DISUSUN OLEH
KELAS :A
KELOMPOK :3
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pemeriksaan Elisa
Untuk Deteksi Antigen".
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas dari
terima kasih kepada pihak yang telah membantu atau membimbing penulis dalam
berguna bagi kemajuan ilmu pada umumnya dan kemajuan bidang pendidikan pada
khususnya. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dimohonkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
PENDAHULUAN
ilmu yang mempelajari reaksi antigen antibodi secara invitro (didalam tubuh)
Walaupun saat ini pemeriksaan serologik tidak terbatas pada penyakit infeksi
sensitivitas yang cukup tinggi. ELISA diperkenalkan pada tahun 1971 oleh
Peter perlman dan Eva engvall. Mereka menggunakan teknik ELISA ini dalam
teknik ELISA adalah suatu teknik biokimia yang terutama digunakan dalam
memiliki alatnya tersendiri salah satunya adalah minividas sebagai alat yang
digunakan dalam teknik ELISA ini. Berdasarkan uraian diatas maka penulis
alat minividas.
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Teknik ELISA pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Peter
Perlmann dan Eva Engvall. Mereka menggunakan teknik ELISA ini dalam
antigen dan antibodi di dalam suatu sampel, dimana interaksi tersebut ditandai
untuk antigen tertentu. Sampel dengan jumlah antigen yang tidak diketahui
spesifik (melalui penangkapan oleh antibodi lain yang spesifik untuk antigen
juga dengan enzim, atau dapat dideteksi secara langsung oleh antibodi
tahap, plate harus dicuci dengan larutan deterjen lembut untuk membuang
kelebihan protein atau antibodi yang tidak terikat. Setelah tahap pencucian
sinyal yang visibel, yang menunjukkan kuantitas antigen dalam sampel. Teknik
antibodi atau antigen spesifik, teknik ELISA juga dapat diaplikasikan dalam
uji kuantitatif untuk mengukur kadar antibodi atau antigen yang diuji dengan
dapat dibuat suatu kurva standar dan kadar antigen atau antibodi yang tidak
(Hafizahsyah, 2018).
kehadiran antibodi atau antigen dalam suatu sampel. ELISA telah digunakan
sebagai alat diagnostik dalam bidang medis, patologi tumbuhan, dan juga
ditambahkan substansi yang dapat diubah oleh enzim menjadi sinyal yang
spesifitas untuk antigen tertentu. Sampel dengan jumlah antigen yang tidak
spesifik untuk antigen yang sama, disebut ‘sandwich’ ELISA). Setelah antigen
atau dapat dideteksi secara langsung oleh antibodi sekunder yang berikatan
atau antibodi yang tidak terikat. Setelah tahap pencucian terakhir, dalam
(Hafizahsyah, 2018).
Terdapat beberapa jenis teknik ELISA, yaitu (1) Indirect ELISA; (2) Direct
ELISA; (3) ELISA Sandwich; (4) ELISA Multiplex dan (5) ELISA Biotin
yang terkonjugasi dengan enzim (Murphy, 2012 dalam Patricia dan Gina,
2018).
enzimatik. Jika kompleks antigen dan antibodi terbentuk maka susbtrat yang
2.2.2). Microplate terdiri dari 96 sumur dan terbuat dari plastik dimana
protein dapat teradsorbsi atau terikat dengan mudah. Jenis plastik yang
digunakan sebagai bahan pembuatan microplate adalah polystyrene,
Fungsi dari test ELISA yaitu bukan hanya untuk mengetahui keberadaan
suatu antigen dengan antibodi tetapi juga untuk mengukur kadar antigen atau
Spektrofotometer adalah sebuah alat yang dapat mengukur jumlah dari cahaya
terjadi pada well microplate dan setelah pemberian substrat, enzim yang terikat
optical density yang berbeda. Optical density dapat dinyatakan meningkat atau
1. Indirect ELISA
sampel serum dari antigen yang tidak diketahui, dilarutkan dalam buffer
d. Plate dicuci, dan antibodi pendeteksi yang spesifik untuk antigen yang
menjadi enzim dengan substrat spesifik. Tahap ini bisa dilewati jika
tidak terikat.
terikat enzim yang tetap terikat, molekul enzim akan memproduksi berbagai
molekul sinyal. Kerugian utama dari metode indirect ELISA adalah metode
yang kecil dalam sampel harus berkompetisi dengan protein serum lain saat
dengan antigen.
dibuang.
antigen
Keuntungan utama dari metode sandwich ELISA adalah
penangkap, semua jenis protein pada sampel (termasuk protein serum) dapat
3. ELISA kompetitif
antigen dalam sampel, semakin sedikit antibodi yang dapat terikat pada
antigen yang menempel pada permukaan lubang, karena inilah disebut
kompetisi
kromogenik/ fluoresensi.
semakin lemah sinyal yang dihasilkan. Prinsip kerjanya dapat dilihat pada
(Thermo Scientifc, 2010 dalam Patricia dan Gina, 2018). Selain itu, ELISA
antigen tersebut secara tepat (Thompson, 2010 dalam Patricia dan Gina, 2018).
ELISA ini juga bersifat reproducible sehingga hasil yang didapatkan pada
waktu dan tempat yang berbeda akan tetap sama. Berdasarkan kelebihan
tersebut, ELISA banyak digunakan baik dalam bidang klinis maupun riset.
Oleh karena itu sudah banyak pula orang membuat kit yang berbasis ELISA.
ELISA. Jika dilihat dari harga pemeriksaan, ELISA masih tergolong mahal
enzim khusus yang dikonjugasikan pada antibodi. Selain itu, waktu analisa
yang dibutuhkan juga cukup lama, dari mulai sekitar dua jam hingga dua hari
(Thermo Scientifc, 2010 dalam Patricia dan Gina, 2018). Pengerjaan ELISA
baik yang manual maupun kit cukup rumit, oleh karena itu dibutuhkan tenaga
mendeteksi antigen:
diinginkan pada sampel yang diuji. Pada ELISA direct, pertama microtiter
diisi dengan sampel yang mengandung antigen yang diinginkan, sehingga
fluorescent end-point.
bertautdengan enzim.
mahal.
dasarnya, prinsip kerja dari ELISA sandwich mirip dengan ELISA direct,
hanya saja pada ELISA sandwich, larutan antigen yang diinginkan tidak
spesifik tertaut enzim signal, maka teknik ELISA sandwich ini cenderung
atau protein.
antigen
dibuang.
berwarna/berfluoresensi/elektrokimia.
dariantigen
padadinding-dinding microtiter.
b. Avinitas dari antibodi penangkap dan antibody detector terhadap antigen
yang tidak murni, dan mampu mengikat secara selektif antigen yang
terimobilisasi.
antibody yang dapat berinteraksi antigen yang sama pada sisi antigenik
Prinsip kerja sandwich ELISA dapat dilihat pada skema berikut ini:
3). Melapisi sisi-sisi tertentuyang mungkin tidak spesifik dilekati oleh antigen
dengan protein yang tidak berhubungan tidak spesifik (seperti larutan susu
bubuk).
7). Menambahkan antibodi yang telah terlabeli dengan enzim dan bersifat
terbentuk sandwich.
8). Membilas antibodi-enzim yang tidak terikat.
terikat
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
untuk mendeteksi antigen yaitu ELISA direct dan ELISA sandwich, ELISA
sandwich mirip dengan ELISA direct, hanya saja pada ELISA sandwich,
3.2 Saran
ELISA.
DAFTAR PUSTAKA
Karin, Reza dan Siska. 2016. ELISA (Enzyme Linked Immune-Sorbent Assay).
SumateraUtara: Universitas Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 10
November 2019