Anda di halaman 1dari 18

N OL E H

S E B AB KA
A N G D I LOS IS
Y AK I T Y U B E RC U
PE N R IU M T
OB A CT E
M YC

HALIMATUL PUTRI KHOLIFAH


ULFA DWIYANTI ASWAL
ELENA TRIA PUSPITA
NIRWANA

Dosen Pengampu
Nismawati,S.Si,.M.Kes.
Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri
yang menyebabkan penyakit tuberkulosis (TB),
tetapi TB tidaklah satu-satunya penyakit yang
disebabkan oleh M. tuberculosis. Berikut ini
beberapa penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis:

2
01
TUBERCULOSIS
PARU
Jens Martensson
PENGERTIAN TUBERKULOSIS PARU:

Ini adalah bentuk paling umum dari tuberkulosis.


M. tuberculosis menginfeksi paru-paru dan
menyebabkan gejala seperti batuk yang
berkepanjangan, demam, kelelahan, penurunan
berat badan, dan keringat malam.

Jens Martensson
GEJALA UTAMA TUBERCULOSIS PARU
MELIPUTI:

1. Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu,


dengan atau tanpa dahak. Dahak dapat berwarna
putih, krem, hijau, atau bahkan berdarah.
2.Demam dan keringat malam yang berlebihan.
3.Kelelahan yang berkepanjangan dan penurunan
berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
4.Nyeri dada atau kesulitan bernapas yang parah
jarang terjadi, tetapi dapat terjadi pada kasus-
kasus yang lebih lanjut atau komplikasi
tuberkulosis paru.

Jens Martensson
DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU
1. TES DARAH
Tes darah, seperti tes interferon gamma release assay (IGRA), dapat digunakan untuk
mendeteksi keberadaan sel darah yang merespons terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Ini membantu dalam mendukung diagnosis tuberkulosis paru.
2. TES SPUTUM ATAU TES DAHAK
Sputum atau tes dahak dilakukan untuk mengidentifikasi adanya Mycobacterium tuberculosis dalam
dahak pasien. Sampel dahak dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan pewarnaan mikroskopis (tes
pewarnaan asam alkohol) dan kultur bakteri untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri penyebab
tuberkulosis.
3. TES SINAR-X DADA
Foto rontgen dada dilakukan untuk melihat adanya perubahan pada paru-paru yang mungkin disebabkan
oleh tuberkulosis. Gambar rontgen dada dapat menunjukkan adanya lesi, nodul, atau infiltrat yang
mencurigakan.
4. TES KULIT ATAU UJI MANTOUX
Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan bahan tuberkulin yang mengandung fragmen bakteri
Mycobacterium tuberculosis di bawah kulit. Setelah 48-72 jam, reaksi kulit dievaluasi untuk melihat adanya
indurasi (penebalan kulit) yang menandakan respons terhadap bakteri tuberkulosis.

Jens Martensson
PENGOBATAN TUBERCULOSIS PARU
Pengobatan tuberkulosis (TBC) adalah dengan patuh minum
obat selama jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter. Jika
pasien berhenti minum obat sebelum waktu yang
disarankan, bakteri TBC berpotensi kebal terhadap obat
yang biasa diberikan. Akibatnya, TBC menjadi lebih
berbahaya dan akan lebih sulit diobati.
Obat yang diminum merupakan kombinasi dari dua atau
empat obat berikut:
• Isoniazid
• Rifampicin
• Pyrazinamide
• Ethambuto
Obat tersebut harus diminum secara rutin selama 6–9
bulan.

Jens Martensson
02
TUBERCULOSIS
EXTRAPULMONARY

Jens Martensson
PENGERTIAN TUBERCULOSIS EXTRAPULMONARY
Large image slide
kondisi di mana infeksi
bakteri M. tuberculosis
telah menyebar ke jaringan
dan organ tubuh selain paru-
paru. Organ yang dapat
terinfeksi bakteri penyebab
TBC adalah kelenjar limpa,
selaput otak, sendi, ginjal,
tulang, kulit, bahkan alat
kelamin.

Jens Martensson
Gejala tuberculosis exsrapulmonary
 Dimana penyakit ini disertai dengan  Lalu ada pula gejala lainnya yang
gejala klinis seperti: mungkin terjadi, seperti:
Video slide
1.Batuk >= 2 minggu 1.Malaise (lemah, lesu, rasa tidak
2.Mengalami batuk berdahak enak badan);
3.Batuk bercampur dengan darah 2.Penurunan berat badan
4.Nyeri pada dada 3.Menurunnya nafsu makan
5.Sesak nafas. 4.Badan menggigil
5.Demam
6.Tubuh berkeringat di malam hari,
tanpa melakukan aktifitas berat
apapun.

Jens Martensson
DIAGNOSIS TUBERCULOSIS EXTRAPULMONARY
1. Tes Darah:
Tes darah seperti tes interferon gamma release assay (IGRA) dapat dilakukan untuk mendeteksi
keberadaan sel darah yang merespons terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tes darah ini
membantu dalam mendukung diagnosis TB ekstrapulmoner.
2. Tes Pencitraan:
Tes pencitraan seperti sinar-X, CT scan, atau MRI dapat digunakan untuk memeriksa organ-organ lain
di luar paru-paru, seperti tulang, ginjal, otak, kelenjar getah bening, atau organ perut lainnya. Gambaran
radiologi ini dapat membantu mengidentifikasi adanya lesi atau perubahan karakteristik yang
mencurigakan.
3. Tes Biopsi atau Aspirasi:
Dalam beberapa kasus, jika ada kecurigaan adanya lesi atau infeksi di organ-organ tertentu, seperti
tulang, ginjal, atau otak, tes biopsi atau aspirasi dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan yang
kemudian dianalisis. Tes ini membantu dalam mengidentifikasi keberadaan bakteri M. tuberculosis dan
memastikan diagnosis TB ekstrapulmoner.
4. Uji Pemeriksaan Cairan Tubuh:
Jika infeksi mengenai organ-organ tertentu, seperti cairan serebrospinal (CSF) untuk infeksi
tuberkulosis di otak, atau cairan pleura untuk infeksi tuberkulosis di rongga pleura, uji laboratorium
dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri M. tuberculosis dalam cairan tersebut.

Jens Martensson
PENGOBATAN TUBERCULOSIS EXTRAPULMONORY

Pengobatan tuberkulosis ekstrapulmonary


melibatkan penggunaan kombinasi obat antibiotik
yang kuat, serupa dengan pengobatan tuberkulosis
paru. Namun, durasi dan kombinasi obat yang
digunakan dapat bervariasi tergantung pada jenis
TB ekstrapulmonary yang terjadi.

Jens Martensson 12
03
TUBERCULOSIS MILIER

Jens Martensson
PENGERTIAN TUBERCULOSIS MILIER
Tuberkulosis milier adalah infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis yang telah
menyebar ke organ tubuh selain paru-paru.
TB milier merupakan jenis TB ekstra paru,
yang merupakan komplikasi dari penyakit
TBC itu sendiri. Jenis TB ini dapat
memengaruhi organ mana pun, termasuk
hati, kelenjar getah bening, dan meninges
(selaput tipis pelindung otak).

Jens Martensson
GEJALA TUBERCULOSIS MILIER
• Demam yang berlangsung selama beberapa minggu.
Suhu demam akan lebih tinggi pada sore atau
malam hari.
• Menggigil
• Batuk kering yang kadang disertai darah
• Keringat di malam hari
• Kelelahan dan kelemahan kronis
• Sesak napas yang semakin memburuk
• Nafsu makan yang rendah
• Penurunan berat badan
• Rasa tidak enak badan (malaise)

Jens Martensson
DIAGNOSIS TUBERCULOSIS MILIER
1.Tes Darah: Tes darah seperti tes interferon gamma release assay (IGRA) atau tes tuberkulin
dapat dilakukan untuk mendeteksi keberadaan sel darah yang merespons terhadap bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Tes ini dapat membantu dalam mendukung diagnosis TB milier.
2.Sinar-X Dada: Foto rontgen dada dapat dilakukan untuk melihat adanya perubahan pada
paru-paru yang mungkin disebabkan oleh tuberkulosis milier. Namun, pada kasus TB milier,
lesi seringkali tidak terlihat dengan jelas di sinar-X dada.
3.CT Scan atau MRI: Tes pencitraan seperti CT scan atau MRI dapat digunakan untuk melihat
adanya lesi kecil yang tersebar di seluruh tubuh. Metode ini dapat membantu dalam
mendeteksi adanya tuberkulosis milier yang mungkin tidak terlihat melalui sinar-X dada biasa.
4.Tes Biopsi: Dalam beberapa kasus, jika terdapat lesi atau organ yang terpengaruh yang dapat
diakses dengan aman, tes biopsi dapat dilakukan. Pada tes ini, sebagian kecil jaringan diambil
untuk dianalisis di laboratorium guna mendeteksi keberadaan bakteri M. tuberculosis.
5.Uji Pemeriksaan Cairan Tubuh: Jika ada indikasi adanya infeksi di organ tertentu, seperti
cairan serebrospinal (CSF) untuk infeksi tuberkulosis di otak, atau cairan pleura untuk infeksi
tuberkulosis di rongga pleura, uji laboratorium dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya
bakteri M. tuberculosis dalam cairan tersebut.

Jens Martensson
PENGOBATAN TUBERCULOSIS MILIER
• Beberapa jenis pengobatan tuberkulosis milier di bawah ini akan
diresepkan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien. Dokter akan
mempertimbangkan besaran dosis juga durasi terapi sesuai dengan
kebutuhan pasien. 
• Obat yang umum diberikan pada penderita TB milier adalah
antibiotik. Dokter mungkin akan meresepkan beberapa jenis antibiotik atau
obat antituberkulosis untuk Anda minum selama 6-9 bulan.
• Sementara bila Anda mengalami infeksi tuberkulosis meningitis, obat
antibiotik sebaiknya diminum selama 9-12 bulan. Antibiotik yang umum
diberikan meliputi lini pertama dan lini kedua, jika pasien TB mengalami
resisten obat.

Jens Martensson
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai