Anda di halaman 1dari 13

PAT O F I S I O L O G I

”TUBERKULOSIS (TB)”
H A R TAT Y E K A P R AT I W I
11 9 3 0 8 4

D3 TLM
S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H ATA N
S U R A K A R TA
2020
•DEFINISI
• Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri yang disebut tuberkulosa
Mycobacterium.
• Tuberkulosis terutama mempengaruhi paru-paru
(Tuberkulosa Pulmonari), dan dapat menginfeksi
organ lain tubuh.
• Tuberkulosis adalah penyakit yang dapat ditularkan
melalui udara, menyebar ke orang yang rentan
melalui penghirupan, tetesan yang tersebar di udara
(yang mengidap Tuberkulosis Aktif) bersin, batuk,
atau tertawa.
PENYEBAB

• D E K A T O R A N G YA N G M E N G I D A P
T U B E R K U L O S I S A K T I F YA N G T I D A K
D I R AWA T

• SISTEM KEKEBALAN TUBUH LEMAH

• KEMISKINAN BERHUBUNGAN DENGAN GIZI


DAN LINGKUNGAN
PATOFISIOLOGI
• Patofisiologi Tuberkulosis paru (TB paru) melibatkan inhalasi Mycobacterium
tuberculosis, suatu basil tahan asam (acid-fast bacilli). Setelah inhalasi, ada
beberapa kemungkinan perkembangan penyakit yang akan terjadi, yaitu
pembersihan langsung dari bakteri tuberkulosis, infeksi laten, atau infeksi aktif.

• Ketika seorang pengidap TB paru aktif batuk, bersin, menyanyi, atau meludah,
orang ini dapat mengeluarkan (droplets) ke udara bebas. Droplets yang
berisi Mycobacterium tuberculosis ini, apabila terinhalasi orang lain akan masuk
sampai di antara terminal alveoli paru.
PATOFISIOLOGI
• Organisme kemudian akan tumbuh dan berkembang biak dalam waktu 2-12 minggu sampai jumlahnya
mencapai 1000-10.000. Jumlah tersebut akan cukup untuk mengeluarkan respon imun seluler yang
mampu dideteksi melalui reaksi terhadap tes tuberculin.
• Tubuh akan mengirimkan pertahanan berupa sel-sel makrofag yang memakan kuman-kuman TB.
• Kemampuan basil tahan asam ini untuk bertahan dan berproliferasi dalam sel-sel makrofag paru
menjadikan organisme ini mampu untuk menginvasi parenkim, nodus-nodus limfatikus lokal, trakea,
bronkus (intrapulmonary TB), dan menyebar ke luar jaringan paru (extrapulmonary TB). Organ di luar
jaringan paru yang dapat diinvasi oleh Mycobacterium tuberculosis diantaranya adalah sum-sum tulang
belakang, hepar, limpa, ginjal, tulang, dan otak.  Penyebaran ini biasanya melalui rute hematogen.
• Apabila terjadi keterlibatan multi organ, maka TB paru akan memerlukan pengobatan yang lebih lama,
hal ini biasanya sebagai konsekuensi terhadap ketidakpatuhan penderita terhadap tatalaksana pengobatan
TB, atau keterlambatan diagnosis.
GEJALA
1 . G EJ A L A SIS TE M I K /U M U M : 2 . G EJ A LA K H U SU S :
• Terjadi sumbatan sebagian bronkus akibat
• Batuk-batuk selama lebih dari 3
penekanan kelenjar getah bening yang membesar,
minggu akan menimbulkan suara “mengi” dan suara nafas
• Demam tidak terlalu tinggi yang melemah yang disertai sesak.
berlangsung lama, pada malam hari • Ada cairan dirongga pleura, disertai dengan
disertai keringat malam keluhan sakit di dada.
• Penurunan nafsu makan dan berat badan • Bila mengenai tulang, akan terjadi infeksi tulang
yang dapat membentuk saluran dan bermuara pada
• Perasaan tidak enak, lemah kulit di atasnya, dan akan keluar cairan nanah.
• Pada anak-anak dapat mengenai otak yang
disebut dengan meningitis (demam tinggi,
penurunan kesadaran dan kejang-kejang).
DIAGNOSIS
• Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis
adalah:
* Anamnesa, baik terhadap pasien maupun keluarganya.
* Pemeriksaan fisik.
* Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
* Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
* Rontgen dada (thorax photo).
* Uji tuberkulin.
DIAGNOSIS (LABORATORIUM)
• Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan pengobatan dan
menentukan potensi penularan. Mengumpulkan 3 spesimen dahak:
• S(sewaktu): Dahak dikumpulkan pada saat pasien datang
pertama kali. Pada saat akan pulang, pasien diberi sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak
pagi pada hari kedua.
• P(Pagi) : Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari dihari kedua, segera setelah
bangun tidur. Pot segera dibawa dan diserahkan kembali kepada petugas.
• S(sewaktu): Saat menyerahkan dahak pagi. Pasien dahak kembali dan dihitung sebagai dahak
sewaktu.
P E N G E C ATA N B TA P O S I T I F ( M E R A H M U D A )
PROGNOSIS
(PERKEMBANGAN PENYAKIT )

• Prognosis tuberkulosis (TB) tergantung pada diagnosis dini dan


pengobatan. Seorang yang terinfeksi kuman TB memiliki 10% risiko dalam
hidupnya untuk jatuh sakit karena TB. Penderita gangguan sistem kekebalan
tubuh, memiliki risiko lebih tinggi jatuh sakit karena TB.
• Di negara-negara dengan angka TB yang tinggi, rekurensi biasanya terjadi setelah
pengobatan tuntas.
• Prognosis buruk terdapat pada penderita TB extra pulmonary, gangguan
kekebalan tubuh, lanjut usia, dan riwayat terkena TB sebelumnya. 
• Prognosis baik bila diagnosis dan pengobatannya dilakukan sedini mungkin.
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai