Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PROGRAM INOVASI

“DAMKAR GOES TO SCHOOL”

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KABUPATEN BANYUWANGI
RANGKUMAN PROPOSAL

Bencana kebakaran merupakan salah satu momok bagi masyarakat yang akan terus
berkelanjutan dan tidak akan pernah bisa diprediksi kapan akan terjadi. Hal tersebut sangat
kerap terjadi khususnya di daerah padat penduduk dan memiliki musim kemarau yang lebih
panjang daripada musim penghujan seperti kebanyakan daerah Indonesia. Banyuwangi
adalah salah satunya. Dalam kurun waktu 3 bulan di awal tahun 2020, sudah tercatat
setidaknya 17 kali kejadian kebakaran dari berbagai jenis obyek terbakar di wilayah
Kabupaten Banyuwangi. Penyebabnya pun dari hal – hal sederhana yang seharusnya kita
mampu menerapkannya. Akan tetapi, kelihatannya mayoritas masyarakat Banyuwangi masih
kurang teredukasi akan hal – hal yang memicu adanya kebakaran serta pencegahannya.
Sehingga keadaanya pun akan menjadi sangat sulit dicegah apabila masyarakat masih
belum mengetahui 5W + 1H (what, when , where, who, why, how) dari kebakaran itu sendiri.
Maka dari itu, jelas sangat diperlukan pendalaman lebih jauh mengenai jenis kebakaran
hingga karakter api dan bagaimana cara melakukan pertolongan awal saat terjadi kebakaran
di lingkungan tempat tinggal. Sehingga dapat disimpulkan ada 2 masalah yang membuat
masyarakat kurang teredukasi, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat akan pencegahan
bencana kebakaran di lingkungan tempat tinggal dan kurangnya kegiatan sosialisasi kepada
masyarakat yang mengangkat masalah kebakaran. Hingga pada awal tahun 2019, kami
melakukan kegiatan wisata edukasi Damkar Kids School dan berjalan kurang lebih 2 tahun
terakhir. Tercatat pada tahun 2021, indeks kuantitatif kebakaran yang terjadi menurun hingga
50% yaitu hanya sebanyak 24 kali kejadian kebakaran dalam satu tahun.

ANALISIS MASALAH

Bencana kebakaran merupakan salah satu momok bagi masyarakat yang akan terus
berkelanjutan dan tidak akan pernah bisa diprediksi kapan akan terjadi. Hal tersebut sangat
kerap terjadi khususnya di daerah padat penduduk dan memiliki musim kemarau yang lebih
panjang daripada musim penghujan seperti kebanyakan daerah Indonesia. Banyuwangi
adalah salah satunya. Dalam kurun waktu 3 bulan di awal tahun 2020, sudah tercatat
setidaknya 17 kali kejadian kebakaran dari berbagai jenis obyek terbakar di wilayah
Kabupaten Banyuwangi. Penyebabnya pun dari hal – hal sederhana yang seharusnya kita
mampu menerapkannya. Akan tetapi, kelihatannya mayoritas masyarakat Banyuwangi
masih kurang teredukasi akan hal – hal yang memicu adanya kebakaran serta
pencegahannya. Sehingga dapat disimpulkan ada 2 masalah yang membuat masyarakat
kurang teredukasi, yaitu :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pencegahan bencana
kebakaran dilingkungan tempat tinggal.
Banyak hal disekitar kita yang dapat menyebabkan bencana kebakaran dan tidak
sedikit pula kebiasaan banyak orang yang dapat memicu adanya kebakaran. Mulai
dari jaringan listrik di dalam rumah yang tidak sesuai standar, memakai stop kontak
dalam waktu yang lama dan tidak memisahkan pemakaiannya antara barang
elektronik satu dengan yang lainnya, lupa mematikan kompor, memasang regulator
tidak sesuai prosedur yang tertera, membuang putung rokok sembarangan,
membakar sampah dan masih banyak lagi.

2. Kurangnya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat yang mengangkat


masalah kebakaran.
Ini dikarenakan kebakaran masih dianggap hal yang tidak mungkin terjadi di
lingkungan tempat tinggalnya. Padahal tiga faktor utama kebakaran dapat ditemui
dimana saja, antara lain media/bahan kebakaran, panas, dan udara. Media
kebakaran bisa dalam bentuk apa saja misalnya kertas, minyak, kayu, kain, dan lain-
lain. Maka dari itu, dimanapun atau kapanpun, apabila ada tiga komponen tersebut
tidak menutup kemungkinan akan terjadinya bencana kebakaran.

PENDEKATAN STRATEGIS

Satuan Polisi Pamong Praja Bidang Penanggulangan Kebakaran memiliki agenda


tahunan yang sangat menarik yaitu, kegiatan Wisata Edukasi Damkar Goes To School.
Kegiatan Wisata Edukasi Damkar Goes To School merupakan salah satu kegiatan inovasi
yang melibatkan masyarakat untuk terjun langsung dalam melakukan pemadaman api dan
mendalami tentang pemadam kebakaran lewat pembelajaran verbal seperti yang dilakukan
di sekolah sehingga siswa akan mudah mengerti. Dengan adanya materi yang disampaikan
serta praktek yang melibatkan petugas dan alat – alat pemadaman yang asli menjadikan
Wisata Edukasi Damkar Goes To School ini seperti sebuah penerapan sistem belajar sambil
bermain sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh bagi para siswa dan pengunjung lain yang
mengikuti. Tidak hanya untuk para siswa saja, kami juga mengajak wali murid untuk hadir
dan menerima materi yang petugas sampaikan. Tujuannya tidak lain adalah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat melewati para orang tua murid karena mereka
memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan lingkungan rumah dari bahaya bencana
kebakaran. Sepanjang Tahun 2019 ini, kami telah melakukan sekitar 11 kegiatan Wisata
Edukasi Damkar Goes To School bersama dengan beberapa sekolah di Banyuwangi yaitu
mulai dari jenjang Taman kanak - Kanak hingga jenjang sekolah dasar. Pada tahun 2020,
wisata edukasi terhambat adanya Covid-19 sehingga baru kami lakukan Kembali pada bulan
Juli tahun 2021 dan hingga saat ini tercatat kurang lebih 50 kegiatan wisata edukasi.

KREATIF DAN INOVATIF

Kegiatan Wisata Edukasi Damkar Goes To School yang melibatkan masyarakat dari
berbagai jangkauan umur memiliki kelebihan dibanding hanya bersosialisasi ke berbagai
lembaga daerah saja. Perlu digaris bawahi, karena masyarakat yang dilibatkan dari anak –
anak sampai ke dewasa maupun lansia. Sehingga hal itu akan menjadikan pengetahuan
tentang bahaya bencana kebakaran dan pemadam kebakaran itu sendiri tertanamkan sejak
usia dini sekaligus mengubah masyarakat awam menjadi awas terhadap bahaya kebakaran.
Wisata Edukasi Damkar Goes To School menjadi kegiatan yang efektif untuk dilakukan
dengan maksud menjadikan masyarakat lebih sadar dan tahu apa yang akan dilakukan
pada saat terjadi kebakaran serta menjadi pemecah masalah yang ada selama ini.

SUMBER DAYA

1. Pendanaan
untuk melaksanakan inovasi ini, dibutuhkan pembiayaan sebesar Rp. 50.000.000
Dana berasal dari APBD.
2. Sumber Daya Manusia
Sedangkan penyelenggara sekaligus pelaksana adalah Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Banyuwangi Bidang Penanggulangan Kebakaran sebanyak 40 orang
termasuk dari Pos Rogojampi, Pos Gambiran dan Pos Genteng beserta para peserta
kunjungan Wisata Edukasi Damkar Goes To School dari sekolah terkait.
3. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Inovasi Wisata
Edukasi Damkar Goes To School ini adalah 1 Unit Mobil Water Supply, 1 Unit Mobil
Induk Pemadam Kebakaran, Selang Semprot, Nozzle, Timba air, Drim untuk objek
terbakar, Bahan Bakar (Pertamax dan Solar), Tabung Gas, Selang Tabung Gas dan
Regulator, Korek Api, Karung Goni.
KECEPATAN INOVASI

1. Pada Tanggal 31 Januari 2021, Kami Kembali membentuk program penyegaran dari
Damkar Kids School, dengan merubah system penerapannya menjadi jemput bola
maka Damkar Goes To School merupakan Program inovasi wisata edukasi Damkar
Banyuwangi yang terbaru.

MANFAAT

Manfaat bagi masyarakat antara lain:

1. Menjadikan masyarakat lebih teredukasi dan sadar akan bahaya bencana kebakaran
dan pentingnya mencegah kebakaran terjadi mulai dari hal – hal sederhana yang
ada disekitarnya.
2. Mengedukasi anak – anak mereka tentang pencegahan bencana kebakaran sejak
dini.

3. Membangun karakter pemberani yang dilandasi rasa peduli dalam diri anak – anak
untuk mengambil keputusan ataupun bertindak sehingga membantu pembentukan
karakternya.
4. Membantu memenuhi kurikulum sekolah dengan tema profesi dalam satu tahun
ajaran.
5. Mengenalkan tugas pokok dan fungsi pemadam kebakaran kepada masyarakat agar
tahu apa yang akan dilakukan pada saat terjadi kebakaran di linkungan mereka
sehingga tumbuh rasa aman di dalam hati masyarakat.

SEBELUM DAN SESUDAH

Dari data rekapitulasi kejadian kebakaran tahun 2019 ke tahun 2020 terjadi penurunan
angka kebakaran di wilayah Banyuwangi. Pada tahun 2019, Kejadian kebakaran di
Banyuwangi mencapai 64 kali kejadian dan 94% penanganan berhasil dilakukan sesuai
dengan aturan Respond Time oleh Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyuwangi. Pada
tahun 2020, angka kebakaran hanya sebanyak 40 kali kejadian dan 100% penanganan
berhasil dilakukan sesuai dengan aturan Respond Time oleh Pemadam Kebakaran
Kabupaten Banyuwangi. Dapat dikatakan bahwa presentase kebakaran di Banyuwangi
berkurang sebanyak ± 20% setelah dilakukannya Program Damkar Kids School. Sehingga
harapan kami dengan lebih banyak jangkauan dari program Damkar Goes To School akan
lebih efektif lagi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Banyuwangi.
PEMBELAJARAN

Wisata edukasi Damkar Goes To School atau wisata pendidikan Damkar Goes To School
adalah suatu program yang menggabungkan suatu unsur kegiatan wisata dengan muatan
pendidikan di dalamnya. program ini dapat dikemas sedemikian rupa menjadikan kegiatan
wisata tahunan atau kegiatan ekstrakulikuler memiliki kualitas dan berbobot. materi - materi
dalam pemanduan telah disesuaikan dengan bobot siswa dan kurikulum pendidikan.
Program wisata edukasi juga didukung oleh para kalangan akademis dalam menyampaikan
materi dilapangan. sehingga program ini benar - benar disusun untuk memenuhi kegiatan
wisata sekolah dengan berkualitas.

TAHAPAN INOVASI
Tahapan Kegiatan Okt-2020 Nov-2021 Des-2020 Jan2021
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
a. Latar Belakang
b. Penjaringan Ide
c. Pemilihan Ide
d. Pembuatan Inovasi
d. Uji Coba
e. Penerapan Inovasi

Anda mungkin juga menyukai