NIM : P27226023268
1 Seorang laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung dan subfebris 3
. hari, disertai batuk-batuk sudah 3 bulan hilang timbul, kadang-kadang batuk disertai darah
dan sesak, berkeringat malam hari, penurunan berat badan.
Pemeriksaan: Tampak sakit sedang, t 37.50C, RR 28 x/menit, T 110/70. TB ; 160 cm, BB
: 47 kg, BMI 18,4 (18,5 – 22,9). Punggung terdapat benjolan, membungkuk, nyeri diketuk
dan digerakkan. Diagnosis suspek TB paru.
a. Sebutkan hasil laboratorium yang menunjukkan adanya infeksi paru?
● Tes Darah Lengkap (Complete Blood Count/CBC): Peningkatan jumlah sel darah
putih
● (leukosit) dalam darah dapat menunjukkanadanya reaksi tubuh terhadap infeksi.
Jumlah neutrofil (jenis sel darahputih) yang tinggi, terutama neutrofil segmen,
dapat mengindikasikan infeksi bakteri.
● Tes CRP (C-Reactive Protein) : Protein ini meningkat dalam responsterhadap
peradangan. Peningkatan kadar CRP dalam darah dapatmenunjukkan adanya
infeksi.
● Tes Procalcitonin : Kadar procalcitonin yang tinggi dalam darah juga bisa menjadi
indikator infeksi bakteri.
● Analisis Gas Darah : Tes ini dapat memberikan informasi tentang tingkat oksigen
dan karbondioksida dalam darah serta parameter lainnya yang dapat membantu
mengidentifikasi seberapa parah infeksi paru seseorang.
● Kultur dan Pewarnaan Sputum : Melakukan kultur bakteri dari dahak yang
dikeluarkan oleh pasien dapat membantu mengidentifikasi jenisbakteri yang
menyebabkan infeksi paru. Pewarnaan sputum dengan metode Gram stain juga
dapat memberikan petunjuk awal tentangjenis bakteri yang mungkin terlibat.
● Tes Serologi : Tes ini dapat mengidentifikasi adanya antibodi yang diproduksi oleh
tubuh sebagai respons terhadap infeksi paru tertentu,seperti tes IgM dan IgG untuk
mikroorganisme penyebab seperti virusatau bakteri.
● Tes PCR (Polymerase Chain Reaction): Tes ini digunakan untuk mendeteksi
material genetik dari mikroorganisme penyebab infeksi, seperti virus atau bakteri.
Dalam konteks infeksi paru-paru, tes PCR dapat digunakan untuk mendeteksi
materi genetik virus atau bakteri dalam sampel dahak atau cairan lainnya.
b Sebutkan hasil laboratorium yang menunjukkan adanya TB paru?
.
● Tes Mantoux (Tes Tuberkulin) : Tes ini melibatkan penyuntikan bahan yang
disebut tuberkulin di bawah lapisan atas kulit. Jika seseorangmemiliki infeksi TB
sebelumnya, akan terjadi reaksi kulit di area penyuntikan dalam waktu 48-72 jam.
● Tes Interferon-Gamma Release Assays (IGRAs) : Ini adalah tes darah yang
mengukur respons sel darah putih terhadap antigen yang spesifik untuk bakteri TB.
Contoh tes IGRA termasuk tes Quantiferon-TB Gold dan tes T-SPOT.TB.
● Mikroskopi Sputum : Mikroskopi dahak untuk mengidentifikasi bakteri
Mycobacterium tuberculosis (penyebab TB). Ini mungkin tidak selalu sensitif,
tetapi dapat memberikan petunjuk awal.
● Kultur Sputum : Proses ini mengisolasi dan membiakkan bakteri TB dalam sampel
dahak, yang memungkinkan identifikasi jenis dan resistensi obat yang terkait.
● Tes PCR (Polymerase Chain Reaction): Tes ini dapat mendeteksimateri genetik
dari bakteri TB dalam sampel dahak atau cairan lainnya.
● Tes Serologi: Meskipun kurang umum, tes serologi tertentu mungkin digunakan
untuk mengidentifikasi adanya antibodi terhadap bakteri TBdalam darah.
c. Sebutkan hasil laboratorium yang menunjukkan adanya TB tulang belakang?
● Tes Mantoux (Tes Tuberkulin) : Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tes ini dapat
mengindikasikan paparan sebelumnya terhadap bakteri Mycobacterium
tuberculosis, termasuk infeksi tuberkulosis tulang belakang.
● Tes Interferon-Gamma Release Assays (IGRAs) : Tes ini juga dapat membantu
mendeteksi respons sel darah putih terhadap bakteri TB, termasuk infeksi tulang
belakang.
● Mikroskopi Sputum : Meskipun biasanya tidak seefektif untuk infeksi tulang
belakang seperti halnya untuk infeksi paru-paru, tes mikroskopidahak tetap dapat
menjadi opsi jika ada sekresi yang terkait denganinfeksi tersebut.
● Kultur Sputum atau Cairan Spinal : Jika ada cairan yang dapat diambildari daerah
yang terinfeksi atau dari cairan tulang belakang (cairan serebrospinal), kultur
bakteri dapat membantu mengidentifikasi bakteri Mycobacterium tuberculosis dan
menentukan sensitivitasnya terhadap obat-obatan.
● Tes PCR (Polymerase Chain Reaction): Seperti pada kasus TB lainnya, tes PCR
dapat digunakan untuk mendeteksi materi genetik bakteri TB dalam sampel cairan
tulang belakang
● Tes Biopsi : Jika diperlukan, dokter dapat melakukan biopsi dari areayang
terinfeksi untuk mengkonfirmasi adanya infeksi TB dan
mengevaluasikerusakanjaringan.
2 Seorang anak usia 5 tahun, datang dengan keluhan febris sudah 3 hari disertai dengan nyeri
. menelan, batuk, pilek, sakit kepala, suara berubah serak, sesak nafas. Pasien diadvise
dengan nebulasi
a. Sebutkan hasil laboratorium yang menunjukkan ada inflamasi/infeksi ?
● Jumlah Sel Darah Putih (Leukosit) : Peningkatan jumlah leukosit, terutama jenis
neutrofil, dalam tes darah lengkap(CBC) dapat menunjukkan adanya respons
inflamasi atauinfeksi.
● CRP (C-Reactive Protein) : Kadar CRP yang tinggi dalamdarah adalah indikator
umum dari adanya peradangan dalamtubuh, termasuk inflamasi yang disebabkan
oleh infeksi.
● Procalcitonin: Kadar procalcitonin yang tinggi dalam darahdapat mengindikasikan
infeksi bakteri yang serius.
● Sedimentasi Eritrosit (ESR) : Tingginya laju sedimentasi eritrosit dalam darah juga
dapat menunjukkan adanya peradangan dalam tubuh.
● Tes Laktat : Peningkatan kadar laktat dalam darah dapat menjadi tanda adanya
infeksi ataukerusakan jaringan.
● Jumlah Platelet (Trombosit): Pada beberapa kasus infeksiberat, jumlah trombosit
dapat menunjukkan peningkatan ataupenurunan yang tidak normal.
● Diferensial Darah Putih : Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi lebih rinci
tentang jenis sel darah putih yang dominan dalam respons inflamasi atau infeksi.
● Uji Urinalisis : Adanya perubahan abnormal dalam urin, sepertipeningkatan
jumlah sel darah putih atau bakteri, dapat menunjukkan adanya infeksi saluran
kemih.
● Tes Kultur : Pemeriksaan kultur bakteri atau jamur dalam sampel seperti darah,
urine, atau cairan lainnya dapat mengidentifikasimikroorganismepenyebabinfeksi.
● Tes PCR : Tes ini dapat mendeteksi materi genetik dari mikroorganisme penyebab
infeksi dalam sampel, bahkan pada tingkat rendah.
● Tes Imunologi : Beberapa tes dapat mengukur kadar antibodiatau komponen imun
lainnya yang meningkat sebagai respons terhadap infeksi.
● Uji Imunologi C-Reactive Protein (CRP) : Pengukuran spesifik dari jenis CRP
yang terkait dengan peradangan dan infeksi.
3 Pasien wanita umur 40 tahun datang dengan keluhan keluar cairan berbau tidak sedap
. dari vagina yang kadang bercampur darah, Timbul rasa sakit setiap berhubungan seksual
(dispareunia) , Nyeri panggul, disertai nyeri di tulang belakang. Diagnosis suspek Ca
serviks dengan metastase.
a. Sebutkan hasil laboratorium yang menunjukkan ada tumor marker di atas?
● Pap Smear (Tes Pap Smear): Ini adalah pemeriksaan sitologi yang paling umum
digunakan untuk deteksi dini kanker serviks atau perubahan sel pra-kanker. Dokter
akan mengambil sampel sel-sel dari leher rahim dan serviks untuk dianalisis di
laboratorium.
● Tes HPV (Human Papillomavirus): HPV adalah virus yang umumnya terkait
dengan kanker serviks. Tes ini mendeteksi adanya infeksi virus HPV pada serviks.
Peningkatan risiko kanker serviks terkait dengan jenis-jenis tertentu dari HPV.
● Tes Hybrid Capture: Tes ini juga mendeteksi adanya infeksi HPV pada serviks dan
bisa menjadi bagian dari skrining kanker serviks.
● Tes Liquid-Based Cytology: Ini adalah variasi dari tes Pap Smear di mana sel-sel
yang diambil dari leher rahim ditempatkan dalam cairan khusus sebelum dianalisis.
Ini bisa membantu meningkatkan keakuratan tes.
● Tes Biopsi: Jika ada indikasi adanya perubahan sel yang lebih serius atau tanda-
tanda kanker, dokter mungkin akan melakukan biopsi. Ini melibatkan pengambilan
sampel kecil jaringan yang mencurigakan dari serviks untuk dianalisis lebih lanjut
di bawah mikroskop.
● Tes Pap Smear Lanjutan (LBC - Liquid-Based Cytology) dengan Tes HPV :
Kombinasi ini menggabungkan Pap Smear dengan tes HPV. Ini dapat memberikan
informasi yang lebih komprehensif tentang risiko kanker serviks.
4 Pasien laki-laki umur 37 tahun datang dengan nyeri menelan, tenggorokan sakit, bibir
. bengkak, melepuh, sampai lubang hidung ada beberapa ulkus, mata kemerahan, ada
lepuhan2 dan bengkak di kedua kelopak mata disertai bercak merah di seluruh badan.
Pasien mengakui 1 minggu yang lalu minum obat-obat flu ditambah kotrimoxasol dan
alupurinol. Pasien disuruh mondok di RS tersebut. Diagnosis awal curiga keracunan obat.
a. Sebutkan hasil laboratorium yang menunjukkan ada keracunan obat di atas?
● Tes Elektrolit: Keracunan beberapa obat dapat mempengaruhi keseimbangan
elektrolit dalam tubuh. Tes elektrolit meliputi natrium, kalium, kalsium, dan
lainnya.
● Tes Fungsi Ginjal dan Hati: Keracunan obat tertentu dapat merusak organ hati dan
ginjal. Tes fungsi hati (seperti ALT, AST, bilirubin) dan ginjal (seperti kreatinin,
BUN) dapat memberikan informasi mengenai kerusakan organ tersebut.
● Tes Koagulasi Darah : Beberapa obat dapat mempengaruhi pembekuan darah. Tes
seperti PT (Prothrombin Time) dan INR (International Normalized Ratio)
digunakan untuk mengevaluasi status koagulasi.
● Tes Gas Darah : Jika terjadi keracunan obat yang mempengaruhi fungsi pernapasan
atau sirkulasi, tes gas darah arteri dapat memberikan informasi mengenai oksigen
dan karbon dioksida dalam darah.
● Uji Urine : Uji urin dapat digunakan untuk mendeteksi beberapa obat atau zat
metabolitnya dalam tubuh.
● Tes Toksin Spesifik : Jika jenis toksin atau obat tertentu dicurigai, ada tes spesifik
yang dapat dilakukan untuk mendeteksi toksin tersebut dalam darah atau urin.
● Tes Uji Obat Penyakit : Tes obat penyakit adalah tes darah yang mengukur
konsentrasi obat- obatan tertentu dalam darah untuk memastikan bahwa obat
digunakan dalam kisaran terapeutik yang aman.
● Tes Pemantauan Sistemik : Tes seperti tes darah lengkap (CBC), tes fungsi tiroid,
dan tes fungsi hati dapat memberikan indikasi umum tentang perubahan yang
terjadi dalam tubuh akibat keracunan.
b Sebutkan perbedaan keracunan obat dengan sindrom steven johnson?
. Keracunan obat & Sindrom Stevens-Johnson (SSJ) adalah dua kondisi medis yang
berbeda. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya, keracunan obat (Drug
Poisoning):
● Definisi : Keracunan obat terjadi ketika tubuh terpapar obat dalamjumlah yang
berlebihan atau dalam cara yang tidak semestinya, yangdapat mengakibatkan efek
toksik atau merugikan pada tubuh.
● Penyebab : Keracunan obat dapat disebabkan oleh overdosis sengaja atau tidak
sengaja, kombinasi obat yang tidak aman, atau paparan jangka panjang terhadap
dosis yang lebih tinggi dari yang dianjurkan.
● Gejala : Gejala keracunan obat bervariasi tergantung pada jenis obat yang terlibat,
tetapi dapat melibatkan mual, muntah, pusing, kesulitanbernapas, perubahan
tekanan darah, kebingungan, dan lainnya.
● Pemeriksaan : Pemeriksaan laboratorium dan pencitraan mungkin digunakan untuk
mengidentifikasi jenis obat yang terlibat dan mengukur dampaknya pada organ
tubuh.
● Penanganan : Penanganan keracunan obat melibatkan perawatanmedis segera,
seperti pengeluaran isi lambung, pemberian karbon aktif, pemberian obat-obatan
antidotum jika tersedia, dan dukungan medis lainnya.
5 Pasien wanita 21 tahun datang dengan kedutan di daerah atas mata / supraorbital. Kedutan
. ini semakin diperparah bila sedang presentasi di ruang kuliah. Setelah dilakukan
pemeriksaan terkesan normal. Pasien didiagnosis Tics. Pasien diterapi injeksi botox lokal.
a. Apa itu Botox?
Botulinum toxin, juga dikenal sebagai Botox, adalah zat racun yang dihasilkan oleh bakteri
Clostridium botulinum. Ini adalah salah satu zat palingberacun yang dikenal manusia.
Meskipun dalam bentuk yang diencerkan dandikendalikan digunakan untuk tujuan medis
dan kosmetik, dalam bentuk murnidan konsentrasi tinggi, botulinum toxin bisa sangat
berbahaya.
Botulinum toxin bekerja dengan mengganggu sinyal saraf dan menghalangi pelepasan
neurotransmiter yang diperlukan untuk kontraksi otot.Oleh karena itu, penggunaan
terapeutik Botox telah berkembang untuk pengobatan beberapa masalah medis dan juga
untuk tujuan kosmetik.