Pengolan Air Minum
Pengolan Air Minum
Hulu Hilir
Konsumen
Pipa Transmisi
Sumber Air baku
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Air baku Intake Unit pengolahan air Pipa Transmisi Unit Pelayanan (Konsumen)
Penyediaan air Minum adalah proses pengolahan air yang dimulai dari hulu hingga hilir . Dimulai dari
sumber air baku yang ditangkap Intake dilanjutkan ke Unit Pengolahan Air Minum untuk diproses menjadi
air minum yang layak dikonsumsi dilanjutkan ke Unit Pelayanan (konsumen) melalui pipa transimisi.
Pipa transmisi dibutuhkan jika jarak Unit Pengolahan ke Unit Pelayanan terlalu jauh, jika Unit pengolahan
tidak jauh dari Unit Pelayanan maka pipa transmisi ini tidak dibutuhkan.
2
Sumber air baku Pada umumnya proses pengolahan air minum menuju
1
konsumen dimulai dari
Transmisi air baku Sumber air baku - Transmisi air baku- Prasedimentasi-
3
Pengolahan- Penyimpanan- Distribusi ,seperti diagram
disamping dengan urutan 1-3-5-7-8-10
Prasedimentasi
5 Jika sumber air berada dekat dengan unit pengolahan, maka
4
4.1 pipa transmisi tidak dibutuhkan dan langsung saja ke proses
Pengolahan 1
prasedimentasi atau jika air dari sumber air baku itu bersih
7
tanpa endapan maka tidak perlu melalui proses
6
Penyimpanan prasedimentasi.
8
Setelah proses pengolahan proses selanjutnya yaitu
9
Distribusi penyimpanan. Penyimpanan ini pada umumnya dibutuhkan
10 untuk mencengah terjadinya fluktuasi debit air yang
Konsumen dikonsumsi tetapi jika dirasa kebutuhan konsumen sudah
terpenuhi tanpa adanya penyimpanan maka penyimpanan ini
tidak dibutuhkan dan langsung menuju proses distribusi ke
konsumen.
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Unsur Fungsional Pengolahan Air Minum ialah unsur unsur yang memiliki fungsi penting dalam
setiap unit dari segi Kualitas dan kuantitas.
Unsur
Prinsip Keterangan
fungsional
Kualitas : Apakah kualitas air yang dihasilkan
Sungai,waduk(air
sudah memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
Sumber Air Baku permukaan); Mata air;
Kuantitas : Apakah jumlah air yang dihasilkan Air tanah(Reservoir).
bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
Kualitas: Apakah proses prasedimentasi
tersebut bisa menghasilkan kualitas yang baik
untuk dikonsumsi. Penyimpanan air dekat
Prasedimentasi
Kuantitas : Berapa banyak air bersih yang dengan sumber air.
dihasilkan setelah melalui proses
prasedimentasi.
Kualitas : Apakah pipa tersebut mempunyai
spesifikasi yang sesuai untuk membawa air
beseih ke Proses selanjutnya. Penyaluran air ke
Transmisi
Kuantitas : Berapa banyak pipa yang tempat pengolahan.
dibutuhkan untuk membawa air bersih ke
proses selanjutnya.
Kualitas : Apakah Hasil dari pengolahan
tersebut bisa dan layar untuk dikonsumsi.
Fasilitas untuk
Pengolahan Kuantitas : Seberapa Banyak Hasil dari
mengubah air baku
pengolahan air tersebut untuk didistribusikan
ke konsumen.
Kualitas : Apakah Penyimpanan air tersebut
memenuhi syarat sebagai tempat Penyimpanan dan
Penampungan penyimpanan air minum. penampungan produk
Kuantitas : Berapa banyak daya tampung dari yang dihasilkan.
tempat penampungan air minum tersebut.
Kualitas : Apakah air yang akan didistribusikan
layak dan baik untuk dikonsumsi. Pendistribusian produk
Distribusi
Kuantitas : Apakah air yang didistribusikan ke konsumen.
sudah mencukupi kebutuhan konsumen.
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
4. Perbedaan Air minum, Air bersih, Air minum dalam kemasan, Air Mineral, Air Demineral
Air Minum adalah yang sudah memenuhi syarat Kesehatan dan dapat langsung di
minum
Air Bersih adalah air yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
memenuhi syarat Kesehatan serta bisa diminum apabila sudah dimasak
Air Minum dalam kemasan adalah air baku yang telah diproses/diolah dan dikemas
serta aman untuk diminum mencakup Air mineral dan Air demineral
Air Mineral adalah adalah air dalam kemasan yang mengandung mineral tertentu
tanpa menambahkan mineral
Air Demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh dari proses
pemurnian seperti destilasi,deionisasi,reverse osmosis atau yang setara
Air Baku
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
2. Jenis Air Baku yaitu penggolongan air berdasarkan letak dan sumber nya.
Berikut jenis jenis air baku :
1. Alami : yaitu jenis sumber air baku permukaan yang terbentuk alami , seperti
contoh : sungai, danau, dan lahan basah lainnya
Air Permukaan
2. Buatan : yaitu jenis sumber air baku permukaan yang sengaja dibuat untuk
kepentingan penyediaan air , seperti contoh : Waduk
1. Mata air : yaitu air tanah yang berada di bawah permukaan tanah tepatnya pada
batuan yang bersifat jenuh air atau akuifer.
2. Air Tanah dangkal : yaitu air yang berada pada suatu lapisan batuan/tanah, yang
Air Tanah bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air dan bagian atasnya dibatasi oleh
lapisan tidak kedap air.
3. Air Tanah dalam : yaitu air yang berada di dalam tanah dan terletak antara dua
lapisan batuan kedap air.
Air hujan merupakan air yang berasal dari hujan yang turun. air hujan ini terbentuk
Air Hujan
karena adanya proses alam.
PP no 20 tahun 1990 : PP no 82 Tahun 2001 pengolahan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
Pengendalian dan pencemaran air
Pasal 7 tentang penggolongan air Pasal 8 tentang klasifikasi dan kriteria mutu air ayat 1,2
ayat 1 dan 2
Golongan A : Air yang peruntukkannya dpat digunakan sebagai air baku air minum atau
Air yang dapat digunakan sebagai air peruntukan lainnya yang mempersyaratkan mutu air sama dengan kegunaan
minum tanpa diolah terlebh dahulu. tersebut.
Golongan C : Air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar,
Air yang dapat digunakan untuk peternakan, air untuk mengairi pertamanan, atau peruntukan lain yang
keperluan perikanan dan peternakan. mempersyaratkan ,mutu air sama dengan kegunaannya .
Golongan D :
Air yang dapat digunakan untuk Air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk mengairi pertamanan dan
keperluan pertanian dan dapat atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air sama dengan
digunakan untuk usaha perkotaan, kegunaannya.
industri, pembangkit tenaga air.
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Kontinuitas Tidak berfluktuasi, cek debit pada musim kemarau dan pada musim
hujan dan pastikan kebutuhan konsumen bisa terpenuhi di dua musim
tersebut.
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Tinggi, coklat dari Pembubuhan PAC + saringan pasir Dapat dipkai dengan pengolahan, biaya
lumpur lambat relative besar
Kekeruhan
Putih Pembubuhan PAC Didahului dengan percobaan lab
Coklat tanpa kekeruhan Saringan karbon aktif Didahului dengan percobaan lab
Coklat dengan
Saringan karbon aktif Didahului dengan percobaan lab
kekeruhan
Warna
Tidak dapat diimplementasikan kecuali
Putih Pembubuhan PAC
percobaan lab berhasil
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Intake adalah Bangunan penangkap air atau tempat air masuk dari sungai, danau, atau sumber air
permukaan lainnya ke instalasi pengolahan.
Intake dengan
Intake menggunakan bending untuk mendapatkan air permukaan.
Bendung
Intake Langsung Intake yang mengambil atau memanfaatkan air permukaan secara langsung, apabila pompa air
(bebas) dipasang atau ditempatkan langsung di tebing sungai, danau atau waduk.
Intake yang menggunakan pelampung atau ponton sebagai tempat pompa alat hisap (pompa
Intake Ponton
mengikuti tinggi air permukaan.
Intake Sumuran Intake yang menggunakan saluran di dasar sungai untuk mendapatkan airnya.
Intake Infiltration
Intake dengan menempelkan Inlet Perfortred Pipe untuk mendapatkan air.
Galleries
Intake dengan memanfaatkan jembatan penambat untuk menambatkan pompa hisap air
Intake Jembatan
permukaan.
Screen
1. Kehilangan tekanan
v2 = 1,56v1
A1 = 100.10
v2 v2 v22 v12
A2 = 80.10 h= 2 − 1 h= −
2g 2g 2g 2g
Q = v. A
(1, 25v1 ) (1,56v1 )
2 2
v12 v12
v1. A1 = v2 . A2 h= − h= −
2.9,81 2.9,81 2.9,81 2.9,81
v1. A1
v2 = h = 0, 08v1 − 0, 05v1 h = 0,12v1 − 0, 05v1
A2
h = 0, 03v1 h = 0, 07v1
v .100.10
v2 = 1
80.10
v2 = 1, 25v1
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
2. Gambar screen
Va (2) h=0,07V2
Vb
H=1000
W=800
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Koagulator
1. Konsep De-stabilisasi partikel koloid dalam proses koagulasi
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
New resultan force ini angka nya harus lebih besar dari
0 ,karena jika resultan =0 maka tidak terjadi tumbukan.
3. Jenis Koagulator
a. Koagulator Mekanis
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
b. Koagulator Hidrolis
c. Koagulator Pneumatis
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
• Koagulator hidrolisP = 𝝆 . G .h .
Q
P : Power (Watt)
𝝆 : Densitas (Kg/𝒎𝟑)
C2 : 10
D : Diameter pedle (m)
𝝆 : Densitas (Kg/𝒎𝟑)
a. Koagulator Mekanis
1 Q = Debit ( m3 / dt )
2 td = ( dt ) = 15 − 25 det ik
3V = Q.td ( m3 )
( 4 ) G = 700 − 1000 / dt
( 5 ) P = G 2 . .V
( 6 ) P = K1n3 .D 5.
Subtutitusi (5) dan(6)
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
1
G ..V2
G 2 ..V 3
G 2 ..V = K1.n3 .D 5 . n3 = n =
K1. D 5 . K1. D .
5
ket :
P = power ( watt )
= Viskositas _ dinamik (kg / m.dt )
V = Volume(m3 )
K1 = Koeff _ Turbulen
n = rotasi _ permenit = rotasi _ per det ik
D = Diameter _ paddle(m)
= Densitas(kg / m3 )
b. Koagulator Hidrolis
1 Q = Debit ( m3 / dt )
2 td = ( dt ) = 15 − 25det ik
3V = Q.td ( m3 )
4 G = 700 − 1000 / dt
5 P = G 2 ..V
6 P = p.g.h.Q
Subtutitusi(5)dan(6)
G 2 . .V
G 2 ..V = p.g .h.Q h =
p.g .Q
ket :
= Viskositas _ dinamik (kg / m.dt )
V = Volume(m3 )
G = Gradien _ kecepa tan(700 − 1000 / dt )
= Densitas(kg / m3 )
h = Tinggi _ terjunan(m)
Q = Debit (m3 / dt )
c. Koagultor Pneumatis
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
1 Q = Debit ( m3 / dt )
2 td = ( dt ) = 15 − 25det ik
3V = Q.td ( m3 )
4 G = 700 − 1000 / dt
5 P = G 2 ..V
h + C2
6 P = C1Ga .log
C2
Subtutitusi(5) dan(6)
h + C2 G 2 . .V
G 2 . .V = C1Ga .log G =
h + C2
a
C2 C1.log
C2
ket :
Ga = Kebutuhan _ udara(m3 / menit , m3 / d t , m3 / jam)
1
C1 = 3409(m3 / menit ) x60(m3 / d t ) x (m3 / jam)
60
C2 = 10
h = Kedalaman _ injeksi _ udara (m)
= Viskositas _ dinamik (kg / m.dt )
V = Volume(m3 )
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Aluminium Sulfat
Alu min ium _ sulfat Al2 ( SO4 )3 18H 2O
Aluminium Sulfat atau alum mudah di dapat dipasar. Alum berbentuk abu-abu kotor berupa
padatan,dengan kadar berkisar 17% alum sulfat. Alum di dalam air dapat bereaksi dengan garam-
garam alami, maka perlu ditambah kapur sehingga terjadi reaksi alum. Koagulasi berjalan baik pada
pH 6,5 sd 8,5
Natrium Aluminat
Natrium _ Alu min at Na2 Al2O4
Natrium Aluminat harganya mahal,oleh karena itu sangat jarang digunakan. Natrium Alumniat
selain sebagai koagulan juga sebagai penghilang korosifitas air.
(
Koagulan Besi Fe 2+ , Fe3+ )
Ferri _ Chloride FeCl3
Ferro _ Sulfat 2 FeSO4
Koagulan besi yang sering digunakan untuk koagulan adalah Ferri Chloride dan Ferro Sulfat, atau
campuran dari kedua garam tersebut.
Ferri Chloride adalah oksidator yang sangat baik, yang dapat juga untuk menghilangkan gas H2S,
rasa, dan bau. Ferri Chloride sangat sering digunakan untuk koagulan air buangan, dibandingkan
koaguulan air bersih.
Ferro Sulfat dan Ferri Chloride di dalam air bereaksi dan membentuk hidrosida besi. Garam Ferro
Sulfat membutuhkan kapur sebagai baham kimia pelengkap, kalua tidak ditambah kapur maka
garam Ferro harus diubah dahulu dalam bentuk Ferri dengan menambah Klorin.
6. Diket :
Q = 106 lps
.td =15,6 detik
G = 906 /detik
2 padle
• Koagulator mekanik , P
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
V = Q .t
= 0,106 . 15,6
= 1,65
L:W:H = 1:1:2
V = X . X .2X
1,65𝑚3 = 2𝑋3
1
1,65 3
X=[ ]
2
X = 0,9386
L = 0,93 m
W = 0,93 m
H = 2 . 0,93m = 1,86
Kt = 1,70
D = 0,72
.𝜇 = 0,0000089
Ditanya n?
1
𝐺2 . 𝜇 . 𝑉 3
n=( )
𝐾𝑡 . 𝐷5
1
9062 . 0,0000089 . 1,65 3
=( )
1,70 . 0,725 .1000
= 0,3321 rps
= 19,92 rpm
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
W=0,93m x
x W= 0,93m
W = 0,93m
x
x H= 1,86m
x
x I
x I
x x f= 0,1m I=0,73 m f= 0,1m
I=0,73 m
x
x
7. Koagulator Hidrolis
2
h= ( 𝐺 . 𝜇 . 𝑉
)
.𝜌 .𝑔 .𝑄
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
2
h = ( 906 .0,0000089 . 1,65
)
1000 .9,81 . 0,106
h = 0,01159 m
Ambang V Notch
Q= 0,106m3/s
Debit (Q)
Ambang V Notch
h=0,1159
Power yang
Tinggi terjunan (h)
Dihasilkan (P)
8. Koagulator Pneumatis
Diket:
H =1,86 - 0,1 =1,76 m
G = 906 perdetik
.𝜇 = 0,0000089
V =1,65 𝑚3
C1 = 3409
C2 = 10
Ditanya …..Ga..?
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Ga = 𝐺2.𝜇 .𝑉
ℎ+𝑐2
𝐶1.𝑙𝑜𝑔( )
𝑐2
Ga = 9062.0,0000089 .1,65
1,74 +10
3409 . 𝑙𝑜𝑔( )
10
Chemical
W= 0,93m
W= 0,93m
H
h= 0,01159 H=1,86-0,1=1,76m
h
Q= 106 lps
Q
Udara
G= 906/dt
Flokulator
1. Putaran per menit kompartemen
Flokulator Mekanik
Q = 106 lps = 0,106 𝑚3
td = 30,6 menit
4 kompartemen =
(n:4)G1 = 80,6 /dtk
G2 = 40,6 /dtk
G3 = 20,6 /dtk
G4 = 10,6 /dtk
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Cd = 1,56
L:W:H = 1:1:2
1 Pasang paddle
Di tanya putaran permenit (rpm) pada tiap
kompartemen…??Jawab:
V = Q . td
= 0,106 x 30,6 x 60 = 194,6 𝑚3
n=4
194,6
Vn = = 48,65 𝑚3
4
2
Vn = x.x.2x = 2𝑥
1
48,6 3
X=[ ] = 2,89
2
P = 𝐺2 . 𝜇 .V
P = 1 Cd .AP . 𝜌 . 𝑉2 = 1 Cd .AP . 𝜌 . (0,75 . 𝜋 . 𝑛 . 𝐷)3
2 2
P1 = (80,5)2
. (0,0000089) . (48,65) = 2,80
𝐿 = 20 = W = 5,78 = 0,28 m
𝑊 20
AP = 5,78 . 0,28 . 2 = 3,23
D = 2,89 – (2 x 0,1) = 2,69
Kompartemen 1 :
P = 𝐺2 . 𝜇 .V
= 80,62. 0,0000089 . 48,65
= 2,81
P = 1 Cd .AP . 𝜌 . (0,75 . 𝜋 . 𝑛 . 𝐷)3
2
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Kompartemen 2 :
1
3
0,71
n2 = [ 1 ]
(1,56).(3,23).(1000).(0,75).(3,14) .( 2,69)3
2
n2 = 0,0091/dtk
n1 = 0,546 rpm
Kompartemen 3:
1
3
0,18
n3 = [ 1 ]
(1,56).(3,23).(1000).(0,75).(3,14) .( 2,69)3
2 L:W:H = 1:1:0,3
n3 = Vn = 48,65 𝑚3
0,0038/dtkn1
= 0,228 rpm
Kompartemen
4:
1
3
0,04
n4 = [ 1 ]
(1,56).(3,23).(1000).(0,75).(3,14) .( 2,69)3
2
n4 = 0,0017/dtk
n1 = 0,102 rpm
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
1
2 𝜇.𝑡. 𝑊.𝐿.𝐺 2 3
.n1= [( 𝜌(1,44+𝑓) . ) ( ) ]
𝑄
1
2 3
2𝑥0,00089𝑥30,6 4,45𝑥4,45𝑥80,6
.n1 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106
.n2 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106
.n3 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106
𝐿1
𝑛1
ℓ1= 4,45
4,14
= 1,07 m (107cm)
ℓ2= 𝐿2
𝑛2
ℓ2= 4,45
2,62
= 1,69 m (169cm)
ℓ3= 𝐿3
𝑛3
ℓ3= 4,45
1,66
= 2,68 m (268cm)
ℓ4= 𝐿4
𝑛4
ℓ4= 4,45
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
1,07
= 4,15 m (415cm)
h = 𝐺2𝜇.𝑉.48,65𝜌𝑔.𝑄
h1 = 80,62𝑥0,0000089𝑥194,6 𝑥48,65
1000𝑥9,81𝑥106
h1 = 0,00052
h2 = 40,62𝑥0,0000089𝑥194,6 𝑥48,65
1000𝑥9,81𝑥106
h2 = 0,00013
h3 = 20,62𝑥0,0000089𝑥194,6 𝑥48,65
1000𝑥9,81𝑥106
h3 = 0,00003 (3,43𝑥10−5)
h4 = 10,62𝑥0,0000089𝑥194,6 𝑥48,65
1000𝑥9,81𝑥106
h4 = 0,000009 (9,10𝑥10−6)
Flokulator vertical
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
L:W:H = 1:1:2
48,65 = 3𝑋3
1
48,65 3
X = [ ] = 2,53
3
L:W:H = 1:1:2 = 2,53:2,53:7,59
1
2 𝜇.𝑡. 𝑊.𝐿.𝐺 2 3
.n1= [( 𝜌(1,44+𝑓) . ) ( ) ]
𝑄
1
2 3
2𝑥0,0000089𝑥30,6 2,53𝑥2,53𝑥80,6
.n1 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106
.n2 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106
.n3 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106
.n4 = [( )( ) ]
1000(1,44+0,3) 0,106
Kehilangan Tekanan
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Metode Gravitasi
Jika elevasi sumber air cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan dapat dilakukan dengan
metode gravitasi, sehingga tekanan dapat dipertahankan
Metode Pemompaan
Digunakan untuk meningkatkan tekanan agar air dapat mencapai titik terkritis pada daerah
pelayanan, metode ini sesuai dengan daerah pelayanan yang cukup datar.
Metode Gravitasi.
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Metode Pemompaan
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
KELEBIHAN KEKURANGAN
SISTEM CABANG ▪ Sederhana dan design pipa juga sederhana. ▪ Saat terjadi kerusakan, air tidak
▪ Cocok untuk daerah yang berkembang. tersedia sementara.
▪ Pengambilan dan tekanan pada titik manapun ▪ Tidak cukup air untuk pemadam
lebih mudah dihitung. kebakaran karena suplai air dari pipa
▪ Pipa dapat ditambah bila perlu Induk tunggal
▪ Dimensi pipa kecil karena melayani daerah ▪ Pada jalur buntu, mungkin terjadi
terbatas. pencemaran, endapan kotoran perlu di
blow off.
▪ Tekanan tidak cukup ketika dilakukan
penambahan are di dalam sistem PAM
SISTEM LOOPING ▪ Setiap titik mendapat suplai dari dua arah.
▪ Saat terjadi kerusakan,air tetap didapat dari
arah yang berbeda.
▪ Untuk pemadam kebakaran, tersedia dari dua ▪ Membutuhkan lebih banyak pipa
arah.
▪ Design pipa mudah.
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
6. Kehilangan Tekanan
Kehilangan tekanan di dalam pipa air bersih ada dua macam yaitu :
a. Major Losses
Kehilangan tekanan dalam pipa akibat gesekan, dengan menggunakan formula Chezy, Hazen
William atau, Darcy Weisbach.
b. Minor Losses
Kehilangan tekanan akibat perubahan penampang pipa, sambungan pipa, fitting, assesories pipa.
7. Persamaan matematika dari Hazen William, Darcy Weisbach, dan Chezy manning dalam
menentukan Kehilangan Major Losses
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Hazen Wiliam
a. Hazen William
(1).Q = 0, 2785.C.D2,63.50,54
(2)D2,63 = Q
0, 2785.C.50,54
D=é ù 2,63
êë 0, 2785.C.50,54
úû
(3)S = h
L
æ h ö0,54
(4)Q = 0, 2785.C.D2,63 ç ÷
èLø
0,54 1
æhö Q
=é
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
ù 0,54 .L
ç L÷ ê 0, 2785.C.D2,63 ú
(5) h = é
Q
ù 0,54 .L
êë 0, 2785.C.D2,63 úû
(6) L =
é Q ù 0,54
êë 0, 2785.C.D2,63 úû
Darcy Weishbach
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
(1).h f . .
D 2g
1−
(2). f = 150.
+1, 75
N Re
(3)NRe = v.D.
1− L v2
(4).h = 150. +1, 75. .
v.D. D 2g
h.D.2g
(5).L =
1−
2
150.
+1,
75.v
v.D.
(6).v2 = h.D.2g
1−
150. +1, 75.L
v.D.
1
2
h.D.2g
v =
1−
150. +1, 75.L
v.D.
Q = debit (m3)
V = kecepatana (m/detik)
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan
Jawaban UTS PAM
Nama : Berlian Miftah Farid
NIM : 332010096
Klas : TL.20.F3
====================================================================================
Chezy Manning
(1).Q = v.A
2 1
1 3
(2).v = .R .52
n
1 2 1
(3).Q = ( .R 3 .52 ) A
n
h
(4).S =
L
1 2 h 1
(5).Q = ( R .( )2 ).A
3
n L
2
Q.n
(6).h = .L
2
A.R 3
h 2
(7.)L =
Q.n2
A.R 3
(8).A = Q
2
1
.R 3 . 2
1 h
n L
1
(9).A = .D 2
4
1 Q
(10). .D 2 =
4 2
1
1
.R 3 . h 2
n
L
(11).D =
2 4Q
1 2 h 21
. .R 3 .
n
L
1
2
(12).D = 4Q
1
. 1 .R 3 . h
2 2
=====================================================================================
Universitas Pelita Bangsa
Jurusan Teknik Lingkungan