Anda di halaman 1dari 35

Jawaban UTS PAM

Nama : Berlian Miftah Farid


NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

Konsep pengolahan air minum

1. Pengolahan Air minum

Unit Pengolahan Air


Hulu
Bangunan Penangkap
Air Baku (Intake) (Water Treatment Plant)

Air baku Intake Unit pengolahan air


Sumber Air baku

Pengolahan air Minum adalah proses


pengolahan air yang berfokus di hulu saja.
Dimulai dari sumber air baku yang ditangkap
Intake dilanjutkan ke Unit Pengolahan Air
Minum untuk diproses menjadi air minum yang
Unit air baku Unit Produksi
layak dikonsumsi

Penyediaan Air Minum

Hulu Hilir
Konsumen

Bangunan Pennangkap Unit Pengolahan Air


Unit Pelayanan
Air Baku (Intake)
(Water Treatment Plant)
(Distribusi ke konsumen)

Pipa Transmisi
Sumber Air baku

Unit air baku Unit Produksi Unit Distribusi

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

Air baku Intake Unit pengolahan air Pipa Transmisi Unit Pelayanan (Konsumen)

Penyediaan air Minum adalah proses pengolahan air yang dimulai dari hulu hingga hilir . Dimulai dari
sumber air baku yang ditangkap Intake dilanjutkan ke Unit Pengolahan Air Minum untuk diproses menjadi
air minum yang layak dikonsumsi dilanjutkan ke Unit Pelayanan (konsumen) melalui pipa transimisi.
Pipa transmisi dibutuhkan jika jarak Unit Pengolahan ke Unit Pelayanan terlalu jauh, jika Unit pengolahan
tidak jauh dari Unit Pelayanan maka pipa transmisi ini tidak dibutuhkan.

2. Proses dari Air baku ke Konsumen

2
Sumber air baku Pada umumnya proses pengolahan air minum menuju
1
konsumen dimulai dari
Transmisi air baku Sumber air baku - Transmisi air baku- Prasedimentasi-
3
Pengolahan- Penyimpanan- Distribusi ,seperti diagram
disamping dengan urutan 1-3-5-7-8-10
Prasedimentasi
5 Jika sumber air berada dekat dengan unit pengolahan, maka
4
4.1 pipa transmisi tidak dibutuhkan dan langsung saja ke proses
Pengolahan 1
prasedimentasi atau jika air dari sumber air baku itu bersih
7
tanpa endapan maka tidak perlu melalui proses
6
Penyimpanan prasedimentasi.
8
Setelah proses pengolahan proses selanjutnya yaitu
9
Distribusi penyimpanan. Penyimpanan ini pada umumnya dibutuhkan
10 untuk mencengah terjadinya fluktuasi debit air yang
Konsumen dikonsumsi tetapi jika dirasa kebutuhan konsumen sudah
terpenuhi tanpa adanya penyimpanan maka penyimpanan ini
tidak dibutuhkan dan langsung menuju proses distribusi ke
konsumen.

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

3. Unsur Fungsional Pengolahan Air Minum

Unsur Fungsional Pengolahan Air Minum ialah unsur unsur yang memiliki fungsi penting dalam
setiap unit dari segi Kualitas dan kuantitas.

Unsur
Prinsip Keterangan
fungsional
Kualitas : Apakah kualitas air yang dihasilkan
Sungai,waduk(air
sudah memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
Sumber Air Baku permukaan); Mata air;
Kuantitas : Apakah jumlah air yang dihasilkan Air tanah(Reservoir).
bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
Kualitas: Apakah proses prasedimentasi
tersebut bisa menghasilkan kualitas yang baik
untuk dikonsumsi. Penyimpanan air dekat
Prasedimentasi
Kuantitas : Berapa banyak air bersih yang dengan sumber air.
dihasilkan setelah melalui proses
prasedimentasi.
Kualitas : Apakah pipa tersebut mempunyai
spesifikasi yang sesuai untuk membawa air
beseih ke Proses selanjutnya. Penyaluran air ke
Transmisi
Kuantitas : Berapa banyak pipa yang tempat pengolahan.
dibutuhkan untuk membawa air bersih ke
proses selanjutnya.
Kualitas : Apakah Hasil dari pengolahan
tersebut bisa dan layar untuk dikonsumsi.
Fasilitas untuk
Pengolahan Kuantitas : Seberapa Banyak Hasil dari
mengubah air baku
pengolahan air tersebut untuk didistribusikan
ke konsumen.
Kualitas : Apakah Penyimpanan air tersebut
memenuhi syarat sebagai tempat Penyimpanan dan
Penampungan penyimpanan air minum. penampungan produk
Kuantitas : Berapa banyak daya tampung dari yang dihasilkan.
tempat penampungan air minum tersebut.
Kualitas : Apakah air yang akan didistribusikan
layak dan baik untuk dikonsumsi. Pendistribusian produk
Distribusi
Kuantitas : Apakah air yang didistribusikan ke konsumen.
sudah mencukupi kebutuhan konsumen.

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

4. Perbedaan Air minum, Air bersih, Air minum dalam kemasan, Air Mineral, Air Demineral

Air Minum adalah yang sudah memenuhi syarat Kesehatan dan dapat langsung di
minum

Air Bersih adalah air yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
memenuhi syarat Kesehatan serta bisa diminum apabila sudah dimasak

Air Minum dalam kemasan adalah air baku yang telah diproses/diolah dan dikemas
serta aman untuk diminum mencakup Air mineral dan Air demineral

Air Mineral adalah adalah air dalam kemasan yang mengandung mineral tertentu
tanpa menambahkan mineral

Air Demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh dari proses
pemurnian seperti destilasi,deionisasi,reverse osmosis atau yang setara

Air Baku

1. Aspek legal pemanfaatan air baku

Bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam-“Nya”, dikuasai


UUD 1945, pasal 33 ayat negara dan digunakan untuk sebesar -besar kemakmuran rakyat.
3

Badan air permukaan meliputi :


Undang Undang Cipta 1. Sungai, anak sungai, dan sejenisnya
Kerja 11 tahun 2020, PP 2. Danau dan sejenisnya
22 tahun 2021 pasal 107 3. Rawa dan lahan basah lainnya
4. Aqifer
UU 17 tahun 2019 Semua air yang terdapat di di dalam permukaan tanah
Sumber Daya Air pasal 1
Air Baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air
PP 122 TAHUN 2015 hujan dan air lautyang memenuhi baku mutu tertentu sebagai Air Baku
SPAM untuk Air Minum

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

2. Jenis Air Baku yaitu penggolongan air berdasarkan letak dan sumber nya.
Berikut jenis jenis air baku :

1. Alami : yaitu jenis sumber air baku permukaan yang terbentuk alami , seperti
contoh : sungai, danau, dan lahan basah lainnya
Air Permukaan
2. Buatan : yaitu jenis sumber air baku permukaan yang sengaja dibuat untuk
kepentingan penyediaan air , seperti contoh : Waduk
1. Mata air : yaitu air tanah yang berada di bawah permukaan tanah tepatnya pada
batuan yang bersifat jenuh air atau akuifer.
2. Air Tanah dangkal : yaitu air yang berada pada suatu lapisan batuan/tanah, yang
Air Tanah bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air dan bagian atasnya dibatasi oleh
lapisan tidak kedap air.
3. Air Tanah dalam : yaitu air yang berada di dalam tanah dan terletak antara dua
lapisan batuan kedap air.

Air hujan merupakan air yang berasal dari hujan yang turun. air hujan ini terbentuk
Air Hujan
karena adanya proses alam.

3. Dasar penggolongan Air Baku

PP no 20 tahun 1990 : PP no 82 Tahun 2001 pengolahan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
Pengendalian dan pencemaran air
Pasal 7 tentang penggolongan air Pasal 8 tentang klasifikasi dan kriteria mutu air ayat 1,2
ayat 1 dan 2

Penggolongan Air Baku

Golongan A : Air yang peruntukkannya dpat digunakan sebagai air baku air minum atau
Air yang dapat digunakan sebagai air peruntukan lainnya yang mempersyaratkan mutu air sama dengan kegunaan
minum tanpa diolah terlebh dahulu. tersebut.

Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk sarana/prasarana rekreasi,


Golongan B :
budidaya ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertamanan dan atau
Air yang dapat digunakan sebagai air
peruntukkan lainnya yang mempersyaratkan mutu air sama dengan kegunan
baku air minum.
tersebut.

Golongan C : Air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar,
Air yang dapat digunakan untuk peternakan, air untuk mengairi pertamanan, atau peruntukan lain yang
keperluan perikanan dan peternakan. mempersyaratkan ,mutu air sama dengan kegunaannya .

Golongan D :
Air yang dapat digunakan untuk Air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk mengairi pertamanan dan
keperluan pertanian dan dapat atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air sama dengan
digunakan untuk usaha perkotaan, kegunaannya.
industri, pembangkit tenaga air.

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

4. Dasar pemilihan air baku

Kuantitas Kapasitas,debit apakan memenuhuu kebutuhan pemakaian air di daerah


pelayanan?

Kualitas 1. bahan baku


2. PP no 20 Tahun 1990 : pengendalian dan pencemaran air
Golongan A,B,C,D
3. PP no 82 tahun 2001 pengelolaan Kualitas air dan pencemaran air
Kelas satu,dua,tiga,empat.
4. Kepmenkes 907 tahun 2002 syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
minum
Pengawasan kualitas air baku dari :
Total Coli, E Coli, pH, DO, bahan organic, alkalinitas, kesadahan, suhu,
DHL, Besi, Mangan.

Kontinuitas Tidak berfluktuasi, cek debit pada musim kemarau dan pada musim
hujan dan pastikan kebutuhan konsumen bisa terpenuhi di dua musim
tersebut.

5. “Issue” air baku


Penurunan Ketersediaan Air Baku Rencana Kebijakan Penanganan Air Baku
Meningkatkan kesadaran semua pihak : dari seluruh masyarakat
Daya dukung lingkungan menurun : Kurang pedulinya untuklebih memperhatikan kondisi lingkungannya
masyarakat akan kesehatan lingkungan

Pendidikan tentang pentingnya perlindungan air baku sejak


DAS semakin memburuk : Banyaknya orang yang dini: Agar generasi yang akan datang biss terus menjaga
menggunakan lahan di dekat aliran sungai ketersediaan air baku yang ada

Mengembangkan Peraturan tentang pemanfaatan air baku :


Tidak bisa menyimpan air dengan baik : kurangnya Untuk mencegah dari oknum oknum yang ingin memcemari
fasilitas penyimpanan air untuk kebutuhan konsumen sumber air baku

Kondisi antar daerah, antar sektordalam pengelolalaan SDA :


Sungai tercemar : Banyaknya sampai domestik dan Pengadaan fasilitas untuk pengelolaan air minum antar daerah
industri yang dibuang ke sungai

Meningkatkan efisiensi instalasi dan jaringan distribusi :


memaksimalkan sumber air terdekat agar terjadinya efisiensi
dalan distribusi air minum

Rekayasa pemanfaatan air baku : Membuat inovasi inovasi baru


tentang pengolahan air minum yang lebih efektif, terjangkau
tanpa mengilangkan kualitas sumber air baku

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

6. Fisik Air Baku

Parameter Masalah Prioritas Alternatif pengolahan Kesimpulan

Bau Tanah Saringan karbon aktif Didahului dengan percobaan lab

Aerasi + saringan pasir lambat ; Aerasi +


Bau besi Dapat dipakai dengan pengolahan
saringan karbon aktif
Bau
Bau Sulfur Aerasi Didahului dengan percobaan lab

Bau Lain-lain Tergantung jenis bau Didahului dengan percobaan lab

Tergantung kadal Chlor dan pendapat


Rasa asin/payau Aerasi + saringan karbon aktif
masyarakat

Aerasi + saringan pasir lambat; Aerasi +


Rasa Besi Dapat dipakai dengan pengolahan
saringan karbon aktif
Rasa
Rasa tanah tanpa Mungkin bisa dipakai dengan
Saringan karbon aktif
kekeruhan pengolahan

Rasa lain-lain Tergantung jenis rasa Tidak dapat dipakai

Sedang, coklat dari


Saringan pasir lambat Dapat dipakai dengan pengolahan
kapur

Tinggi, coklat dari Pembubuhan PAC + saringan pasir Dapat dipkai dengan pengolahan, biaya
lumpur lambat relative besar
Kekeruhan
Putih Pembubuhan PAC Didahului dengan percobaan lab

Agak kuning, setelah Aerasi + saringan pasir lambat; Aerasi+


Didahului dengan percobaan lab
diendapkan di ember saringan karbon aktif

Coklat tanpa kekeruhan Saringan karbon aktif Didahului dengan percobaan lab

Coklat dengan
Saringan karbon aktif Didahului dengan percobaan lab
kekeruhan
Warna
Tidak dapat diimplementasikan kecuali
Putih Pembubuhan PAC
percobaan lab berhasil

Tidak dapat diimplementasikan kecuali


Lain-lain Tergantung jenis warna
percobaan lab berhasil

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

7. Komparasi Tipe Bangunan Pengambilan Air Baku (intake)

Intake adalah Bangunan penangkap air atau tempat air masuk dari sungai, danau, atau sumber air
permukaan lainnya ke instalasi pengolahan.

Intake dengan
Intake menggunakan bending untuk mendapatkan air permukaan.
Bendung

Intake Langsung Intake yang mengambil atau memanfaatkan air permukaan secara langsung, apabila pompa air
(bebas) dipasang atau ditempatkan langsung di tebing sungai, danau atau waduk.

Intake yang menggunakan pelampung atau ponton sebagai tempat pompa alat hisap (pompa
Intake Ponton
mengikuti tinggi air permukaan.

Intake Sumuran Intake yang menggunakan saluran di dasar sungai untuk mendapatkan airnya.

Intake Infiltration
Intake dengan menempelkan Inlet Perfortred Pipe untuk mendapatkan air.
Galleries

Intake dengan memanfaatkan jembatan penambat untuk menambatkan pompa hisap air
Intake Jembatan
permukaan.

Screen

1. Kehilangan tekanan
v2 = 1,56v1
A1 = 100.10
v2 v2 v22 v12
A2 = 80.10 h= 2 − 1 h= −
2g 2g 2g 2g
Q = v. A
(1, 25v1 ) (1,56v1 )
2 2
v12 v12
v1. A1 = v2 . A2 h= − h= −
2.9,81 2.9,81 2.9,81 2.9,81
v1. A1
v2 = h = 0, 08v1 − 0, 05v1 h = 0,12v1 − 0, 05v1
A2
h = 0, 03v1 h = 0, 07v1
v .100.10
v2 = 1
80.10
v2 = 1, 25v1

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

2. Gambar screen

Screen Tampak Samping


(1) h=0,03V1
Headloss

Va (2) h=0,07V2
Vb

Screen Tampak Depan

H=1000

W=800

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

Koagulator
1. Konsep De-stabilisasi partikel koloid dalam proses koagulasi

Konsep dari De-stabilisasi yaitu pemecahan


patikel yang semula stabil menjadi tidak stabil

Seperti Digambar, partikel terdapat ion positif


dan negative dan terdapat lapisan lapisan dari
yang terdalam hingga terluar.

Lapisan terluar yaitu Bulk Solution dan lapisan


terdalam yaitu Fixed Layer.

Di tengah lapisan Share plane dan Bulk solution


terldapat lapisan Diffused layer.

Untuk menghancurkan/men-tidak stabilkan


lapisan ini dibutuhkan energi, energi yang
dibutuhkan untuk memecahkan lapisan tersebut
disebut Zeta potential.

Agar terjadi tumbukan antar partikel proses ini


harus menggunakan Turbulensi dengan gradien
kecepatan yaitu antara (700-1000) per detik
dengan detensi waktu yaitu 15-25 detik.

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

2. Grafik Repultion force dan Atracttion force

FORCE Seperti gambar disamping, dalam pemecahan/de-


stabilisasi dibutuhkan gaya yang membuat partikel
tidak stabil.

Pada grafik tersebut menjelaskan tetang Repulsion


force (gaya tolak) VS Atracttion force (gaya Tarik) yang
dimana terjadi di lapisan antara Share plane dan Bulk
Solution.

Dari hasil tumbukan gaya tersebut maka terbentuklah


resultan gaya yang disebut (New Resultan force).

New resultan force ini angka nya harus lebih besar dari
0 ,karena jika resultan =0 maka tidak terjadi tumbukan.

3. Jenis Koagulator

a. Koagulator Mekanis

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

b. Koagulator Hidrolis

c. Koagulator Pneumatis

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

• Koagulator mekanisP = Kt . 𝒏𝟐. 𝑫𝟓.


𝝆
P : Power (Watt)
Kt : Koeficient dinamik (Kg/m/s)

n : Rotasi per menit/rotasi perdetikD


: Diameter pedle (m)
𝝆 : Densitas (Kg/𝒎𝟑)

• Koagulator hidrolisP = 𝝆 . G .h .
Q
P : Power (Watt)
𝝆 : Densitas (Kg/𝒎𝟑)

g : Grafitasi (9,81 m/𝒔𝟐)


h : Tinggi (m)
D : Debit ( m/𝒔𝟐)
• Koagulator pneumatis
P : Power (Watt)
C1 : 3409
Ga : Gelembung di udara (𝒎𝟑/𝒔)h
: Tinggi injeksi udara (m)

C2 : 10
D : Diameter pedle (m)

𝝆 : Densitas (Kg/𝒎𝟑)

4. Perbedaan power(P) pada jenis Koagulator

a. Koagulator Mekanis
1 Q = Debit ( m3 / dt )
 2 td = ( dt ) = 15 − 25 det ik
3V = Q.td ( m3 )
( 4 ) G = 700 − 1000 / dt
( 5 ) P = G 2 . .V
( 6 ) P = K1n3 .D 5. 
Subtutitusi (5) dan(6)

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

1
G ..V2
 G 2 ..V  3
G 2 ..V = K1.n3 .D 5 .  n3 =  n =  
K1. D 5 .  K1. D . 
5

ket :
P = power ( watt )
 = Viskositas _ dinamik (kg / m.dt )
V = Volume(m3 )
K1 = Koeff _ Turbulen
n = rotasi _ permenit = rotasi _ per det ik
D = Diameter _ paddle(m)
 = Densitas(kg / m3 )

b. Koagulator Hidrolis

1 Q = Debit ( m3 / dt )
 2 td = ( dt ) = 15 − 25det ik
3V = Q.td ( m3 )
 4 G = 700 − 1000 / dt
5 P = G 2 ..V
6 P = p.g.h.Q
Subtutitusi(5)dan(6)

G 2 . .V
G 2 ..V = p.g .h.Q  h =
p.g .Q
ket :
 = Viskositas _ dinamik (kg / m.dt )
V = Volume(m3 )
G = Gradien _ kecepa tan(700 − 1000 / dt )
 = Densitas(kg / m3 )
h = Tinggi _ terjunan(m)
Q = Debit (m3 / dt )

c. Koagultor Pneumatis
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

1 Q = Debit ( m3 / dt )
 2 td = ( dt ) = 15 − 25det ik
3V = Q.td ( m3 )
 4 G = 700 − 1000 / dt
5 P = G 2 ..V
 h + C2 
6 P = C1Ga .log  
 C2 
Subtutitusi(5) dan(6)

 h + C2  G 2 . .V
G 2 . .V = C1Ga .log    G =
 h + C2 
a
 C2  C1.log  
 C2 
ket :
Ga = Kebutuhan _ udara(m3 / menit , m3 / d t , m3 / jam)
1
C1 = 3409(m3 / menit )  x60(m3 / d t )  x (m3 / jam)
60
C2 = 10
h = Kedalaman _ injeksi _ udara (m)
 = Viskositas _ dinamik (kg / m.dt )
V = Volume(m3 )

5. Bahan kimia yang digunakan sebagai koagulan

Jenis Koagulan pH Optimum Dosis(mg/liter) Keterangan

Aluminium Sulfat 5,5-8,0 5,15-8,5 Dianjurkan dengan jar test

Ferri Sulfat 5,5-11 8,5-51 Dianjurkan dengan jar test

Ferri Clorida 5,5-11 8,5-51 Dianjurkan dengan jar test

Ferro Sulfat 5,5-11 5,1-51 Dianjurkan dengan jar test

Naturium Aluminat - 3,4-3,4 Dianjurkan dengan jar test

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

Aluminium Sulfat
Alu min ium _ sulfat  Al2 ( SO4 )3 18H 2O
Aluminium Sulfat atau alum mudah di dapat dipasar. Alum berbentuk abu-abu kotor berupa
padatan,dengan kadar berkisar 17% alum sulfat. Alum di dalam air dapat bereaksi dengan garam-
garam alami, maka perlu ditambah kapur sehingga terjadi reaksi alum. Koagulasi berjalan baik pada
pH 6,5 sd 8,5

Natrium Aluminat
Natrium _ Alu min at  Na2 Al2O4
Natrium Aluminat harganya mahal,oleh karena itu sangat jarang digunakan. Natrium Alumniat
selain sebagai koagulan juga sebagai penghilang korosifitas air.

(
Koagulan Besi Fe 2+ , Fe3+ )
Ferri _ Chloride  FeCl3
Ferro _ Sulfat  2 FeSO4
Koagulan besi yang sering digunakan untuk koagulan adalah Ferri Chloride dan Ferro Sulfat, atau
campuran dari kedua garam tersebut.
Ferri Chloride adalah oksidator yang sangat baik, yang dapat juga untuk menghilangkan gas H2S,
rasa, dan bau. Ferri Chloride sangat sering digunakan untuk koagulan air buangan, dibandingkan
koaguulan air bersih.
Ferro Sulfat dan Ferri Chloride di dalam air bereaksi dan membentuk hidrosida besi. Garam Ferro
Sulfat membutuhkan kapur sebagai baham kimia pelengkap, kalua tidak ditambah kapur maka
garam Ferro harus diubah dahulu dalam bentuk Ferri dengan menambah Klorin.

6. Diket :

Q = 106 lps
.td =15,6 detik
G = 906 /detik
2 padle
• Koagulator mekanik , P

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

V = Q .t

= 0,106 . 15,6
= 1,65
L:W:H = 1:1:2
V = X . X .2X
1,65𝑚3 = 2𝑋3
1
1,65 3
X=[ ]
2
X = 0,9386
L = 0,93 m
W = 0,93 m
H = 2 . 0,93m = 1,86
Kt = 1,70
D = 0,72
.𝜇 = 0,0000089

Ditanya n?

1
𝐺2 . 𝜇 . 𝑉 3
n=( )
𝐾𝑡 . 𝐷5
1
9062 . 0,0000089 . 1,65 3
=( )
1,70 . 0,725 .1000

= 0,3321 rps
= 19,92 rpm

Gambar koagulator mekanis

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

W=0,93m x

x W= 0,93m
W = 0,93m

x
x H= 1,86m
x

x I
x I
x x f= 0,1m I=0,73 m f= 0,1m

I=0,73 m

x
x

7. Koagulator Hidrolis

G = 906 per detik


.𝜇 = 0,0000089
V =1,65𝑚3
.𝜌 = 1000
Q =0,106 𝑚3/𝑠
g = 9,81
Ditanya ........... h.?

2
h= ( 𝐺 . 𝜇 . 𝑉
)
.𝜌 .𝑔 .𝑄

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

2
h = ( 906 .0,0000089 . 1,65
)
1000 .9,81 . 0,106
h = 0,01159 m

Ambang V Notch
Q= 0,106m3/s
Debit (Q)

h Tinggi muka air

Ambang V Notch
h=0,1159

Power yang
Tinggi terjunan (h)
Dihasilkan (P)
8. Koagulator Pneumatis

Diket:
H =1,86 - 0,1 =1,76 m
G = 906 perdetik
.𝜇 = 0,0000089
V =1,65 𝑚3
C1 = 3409
C2 = 10
Ditanya …..Ga..?

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

Ga = 𝐺2.𝜇 .𝑉
ℎ+𝑐2
𝐶1.𝑙𝑜𝑔( )
𝑐2
Ga = 9062.0,0000089 .1,65
1,74 +10
3409 . 𝑙𝑜𝑔( )
10
Chemical
W= 0,93m
W= 0,93m

H
h= 0,01159 H=1,86-0,1=1,76m
h

Q= 106 lps
Q
Udara
G= 906/dt

Flokulator
1. Putaran per menit kompartemen

Flokulator Mekanik
Q = 106 lps = 0,106 𝑚3
td = 30,6 menit
4 kompartemen =
(n:4)G1 = 80,6 /dtk
G2 = 40,6 /dtk
G3 = 20,6 /dtk
G4 = 10,6 /dtk

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

Cd = 1,56
L:W:H = 1:1:2
1 Pasang paddle
Di tanya putaran permenit (rpm) pada tiap
kompartemen…??Jawab:
V = Q . td
= 0,106 x 30,6 x 60 = 194,6 𝑚3
n=4
194,6
Vn = = 48,65 𝑚3
4
2
Vn = x.x.2x = 2𝑥
1
48,6 3
X=[ ] = 2,89
2

L:W:H = 1:1:2 = 2,89 : 2,89 : 5,78

P = 𝐺2 . 𝜇 .V
P = 1 Cd .AP . 𝜌 . 𝑉2 = 1 Cd .AP . 𝜌 . (0,75 . 𝜋 . 𝑛 . 𝐷)3
2 2
P1 = (80,5)2
. (0,0000089) . (48,65) = 2,80
𝐿 = 20 = W = 5,78 = 0,28 m
𝑊 20
AP = 5,78 . 0,28 . 2 = 3,23
D = 2,89 – (2 x 0,1) = 2,69
Kompartemen 1 :
P = 𝐺2 . 𝜇 .V
= 80,62. 0,0000089 . 48,65
= 2,81
P = 1 Cd .AP . 𝜌 . (0,75 . 𝜋 . 𝑛 . 𝐷)3
2

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

2,81 = 1 1,56 .3,23 . 1000 (0,75 .3,14 . 𝑛 . 2,69)3


2
1
3
2,81
n1 = [ 1 ]
(1,56).(3,23).(1000).(0,75).(3,14) .( 2,69)3
2
n1 = 0,0289 rps
n1 = 17,34 rpm

Kompartemen 2 :
1
3
0,71
n2 = [ 1 ]
(1,56).(3,23).(1000).(0,75).(3,14) .( 2,69)3
2
n2 = 0,0091/dtk
n1 = 0,546 rpm
Kompartemen 3:

1
3
0,18
n3 = [ 1 ]
(1,56).(3,23).(1000).(0,75).(3,14) .( 2,69)3
2 L:W:H = 1:1:0,3
n3 = Vn = 48,65 𝑚3
0,0038/dtkn1
= 0,228 rpm
Kompartemen
4:
1
3
0,04
n4 = [ 1 ]
(1,56).(3,23).(1000).(0,75).(3,14) .( 2,69)3
2
n4 = 0,0017/dtk
n1 = 0,102 rpm
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

Flokulator Hidrolis horizontal


L:W:H = 1:1:0,3
Vn = 48,65 𝑚3
1
48,65 = X . X . X
3
1 3
48,65 = 𝑋
3
48,65
.𝑋3 =
1
3
1
X = 145,9 3
X = 4,45

L:W:H = 1:1:0,3 = 4,45:4,45:1,33

1
2 𝜇.𝑡. 𝑊.𝐿.𝐺 2 3
.n1= [( 𝜌(1,44+𝑓) . ) ( ) ]
𝑄
1
2 3
2𝑥0,00089𝑥30,6 4,45𝑥4,45𝑥80,6
.n1 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106

.n1 = 41,4 unit


1
2 3
2𝑥0,00089𝑥30,6 4,45𝑥4,45𝑥40,6

.n2 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106

.n2 = 26,2 unit


1
2 3
2𝑥0,00089𝑥30,6 4,45𝑥4,45𝑥20,6

.n3 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106

.n3 = 16,6 unit 2𝑥0,00089𝑥30,6

.n4 = 10,7 unit


=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

2. Lebar selokan kompartemen

Lebar selokan ℓ1=

𝐿1

𝑛1

ℓ1= 4,45

4,14

= 1,07 m (107cm)

ℓ2= 𝐿2

𝑛2

ℓ2= 4,45

2,62

= 1,69 m (169cm)

ℓ3= 𝐿3

𝑛3

ℓ3= 4,45

1,66

= 2,68 m (268cm)

ℓ4= 𝐿4

𝑛4

ℓ4= 4,45

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

1,07

= 4,15 m (415cm)

3. Kehilangan tekanan pada setiap kompartemen? Jawab:

h = 𝐺2𝜇.𝑉.48,65𝜌𝑔.𝑄

h1 = 80,62𝑥0,0000089𝑥194,6 𝑥48,65

1000𝑥9,81𝑥106

h1 = 0,00052

h2 = 40,62𝑥0,0000089𝑥194,6 𝑥48,65

1000𝑥9,81𝑥106

h2 = 0,00013

h3 = 20,62𝑥0,0000089𝑥194,6 𝑥48,65

1000𝑥9,81𝑥106

h3 = 0,00003 (3,43𝑥10−5)

h4 = 10,62𝑥0,0000089𝑥194,6 𝑥48,65

1000𝑥9,81𝑥106

h4 = 0,000009 (9,10𝑥10−6)

Flokulator vertical

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

L:W:H = 1:1:2
48,65 = 3𝑋3
1
48,65 3
X = [ ] = 2,53
3
L:W:H = 1:1:2 = 2,53:2,53:7,59
1
2 𝜇.𝑡. 𝑊.𝐿.𝐺 2 3
.n1= [( 𝜌(1,44+𝑓) . ) ( ) ]
𝑄
1
2 3
2𝑥0,0000089𝑥30,6 2,53𝑥2,53𝑥80,6
.n1 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106

.n1 = 3,80 unit


1
2 3
2𝑥0,0000089𝑥30,6 2,53𝑥2,53𝑥40,6

.n2 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106

.n2 = 1,23 unit


1
2 3
2𝑥0,0000089𝑥30,6 2,53𝑥2,53𝑥20,6

.n3 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106

.n3 = 0,78 unit


1
2 3
2𝑥0,0000089𝑥30,6 2,53𝑥2,53𝑥10,6

.n4 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106

.n4 = 0,50 unit

Kehilangan Tekanan

Kehilangan tekanan kompartemen

Pipa Distribusi Air Bersih

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

1. Sistem pengaliran air bersih


Sistem pengaliran air bersih adalah sebuah sistem dimana sumber air/air baku didistribusikan ke
konsumen dengan dengan sistem perpipaan dan metode yang bervariasi.

Metode Gravitasi
Jika elevasi sumber air cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan dapat dilakukan dengan
metode gravitasi, sehingga tekanan dapat dipertahankan

Metode Pemompaan
Digunakan untuk meningkatkan tekanan agar air dapat mencapai titik terkritis pada daerah
pelayanan, metode ini sesuai dengan daerah pelayanan yang cukup datar.

Metode Gabungan antara Gravitasi dan Pemompaan


Digunakan pada saat beban puncak, air yang berasal dari reservoir dibantu dengan air yang berasal
dai puncak air yang berasal dari pompa digunakan untuk mengisi reservoir.

Metode Gravitasi.

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

Metode Pemompaan

Metode gabungan pemompaan dan gravitasi

Metode Gabungan pemompaan


dan gravitasi

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

3. Macam-Macam jaringan Pipa Air Bersih

Macam jaringan Air bersih/jaringan distribusi ada 3 yaitu:

4. Kelebihan dan kekurangan Jaringan pipa air bersih

KELEBIHAN KEKURANGAN
SISTEM CABANG ▪ Sederhana dan design pipa juga sederhana. ▪ Saat terjadi kerusakan, air tidak
▪ Cocok untuk daerah yang berkembang. tersedia sementara.
▪ Pengambilan dan tekanan pada titik manapun ▪ Tidak cukup air untuk pemadam
lebih mudah dihitung. kebakaran karena suplai air dari pipa
▪ Pipa dapat ditambah bila perlu Induk tunggal
▪ Dimensi pipa kecil karena melayani daerah ▪ Pada jalur buntu, mungkin terjadi
terbatas. pencemaran, endapan kotoran perlu di
blow off.
▪ Tekanan tidak cukup ketika dilakukan
penambahan are di dalam sistem PAM
SISTEM LOOPING ▪ Setiap titik mendapat suplai dari dua arah.
▪ Saat terjadi kerusakan,air tetap didapat dari
arah yang berbeda.
▪ Untuk pemadam kebakaran, tersedia dari dua ▪ Membutuhkan lebih banyak pipa
arah.
▪ Design pipa mudah.

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

SISTEM GRIDION ▪ Air di dalam sistem mengalir bebas ke segala


arah, tidak ada stagnasi.
▪ Ketika terdapat kerusakan, pipa yang ▪ Perhitungan dimensi pipa lebih rumit
tersambung masih dapat mengaliri. ▪ Membutuhkan lebih banyak pipa dan
▪ Ketika terjadi kebakaran, air tersedia dari dua sambungan pipa.
arah.
▪ Kehilangan pada semua titik minimum.

5. Hidrolika aliran dalam pipa

6. Kehilangan Tekanan

Kehilangan tekanan di dalam pipa air bersih ada dua macam yaitu :
a. Major Losses
Kehilangan tekanan dalam pipa akibat gesekan, dengan menggunakan formula Chezy, Hazen
William atau, Darcy Weisbach.
b. Minor Losses
Kehilangan tekanan akibat perubahan penampang pipa, sambungan pipa, fitting, assesories pipa.
7. Persamaan matematika dari Hazen William, Darcy Weisbach, dan Chezy manning dalam
menentukan Kehilangan Major Losses

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

Hazen Wiliam

a. Hazen William

(1).Q = 0, 2785.C.D2,63.50,54

(2)D2,63 = Q

0, 2785.C.50,54

D=é ù 2,63

êë 0, 2785.C.50,54
úû

(3)S = h

L
æ h ö0,54

(4)Q = 0, 2785.C.D2,63 ç ÷

èLø

0,54 1

æhö Q

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

ù 0,54 .L

ç L÷    ê 0, 2785.C.D2,63 ú

(5) h = é

Q
ù 0,54 .L

êë 0, 2785.C.D2,63 úû

(6) L =

é Q ù 0,54

êë 0, 2785.C.D2,63 úû

Darcy Weishbach

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
(1).h f . .
D 2g
 1− 
(2). f = 150.
 +1, 75
 N Re 
(3)NRe = v.D.

   
  1−  L v2
(4).h = 150.  +1, 75. .
  v.D.   D 2g
    
   
h.D.2g
(5).L =
   
  1−  
2

150.
  +1, 
75.v
  
  v.D. 

(6).v2 = h.D.2g
   

  1−  
150.  +1, 75.L
  v.D.   
    
 
1
 2
 
 
 
 h.D.2g 
v =  
    
 1− 
 150.  +1, 75.L 
  v.D.   
    

  
  

Q = debit (m3)

V = kecepatana (m/detik)

A = Luar penampang (m2)


L = Panjang (m)

=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================

Chezy Manning

(1).Q = v.A
2 1
1 3
(2).v = .R .52
n
1 2 1
(3).Q = ( .R 3 .52 ) A
n
h
(4).S =
L
1 2 h 1
(5).Q = ( R .( )2 ).A
3

n L
2
 Q.n 
(6).h =   .L
 2

 A.R 3 
h 2
(7.)L =  

 Q.n2 
 
 A.R 3 
(8).A = Q
 2
1

 .R 3 . 2 
1 h
n  L 
 
1
(9).A =  .D 2
4
1 Q
(10).  .D 2 =
4  2
1

1
 .R 3 .  h 2

n   
L
 
(11).D =
2 4Q
 1 2  h 21 

 . .R 3 . 
n 
 L 
 
1
 2
 
 
(12).D =  4Q 
  1
 
 . 1 .R 3 . h   
2 2



=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai