1. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan terhadap sampel pasien HBsAg. Tetapi hasil
yang diperoleh tidak sesuai. Maka penanggungjawab laboratorium menyuruh ATLM
untuk melakukan validasi kepada laboratorium rujukan dengan mengirimkan specimen
dan hasil pemeriksaan ke laboratorium rujukan tersebut.
Pertanyaan soal
Apa jenis kegiatan pada kasus ini ?
A. Uji Banding
B. Validasi Hasil
C. Akreditasi
D. Verivifikasi
E. Pemantapan Mutu Internal
2. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang ke rumah sakit diantar oleh ayah dan
ibunya. Anak tersebut mengalami gejala seperti demam sejak 1 hari yang lalu, mual,
muntah, nyeri tulang dan muncul bitnik merah atau ruam di kulit. Anak laki-laki
diketahui tinggal di daerah Batam.
Pertanyaan soal
Sebagai seorang ATLM pemeriksaan apa yang tepat untuk dilakukan ?
A. Mikroskopis
B. NS-1
C. Malaria
D. ICT
E. HBsAg
3. Seorang pasien laki-laki berumur 32 tahun penderita hepatitis B datang ke rumah sakit
untuk melakukan kontrol. Kemudian dokter meminta untuk melakukan pemeriksaan.
selanjutnya ATLM melakukan pengambilan darah terhadap pasien tersebut. Namun,
tidak sengaja ATLM tersebut tertusuk jarum bekas pengambilan darah pasien tersebut.
Pertanyaan soal
Sebagai petugas ATLM tindakan apa yang paling tepat ?
A. Melaporkan kejadian kepada K3 RS dan segera melakukan pemeriksaan Titer
Antigen Hepatitis B
B. Melakukan Pemeriksaan HBsAg
C. Melakukan pemeriksaan HBsAb
D. Melaporkan Kejadian Kepada Direktur RS
E. Melaporkan kejadian kepada K3 RS
4. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Covid-19 IgG/IgM metode ICT. Pada saat
pembacaan reaksi, garis pada tanda C dan IgG tidak muncul, namun garis pada tanda IgM
muncul berwarna merah.
Pertanyaan soal
Apa yang harus dilakukan oleh ATLM pada kasus tersebut ?
A. Mengeluarkan hasil sesuai garis yang muncul.
B. Merujuk sampel ke laboratorium lain
C. Mengeluarkan hasil sebagai “indeterminate”
D. Mengulang pemeriksaan dengan rapid/reagen baru
E. Mengeluarkan hasil invalid
5. Seorang pasien wanita berumur 35 tahun datang ke rumah sakit dengan beberapa
keluhan. Dokter memberikan form permintaan pemeriksaan kepada petugas ATLM untuk
melakukan pemeriksaan RPR. Setelah dilakukan pemeriksaan hasil RPR adalah Reaktif.
Kemudian dokter menyuruh untuk melakukan pemeriksaan lanjutan yaitu pemeriksaan
TPHA. Pada pemeriksaan TPHA kualitatif memberikan hasil positif kemudian
dilanjutkan dengan pemeiksaan TPHA kuantitatif untuk melihat titer antibody. Pada
pemeriksaan TPHA kuantitatif sumur pertama dipipet sebanyak 190 mikron diluent
buffer dan ditambahkan dengan 10 mikron serum, dan dilanjutkan dengan pengenceran
bertingkat.
Pertanyaan soal
Berapa titer pada sumur pertama ?
A. 1/10
B. 1/20
C. 1/40
D. 1/80
E. 1/160
6. Seorang ATLM menerima sampel darah dari sampel rujukan rumah sakit daerah untuk
pemeriksaan TPHA. Setelah dilakukan centrifugasi ternyata didapatkan serum yang
hemolysis.
Pertanyaan soal
Sebagai seorang ATLM sebelum kasus ini terjadi maka bagaimana cara pengiriman
sampel yang benar ?
A. Bahan harus diinaktivasi sebelum pengiriman
B. Sampel diletakkan ke dalam cool box
C. Sampel yang dikirim berupa serum (darah seharusnya dipisahkan dulu)
D. Sampel diawetkan terlebih dahulu
E. Sampel dikirim ditambahkan dengan antikoagulan
7. Tn. X usia 49 th datang ke RS Cahaya Hati dengan keluhan sakit di persendian. Pasien
tersebut di anjurkan melakukan uji RF (Rheumatoid Factor) untuk melakukan identifikasi
terhadap penyakit Rheumatoid Artritis.
Prinsip kerja dari uji RF tersebut adalah......
a. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara RF dalam serum sebagai antigen dengan
partikel latex yang dilapisi Ig G sebagai antibody
b. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara Ig G dalam serum sebagai antibody
dengan partikel latex sebagai antigen
c. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara Ig G dalam serum sebagai antibody
dengan partikel latex sebagai antigen
d. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara RF dengan partikel latex sebagai antigen
dengan Ig G sebagai antibodi yang ada pada serum
e. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara RF dalam serum sebagai antibody
dengan partikel latex yang dilapisi Ig G sebagai antigen
8. Seorang ibu yang reaktif HIV mempunyai bayi berusia 10 bulan, bayi tersebut juga
diduga reaktif HIV karena imunoglobulin dapat menembus plasenta dan masuk ke dalam
peredaran darah fetus sehingga menyebabkan penyakit yang diderita ibunya bisa
ditularkan ke anaknya.
Pertanyaan soal:
Apakah imunoglobulin yang dimaksud pada kasus tersebut?
A. IgG
B. IgM
C. IgE
D. IgD
E. IgA
A. IgA
B. IgE
C. IgM
D. IgG
E. IgD
15. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Widal dengan hasil pemeriksaan menunjukan
pengenceran nya 1/160 tidak menunjukan adanya aglutinasi, akan tetapi pada
pengenceran sebelumnya terbentuk aglutinasi.
Pertanyaan soal:
Berapa volume berapa titer yang harus di laporkan pada pemeriksaan Widal tersebut ?
A. 1/40
B. 1/80
C. 1/160
D. 1/320
E. 1/640
16. Seorang ATLM sedang memeriksa sampel dari seorang pasien usia 10 tahun yang
mengalami demam selama 3 hari. Dugaan dari dokter pasien tersebut demam tifoid. Pada
saat dilakukan pemeriksaan TUBEX hasilnya positif akan tetapi pada pemeriksaan Widal
hasilnya negative.
Pertanyaan soal:
Apa penyebab hasil tersebut dapat berbeda ?
A. Partikel lateks
B. Antibody treponemal
C. Antigen trponemal
D. Partikel karbon
E. Eritrosit dari unggas
18. Seorang ATLM memeriksa antibody dengue pada pasien yang mengalami demam selama
4 hari. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah Rapid.
Pertanyaan soal:
Jenis immunoglobulin apa yang terdeteksi pada pemeriksaan pada kasus diatas ?
A. IgA
B. IgE
C. IgM
D. IgG
E. IgD
19. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan VDRL terhadap pasien menggunakan partikel
karbon. Kemudian serum pasien diberi perlakuan dengan pemanasan pada suhu 56 oC
selama 30 menit.
Pertanyaan soal:
Jelaskan tujuan dari dilakukannya pemanasan pada suhu 56 oC selama 30 menit terhadap
serum pasien tersebut?
A. agar komplemen non aktif
B. agar hasil flokulasi terlihat jelas
C. agar komplemen tidak mengganggu reaksi antigen antibodi
D. agar antigen bereaksi kuat dengan antibodi spesifik dalam serum.
E. Semuanya benar.
20. Seorang pasien berusia 38 tahun datang ke dokter dengan keluhan diare, kelelahan dan
mengalami penurunan berat badan. Pasien juga menderita demam dan perut tidak
nyaman. Hasil laboratorium menunjukkan jumlah sel darah putih 14,3 x 109 /L (kisaran
referensi 4,8-10,8 x 109 /L). Tes untuk HBsAg dan anti-HCV negatif. Tes ELISA untuk
antibody human immunodeficiency virus (HIV) yang dilakukan pada serum pasien
ternyata reaktif.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang perlu dilakukan selanjutnya?
A. Ulangi tes untuk HBsAg
B. Tes serum pasien untuk anti-HBs
C. Panggil dokter dengan hasil HIV
D. Ulangi tes ELISA HIV pada sampel
E. Hubungi pasien untuk mengumpulkan sampel kedua
21. Pemeriksaan ASTO dilakukan pada spesimen pasien wanita yang didiagnosis dokter
menderita demam rematik akibat infeksi Streptococcus β hemolitik. Hasil pemeriksaan
ASTO semikuantitatif menunjukkan pada pengenceran 1/2, 1/4, 1/8 dan1/16 didapatkan
hasil aglutinasi, dan pada pengenceran 1/32 dan 1/64 tidak terdapat aglutinasi.
Berdasarkan informasi, Sensitivitas ASTO adalah 200 IU/mL.
Pertanyaan soal:
Berapakah kadar ASO (IU/mL) dari pasien wanita tersebut ?
A. 400
B. 800
C. 1200
D. 1600
E. 3200
22. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan dengan parameter HIV , ternyata hasil
pemeriksaan pasien tersebut positif dengan menggunakan metode ICT.
Pertanyaan soal:
Tahap apakaha yang paling tepat dilakukan seorang ATLM untuk hal tersebut?
A. Melaporkan pada dokter pengirim
B. Langsung mengeluarkan hasil tersebut
C. Melakukan pemeriksaan ulang dengan metode yang sama ( duplo)
D. Mengkoltasikan hasil tersebut kepada dokter penaggung jawab
E. Mengulang pemeriksaan dengan metode yang sama. Produsen berbeda atau
lebih sensitif.
23. Seorang pasien dengan suspect gangguan hepar di berikan pengantar untuk
memeriksakan fungsi hati dan pemeriksaan HbSAg serta anti HBS. Pemeriksaan HbSAg
dan anti HBS dilakukan metode ECLIA.
Pertanyaan soal:
Bagaimanakah emisi yang ditangkap detector pada alat tersebut?
A. Emisi electron dari TPA ke streptavidin
B. Emisi electron dari TPA ke ruthenium
C. Emisi electron dari TPA ke biotin
D. Emisi antibody HbSAg pada biotin
E. Emisi antigen pada streptavidin
24. Seorang pasien anak berinisial DK diperiksa kelaboratorium. catatan klinik dan dokter
pengirim di antaranya demam suhu 300c, sakit perut, diare, muncul ruam pada kulit,
batuk kering, dan sakit pada bagian perut serasa kembung. Pasien tersangka deman tiroid.
Pemeriksaan yang diminda adalah widal metode TUBEX. Pasien diambil specimen yaitu
darah vena tanpa antikoagulan. Hasil pemeriksaan pasien (+) 6.
Pertanyaan soal:
Apakah yang terjadi pada hasil reaksi pemeriksaan tersebut?
A. Hasil reaksi berwarna biru karena antibody berlabel partikel lateks warna pada reagen
biru berikatan dengan antigen pada reagen coklat
B. Hasil reaksi berwarna merah karena antibody berlabel partikel lateks warna pada
reagen biru berikatan dengan antigen pada reagen coklat.
C. Hasil reaksi berwarna biru karena antibody berlabel partikel lateks warna berikatan
dengan antigen pada reagen coklat.
D. Hasil reaksi berwarna merah karena antibody anti 09 s. typhi berikatan dengan
antigen pada reagen coklat.
E. Hasil reaksi berwarna biru karena antibody anti 09 s. typhi berikatan dengan antigen
pada reagen coklat.
25. Seorang pasien dirujuk laboratorium dengan pengantar untuk CRP. Pasien tersebut baru
datang kelaboratorium setelah pengantar dari dokter diberikan. Setelah dilakukan
pemeriksaan dimana control positif dan negative dikerjakan, serta pengerjaan sesuai
prosedur, ternyata CRP. Hasilnya non reaktif.
Pertanyaan soal:
Apakah hal yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan tersebut?
A. Reagennya kurang sensitive
B. Diagnosis dokter yang tidak sesuai
C. Hasil dilakukan pengambilan sampel ulang
D. CRP merupakan protein yang meningkat saat infeksi akut
E. CRP merupakan pemeriksaan yang meningkat karena infeksi kronis
26. Pada pemeriksaan CRP menggunakan metode aglutinasi, hasil sampel positif aglutinasi
setara dengan nilai ≥ 6 mg/L. seorang pasien masih menunjukkan positif aglutinasi pada
pengenceran 1/8. Dan ATLM tersebut tidak lagi melakukan pengecekan
Pertanyaan soal:
Bagaimana ATLMI tersebut melaporkan hasil pemeriksaan CRP pada hasil diatas?
A. Positif dengan titer > 48 mg/L
B. Positif dengan titer≥ 48 mg/L
C. Positif dengan titer ≥ 96 mg/l
D. Positif dengan titer = 96 mg/L
E. Positif dengan titer > 96 mg/L
27. Dalam pemeriksaan CRP dengan menggunakan aglutinasi maka serum pasien yang
diduga infeksi akut akan di reaksikan dengan reagen lateks, setelah direaksikan dan
dilakukan pengamatan ternyata hasilnya terjadi aglutinasi.
Pertanyaan soal:
Apakah interprestasi hasil pemeriksaan tersebut?
A. Terdapat protein CRP yang di asumsikan sebagai antigen
B. Terdapat protein CRP yang diasumsikan sebagai antibody
C. Terdapat protein CRP yang diasumsikan sebagai antigen berlabel enzim
D. Terdapat protein CRP yang diasumsikan sebagai antigen berlabel latex
E. Terdapat protein CRP yang diasumsikan sebagai antibody berlabel latex
28. Seorang ATLM telah melakukan pemeriksaan ASTO dari spesimen pasien. Ternyata
hasil pemeriksaan secara visual terbentuk aglutinasi dan tidak lakukan pengenceran.
Control positif dan negative di kerjakan dan prosedur dilakukan sebagaimana mestinya
Pertanyaan soal:
Bagaimana tindakan ATLM dalam melaporkan hasil pemeriksaan tersebut?
A. ASTO reaktif dengan titer = 200 lµ/mL
B. ASTO reaktif dengan titer < 200 lµ/ mL
C. ASTO reaktif dengan titer > 200 lµ / mL
D. ASTO reaktif dengan titer ≤ 200 lµ /mL
E. ASTO reaktif dengan titer ≥ 200 lµ / mL
29. RPR ( rapid plasma reagens) test merupakan salah satu pemeriksaan non treponemal
untuk deteksi sifilis. Pemeriksaan RPR merupakan pemeriksaan yang sering digunakan
sebagai diagnosis awal atau skrining?
Pertanyaan soal:
Apakah kelemahan dari pemeriksaan tersebut
A. Dapat terjadi fenomena prozon efek
B. Waktu pengerjaan relative lama
C. Tidak bersifat kuantitatif
D. Hanya cenderung mahal
E. Mudah dikerjakan
30. Seorang ATLM diminta untuk melakukan pemeriksaan VDRL. Kemudain ia membuat
control positif dan control negative sebelum uji dengan serum pasien. Setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata hasil yang dapat adalah positif ( terdapat aglutinasi). Pemeriksaan
VDRL termasuk kelompok pemeriksaan skrining.
Pertanyaan soal:
Apakah pemeriksaan konfirmasi yang tepat untuk membantu diagnosis infeksi tersebut?
A. RF
B. RPR
C. NS 1
D. TPHA
E. ASTO