Anda di halaman 1dari 9

Merawat

Anggota Keluarga dengan


Diabetes
++
++
dr. Fadhila Nurisa, SpPD
RSU An Nisaa’ Kab. Blitar

++
++

@fnurisa
++
++
Diabetes Mellitus (DM)
itu apa?
Adalah kelainan metabolisme gula karena
berkurangnya hormon insulin

Penderita DM, sebenarnya punya usia


harapan hidup dan produktivitas yang tidak
kalah dengan orang sehat, asal patuh
menjalani program pengobatan

Diabetes disebut kencing manis karena urin (air kencing) penderita


diabetes rasanya manis, sebab terdapat gula
++
++
Apa yang terjadi dalam ++
++
tubuh penderita diabetes?

Sel-sel tubuh yang jumlahnya milyaran


ibarat rumah yang punya pintu

Insulin ibarat mobil yang


mengantar gula ke rumah-rumah (sel-sel
tubuh)

Diabetes terjadi bila: ++


1. Mobil (insulin) kurang ++
2. Pintu rumah sel sulit dibuka
Apa maksudnya
++ pintu sel sulit dibuka?
++
Sel ibarat rumah, pintu rumah adalah
reseptor insulin

Pasien dengan resistensi insulin, ada


hormon insulin, tapi sel tidak sensitif thd insulin,
jadi pintu sel nya tidak mau terbuka

Sehingga gula tidak bisa masuk ke dalam rumah


(sel tubuh)

++
++
Kalau gula yang masuk ke
sel tidak cukup bagaimana?

Tubuh akan mengatasi kekurangan


energi dengan mengambil zat-zat lain di
dalam tubuh untuk diubah menjadi
energi (lemak dan protein)

Penghancuran lemak dan protein


bisa membuat badan jadi kurus,
serta terjadi gangguan lemak/ kolesterol
++
++
Apa saja gejala diabetes?

++
01 Sering pipis (poliuri)
++
02 Sering haus (polidipsi)

03 Nafsu makan meningkat


(polifagi)
04 Berat badan turun, badan jadi
kurus
05 Lemes, kurang tenaga
Bagaimana diagnosis diabetes?

++
++ 01 GDP > 126 mg/dL ATAU

02 GD2jam setelah TTGO > 200 mg/dL ATAU

03 GDS > 200 mg/dL + gejala klasik ATAU

04 HbA1c > 6,5%

++
++
++
Apa saja faktor resiko diabetes? ++
Apa saja faktor resiko diabetes?
01 Sering pipis (poliuri)

02 Sering haus (polidipsi)

03 Nafsu makan meningkat (polifagi)

04 Berat badan turun, badan jadi kurus

05 Lemes, kurang tenaga

Apa saja faktor resiko diabetes?

01 Keturunan

02 Usia ++
++
dr. Fadhila Nurisa, Sp.PD

TERIMA KASIH

@fnurisa @fadhilanurisa

Anda mungkin juga menyukai