Diusulkan oleh:
NIDK : 8839660018
2.3 Efek Penggunaan Media Sosial terhadap Kesehatan Kulit dan Kelamin
Informasi dan edukasi mengenai kesehatan kulit dan kelamin tidak terbatas pada
berbagai macam penyakitnya, namun juga dapat berupa perawatan kulit, pencegahan penuaan
dini, hingga pemilihan produk perawatan kulit yang tepat. Minat masyarakat terhadap
kesehatan kulit dan kelamin terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini dapat disebabkan
karena kulit adalah organ terluar yang menutupi dan melindungi seluruh permukaan tubuh
manusia, termasuk wajah. Sehingga, kulit sangat berpengaruh pada penampilan dan
kepercayaan diri seseorang.
Banyaknya materi informasi dan edukasi seputar kulit dan kelamin yang dapat
disampaikan ke masyarakat menjadikan media sosial sebagai pilihan yang mudah, murah,
dan efektif. Berdasarkan penelitian oleh Benedicta, et al (2022) yang meneliti mengenai
perancangan media edukasi untuk membantu remaja wanita dalam mengenal jenis kulit
sebelum menggunakan skincare, menunjukkan bahwa banyak responden yang malas mencari
tahu informasi lewat dokter, sehingga mereka lebih memilih untuk mencari jawaban secara
langsung di internet. Fakta ini menjadi salah satu alasan para ahli di bidang kulit dan kelamin
banyak memberikan edukasi secara cuma-cuma melalui platform media sosial mereka. Hal
ini disambut dengan baik oleh masyarakat, terbukti dari antusiasme mereka yang ditunjukkan
melalui banyaknya komentar positif yang diberikan. Selain itu, fitur pada media sosial
memungkinkan mereka untuk membagikan content informasi tersebut kepada teman,
keluarga, hingga pengguna media sosial lain yang tidak dikenal. Dengan kata lain,
pemanfaatan media sosial sebagai media penyajian untuk konten edukasi digital dapat
membantu para penggunanya dalam menambah ilmu pengetahuan maupun wawasan baru dan
juga membantu penggunanya dalam memahami materi edukasi atau pembelajaran yang
disajikan di platform media sosial.
Pengaruh
Pengguna
Media
Media
Sosial
Sosial
= yang diteliti
Keterangan
Subjek penelitian yang diambil adalah orang umum pengguna media sosial. Seluruh subjek
penelitian yang diikutkan dalam penelitian ini diminta untuk menandatangani lembar
persetujuan (Informed Consent) secara daring melalui form online. Pemilihan subyek
penelitian dilakukan dengan metode simple random sampling.
BAB III
METODE PENELITIAN
n= N
1 + Nα2
Dimana :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
α = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolelir sebesar 10%
maka dapat disimpulkan, sampel pada penelitian ini menggunakan 199 orang responden.
Subjek diambil dari seluruh pengguna media sosial yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi. Seluruh subyek wajib memberikan informed consent secara online,
sebelum mengisi kuesioner google form yang akan dibagikan pada aplikasi whatsapp.
Data diambil dalam rentang waktu 1 bulan (juli-agustus).
Data dikumpulkan oleh peneliti dan diproses menggunakan software microsoft excel.
3.9 Batasan Operasional
1. Media sosial : platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas
sosial bagi setiap penggunanya untuk berkomunikasi, mencari atau membagikan
informasi, yang termasuk dalam media sosial dalam kegiatan kali ini adalah
instagram, tiktok, twitter, youtube, dan facebook
2. Instagram : media berbasis gambar yanng dapat digunakan sebagai media komunikasi
dan informasi dalam bentuk foto atau video secara online
3. Tiktok : aplikasi jejaring sosial dan platform video yang dilengkapi dengan efek dan
musik yang digunakan untuk berbagi momen, informasi ataupun edukasi.
4. Twitter : jaringan informasi real-time yang menghubungkan penggunanya dengan
cerita, ide, pendapat dan berita terbaru tentang apa saja yang dianggap menarik oleh
banyak orang
5. Youtube : media untuk konten pembelajaran digital sangat beperan dalam membantu
para penggunanya dalam mempelajari berbagai pengetahuan dan bermanfaat dalam
mempermudah pemahaman karena pengguna tidak hanya mendengar tetapi juga dapat
melihat materi dan pembahasan materi secara langsung saat pembelajaran
6. Facebook : situs jejaring sosial yang memungkinkan pengguna dapat saling
berinteraksi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia, dapat menciptakan halaman
pribadi, menambahkan teman, membuat dan mengupdate status, membagikan
berbagai jenis konten termasuk informasi dann edukasi
7. Pengaruh : suatu daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh media sosial dalam
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
3.10 Alur Penelitian
Penyebaran tautan
form kuisioner kepada
subjek beserta
informed consent
melalui media sosial
Setiap pilihan jawaban akan diberikan skor, maka responden harus menggambarkan,
mendukung pertanyaan (item positif) atau tidak mendukung pernyataan (item negatif). Skor
atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan untuk pertanyaan positif dan negative.
Untuk mengertahui lebih jelas, maka penulis akan menyajikan skala likert pada tabel 3.3
seperti yang tersaji pada halaman selanjutnya.
Tabel 3.3 Skala Likert
1 1 1 10
2 2 2 9
3 3 3 8
4 4 4 7
5 5 5 6
6 6 6 5
7 7 7 4
8 8 8 3
9 9 9 2
10 10 10 1
Untuk menganalisis setiap pertanyaan atau indikator, hitung frekuensi jawaban setiap
kategori (pilihan jawaban) dan jumlahkan. Setelah setiap indikator mempunyai jumlah,
selanjutnya peneliti membuat garis kontinum.
Setelah nilai rata-rata diketahui, maka hasil tersebut diinterpretasikan dengan alat bantu tabel
kontinum, yaitu sebagai berikut:
1 1,90 1
1,91 2,80 2
2,81 3,70 3
3,71 4,60 4
4,61 5,50 5
5,51 6,40 6
6,41 7,30 7
7,31 8,20 8
8,21 9,10 9
9,11 10 10
- Indeks Minimum : 1
- Indeks Maksimum : 10
- Interval : 10 - 1 = 9
- Jarak Interval : ( 10-1 ) : 10 = 0,9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
DAFTAR PUSTAKA
1. Puspitarini, D.S. and Nuraeni, R., 2019. Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media
Promosi. Jurnal Common, 3(1), pp.71-80.
2. Pojok Pendidikan (2018) “Media Sosial Untuk Pembelajaran”.
https://pojokpendidikan.or.id/media-sosial- untuk-pembelajaran/
3. APJJI (2020). “Laporan Survei Internet APJJI 2019-2020 (Q2)”.
https://apjii.or.id/survei
4. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta
5. Bacigalupe, Gonzalo (2011) Is There a Role for Social Technologies in
Collaborative Healthcare?. Families, Systems, & Health, 2011, Vol. 29, No. 1,
1–14 DOI:10.1037/a0022093
6. Levac & Sullivan (2018) Interactive social media interventions for health
behavior change, health outcomes, and health equity in the adult population
Cochrane Database of Systematic Reviews 2018, Issue 2. Art. No.: CD012932:
doi:10.1002 /14651858.CD012932. www.cochranelibrary.com
7. Korda & Itani (2013) Health Promotion Practice, Downloaded from
hpp.sagepub.com : DOI: 10.1177/1524839911405850 January 2013 Vol. 14, No. 1
15–23