Anda di halaman 1dari 171

SOAL UKOM

DIPLOMA IV
IMUNOSEROLOGI
Secara skematis pemeriksaan ELISA Vironostika® HIV Uni-Form II Ag/Ab
1 adalah sebagai berikut :

Yang merupakan substrat pada pemeriksaan tersebut di atas adalah....

a. Fase padat
b. HIV-1 dilabel HRP
c. Tetrametil Benzidin
d. Asam Sulfat
e. Anti HIV-1
1

Jawaban

c. Tetrametil Benzidin
2 Seorang ibu yang reaktif HIV mempunyai bayi berusia 10 bulan,
bayi tersebut juga diduga reaktif HIV karena imunoglobulin dapat
menembus plasenta dan masuk ke dalam peredaran darah fetus
sehingga menyebabkan penyakit yang diderita ibunya bisa
ditularkan ke anaknya.

Apakah imunoglobulin yang dimaksud pada kasus tersebut?

a. IgG
b. IgM
c. IgE
d. IgD
e. IgA
2

Jawaban

a. IgG
3 Mereaksikan antigen dalam sampel dengan antibody yang
berlabel enzim. kompleks antigen-antibodi yang terbentuk
kemudian dipisahkan dengan antigen dan antibody yang bebas,
kemudian diinkubasikan dengan substrat kromogenik yang
semula tidak berwarna, tetapi kemudian akan menjadi berwarna
apabila dihidrolisis dgn enzim. Intensitas warna yang terbentuk
dapat diukur dan merupakan parameter untuk Ag yang diuji.

Apa metode pemeriksaan tersebut?

a. RIA
b. ELISA
c. Imunoflouresence
d. Western Blot
e. Imunokromatografi
3

Jawaban

b. ELISA
4 Seorang pasien datang ke laboratorium untuk pemeriksaan
skrining HIV. Pemeriksaan HIV menggunakan metode yang cukup
sensitive dengan hasil cepat. Interpretasi hasil dilakukan dengan
cara visual, dengan melihat ada tidaknya pita berwarna merah
pada kertas tes.

Apa metode pemeriksaan skrening HIV tersebut di atas?

a. Metode Aglutinasi
b. Metode Flokulasi
c. Metode Presipitasi
d. Metode Hemaglutinasi
e. Metode Imunokromatografi
4

Jawaban

e. Metode
Imunokromatografi
Seorang TLM mengerjakan pemeriksaan ELISA anti-HBc dan didapatkan
5 nilai rerata kontrol negatif (NCx) = 1,238 dan rerata kontrol positif (PCx) =
0,087, kualifikasi nilai kontrol negatif (NC) dan validitas pemeriksaan
ELISA anti-HBc telah memenuhi syarat. Ketentuan Cut Off Value (COV)
nya sebagai berikut : 0.25 (NCx + 3PCx),
● sampel dikategorikan reaktif apabila Optical Density (OD) atau
Absorbance spesimen ≤ COV,
● sampel dikategorikan non reaktif apabila Optical Density (OD) atau
Absorbance spesimen > COV.

Apabila OD spesimen = 0,375, bagaimana kategori spesimen tersebut?

a. Reaktif
b. Non reaktif
c. Borderline
d. Valid
e. Invalid
5

Jawaban

a. Reaktif
6 Secara skematis pemeriksaan Anti HBc dengan metode ELISA digambarkan
sebagai berikut :

Prinsip pemeriksaan Anti HBc dengan di atas adalah metode ELISA dengan
sistem?

a. Kompetitif
b. Indirek
c. Sandwich
d. Penangkapan antibodi
e. Penangkapan antigen
6

Jawaban

a. Kompetitif
7 Seorang pasien laki-laki berumur 45 tahun datang ke Rumah Sakit
dengan keluhan air kencing berwarna gelap atau pekat, nafsu makan
menurun drastis selama 4 bulan, dan mengalami jaundice atau icterus
(penyakit kuning). Dokter mendiagnosis pasien tersebut mengalami
infeksi Hepatitis B. Guna mengetahui keparahan dari infeksi tersebut,
dokter meminta pemeriksaan lanjutan berupa tes darah, USG perut, dan
biopsi hati.

Manakah Marker Hepatitis B yang muncul pertama setelah seseorang


terinfeksi virus HBV?

a. HBsAg
b. HBeAg
c. Anti-HBc
d. Anti-HBs
e. Anti-HBV
7

Jawaban

a. HBsAg
8
Pada pemeriksaan HBsAg metode ELISA dilakukan proses
pencucian hingga beberapa kali menggunakan waSher reader.

Apa guna pencucian pada metode tersebut?

a. Melekatkan antigen dan antibody pada dinding medium plat


b. Membuang residu antigen atau antibody yang tidak bereaksi
c. Membuang Residu substrat yang tidak bereaksi
d. Membilas plat dari bahan kontaminasi
e. Menghilangkan kekeruhan karena pembacaan dengan
fotometri.
8

Jawaban

b. Membuang residu
antigen atau antibody
yang tidak bereaksi
9 Pasien datang ke laboratorium karena sudah 1 minggu demam,
kemudian dokter ingin memastikan diagnosenya dengan
pemeriksaan Widal. Hasil Widal didapat titer O 1/320 dan H 1/40.
Tetapi hasil isolasi kuman Salmonella negative. Ternyata 4 bulan
yang lalu pernah menderita penyakit typhus.

Apakah yang terdeteksi dengan titer pada widal?

a. Serum
b. Antigen
c. Antibodi
d. Keberadaan kuman
e. Sel-sel sysistem imun
9

Jawaban

c. Antibodi
10 Pasien datang ke laboratorium karena sudah 1 minggu demam,
kemudian dokter ingin memastikan diagnosenya dengan
pemeriksaan Widal. Hasil Widal didapat titer O 1/640 dan H 1/40.
Tetapi hasil isolasi kuman Salmonella negative. Ternyata 4 bulan
yang lalu pernah menderita penyakit typhus.

Mengapa antibody O masih terdapat dalam tubuhnya?

a. Karena antibody bertahan selama hidup


b. Karena antibody bertahan sampai 8 bulan
c. Karena antigen tidak bisa hilang
d. Karena antigen bertahan sampai 8 bulan
e. Karena titernya tinggi
10

Jawaban

b. Karena antibody
bertahan sampai 8
bulan
11 Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan terjadi demam
selama 3 hari dan tak kunjung reda. dokter yang memeriksa
memberikan rujukan ke laboratorium untuk pemeriksaan tubex-
tf. hasil pemeriksaan tubek-TF didapatkan positif. hasil diberikan
kepada dokter dan segera dokter memberikan terapi
pengobatan.

Apa kelebihan dari pemeriksaan tubek TF?

a. Mendeteksi antigen salmonella pada infeksi primer


b. Mendeteksi immunoglobulin G pada infeksi primer
c. Mendeteksi immunoglobulin M pada infeksi primer
d. Mendeteksi immunoglobulin G pada infeksi sekunder
e. Mendeteksi immunoglobulin M pada infeksi sekunder
11

Jawaban

c. Mendeteksi
immunoglobulin M pada
infeksi primer
12 Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan terjadi demam
selama 3 hari dan tak kunjung reda. dokter yang memeriksa
memberikan rujukan ke laboratorium untuk pemeriksaan tubex-
TF. hasil pemeriksaan tubek-TF didapatkan warna biru setelah
dibandingkan dengan standar warna pada tubek-TF.

Apa kesimpulan hasil pemeriksaan tersebut?

a. Negatif
b. Positif
c. Indeterminant
d. Tidak dapat disimpulkan
e. Meragukan
12

Jawaban

b. Positif
13 Sebuah laboratorium melakukan pengujian pengembangan pemeriksaan
CRP kualitatif. Pengujian dilakukan pada 100 pasien uji/ responden,
dengan data sebagai berikut:

Jumlah Positif Jumlah Negatif Jumlah Positif Jumlah Negatif


sejati sejati palsu palsu
45 40 7 8

Berapakah spesifitas dari pemeriksaan tersebut?

a. 80 %
b. 85 %
c. 90 %
d. 95 %
e. 100 %
13

Jawaban

b. 85%
14 Suatu molekul yang merupakan molekul homogenus dengan berat
118 Kda, yang memiliki struktur terdiri dari lima sub unit identik yang
beikatan satu sama lain berikatan non-kovalen. Dapat bereaksi
dengan melakukan opsonisasi (melapisi partikel asing), aglutinasi,
presipitasi dan aktivasi komplmen jalur klasik. Molekul ini akan segera
naik jika terjadi infeksi dan akan segera turun dengan cepat setelah
beberapa hari infeksi:

Apa yang dimaksud dengan molekul tersebut?

a. C-reaktif protein
b. Antibodi
c. Antigen
d. Imunoglobulin
e. Rheumatoid factor
14

Jawaban

a. C-reaktif protein
15 Seorang ATLM mengerjakan pemeriksaan C-RP semi kuantitatif
untuk mengetahui titernya. Dilakukan pengenceran serum
secara serial. Pada label reagen tertulis sensitivitas pemeriksaan
adalah 6 mg/L. Hasilnya menunjukkan positif terakhir pada
tabung ke 4.

Berapakah titer C-RP pada serum pasien tersebut?

a. 12 mg/L
b. 24 mg/L
c. 48 mg/L
d. 96 mg/L
e. 192 mg/L
15

Jawaban

d. 96 mg/L
16 Reagen RF mengandung partikel latex yang dilapisi dengan
gamma globulin manusia. Ketika reagen yang dicampur dengan
serum yang mengandung RF maka pada partikel akan terjadi
aglutinasi.

Berapakah batas sensitifitas pemeriksaan RF yang mampu


terdeteksi dalam serum pasien?

a. 2 IU/mL
b. 4 IU/mL
c. 8 IU/mL
d. 16 IU/mL
e. 32 IU/mL
16

Jawaban

c. 8 IU/mL
17 Seorang pasien yang menderita sakit di persendian. Pasien tersebut di
anjurkan melakukan uji RF (Rheumatoid Factor) untuk memastikan
apakah menderita Rheumatoid Artritis.

Prinsip kerja dari uji RF tersebut adalah....

a. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara RF dalam serum sebagai


antibody dengan partikel latex yang dilapisi Ig G sebagai antigen
b. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara RF dalam serum sebagai
antigen dengan partikel latex yang dilapisi Ig G sebagai antibody
c. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara Ig G dalam serum sebagai
antibody dengan partikel latex sebagai antigen
d. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara Ig G dalam serum sebagai
antibody dengan partikel latex sebagai antigen
e. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara RF dengan partikel latex
sebagai antigen dengan Ig G sebagai antibodi yang ada pada serum
17

Jawaban
a. Reaksi aglutinasi secara
imunologis antara RF
dalam serum sebagai
antibody dengan partikel
latex yang dilapisi Ig G
sebagai antigen
18 Seorang lansia datang ke dokter dengan keluhan nyeri di
persendian. nyeri bertahan dan tidak kunjung reda. dokter
menyarankan untuk pemeriksaan rheumatoid arthritis. Setelah
dilakukan pemeriksaan di laboraorium, ternyata benar
didapatkan hasil positif rheumatoid arthritis.

Bagaimana hasil tersebut sehingga bisa dinyatakan positif?

a. Terdapat antibody anti-IgM


b. Terdapat antibody anti Ig-G
c. Tedapat antigen anti-IgM
d. Terdapat antigen anti Ig-G
e. Terdapat antibody IgG dan IgM
18

Jawaban

b. Terdapat antibody anti


Ig-G
19 Infeksi oleh bakteri yang melisiskan eritrosit/hemolitikus
menyebabkan gejala demam dan rasa nyeri pada persendian.
Bakteri tersebut menghasilkan antigen yang diduga ikut beredar
dalam darah. pemeriksaan laboratorium dapat mengidentifikasi
adanya bakteri tersebut melalui pemeriksaan bakteriologi dan
imunoserologi.

Apa pemeriksaan Imunoserologi untuk deteksi bakteri tersebut?

a. Anti Streptolisin O
b. FTA-Abs
c. Treponema Pallidum Hemaglutination Assay
d. RPR
e. Rheumatoid Factor
18

Jawaban

a. Anti Streptolisin O
20 Seorang ATLM di sebuah laboratorium klinik, setiap akan melakukan
pemeriksaan ASTO, dia melalukan pemeriksaan uji mutu internal dengan
menggunakan kontrol positif dan kontrol negatif.

Apa tujuan dilakukan pemeriksaan tersebut?

a. Mengetahui validitas larutan yang digunakan untuk pemeriksaan


tersebut
b. Mengetahui sensitivitas larutan yang digunakan untuk pemeriksaan
tersebut
c. Mengetahui spesifisitas larutan yang digunakan untuk pemeriksaan
tersebut
d. Mengetahui fungsi kontrol negatif larutan yang digunakan untuk
pemeriksaan tersebut
e. Mengetahui fungsi kontrol positif larutan yang digunakan untuk
pemeriksaan tersebut
20

Jawaban
a. Mengetahui validitas
larutan yang digunakan
untuk pemeriksaan
tersebut
21 Seorang pasien mendatangi dokter dengan keluhan demam, sulit
menelan dan terlihat adanya pembengkakan kelenjar serta amandel
membengkak. Dokter curiga bahwa pasien tersebut terkena infeksi akibat
bakteri Streptokokkus, sehingga diberikan rujukan untuk memeriksakan
diri ke laboratorium. TLM melakukan pengambilan darah pasien dan
melakukan pemeriksaan ASTO sesuai permintaan dokter.

Apa tujuan dilakukan pemeriksaan tersebut?

a. Menemukan adanya antigen akibat infeksi kuman Streptokokkus


b. Menemukan adanya antibodi akibat infeksi kuman Streptokokkus
c. Menemukan kuman Streptokokkus yang masih hidup dalam darah
pasien
d. Menemukan jejak kuman Streptokokkus dalam darah pasien
e. Menemukan kuman Streptokokkus dalam darah pasien untuk dibuat
kultur
21

Jawaban

b. Menemukan adanya
antibodi akibat infeksi
kuman Streptokokkus
22 Seorang Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) melakukan
pemeriksaan VDRL dengan spesimen serum yang telah diambil
kemarin dan dimasukkan dalam lemari es pada suhu 40C. ATLM
tersebut langsung mengeluarkan serum dan kemudian diteteskan
sebanyak 40 μl pada strip.

Apakah kesalahan yang dilakukan ATLM dalam melakukan


pemeriksaan VDRL tersebut?

a. Volume spesimen yang digunakan tidak mencukupi


b. Metode yang digunakan tidak sesuai
c. Penanganan spesimen tidak benar
d. Waktu untuk pembacaan hasil kurang lama
e. strip pemeriksaan yang digunakan sudah kadaluarsa
22

Jawaban

c. Penanganan spesimen
tidak benar
23
Pemeriksaan VDRL dan RPR termasuk uji nontreponema. Uji
VDRL mempunyai prinsip uji untuk mendeteksi antibodi
antikardiolipin di dalam serum pasien.

Apa teknik yang pendeteksian pada pemeriksaan VDRL?

a. PCR
b. ELISA
c. Flokulasi
d. Aglutinasi
e. Fiksasi komplemen
23

Jawaban

c. Flokulasi
24 Seorang Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) melakukan
pemeriksaan Treponema Pallidum Haemagglutination Assay (TPHA)
kualitatif menggunakan pereaksi dari Omega dikerjakan pada
mikroplate, seperti yang tampak pada gambar berikut:
● Lubang sumuran A1 A3 dan A4 : diisi dengan pengencer sebanyak 25 µl,
● Lubang sumuran A2 diisi dengan pengencer sebanyak 100 µl,
● Lubang sumuran A1 diisi serum sampel sebanyak 25 µl, dicampur, dari
lubang sumuran A1 diambil sebanyak 25 µl dimasukkan lubang sumuran
A2, dicampur, dari Lubang sumuran A2, diambil 25 µl, dimasukkan lubang
sumuran A4, dari lubang sumuran A4 diambil sebanyak 25 µl dan
dibuang
● Lubang sumuran A3, B3, dan C3 ditambah 75 µl sel kontrol
● Lubang sumuran A4, B4, dan C4 ditambah 75 µl sel tes
● Hasil pemeriksaan TPHA Kualitatif tampak pada gambar disebelah kanan

Bagaimana hasil pemeriksaan TPHA di atas?

a. Positif
b. Negatif
c. Valid
d. Invalid
e. Intermediate
24

Jawaban

a. Positif
Sepasang suami istri sedang menantikan kehadiran seorang anak di dalam
25 kehidupan mereka. Sudah 3 bulan, si istri terlambat datang bulan. Ia
memberanikan diri untuk mengecek kehamilannya dengan test pack.
Pemeriksaan rapid test HCG yang ia lakukan menunjukkan garis merah pada
kontrol dan pada test.

Apa yang terjadi sehingga timbul dua garis merah pada pemeriksaan tersebut?

a. Terjadinya ikatan antara HCG pada urin sebagai antibodi dengan anti-HCG
sebagai antigen
b. Terjadinya ikatan antara HCG pada anti-HCG sebagai antibodi dengan urin
sebagai antigen
c. Terjadinya ikatan antara HCG sebagai antigen yang terdapat pada urin
dengan anti-HCG pada test pack
d. Terjadinya ikatan antara HCG sebagai antigen yang terdapat pada urin
dengan anti-HCG-2 pada garis T
e. Terjadinya kompleks ikatan antara HCG pada urin sebagai antigen dengan
anti-HCG-1 dan anti HCG-2 yang mengaktifkan enzim sehingga terjadi
perubahan warna
25

Jawaban
d. Terjadinya ikatan
antara HCG sebagai
antigen yang terdapat
pada urin dengan anti-
HCG-2 pada garis T
26
ATLM menerima sampel urin dari pasien untuk pemeriksaan HCG.
setelah dilakukan identifikasi sampel, tertera jenis sampel urin
adalah urin sewaktu dan tidak tertera waktu pengambilan sampel
urin. ATLM menolak sampel tersebut.

Apa alasan ATLM tersebut menolak sampel urin?

a. Sampel urin keruh


b. Sampel urin terkontaminasi
c. Jenis sampel urin tidak sesuai
d. Jenis sampel urin meragukan
e. Sampel urin tidak stabil
26

Jawaban

c. Jenis sampel urin


tidak sesuai
27 Seorang wanita usia 27 th terlambat datang bulan, telah
melakukan tes kehamilan secara mandiri dengan metode A,
hasilnya adalah negatif. Ia ingin memastikan kehamilan tersebut
dengan datang ke laboratorium klinik untuk diperiksa urinnya.
Laboratorium klinik memeriksa tes kehamilan menggunakan
metode B, dan hasilnya dinyatakan positif.

Apa yang menyebabkan perbedaan hasil dari ke dua metode itu?

a. Akurasi
b. Presisi
c. Impresisi
d. Sensitivitas
e. Spesifisitas
27

Jawaban

d. Sensitivitas
28 Seorang wanita dengan pergaulan yang bebas datang ke dokter
dengan gejala, nafsu makan berkurang, sering sakit, lidahnya
berwarna putih. Dokter memberikan rujukan untuk skrining HIV
di laboratorium.

Jenis pemeriksaan yang dapat digunakan untuk Skrining


terhadap penyakit HIV adalah....

a. CD4
b. ELISA
c. ICT
d. RIA
e. Viral load
28

Jawaban

c. ICT
Skema pemeriksaan antigen HIV dengan metode
29 Immunochromatography Test (ICT) tertera pada gambar dibawah ini:

Apa yang dilekatkan pada garis tes (test line) pada pemeriksaan
antigen HIV metode ICT diatas?

a. Antibodi HIV
b. Antigen HIV
c. Komplemen HIV
d. Anti imunoglobulin
e. Anti komplemen
29

Jawaban

a. Antibodi HIV
30
Pemeriksaan HIV ada beberapa jenis, salah satunya adalah tes
untuk mendeteksi antibodi HIV pada serum pasien dengan
metode yang dilapisi enzim.

Apakah jenis pemeriksaan yang digunakan?

a. IFA
b. PCR
c. ELISA
d. Rapid test
e. Western blot
30

Jawaban

c. ELISA
31 Seorang ahli teknologi laboratorium melakukan pemeriksaan
deteksi HIV menggunakan metode rapid test dengan prevalensi
tinggi pada seorang pekerja seks komersial dan didapatkan hasil
negatif.

Apakah tindakan yang harus dilakukan selanjutnya?

a. Melaporkan hasil pemeriksaan ke pasien secara langsung


b. Mengecek sensitivitas instrumen pemeriksaan
c. Meminta spesimen kembali pada pasien
d. Memberikan hasil pemeriksaan kepada supervisor
e. Melakukan pemeriksaan ulang dengan metode pemeriksaan
lainnya
31

Jawaban
e. Melakukan
pemeriksaan ulang
dengan metode
pemeriksaan lainnya
32 Seorang pasien perempuan berusia 53 tahun mengalami nyeri persendian,
hilang nafsu makan, rasa sakit di hati, kelelahan, dan muntah menerus. Dokter
mendiagnosis bahwa pasien tersebut teinfeksi Hepatitis B kronis.

Apa yang anda ketahui dengan metode ELISA?

a. Metode pemeriksaan yang menggunakan zat warna flouresense untuk


melabel antigen/antibody.
b. Metode pemeriksaan yang menggunakan enzim untuk melabel
antigen/antibody
c. Metode pemeriksaan yang menggunakan radio isotop untuk melabel
antigen/antibody
d. Metode pemeriksaan yang menggunakan lateks untuk melabel
antigen/antibody
e. Metode pemeriksaan yang menggunakan karbon untuk melabel
antigen/antibody
32

Jawaban
b. Metode pemeriksaan
yang menggunakan
enzim untuk melabel
antigen/antibody
33 Seorang pasien perempuan berusia 53 tahun mengalami nyeri
persendian, hilang nafsu makan, rasa sakit di hati, kelelahan, dan
muntah menerus. Dokter mendiagnosis bahwa pasien tersebut
teinfeksi Hepatitis B kronis.

Manakah jenis marker serum yang menunjukkan replikasi virus


sedang aktif berlangsung yang mengakibatkan infektivitas tinggi
pada penderita Hepatitis B?

a. HBsAg
b. HBeAg
c. Anti-HBc
d. Anti-HBs
e. Anti-HBV
33

Jawaban

b. HBeAg
34 Seorang calon TKI harus menjalani test kesehatan untuk dapat bekerja di
luar negeri.Kementrian tenaga kerja mensyaratkan beberapa tes salah
satunya tes hepatitis. Tujuan tes ini untuk mencegah penularan kepada
orang lain, mengingat angka kesakitan hepatitis semakin bertambah
setiap tahunnya. Pemeriksan tes yang dimaksud juga dapat mengetahui
seorang penderit untuk mendapatkan tindakan pengobatan.

Apakah yang didapatkan pada pemeriksaan tersebut apabila penderita


dalam kondisi akut?

a. Anti-HBs
b. Anti-HBc
c. HBeAg
d. HBsAg
e. HBcAg
34

Jawaban

d. HBsAg
35 Pada kasus hepatitis B, diketahui bahwa dua minggu setelah
HBsAg terdeteksi muncul immunoglobulin yang dapat bertahan
hingga 6 bulan. Imunoglobulin ini berperanan pada window
periode, dimana HBsAg sudah hilang tetapi anti-HBs belum
muncul, sehingga 10% kasus hepatitis akut tidak dapat
terdekteksi hanya dengan memeriksa HBsAg saja.

Apakah jenis immunoglobulin yang dimaksud tersebut?

a. Anti-HBs-IgM
b. Anti-HBc-IgM
c. Anti-HBe-IgM
d. Anti-Hbs-IgG
e. Anti-Hbc-IgG
35

Jawaban

b. Anti-HBc-IgM
36 Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan terjadi demam
selama 3 hari dan tak kunjung reda. dokter yang memeriksa
memberikan rujukan ke laboratorium untuk pemeriksaan widal. hasil
pemeriksaan widal dengan antigen salmonella didapatkan hasil
masing-masing 1/40. Dokter meminta pasien untuk pemeriksaan
widal lagi di minggu berikutnya.

Apa alasan dokter meminta pemeriksaan ulang?

a. Antibody terhadap Salmonella belum terbentuk diminggu


pertama dan baru muncul di minggu ke dua demam
b. Antigen Salmonella belum muncul diawal infeksi
c. Sensitifitas pemeriksaan widal sangat rendah pada awal infeksi
d. Untuk memantau keberhasilan pengobatan
e. Masa inkubasi kuman salmonella membutuhkan waktu lama
36

Jawaban
a. Antibody terhadap
Salmonella belum
terbentuk diminggu
pertama dan baru
muncul di minggu ke
dua demam
37 Sebuah laboratorium melakukan pengujian pengembangan pemeriksaan
Typhoid IgG-IgM. Pengujian dilakukan pada 500 pasien uji/ responden,
dengan data sebagai berikut:

Jumlah Positif Jumlah Negatif Jumlah Positif Jumlah Negatif


sejati sejati palsu palsu
250 220 10 20

Berapakah spesifitas dari pemeriksaan tersebut?

a. 96 %
b. 97 %
c. 98 %
d. 99 %
e. 100 %
37

Jawaban

a. 96 %
38 Tes Tubex dilakukan untuk pasien yang diduga menderita demam
typhoid. Pada tes tubex tersebut digunakan reagen Brow n dan reagen
Blue.

Apakah isi kandungan reagen Brown yang digunakan pada tes tubex
tersebut?

a. Partikel magnetic yang diselubungi dengan antigen S. typhy O9


b. Partikel lateks yang diselubungi dengan monoclonal spesifik untuk
antigen O9
c. Partikel magnetic yang diselubungi dengan monoclonal spesifik untuk
antigen O9
d. Partikel magnetik yang diselubungi dengan monoclonal spesifik untuk
antigen O9
e. Partikel lateks yang diselubungi dengan antigen S. typhy O9
38

Jawaban

a. Partikel magnetic yang


diselubungi dengan
antigen S. typhy O9
39 Pasien datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan panas
naik turun selama 5 hari, mual, nyeri ulu hati dan didapatkan
lidah kotor pada pemeriksaan. Dokter melakukan rujukan untuk
pemeriksaan widal TUBEX.

Jenis Antigen apakah yang diperiksa pada pemeriksaan


tersebut?

a. Antigen H
b. Antigen Vi
c. Antigen OMP
d. Antigen O9
e. Antigen BO
39

Jawaban

d. Antigen O9
40
CRP dapat mengikat C-polisakarida (CPS) dari berbagai bakteri.
Molekul ini akan segera naik jika terjadi infeksi dan akan segera
turun dengan cepat setelah beberapa hari infeksi.

Reaksi apa yang dapat digunakan untuk membuktikan adanya


CRP dalam darah?

a. Flokulasi
b. Hemaglutinasi
c. Aglutinasi
d. Ikatan komplemen
e. Kromatografi
40

Jawaban

c. Aglutinasi
41 Penentuan kualitatif CRP dalam serum akan mengikat antibodi
spesifik terhadap CRP membentuk suatu kompleks immun.
Kekeruhan yang terjadi sebagai akibat ikatan tersebut diukur
secara fotometris. Konsentrasi dari CRP ditentukan secara
kuantitatif.

Apa metode pemeriksaan CRP yang digunakan dalam


pernyataan tersebut?

a. Aglutinasi
b. Presipitasi
c. ELISA
d. Imunokromatografi
e. Imunoturbidimetri
41

Jawaban

e. Imunoturbidimetri
42
CRP merupakan protein fase akut yang dapat digunakan untuk
mengetahui adanya infeksi di dalam tubuh. Pemeriksaan CRP ini
kini telah dikembangkan menjadi hsCRP.

Apakah fungsi pemeriksaan hsCRP adalah....

a. Untuk mengetahui adanya infeksi atau inflamasi di dalam


tubuh
b. Untuk memprediksi terjadinya penyakit jantung dimasa depan
c. Untuk memprediksi adanya penyakit kanker
d. Untuk mengetahui suatu jenis penyakit
e. Untuk mengetahui obat yang sesuai untuk penyakit infeksi
42

Jawaban

b. Untuk memprediksi
terjadinya penyakit
jantung dimasa depan
43
Reagen RF bercampur dengan serum yang mengandung RF
maka pada partikel akan terjadi aglutinasi.

Apa kandungan dari reagen RF tersebut?

a. Partikel latek yang dilapisi gamma globulin


b. Partikel latek yang dilapisi antigen
c. Partikel latek yang dilapisi Ig M
d. Partikel latek yang dilapisi antibody
e. Partikel latek yang dilapisi Ig G
43

Jawaban

a. Partikel latek yang


dilapisi gamma
globulin
44 Pasien dengan diagnosis Reumatoid Artritis diperiksa serumnya
untuk mengetahui titer faktor reumatoid. Seorang ATLM
melakukan pemeriksaan menggunakan metode semi kuantitatif.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya aglutinasi yang jelas
pada pengenceran terakhir 1/8. Tingkat spesifitas dari uji ini
adalah 8 IU/L.

Berapakah titer RF pada pemeriksaan tersebut?

a. 8 IU/L
b. 16 IU/L
c. 32 IU/L
d. 64 IU/L
e. 128 IU/L
44

Jawaban

d. 64 IU/L
Seorang pria berusia 67 tahun direkomendasikan dokter untuk
45 melakukan pemeriksaan Rheumatoid Factor (RF) karena kekakuan
pada sendi yang dirasakannya. Hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa ketiga isotipe RF (IgG, IgM, dan IgA) berada pada level
abnormal. Oleh karena itu, pasien tersebut terdiagnosa mengalami
Rheumatoid Arthtritis.

Jenis imunoglobulin apakah yang paling banyak disekresikan oleh sel


plasma di daerah sinovial (50%) dan dapat menyebabkan adanya
lesi/perlukaan?

a. IgA
b. IgG
c. IgM
d. IgD
e. IgE
45

Jawaban

b. IgG
46
Untuk menjamin pemantapan mutu internal pemeriksaan
imunoserologi, maka setiap batch pemeriksaan harus selalu
diikuti serum kontrol negatif.

Berfungsi sebagai apakah serum kontrol negatif tersebut?

a. Mengontrol sensitivitas
b. Mengontrol spesifisitas
c. Mengontrol kompleksitas
d. Mengontrol homogenitas
e. Mengontrol validitas
46

Jawaban

a. Mengontrol validitas
47 Seorang teknologi laboratorium medik mengerjakan pemeriksaan
ASTO semi kuantitatif untuk mengetahui titernya. Dilakukan
pengenceran serum secara serial. Pada label reagen tertulis
sensitivitas pemeriksaan adalah 200 IU/mL. Hasilnya
menunjukkan positif terakhir pada tabung ke 7.

Berapakah titer ASTO pada sampel pasien?

a. 160 IU/mL
b. 320 IU/mL
c. 640 IU/mL
d. 12800 IU/mL
e. 25600 IU/mL
47

Jawaban

e. 25600 IU/mL
48 Suatu senyawa dari dua jenis eksotoksin hemolotik yang diproduksi oleh
bakteri. Ketika bakteri tersebut menginfeksi manusia dan tubuh akan
merespon dengan membantuk antibodi. Lokasi utama infeksi adalah
disaluran nafas atas dan kulit. Bisa menyebabkan infeksi ringan sampai
berat. Infeksi bisa mencapai bagian darah, paru-paru, jaringan lemak atau
sel otot yang ada didalamnya, bahkan infeksi berat bisa menyebabkan toxic
shock syndrome dan peradangan sel otot disertai kematian sel. Enzim yang
dihasilkan bakteri dapat melisiskan sel darah merah.

Pada kasus di atas tubuh akan menghasilkan?

a. Antistreptolysin-O
b. Antibodi
c. Enzim
d. Imunoglobulin
e. Leukosit
48

Jawaban

a. Antistreptolysin-O
Skema pemeriksaan antigen HIV dengan metode
49 Immunochromatography Test (ICT) tertera pada gambar dibawah ini:

Apa yang dilekatkan pada garis kontrol (control line) pada pemeriksaan
antigen HIV metode ICT di atas?

a. Antibodi HIV
b. Antigen HIV
c. Komplemen HIV
d. Anti imunoglobulin
e. Anti komplemen
49

Jawaban

d. Anti imunoglobulin
50 Pemeriksaan Serological Test for Siphylis diantaranya pemeriksaan TPHA
dan VDRL. Pemeriksaan TPHA mendeteksi antibodi treponema,
sedangkan pemeriksaan VDRL mendeteksi adanya antibodi reagin,
sehingga pada pemeriksaan VDRL dapat menunjukkan hasil reaksi yang
positif pada serum penderita malaria.

Apakah sifat yang membedakan pemeriksaan TPHA dengan VDRL yang


lainnya seperti kasus di atas?

a. Sensitivitas
b. Spesifisitas
c. Validitas
d. Akurasi
e. Presisi
50

Jawaban

b. Spesifisitas
51 Pemeriksaan VDRL digunakan untuk screening penyakit sifilis.
namun pemeriksaan ini tidak spesifik diabndingkan dengan
pemeriksaan TPHA.

Mengapa pemeriksaan ini dikatakan tidak spesifik?

a. VDRL mengidentifikasi Treponema sp. secara kuantitatif


b. VDRL menentukan ada atau tidaknya antigen Treponema
pallidum
c. VDRL menentukan ada atau tidaknya antigen Treponema sp.
d. VDRL mengidentifikasi Treponema pallidum kualitatif saja
e. VDRL mengidentifikasi Treponema pallidum secara
semikuantitatif
51

Jawaban

c. VDRL menentukan ada


atau tidaknya antigen
Treponema sp.
52
Seorang Teknologi Laboratorium Medik akan melaksanakan
pemeriksaan antibodi disuruh memilih suatu metode baru untuk
tujuan screening.

Bagaimanaka hciri-ciri metode yang akan digunakan yang tepat


untuk tujuan tersebut?

a. Metode dengan sensitivitas tinggi


b. Metode dengan spesifisitas tinggi
c. Metode dengan batas deteksi kecil
d. Metode dengan range deteksi besar
e. Metode dengan linieritas tinggi
52

Jawaban

a. Metode dengan
sensitivitas tinggi
Sepasang suami istri sedang menantikan kehadiran seorang anak di dalam
53 kehidupan mereka. Sudah 3 bulan, si istri terlambat datang bulan. Ia
memberanikan diri untuk mengecek kehamilannya dengan test pack.
Pemeriksaan rapid test HCG yang ia lakukan menunjukkan garis merah pada
kontrol dan pada test.

Apa yang terjadi sehingga timbul dua garis merah pada pemeriksaan tersebut?

a. Terjadinya ikatan antara HCG pada urin sebagai antibodi dengan anti-HCG
sebagai antigen
b. Terjadinya ikatan antara HCG pada anti-HCG sebagai antibodi dengan urin
sebagai antigen
c. Terjadinya ikatan antara HCG sebagai antigen yang terdapat pada urin
dengan anti-HCG pada test pack
d. Terjadinya ikatan antara HCG sebagai antigen yang terdapat pada urin
dengan anti-HCG-2 pada garis T
e. Terjadinya kompleks ikatan antara HCG pada urin sebagai antigen dengan
anti-HCG-1 dan anti HCG-2 yang mengaktifkan enzim sehingga terjadi
perubahan warna
53

Jawaban
d. Terjadinya ikatan
antara HCG sebagai
antigen yang terdapat
pada urin dengan anti-
HCG-2 pada garis T
54
ATLM menerima sampel urin dari pasien untuk pemeriksaan HCG.
setelah dilakukan identifikasi sampel, tertera jenis sampel urin
adalah urin sewaktu. ATLM menolak sampel tersebut dengan alas
an tidak memenuhi syarat untuk pemeriksaan HCG.

Apa syarat urin yang tepat untuk pemeriksaan tersebut?

a. Urin pagi
b. Urin post prandial
c. Urin tamping 12 jam
d. Urin tampung 24 jam
e. Urin sewaktu
54

Jawaban

a. Urin pagi
55 Seorang ATLM melakukan pemeriksaan HBsAg ELISA. hasil
pemeriksaan HBsAg positif. Pada pemeriksaan tersebut tidak ada
bukti telah dilakukan control. Saat diperiksa penanggungjawab,
diminta dilakukan pemeriksaan ulang.

Apa nama kegiatan yang dilakukan oleh penanggunajawab


tersebut?

a. Melaksanakan supervisi
b. Menilai administrasi
c. Menilai presisi
d. Menilai akurasi
e. Melakukan verifikasi
55

Jawaban

e. Melakukan verifikasi
56
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan anti HAV metode ELISA
atas permintaan dokter. Pada pemeriksaan tersebut cut-off
metode 1.025, hasil reaksi tes didapat 1.024, dan control
diterima.

Apa yang harus dilakukan ATLM pada kasus tersebut?

a. Hasil dikeluarkan positif


b. Hasil meragukan
c. Pemeriksaan diulang
d. Hasil dikeluarkan negatif
e. Hasil tidak dikeluarkan
56

Jawaban

d. Hasil dikeluarkan
negatif
57 Suatu laboratorium mendapat keluhan dari pelanggan bahwa
hasil Anti-HCV yang dikeluarkan oleh laboratorium tersebut tidak
benar. Untuk merespon pelanggan, ATLM lab tersebut
mengambil darah pasien dan dibagi dua, satu dikirim ke
laboratorium terakreditasi dan yang satu diperiksa di
laboratorium tersebut untuk pemeriksaan anti-HCV.

Apakah kegiatan yang dilakukan oleh ATLM pada kasus di atas?

a. Uji homogenitas
b. Uji profisiensi
c. Pemantapan mutu internal
d. Pemantapan mutu eksternal
e. Uji banding
57

Jawaban

e. Uji banding
58
Seorang ATLM menerima serum kiriman dari dokter untuk
pemeriksaan ASTO. ATLM melakukan pemeriksaan ASTO
menggunakan reagensia lateks.

Apa yang terdapat pada lateks untuk pemeriksaan tersebut ?

a. Komplemen
b. Antigen
c. Opsonin
d. Hapten
e. Antibodi
58

Jawaban

b. Antigen
59
Seorang ATLM menerima urine untuk pemeriksaan hCG metode
lateks. Sebelum dilakukan pemeriksaan, reagen lateks diperiksa
terlebih dahulu menggunakan urine positif.

Apa tujuan dari kegiatan tersebut?

a. Uji kualitas reagensia


b. Uji kelayakan sampel
c. Uji kepekatan sampel
d. Uji kepekatan reagensia
e. Uji kesegaran sampel
59

Jawaban

a. Uji kualitas reagensia


60
Seorang ATLM menerima bahan pemeriksaan serum untuk
pemeriksaan ICT. Pada saat pembacaan reaksi, garis pada tanda
C tidak muncul, garis pada tanda T muncul.

Apa yang harus dilakukan oleh ATLM pada kasus tersebut?\

a. Mengeluarkan hasil sesuai tanda pada T


b. Merujuk sampel ke laboratorium lain
c. Mengeluarkan hasil sebagai “indeterminate”
d. Mengeluarkan hasil sesuai tanda pada C
e. Mengulang pemeriksaan dengan reagen baru
60

Jawaban

e. Mengulang
pemeriksaan dengan
reagen baru
61 Seorang laki-laki, 25 tahun, tangan terluka dan besoknya
menjadi merah, bengkak, panas dan sakit. Pasien ke dokter lalu
dokter memberi surat untuk pemeriksaan C-RP. Dilaboratorium
C-RP diperiksa sesuai prosedur, control diterima, hasil C-RP 192
IU/mL.

Bagaimana hasil pemeriksaan tersebut?

a. Meningkat, tidak sesuai referensi


b. Meningkat, sesuai klinis pasien
c. Tidak normal, tidak sesuai usia
d. Normal, dan sesuai klinis pasien
e. Normal, tidak sesuai klinis pasien
61

Jawaban

b. Meningkat, sesuai
klinis pasien
62
Seorang ATLM menerima serum untuk pemeriksaan TPHA.
Sebelum dilakukan pemeriksaan, reagen TPHA diperiksa terlebih
dahulu menggunakan kontrol positif.

Apa tujuan dari kegiatan tersebut?

a. Uji kualitas reagensia


b. Uji kelayakan sampel
c. Uji kepekatan sampel
d. Uji kepekatan reagensia
e. Uji kesegaran sampel
62

Jawaban

a. Uji kualitas reagensia


63
Seorang ATLM datang ke laboratorium 16 menit setelah waktu
layanan. Beberapa orang pasien telah menunggu untuk
pemeriksaan hCG dan satu orang pasien melakukan protes atas
keterlambatan petugas, ATLM langsung bekerja.

Apakah yang seharusnya dilakukan ATLM pada kasus tersebut?

a. Segera memangil pasien yang protes


b. Menyatakan maaf atas keterlambatan
c. Memberi diskon pada semua pasien
d. Memberikan layanan pemeriksaan gratis
e. Pemeriksaan dilakukan secara sito
63

Jawaban

b. Menyatakan maaf atas


keterlambatan
64 Seorang pasien datang ke praktek dokter dengan keluhan
demam. Dokter melakukan pemeriksaan dan disimpulkan dugaan
ada inflamasi. Lalu dokter meminta dilakukan pemeriksaan CRP.
Di laboratorium, pemeriksaan CRP dilakukan dengan reagen
lateks.

Apa yang terdapat pada lateks untuk pemeriksaan tersebut?

a. Komplemen
b. Antigen
c. Opsonin
d. Hapten
e. Antibodi
64

Jawaban

e. Antibodi
65
Seorang dokter mengirim serum kesuatu laboratorium untuk
pemeriksaan HBeAg metode ELISA. Di laboratorium HBeAg
diperiksa dengan ELISA direct.

Berapa jenis antibodi yang digunakan pada metode tersebut?

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
65

Jawaban

a. 1
66 Seorang pasien laki-laki 34 tahun melakukan pemeriksaan
serologi HCV di suatu laboratorium. ATLM melakukan
pemeriksaan serologis dengan tingkat sensitivitas dan
spesifisitas 95%, dan hasil pemeriksaan positif. Pasien tidak
percaya dengan hasil tersebut.

Apakah metode yang paling tepat digunakan untuk memastikan


bahwa pasien tersebut terinfeksi virus HCV?

a. ELISA
b. Haemaglutination Inhibition (HI)
c. Immunofluorescen Assay (IFA)
d. Immunocromatografi (ICT)
e. Nucleic Acid Test (NAT)
66

Jawaban

e. Nucleic Acid Test (NAT)


67 Suatu laboratorium mendapat keluhan dari pelanggan bahwa
hasil VDRL yang dikeluarkan oleh laboratorium tersebut tidak
benar. Untuk merespon pelanggan, ATLM lab tersebut
mengambil darah pasien dan serumnya dibagi dua, satu dikirim
ke laboratorium terakreditasi dan yang satu diperiksa di
laboratorium tersebut untuk pemeriksaan VDRL.

Apakah tindakan yang dilakukan oleh ATLM pada kasus di atas?

a. Uji homogenitas
b. Uji profisiensi
c. Pemantapan mutu internal
d. Pemantapan mutu eksternal
e. Uji banding
67

Jawaban

e. Uji banding
68
Seorang anak laki terluka kakinya saat main, besoknya luka pada
kaki tampak merah dan agak bengkak, hal tersebut menandakan
bahwa respons imun berlangsung pada kaki yang terluka.

Apa sel imun yang meningkat jika dilakukan pemeriksaan sel


darah pada kasus di atas?

a. Limfosit
b. Trombosit
c. Neutrofil
d. Monosit
e. Basofil
68

Jawaban

c. Neutrofil
69
Pada suatu laboratorium semua hasil pemeriksaan serologi
sebelum dikeluarkan harus diberikan ke ATLM senior untuk
diperiksa, bila tidak ada masalah hasil siap dicetak.

Apa nama kegiatan yang dilakukan oleh ATLM senior pada kasus
di atas?

a. Melaksanakan supervisi
b. Menilai administrasi
c. Menilai presisi
d. Menilai akurasi
e. Melakukan Verifikasi
69

Jawaban

e. Melakukan Verifikasi
70
Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan ELISA untuk
parameter Anti-HBs dengan alat automatic analyzer. Setelah
melakukan kontrol kualitas hasilnya di luar nilai keberterimaan
(nilai kontrol).

Apa yang harus dilakukan oleh ATLM pada kasus tersebut?

a. Tetap melakukan pemeriksaan anti-HBs


b. Merujuk pemeriksaan ke laboratorium lain
c. Identifikasi masalah, koreksi, dan ulang
d. Memanggil teknisi untuk memperbaiki alat
e. Menunda pemeriksaan sampai teknisi datang
70

Jawaban

c. Identifikasi masalah,
koreksi, dan ulang
71 Seorang pasien laki-laki datang ke laboratorium membawa surat
pengantar pemeriksaan dari dokter untuk pemeriksaan HBsAg
metode ELISA Sandwich. ATLM melakukan pemeriksaan HBsAg
sesuai dengan metode yang diminta.

Berapa jenis antibodi yang digunakan pada pemeriksaan


tersebut?

a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat
e. Lima
71

Jawaban

b. Dua
72 Seorang pasien wanita 37 tahun datang ke laboratorium
membawa surat pengantar pemeriksaan dari dokter. Dalam surat
pengantar hanya disebutkan untuk pemeriksaan hepatitis, tidak
ada keterangan lain.

Apa yang harus dilakukan oleh petugas laboratorium pada kasus


di atas?

a. Menjelaskan pemeriksaan belum dapat dilakukan


b. Meminta pasien untuk segera melakukan pembayaran
c. Menelepon dokter tentang pasien tersebut
d. Langsung mengambil darah pasien untuk pemeriksaan
e. Meminta pasien kedokter meminta penjelasan tes
72

Jawaban

c. Menelepon dokter
tentang pasien
tersebut
73
Seorang pasien wanita 29 tahun datang ke laboratorium
membawa surat pengantar pemeriksaan dari dokter untuk
pemeriksaan HIV. ATLM melakukan pemeriksaan dan hasilnya
non-reaktif.

Apa interpretasi hasil pemeriksaan pada kasus di atas?\

a. Pasien tersebut kebal terhadap HIV


b. Pasien tersebut terinfeksi HIV
c. Pasien tidak mengandung anti HIV
d. Pasien tidak dapat membentuk antibodi
e. Pasien tersebut dalam perkembangan kebal
73

Jawaban

c. Pasien tidak
mengandung anti HIV
74
Seorang pasien pria 32 tahun datang ke laboratorium membawa
surat pengantar pemeriksaan dari dokter untuk pemeriksaan
anti-HCV metode ELISA. ATLM melakukan pemeriksaan dan
hasilnya positif.

Apa interpretasi hasil pemeriksaan pada kasus di atas?

a. Pasien telah memiliki kekebalan terhadap HCV


b. Pasien telah terinfeksi virus hepatitis C
c. Pasien memiliki kekebalan terhadap hepatitis
d. Pasien memiliki kadar antibody yang tinggi
e. Pasien tersebut menuju perkembangan kebal
74

Jawaban

b. Pasien telah terinfeksi


virus hepatitis C
75
Suatu laboratorium menerima kiriman serum dari dokter untuk
pemeriksaan C-RP. ATLM melakukan pemeriksaan susuai dengan
prosedur baku laboratorium tersebut dan diperoleh hasilnya
positif 1/16.

Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan tersebut?

a. Reaksi positif 16 kali lebih kuat


b. Kadar C-RP dalam sampel 16 ng/mL
c. Reaksi positif sampai pengenceran 16 kali
d. Kadar C-RP dalam serum 16 mg/dL
e. Kadar C-RP ada satu dalam 16 bagian serum
75

Jawaban

c. Reaksi positif sampai


pengenceran 16 kali
76 Seorang dokter mengirim pasien anak wanita 8 tahun ke
laboratorium untuk pemeriksaan antibodi terhadap salmonella. Di
laboratorium ATLM memeriksa antibodi salmonella dengan
metode Tubex dan hasilnya positif.

Apa jenis antibodi yang dideteksi dengan metode pemeriksaan


tersebut?

a. IgG
b. IgA
c. IgM
d. IgE
e. IgD
76

Jawaban

c. IgM
77
Seorang pasien pria 43 tahun datang ke laboratorium membawa
surat pengantar pemeriksaan dari dokter untuk pemeriksaan HIV
strategi tiga. ATLM melakukan pemeriksaan dan hasilnya reaktif,
non-reaktif dan reaktif.

Apa interpretasi hasil pemeriksaan pada kasus di atas?

a. HIV negatif
b. HIV positif
c. Indeterminate
d. Invalid
e. Ragu-ragu
77

Jawaban

c. Indeterminate
78
Seorang pasien wanita 32 tahun datang ke laboratorium
membawa surat pengantar dari dokter untuk pemeriksaan T3.
Pada surat pengantar dokter memberi keterangan kilnis
hipertiroidisme. Setelah diperiksa diperoleh hasil T3: 360 mg/dL.

Bagaimana hasil pemeriksaan tersebu?

a. Normal sesuai klinis pasien


b. Tidak normal, menurut kelamin
c. Tidak normal, tidak sesuai usia
d. Meningkat, sesuai klinis pasien
e. Normal, tidak sesuai klinis pasien
78

Jawaban

a. Meningkat, sesuai klinis


pasien
Normal = 80-180
79 Seorang laki-laki 52 tahun datang ke laboratorium membawa
surat permintaan pemeriksaan HBcAg dari dokter. Pada
permintaan pemeriksaan tertulis nama pasien, umur, kawin,
jabatan, gaji, jenis kelamin, nama istri dan umur istri, alamat,
nomor telepon/nomor Hp, nama dokter dan paraf dokter g/dL.

Apa minimal yang seharusnya dituliskan untuk identitas pasien?

a. Nama, pekerjaan, alamat, gaji


b. Nama, umur, pekerjaan, jabatan
c. Nama, jenis kelamin, umur, alamat
d. Nama, Alamat, pekerjaan, gaji
e. Nama, jenis kelamin, alamat, pekerjaan
79

Jawaban

c. Nama, jenis kelamin,


umur, alamat
80 Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan TSH pasien dengan
autoanalyzer. Sebelum memeriksa pasien, dilakukan
pemeriksaan bahan kontrol dan hasilnya 3SD diatas garis mean.
Kemudian ATLM mengulang pemeriksaan bahan kontrol setelah
dilakukan dikoreksi, ternyata hasilnya minus 3SD dibawah garis
mean.

Apa yang harus dilakukan pada pemeriksaan tersebut?

a. Memeriksa bahan kontrol oleh PJ


b. ATLM melakukan kalibrasi
c. Bahan kontrol diperiksa oleh ATLM lain
d. Melakukan pencucian pada selang alat
e. Memanggil teknisi alat laboratorium
80

Jawaban

b. ATLM melakukan
kalibrasi
81 Seorang pasien datang ke laboratorium membawa surat
pengantar dari dokter untuk pemeriksaan sifilis. Dalam surat
pengantar disebutkan bahwa pasien dua minggu yang lalu telah
periksa dan hasil VDRL positif. Dokter meminta dilakukan tes
konfirmasi.

Apa tes konfirmasi pada kasus tersebut?

a. Treponema Pallidum Haemaglutianation Assay


b. Rapid Plasma Reagin Tes
c. Treponama Pallidum Immobilization Test
d. Complemen Fixation Test
e. Haemaglutination Inhibition Test
81

Jawaban

c. Treponama Pallidum
Immobilization Test
82
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hCG dalam urine atas
permintaan dokter. Pada saat melakukan pemeriksaan tidak
dilakukan pemeriksaan kontrol. Hasil pemeriksaan menunjukkan
reaksi negatif.

Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan tersebut?

a. hCG dalam urine tidak terdeteksi


b. Tidak terdapat hCG dalam urine
c. Hasil pemeriksaan meragukan
d. hCG dalam urine telah rusak
e. Kadar hCG diluar batas deteksi
82

Jawaban

c. Hasil pemeriksaan
meragukan
83 Seorang anak laki-laki 6 tahun sehat, saat bermain di luar rumah
secara tidak terduga dipagut ular, dalam beberapa jam anak jadi
pucat lalu dibawat ke unit gawat darurat untuk diberi
pertolongan. Oleh dokter diminta melakukan pemeriksaan
hemoglobin sito dan diperoleh kadar Hb 6 gr/dL.

Apa yang menyebababkan kadar hemoglobin rendah pada pasien


tersebut?

a. Terjadi perdarahan internal masif


b. Hematopoiesis medullar tertekan oleh toksin
c. Komplemen teraktivasi dan melisis eritrosit
d. Interleukin menghambat kerja EPO
e. Gangguan pada stem cell hematopoietik
83

Jawaban

c. Komplemen
teraktivasi dan melisis
eritrosit
84 Seorang ATLM saat melakukan penggoyangan pemeriksaan
VDRL dengan rotator, dua menit menjelang usai, dipanggil
pimpinan ke ruang kerjanya. ATLM tersebut ke ruang pimpinan
tanpa memberitahu pekerjaan yang belum selesai dengan
teman, dan kembali setelah 8 menit.

Apa yang sepatutnya dilakukan ATLM pada kasus tersebut?

a. Membaca reaksi pemeriksaan setelah kembali


b. Mengeluarkan hasil pemeriksaan sesuai reaksi
c. Menitipkan pemeriksaan tersebut pada teman
d. Meminta pendapat teman terhadap hasil
e. Mengeluarkan hasil sesuai pendapat teman
84

Jawaban

c. Menitipkan
pemeriksaan tersebut
pada teman
“Bid en probeer het vanwege Allah SWT.
Geest!”

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai