Anda di halaman 1dari 3

NAMA : KATARINA MESRANI SARAGI

NIM : 22001005

PRODI : D3 ANALIS KESEHATAN

MK : PATOFISIOLOGI

Pemeriksaan Tb mulai dari yang sederhana

TB adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya Mycobacterium tuberculosis.
Tahap infeksi bakteri pada pengidap TB melewati tiga tahapan, di antara sebagai berikut.

Ciri-ciri TB paru yang menginfeksi seseorang pada awalnya memunculkan gejala utama sebagai berikut:

Sesak nafas.

Batuk berlangsung lama hingga lebih dari 3 minggu.

Batuk berdarah.

Dada terasa nyeri.

Selain gejala TB paru di atas, adapun gejala yang biasanya muncul, di antaranya adalah:

Demam.

Menggigil.

Mudah merasa lelah.

Berat badan turun drastis.

Nafsu makan menghilang.

Berkeringat di malam hari.


PEMERIKSAAN TB

1. Pemeriksaan ZN : merupakan pemeriksaan sederhana untuk mengidentifikasi adanya


Mycobacterium tuberculosis atau BTA di dalam sediaan. Pengecatan ini juga dapat digunakan
untuk mendeteksi keberadaan Mycobacterium lepra yang merupakan penyebab penyakit lepra
dan juga mikobakteria lain.

2. Tes Darah: Melalui tes darah, dokter akan mengukur reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Dari tes ini akan diketahui apakah seseorang memiliki TB
laten atau aktif.

3. Tes Dahak: Setelah melakukan rontgen dada dan dokter menemukan indikasi TB, maka akan
dilakukan tes dahak untuk mengetahui obat yang cocok bagi pengidapnya.

4. Tes Mantoux: Tes ini menggunakan alat bernama TST (Tuberculin Skin Test) untuk menyuntikkan
zat tuberkulin di bawah kulit lengan. Kemudian, dalam 48-72 jam, dokter akan memeriksa
pembengkakan pada posisi penyuntikan. Bila timbul benjolan merah pada ukuran tertentu,
maka seseorang dinyatakan kemungkinan positif TBC.

5. Rontgen Thoraks Paru : Selanjutnya adalah pemeriksaan rontgen thoraks organ paru-paru.
Pemeriksaan ini bisa memberikan gambaran bagaimana kondisi paru-paru dan membantu
mendeteksi adanya indikasi TBC. Biasanya, rontgen paru akan dilakukan apabila satu spesimen
pemeriksaan dahak menunjukkan hasil yang positif, dan dua spesimen lain menunjukkan hasil
negatif. Dokter juga dapat meminta kamu melakukan rontgen apabila semua hasil pemeriksaan
menunjukkan hasil negatif, dan kamu sudah mendapatkan obat antibiotik non-tuberkulosis
paru. Namun, tidak terjadi perbaikan. Melalui hasil rontgen, dokter bisa mengetahui apakah
ada tanda infeksi karena bakteri pada organ paru. Hasil abnormal menunjukkan bakteri
penyebab tuberkulosis menginfeksi organ paru secara aktif.

6. Pemeriksaan IGRA : The Interferon Gamma Release Assays atau IGRA adalah bentuk
pemeriksaan TBC yang dilakukan dengan mengambil sampel darah. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan tujuan guna mengetahui bagaimana imunitas tubuh memberikan respons terhadap
bakteri yang menjadi penyebab tuberkulosis. Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh akan
membuat molekul yang dikenal dengan nama sitokin. Pemeriksaan ini bekerja aktif dengan
mendeteksi interferon gamma yang merupakan salah satu jenis sitokin. Pemeriksaan ini
biasanya akan lebih efektif apabila hasil pemeriksaan kulit menunjukkan adanya bakteri
penyebab TBC, tetapi dokter masih harus memastikan jenis TBC itu.

7. Pemeriksaan Sputum Smear Microscopy : Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel
cairan dahak untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Pemeriksaan dengan nama Sputum
Smear Microscopy ini mungkin lebih dikenal dengan pemeriksaan BTA atau tes dahak. Ketika
kamu batuk, dokter akan mengambil cairan dari dahak dan mengoleskannya pada kaca tipis.
Nah, proses ini dikenal dengan nama smear. Setelahnya, dokter akan meneteskan cairan
tertentu pada dahak dan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop, untuk mengidentifikasi
ada atau tidaknya bakteri penyebab TBC.

Anda mungkin juga menyukai