Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK

Volume 7, Nomor 2, Mei 2022


www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

MANAJEMEN ISU RSUD CUT NYAK DHIEN DALAM KASUS


MALPRAKTEK TERHADAP PASIEN DI MEULABOH ACEH BARAT

Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univeritas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh
Email: Sanusi688@gmail.com

ABSTRAK
Isu malpraktek terjadi pada bulan Oktober 2018 di Rumah Sakit Umum Daerah Cut
Nyak Dhien Aceh Barat. Rumah sakit menjadi sorotan media karena diberitakan
meninggalnya dua anak laki–laki yang diduga akibat malpraktek pihak medis
Rumah Sakit. Seperti yang dilansir oleh media tribunnews.com yang di
publikasikan pada 23 oktober 2018 disebutkan “Dua Anak Meninggal 5 Menit usai
Mendapat Suntikan di RSUD Cut Nyak Dhien”. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini “untuk mengetahui manajemen isu pasca kasus malpraktek dalam
pemulihan citra di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Aceh Barat”. Dalam
menentukan informan penelitian menggunaan Teknik purposive sampling, yaitu
melakukan seleksi atas dasar kriteria – kriteria tertentu. Informan yang terdiri dari
: 1) Wakil Direktur bidang pelayanan RSUD Cut Nyak Dien, 2) Kepala Bagian
Hukum, Kemitraan dan Humas, 3) Akademisi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Teuku Umar Kabupaten Aceh Barat. Dalam menghadapi Isu dugaan
malpraktek RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh melakukan upaya identifikasi isu
melalui berita-berita yang disiarkan oleh media, tanpa meresponnya dahulu hingga
ada keputusan dari pihak manajemen Rumah Sakit, kemudian akan disampaikan
melalui Press Release kepada media. Penelitian ini menghasilkan gambaran bahwa
yang dilakukan oleh Humas RSUD Cut Nyak Dhien belum efektif terhadap hasil
yang diharapkan, hal tersebut dilihat masih adanya pemberitaan terkkait kasus
Malpraktek yang semakin menarik perhatian media dan masyarakat tentunya sangat
berdampak kepada turunnya citra rumah sakit.

Kata Kunci: Isu, Humas, Rumah Sakit, Malpraktik, Citra.

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

ABSTRACT
The malpractice issue occurred in October 2018 at the Cut Nyak Dhien Regional
General Hospital. This hospital was in the spotlight in the media because of the
death of two boys who were allegedly due to malpractice by the hospital's medical
staff. As reported by media tribunnews.com which was published on 23 October
2018 it was stated "Two Children Died 5 Minutes after Getting Injections at Cut
Nyak Dhien Hospital". The aim of this research is "to find out the management of
post-malpractice issues in image restoration at the Cut Nyak Dhien Meulaboh
Hospital, West Aceh". In determining the research informants, purposive sampling
technique was used, namely selecting based on certain criteria. The informants
consisted of: 1) Deputy Director for services at the Cut Nyak Dien Hospital, 2)
Head of the Legal, Partnership and Public Relations Division, 3) Academics from
the Faculty of Public Health, Teuku Umar University, West Aceh Regency. In
dealing with the alleged malpractice issue of the Cut Nyak Dhien Meulaboh
Hospital, efforts to identify the issue through news broadcast by the media, without
responding to it first until there is a decision from the Hospital management, then
it will be submitted through a Press Release to the media. This study resulted in an
illustration that what was done by the Public Relations of Cut Nyak Dhien Hospital
had not been effective with the expected results, it was seen that there was still news
related to malpractice cases which increasingly attracted the attention of the media
and the public, of course, greatly impacted the decline of the hospital's image.

Keywords: Issues, Public Relations, Hospitals, Malpractice, Images.

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi semua orang. Pada kondisi
Kesehatan yang sehat, orang bisa berpikir dan melakukan aktifitasnya secara
maksimal dan dapat mendorong menghasilkan karya-karya yang diinginkan. Orang
akan berusaha dalam kondisi yang sehat, bila kesehatan terganggu, maka mereka
akan melakukan segala cara agar dapat mengembalikan kondisi kesehatannya
seperti semula. Salah satunya dengan cara melakukan berobat pada tempat
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit. Upaya dalam penyembuhan tersebut harus
didukung dengan sarana pelayanan kesehatan yang baik dan didasari dengan suatu
sistem pelayanan medis yang baik dan memadai.
Sistem pelayanan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sebagai
upaya penyembuhan saat ini banyak diperbincangkan masyarakat. Hal itu
disebabkan adannya ketidakpuasan masyarakat dalam mendapatkan pada saat
berobat, terjadinya kesalahan – kesalahan oleh pihak medis seperti salah dalam
diagnosis pasien, kesalahan operasi, hingga salah memberikan obat kepada pasien
atau istilah malpraktek.
Kasus malpraktek saat ini menjadi isu terhangat di kalangan masyarakat
karena menyebabkan banyak pasien meninggal dunia. Salah satu isu malpraktek
terjadi pada bulan Oktober 2018 lalu di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak
Dhien. Rumah sakit ini menjadi sorotan akibat pemberitaan di media terkait berita
meninggalnya dua anak laki–laki yang diduga akibat malpraktek pihak medis
rumah sakit. Seperti yang dilansir oleh media tribunnews.com yang di publikasikan
pada 23 oktober 2018 yang mana pada judul beritanya disebutkan “Dua Anak
Meninggal 5 Menit usai Mendapat Suntikan di RSUD Cut Nyak Dhien” begitu juga
dilansir oleh berita Kompas.com yang dipublikasikan pada 20 Oktober 2018 pada
judul beritanya disebutkan “Diduga Salah Suntik, Dua Bocah Aceh Barat
Meninggal”. Singkatnya isi berbagai pemberitaan tersebut menyatakan penyebab
pasien meninggal akibat dugaan malpraktik yang diduga salah memberikan obat
suntik.
adanya berita yang tidak diinginkan yang disampaikan media dapat
mengakibatkan efek negatif bagi Rumah. Seperti yang dinyatakan oleh Regester
dan Larkin (dalam Prayudi, 2008: 35): “Terjadinya isu dalam perusahaan akan
cepat berkembang melalui media massa”. Pernyataan tersebut telah terjadi pada
RSUD Cut Nyak Dhien paska terjadinya isu salah suntik obat ke pasien secara tidak
langsung citra RSUD Cut Nyak Dhien menurun di mata khalayaknya. Oleh karena
itu pihak perusahaan harus segera menangani kasus tersebut dengan menggunakan
manajemen isu.
Menurut Kriyantono (2012:151-152) Perusahaan menggunakan manajemen
isu dalam menganalisis dan mengindentifikasi, serta mengolah berbagai isu yang
diberitakan Ketika isu belum beredar luas di kalangan masyarakat. Dalam kasus di
atas, Humas dari pihak perusahaan bertanggung jawab dalam hal melakukan upaya
- upaya dalam meneliti terkait isu-isu yang berkembang di masyarakat, karena
pemberitaan yang negatif tersebut berpotensi akan menjadi isu negatif dan dapat
merugikan perusahaan.

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Satu diantara teori yang dapat diterapkan Humas dalam menangani isu
malpraktek tersebut adalah dengan menerapkan teori pemulihan citra (image repair
theory). Teori ini bertujuan untuk memanajemen isu agar dapat mempertahankan
citra positif dari suatu perusahaan, dan komunikator harus berupaya maksimal
untuk mengembalikan citra positif atau citra perusahan kepada tujuan yang
diharapkan. Selain teori, Humas juga harus menggunakan strategi manajemen isu
yang baik. Adapun strategi manajemen isu yang biasa digunakan humas terdiri dari
strategi proaktif dan reaktif (Moore, 2004:46). Untuk mengatasi isu, memanimalisir
dampak dari isu yang terjdi maka perusahaan memerlukan srateti manajemen isu
yang baik sehingga citranya sebagai rumah sakit dapat pulih kembali. Untuk ke
depan diharapkan RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh dapat melakukan pelayanan
dengan optimal serta berkualitas yang sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bukunya Edward L. Berney yang berjudul The Enginerering of
Consent (1955) mendeskripsikan humas berperan sebagai inducing the public to
have understanding for and goodwill (mengajak publik untuk punya pengertian
yang mendukung juga memiliki niat baik). Dewasa ini masih ramai praktisi humas
yang berpersepsi bahwa humas hanya sebagai komunikasi satu arah yang bertujuan
mengajak pihak lain. (Morissan, 2008: 6). Dari hal itu juga, menurut Denny
Griswold (Elvinaro Ardianto, 2011: 9) Humas mempunyai peran fungsi manajemen
untuk melakukan evaluasi publik, membuat berbagai kebijakan dan
mengenalkannya serta tahapan dari suatu individu maupun organisasi yang
mengutamakan kepentingan publik, melakukan perencanaan, serta merealisasikan
suatu program kerja dalam upaya memperoleh perhatian dan diakui oleh publik.
(Abidin, 2015: 155).
Peran dan tugas humas dibedakan menjadi 2 yaitu peranan communication
manager role (peranan managerial) peranan tersebut diketahui sebagai peranan di
tingkat manajemen, dapat dibagi 3 peran yaitu, expert presciber communication,
problem solving process facilitator, dan communication fasilitator (Iriantana,
2004:40-41). (a) Expert Presciber Communication, (b) Problem Solving Process
Facilitator, (c) Communication Facilitator, (d) Technician Communication.
Pelaksana humas harus menyampaikan informasi yang didasari oleh sikap
keterbukaan, selama tidak merugikan finansial perusahan. Selaras dengan
keterangan diatas, Dr. Edward J. Robinson menyatakan apabila kegiatan Public
Relations itu lakukan oleh seorang humas professional, maka pada kegiatan tersebut
harus mencakup kepada beberapa hal: (1) Seorang petugas Humas harus
mengetahui permasalahannya, (2) Seorang Petugas Humas harus tahu jenis
informasi yang mampu mengatasi masalah yang terjadi. (3) Petugas Humas harus
mampu dengan tepat memakai Ilmu yang ada untuk dipakai pada saat mengatasi
masalah dimasa mendatang.
Menurut Kriyantono (2012:151-152). Isu adalah berbagai kejadian didalam
lingkungan public apabila is uterus berlanjutdan mempengaruhi operasional
organiasi maka dapat di kemukakan bahwa isu tidak dapat dikelola direspon dengan

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

efektif. Seperti yang diutarakan oleh The Issue Management Council,


Ketika terjadi perbedaan atau gab antara harapan public Bersama dengan kebijakan
operasional, komitmen atau produk organisasi terhadap public maka dari hal itulah
sumber terjadinya Isu.
Menurut Kriyantono (2012:158) Dalam hal ini, banyak hal dalam kehidupan
dapat dikaitkan dengan aktivitas perusahaan yang dapat menjadi hal sensitive bagi
perusahaan yang berkembang di masyarakat. Tentunya harus dapat dikontrol oleh
perusahaan, dan juga tergantung cara humas dapat memantau lingkungannya.
Yang disampaikan oleh Harrison (dalam Kriyantono, 2012:158), terdapat 2
aspek jenis isu yaitu defensive dan offensive issues yang merupakan hal-hal yang
sering dapat memunculkan ancaman terhadap organisasi. Oleh karena itu organisasi
mencari cara supaya tidak sampai aka terjadinya kerugian reputasi. Sedangkan
offensive issues yaitu isu yang digunakan dalam upaya meningkatkan citra
perusahaan.
Harrison (2008:550) dalam (Kriyantono, 2012) mendeskripsikan isu
merupakan aspek pemkembangan yang terjadi dalam arena publik, apabila isu yang
terjadi terus berlanjut maka dapat mempengaruhi operasional dan kepentingan
dimasa akan datang dari organisasi.
Sedangkan Prayudi (2008:36) mendeskripsikan isu muncul pada publick
ketika adanya ketidaksamaan antara harapan publik dengan tujuan organisasi yang
apabila ditanggapi akan berdampak merugikan perusahaan atau organisasi. Isu
dapat juga meliputi peristiwa, situasi, perubahan nilai atau kebijakan.
Menurut Crabble dan Vibert mengelompokkan empat jenis isu: (1) Isu
fakta, adalah isu yang tidak guna dipertentangkan. (2) Isu definisi atau kategori, isu
ini dapat mempunyai banyak pengertian dan solusi yang baik seperti
dimusyawarahkan dalam ruang manajemen, ruang dewan, musyawarah media
ataupun terkadang dalam pengadilan, (3) Isu nilai, yang mencakup baik buruknya
isu tersebut, benar atau salah maupun etis atau tidak etis (4) Isu terhadap kebijakan,
yang mencakup Tindakan atas pertikaian yang terjadi yang dapat diambil dalam
kondisi tertentu.
Menurut Prayudi (2008) menjabarkan manajemen isu sebagai langkah
proaktif dalam mengelola berbagai iisu yang terjadi, peristiwa atau tren potensial,
internal dan eksternal yang dapat memunculkan efek negatif maupun efek positif
dan menjadika isu sebagai alat untuk meningkatkan reputasi perusahaan atau
organisasi. Oleh sebab itu pastinya melakukan antisipasi isu secepat mungkin
merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk terlibat aktif dalam proses
mengambil kebijakan public, hal itu juga mencegah isu berkembang menjadi krisis,
akan tetapi menjadi pihak manajemen yang langsung membangun reputasi yang
baik pada pandangan stakeholder organisasi atau perusahaan.
Terdapat beberapa Model proses manajemen isu, pada dasarnya yaitu alat
untuk mengidentifikasi, menganalisis, membuat skala prioritas, menentukan respon
dan mengevaluasi hasil atas perubahan lingkungan eksternal dan internal terhadap
aktivitas organisasi. Terdapat 5 (lima) model manajemen isu yang dijelaskan oleh
Chase dan Crane, antara lain:

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

(1), Identifikasi isu (issue identification) Munculnya isu ketika terjadinya


perbedaan tren atau perubahan dan peristiwa, oleh karena hal itu identifikasi isu
menjadi Langkah awal yang penting untuk dapat memikirkan strategi antisipasi
agar isu tidak berkembang ketika proses identifikasi isu berjalan maka isu-isu yang
potensial aka dapat dihadapi. (2), Analisis isu (issue analysis) Pada hal ini langkah
yang paling dasar yang dapat dilakukan adalah dengan menentukan sumber isu.
Maka diperlukan adanya referensi berbagai data dan informasi dalam mendukung
peran manajemen, namun apabila data dan informasi tidak dapat mendukung. Maka
diperlukan dilakukan perkembangan analisis terhadap situasi isu tersebut. (3),
Strategi perubahan isu (issue change strategi options) Menurut Bucholz (dalam
Grunig dan Hunt, 1984:296) Strategi pada tahap ini diperlukan adanya Langkah-
langkah lainnya untuk dapat menjadikan suatu kebijakan pada isu yang sedang
terjadi. (4), Pemograman aksi isu (issue action programming) Dalam tahapan ini
menjadi acuan dalam melihat dan melakukan evaluasi kinerja manajemen isu. Pada
tahapan ini pentingnya mempelajari bagaimana tim manajemen dalam menjalankan
putusan ditingkat manajemen isu dengan malakukan strategi organisasi. (5),
Evaluasi hasil (result evalution) Pada tahapan ini melakukan evaluasi menjadi
elemen penting dalam melihat hasil kinerja dan akan mendapatkan kesimpulan
terkait kesuksesan dalam menghadapi isu yg sudah dilakukan.
Pada uraian diatas dapat diketahui manajemen isu merupakan strategi suatu
instansi atau Lembaga dalam menghadapi ketidaksamaan antara harapan public
dengan kenyataan sebenarnya. Isu yang terjadi dapat berupa sebuah masalah,
terjadinya perubahan atau peristiwa, dan terjadinya perubahan kebijakan dan nilai.
maka dengan defenisi yang disebutkan bahwa sebuah isu dapat diredakan dengan
melakukan manajemen isu yang baik, terutama pada sebuah lembaga dalam
menanggapi berbagai isu yang berkembang agar melakukan identifikasi melalui
manajemen sehingga isu yang terjadi tidak berkelanjutan.
Menurut Coates, Jarrat and Heinz (dalam buku Public Relations and Crisis
Management Pendekatan Critical Public Relations Etnografi Kritis dan Kualitatif)
menyatakan manajemen isu ialah kegiatan yang terorganisir dalam suatu organisasi
dalam mengindetifikasi hal – hal yang cenderung menjadi situasi ataupun yang di
prediksi dapat memengaruhi aktivitas organisasi dalam waktu tententu.
Menurut Thia (2013:17-23) dalam menganalisis manajemen isu dapat
dilakukan beberapa pendekatan sebagai berikut:
a. Pendekatan sistem
Menurut William G Scot (1961) yang menguraikan bahwa dalam sebuah
organiasi terdapat system dimana semua bidang saling berhubungan dan saling
berinteraksi.
b. Pendekatan Stratejik
Pada pendekatan ini fokus utamanya ialah upaya bagaimana melakukan
interpretasi individu atau kelompok pada suatu isu yang berkaitan dengan kinerja
pada tingkat organisasi.
c. Pendekatan Retoris
Dalam Iriantana (2004: 52). terdapat sebagai tanggapan pada tipe manajemen

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Isu Chase, Jones dan Crane. Pertama, pada pendekatan isu ini berasumsi
organisasi mempunyai tingkatan yang sama dengan pemerintah dalam
menciptakan kebijakan publik. Oleh karena itu, organisasi harus dapat menjadi
proaktif dalam mengelola manajemen isu agar dapat mempengaruhi kebijakan
publik. Pada pendekatan retoris manajemen isu fokus pada pengujian retorik dan
dampaknya pak humas. Dalam menganalisa Teknik studi kasus paling banyak
dipakai dalam upaya melakukan perkembangan pada suatu aktivitas penekanan
atau siklus sebuah isu. Seperti menguji peran definisi, legitimasi, popularisasi,
dan identifikasi yang dilakukan oleh peneliti.
d. Pendekatan Terintegrasi
Dikemukakan oleh Taylor, Vasquez dan Doorley pada artikel mereka, Merck
AIDS Activities: Engagement aFramework for Extending Issue Management
yang diterbitkan dalam jurnal Public Relations Review pada September (2003).
Pada pendekatan ini keterlibatan antara organisasi dengan publiknya
menggunakan cara yang efektif dalam mengelola isu seperti melakukan dialog
aktif. Pada sebuah perusahaan manajemen isu, Humas bertugas untuk merespon
isu, yang dilakukan dengan Langkah-langkah melalui program perusahaan
terhadap isu yang mempengaruhi khalayak. Regester & Larkin (2008:66)
mengemukakan tiga strategi yang dapat dilakukan dalam tahap ini:
a. Adaptive change strategy
Yaitu strategi bersifat terbuka dalam menerima perubahan yang terjadi,
mengantisipasi permasalahan dan mengedepankan utk melakukan kompromi
dan akomodasi.
b. Reactive change strategy
Pada strategi ini dilihat karena berdasarkan ketidakinginanorganisasi dalam
mengubah kebijakan, karena beranggapan organisasi melakukan yang sudah
benar dan telah mampu meredam isu yang terjadi.
c. Dynamic respons strategy
Bertujuan membentuk bentuk arah dalam mengambil kebijakan dan
menentukan kampanye yang akan dilakukan.

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Berikut kerangka pemikiran dalam penelitian ini

Isu Malpraktek

Humas RSUD Cut Nyak Dhien

Emage Repair Theory

Manajemen Isu

Identifikasi isu

Analisis Isu

Pilihan Strategi Perubahan

Program Penanganan Isu

Evaluasi Hasil

Pemulihan Citra Rumah

METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian merupakan objek penelitian itu dilakukan. Dalam
menentukan lokasi penelitian adalah tahapan yang sangat penting dalam melakuka
penelitian kualitatif. Penelitian ini di laksanakan di RSUD Cut Nyak Dhien
Meulaboh yang terletak di jalan Gajah Mada, Desa Drien Rampak, Kecamatan
Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang menggunakan pendekatan
kualitatif. Hasil dari pendekatan ini berupa penjelasan menggunaan kata-kata

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

tertulis ataupun lisa dari informan atau pelaku yang di amati. Tujuannya adalah
agar dapat mengkaji permasalahan dan memperoleh makna mendalam tentang
peningkatan pelayanan mutu RSUD Cut Nyak Dhien.
Pada metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini untuk dapat
melihat permasalaan saat penelitian ini dilakukan studi ini dimaksudkan agar dapat
mengindentifikasi keadaan saat proses dilakukan penyelidikan, menggambarkan
variabel dan kondisi dilapangan seadanya pada kondisi apapun. Metode deskriptif
bersifat menjabarkan, menguraikan, dan menafsirkan kondisi, peristiwa, suatu
proses yang sedang terjadi dalam konteks permasalahan. Metode deskriptif
kualitatif ditujukan untuk mengkaji jenis - jenis permasalahan di lapangan dan
dapat memperoleh makna yang sesuai dengan kondisi pada lingkungan
dilakukannya penelitian ini.
Dalam menentukan informan penelitian informan menggunaan Teknik
purposive sampling, yaitu melakukan seleksi atas dasar kriteria – kriteria tertentu
berdasarkan tujuan penelitian itu sendiri. Menurut Arikunto (2002 :117) Teknik
purposive sampling dengan menggunakan cara mengambil subjek yang bukan
didasarkan pada strata, random, atau daerah tapi berdasarkan kriteria karena ada
tujuan tertentu.
Berdasarkan Kriteria tersebut, maka peneliti mendapat 3 Informan yang
terdiri dari : 1) Wakil Direktur bidang pelayanan RSUD Cut Nyak Dien; 2) Kepala
Bagian Hukum, Kemitraan dan Humas; 3) Akademisi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Teuku Umar Kabupaten Aceh Barat.

HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh
disebut sebagai divisi Humas dan Kemitraan memiliki dua tugas utama
yaitu melaksanakan tugas Humas yaitu memberikan informasi pada publik
di internal maupun eksternal. Kedua tugas Humas RSUD Cut Nyak Dhien
membangun kemitraan dengan berbagai lembaga atau pendukung lainnya
untuk menunjang pelayanan dan citra Rumah Sakit. Menurut Kriyantono
(2012:151-152) isu merupakan berbagai perkembangan, yang terjadi dalam
arena publik apabila yang terjadi bersifat berlanjut maka akan
mempengaruhi operasional organisasi yang berkepanjangan.
2. Dapat dilihat titik awal konflik adalah dengan adanya isu apabila tidak
dikelola dengan baik. ketika isu yang berkembang dapat dikendalikan, maka
selama tidaknya adanya konfirmasi maka pihak humas tidak akan merespon
terhadap isu tersebut. Isu yang terjadi dalam masyarakat dapat dikendalikan
oleh organisasi atau perusahaan tersebut, jika tidak adanya konfirmasi maka
pihak humas tidak akan melakukan respon terhadap isu yang terjadi.
3. Humas berperan harus aktif dalam kegiatan monitoring di dalam internal
rumah sakit maupun eksternal diluar rumah sakit, seorang humas juga harus
rajin menncar informasi disekitarnya seperti apa yang sedang dibicarakan

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

4. oleh publik yang dapat di pantau dari berbagai media. Hal ini untuk langkah
antisipasi terhadap berbagai isu negatif yang berkembang. RSUD Cut Nyak
Dhien tidak menggunakan media sosial secara maksimal dalam melakukan
monitoring alur opini publik, humas hanya mempunyai menampung opini
melalui kotak saran, dan website yang jarang melakukan update informasi.
Dalam hal ini peneliti melihat RSUD Cut Nyak Dhien tidak tanggap dan
responsif dalam menangani isu. Sebab seorang humas layaknya dapat
melihat berbagai isu yang berkembang diluar sana, melihat bagaimana
immage organisasi dimata publik dan sebagainya. Tanpa adanya konfirmasi
humas harus tetap aktif dalam melihat isu yang beredar di publik jangan
menunggu masalah kemudian baru bertindak.
5. RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh melakukan upaya identifikasi isu melalui
berita-berita yang disiarkan oleh media, Namun tidak merespon langsung
setiap pemberitaan dan humas menahan dulu infomasi tersebut hingga
proses analisis permasalahan di tingkat manajemen selesai barulah Humas
mengklarifikasikan informasi kepada pers /wartawan.
6. Setelah melakukan identifikasi isu, Humas RSUD Cut Nyak Dhien
Meulaboh melakukan analisis ke level manajemen. Di tahapan ini analisis
berupa isu muncul akibat keluarga yang pasien puas terhadap penanganan
medis yang di anggap telah melakukan malpraktek, sehingga kejadian
tersebut menarik perhatian media serta pihak keluarga pasien melayangkan
ke jalur hukum. Isu yang terjadi pun terus disiarkan oleh media, sehingga
RSUD Cut Nyak Dhien mengambil sikap reaktif dengan melakukan
berbagai upaya. Sebab Rumah Sakit yakin yang telah dilakukan telah sesuai
dengan SOPnya.
7. Setelah Humas RSUD Cut Nyak Dhien memiliki hasil yang daat
disampaikan ke publik dari proses manajemen sebelumnya, selanjutnya
pihak Humas melakukan klarifikasi ke publik dan melalui press release.
Namun hasilnya kurang maksimal karena setelah dilakukan klarifikasi
kepada media namun pemberitaan masih ada. Kemudian adanya sikap pihak
keluarga pasien melaporkan kejadian tersebut ke pengadilan. RSUD Cut
Nyak Dhien tetap siap menghadapi gugatan di pengadilan. Dua terdakwa
dalam kasus tersebut Erwanty AMKep dan Desri Amalia AmdKeb
ditetapkan sebagai tersangka. Dari data yang peneliti dapatkan, kalau pihak
RSUD Cut Nyak Dhien tidak melakukan pendekatan secara proaktif dengan
cara negosiasi bersama pihak keluarga secara jalur kekeluargaan.
8. Pada tahap evaluasi hasil tahapan yang dilakukan oleh humas dapat
dikatakan belum maksimal dan tidak memuaskan. Hal ini dilihat masih
adanya pemberitaan tersebut apalagi rumah sakit kalah di pengadilan yang
ditetapkan 2 orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Hal ini semakin
menarik perhatian media dan masyarakat yang berdampak terhadap
turunnya citra rumah sakit.

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Humas RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh menanggapi isu yaitu sesuatu
yang terkadang tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya, sekalipun
kejadian itu adalah fakta namun tidak konfirmasi secara langsung. Humas
RSUD Cut Nyak Dhien akan mengakui kejadian dan merespon isu jika isu
yang beredar adanya konfirmasi dari pihak rimah sakit. Adapun upaya
humas dalam dalam upaya manajemen isu dalam menghadapi isu
pemberitaan negatif dugaan malpraktek terhadap pasien telah berupaya
melaksanakan konsep strategi Public Relations dalam manajemen isu.
2. Berdasarkan dari hasil analisis RSUD Cut Nyak Dhien, hal yang
mengakibatkan isu muncul karena adanya ketidakpuasan pihak keluarga
pasien terhadap RSUD Cut Nyak Dhien yang dianggap melakukan tindakan
malpraktik sehingga menempuh hingga jalur hukum.
3. Pasca keluarga Pasien melayangkan kasus tersebut ke jalur hukum. Dalam
hal ini RSUD Cut Nyak Dhien mengambil sikap reaktif dan mengikuti
proses hukum yang berlaku hingga ditetapkan 2 orang tersangka dalam
kasus tersebut.
4. Setelah ditempuh Langkah-langkah yang mengarah kepada penyelesaian
masalah yang terjadi, Humas terus melakukan monitoring – monitoring
pada media atau isu – isu tersebut. Hasilnya pihak Humas masih melihat
pemberitaan mengenai kasus yang terjadi adanya penurunan pemberitaan
oleh media dan Humas berasumsi bahwa isu tersebut sudah dapat diatasi.
5. Adapapun Strategi yang digunakan RSUD Cut Nyak Dhien dalam merespon
isu adalah menggunakan strategi reactive change strategy. Hal tersebut
ditinjau dari sikap RSUD Cut Nyak Dhien yang bersikukuh bahwasanya yg
sudah dilakukan sudah sesuai dengan SOP yang berlaku. Strategi yang
mencerminkan sikap reaktif/responsif tida efektif dalam menghadapi
permasalahan yang terjadi. Seharusnya pihak Humas memiliki sikap yang
proaktif terhadap berbagai isu yang terjadi sehingga dapat menghindari isu
negatif yang dapat merusak citra RSUD Cut Nyak Dhien dimata publik.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal, Yusuf. 2015. Manajemen Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia.
Andrew E. Sikula. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Erlangga.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Cutlip, Scoot M., Alleh H. Center, dan Glen M Broom. 2011. Effective
Public Relations, Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana.
Grunig, James E, Hunt, Todd T. 1984. Managing Public Relations. United States
of America: Harcourt Brace Javanovich College Publisher.

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyarkarta: Erlangga.


Jefkins. Frank. 1992. Public Relations, edisi ketiga (alih bahasa Aris Munandar).
Jakarta: Erlangga.
Kriyantono, Rachmat. 2015. Public Relations, Issue & amp; Crisis Management.
Pendekatan Critical Public Relations, Etnografi Kritis & amp; Kualitatif.
Jakarta: Kencana. Prenanda Media Group.
Kriyantono. 2012. Public Relations & Crisis Managemenet: Pendekatan
Critical Public Relations Ennografi Kritis & amp; Kualitatif. Jakarta:
Kencana.
Kriyantono. Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
Predana Media Group.
Moenir. 2002. Mananajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Morissan. 2008. Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas
Profesional. Jakarta: Predana Media Group.
Permana, Radittya. 2016. Strategi Manajemen Isu dalam Mempertahankan Citra
Perusahaan (Studi pada Departemen Policy, Governement, and Public
Affairs Rumbai PT. Chevron Pacific Indonesia. Universitas Riau
Pekanbaru).
Prayudi. 2008. Manajemen Isu dan Tantangan: Pendekatan Public Relations.
Yogyakarta: Pustaka Adipura.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&amp. Bandung:
Alfabeta.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar teori dan manajemen komunikasi. Jakarta:
Media Presindo.
Thomas S. Kaihatu, Achmad Daengs dan Agoes Tinus Lis I. (2015). Manajemen
Komplain. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Faisal, Sanafiah, 2007. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.
Idrus, Muhammad, 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta:
Erlangngga.
Basrowi & Suwandi, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Bugin, Burhan, 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Prenada Media.
Arni Muhammad, 2008. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumu Aksara.
Richard West, 2008. Pengantar Teori Komunikasi : Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Humanika

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP USK
Volume 7, Nomor 2, Mei 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP

Hasyim. Syarifuddin. Pedoman Penulisan Skripsi. 2013. Banda Aceh: Fisip


Unsyiah.
Andi Prastowo. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. 2011. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana
Media Group
Tribunnews.com. 23 Oktober 2018. Dua Anak Meninggal Usai Mendapat Suntikan
di RS Cut Nyak Dhien Meulaboh. Diakses pada 23 Desember 2022, dari
http://wow.tribunnews.com/2018/10/23/dua-anak-meninggal-5-menit-usai-
mendapat-suntikan-di-rs-cut-nyak-dhien-berikut-fakta-faktanya.
Kompas.com. 20 Oktober 2022. Diduga Salah Suntik Obat Dua Bocah Di Aceh
Barat Meninggal Dunia. Diakses pada 23 Desember 2020 dari
https://regional.kompas.com/read/2018/10/20/19085931/diduga-salah-
suntik-dua- bocah-di-aceh-barat-meninggal-dunia.

Manajemen Isu RSUD Cut Nyak Dhien Dalam Kasus Malpraktek Terhadap Pasien dii
Meulaboh Aceh Barat (Sanusi, Deni Yanuar, Maini Sartika) Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP USK, Volume 7, No. 1, Maret 2022.

Anda mungkin juga menyukai