Disusun Oleh
1. DEA FATIKA NURHAYATI NIM : 1193081
2. HARTATY EKA PRATIWI NIM : 1193084
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang desain atau
pengaturan dari laboratorium ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga saya berterima kasih pada Dosen mata kuliah Teknik laboratorium yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai desain atau pengaturan pada laboratorium.Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akandatang.
Cover
KATA PENGANTAR
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan
ilmiah dilakukan.Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-
kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara menurut Emha (2002),
laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan
sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.
Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk menghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu
ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk
melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan
kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka
seperti kebun dan lain-lain. Terdapat beberapa laboratorium yang terkhusus untuk bidang
ilmunya seperti,
Laboratorium biologi dasar yaitu laboratorium yang digunakan sebagai tempat
dilakukannya pengujian atau percobaan terkait penerapan dan pengembangan teori dan konsep
dalam bidang biologi.
Laboratorium mikrobiologi yaitu laboratorium yang digunakan untuk mengamati
makhluk hidup yang hanya dapat diamati oleh mikroskop (mikroorganisme) seperti alga, bakteri,
jamur mikro, dan lain-lain.
Laboratorium kultur jaringan yaitu laboratorium yang khusus digunakan dalam
kulturisasi jaringan tanaman.
Laboratorium biologi molekuler yaitu laboratorium yang digunakan untuk pelaksanaan
praktikum terkait biologi molekuler.
Laboratorium Zoologi yaitu laboratorium yang digunakan untuk kegiatan percobaan
terhadap hewan.Seperti percobaan pada entomologi, fisiologi, struktur dan perkembangan dan
lain-lain dari hewan.
Laboratorium botani yaitulaboratorium yang digunakan untuk meneliti atau melakukan
percobaan dalam bidang botani.
Laboratorium bioteknologi yaitu laboratorium yang biasanya digunakan sebagai tempat
diadakannya percobaan dan penelitian dibidang bioteknologi.
Yang melatar belakangi dibuatnya makalah ini adalah adanya keingintahuan terhadap
laboratorium biologi dasar, laboratorium mikrobiologi, laboratorium kultur jaringan,
laboratorium biologi molekuler, laboratorium zoology, laboratorium botani, dan laboratorium
bioteknologi dalam pengaturan dan desain ruangan laboratoriumnya, alat dan bahan, dan
pendeskripsiannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam pembuatan makalah ini, akan dibahas tentang materi-materi terkait tugas yang
diberikan diantaranya:
Laboratorium Biologi Dasar.
Laboratorium Mikrobiologi.
Laboratorium Kultur Jaringan.
Laboratorium Biologi Moleculer.
Laboratorium Bioteknologi.
Ruang Laboran
Ruang laboran merupakan ruangan khusus untuk keperluan administrasi dan merupakan
ruangan khusus untuk laboran.
Ruang Mikroskop
Ruang Mikroskop Merupakan ruangan yang diguanakan sebagai tempat penyimpanan
mikroskop.
Ruang praktikum
Ruang praktikum Merupakan ruangan pelaksanaan praktikum atau percobaan.
Meja briefing
Meja briefing adalah meja yang bisa digunakan oleh dosen maupun guru atau siapapun
yang termasuk asisten yang akan memberikan pengarahan tentang pelaksanaan
parktikum.
Meja Praktikum
Meja praktikum merupakan tempat untuk dilakukannya percobaan atau praktikum.
Dalam Laboratorium biologi dasar ini terdapat almari atau tempat penyimpanan alat-alat
praktikum dan juga tempat penyimpanan bahan-bahan kimia dan terdapat beberapa fasilitas
pendukung seperti sumber arus listrik dari PLN dan Generating set (Diesel), sumber air bersih
dari PDAM dan sumur bor, Sarana komunikasi, Tempat Cuci tangan, dan tempat sampah yang
terpisah menuju jenisnya.
Alat dan bahan yang terdapat dalam laboratorium biologi dasar antara lain:
Hand mikrotom, haemositometer, mikroskop (cahaya : monokuler dan binokuler, listrik
binokuler, pH meter, oksigen meter, gelas ukur, oven, refrigator, water sampler, Plankton Net,
Saringan Bentos, Eigman Grab, termometer (badan, ruang, lingkungan dan tanah), berbagai alat
kaca, berbagai alat peraga, dan mortar dan alu, alat bedah, pipet ( ukur, tetes, gondok), gelas
kimia, Eter/klorofom, Alkohol/etanol, Metilen biru, natrium hidroksida dan lain-lain.
2.2 LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium pendidikan & penelitian di bawah
naungan jurusan biologi untuk pembelajaran bagi mahasiswa prodi biologi dan juga
diperuntukkan sebagai laboratorium riset bagi mahasiswa-mahasiswi dalam melaksanakan tugas
akhir &bagi dosen untuk pengembangan riset serta teknologi dibidang mikrobiologi
Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain secara khusus untuk
keperluan praktikum atau eksperimen yang berhubungan dengan mikrobiologi. Mikrobiologi
merupakan cabang ilmu dari biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi
berasal dari bahasa Yunani (micros, kecil, bios , hidup, dan logos, pengetahuan) sehingga secara
singkat dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk-
mahluk hidup yang kecil-kecil. Mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil tersebut disebut juga
dengan mikrooprganisme, mikrobia, mikroba, atau jasad renik.
1. Ruang Antara
Ruangan ini dibuat untuk mempersiapkan seorang analisis untuk memasuki ruangan
dengan tingkat kebersihan yang maksimal.Di ruang ini terdapat lemari tempat APD yang
harus digunakan untuk memasuki ruangan berikut atau terdapat lemari atau tempat APD
yang telah digunakan pada ruangan sebelumnya. APD yang telah digunakan harus
ditempatkan sesuai dengan tempatnya masing-masing untuk memudahkan petugas
kebersihan dalam melakukan desinfeksi terhadap APD yang telah digunakan, jas lab dan
penutup kepala (kain) misalnya masih dapat digunakan kembali dengan cara mencuci
menggunakan detergen anti bakteri dan di uap tekanan tinggi untuk membunuh spora jamur
atau bakteri yang mungkin menempel. Dissposable rubber gloves (sarung tangan karet sekali
pakai) harus dimusnahkan agar tidak terjadi penggunaan berulang-ulang oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab karena dapat menyebarkan mikroorganisme yang tidak baik
yang mungkin terkandung didalamnya.
2. Ruang Instrumentasi
Seperti namanya, ruangan ini memiliki tingkat kebersihan yang paling tinggi karena
dalam ruangan ini dilakukan pekerjaan yang membutuhkan udara dan daerah kerja yang
bebas dari mikroorganisme. Dalam ruang ini berisi Laminar Air flow (Lemari pengatur
aliran udara bersih yang dilengkapi dengan hepa filter atau penyaring bakteri dengan pori-
pori yang sangat rapat). Suhu ruangan ini diatur rendah dan kelembabannya harus terjaga
sesuai persyaratan dan harus dicek sterilitas udara yang keluar melalui saringan hepa yang
digunakan.
4. Ruang Asam
Ruangan ini berisi lemari asam yang digunakan untuk mengambil larutan-larutan yang mungkin
menghasilkan uap yang berbahaya untuk kesehatan.Saat menggunakan bahan-bahan yang
berbahaya atau melakukan pemanasan yang menghasilkan uap berbahaya atau hasil reaksi yang
dapat menimbulkan percikan perlu dikenakan APD yang sesuai dan dalam ruang asam disediakan
alat pemadam kebakaran dan lemari untuk menempatkan APD yang sesuai..
5. Ruang Cuci Dan Penyimpanan Alat Gelas
Alat gelas yang digunakan untuk proses analisis disimpan dalam ruang gelas yang
berdekatan dengan ruang cuci.
Penelitian mengenai mikroorganisme dilakukan di suatu tempat khusus yaitu
laboratorium mikrobiologi.Di tempat ini disediakan segala alat-alat/instrument dan
reagent/bahan-bahan kimia yang mendukung dalam analisis dan identifikasi
mikroorganisme. Berbagai pemeriksaan/uji dapat dilakukan di dalam laboratorium ini,
beberapa diantaranya adalah :
Ruang transfer merupakan ruangan dimana semua kegiatan aseptis dimulai. Kegiatan yang
dilakukan meliputi : sterilisasi, isolasi bagian-bagiantanaman dan penanaman eksplan dalam
medium. Kegiatan subkultur, sterilisasimedium dengan ultrafiltrasi juga dilakukan diruangan
ini. Ruangan ini mutlakharus steril, sehingga sedapat mungkin bebas dari debu dan hewan
kecil, dindingruangan dilapis porselin atau bahan lain yang kedap air dan mudah
dibersihkan.Ruangan ini juga dilengkapi dengan tempat cuci tangan sehingga
memudahkanpetugas yang akan memulai dengan pekerjaan aseptis, pengatur suhu
(AC),lampu Ultra Violet dan lampu TL biasa. Ruang transfer harus terisolir sedemikianrupa
tetapi masih dapat berhubungan dengan ruang stok, ruang inkubasi danruang mikroskop.
Pintu penghubung harus selalu dalam keadaan tertutup.
Ruang kultur merupakan ruang besar dengar kemungkinan perluasan bila diperlukan.
Kebersihannya harus diperhatikan dan sedapat mungkn dihindari terlalu banyak keluar
masuknya orang-orang yang tidak berkepentingan. Ruangan ini dipergunakan untuk
memelihara eksplan yang telah ditanam pada medium secara aseptis.Kultur yang telah
lumbuh dan memperbanyak diri, secara teratur harus disubkultur. Tergantung dari jenis
eksplan dan tipe kultur, subkultur dilakukan setiap 3-6 minggu sekali, hal ini berarti tiap
bulan ada pelipatan jumlah kultur.
Botol-botol kultur diatur dengan menempatkannya pada rak-rak terbuka yang bertingkat
(3-4 tingkat) dengan lampu fluorescent, jarak tiap tingkat 40-50 cm. Jarak antara rak harus
diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan lalulintas pemeriksa kultur. Didalam ruang
kultur, lingkungan fisik diatur sedemikian rupa sehingga mendukung pertumbuhan yang
optimal, untuk itu perlu ada pengaturan terhadap suhu dan cahaya. Unsur-unsur dan cahaya
yang perlu diperhatikan adalah kualitas, lama penyinaran dan intensitas cahaya.
Kualitas cahaya
Cahaya putih merupakan cahaya yang baik untuk pertumbuhan kultur. Lampu fluorescent
(neon/TL) biasa digunakan sebagai sumber cahaya dalam ruang kultur. Keseimbangan
spektrum lampu fluorescent sangat baik dan efisien dalam penggunaan energi bila
dibandingkan dengan lampu pijar. Bentuk lampu memungkinkan penyebaran cahaya yang
baik, dengan panas yang dikeluarkan relatif rendah, bila transformer dapat diletakkan diluar
ruang kultur. Pada lampu pijar hampir 90% merupakan energi panas sehingga mempengaruhi
temperature temperatur ruangan. Pada ruang kultur juga dapat diberikan campuran lampu
pijar dan fluorescent secara bersamaan.
Intensitas cahaya
Intensitas cahaya yang baik dari lampu fluorescent adalah antara 100-400 foot candel (1000-
4000 lux). Intensitas cahaya diatur dengan menempatkansejumlah lampu dengan kekuatan
tertentu pada jarak antara 40-50 cm daritabung kultur pada luas area tertentu.
Lama penyinaran
Seberapa lama cahaya harus diberikan pada eksplan sehinggaberpengaruh positip terhadap
pertumbuhannya, sangat tergantung dari jenistanaman dan respon yang diinginkan. Untuk
proses morfogenesis, umumya diperlukan pencahayaan terus menerus, sebaliknya untuk
induksi kalusumumnya tidak memerlukan pencahayaan. Sedangkan untuk
pertumbuhanplantlet, yang segera akan dilakukan aklimatisasi, umumnya memerlukan
periodepenyinaran selama 14-16 jam. Panjang penyinaran diatur dengan alat automatictimer
switch atau timer.
Temperatur
Temperatur didalam ruang kultur yang baik adalah pada suhu normalyaitu antara 25-28° C.
Pengaturan suhu dilakukan dengan menggunakan AC,karena ruang kultur merupakan ruang
tertutup yang sedikit sekali mempunyaialiran udara bebas. Beberapa perlakuan khusus
kadang-kadang memerlukansuhu rendah (18-20°C), sehingga diperlukan adanya growth
chamber yang dapatdiatur suhu dan pencahayaannya. Alat-alat yang diperlukan didalam
ruang kulturadalah:
a. Rak-rak kultur 3-4 tingkat dengan lampu fluorescent, jarak tiap tingkat 4050cm.
b. Timer untuk mengatur lama penyinaran
c. AC untuk mengontrol suhu ruangan
d. Binocular microscope dan loupe/kaca pembesar
e. Tangga aluminium untuk melihat kultur di rak yang tinggi
f. Shaker, untuk inkubasi kultur dengan medium cair
Ruangan ini berfungsi sebagai ruang untuk menyimpan media tanam yang sudah
diautoklaf.Ruang stok sebaiknya dingin dan gelap, serta kebersihannya harus dijaga. Media
tanam akan diinkubasi pada ruang ini selama 3 hari sebelum digunakan. Hal ini untuk
mengetahui kondisi media tanam apakah steril atau terkontaminasi jamur/bakteri.Apabila
media terkontaminasi, sebaiknya segera dikeluarkan dan diautoklaf selama 1 jam pada
tekanan 0.14 Mpa.
Ruang stok dipergunakan untuk menyimpan alat-alat steril dan mediumyang sudah jadi
(steril). Didalam pelaksanaan teknik kultur jaringan, sebelumpenanaman eksplan maupun
subkultur dilakukan, medium kultur harus sudahdisiapkan minimum tiga hari sebelum
diperlukan. Medium yang sudah jadi harusdisimpan didalam ruangan yang dingin dan
gelap.Fasilitas yang diperlukan diruangan ini berupa meja kerja beralas porselin. Ruang stok
harus berhubunganlangsung 2 arah, satu arah dengan ruang persiapan (setelah media
disterilisasidiruang persiapan, dapat langsung dibawa keruangan ini) dan arah yang
laindengan ruang transfer atau ruang steril, ruangan ini meskipun tidak harus steriltetapi
kebersihannya harus tetap terjaga.
Alat-alat yang terdapat diruangan ini meliputi:
a. Kereta dorong
b. Rak-rak untuk meletakkan medium steril
c. Oven untuk menyimpan alat-alat steril.
4) Ruang timbang/ bahan kimia
Ruang ini berisi stok bahan-bahan kimia, timbangan analitik, magnetik stirer dan lemari
es.Semua kegiatan penimbangan bahan kimia dan pembuatan larutan stok dilakukan
diruangan ini.
Ruangan ini dipergunakan untuk tempat menyimpan bahan-bahan kimiamedium dan
mempersiapkan medium kultur. Persiapan medium kultur mepenimbangan bahan kimia
medium, pengenceran larutan stok, membagdalam botol kultur dan sterilisasi. Ruang
timbang berhubungan langsung denganruang persiapan.Fasilitas yang diperlukan dalam
ruangan ini adalah mejadan meja untuk alat-alat timbang beralas porselin. Peralatan yang
diletadiruangan ini terdiri dari :
a. Timbangan analitik
b. Lemari es dan freezer untuk menyimpan larutan stok
c. Hot plate dengan magnetik stirrer
d. Bunsen dengan kaki tiga
e. pH meter
i. 6.Lemari bahan kimia dana alat-alat (aluminum foil, kertas timbang, kert saring dsb)
f. Hood tempat penimbangan bahan-bahan kimia yang karsinogenik
g. Blender / homogenizer
5) Ruang mokroskop
Ruangan ini dipergunakan untuk pengamatan dan analisa selama kultur berjalan, reaksi
suatu kultur dalam media perlakuan sering diikuti sejak awalinisiasi. Untuk membedakan
morfologi eksplan atau struktur internal pada kulturmikrospora, sel dan protoplas yang
terjadi pada awal perkembangannya,diperlukan bantuan mikroskop. Untuk keperluan
tersebut dipergunakan binocularmikroskop (stereoscope), inverted microscope, fluorescent
microscope, yangdilengkapi dengan peralatan untuk fotografi.Penelitian-penelitian yang
lebihcanggih seperti fusi protoplas, micro-injection DNA atau organel kedalam sel
atauprotoplas, memerlukan mikroskop dengan mikro-manipulator. Ruangan ini harus
senantiasa kering/tidak lembab dan bersih, untuk pengoperasian fluorescentmicroscope,
diperlukan ruanganyang gelap total. Meja kongkrit (dari beton)untuk tempat meletakkan
mikroskop diperlukan didalam ruangan ini.
Mesin PCR:
o Prinsip kerja: Membentuk cetakan DNA secara berulang kali dengan
menggunakan prosedur dan waktu tertentu. PCR menggunakan tehnik amplifikasi
(perbanyakan) secara spesifik pada suatu segmen DNA secara in vitro dengan
menggunakan DNA polymerase, cetakan, DNA genom, dan primer oligonukleotida
yang akan menempel pada segmen yang akan diamplifikasi. Proses PCR ada tiga
tahapan yaitu Denaturasi, Anneling dan Ekstansi.
o Fungsi :
- Amplifikasi urutan nukleotida
- Menentukan kondisi urutan nukleotida dari suatu DNA yang mengalami
mutasi
Elektroforesis:
o Prinsip kerja:Berdasarkan pergerakan partikel-pertikel bermuatan negative dalam
hal ini DNA yang bergerak menuju kutub positif akan bergerak menuju kutub
negative.
o Fungsi: untuk mengukur laju perpindahan atau pergerakan partikel-partikel
bermuatan dalam suatu medan listrik.
Gel document:
o Prinsip kerja:Memvisualisasi gel dengan menggunakan UV transluminator dan
didokumentasikan menggunakan computer yang terhubung dengan alat atau
dengan menggunakan kamera.
o Fungsi:Untuk mendokumentasikan hasil elektroforesis
Sentrifugator:
o Prinsip kerja:Didasarkan pada pemisahan molekuler dari sel atau organel
subseluler. Sentrifugator dapat dibedakan berdasarkan ukuran, kapasitas, dan
kecepatan. Clinical centrifuge digunakan untuk separasi serum dan urinalisa.
o Fungsi: Untuk memutar sampel dengan kecepatan tinggi yang berukuran
molekuler sehingga molekul DNA yang berukuran lebih besar akan mengendap
dibawah.
Mikropipet:
o Prinsip kerja: mikropipet terdiri dari ukuran 20 µl, 100 µl, 1000 µl. gunakan tip yang
baru untuk setiap sampel yang berbeda untuk menghindari kontaminasi.
o Fungsi: untuk mengambil cairan yang ukurannya sangat kecil (dalam ukuran mikro)
dalam hal ini mengambil sampel DNA.
Spektrofotometer:
o Prinsip kerja: Berdasarkan panjang gelombang untuk mengukur kuantitas dan
kemurnian DNA baik rantai tunggal maupun rantai ganda.
o Fungsi: Untuk mengukur kuantitas dan kemurnian DNA
Selain itu, dalam lab. Biologii molekuler juga terdapat:
Ruang preparasi sampel adalah ruangan yang digunakan sebagai tempat untuk membuat
atau menyiapkan suatu persiapan sampel yang dipakai dalam penelitian.
Ruang analisis konsentrasi DNA adalah ruang yang dipakai untuk menganalisis atau
menguji sampel DNA yang diambil.Untuk uji kualitatif dan kuantitatif sampel DNA yang
digunakan maka ruangan yang dipakai adalah ruangan analisis konsentrasi DNA ini.Dan
disinilah sampel diuji dengan spektrofotometri UV-Vis dan elektroforesis sel agarosa.
3) Ruang Amplifikasi
4) Ruang dokumentasi
Ruang dokumentasi digunakan untuk mendata maupun membuat laporan sementara dari
percobaan yang digunakan.
2) Ruang Staf
Ruang ini berfungsi sebagai ruang pengontrol atau ruang pengawasan terhadap setiap
pengunjung praktikum atau peneliti yang sedang meneliti di ruang lain.
Kedua ruang terebut tidak perlu ditata cukup Rapi.Khusus untuk ruang staf, perlu digunakan
penyekat kaca sehingga memudahkan pengawasan.Ruang staf juga berfungsi untuk melayani
lancarnya urusan administrasi di laboratorium.
Ruang ini dikatakan transisi karena sifat kegiatan yang beralih dari kegiatan yang
bersifat umum yang tidak membutuhkan keadaan steril beralih kepada kegiatan
laboratorium yang mutlak harus steril.
2. Ruang Inkubasi
Ruang inkubasi adalah ruang tempat disimpannya hasil penanaman in vitro setelah
dikerjakan dalam ruang penabur.Di ruang ini diusahakan menekan terjadinya
kontaminasi mikroba sekecil mungkin.Ruang ini harus bebas dari debu, cukup bersih,
dan setiap hari dipel dengan lisol.
Ruang harus tidak gelap.Sinar matahari bisa masuk tetapi tidak boleh langsung, karena plantula
sudah mulai melakukan fotosintesis.
Keterangan gambar
1. Ruang tamu
2. Ruang staf
3. Ruang ganti pakaian
4. Ruang persiapan
5. Ruang timbang
6. Ruang penyimpanan
7. Ruang planlet
8. Ruang inkubasi
9. Ruang penabur
3.1 KESIMPULAN
Seperti yang terdapat dalam pembahasan bahwa terdapat laboratorium biologi dasar,
mikrobiologi, kultur jaringan, biologi molekuler, dan bioteknologi. Dalam hal ini, masing-
masing laboratorium memiliki desain ruangan yang berbeda-beda, alat dan bahan yang hanya
tersedia sesuai kebutuhan praktikum pada masing-masing laboratorium.
3.2 SARAN
Sesuai dengan pembuatan makalah ini, maka saya selaku pembuat makalah merasa
bahwa makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata kesempurnaan karena kesempurnaan
hanyalah milik tuhan.maka dari itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik, saran, maupun
masukkan yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsi-laboratorium/
http://biologi.unsyiah.ac.id/?page_id=27
http://biologi.ub.ac.id/biologi-dasar/fasilitas/
http://biologi.ub.ac.id/biologi-dasar/wp-content/uploads/sites/5/2013/10/Fasilitas-Sarana-dan-
Prasarana-Laboratorium-Biologi-Dasar-rev-SW.pdf
http://eckoprihantoro.blogspot.co.id/2013/12/makalah-laboran.html
http://strawberrycake777.blogspot.co.id/2012/06/berkunjung-ke-lab-kesehatan-yuuukkk.html
http://biosmlabmikrobiologi.blogspot.co.id/2013/01/laboratorium-mikrobiologi.html
http://tanamaninvitro.blogspot.co.id/2012/05/ruangan-laboratorium-kultur-jaringan.html
http://kultur-jaringan.blogspot.co.id/2009/11/fasilitas-dan-bahan-di-laboratorium.html
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/26220/089ca1adcf30f17c205000157d3f3236
http://biogen.litbang.pertanian.go.id/index.php/profil/fasilitas/laboratorium-biologi-molekuler/
http://adepujisetyawati.blogspot.co.id/2014/11/laporan-pengenalan-alat-alat-biologi.html
http://dokumen.tips/documents/denah-laboratorium-zoologi.html
http://biologi.unsil.ac.id/laboratorium-zoologi/
http://camada18.blogspot.co.id/2012/10/laboratorium-bioteknologi.html