


perusahaan, petugas kebersihan, kurir pengantar barang, dan sebagainya
Important User (Menyamar sebagai orang
penting)
Contoh: Seseorang menyamar sebagai seorang yang memiliki
kedudukan tinggi di perusahaan dan kemudian berusaha untuk
mengintimidasi karyawan atau bawahannya
Third Party Authorization (Pemalsuan
Otorisasi)
Hacker bisa berpura-pura menjadi orang yang diberikan tanggung
jawab atau kuasa untuk melakukan sesuatu

Contoh : Seseorang berusaha meyakinkan target untuk


memberikan informasi yang diperlukan dengan mengatakan bahwa
ia telah diberi otorisasi oleh seseorang untuk menanyakan hal
tersebut yang biasanya adalah seseorang yang lebih tinggi
jabatannya.
Technical Support (Menyamar menjadi bagian
Technical Support)
Contoh :

Seseorang menyamar
sebagai salah satu dari tim IT
dan berusaha mengumpulkan
informasi dari korbannya.
In Person (Mendatangi langsung ke tempat
korban)
Contoh: menyamar sebagai petugas kebersihan dan mencari atau
mengumpulkan data/informasi dari tempat sampah yang ada di
tempat korban atau berusaha melihat sekeliling pada saat user
sedang mengetikkan password di komputernya (shoulder surfing)
Teknik Lain Human Based Social Engineering

1. Pengintaian
2. Shoulder Surfing
3. Dumpster Diving
4. Tailgating (Membuntuti)
5. PiggyBacking
Pengintaian
Cara ini digunakan untuk pengguna yang
berada ditempat umum atau bisa juga
pengguna menggunakan komputer dari
tempat yang bisa dilihat dari suatu lokasi.
Shoulder Surfing
Melihat orang memasukan pin
komputer, pin ATM, mengisi form,
menekan nomor telp, dsb dengan
berada disekitar korban
Dumpster Diving
mencari informasi melalui
sampah/file yang
dibuang/didelete.
Tailgating (Membuntuti)
Contoh:

Keamanan apartemen memang ketat


dan pengunjung harus menggunakan
kartu akses untuk membuka pintu.
Biasanya pengunjung ini akan
mengikuti penghuni sebenarnya dari
belakang. Ketika pintu lobby terbuka,
mereka langsung masuk mengikuti
penghuni
PiggyBacking
Pada metode ini, pelaku meminta bantuan
kepada orang-orang yang memiliki akses
masuk dengan berpura-pura lupa membawa
kartu aksesnya. Untuk meyakinkan
korbannya, pelaku bisa mengajaknya untuk
ngobrol-ngobrol sebentar dengan topik
seputar lingkungan yang akan dimasukinya.
Cara ini akan menghindari kecurigaan dari
korban.
Computer Based Social Engineering
1. Instant Chat Messenger
2. Pop-up Windows
3. Surat Berantai (Chain Letter) dan Hoaxes
4. Email SPAM
5. Phishing
Instant Chat Messenger
Melalui media ini, pelaku bisa berinteraksi
dan menjalin pertemanan dengan calon
korbannya. Pertemanan yang walaupun
dilakukan secara virtual, mempunyai efek
yang sama dengan pertemanan pada dunia
nyata. Setelah mendapat kepercayaan dari
korbannya, pelaku bisa melakukan
serangan secara halus kepada korbannya
Pop-up Windows
pelaku Social Engineering yang
memanfaatkan pop-up windows ini untuk
mengelabuhi pengguna.

Contoh:

Saat membuka website tiba-tiba muncul


pop-up peringatan bahwa terdeteksi virus
di komputer yang digunakan. Korban
diminta mengklik link atau telp no yang
sudah disiapkan oleh pelaku.
Surat Berantai (Chain Letter) dan Hoaxes
Chain letter atau surat berantai biasanya menawarkan hadiah atau barang gratis
asalkan korbannya bersedia mengirimkan email yang sama keteman-temannya,
dan tentunya hadiah yang dijanjikannya ini palsu.

Terkadang, surat berantai juga disertai dengan ancaman bagi yang tidak
memforward email tersebut seperti kecelakaan yang mengerikan, musibah,
bankrut, bahkan meninggal dunia yang biasanya membawa nama agama untuk
mempengaruhi psikologis manusia
Email SPAM
Murahnya email menjadi salah
satu sebab pengiriman email
SPAM begitu merajalela.
Phishing
Phishing adalah teknik menipu untuk mendapatkan informasi pribadi milik
korban. Biasanya pelaku mengirimkan email yang seolah-olah dari perusahaan
atau badan resmi. Misalnya dari Bank, Toko online atau Badan pemerintah dan
lainnya. Email tersebut memiliki tampilan dan tulisan yang sama persis dengan
apabila perusahaan resmi yang mengirimkan.

Email palsu ini biasanya berisi formulir data-data pribadi yang harus diisi
korban. Data-data pribadi bisa berupa password email, nomor pin ATM atau
data-data vital lainnya. Data-data tersebut kemudian bisa dipergunakan untuk
kepentingan pribadi pelaku, dan biasanya merugikan korban. Untuk
mengintimidasi korban, biasanya dalam email dicantumkan ancaman berupa
pembekuan akun rekening bank, penghentian layanan, atau ancaman lainnya
apabila formulir data pribadi tidak diisi.
Solusi Menghindari Resiko
1. Selalu hati-hati dan mawas diri dalam melakukan interaksi di dunia nyata maupun didunia
maya mengingat informasi merupakan aset sangat berharga.
2. Organisasi atau perusahaan mengeluarkan sebuah buku saku berisi panduan mengamankan
informasi yang mudah dimengerti dan diterapkan oleh pegawainya, untuk mengurangi
insiden-insiden yang tidak diinginkan
3. Belajar dari buku, seminar, televisi, internet, maupun pengalaman orang lain agar terhindar
dari berbagai penipuan dengan menggunakan modus social engineering
4. Pelatihan dan sosialisasi dari perusahaan ke karyawan dan unit-unit terkait
mengenaipentingnya mengelola keamanan informasi melalui berbagai cara dan kiat
5. Memasukkan unsur-unsur keamanan informasi dalam standar prosedur operasional sehari-
hari – misalnya “clear table and monitor policy” - untuk memastikan semuapegawai
melaksanakannya
Solusi Menghindari Resiko (pencegahan)
1. Melakukan analisa kerawanan sistem keamanan informasi yang ada di perusahaannya (baca:
vulnerability analysis)
2. Mencoba melakukan uji coba ketangguhan keamanan dengan cara melakukan “penetration test”
3. Mengembangkan kebijakan, peraturan, prosedur, proses, mekanisme, dan standar yang harus
dipatuhi seluruh pemangku kepentingan dalam wilayah organisasi
4. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga seperti vendor, ahli keamanan informasi, institusi
penanganan insiden, dan lain sebagainya untuk menyelenggarakan berbagai program dan
aktivitas bersama yang mempromosikan kebiasaan perduli pada keamanan informasi
5. Membuat standar klasifikasi aset informasi berdasarkan tingkat kerahasiaan dannilainya
6. Melakukan audit secara berkala dan berkesinambungan terhadap infrastruktur dansuprastruktur
perusahaan dalam menjalankan keamanan inforamsi; dan lain sebagainya
Daftar Pustaka
Buku CEH 400% Illegal

http://en.wikipedia.org/wiki/Social_engineering_%28security%29

http://rhatavarium.blogspot.com/2012/04/social-engineering.html

Seluk Beluk Teknik Social Engineering - Prof. Richardus Eko Indrajit


TERIMA KASIH

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai