Anda di halaman 1dari 75

STANDAR AKREDITASI

PUSKESMAS (Revisi)

BAB 4

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

Sumber :
• Rapat Koordinasi Penguatan Kapasitas Surveyor dan Pelatih
Pendamping Akreditasi FKTP Oktober 2021
Diakomodir
BAB 4
dalam Program
standar Prioritas
akreditasi Nasional
Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia, Puskesmas segera melakukan Transformsi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan

Outcome Meningkatkan kesehatan ibu, Memperkuat sistem


Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN bidang anak, keluarga berencana kesehatan & pengendalian
masyarakat pengendalian Hidup Sehat (GERMAS)
kesehatan dan kesehatan reproduksi obat dan makanan
penyakit

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem


rujukan ketahanan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan ketahanan
kategori kapabilitas sekunder & tersier sektor farmasi & tanggap
utama 7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan Pembangunan RS di alat kesehatan darurat
seimbang, olah menjadi 14 tertinggi di tiap primer Kawasan Timur, Produksi dalam surveilans berbasis
Jejaring nasional
raga, anti rokok, antigen dan sasaran usia, skrining Pembangunan jejaring pengampuan negeri 14 vaksin lab, tenaga cadangan
sanitasi &
kebersihan perluasan stunting, & Puskesmas di 171 6 layanan unggulan, rutin, top 10 obat, tanggap darurat,
lingkungan, skrining cakupan di seluruh peningkatan ANC kec., penyediaan 40 kemitraan dengan top 10 alkes by table top exercise
penyakit, kepatuhan Indonesia. untuk kesehatan ibu & obat esensial, world’s top healthcare volume & by value.
pengobatan
kesiapsiagaan krisis.
bayi. pemenuhan SDM centers.
kesehatan primer

4 Transformasi sistem 5 Transformasi 6 Transformasi


pembiayaan SDM Kesehatan teknologi kesehatan
Penambahan mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
kesehatan
kuota
beasiswa dalam & luar dan bioteknologi di sektor kesehatan.
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan negeri,lulusan
kemudahan penyetaraan nakes
3 tujuan: tersedia, cukup, dan luar negeri.
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.

3
STANDAR BAB 4 - PPN
4.1 Pencegahan dan Penurunan Stunting

4.2 Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan


angka kematian Bayi (AKB).

4.3 Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi

4.4
Program Penanggulangan Tuberkulosis

Pengendalian penyakit tidak menulardan


4.5
faktor risikonya
ALUR PELAKSANAAN PROGRAM

KEBIJAKAN

P P1
D PROGRAM
S
A
PENYEDIAAN SD

PENGGERAKAN & PELAKSANAAN P2

C
Q PENGAWASAN, PENGENDALIAN
I & PENILIAN
P3

PENCATATAN & PELAPORAN


ISI STANDAR BAB
4
STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN

4.1 4.1.1 5 EP

4.2 4.2.1 8 EP

4.3.1 7 EP
4.3
4.4.1 7 EP
4.4
4.5.1 7 EP
4.5

5 5 34
RENCANA LIMA TAHUNAN
PERHATIKAN SD
ANALISIS SITUASI ✔ SDM
✔ SARPRAS
✔ PERALATAN
✔ KEFARMASIAN
✔ LAB

RUK RPK
LIBATKAN LP, LS, MASY DALAM
PENYUSUNAN RUK, RPK

LAKUKAN KOMUNIKASI
& KOORDINASI DALAM
PELAKSANAAN DENGAN
LP, LS, MASYARAKAT,
SASARAN PELAYANAN
STANDAR 4.1

PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING

Puskesmas melaksanakan
pencegahan dan penurunan stunting
beserta pemantauan dan sesuai
evaluasinya ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KRITERIA 4.1.1

Pencegahan dan penurunan


stunting direncanakan,
dilaksanakan, dipantau dan
dievaluasi dengan melibatkan
lintas program, lintas sektor
dan masyarakat. pemberdayaan
TANTANGAN
POKOK PIKIRAN 4.1.1
❑ Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus program Pemerintah yang bertujuan agar
anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal disertai kemampuan emosional,
sosial, dan fisik yang siap untuk belajar serta berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
❑ Upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan terintegrasi baik lintas program antara lain dalam
pelayanan pemeriksaan kehamilan, imunisasi, kegiatan promosi dan konseling (menyusui dan gizi), pemberian
suplemen dan kegiatan internvesi lainnya.
❑ Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif untuk
meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi sensitif (lintas sektor) dan intervensi gizi spesifik
(lintas program) sesuai dengan pedoman yang berlaku.
❑ Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan
analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesuai dengan pedoman, panduan
yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisa situasi yang terdapat di dalam buku pedoman
manajemen Puskesmas.
❑ Rencana program pencegahan dan penurunan stunting disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan
preventif berdasarkan hasil analisis masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program,
yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN 4.1.1

1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja stunting disertai analisis


capaiannya (R,D,W)
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting. (R)
3. Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk intervensi gizi spesifik
dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun
bersama lintas program dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting (D, W).
5. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. (R,D)
1. DITETAPKAN DAN INDIKATOR PROGRAM STUNTING
TARGET ANALISIS DAN DISERTAI
CAPAIANNYA
NO INDIKATOR PROGRAM GIZI TAHUN 2021
1 Bayi usia kurang dari 6 bulan memperoleh ASI 100%
eksklusif
2 Ibu hamil memperoleh tablet tambah darah 100%
(TTD) selama masa kehamilan

3 Presentase ibu hamil anemia 100%


4 Remaja putri memperoleh tablet tambah darah 100%

5 Persentase bayi baru lahir memperoleh IMD 100%

6 Persentase keluarga sadar gizi 100%

NO INDIKAT TARGET CAPAIA MASALA ANALISI RTL


OR N H S
SECARA PERIODIK SESUAI KETENTUAN, LAKUKAN 1
EVALUASI : MELIHAT CAPAIAN. JIKA BELUM SESUAI, 2
TETAPKAN MASALAH, ANALISIS DAN RTL YANG 3
AKAN DILAKUKAN, KEMUDIAN LAKUKAN dst
TINDAKLANJUT
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan
stunting

BERDASARKAN ANALISA MAKA DIPEROLEH PEMETAAN MENGENAI MASALAH STUNTING DI WILAYAHNYA


SAMPAI DIPEROLEH IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB STUNTING DI WILAYAH
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan
stunting
SK DAN KERANGKA ACUAN
TENTANG PROGRAM NO INDIKATOR TARGET
PENCEGAHAN DAN 1 Persentase bayi usia kurang dari 6 45%
PENURUNAN STUNTING bulan memperoleh ASI Eksklusif

2 Persentase balita yang dipantau 70%


pertumbuhan dan
perkembangannya
3 Prevalensi wasting anak balita 7.8
dll...
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
DILAKUKAN BERSAMA LP DAN LS YANG
TERINTEGRASI YANG TERCANTUM DALAM RUK DAN
RPK
3. Kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan yang telah ditetapkan.

1. SK TIM : TIM PENURUNAN STUNTING PUSKESMAS


, SK TIM PENURUNAN STUNTING KECAMATAN X
2. PEDOMAN/ PANDUAN PENURUNAN STUNTING
3. KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DOKUMENTASIKAN
4. SOP : MISALNYA SOP SURVEILANS GIZI
PELAKSANAAN
KEGIATAN
1. NOTULEN LOKMIN
LP DAN LS
2. LAPORAN MMD
3. LAPORAN
PELAKSANAAN
SURVEILANS GIZI
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting

Bukti pemantauan dan evaluasi dengan


1 mengacu kepada RPK contohnya dilakukan
pada Lokakarya Mini Bulanan dan Tribulanan
atau Pertemuan Tinjauan Manajemen (daftar
hadir, undangan, notulensi, foto).
2 Bukti tindak lanjut dari hasil evaluasi dan
pemantauan.

HASIL MONEV DIBAHAS SECARA TERINTEGRASI BAIK


UKM MAUPUN UKP UNTUK DITINDAK LANJUTI
5. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI
PROSEDUR YANG TELAH DITETAPKAN

SOP tentang Pencatatan dan


1 Pelaporan Penurunan Program
Stunting
Bukti pencatatan dan pelaporan
2 Program Stunting

PELAPORAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN


PENURUNAN STUNTING

1 EPPGBM
2 KOHORT IBU
3 PWS
STANDAR 4.2
Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB)

Puskesmas memberikan pelayanan


kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan
ibu bersalin, pelayanan
kesehatan masa sesudah
melahirkan, pelayanan kesehatan
bayi baru lahir beserta pemantauan dan
evaluasinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
KRITERIA 4.2.1

Puskesmas melaksanakan
pelayanan kesehatan ibu
hamil, pelayanan kesehatan
ibu bersalin, pelayanan
kesehatan masa sesudah
melahirkan dan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir.
TANTANGAN
KESEHATAN
POKOK PIKIRAN 4.2.1
❑ Pelayanan kesehatan pada ibu hamil, persalinan, masa sesudah melahirkan, dan bayi baru lahir
dilakukan sesuai dengan standar dalam pedoman yang berlaku.
❑ Upaya pelayanan kesehatan pada ibu hamil dilaksanakan terintegrasi dengan lintas program dalam rangka
penurunan stunting.
❑ Pelayanan Kesehatan ibu bersalin, yang selanjutnya disebut persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah
melahirkan.
❑ Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dilakukan melalui pelayanan kesehatan neonatal esensial
sesuai standar. Pelayanan kesehatan neonatal esensial dilakukan pada umur 0-28 hari.
❑ Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dilakukan analisis
capaian. Analisis capaian indikator dilakukan dengan metode analisis sesuai dengan pedoman/panduan yang
berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen
Puskesmas.
❑ Rencana program penurunan AKI dan AKB disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif
berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN 4.2.1
1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja pelayanan kesehatan ibu, bayi dan balita yang disertai capaian
dan analisisnya. (R,D)
2. Ditetapkan program penurunan AKI dan AKB. (R, D, W)
3. Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir termasuk
standar alat kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan dikelola sesuai dengan prosedur. (R,D, O, W)
4. Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah melahirkan dan bayi baru lahir sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan, kewajiban penggunaan partograph pada saat pertolongan persalinan dan upaya stabilisasi
pra rujukan pada kasus komplikasi termasuk pelayanan pada Puskesmas mampu PONED sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (R, D, W)
5. Dilakukan pelayanan persalinan sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka
acuan yang telah ditetapkan. (R,D, O, W)
6. Kegiatan penurunan AKI dan AKN dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun
bersama lintas program dan lintas sektor. (D, W)
7. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program penurunan AKI dan AKN termasuk
pelayanan kesehatan pada masa hamil, persalinan dan bayi baru lahir di Puskesmas. (D, W)
8. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (R,D)
1. DITETAPKANNYA INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PELAYANAN KESEHATAN IBU, BAYI DAN
BALITA YANG DISERTAI CAPAIAN DAN ANALISISNYA. (R,D)

NO INDIKAT TARGET CAPAIA MASALA ANALISI RTL


SECARA PERIODIK SESUAI KETENTUAN, LAKUKAN EVALUASI OR N H S
UNTUK MELIHAT CAPAIANNYA. JIKA BELUM SESUAI, TETAPKAN 1
MASALAH, ANALISIS DAN RTL YANG AKAN DILAKUKAN, 2
KEMUDIAN LAKUKAN TINDAKLANJUT 3
dst
2. DITETAPKAN PROGRAM PENURUNAN AKI DAN AKB. (R, D, W) (LIHAT STANDAR 1.1 DAN
2.1)

HASIL EVALUASI DATA KINERJA PERUMUSAN MASALAH

1. IDENTIFIKASI
MASALAH

HASIL IKH 2. PRORITAS MASALAH

3. PENENTUAN AKAR
MASALAH

DATA PIS PK

4. ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH

5. RUK,RPK
CONTOH HASIL EVALUASI KINERJA UKM-KIA TAHUN 2020
CONTOH ANALISIS MASALAH

POLA PENYUSUNAN RUK MENGIKUTI POLA YANG ADA DI BAB II SESUAI DENGAN PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS

Berdasarkan analisis masalah di atas tahap berikutnya adalah menyusun program


kegiatan yang akan dilakukan. Contoh program untuk meningkatkan cakupan
persalinan Nakes dalam rangka penurunan AKI antara lain:
MASUK KE RUK, RPK DAN BUATKAN KAK
✔ Partnership d ukun dan bidan Terintegrasi dengan usulan
✔ Penyediaan fasilitas tempat tinggal bagi bidan desa kegiatan UKM lainnya (RUK)
✔ Penguatan peran LS melalui Gerakan Sayang Ibu, dkk Puskesmas (1.1, 2.1)
3. TERSEDIA ALAT, OBAT, BAHAN HABIS PAKAI DAN PRASARANA PENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN IBU
DAN BAYI BARU LAHIR TERMASUK STANDAR ALAT KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL
SESUAI DENGAN STANDAR DAN DIKELOLA SESUAI DENGAN PROSEDUR. (R,D, O, W)
4. Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah melahirkan
dan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, termasuk pelayanan pada
Puskesmas mampu PONED kewajiban penggunaan partograph pada saat pertolongan persalinan
dan upaya stabilisasi pra rujukan pada kasus komplikasi termasuk pelayanan sesuai dengan
kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (R, D, W)
(lihat standar 3.3)

SK TIM PELAYANAN SOP PELAYANAN


ANC TERPADU ANC DI PUSKESMAS
PUSKESMAS

JANGN LUPA UTK MENYERTAKAN BUKTI2 HASIL PELAYANAN


YG DIBERIKAN (BS DLIHAT DARI KARTU IBU, BUKU REGISTER,
DLL)
5. DILAKUKAN PELAYANAN PERSALINAN SESUAI DENGAN KEBIJAKAN,
PEDOMAN/PANDUAN, PROSEDUR KERANGKA ACUAN YANG
DAN TELAH
DITETAPKAN. (R,D, O, W) lihat standar 3.2
CONTOH SK, SOP TERKAIT
PELAYANAN PERSALINAN

SK JENIS PELAYANAN 🡪
PELAYANAN PERSALINAN

SK TIM RUANG BERSALIN DI


PUSKESMAS

SK PELAYANAN PERSALINAN

SOP PELAYANAN PERSALINAN


NORMAL
6. KEGIATAN PENURUNAN AKI DAN AKN DIKOORDINASIKAN DAN DILAKSANAKAN SESUAI
DENGAN RENCANA KEGIATAN YANG DISUSUN BERSAMA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS
SEKTOR. (D, W)

PERTEMUAN PENYUSUNAN RENCANA


KEGIATAN KIA (DAPAT DILAKUKAN BERSAMA RPK PELAYANAN UKM KIA
DG PROGRAM LAIN DALAM
SATU PERTEMUAN)

SK, SOP MEDIA KOMUNIKASI


YANG DIGUNAKAN DI
PUSKESMAS

PELAKSANAAN KOMUNIKASI & KOORDINASI


BUKTI PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN
KEGIATAN PELAYANAN UKM KIA
KIA DALAM RANGKA PENURUNAN AKI,AKB
(PENURUNAN AKI,AKB)
7. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM
PENURUNAN AKI DAN AKN TERMASUK PELAYANAN KESEHATAN PADA MASA HAMIL,
PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS. (D, W)
UKM UKP
RPK PELAYANAN UKM KIA

HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN UKM KIA


PUSKESMAS “SARI” BULAN JUNI 2021

HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN


PELAYANAN KESEHATAN PADA MASA HAMIL

✔ PELAYANAN ANC SECARA KUANTITAS


✔ PELAYANAN ANC SECARA KUALITAS

HASIL MONEV UKM – UKP AGAR SELALU DIBAHAS BERSAMA UNTUK DIJADIKAN BAHAN PERBAIKAN MUTU PELAYANAN KIA SECARA
TERINTEGRASI
8. DILAKUKAN PENCATATANDAN PELAPORAN SESUAI PROSEDUR
YANG
TELAH DITETAPKAN. (R,D)

BUKTI PENCATATAN DAN


PELAPORAN… contoh kohort
STANDAR 4.3

Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi

Puskesmas melaksanakan program


imunisasi sesuai ketentuan
peraturan perundang- undangan.
KRITERIA 4.3.1

Program imunisasi direncanakan,


dilaksanakan, dipantau dan
dievaluasi dalam upaya
peningkatan capaian cakupan dan
mutu imunisasi.
TANTANGAN
KESEHATAN
POKOK PIKIRAN 4.3.1
❑ Pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau
dan dievaluasi agar dapat mencapai cakupan imunisasi secara optimal.
❑ Puskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin vaksin (cold chain vaccines) sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
❑ Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan
disertai
dan dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesuai dengan
pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode Analisis situasi yang terdapat di dalam
buku pedoman manajemen Puskesmas.
❑ Pencatatan dan pelaporan program imunisasi dilaksanakan secara akurat dan sesuai prosedur dan format
laporan yang telah ditetapkan meliputi cakupan indikator kinerja imunisasi, stok dan pemakaian vaksin dan
logistik lainnya, kondisi peralatan rantai vaksin dan KIPI.
❑ Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala, berkesinambungan, berjenjang dan dilakukan analisa
serta rencana tindak lanjut perbaikan program imunisasi.
❑ Rencana program peningkatan dan cakupan mutu imunisasi disusun dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi di wilayah kerja Puskesmas dengan
melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN 4.3.1
1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja imunisasi yang disertai capaian dan analisisnya.
(R,D)
2. Ditetapkan program Imunisasi. (R, D, W)
3. Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program imunisai. (D,O,W)
4. Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan rantai vaksin dikelola sesuai dengan prosedur. (R,D, O, W)
5. Kegiatan Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
dan prosedur yang telah ditetapkan bersama lintas program dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (R,D, W)
6. Dilakukan pemantauan, dan evaluasi serta tindaklanjut upaya perbaikan program imunisasi. (D, W)

7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (R,D)
1. DITETAPKANNYA INDIKATOR DAN TARGET KINERJA IMUNISASI YANG
DISERTAI CAPAIAN DAN ANALISISNYA. (R,D)
2. DITETAPKAN PROGRAM IMUNISASI (R, D, W)

HASIL EVALUASI DATA KINERJA PERUMUSAN MASALAH

1. IDENTIFIKASI
MASALAH

HASIL IKH 2. PRORITAS MASALAH

3. PENENTUAN AKAR
MASALAH

DATA PIS PK

4. ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH

5. RUK
2. DITETAPKAN PROGRAM IMUNISASI (R, D, W)…LANJUTAN
CONTOH ANALISIS
MASALAH

POLA PENYUSUNAN RUK MENGIKUTI POLA YANG ADA DISTANDAR 1.1, 2.1, 3.1 DAN 5.1 SESUAI DENGAN PEDOMAN
MANAJEMEN PUSKESMAS

Berdasarkan analisis masalah di atas tahap berikutnya adalah menyusun program


kegiatan yang akan dilakukan. Contoh program untuk meningkatankan cakupan Desa
UCI dalam rangka pencapaian program imunisasi antara lain: Terintegrasi dengan usulan
✔ Peningkatan kerjasama dengan jejaring dan LS kegiatan UKM lainnya (RUK)
✔ Refreshing kader MASUK KE RUK Puskesmas
✔ Kegiatan promotif kepada masyarakat pentingnya imunisasi
✔ Meningkatan bimbingan dan monitoring data kepada bidan desa
2. DITETAPKAN PROGRAM IMUNISASI (R, D, W)…LANJUTAN

❖ SK Penyelenggaraan program
imunisasi
❖ Pedoman Penyelenggaraan proram
imunisasi
❖ SOP Penyimpanan Vaksin
❖ KAK Pelaksanaan Bias Campak
❖ DLL

SK dan SOP (dapat digabung dalam SK


dan SOP program yang lain) :
❑ Perencanaan program imunisasi
❑ SDM pelaksana program termasuk
peningkatan kompetensi program
imunisasi
❑ Komunikasi, koordinasi dan
penyampaian informasi internal dan
eksternal kegiatan imunisasi
❑ Penanganan limbah kegiatan
imunisasi
❑ Monitoring dan evaluasi program
imunisasi
❑ Pencatatan dan pelaporan program
imunisasi
3. TERSEDIA VAKSIN DAN LOGISTIK SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PROGRAM
IMUNISASI. (D,O,W)

LOGISTIK PROGRAM IMUNISASI


MELIPUTI :
✔ Vaksin
✔ ADS
✔ Safety Box
✔ Peralatan Anafilaktik
✔ Peralatan Cold Chain
✔ Peralatan Pendukung Cold Chain
✔ Dokumen Pencatatan Pelayanan
Imunisasi
4. DILAKUKAN PENGELOLAAN VAKSIN UNTUK MEMASTIKAN RANTAI VAKSIN
DIKELOLA SESUAI DENGAN PROSEDUR. (R,D, O, W)

FORM PENCATATAN STOK VAKSIN DAN LOGISTIK

❖ SK Pengelolaan Vaksin
❖ SOP Distribusi Vaksin
❖ SOP Penyimpanan Vaksin
❖ SOP Pemakaian Vaksin
❖ SOP Pelaksanaan Imunisasi
❖ SOP Pemantauan KIPI
❖ DLL

CONTOH SK DAN SOP TERKAIT PENGELOLAAN VAKSIN

FORM PENCATATAN SUHU


5. KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI DIKOORDINASIKAN DAN DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN RENCANA DAN
PROSEDUR YANG TELAH DITETAPKAN BERSAMA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR SESUAI DENGAN KEBIJAKAN,
PEDOMAN/PANDUAN DAN KERANGKA ACUAN YANG TELAH DITETAPKAN. (R,D, W)

PERTEMUAN PENYUSUNAN RENCANA RPK PELAYANAN UKM IMUNISASI


KEGIATAN IMUNIASASI (DAPAT DILAKUKAN (TAHUNAN DAN BULANAN)
BERSAMA DG PROGRAM LAIN DALAM SATU
PERTEMUAN)

SK, SOP MEDIA KOMUNIKASI


YANG DIGUNAKAN DI
PUSKESMAS

PELAKSANAAN KOMUNIKASI & KOORDINASI


PELAKSANAAN KEGIATAN IMUNISASI SESUAI
KEGIATAN IMUNISASI
DENGAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
(UNTUK PENCAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI)
6. DILAKUKAN PEMANTAUAN, DAN EVALUASI SERTA TINDAKLANJUT UPAYA PERBAIKAN PROGRAM
IMUNISASI. (D, W)

RPK PROGRAN IMUNISASI

HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN UKM IMUNISASI HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN UKP IMUNISASI
PUSKESMAS “XX” PUSKESMAS “XX”

HASIL MONEV UKM – UKP AGAR SELALU DIBAHAS BERSAMA UNTUK DIJADIKAN BAHAN PERBAIKAN MUTU PROGRAM IMUNISASI SECARA
TERINTEGRASI
7. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI PROSEDUR
YANG TELAH DITETAPKAN. (R,D)

PENCATATAN DAN PELAPORAN IMUNISASI MELIPUTI:

1. Cakupan
2. Stok dan Pemakaian
Imunisasi Vaksin, ADS dan Safety
Box 3. Monitoring ✔ LENGKAP
Suhu Peralatan Cold Chain
4. Konsidi
5. KIPI ✔ TEPAT WAKTU
✔ AKURAT
7. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI PROSEDUR
YANG TELAH DITETAPKAN. (R,D)….LANJUTAN

BUKTI PENCATATAN
DAN PELAPORAN
FORM PENCATATAN DAN PELAPORAN IMUNISASI
STANDAR 4.4

Program Penanggulangan Tuberkulosis

Puskesmas memberikan pelayanan kepada


pengguna layanan TB mulai dari
penemuan kasus TB kepada orang yang
terduga TB, penegakan diagnosis,
penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan
TB, tata laksana kasus terdiri dari pengobatan
pengguna layanan beserta
pemantauan danevaluasinya untuk
memutus mata rantai penularan sesuai
d e n g a n ke t e n t u a n peraturan perundang-
undangan.
KRITERIA 4.4.1

Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada


pengguna layanan TB mulai dari penemuan
kasus TB kepada orang yang terduga TB,
penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan
tipe pengguna layanan TB, tata laksana kasus
terdiri dari pengobatan pengguna layanan
beserta pemantauan dan evaluasinya.
POKOK PIKIRAN
❑ 4.4.1 penyakit menular baik global maupun nasional. Upaya
Tuberkulosis merupakan permasalahan
untuk penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu program prioritas
nasional bidang kesehatan.
❑ Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dipantau lanjuti dan ditindak
dalam upaya eliminasi tuberkulosis.
❑ Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah provinsi dan
kabupaten/kota harus menetapkan target indikator kinerja Penanggulangan TB tingkat daerah
berdasarkan target nasional dan memperhatikan strategi nasional, yang selanjutnya dijadikan dasar bagi
Puskesmas dalam menetapkan sasaran serta indikator kinerja yang dipantau setiap tahunnya.
❑ Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan
analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesuai dengan pedoman/panduan
yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis situasi yang terdapat di dalam buku pedoman
manajemen Puskesmas.
❑ Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan
preventif berdasarkan hasil analisis masalah pengendalian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas dengan
melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
TANTANGAN
STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

1. Perlu didukung pelayanan kesehatan


SPM Bidang Kesehatan primer yang bermutu.
Kabupaten/Kota (PP 2/2018) 2. Perlu integrasi UKM dan UKP melalui
endekatan keluarga (PIS-PK).
POKOK PIKIRAN
❑ 4.4.1 penyakit menular baik global maupun nasional. Upaya
Tuberkulosis merupakan permasalahan
untuk penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu program prioritas
nasional bidang kesehatan.
❑ Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dipantau lanjuti dan ditindak
dalam upaya eliminasi tuberkulosis.
❑ Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah provinsi dan
kabupaten/kota harus menetapkan target indikator kinerja Penanggulangan TB tingkat daerah
berdasarkan target nasional dan memperhatikan strategi nasional, yang selanjutnya dijadikan dasar bagi
Puskesmas dalam menetapkan sasaran serta indikator kinerja yang dipantau setiap tahunnya.
❑ Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan
analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesuai dengan pedoman/panduan
yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis situasi yang terdapat di dalam buku pedoman
manajemen Puskesmas.
❑ Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan
preventif berdasarkan hasil analisis masalah pengendalian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas dengan
melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN 4.4.1
Ditetapkannya indikator dan target kinerja
1 pengendalian tuberkulosis yang disertai capaian dan
analisisnya (R, D).
INDIKATOR TARGET Strategi Nasional
1. Cakupan penemuan dan 85% Penanggulangan
Tuberkulosis 2020-2024
pengobatan tuberkulosis
2. Persentase pasien DM yang 20%
diskrining tuberkulosis
3. Cakupan pemberian Terapi 29%
Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
pada kontak serumah Tabel C apaian dan Analisis Indikator
Program Penanggulangan Tuberkulosis
4. Dan lain-lain

target nasional dan daerah yang


SK tentang harus dicapai, capaian target
tahun sebelumnya, analisis Pedoman Manajemen
Penetapan Indikator Puskesmas
situasi wilayah kerja, kebutuhan
dan Target Kinerja dan harapan masyarakat
Pengendalian
Tuberkulosis (dapat
Capaian dan analisis
dijadikan satu SK
kesenjangan terhadap
dengan indikator
target kinerja
program lainnya).
Ditetapkan rencana program penanggulangan
2 tuberkulosis (R).

Penanggulangan Tuberkulosis
diselenggarakan melalui kegiatan:

1. Promosi kesehatan
2. Surveilans TB
3. Pengendalian faktor risiko
4. Penemuan dan penanganan kasus TB
5. Pemberian kekebalan
6. Pemberian obat pencegahan
Kerangka Acuan Kegiatan
tentang Program
Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016
Penanggulangan
tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 6.
Tuberkulosis di
Puskesmas. ELIMINASI
TUBERKULOSIS
Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri
3 dari dokter, perawat, analis laboratorium dan petugas
pencatatan pelaporan terlatih (R).

Tim yang bertanggung jawab terhadap


pelaksanaan program Penanggulangan
Tuberkulosis di Puskesmas:

1. Dokter
2. Perawat
3. Analis laboratorium
4. Petugas pencatatan pelaporan

Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016


tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 17.
SK tentang Tim TB DOTS
di Puskesmas.
Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan sesuai
4 dengan kebutuhan program serta dikelola sesuai
dengan prosedur (R, D, O, W).

Logistik OAT, misalnya: Logistik non OAT, misalnya:

1. Paket KDT OAT Kategori 1 1. Pot Dahak


2. Paket KDT OAT Kategori 2 2. TCM & Cartridge TCM,
mikroskop binokuler
3. Paket KDT OAT Kategori
Anak 3. Masker bedah, N95, dll

Panduan Wawancara

SOP Permintaan T,
SOP Penerimaan
OA
!
Perlu dihindari stock out
OAT, SOP OAT dan non OAT, agar
Surat Permintaan, Tanda Terima,
Pengelolaan
SOP OAT,
Pendistribusian Berita Acara terkait permintaan, kesinambungan
OAT, SOP Pemusnahan penerimaan, pengelolaan, pelayanan dan
pendistribusian & pemusnahan
OAT. OAT dan non OAT pengobatan selalu terjaga
5

Diagnosis
REKAM MEDISREKAM MEDIS Pengobatan
Pemantauan
Evaluasi
Tindak Lanjut

Panduan
Wawancara
REGISTER
LABORATORIUM
Program penanggulangan tuberkulosis dikoordinasikan
6 dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun
bersama lintas program dan lintas sektor (D, W).

Rencana
Program LINTAS
Penanggulangan
Tuberkulosis SEKTOR
KOORDINASI

LINTAS
PROGRAM
PELAKSANAAN Panduan Wawancara

Monitoring Pelaksanaan Program


Penanggulangan Tuberkulosis

PEMANTAUAN
PELAKSANAAN
Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur
7 yang telah ditetapkan (R, D).
1. Form TBC 07 (Laporan Penemuan & Pengobatan TBC)
2. Form TBC 08 (Laporan Hasil Pengobatan Pasien TBC)
3. Form TBC 11 (Laporan Hasil Pemeriksaan Dahak
Akhir Tahap Intensif)
4. Form TBC 14 (Laporan Pengembangan Ketenagaan
Program TBC di Fasyankes), dll

1. Form TBC 01 (Kartu Pasien TBC)

2. Form TBC 02 (Kartu Kontrol Pasien TBC)

3. Form TBC 03 (Register Pasien TBC)


SOP tentang
Pencatatan dan 4. Form TBC 04 (Register Laboratorium)

Pelaporan Program 5. Form TBC 05 (Permohonan Laboratorium)


Register Pasien TB
Penanggulangan 6. Form TBC 06 (Daftar Terduga TBC)
Tuberkulosis
7. Form TBC 09 (Form Rujukan/Pindah Pasien TBC)
Bukti pencatatan dan
8. Form TBC 10 (Hasil Akhir Pengobatan TBC)
pelaporan Program
Penanggulangan 9. Form TBC 15 (Rekapitulasi Investigasi Kontak)

Tuberkulosis 10. Form TBC 16 (Rekapitulasi Pemberian Terapi


Pencegahan TBC), dll
STANDAR 4.5

Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya

Puskesmas melaksanakan pengendalian


penyakit tidak menular utama yang
meliputi hipertensi, diabetes mellitus,
kanker payudara danleher rahim,
Pengguna layanan Rujuk Balik (PRB)
Penyakit Tidak Menular (PTM dan
penyakit katastropik lainnya) sesuai
kompetensi di tingkat primer, serta
penanganan faktor risiko PTM.
KRITERIA 4.5.1

Program pencegahan dan


pengendalian penyakit tidak
menular serta faktor
resikonya direncanakan,
dilaksanakan,dipantau dan
ditindaklanjuti.
TANTANGAN
STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

SPM Bidang Kesehatan


Kabupaten/Kota (PP 2/2018)

1. Perlu didukung pelayanan kesehatan


primer yang bermutu.
2. Perlu integrasi UKM dan UKP melalui
endekatan keluarga (PIS-PK).
POKOK PIKIRAN 4.5.1
❑ Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular berdampak pada terjadinya peningkatan angka
morbiditas, mortalitas dan disablilitas, namun juga berdampak kehilangan produktivitas yang berdampak pada
beban ekonomi baik tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
❑ Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif dan preventif
tanpa mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif.

❑ Deteksi dini atau penapisan (screening) perlu dilakukan untuk mencegah terhadinya
peningkatan kasus PTM.
❑ Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, antara lain: pola makan tidak sehat,
kurang aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain, dilakukan secara terintegrasi melalui pendekatan
keluarga dengan PIS-PK dan Germas
❑ Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan tindaklanjut dilakukan secara terintegrasi lintas
program dan lintas sektor.
❑ Rencana program penanggulangan penyakit tidak menulardan faktor risikonya disusun
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah penyakit tidak
menular di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK
pelayanan UKM dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN 4.5.1
1. Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang disertai capaian dan analisisnya.
(R,D,W)
2. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk rencana peningkatan kapasitas tenaga
terkait P2PTM. (R, D, W)
3. Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun bersama Lintas program dan Lintas Sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan
dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)
4. Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTMdi Posbindu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. (R, D, O, W)
5. Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari diagnosis, pengobatan,
pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan
PTM oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. ( R,D, O, W)
6. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program pengendalian penyakit
tidak menular. (D, W)
7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (D)
Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit
1 Tidak Menular yang disertai capaian dan analisisnya
(R, D, W).

INDIKATOR TARGET
1. Persentase penderita hipertensi 100%
mendapat pelayanan sesuai standar
2. Persentase penderita diabetes 100%
mellitus mendapat pelayanan
sesuai standar
Tabel Capaian dan Analisis Indikator
3. Dan lain-lain Program Pengend alian Penyakit Tidak Menular

target nasional dan daerah yang


SK tentang harus dicapai, capaian target
tahun sebelumnya, analisis Pedoman Manajemen
Penetapan Indikator Puskesmas
situasi wilayah kerja, kebutuhan
dan Target Kinerja dan harapan masyarakat
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular (dapat Capaian dan analisis
dijadikan satu SK kesenjangan terhadap
dengan indikator target kinerja
program lainnya).
Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak
2 Menular termasuk rencana peningkatan kapasitas
tenaga terkait P2PTM (R, D, W).

Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:

1. Penyelenggaraan UKBM melalui Pos


Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui SADANIS.
3. Deteksi kanker leher Rahim melalui
pemeriksaan IVA.
Panduan Wawancara
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB)
PTM.
5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM,
Kerangka Acuan Kegiatan
HT, kanker payudara/leher rahim dan
tentang Program
penyakit katastropik lainnya sesuai PPK.
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular di 6. Peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan
Puskesmas. PTM dan faktor risiko PTM.
7. Dan lain-lain.
Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular
3 dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun bersama lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka
Rencana acuan yang telah ditetapkan (D, O, W).
Program
Pengendalian
Penyakit Tidak
LINTAS
KOORDINASI
Menular SEKTOR
LINTAS
PROGRAM
PELAKSANAAN Panduan Wawancara

Monitoring Pelaksanaan Program


Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
PEMANTAUAN
PELAKSANAAN
Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan
4 PTM di Posbindu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (R, D, O, W).

Tahapan kegiatan & pemeriksaan PTM di Posbindu:

1. Pendaftaran peserta
2. Wawancara faktor risiko PTM
3. Pengukuran faktor risiko PTM
4. Pemeriksaan faktor risiko PTM
Pedoman/Panduan, 5. Identifikasi faktor risiko PTM,
SOP, edukasi dan tindak lanjut dini
Kerangka Acuan Kegiatan
Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara
5 terpadu mulai dari diagnosis, pengobatan,
pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan
panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan PTM
oleh tenaga kesehatan yang berkompeten (R, D, O, W).

Diagnosis
REKAM MEDISREKAM MEDIS Pengobatan
Pemantauan
Evaluasi
Tindak Lanjut

Panduan
Wawancara
REGISTER
LABORATORIUM
Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
6 terhadap pelaksanaan program pengendalian penyakit
tidak menular (D, W).
Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:

1. Penyelenggaraan UKBM melalui Pos


Pembinaan Terpadu PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui
SADANIS.
3. Deteksi kankesr leher Rahim melalui
pemeriksaan IVA. Monitoring Pelaksanaan Program Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
Panduan
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB) Wawancara
PTM.
5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM,
HT, kanker payudara/leher Rahim dan
penyakit katastropik lainnya sesuai PPK.
6. Peningkatan kapasitas SDM dalam Bukti pemantauan,
penanganan PTM dan faktor risiko PTM. evaluasi dan tindak lanjut
7. Dan lain-lain.
Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur
7 yang telah ditetapkan (R, D).

SOP tentang
Pencatatan dan
Pelaporan Program
Pengendalian Penyakit 1. Register Kunjungan di
Tidak Menular Posbindu
2. Register Pemeriksaan IVA
Bukti pencatatan dan 3. Register Pasien Program
pelaporan Program Rujuk Balik (PRB)
Pengendalian 4. dll
Penyakit Tidak

Anda mungkin juga menyukai