Fakultas Sains
UIN Sultan Maulana Hasanuddin
SISTEM
KARDIOVASKULAR
Dosen Pengampu :
Ismi Farah Syarifah , M.Sc
Email : ismi.farah@uinbanten.ac.id
Jantung
Pembuluh Darah
SPH
SPH
Darah
Ciri Fisik Darah
• Konsistensi lebih kental dan lengket daripada air
• Suhu sekitar 38oC
• pH sedikit basa 7.35 – 7.45
• Warna darah bervariasi tergantung kandungan oksigen (jenuh:
merah terang, tidak jenuh:
merah tua
SPH
NEXT
SPH
Whole blood mempunyai dua komponen : plasma darah (matriks ekstrasel cair yang
mengandung bahan-bahan terlarut), dan elemen pembentuk (sel dan potongan sel)
Plasma Darah
• Plasma darah terdiri dari 91.5% air dan 8.5% zat terlarut (7% diantaranya adalah protein/
protein plasma, 1.5% elektrolit yang terdiri dari nutrient, sisa nitrogen, hormone, dan
ion organik)
SPH
Pembentukan sel darah (homeopoesis)
SPH
SPH
Sel Punca pluripoten
Leukosit
Eritrosit
SPH
• Memiliki nucleus dan organel yang lain, tapi tidak mengandung hemoglobin
• Diklasifikasikan menjadi granular (neutrophil, eusinofil, basophil) dan agranular (limfosit,
monosit) →granul: vesikel/granula pada sitoplasma berisi bahan kimiawi
SPH
Leukosit
Granular
• Neutrofil: granul kecil, tersebar rata. Granul tidak dapat kuat menarik peawarna asam
(merah) dan basa (biru) → neutrofilik . Jumlah leukosit paling banyak (5570%). First
defense against antigens
• Eusinofil : Granul berukuran sama & besar. Kuat menarik pewarna asam →eusinofilik
• Basofil: granul bulat. Kuat menarik pewarna basa → basofilik. Granul mengandung enzim
heparin & histamin.
Agranular
SPH
• Monosit: nucleus berbentuk ginjal/ tapal kuda, berdiferensiasi menjadi makrofag
• Limfosit : nucleus berwarna gelap, berbentuk bulat cenderung cekung.
Pematangan sel terjadi di organ limfoid→ limfosit T dan limfosit B, natural killer
(NK) --> menyerang jamur, virus, sel yang dicangkok, sel kanker, bakteri, dll
Trombosit
SPH
Leukosit
• Granulnya mengandung bahan kimia yang mendorong proses pembekuan darah • Usia
hidup 5-9 hari
SPH
Jantung
Anatomi Jantung
SPH
• Organ berotot yang berkontraksi secara ritmis memompa darah melalui sistem sirkulasi
• Terdiri atas atrium dan ventrikel • Dinding jantung terdiri atas
Endokardium, Miokardium dan
Epikardium
Anatomi Jantung
Endokardium
selapis endotel gepeng yang berada di atas
selapis tipis subendotel yang terdiri dari
jaringan ikat dan sel otot polos. Juga
terdapat lapisan subendokardium yang
mengandung vena, saraf, dan cabang sistem
penghantar-impuls jantung
Miokardium
SPH
Paling tebal, terdiri atas sel otot jantung yang tersusun berlapis-lapis yang mengelilingi ruang jantung
dalam pilinan yang rumit. Lebih tebal di ventrikel dari pada atrium.
Epikardium
Terdiri dari epitel selapis gepeng yang ditopang oleh selapis tipis jaringan ikat yang mengandung vena,
saraf dan adiposit
Anatomi Jantung
SPH
SPH
Ruang Jantung
• Jantung memiliki 4 ruang→
2 ruang penerima darah yang
terletak superior (antrium), dan
2 ruang pemompa darah
terletak inferior (ventrikel)
SPH
• Darah mengalir dari antrium kanan ke ventrikel kanan melalui katup → katup trikuspid
Ruang Jantung
• Ventrikel kanan & ventrikel kiri dipisahkan oleh sekat →septum interventricular
• Darah mengalir dari ventrikel kanan melalui katup pulmonalis ke arteri besar → menuju
paru
• Antrium kiri: bagian ini menerima darah dari paru melalui 4 vena pulmonalis
• Darah mengalir dari antrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid
SPH
Respons katup terhadap pemompaan jantung
SPH
SPH
Transplantasi
jantung
SPH
Prosedur untuk memulihkan
aliran darah di arteri
koronaria yang tersumbat
Proses pembentukan
Jantung
Proses pembentukan
Jantung
SPH
Pembuluh Darah
NEXT
SPH
Jaringan Dinding Vaskular
• Dinding pembuluh darah besar mengandung 3 komponen struktur dasar
yaitu :
• Endotel : sel khusus yang memantau dan memperantarai pertukaran
antara dua cairan yaitu plasma darah dan cairan jaringan interstisial
• Otot polos : tersusun secara helix dan terdapat di dinding semua
pembuluh yang lebih besar dari kapiler
• Jaringan ikat : terdiri atas serat kolagen, zat elastis (tahan untuk
peregangan), dan substansi dasar (suatu gel pada ruang ekstrasel dinding
dan mempengaruhi permeabilitas)
SPH
Struktur Pembuluh Darah
SPH
• Pada umumnyaterdiri atas lapisan atau tunika
(selubung):
• TunikaIntima : memiliki satu lapis sel endotel,
yang di topang oleh selapis tipis subendotel
jaringan ikat longgar yang kadang mengandung
sel otot polos. Pada arteri, t. intima dipisahkan
oleh lamina elastica interna yang memiliki celah
untuk difusi nutrisi ke sel dalam dinding
pembuluh
• TunikaMedia : terdiri dari lapisan sel otot polos
yang tersusun secara berpilin, pada arteri, t.
media memiliki lamina elastica eksterna
• TunikaAdventitia : terdiri atas serat kolagen dan
elastin, lapisan ini berangsur menyatudengan
jaringan ikat organ tempat pembuluh darah
berada
SPH
Arteri elastis besar
• Mencakup aorta beserta cabang
besarnya
• Mencakup 2 cabang utama yang
keluar dari jantung (aorta&
trunkus pulmonalis)
• Intima lebih tebal dari arteri
muskular
• Media terdiri atas serat elastin
dan sederetan lamina elastica
yang berlubanglubang dan
tersusun konsentris
SPH
• Selama ventrikel berkontraksi (sistol), arteri besar teregang sehingga
mengurangi daya tekanan. Selama ventrikel relaksasi (diastol), daya elastis
membantu mempertahankan tekanan arterial. Akibatnya kecepatan aliran
darah menurun
Arteri Muskular
• Arteri berukuran sedang
darah • Mengendalikan yang
banyaknya menuju organ
dengan atau relaksasi otot
• T. media dapat memiliki
hingga lapisan otot polos
• Lamina elastica externa hanya
terdapat pada arteri muskular
lebih besar
mengkontraksi
polos pada T. media 40
yang
ikat, saraf
NEXT
Arteriol
• Merupakan arteri kecil (diameter kurang dari 0,5 mm) dari
percabangan arteri muscular
SPH
• Berperan dalam mengatur aliran darah dari arteri ke kapiler dengan
mengatur resistensiterhadap aliran darah
• Tidak terdapat lamina elastica interna. T. media terdiri dari 1 atau 2
lapisan otot polos yang tersusun melingkar. T. adventitia sangat
tipis
• Kontraksi otot polos arteriol menyebabkan vasokonstriksi,
menyebabkan aliran ke kapiler menurun. Sebaliknya relaksasi otot
polos arteriol menurunkan resistensi dan meningkatkan aliran
darah ke kapiler
SPH
Kapiler
• Memungkinkan berbagai tingkat pertukaran
metabolik antara darah dan jaringan
• Membentuk lebih 90% pembuluh darah di tubuh
• Sangat banyak di temukan pada jaringan dengan
aktivitas metabolik tinggi
• Terdiri atas selapis sel endotel yang disokong oleh
membran basal tipis
• Molekul kecil, baik hidrofilik maupun hidrofobik
dapat berdifusi atau ditranspor secara aktif melalui
endotel
• Pada kapiler dan venula terdapat perisit dengan
fungsi kontraktilitas dan ketika cedera jaringan dapat
SPH
berproliferasi dan berdiferensiasi membentuk T. media pembuluh darah baru atau sel-sel
dengan berbagai fungsi lain
• Kapiler kontinu atau kapiler somatik
• Ditemukan pada semua jaringan. Pada banyak
SPH
• Kapiler diskontinu atau kapiler sinusoid
• Memungkinkan pertukaran makromolekul secara maksimal
• Terdapat fenestra besar, sel dan lamina basal diskontinu
• Ditemukan di hati, limpa, organ endokrin dan sumsum tulang
NEXT
Venula
• Transisi dari kapiler menjadi venula terjadi secara bertahap
• Venula pascakapiler serupa secara struktur dengan kapiler dengan
diameter lebih besar, juga terdapat perisit. Juga berperan dalam
pertukaran cairan darah dan jaringan
• Tempat utama leukosit meninggalkan sirkulasi di tempat infeksi
SPH
• Venula pascakapiler bertemu menjadi venula pengumpul yang
berukurna lebih besar.
• Dengan ukuran yang lebih besar, venula yang dikelilingi oleh 2 atau
3 lapisan otot polos di T. medianya di
sebut venula muscular
Vena
• Darah memasuki vena dengan tekanan
yang rendah dan bergerak menuju jantung
dengan kontraksi T. media dan tekanan
dari otot sekitar dan organ lain
• Katup di T. intima mencegah aliran balik
darah
SPH
• Memiliki diameter kurang dari 1 cm, sepadan dengan arteri muscular
• T. media terdiri atas berkas-berkas kecil otot polos yang berbaur
dengan serat retikular dan elastin
• T. adventitia dengan kolagennya berkembang baik
NEXT
SPH