Anda di halaman 1dari 3

Mengetahui pemeriksaan penunjang pada ibu hamil dengan COVID-19

a. Radiologi
i. CT-Scan: direkomendasi untuk pemeriksaan. Segera minta foto CT-Scan
di fasilitas kesehatan yang memiliki CT-Scan. Terlihat gambaran ground
glass opacity atau konsolidasi multilobular bilateral.

ii. Foto polos (X-ray): gambaran foto polos terlihat seperti paru-paru pasien
pneumonia. Gambaran foto polos bisa terlihat normal di awal perjalanan
penyakit, namun terlihat jelas setelah 10-12 hari

b. Complete Blood Count, digunakan sebagai penunjang diagnosis COVID-19


meliputi:
i. Platelet: biasanya terlihat ada trombositopenia. Jumlah platelet rendah
menunjukkan mortalitas tinggi dan penyakit lebih severe.
ii. Limfosit: biasanya terlihat ada limfopenia (<1 x 109/L)
iii. Neutrofil: biasanya terlihat ada neutrofilia (di sirkulasi dan jaringan paru-
paru), dan di preparat darah apus perifer terlihat perubahan morfologis
seperti pengurangan lobus dan granulasi sitoplasma
iv. NLR (Neutrophil-Limfosit Ratio) dan PLR (Platelet-Limfosit Ratio):
meningkat
v. Sel darah merah dan hemoglobin: terlihat ada penurunan Hb
c. Serologi: menggunakan metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)
yang dilakukan di 96 well berbahan polistirena yang dilapisi antigen. Antibodi
IgM dan IgA terdeteksi dengan median 5 hari, dan imunoglobulin dideteksi
setelah 14 hari. IgM, IgA, dan IgG pada beberapa kasus dapat terdeteksi pada
hari pertama gejala timbul untuk menunjukkan bahwa skrining ini masih dapat
digunakan dan sulit diprediksi. Digunakan sebagai alternatif pada Rumah Sakit
yang tidak dapat melakukan testing universal karena keterbatasan sumber daya.
Caranya sebagai berikut:
i. Sampel (antibodi) ditambahkan di well
ii. Antibody-specific antigen akan berikatan dengan antigen
iii. Ditambahkan antibodi konjugat (dikonjugasi dengan enzim tertentu),
antibodi konjugat ini nantinya akan berikatan dengan antibodi
sebelumnya
iv. Ditambahkan enzim yang menimbulkan warna saat bereaksi
v. Intensitas warna diukur dengan spektrofotometer. Didapatkan Optical
Density (kuantitatif) yang akan digunakan untuk menghitung rata-rata
kontrol, mendapatkan nilai cutoff dan menentukan apakah pasien
tersebut positif terinfeksi atau tidak.
d. Quantitative Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (qRT-PCR),
bahan pemeriksaan sebagai berikut:
- Spesimen dari saluran napas atas seperti nasofaring dan orofaring.
- Spesimen saluran napas bagian bawah seperti sputum, aspirat
endotrakeal, kurasan bronkoalveolar.
e. Laboratorium Rutin:
- Fungsi Organ :SGOT, SGPT, BUN, Serum Keratinin
- Serum elektrolit
- PCT, CRP, D-Dimer, Feritinin, PPT, APTT
- Gula darah acak, albumin, BGA
f. Laboratorium atas indikasi: asam urat, interleukin-b, laktat, NT pro BNP, LDH.

Anda mungkin juga menyukai