Anda di halaman 1dari 36

SOAL UJIAN KOMPETENSI

1. Kasus (vignete)
Seorang laki-laki datang ke laboratorium untuk memeriksakan dirinya karena ada keluhan
berupa timbulnya benjolan luka pada kulit sekitar kelamin setelah berhubungan badan dengan PSK.
Diagnosa dokter sementara adalah penyakit sifilis, kemudian dokter meminta untuk diperiksa VDRL
pada suatu laboratorium.
Pertanyaan soal:
Apakah dasar reaksi yang digunakan untuk tes VDRL?
A. Flokulasi
B. Direk Aglutinasi
C. Indirek Aglutinasi
D. Hemaglutinasi
E. Coaglutinasi

2. Kasus (vignete)
Anak-anak laki-laki berusia 20 tahun dengan keadaan lemas dan datang dari dokter untuk
memeriksakan laboratorium sesuai permintaan pada surat pengantar pemeriksaan laboratorium pada
surat pengantar dokter meminta pemeriksaan darah untuk hepatititis B.
Pertanyaan soal:
Apakah pemeriksaan serologi untuk hepatitis yang dapat menunjang diagnosanya :
a. HBsAg b. HAV
c. Anti HAV d. Anti HIV

3. Kasus (vignete)
Seorang analis sedang melakukan pemeriksaan terhadap serum pasen atas permintaan dokter.
Berdasarkan diagnose kerja dokter pasen mengalami nyeri dan inflamasi pada persendian dari 1 minggu
yang lalu. Pasen berharap agar dokter segera memberikan obat yang tepat untuk penyakitnya.
Pemeriksaan imunoserologi apakah yang paling tepat untuk diagnose kerja dokter dan tujuan di atas ?
A. Rematoid fakto
B. C-reactive protein (CRP)
C. ASTO
D. ANA
E. HbsAg

4. Kasus (vignete)
Seorang analis bekerja di suatu rumahsakit , datang pasien dengan membawa form permintaan
pemeriksaan dari dokter, pemeriksaan yang diminta adalah RF. Fasilitas yang ada di rumah sakit untuk
pemeriksaan tersebut berupa kit yang berisi antigen latek. Pemeriksaan yang akan dilakukan tujuannya
adalah determinasi semikuantitatif adanya RF secara imunologis.
Pertanyaan:
Dasar reaksi dari pemeriksaan yang dilakukan adalah :
A. Flokulasi
B. Hemaglutinasi
C. Ikatan komplemen
D. Aglutinasi
E. Elisa
5. Kasus (vignete)
Seorang laki-laki datang ke dokter dimana dengan keluhan terdapat luka / lesi pada alat
kelaminnya, kebiasaan melakukan sex dengan bergonta – ganti pasangan . Untuk memastikan diagnose
dokter minta pemeriksaan serologi pada suatu laboratorium.
Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apakah yang harus dilakukan. ?
A. Tubex TF
B. TPHA
C. Dengue Blot
D. ASTO
E. CRP

6. Kasus (vignete)
Seorang perempuan datang ke tempat praktek dokter dengan keluhan seminggu yang lalu nyeri sendi
dan badan sedikit demam. Diagnosa sementara adalah demam rematik. Pasien kemudian dikirim ke
laboratorium klinik dengan membawa surat pengantar dokter,untuk diperiksa secara serologis.
Pertanyaan soal:
Pemeriksaan serologis apa yang dikerjakan untuk membantu mendiagnosa penyakit pasien.?
A. Tubex TF
B. Asto
C. CRP
D. TPHA
E. Dengue Blot

7. Kasus (vignete)
Seorang analis menerima sampel berupa darah dari bangsal rumah sakit, yang disertai permintaan
pemeriksaan
NS 1.setelah dikerjakan mendapatkan hasil sebagai berikut : positip
Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan NS 1 tersebut ?
A. Sifilis positip
B. Typhus positip
C. Demam berdarah positip
D. Leptospirosis positip
E. Hepatitis Positip

8. Kasus (vignete)
Seorang analis di rumah sakit tipe A mengerjakan sampel serum rujukan dari laboratorium swasta,
serum dipipet 20 mikron kemudian diletakkan pada plate berwarna putih dan ditambahkan suspense
antigen salmonella typhi O, salmonella parathypi (AO, BO, CO), salmonella typhi H, salmonella parathypi
(AH, BH, CH), jika positif maka titernya adalah 1/80.
Pemeriksaan apakah yang dikerjakan oleh analis tersebut?
A. Widal Test
B. Asto Test
C. RF Test
D. CRP Test
E. Tubex TF
9. Kasus (vignete)
Seorang analis di rumah sakit tipe B mengerjakan sampel serum rujukan dari laboratorium swasta,
serum dipipet 50 mikron kemudian diletakkan pada plate berwarna hitam dan ditambahkan antigen latex
jika positif maka pasien diduga terinfeksi treponematosis.
Pemeriksaan apakah yang dikerjakan oleh analis tersebut?
A. Widal Test
B. Asto Test
C. RF Test
D. CRP Test
E. VDRL

10. Kasus (vignete)


Seorang laki-laki datang ke dokter dimana dengan keluhan nafsu makan berkurang, lemas,
ikterus. Pasien mempunyai kebiasaan makan di tempat – tempat yang hygiene dan sanitasi buruk.Untuk
memastikan diagnose dokter minta pemeriksaan serologi pada suatu laboratorium.
Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apakah yang harus dilakukan. ?
A. Tubex TF
B. TPHA
C. Anti HAV
D. ASTO
E. CRP

11. Kasus
Anak-anak laki-laki berusia 20 tahun dengan keadaan lemas dan datang dari dokter untuk
memeriksakan laboratorium sesuai permintaan pada surat pengantar pemeriksaan laboratorium pada
surat pengantar dokter meminta pemeriksaan darah untuk hepatititis B.
Pertanyaan soal:
Apakah pemeriksaan serologi untuk hepatitis yang dapat menunjang diagnosanya :
a. HBsAg b. HAV
c. Anti HAV d. Anti HIV

12. Kasus (vignete)


Seorang wisatawan menderita diare setelah mengunjungi tempat dengan sanitasi yang kurang
baik. Dokter menganjurkan wisatawan tersebut melakukan pemeriksaan ke laboratorium mikrobiologi
dengan metode kultur/biakan. Setelah ditanam pada media EMB agar kemudian diinkubasi pada suhu
37 0C selama 24 jam didapatkan koloni dengan ciri – ciri bagian tengah koloni terdapat kilap logam dan
bintik biru kehijauan. Setelah dilakukan uji IMVIC didapatkan hasil sebagai berikut : Uji Indol (+), Uji metil
merah (+), Uji voger proskauer (-), dan Uji sitrat (-).
Pertanyaan soal:
Kelombok bakteri apakah yang menginfeksi pasien di atas?
A.Shigella
B.Vibrio cholerae
C. E. coli enteropatogenik (EPEC)
D. E. coli enterotoksigenik (ETEC)
E. E. coli enterohemoragic (EHEC)
13. Kasus (vignete)
Karena ada kasus keracunan makanan, seorang analis laboratorium mikrobiologi menerima
sampel makanan untuk diperiksa. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan metode biakan pada media
BAP, ditemukan zona bening di sekitar koloni, uji catalase (-), dan koagulase (+).
Pertanyaan soal:
Bakteri apakah yang menyebabkan keracunan makanan tersebut?
A. Shigella
B. Escherichia coli
C. Streptococcus
D. Staphylococcus aureus
E. Clostridium botulinum

14. Kasus (vignete)


Pasien rujukan dari dokter praktik swasta meminta diperiksa secara laboratorium dengan catatan
keluhan sakit di tenggorokan dan muncul ruam – ruam pada dada bagian atas. Hasil pemeriksaan kultur
pada agar darah total menunjukkan hemolisis total dan pada uji katalase menunjukkan hasil negatif.
Pertanyaan soal:
Kelombok bakteri apakah yang menginfeksi pasien di atas?
A.Streptococcus pyogenes
B.Staphylococcus aureus
C.Streptococcus mutans
D.Streptococcus pneumoniae
E. Streptococcus agalactiae

15. Kasus (vignete)


Seorang pasien datang ke laboratorium mikrobiologi dengan membawa catatan keluhan demam
enterik dari dokter praktik swasta. Dalam catatan dokter pasien merasakan keluhan sejak 3 hari sebelum
pemeriksaannya.
Pertanyaan soal:
Jenis sampel apa yang sebaiknya diambil dari pasien berdasarkan catatan dokter tersebut?
A. Swab tenggorokan
B. Urin
C. Feses
D. Darah
E. Urin dan feses

16. Kasus (vignete)


Pasien dengan infeksi kulit membawa surat rujukan dari dokter praktik swasta. Kulit pada bagian
tangannya menunjukkan ciri – ciri peradangan, nekrosis, dan abses. Sampel diambil dari bagian kulit
yang terinfeksi kemudian di periksa dengan metode kultur dan pewarnaan gram
Pertanyaan soal:
Sebutkan media selektif yang bisa digunakan untuk pemeriksaan tersebut dan bagaimana sifat gramnya
A.MCA, Gram (+)
B. NA, Gram (-)
C. PCA, Gram (-)
D. BAP, Gram (+)
E. BAP, Gram (-)
17. Kasus (vignete)
Seorang analis menerima pasien dengan membawa surat pengantar dari dokter dimana
pemeriksaan yang diminta adalah hitung jumlah leukosit yang diduga pasien ini mengalami infeksi.
Dimana analis tersebut bekerja pada laboratorium sederhana peralatan yang ada juga sangat
sederhana,
Pertanyaan soal:
Reagen apakah yang digunakan pada pemeriksaan ?
A. Rees ecker
B. Turk
C. Lugol
D. Hayem
E. Eosin

18. Kasus (vignete)


Seorang analis menerima seorang pasien dengan membawa surat pengantar dari dokter,
dimana setelah dibaca dokter meminta pemeriksaan Laju Endap Darah.Sebelum mengambil darah
pasien maka disiapkan dahulu peralatan dan reagensi yang dibutuhkan.
Pertanyaan soal:
Apakah reagensia yang biasa digunakan untuk pemeriksaan Laju Endap Darah ?
A. HCl
B. H2SO4
C. HNO3
D. EDTA
E. Natriumsitrat 3,8 %

19. Kasus (vignete)


Seorang analis laboratorium swasta mendapatkan rujukan sampel darah EDTA dari dokter
dengan diagnose anemia, analis tersebut mengerjakan sampel darah EDTA tersebut dengan
menggunakan alat hemometer dan reagen HCl 0,1N
Pertanyaan soal:
Pemeriksaan apakah yang dilakukan analis tersebut ?
A. HB
B. Hematokrit
C. hitung jumlah eritrosit
D. Hitung jumlah leukosit
E. Laju endap darah

20. Kasus (vignete) 3


Seorang analis yang bekerja di rumah sakit tipe B atas permintaan dokter sedang melakukan
pengecatan sediaan hapusan darah untuk menghitung jumlah leukosit
Pertanyaan soal:
Pewarna apa yang digunakan untuk pengecatan pada sediaan hapusan darah tersebut ?
A. Giemza
B. Eosin
C. Brilian cresil blue
D. Lactophenol cotton blue
E. Gram
21. Kasus (vignete) 3
Seorang laki-laki umur 21 tahun mengeluh demam selama 5 hari, lemas, nafsu makan
berkurang. Dokter meminta pada seorang analis untuk memeriksa adanya ptechia untuk mendukung
diagnose demam berdarah.
Pertanyaan soal:
Tes apa yang digunakan untuk mendukung pemeriksaan tersebut ?
a. Rumpel Leede
b. Retraksi bekuan
c. Masa pembekuan
d.Bleeding Time
e. Protombin Time

22. Kasus (vignete)


Seorang analis atas permintaan dokter sedang melakukan pemeriksaan urin rutin terhadap berat
jenis dengan menggunakan urinometer. Sebelumnya didapatkan data pemeriksaan urin tidak berwarna,
agak keruh, suhu tera 26OC dan suhu urin 32OC dan berat jenis pada urinometer 1.012.
Pertanyaan soal:
Berapa berat jenis sebenarnya dari urin sampel tersebut ?
A. 1.011
B. 1.012
C. 1.013
D. 1.014
E. 1.015

23. Kasus (vignete)


Analis yang bekerja di suatu laboratorium menerima sampel berupa urin yang berasal dari
ruangan pada Suatu Rumah Sakit. Setelah diterima ternyata ada pekerjaan lain yang harus dikerjakan
dulu, maka sampel urin tersebut harus ditunda.
Pertanyaan soal:
Bagaimana penyimpanan urin tersebut agar tidak rusak?
A. Disimpan pada suhu kamar
B. Disimpan pada almari es pada suhu 4 derajat celcius
C. Disimpan pada suhu -20 derajat Celcius
D. Disimpan pada suhu -80 derajat celcius
E. Disimpan pada suhu 0 derajat celcius

24. Kasus (vignete)


Pada suatu hari seorang analis di laboratorium rumah sakit , datang rujukan dari laboratorium
swasta berupa darah dimana pemeriksaan yang diminta adalah kreatinin. Segera serum dipisahkan
dengan bekuan darah dan alat-alat yang diperlukan serta reagen disiapkan. Setelah diperiksa ternyata
hasilnya kreatinin darah hasilnya lebih tinggi dari angka normal.
Pertanyaan soal:
Organ apakah yang mengalami kerusakan apabila hasil pemeriksaan kratinin darah ternyata lebih
tinggi dari kadar kreatinin darah orang yang normal ?
A. Ginjal
B. Hepar
C. Lever
D. Paru-paru
E. Pankreas
25. Kasus (vignete)
Seorang analis di laboratorium rumah sakit , menerima pengantar dari pasien untuk pemeriksaan
urin lengkap. Setelah disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan. Pada pemeriksaan
sedimen ditemukan unsur organic dan unsure anorganik yang ada di dalam urin pasien tersebut.
Pertanyaan soal:
Yang termasuk ke dalam unsur –unsur anorganik pada sedimen urin adalah?
A. Eritrosit
B. Leukosit
C. Kristal Ca-oxalat
D. Silinder
E. Spermatozoa

26. Kasus (vignete)


Seorang analis sedang dinas di sebuah laboratorium, menerima pasien seorang laki-laki
berumur 40 tahun dengan riwayat mempunyai penyakit lever, dokter meminta pemeriksaan fungsi lever.
Pertanyaan soal:
Parameter apakah yang biasa digunakan untuk mendiagnosa penyakit lever ?
A. Trigliserit
B. Cholesterol
C. Uric acid
D. SGOT/SGPT
E. Creatinin

27. Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan retikulosit dan hematokrit pada pasien yang didiagnosa
menderita anemia hemolitik dan mendapatkan hasil sebagai berikut :
Retikulosit : 7%
Hematokrit : 20%.
Pertanyaan soal :
Pada kasus tersebut, berapa jumlah retikulosit sebenarnya?
Pilihan Jawaban
A. 1,4%
B. 3,1%
C. 3,2%
D. 12.8%
E. 14%

28. Kasus (vignete) 7


Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan darah rutin pada pasien pria usia 55 tahun yang
didiagnosa menderita Multiple Myeloma dan mendapatkan hasil sebagai berikut :
Kadar Hemoglobin : 8 gr/µl
Jumlah Leukosit : 22.000 sel/ µl darah.
LED : 110 mm/jam
Kemudian analis melakukan konfirmasi hasil tersebut dengan pemeriksaan SAD.
Pertanyaan soal :
Pada kasus diatas, gambaran khas apa yang terlihat pada Sedian Apus Darah ?
Pilihan Jawaban
A. Cigar sel
B. Elliptosis
C. Rouleaux
D. Spherosit
29. Kasus (vignete) 6
Seorang analis diminta melakukan perhitungan indeks eritrosit pada pasien yang didiagnosa
menderita anemia defisiensi besi dan mendapatkan hasil sebagai berikut :
MCV : 68 fl
MCH : 22 pikogram.
MCHC : 29 %
Kemudian analis melakukan konfirmasi hasil tersebut dengan pemeriksaan SAD.
Pertanyaan soal :
Pada kasus diatas, gambaran khas apa yang terlihat pada penilaian 3 ‘S’ di Sedian Apus Darah ?
Pilihan Jawaban
A. Normositik Normokhrom
B. Makrositik Normokhrom
C. Mikrositik Normokhrom
D. Mikrositik Hipokhrom
E. Mikrositik Normokhrom

30. Kasus (vignete) 3


Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan darah rutin pada pasien laki-laki usia 58 tahun.
Hasil pemeriksaan didapatkan :
Kadar Hemoglobin : 8 gr/µl
Jumlah Leukosit : 22.000 sel/ µl darah.
LED : 25 mm/jam
SAD : Ditemukan 25 normoblas dalam 100 sel lekosit.
Pertanyaan soal :
Pada sampel darah diatas, berapa jumlah lekosit sebenarnya?
Pilihan Jawaban
A. 16.500 sel / µl darah.
B. 17.600 sel/ µl darah.
C. 22.125 sel / µl darah.
D. 22.176 sel / µl darah.
E. 27.500 sel / µl darah.

31. Kasus (vignete) 2


Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan hitung jumlah trombosit atas permintaan dokter
pada sampel darah EDTA. Pemeriksaan trombosit menggunakan alat hitung otomatis dengan hasil
80.000 sel/µl darah. Untuk memastikan hasil tersebut, analis melakukan verivikasi dengan pemeriksaan
darah tepi.
Pertanyaan soal :
Pada sampel darah diatas, alasan apakah yang paling tepat dilakukan verivikasi alat ?
Pilihan Jawaban
A. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap gumpalan trombosit.
B. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap giant trombosit.
C. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap satellite trombosit.
D. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap fragmentasi eritrosit.
E. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap fragmentasi trombosit.

32. Kasus (vignete) 1


Seorang Analis menerima pasien yang akan memeriksakan urine kultur atas permintaan dokter
yang didiagnose menderita saluran kemih. Sedangkan pasien tsb telah terlanjur meminum antibiotika
pada saan itu.

Pertanyaan soal : Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?.
a.Menerima permintaan pasien tsb. pada hari itu juga.
b.Menolak permintaan pasien tsb.pada saat hari itu juga.
c.Menunda permintaan pasien tsb.sampai hari ke 3.setelah selesai minum antibiotika.
d.Menunda permintaan pasien sampai selesai menghabiskan antibiotika .
e. Sambil menjelaskan risiko hasil bila pemeriksaan tetap dilakukan pada hari itu.

33. Sterilisasi ialah suatu usaha untuk membebaskan alat atau bahan dari segala macam kehidupan,
terutama mikroorganisme. Dalam praktek sterilisasi alat-alat, bahan serta media dilakukan secara fisika,
kimia dan mekanik.
Peralatan gelas seperti; cawan petri, pipet volumetris, erlenmeyer dilakukan proses sterilisasi secara
fisika, berikut merupakan contoh tindakan sterilisasi yang sesuai dengan maksud tersebut adalah:
A. Formalin
B. Desinfektan
C. Autoclave/oven
D. Api Bunsen/spiritus
E. Chamberland filter

34. Kasus
Sebelum melakukan pemeriksaan bakteriologis, peralatan dan bahan yang digunakan harus suci
hama/steril. Cara sterilisasi yang terbaik untuk membunuh spora dengan metode uap air tidak
bertekanan.
A. Autoclave
B. Pateurisasi
C. Perebusan
D. Tindalisasi
E. Oven

35. Kasus
Bakteri dapat dilihat dengan bantuan mikroskop tanpa pengecatan, tetapi lebih sukar dan tidak
dapat dipakai untuk melihat bagian – bagian dari struktur sel dengan teliti karena sel bakteri bersifat
tranparan/semi transparan. Maka dari itu diperlukan pewarnaan terutama untuk memberi warna pada
bagian-bagian dari struktur sel sehingga menambah daya kontras dan tampak jelas..
Pewarnaan metachromatis spesipik untuk mengamati :
A. Spora
B. Granula
C. Flagella
D. Susunan sel
E. Bagian inti sel
36. Kasus
Bakteri dapat dilihat dengan bantuan mikroskop tanpa pengecatan, tetapi lebih sukar dan tidak
dapat dipakai untuk melihat bagian – bagian dari struktur sel dengan teliti karena sel bakteri bersifat
tranparan/semi transparan. Maka dari itu diperlukan pewarnaan terutama untuk memberi warna pada
bagian-bagian dari struktur sel sehingga menambah daya kontras dan tampak jelas.
Pewarnaan Kapsul dapat dilakukan dengan metode:
A. Klein
B. Albert
C. Burry Gins
D. Neiser
E. Kinyon Gabbet

37. Kasus
Pembiakan bakteri dalam laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan
pertumbuhan yang sesuai, zat hara digunakan untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam
metabolisme dan pergerakan.
Agar bakteri dapat tumbuh subur dan baik maka media harus memenuhi syarat-syarat berikut, kecuali:
A. Tidak terdapat zat-zat penghambat
B. Bebas dari organism kontaminan
C. Susunan dan kadar nutrient seimbang
D. Mengandung semua nutrient yang mudah digunakan
E. Tersusun dari bahan-bahan alami

38. .Kasus
Untuk menumbuhkan dan mengembang biakan mikroba diperlukan suatu substansi yang disebut
media pertumbuhan. Media dapat dibuat dari bahan alam ataupun dari bahan buatan yaitu senyawa
kimia organik ataupun anorganik. Media harus memenuhi syarat; mengandung semua unsur hara yang
diperlukan, memenuhi semua faktor yang dibutuhkan oleh mikroba dan steril. Bentuk dan sifat media
ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadat (agar).
SIM Agar, Carry & Blair berdasrkan bentuknya adalah media :
A. Cair
B. Padat
C. Semi/setengah Padat
D. Selektif
E. Enrichmen

39. Kasus
Keragaman mikroba yang dapat menimbulkan penyakit seringkali ditularkan melalui air yang tercemar,
salah satu indikator kualitas mikrobiologi atau sanitasi air digunakan kelompok koliform.
Dalam pengujian air secara bakteriologi metode MPN digunakan media cair berupa :
A. Alkali Pepton Water
B. Brilliant Green Laktosa Bilebrouth
C. Brain Heart Infusion
D. Lauryl Tripticase Brouth

40. Kasus
Media enrichment adalah media berisi bahan kimia yang dapat menghambat beberapa flora normal
dan memungkinkan pertumbuhan bakteri patogen yang mungkin terdapat dalam jumlah kecil pada
spesimen sehingga bakteri mudah tumbuh dengan baik dan diperbanyak.
Media enrichment untuk bakteri salmonella dengan bahan pemeriksaan darah adalah:
A. Empedu pepton
B. MC Agar
C. Salmonella Shigella Brouth
D. Pepton Brouth
E. Tetrationat

41. Kasus
Transport media adalah media yang digunakan untuk mengirmkan bahan dari suatu tempat ke
laboratorium pemeriksa.
Bila bahan pemeriksaan berupa sekret vagina atau sekret uretra, untuk pemeriksaan GO digunakan
media transport:
A. Chocholate Agar
B. Blood Agar
C. Thayer Martin
D. Carry & Blair
E. Stuart Media

42. Kasus 1
Seorang pasien yang tinggal di daerah aliran sungai Batang Hari datang berobat dengan keluhan
demam tinggi, pusing terutama pada malam hari dan nafsu makan berkurang, keluhan sudah dirasakan
selama satu minggu. Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan, dokter mendapatkan bahwa lidah pasien
tersebut terlihat kotor dan menduga kearah tifoid, kemudian menyarankan agar dia menjalankan
pemeriksaan di laboratorium.
Coba saudara sebagai seorang analis lakukan pemeriksaan laboratorium dengan pendekatan di bidang
bakteriologi. Bahan Pemeriksaan apa yang digunakan untuk menegakkan diagnosa tersebut:
A. Darah
B. Urin
C. Tinja
D. Usap tenggorok
E. Usap dubur

43. Kasus
Arman, 10 tahun, menderita sakit perut, mules, buang-buang air besar beberapa kali dan sakit
pada saat ngedan, faesesnya terlihat encer, mengandung lendir dan sedikit darah. Arman dibawa
berobat ke sebuah rumah sakit dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium oleh dokter
yang memeriksanya.
Bila bahan Pemeriksaan yang digunakan faeses kemungkinan bakteri yang ditemukan pada saat isolasi
adalah :
A. Shigella Sp
B. Salmonella Sp
C. Staphylo coccus Sp
D. Vibrio Sp
E. Klebsiella Sp

44. Kasus (vignete)


Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan Darah lengkap dari sampel darah EDTA yang
dikirim dengan etiket :
Nama : Tn. Amir
Usia : 48 tahun
JK : Laki-laki
Sampel darah tersebut diambil pada jam 07.00 WIB dan diterima oleh Analis pada jam 09.10
WIB.
Pertanyaan soal :
Pada sampel darah diatas, Jenis pemeriksaan darah lengkap apa yang dapat dipengaruhi oleh waktu
tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. Jumlah lekosit, Jumlah Eritrosit, Hematokrit dan LED.
B. Jumlah lekosit, Jumlah Eritrosit, Jumlah Trombosit dan LED.
C. Jumlah lekosit, Jumlah Eritrosit, Jumlah Trombosit dan SAD.
D. Jumlah lekosit, Jumlah Trombosit, LED dan SAD.
E. Jumlah lekosit, Jumlah Trombosit, LED dan Hematokrit.

45. Kasus (vignete) 2


Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan hitung jumlah trombosit atas permintaan dokter
pada sampel darah EDTA. Pemeriksaan trombosit menggunakan alat hitung otomatis dengan hasil
80.000 sel/µl darah. Untuk memastikan hasil tersebut, analis melakukan verivikasi dengan pemeriksaan
darah tepi.
Pertanyaan soal :
Pada sampel darah diatas, alasan apakah yang paling tepat dilakukan verivikasi alat ?
Pilihan Jawaban
A. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap gumpalan trombosit.
B. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap giant trombosit.
C. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap satellite trombosit.
D. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap fragmentasi eritrosit.
E. Alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap fragmentasi trombosit

46. Kasus (vignete) 4


Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan diff count, kemudian analis melakukan
pewarnaan Sedian Apus Darah dengan zat warna giemsa.
Pertanyaan soal :
Pada soal diatas, jenis sel lekosit apa yang dapat dipengaruhi oleh zat warna tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. Granula neutrofil
B. Granula basofil
C. Granula eosinopil
D. Limposit
E. Monosit
47. Kasus (vignete)
Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan hitung jumlah retikulosit pada pasien yang
didiagnosa menderita anemia hemolitik.
Pertanyaan soal :
Pada soal diatas, metode apa yang paling baik digunakan untuk menghitung retikulosit ?
Pilihan Jawaban
A. imunofluresen
B. Pewarnaan romanowsky
C. Pewarnaan supravital
D. Pewarnaan sitokimia
E. Pewarnaan PAS

48. Kasus (vignete)


Seorang analis diminta melakukan pemeriksaan diatesis hemoragik, sebelum dilakukan
pengambilan darah analis melakukan konfirmasi kepada pasien. Dari hasil konfirmasi diketahui bebarapa
hari ini pasien mengkonsumsi aspirin.
Pertanyaan soal :
Pada kasus tersebut, pemeriksaan apa yang dapat dipengaruhi oleh obat tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Waktu Pembekuan
B. Agregasi Trombosit
C. Rumpel Leede
D. aPTT
E. TT

49. Seorang Analis menerima sampel dan formulir permintaan pemeriksaan profil lipid seorang pasien. Hasil
pemeriksaan didapat nilai kadar kolesterol 230 mg/dL, trigliserida 200 mg/dL dan HDL kolesterol 40
mg/dL
Pertanyaan soal:
Berapakah kadar LDL kolesterol dari pasien tersebut ?
A. 102,5 mg/dL
B. 110 mg/dL
C. 114 mg/dL
D. 150 mg/dL
E. 194 mg/Dl

50. Seorang analis melakukan pemeriksaan carik celup terhadap urin seorang pasien . Hasil pemeriksaan
carik celup didapat reduksi +2 dan parameter lainnya negatif. Kemudian dilakukan pemeriksaan
konfirmasi reduksi menggunakan metode Benedict dan didapat hasil +1.
Pertanyaan soal:
Faktor apa yang menyebabkan hasil pemeriksaan Carik celup lebih rendah dibandingkan Benedict ?
Pilihan Jawaban :
A. Metode Benedict dapat mendeteksi adanya bahan yang bukan reduktor
B. Metode Carik celup bersifat non enzimatik
C. Metode carik celup bersifat enzimatik
D. Metode carik celup tidak dapat mendeteksi glukosa urin
E. Metode carik celup menggunakan enzim hexokinase
51. Kasus (vignette)
Seorang analis mengevaluasi hasil pemeriksaan gula darah yg sangat meningkat dari seorang
pasien DM yang rutin melakukan kontrol kadar gula. Dari penelusuran proses analisa ditemukan serum
yg diperiksa mengalami hemolisis ringan. Analis tersebut selanjutnya meminta pengambilan spesimen
dan pemeriksaan ulang.
Apakah alasan yang membenarkan tindakan anais tersebut?

A. Peningkatan terjadi akibat keluarnya glukosa intrasel


B. Pertambahan intensitas warna spesimen
C. Terjadinya hemokonsentrasi saat sampling
D. Keterlibatan enzim intrasel dalam reaksi warna
E. Perubahan komponen kimia tertentu menghasilkan glukosa

52. Kasus (vignette)


Seorang pasien yang didiagnosis malaria berat dirujuk untuk melakukan pemeriksaan darah dan
urin. Dari pemeriksaan urinalisa didapatkan hasil uji benzidin base metode dipstik +3, hal ini bertentangan
dengan hasil pemeriksaan sedimen yang mendapatkan jumlah eritrosit hanya 0-1/LPK.
Apakah alasan yang dapat menjelaskan fakta hasil diatas?

A. eritrosit tidak mengendap saat disentrifus


B. eritrosit lisis pada saat sentrifugasi
C. urin mengandung hemoglobin yang tinggi tapi rendah eritrosit
D. eritrosit mengkerut dan dibaca sebagai lekosit
E. eritrosit kehilangan hemoglobin sehingga sulit dibaca

53. Kasus (vignette)


Seorang analis laboratorium klinik melakukan pemeriksaan profil lipid. Hasil didapat kolesterol
total 196 mg/dl, HDL 57 mg/dl dan trigliserida 412 mg/dl. Untuk nilai LDL dilakukan dengan perhitungan
(rumus Friedewald).
Bagaimana pelaporan nilai LDL dari pemeriksaan di atas?
A. dapat dihitung, nilai LDL adalah 139 mg/dl
B. tidak dapat dihitung, karena nilai trigliserida >400 mg/dl
c. dapat dihitung, nilai LDL adalah 159 mg/dl
d. tidak dapat dihitung, karena nilai trigliserida >300 mg/dl
e. dapat dihitung, nilai LDL adalah 56,6 mg/dl

54. Seorang analis melakukan administrasi pengiriman sampel toksikologi, Jenis sampel adalah organ
kandungan kemih dari bedah jenazah korban keracunan makanan, korban adalah seorang perempuan
usia 50 tahun. Diagnosa sementara dokter korban mengalami keracunan timbal/ timah hitam.
Pertanyaan soal:
Jenis pengawet apa yang digunakan untuk sampel tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Ether
C. Na azida 1%
D. NaCl Jenuh
E. NaF
55. Kasus (vignete)
Seorang laki laki berusia 45 tahun meninggal setelah mengkonsumsi umbi gadung. Dokter
meminta untuk memeriksa sianida dalam cairan isi lambung korban. Hasil yang diperoleh dengan reaksi
warna biru berlin adalah positif sianida.
Pertanyaan soal:
Tindakan apakah yang seharusnya diambil oleh analis sebelum mengeluarkan hasil pemeriksaan
tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna biru berlin dengan cara kertas saring yang diberi
asam pikrat
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna biru berlin dengan cara mikrodifusi
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna dengan cara spektrofotometri
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan kadar hemoglobin (Hb)
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan kadar carboxyhemoglobin (HbCO)

56. Kasus (vignete)


Seorang analis atas permintaan dokter sedang melakukan pemeriksaan terhadap urine dari
korban keracunan obat. Korban berjenis kelamin laki laki dan berusia 4 tahun. Gejala yang timbul adalah
lesu, mual dan luka bakar di mulut. Urine diekstraksi dengan larutan eter dan larutan jenuh Na bikarbonat.
Sari airnya dianalisis dengan reaksi warna dan hasil positif terhadap fraksi A.
Pertanyaan soal:
Jenis obat apakah yang terdapat dalam fraksi A tersebut?
A. Barbiturat
B. Asam salisilat
C. Salisilamide
D. Parasetamol
E. Lactam

57. Kasus (vignete)


Seorang pasien laki-laki 30 tahun, pekerjaan di industry gasoline diminta memeriksakan darah
oleh dokter setelah terpajan gas dari minyak mentah pada pukul 10.15 WIB. Diagnosa sementara dokter,
pasen tersebut keracunan Benzena. Daerah industry cukup jauh dari laboratorium sehingga diperkirakan
pasen sampai ke laboratorium 65 menit setelah terpajan.
Pertanyaan soal:
Proses pemeriksaan manakah yang paling tepat untuk dapat memberikan hasil yang akurat ?
Pilihan Jawaban :
A. Pemeriksaan harus segera dimulai pada saat pasen tiba di laboratorium pukul 11.05 WIB
B. Pemeriksaan dapat segera dimulai setelah pasen tiba di laboratorium pukul 11.05 WIB
C. Pemeriksaan dapat segera dimulai maksimal 15 menit setelah pasen tiba di laboratorium
D. Pemeriksaan harus dapat diselesaikan dalam waktu 10 menit
E. Pemeriksaan dapat ditunda hingga 60 menit setelah pasen tiba di laboratorium
58. Kasus (vignete)
Seorang laki laki usia 18 tahun tinggal di Bali, hobby minum minuman keras. Mengeluh mual,
sakit perut, sakit kepala dan gangguan penglihatan setelah 1,5 jam mengkonsumsi minuman keras.
Diagnosa sementara dokter, pasen mengalami keracunan methanol. Dokter meminta pemeriksaan
methanol dalam urine. Pasen tiba di laboratorium 2.5 jam setelah minum minuman keras.
Pertanyaan soal:
Jenis metabolit apa kah yang terdapat dalam urine pasen tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Metanol
B. Formaldehida
C. Etanol
D. Asam format
E. Asetaldehida

59. Kasus (vignete)


Seorang laki laki berusia 38 tahun, perokok dan bekerja sebagai polisi lalu lintas. Pasen
mengalami hypoxia, aritmia dan kelainan fungsi syaraf. Pasen tersebut diminta oleh dokter
memeriksakan kadar karbon monoksida dalam tubuh nya.
Pertanyaan soal:
Jenis specimen apakah yang paling tepat digunakan untuk mengetahui kadar zat tersebut ?
A. Urine
B. Darah Vena
C. Darah arteri
D. Darah perifer
E. Exhaled breath/hembusan nafas

60. Kasus (vignete)


Seorang laki laki usia 26 tahun, pekerjaan petani,biasa menggunakan herbisida dan masa kerja
selama 10 tahun. atas rujukan dokter memeriksakan darahnya. Mengeluh mual, muntah, dan sedikit
tremor . Kejadian sakit berulang dan rutin berobat ke puskesmas terdekat. Diagnosa dokter untuk
sementara pasen menderita sakit maag kronis. Hasil pemeriksaan kadar Hb 11,00 gr/dl, SGOT 76 ul,
dan SGPT 79 ul. Hasil pemeriksaan dengan metoda cholinesterase tidak terdeteksi pestisida.
Pertanyaan soal:
Tindakan apakah yang seharusnya diambil oleh seorang analis dengan kasus di atas?
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri UV - VIS
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda AAS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi kertas
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda GC - MS
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi lapis tipis

61. Kasus (vignete) 8


Seorang laki laki usia 26 tahun, pekerjaan seorang petani, dan masa kerja selama 10 tahun atas
rujukan dokter memeriksakan darahnya. Mengeluh mual, muntah, dan tremor. Kejadian sakit berulang
dan rutin berobat ke puskesmas terdekat. Diagnosa dokter untuk sementara pasen menderita sakit maag
kronis. Hasil pemeriksaan kadar Hb 11,00 gr/dl, kadar ureum 34 mg/dl, SGOT 76 ul, dan SGPT 79 ul.
Hasil pemeriksaan dengan metoda cholinesterase tidak terdeteksi pestisida.
Pertanyaan soal:
Parameter apakah yang paling berpengaruh secara berarti terhadap indikasi suatu keracunan?
Pilihan Jawaban :
A. Kadar Hb
B. Kadar ureum
C. Kadar cholinesterase
D. Kadar SGOT dan kadar SGPT

62. Kasus (vignete)


Seorang analis melakukan penelitian tentang keberadaan merkuri dalam kosmetik jenis pemutih
di pasaran. Hasil reaksi warna dengan KI terbentuk warna merah muda yang setelah beberapa detik
warna hilang. Pemeriksaan dengan reaksi warna dilakukan secara duplo dan dengan control positif dan
negative. Kontrol positif menunjukkan warna merah muda yang permanen, sementara control negative
tidak berwarna.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan oleh analis tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri UV - VIS
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri AAS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control positif
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control negative
E. Melakukan pemeriksaan pH

63. Kasus (vignete)


Seorang anak usia 6 tahun, laki laki atas rujukan dokter memeriksakan diri ke laboratorium.
Diagnose sementara dokter anak tsb keracunan boraks setelah mengkonsumsi makanan jajanan bakso.
Dokter tidak menulis jenis specimen yang harus diperiksa. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan
pereaksi Larutan turmeric, Larutan HCl dan larutan NH4OH.
Pertanyaan soal:
Jenis specimen apa yang paling baik untuk analisis zat ini?
Pilihan Jawaban:
A. Urine
B. Darah
C. Isi lambung
D. Cairan Ludah
E. Serum darah

64. Kasus (vignete)


Seorang anak usia 6 tahun, laki laki atas rujukan dokter memeriksakan diri ke laboratorium.
Diagnose sementara dokter anak tsb keracunan boraks setelah mengkonsumsi makanan jajanan bakso.
Dokter tidak menulis jenis specimen yang harus diperiksa. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan
pereaksi Larutan turmeric, Larutan HCl dan larutan NH4OH.
Pertanyaan soal:
Jenis specimen apa yang paling baik untuk analisis zat ini?
Pilihan Jawaban:
A. Urine
B. Darah
C. Isi lambung
D. Cairan Ludah
E. Serum darah
65. Kasus (vignete)
Seorang analis melakukan analisa secara kuantitatif etanol dalam darah seorang pasen laki laki
usia 18 tahun yang didiagnosa dokter mengalami keracunan etanol. Analisis dilakukan secara
spektrofotometri .

Pertanyaan soal:
Jika analisis tersebut tertunda karena sesuatu hal, Jenis pengawet apakah yang harus ditambahkan ?

Pilihan Jawaban :
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Na azida 1%
C. NaCl Jenuh
D. Eter
E. NaF

66. Kasus (vignete)


Seorang Wanita usia 30 tahun,yang diduga mengkonsumsi MDMA atau 3,4-
Methylenedioxymethamphetamine telah menabrak pejalan kaki. Analisa dilakukan dengan sampel urine
dan diidentifikasi secara kromatografi lapis tipis. Pada saat evaporasi, basa volatile sering menguap dan
hilang.
Pertanyaan soal :
Zat apa yang ditambahkan untuk menghindari hal tersebut?
a. Larutan H2SO4 metanolat
b. Larutan HNO3 metanolat
c. Larutan Asam metanolat
d. Larutan HCl metanolat
e. Larutan NaOH

67. Kasus (vignete)


Seorang laki laki usia 35 tahun, pekerjaan penambang emas illegal. Mengeluh susah tidur, nafsu
makan kurang, mudah marah, dan diare. Atas rujukan dokter, memeriksakan diri ke laboratorium.
Dugaan sementara dokter, pasen tersebut mengalami keracunan uap merkuri.
Pertanyaan soal:
Apakah Target organ zat tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Ginjal dan otak
B. Darah dan ginjal
C. Tulang dan darah
D. Otak dan tulang
E. Darah dan otak

68. Kasus (vignete)


Seorang laki laki usia 18 tahun dirujuk oleh dokter untuk skrining tes dari dugaan penggunaan
NAPZA. Dicurigai NAPZA yang digunakan jenis Amphetamine dan penggunaan sekitar 2 hari dari tes
yang akan dilakukan. Skrining tes merupakan pemeriksaan non pro justisia.
Pertanyaan soal:
Jenis specimen apakah yang seharusnya digunakan dalam pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Cairan Lambung
B. Darah total
C. Serum darah
D. Plasma darah
E. Urine

69. Kasus (vignete)


Seorang perempuan usia 38 tahun, pekerjaan pegawai SPBU dan lama kerja 15 tahun. di rujuk
dokter ke laboratorium untuk memeriksakan darahnya. Hasil laboratorium menunjukkan kadar Hb 7 gr/dl,
trombosit < 150 mm3 darah, granulocytopenia dan anemia aplastik. Diagnosa dokter pasen keracunan
benzene secara kronis.
Pertanyaan soal:
Jenis penyakit apakah yang disebabkan oleh zat tersebut secara kronis ?
Pilihan Jawaban:
A. Depresi susunan syaraf pusat
B. Kanker nasofarinx
C. Kanker darah
D. Kanker usus
E. Kanker kulit

70. Kasus (vignete)


Seorang laki laki usia 28 tahun, bekerja di laboratorium dan mengalami keracunan methanol. Toksisitas
methanol berasal dari hasil metabolismenya dengan dehidrogenase alcohol, yaitu formaldehida.
Pertanyaan soal:
Organ terpenting manakah yang menjadi tempat proses tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Paru paru
B. Lambung
C. Ginjal
D. usus
E. Hati

71. Kasus (vignete)


Urine seorang perempuan usia 21 tahun harus di kirim oleh analis ke laboratorium. Pasen diduga
pengguna NAPZA, Pengiriman urine memakan waktu 24 jam. Dalam jangka waktu pengiriman tersebut
cenderung terbentuk fenol fenol dan amina yang akan mengganggu proses pemeriksaan.
Pertanyaan soal:
Jenis bahan pengawet apakah yang harus ditambahkan untuk sampel tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Na azida 1%
C. NaCl Jenuh
D. Eter
E. NaF

72. Kasus (vignete)


Pada uji penapisan dari sampel cairan biologis dalam pemeriksaan toksikologi, sampel
diekstraksi terlebih dahulu agar semua analit terekstraksi. Tetapi ada beberapa sampel yang tidak perlu
diekstraksi tergantung dari teknik yang digunakan.
Pertanyaan soal:
Teknik apakah yang digunakan tanpa harus sampel diekstraksi ?

Pilihan Jawaban:
A. Kromatografi Lapis tipis
B. Kromatografi kertas
C. Kromatografi gas
D. Spektrofotometri
E. Imunoassay

73. Kasus (vignette)


Seorang lulusan DIII analis kesehatan bekerja di laboratorium klinik mandiri/swasta dengan
kategori laboratorium madya. Suatu ketika datanglah seorang pasien dengan pengantar untuk
pemeriksaan glukosa darah. Kebetulan pasien tersebut tinggal satu komplek dengan analis. Hasil tes
darah puasa menunjukkan kadar 180 mg/dL. Pada saat amplop hasil diberikan, pasien menanyakan
kepada analis tentang hasil tersebut.
Pertanyaan soal
Apa tindakan analis yang benar ?
Pilihan jawaban
A. Menganjurkan pasien membawa hasil tersebut ke dokter pengirim supaya mendapat penjelasan
dan penanganan yang tepat
B. Membuka amplop, menjelaskan bahwa hasil tes dan menyuruhnya segera ke dokter
C. Mengambil arsip hasil tes laboratorium lalu menyatakan pasien menderita diabetes mellitus
D. Tanpa membuka amplop, ia langsung memberitahu bahwa hasil tes tidak normal karena ia masih
ingat hasil analisis darah yang dikerjakannya.
E. Menyarankan pasien membeli obat diabetes ke toko obat terdekat karena ia tahu kadar glukosa
darah tetangganya tersebut tinggi.

74. Seorang pasien perempuan atas rujukan dokter diminta memeriksakan sedimentasi urin. Berdasarkan
hasil pemeriksaan rutin didapatkan data pemeriksaan urin berwarna kehijauan, agak keruh, pH 6,3 dan
BJ 1.021. Sampel urin ditampung dalam tabung sentrifuse disentrifugasi dengan kecepatan 1500 rpm
selama 5 menit. Filtrat dibuang dan sedimentasi dibuat preparat.
Pertanyaan soal:
Jenis Kristal apakah yang paling banyak ditemukan dalam sampel urin tersebut?
A. Kalsium oksalat
B. Triple pospat
C. Asam urat
D. Kalsium karbonat
E. Kalsium fosfat

75. Seorang pasien laki-laki 36 tahun diminta memeriksakan cairan sperma oleh dokter dan diberikan
informasi tentang benar tentang persiapan, pengambilan, penampungan dan pengantaran sampel. Pada
waktu yang ditentukan sampel diterima jam 09.00 WIB dalam wadah lebar dan tertutup.
Pertanyaan soal:
Proses pemeriksaan manakah yang paling tepat untuk dapat memberikan hasil yang akurat ?
Pilihan Jawaban :
A. Pemeriksaan harus segera dimulai pada jam 09.00 WIB
B. Pemeriksaan dapat segera dimulai setelah jam 09.20 WIB
C. Pemeriksaan dapat segera dimulai setelah jam 10.20 WIB
D. Pemeriksaan harus dapat diselesaikan dalam waktu 20 menit
E. Pemeriksaan harus dapat diselesaikan dalam waktu 60 menit
76. Seorang analis melakukan pemeriksaan protein dalam urin pasien atas permintaan dokter yang
didiagnosa menderita Multiple myeloma. Sebagai tes penyaring digunakan metode carik celup dengan
hasil pemeriksaan proteinuri negatif, sehingga metode harus dikonversi dengan metode didih Bang
Pertanyaan soal:
Pada kasus tersebut alasan apakah yang paling tepat dilakukan konversi metode ?
Pilihan Jawaban :
A. Metode carik celup hanya sensitive terhadap globulin
B. Metode carik celup hanya sensitive terhadap albumin
C. Metode carik celup hanya sensitive terhadap hemoglobin
D. Metode carik celup hanya sensitive terhadap mukoprotein
E. Metode carik celup hanya sensitive terhadap bence jones protein

77. Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun kelaboratorium klinik membawa pengantar dokter untuk
pemeriksaan sperma. 4 hari kemudian pasien datang pada jam 08.30 WIB sesuai instruksi petugas
dengan membawa sampel sperma. Hasil wawancara dengan pasien didapatkan informasi sampel di
ambil pada jam 06.15 WIB
Pertanyaan soal :
Apa yang harus dilakukan tenaga analis terhadap kasus diatas ?
A. Meminta pasien untuk mengulang mengambil sampel
B. Meminta pasien untuk mengulang pengambilan sampel dengan tetap melakukan pemeriksaan
terhadap sampel tersebut dengan seksama dan mengeluarkan hasilnya
C. Meminta pasien mengambil sampel 4 hari yang akan datang sesuai dengan instruksi
D. Meminta pasien untuk mengambil sampel keesokan harinya
E. Meminta pasien datang kapan saja untuk mengulang pemeriksaan

78. Kasus (vignette)


Seorang analis sedang dinas pagi di sebuah laboratorium, menerima pasien seorang ibu hamil berumur
24 tahun dengan riwayat mempunyai penyakit lever, dokter meminta pemeriksaan fungsi lever.
Pertanyaan soal:
Parameter apakah yang biasa digunakan untuk mendiagnosa penyakit diatas ?
A. Trigliserida
B. Cholesterol
C. SGOT/SGPT
D. Uric acid
E. Ureum

79. Seorang analis sedang dinas pagi di sebuah laboratorium, menerima pasien seorang laki-laki berumur
54 tahun dengan riwayat mempunyai ginjal, dokter meminta pemeriksaan fungsi ginjal.
Pertanyaan soal:
Parameter apakah yang biasa digunakan untuk mendiagnosa adanya penyakit diatas ?
A. Trigliserida
B. Cholesterol
C. Uric acid
D. Creatinin
E. SGOT/SGPT
80. Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke laboratorium dengan membawa formulir permintaan
pemeriksaan dari dokter untuk dilakukan pemeriksaan glukosa darah dan berdasarkan formulir tersebut
pasien merupakan penderita Diabetes Mellitus. Petugas laboratorium menerima dan membaca formulir
permintaan pemeriksaan tersebut, kemudian menjelaskan kepada pasien apa yang harus dipersiapkan
oleh pasien sebelum dilakukan pemeriksaan.
Pertanyaan soal:
Persiapan apa yang harus disampaikan kepada pasien terkait pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Pasien tidak boleh makanan-makanan yang berlemak
B. Pasien harus berpuasa selama 6-9 jam
C. Pasien tidak boleh makan- makanan berprotein tinggi
D. Pasien harus berpuasa 10-12 jam
E. Pasien harus makan makanan tinggi karbohidrat

81. Kasus (vignette)


Seorang wanita penberita Diabetes Mellitus datang ke laboratorium dengan membawa formulir
permintaan pemeriksaan dari dokter untuk pemeriksaan HbA1c untuk memantau hasil pengobatan yang
telah dilakukan selama ini. Analis dilaboratorium melakukan pengambilan spesimen darah dari pasien
tersebut untuk dilakukan pemeriksaan.
Pertanyaan soal:
Bahan pemeriksaan apakah yang sebaiknya dipakai pada pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Serum
B. Darah arteri
C. Plasma heparin
D. Plasma EDTA
E. Whole blood

82. Kasus (vignette)


Seorang analis melakukan pemeriksaan control kadar glukosa, hasilnya 115 mg/dl, dimasukkan ke
dalam chart dan hasil tersebut masuk dalam range +2 SD. Hasil control hari kemarin juga masuk +2SD.
Kemudian melakukan pengujian terhadap 30 sampel, semua hasil pemeriksaan kadar glukosa di atas
200 mg/dl.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang tepat dilakukan menghadapi hal tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Mengecek alat
B. Langsung memvalidasi hasil tersebut
C. Mengulangi pemeriksaan control
D. Mengkonsultasikan dengan penyelia
E. Mengecek alat, reagen dan mengulangi pemeriksaan

83. Kasus (vignette)


Seorang analis ingin melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI) pengujian kadar kholesterol dalam
darah dengan metode baru, dan bermaksud mengecek ketelitian metode tersebut.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang tepat dilakukan menghadapi hal tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Melakukan uji blanko
B. Melakukan uji spike matriks
C. Menguji blind sample
D. Membuat kurva kalibrasi
E. Melakukan duplikasi sampel

84. Kasus (vignette)


Seorang analis memeriksa sampel darah untuk pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam pp,
didapatkan hasil gula darah 2 jam pp nilainya lebih rendah dibandingkan dengan gula darah puasa,
walaupun telah dilakukan secara duplo. Pemantapan Mutu untuk pemeriksaan glukosa darah pada hari
itu masuk dalam control. Analis tersebut ragu untuk mengeluarkan hasil glukosa darah.
Pertanyaan soal
Apa yang seharusnya dilakukan oleh Analis tersebut, bila Saudara berada pada posisi tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Mengeluarkan hasil tsb, karena kontrolnya masuk.
B. Mengecek semua prosedur yang berhubungan dengan pemeriksaan gula darah
C. Meminta bantuan tenaga analis yang lebih berpengalaman untuk second opinion
D. Melakukan pemeriksaan gula darah untuk ke tiga kalinya, dengan metoda, alat dan reagen yang
sama
E. Melakukan pemeriksaan gula darah untuk ketiga kalinya, dengan metoda, alat yang sama, dengan
reagen yang baru.

85. Kasus (vignette)


Seorang analis menerima sampel pemeriksaan. Pada blanko order permintaan pemeriksaan
yang diminta adalah pemeriksaan glucose darah dan urine. Setelah dilakukan pemeriksaan didapat hasil
glucose darah 90 mg/dl dengan hasil glucose urine positive.
Pertanyaan soal
Dengan hasil seperti itu, tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh analis?
Pilihan jawaban
A. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap urine yang sama
B. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap darah yang sama
C. Melakukan pemeriksaan ulang pada darah dan urine yang baru.
D. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap urine yang baru
E. Mencari informasi pasien, apa yang diminum sebelum melakukan pemeriksaan

86. Kasus (vignette)


Seorang pria dengan usia 65 tahun datang ke laboratorium kesehatan. Bapak tersebut mengeluh bahwa
ia sering merasa haus, sering buang air kecil pada malam hari dan berat badannya turun dengan drastic.
Bapak tersebut minta supaya darahnya diperiksa tetapi ia tidak memiliki surat rujukan dari dokter.
Pertanyaan soal
Apakah langkah yang diambil oleh petugas laboratorium dalam menghadapi bapak tersebut?
Pilihan jawaban
A. Petugas mempersilahkan bapak tersebut untuk pergi ke dokter terlebih dahulu.
B. Petugas menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan gula darah.
C. Petugas membawa bapak tersebut ke dokter konsultan yang ada di laboratorium tersebut.
D. Mempersilahkan bapak tersebut untuk puasa selama 10 – 12 jam baru dilakukan pemeriksaan.
E. Petugas mengcheklist pemeriksaan glucose darah dan urine

87. Kasus (vignette)


Seorang pasien datang ke laboratorium klinik mandiri dengan kategori utama dengan membawa
pengantar untuk periksa Tes Fungsi Jantung. Laboratorium ini melaksanakan program pemantapan mutu
internal dan eksternal. Seorang analis melayani pasien ini, pasien banyak bertanya mengenai akurasi
hasil Tes Fungsi Jantung di laboratorium tersebut sebelum memutuskan jadi periksa di lab tersebut atau
pindah ke lab lain.
Pertanyaan soal
Apakah langkah yang diambil oleh petugas laboratorium dalam menghadapi pasien tersebut?
Pilihan jawaban
A. Meyakinkan pasien bahwa laboratorium ini yang paling baik di kota tersebut
B. Menjelek-jelekkan laboratorium lain yang menjadi pesaing supaya pasien tetap periksa di lab itu
C. Memberikan jaminan bahwa hasilnya akurat dan memaksa pasien tetap periksa di lab itu
D. Menjelaskan upaya yang dilakukan lab itu dalam menjaga mutu hasil tes termasuk pemeriksaan
Tes Fungsi Jantung.
E. Mengatakan bahwa dokter minta pasien periksa di lab itu karena dokter saja sudah percaya, jadi
pasien juga seharusnya meyakini hal itu

88. Kasus (vignette)


Seorang analis sedang melakukan pemeriksaan urin berdasarkan permintaan dokter penyakit
dalam. Sampel urin yang baru dikeluarkan diterima oleh analis pada jam 08.10 WIB. Alat penunjuk suhu
ruang menunjukkan angka 37OC. Pengerjaan sampel dimulai jam 09.00 WIB. Hasil pemeriksaan
makroskopis menunjukkan warna kuning tua, agak keruh, pH 7,8 dan BJ 1.0011.
Pertanyaan soal
Parameter apakah yang paling terpengaruh secara berarti oleh keadaan di atas?
Pilihan jawaban
A. Bilirubin
B. Glukosa
C. Sel-sel
D. Benda-benda keton
E. Bakteri

89. Kasus (vignette)


Seorang laki-laki berusia 40 tahun di diagnosa dokter menderita gangguan ginjal sehingga
mempunyai nilai ambang batas ginjal terhadap glukosa yang rendah. Pasien tersebut diminta
memeriksakan glukosa darah dan glukosa urin puasa. Hasil yang diperoleh adalah glukosa darah 100
mg/dL metode spektrofotometri dan (+2) pada glukosa urin dengan carik celup.
Pertanyaan soal
Tindakan apakah yang seharusnya diambil oleh analis sebelum mengeluarkan hasil pemeriksaan
tersebut?
Pilihan jawaban
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan glukosa urin dengan kadar ureum darah
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan glukosa urin dengan kadar kreatinin darah
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan urin dengan metode spektrofotometri
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan urin dengan metode semiotomatis
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan urin dengan metode reduksi

90. Kasus (vignette)


Seorang analis melakukan pemeriksaan cairan pleura atas permintaan dokter pada seorang
pasien yang diduga tuberculosis. Didapatkan cairan menyerupai serum darah sejumlah 1 liter dengan
sedikit jumlah fibrin dan sel.
Pertanyaan soal
Termasuk jenis apakah cairan tersebut di atas?
Pilihan jawaban
A. Transudat
B. Eksudat bening
C. Eksudat fibrosa
D. Eksudat purulen
E. Eksudat hemoragik

91. Kasus (vignete)


Seorang bayi laki-laki lahir dengan kelainan kepala hidrochefalus. Setelah diperiksa ibunya
menderita toksoplasmosis. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, bayi tersebut di diagnosa
toksoplasmosis kongenital.
Pertanyaan soal
Jenis titer apakah yang ditemukan tinggi ?
Pilihan jawaban
A. IgA
B. IgE
C. IgG
D.IgM
E. IgA dan IgM

92. Kasus (vignete)


Seorang pasien laki-laki berumur 24 tahun mengalami diare atau disentri diikuti dengan kolik abdominal
,tenesmus, nausea dan muntah-muntah. Atas rujukan dokter dilakukan pemeriksaan tinja pasien di
laboratorium, ditemukan bentuk kista pada tinja padat pasien.
Pertanyaan soal
Spesies apakah penyebab protozoa ?
Pilihan jawaban
A. Balantidium coli
B. Entamoeba coli
C. Entamoeba histolytica
D. Entamoeba hartmani
E. Giardia lamblia

93. Kasus (vignete) 3 :


Seorang pasien anak laki-laki berumur 5 tahun menunjukkan gejala-gejala nyata seperti diare
yang diselingi dengan sindrom disentri, anemia, berat badan turun dan kadang-kadang disertai prolapsus
rectum. Dokter menyarankan dilakukan pemeriksaan tinja. Diagnosisnya positif ditemukan telur cacing
dalam tinja.
Pertanyaan soal
Jenis pemeriksaan apakah yang dilakukan ?
Pilihan jawaban
A. Konsentrasi
B. Sediaan langsung basah
C. Sedimentasi
D. Teknik biakan harada mori
E. teknik konsentrasi

94. Kasus (vignete) 4 :


Seorang peneliti melakukan penelitian di daerah endemis filariasis untuk menentukan angka
mikrofilaria. Sampel diambil dengan mengumpulkan penduduk pada malam hari.
Pertanyaan soal
Jenis Pemeriksaan sampel ?
Pilihan jawaban
A. pemeriksaan antibodi monoklonak
B. Sediaan Darah jari
C. Teknik konsentrasi
D. teknik konsentrasi knott
E. teknik membran filtrasi

95. Kasus (vignete).


Seorang pasien laki-laki berumur 30 tahun mengalami gejala klinis seperti sakit ulu hati, perut
merasa tidak enak, mual, muntah, mencret, pusing atau gugup. Atas permintaan dokter dilakukan
pemeriksaan tinja. Didapatkan hasil positif telur cacing dan proglotid grafid.
Pertanyaan soal
Spesies cacing penyebab ?
Pilihan jawaban
A. Dypilidium caninum
B. Difilobotrium latum
C. Hymenolepis diminuta
D. Hymenolepis nana
E. Taenia sp

96. Kasus (vignete)


Seorang pasien bayi laki-laki berumur 5 tahun menunjukkan gejala awal mual, nafsu makan
berkurang, diare dan konstipasi, gangguan pada paru yang disertai batuk, demam, eosinofilia. Pada foto
torak tampak infiltrat yang menghilang dalam waktu 3 minggu (sindrom loffler). Dokter menyarankan
dilakukan pemeriksaan tinja di laboratorium, hasilnya positif ditemukan telur cacing.
Pertanyaan soal
Penyebab Spesies telur cacing ?
Pilihan jawaban
A. Ascaris lumbricoides
B. cacing tambang
C. Oxyuris vermicularis
D. Taenia sp
E. Trichuris trichiura

97. Kasus (vignete) 8 :


Seorang pasien laki-laki berusia 20 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sindrom
disentri disertai sakit perut (mules), dan gejala diare yang berlangsung tidak lebih dari 10 kali sehari.
Dokter menyarankan dilakukan pemeriksaan tinja di laboratorium. Tinja yang diperiksa bercampur lendir
dan darah. Pada pemeriksaan ditemukan bentuk kista.
Pertanyaan soal
Penyebab Spesies amuba ?
Pilihan jawaban
A. Dientamoeba fragilis
B. Entamoeba coli
C. Entamoeba histolytica
D. Entamoeba hartmani
E. Iodamoeba butschlii
98. Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan atau gejala-gejala
peradangan yang hilang timbul beberapa kali dalam 1 tahun dan berlangsung beberapa hari sampai 1-2
minggu lamanya. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter terjadi peradangan pada sistem limfatik
alat kelaminnya, funikulitis, epididimitis dan orkitis. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan
darah jari. Hasilnya positif ditemukan mikrofilaria.
Pertanyaan soal
Penyebab Spesies filariasis?
Pilihan jawaban
A. Brugia pahangi
B. Brugia malayi
C. Brugia timori
D. Wuchereria bancrofti
E. Wuchereria kalimantani

99. Kasus (vignette)


Seorang pasien laki-laki berumur 37 tahun mendapatkan gejala limfadenitis dan limfangitis yang berulang
disertai demam. Dokter meminta untuk diperiksa darahnya di laboratorium. Hasilnya ditemukan bentuk
mikrofilaria.
Pertanyaan soal
Penyebab Spesies filariasis?
Pilihan jawaban
A. Brugia pahangi
B. Brugia malayi
C. Brugia timori
D. Wuchereria bancrofti
E. Wuchereria kalimantani

100.Seorang pasien laki-laki berumur 15 tahun pada tinjanya ditemukan positif telur cacing tambang.
Berhubung telur cacing tambang sama setiap spesies perlu dibedakan antara spesies Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus.
Pertanyaan soal
Metode kultur yang digunakan?
Pilihan jawaban
A. Harada mori
B. Knott
C. Konsentrasi
D. pengapungan
E. sediaan langsung
101.Kasus (vignete)
Seorang pasien anak laki-laki berumur 10 tahun dari hasil pemeriksaan tinja positif ditemukan telur dan
cacing dewasa, juga dari mulut atau hidungnya keluar cacing dewasa.
Pertanyaan soal
Spesies cacing dewasa ?
Pilihan jawaban
A. Ascaris lumbricoides
B. cacing tambang
C. Oxyuris vermicularis
D. Taenia sp
E. Trichuris trichiura

102.Kasus (vignete)
Hasil pemeriksaan laboratorium : ditemukan bentuk tropozoit muda yang berbentuk cincin, besarnya kira-
kira 1/3 eritrosit, dengan pulasan giemsa sitoplasmanya berwarna biru, inti merah, mempunyai vakuola
besar, eritrosit yang dihinggapi parasit membesar.
Pertanyaan soal
Di dalam darah terinfeksi plasmodium ?
Pilihan jawaban
A. falciparum
B. ovale
C. malariae
D. malariae dan vivax
E. Vivax

103. Seorang pasien laki-laki berumur 30 tahun datang dengan keluhan rasa gatal dan rasa penuh di liang
telingga, kadang-kadang pendengaran terganggu. Dokter menyarankan dilakukan pemeriksaan
laboratorium dengan sampel dari liang telingga. Di dapatkan hasil positif jamur.
Pertanyaan soal
Nama jamur penyebab?
A. Aspergillus
B. Epidermophyton floccosum
C. Microsporum gypseum
D. Trichopyton mentagrophytes
E. Trichopyton rubrum

104. Seorang Analis kesehatan melakukan penelitian terhadap telur cacing pada Periplaneta americana
(lipas). Didapatkan hasil akhir ditemukannya telur cacing pada lipas.
Pertanyaan soal
Peran artropoda dalam menularkan penyakit?
A. Hospes perantara
B. Hospes definitif
C. Hospes reservoar
D. vektor mekanik
E. zoonosis
105. Seorang analis melakukan pemeriksaan hematologi darah rutin terhadap pasien. Pada formulir
permintaan pemeriksaan dokter menuliskan diagnosa penyakit pasien tersebut adalah Infeksi virus
Pertanyaan soal :
Hasil pemeriksaan lekosit terhadap pasien tersebut adalah
Pilihan jawaban :
a. Jumlah lekosit normal dan limfositosis
b. Jumlah lekosit normal dan netrofilia
c. Lekopenia dan monositosis
d. Lekopenia dan eosinofilia
e. Lekositosis dan netrofilia

106. Seorang laki – laki berumur 24 tahun dirawat dengan diagnosa malaria dan mengalami anemi
dengan kadar hemoglobin 5,0 mg/dl. dokter menginstruksikan untuk dilakukan transfusi darah dan
dilakukan pemeriksaan golongan darah terlebih dahulu.
Pertanyaan soal :
Metode pemeriksaan golongan darah yang tepat untuk pasien tersebut adalah
Pilihan jawaban :
a. Forward grouping
b. Metode sel grouping
c. Metode serum grouping
d. Metode sel grouping dan serum grouping
e. Metode forward grouping dan sel grouping

106. Kasus (vignete)


Pada pemeriksaan hitung jumlah lekosit, dilakukan secara manual menggunakan bilik hitung dan
secara otomatik menggunakan alat sismex. Jumlah sampel darah yang dibutuhkan sebanyak 2 ml. Untuk
mencegah terjadinya aglutinasi pada sampel digunakan antikoagulan EDTA.
Pertanyaan soal :
Jumlah penambahan EDTA yang tepat untuk sampel darah tersebut adalah
Pilihan jawaban :
a. 0,5 mg EDTA
b. 0,7 mg EDTA
c. 1,0 mg EDTA
d. 1,5 mg EDTA
e. 2,0 mg EDTA

107. Kasus (vignete)


Semua darah donor yang akan ditransfusikan kepada resipien harus bebas dari penyakit infeksi
yang dapat ditularkan melalui transfusi darah.
Pertanyaan soal :
Pemeriksaan serologi yang dilakukan untuk uji saring adalah
Pilihan jawaban :
a. Malaria, Siphilis, AHCV, HbsAg
b. Siphilis, AHCV, HBsAg, Anti HIV
c. Malaria, AHCV, HBsAg, Anti HIV
d. Mycodot, Siphilis, AHCV, HBsAg
e. Mycodot, HBsAg, Anti HIV, Siphilis
108. Seorang laki – laki berusia 30 tahun adalah calon donor, membawa surat pengantar pemeriksaan
Hepatitis B ke laboratoium. Pengambilan darah donor diminta segera setelah diperoleh hasil
pemeriksaan.
Pertanyaan soal :
Metode pemeriksaan yang tepat untuk uji saring tersebut adalah?
Pilihan jawaban :
a. Metode elisa
b. Metode RIA
c. Metode Semi kuantitatif
d. Metode rapid test dengan spesifitas yang tinggi
e. Metode rapid test dengan sensitifitas yang tinggi

109. Pada pemeriksaan serum untuk parameter ALT/SGPT, sebanyak 1,0 mL larutan kerja dimasukkan
dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 100 µL serum. Campuran tersebut kemudian dimasukkan
dalam cuvet alat fotometer untuk dilakukan pengukuran aktivitas ALT/SGPT dengan metode kinetik pada
panjang gelombang 340 nm.
Pertanyaan soal:
Apakah zat yang terukur pada panjang gelombang tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. NAD+
B. NADH
C. Alanin
D. Piruvat
E. Glutamat

110. Seorang ibu datang ke laboratorium klinik dengan membawa surat pengantar dari dokter dan sampel
feses bayinya untuk dilakukan pemeriksaan feses rutin. Petugas analis kesehatan melakukan analisa
feses rutin. Pada pemeriksaan makroskopis didapatkan hasil konsistensi cair, warna putih susu dan bau
tengik. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis untuk melihat ada tidaknya lemak dalam
feses tersebut.
Pertanyaan soal:
Manakan larutan yang tepat digunakan untuk menganalisa lemak dalam feses?
Pilihan jawaban :
A. NaCl 0,9 %
B. Lugol 1- 2 %
C. Eosin 1 - 2 %
D. Sudan III
E. Asam asetat 10 %

111. Seorang analis sedang melakukan pemeriksaan protein urine dengan metode didih bang sesuai
dengan permintaan dokter. Setelah dipanaskan terlihat kekeruhan pada urine yang diperiksa, lalu
ditambahkan asam asetat 6 % sebanyak 3 tetes.
Pertanyaan soal:
Apa tujuan dari penambahan asam asetat pada pemeriksaan tsb ?
Pilihan jawaban :
A. Menghilangkan lendir.
B. Menghilangkan protein
C. Menghilangkan calcium pospat
D. Menghilangkan calcium carbonat
E. Menghilangkan mucin
112. Seorang pasen laki-laki berusia 31 tahun menunjukkan permintaan dokter untuk dilakukan
pemeriksaan sperma terhadapnya. Setelah diberikan informasi yang benar tentang persiapan dan
pengumpulan sampel. 4 hari kemudian pasen datang pada jam 07.30 WIB dengan membawa sampel
sperma. Data wawancara didapatkan bahwa sampel di ambil jam 07.20 WIB
Pertanyaan soal:
Sikap apa yang harus dilakukan oleh analis ?
A. Memeriksa sampel secara lengkap dengan seksama dan mengeluarkan hasilnya
B. Memeriksa sebagian pemeriksaan dengan seksama dan mengeluarkan hasilnya
C. Meminta pasen untuk mengambil sampel keesokan harinya agar segera mengeluarkan hasil
D. Meminta pasen untuk mengambil sampel 4 hari yang akan datang agar dapat segera
mengeluarkan hasil
E. Meminta pasen datang kapan saja setelah siap kembali agar hasil yang dikeluarkan benar

113. Kasus (vignete)


Protein Bence Jones adalah immunoglobulinmonoklonal dalam urine. Protein ini berlebihan
dalam serum yang tidak dapat diabsorbsi seluruhnya oleh glomerulus ginjal sehingga keluar bersama
urine. Protein ini akan terlihat sebagai kekeruhan pada suhu antara 60-80oC.
Pertanyaan soal:
Metode apakah yang digunakan untuk melakukan penetapan protein tersebut.
Pilihan Jawaban :
A. Asam Sulfosalisilat 20 %
B. Reaksi didih Bang
C. Osgood
D. Asam Asetat
E. Esbach

114. Seorang Analis sedang membuat 1 jenis media perbenihan Nutrien agar plate, dengan cara
menimbang dimasukkan kemudian dilarutkan dengan aquadest, dipanaskan diatas hotplate sampai
larut semua, disterilkan kedalam autoclave dituang kedalam petridist
Pertanyaan soal:
Apa yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa media perbenihan tersebut steril ?
Pilihan Jawaban :
A. Dibiarkan sampai media dingin dan mengeras
B. Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam
C. Diinkubasi pada suhu kamar
D. Menggunakan indicator tape
E. Dimasukkan kedalam refrigrator suhu 40C

115. Seorang Analis akan melakukan pengambilan sampel darah sejumlah 3 ml pada seorang pasien
dengan diagnosa demam typhoid.
Pertanyaan soal:
Apa jenis media perbenihan kaya dan selektif dari sampel darah tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Salmonella Shigella agar
B. Selenite agar
C. Media Gall
D. Brillian green laktosa agar
E. Endo agar
116. Sebelum melakukan identifikasi bakteri pada kasus diare yang disebabkan oleh Vibrio cholera ,
seorang analis harus mampu menyiapkan media pemupuk terhadap bakteri tersebut.
Pertanyaan soal:
Jenis media apa yg sesuai terhadap bakteri tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Alkali pepton water
B. TCBS
C. Nutrien agar
D. Nutrien broth
E. TSB

117. Membuat media perbenihan untuk biakan bakteri, seorang analis harus dapat menentukan jenis
dan sterilisasi yang tepat , sehingga media tersebut dapat digunakan.
Pertanyaan soal:
Media apa saja yang tidak disterilkan dengan autoclave ?
Pilihan Jawaban :
A. Salmonella Shigella agar, Endo agar, Selenite agar, Colombia agar.
B. Salmonella Shigella agar, TCBS, Nutrient agar, Colombia agar.
C. Salmonella Shigella agar, TCBS, Selenite agar, Mac concey agar.
D. Salmonella Shigella agar, TSB, Selenite agar, Colombia agar.
E. Salmonella Shigella agar, TCBS, Selenite agar, Colombia agar.

118. Kasus (vignete)


Seorang analis menerima sampel urine untuk dilakukan identifikasi bakteri. Hari 1 dilakukan pengecatan
Gram, dengan hasil basil panjang, langsing Gram (-), kemudian ditanam pada media Blood agar plate,
Mac concey agar, Nutrient agar plate kemudian diinkubasi 370C 24 jam, suasana aerob. Hasil inokulasi
dari Nutrien agar menunjukkan hasil dengan ciri koloni, sedang sampai besar,rough dengan membentuk
pigmen hijau sampai biru.
Pertanyaan soal:
Ciri koloni yang terbentuk dari media Blood agar plate adalah..........?
Pilihan Jawaban :
A. Besar-besar, putih abu-abu, rough, keping, anhemolisa.
B. Besar-besar, abu-abu, rough, keping, anhemolisa.
C. Besar-besar, putih abu-abu, smooth, keping, anhemolisa.
D. Besar-besar, putih abu-abu, rough, mucoid, anhemolisa.
E. Besar-besar, putih abu-abu, rough, keping, hemolisa.

119. Seorang analis menerima sampel darah bekuan didalam media gall, dengan diagnosa sementara
dokter penyakit demam typhoid disebabkan oleh bakteri Salmonella. kemudian dilakukan pemeriksaan
dengan cara identifikasi bakteri terhadap sampel tersebut. Terlebih dahulu dilakukan pengecatan Gram.
Pertanyaan soal:
Morfologi dari bakteri Salmonella adalah............ ?
Pilihan Jawaban :
A. Basil Gram (-), t berspora, tidak berkapsul, bergerak aktif dengan flagella peritrik
B. Basil Gram (-), tidak berspora, berkapsul, bergerak aktif dengan flagella peritrik
C. Basil Gram (-), tidak berspora, tidak berkapsul,tidak bergerak
D. Basil Gram (+), tidak berspora, tidak berkapsul, bergerak aktif dengan flagella peritrik
E. Basil Gram (-), tidak berspora, tidak berkapsul, bergerak aktif dengan flagella peritrik
120. Kasus (vignete)
Sampel faeces dari diare yg disebabkan oleh E.coli dengan ciri-ciri cair, berlendir dan berdarah.
Selain dilakukan pengecatan Gram pda hari pertama, sampel juga harus ditanam pada media
perbenihan.
Pertanyaan soal:
Hasil identifikasi media perbenihan dari E.coli adalah..........?
Pilihan Jawaban :
A. Koloni methalic sheen pada media EMB, TSIA K/K, g(+), H2S (-), media SIM ( -,+,+)
B. Koloni thalic sheen pada media EMB, TSIA M/K, g(+), H2S (-), media SIM ( -,+,+)
C. Koloni methalic sheen pada media EMB, TSIA K/K, g(-), H2S (-), media SIM ( -,+,+)
D. Koloni methalic sheen pada media EMB, TSIA K/K, g(+), H2S (+), media SIM ( -,+,+)
E. Koloni methalic sheen pada media EMB, TSIA K/K, g(+), H2S (-), media SIM ( +,+,+)

121. Seorang analis sedang melakukan pemeriksaan diff count dari sampel darah pasien, setelah
melakukan fiksasi dengan methanol absolut kemudian melakukan pewarnaan dengan giemsa. Setelah
kering, preparat darah tersebut dibaca dengan menggunakan mikroskop dan didapatkan gambar sel
eritrosit yang terlihat rusak pada bagian tengahnya
Pertanyaan soal:
Tindakan apakah yang seharusnya diambil oleh analis sebelum mengeluarkan hasil pemeriksaan
tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Mengulang pembuatan preparat dan memakai larutan giemsa baru
B. Mengulang pembuatan preparat dan memakai larutan methanol baru
C. Mengulang pembuatan preparat, dan memakai larutan giemsa baru dan methanol baru
D. Mengulang pembuatan preparat, dan tidak melakukan fiksasi dengan methanol
E. Mengulang pembuatan preparat, dan hanya melakukan pengecatan giemsa

122. Seorang anak berusia 12 tahun menderita kecacingan, dengan gejala lemah, letih, lesu, mata
berkunang-kunang. Hasil laboratorium hematologi menunjukan kadar Hb 7 g/dl, MCV, MCH dan MCHC
menurun, eosinofilia, anemia hipokrom mikrositik pada apusan darah tepi, kadar besi serum < 50 mg/dl
dan saturation transferin < 15%
Pertanyaan soal:
Jenis anemia apakah yang dialami oleh anak tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Anemia aplastik
B. Anemia megaloblastik
C. Anemia defisiensi besi
D. Anemia hemolitik
E. Anemia sideroblastik
123. Kasus (vignete)

Seorang analis melakukan pemeriksaan sediaan darah tepi sesuai dengan order permintaan
dokter. Pada order terdapat diagnosa anemia. Setelah preparat darah kering, dilakukan fiksasi dengan
methanol absolut kemudian pewarnaan dengan giemsa. Sediaan darah tepi dibaca dengan
menggunakan mikroskop dan didapatkan gambar sel eritrosit yang terlihat berwarna sangat merah, dan
inti sel lekosit terlihat samar-samar.
Pertanyaan soal:
Apakah yang menyebabkan warna sel eritrosit tersebut menjadi sangat merah?
Pilihan Jawaban :
A. Larutan methanol tercampur air
B. Larutan giemsa sudah lebih dari satu hari
C. Larutan giemsa tidak diencerkan
D. Larutan buffer terlampau asam
E. Larutan buffer terlampau basa

124. Seorang petugas rontgen mengalami kecelakaan kerja, yaitu terpapar sinar radiasi dengan dosis yang
besar sehingga menyebabkan ganggauan fungsi sumsum tulang. Data laboratorium hematologi
menunjukan kadar hemoglobin yang rendah, jumlah trombosit rendah, dan jumlah lekosit yang rendah
tetapi terjadi limfositosis
Pertanyaan soal:
Jenis anemia apakah yang dialami oleh petugas rontgen tersebut?
Pilihan Jawaban :
F. Anemia aplastik
G. Anemia megaloblastik
H. Anemia defisiensi besi
I. Anemia hemolitik
J. Anemia sideroblastik

125. Kasus
Seorang analis diminta oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan pada pasien yang didiagnosa
menderita Syphilis. Sebagai uji penyaring digunakan metode VDRL dengan hasil 1+, sehingga perlu
dilakukan uji konfirmasi dengan metode TPHA
Pertanyaan soal :
Pada kasus tersebut alasan apakah yang paling tepat sehingga harus dilakukan uji konfirmasi ?
Pilihan Jawaban :
A. Metode VDRL kurang spesifik untuk menentukan diagnosa penyakit Syphilis
B. Metode VDRL hanya sensitive bila titer reagin dalam serum tinggi
C. Metode VDRL hanya spesifik untuk memantau keberhasilan pengobatan penyakit Syphilis
D. Metode VDRL hanya sensitive terhadap antibody Treponema pallidum
E. Metode VDRL tidak dapat dipedomani sebagai penentu diagnosa penyakit Syphilis
126. Kasus
Seorang Analis memeriksa serum pasien atas anjuran Dokter, gejala penyakit yang dialami
penderita adalah suhu 390C selama 2 hari. Pemeriksaan yang disarankan dokter adalah penetapan titer
C-Reaktif Protein (CRP)
Pertanyaan soal :
Alasan apa yang meyebabkan sehingga pemeriksaan yang dibutuhkan adalah penetapan titer C-Reaktif
Protein
Pilihan Jawaban :
A. Titer C-Reaktif akan meningkat pada semua penyakit
B. Titer C – Reaktif Protein sangat spesifik untuk menentukan penyebab demam
C. Penentuan titer C-Reaktif protein relatif mudah dilakukan
D. Titer C-Reaktif protein sangat bermakna dalam menentukan infeksi yang baru
E. Titer C-Reaktif Protein yang meningkat dipakai sebagai indikator pada infeksi bakteri
127. Kasus
Bila seorang Analis melakukan pemeriksaan dengan metode ELISA maka tekhnis pencucian
harus dilakukan dengan baik dan benar
Pertanyaan soal :
Alasan apa yang meyebabkan sehingga pencucian sangat penting pada metode ini.?
Pilihan Jawaban :
A. Agar proses reaksi dapat berjalan dengan baik
B. Agar Hidrolisa Substrat dapat terjadi bila konjugat terikat pada komplek antigen antibodi
C. Hidrolisa Substrat dapat terjadi bila enzim terikat pada konjugat
D. Hidrolisa Substrat dapat terjadi bila enzim terikat pada fase padat
E. Hidrolisa Substrat dapat terjadi bila enzim bebas didalam larutan
128. Tehnik manakah yang paling biasa digunakan untuk konfirmasi Infeksi dengan virus Imuno
Defesiensi Manusia (HIV-I).
Pilihan Jawaban :
A. Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
B. Fiksasi Komplemen
C. Reaksi Rantai Polimerase
D. Uji bekuan western (Imunoblot)
E. Tes pack plus
129. Pada Jenis-jenis vaksin dibawah ini, manakah vaksin yang berupa mikroorganisme hidup yang
dilemahkan
Pilihan Jawaban :
A. Rabies dan Pertusis
B. Kotipa dan Polio Salk
C. BCG dan Folio Sabin
D. Hepatitis B dan Difteri
E. Tifus dan Tetanus
130. Bila seorang terinfeksi parasit komponen sistem imun manakah seperti dibawah ini yang meningkat
kadarnya
Pilihan Jawaban :
A. Eosinofil dan IgM
B. Eosinofil dan IgG
C. Basofil dan IgM
D. Eosinofil dan IgE
E. Basofil dan IgG
131. Kasus (vignete)
Seorang analis atas permintaan dokter sedang melakukan pemeriksaan urin reduksi dengan
metode Benedick dan didapat hasil reaksi Benedict +2. Sebelumnya didapat hasil glukosa darah puasa
pasien tersebut 98 mg/dl dan 2 jam pp 105 mg/dl
Pertanyaan soal:
Alasan apa yang paling tepat untuk menjelaskan penyebab hasil reksi benedick +2 ?
A. Glukosa darah turun karena pasien terlalu lama puasa
B. Metode Benedick memberi hasil reaksi positif karena adanya zat pereduksi lain.
C. Pemanasan yang terlalu tinggi saat dilakukan pemeriksaan sehingga memberi reaksi positif
palsu
D. Hasil pemeriksaan gula darah turun karena sampel darah diperiksa 1 jam setelah
pengambilan darah
E. Pengambilan sampel urine dan sampel darah dilakukan pada waktu yang berbeda

132. Pada pemeriksaan tinja secara mikroskopis ditemukan telur cacing berbentuk oval asimetris dengan
satu sisinya datar da kedua ujungnnya tumpul mengecil , isi telur bergranulla halus
Berdasarkan cirri tersebut diagnose adalah:
A. Ascaris lumbricoedes fertil dekortikasi
B. Ancylostoma duodenale
C. Nicator americanus
D. Entrobius vernicularis
E. Strongyloides stercoralis

133. Seorang analis melakukan pemeriksaan kultur urin pada perbenihan agar Mac Concay. Setelah
diinkubasi 24 jam 37OC, didapatkan koloni dengan pigmen hijau yang merembes hingga ke dalam
perbenihan.
Pertanyaan soal:
Bakteri Apakah yang memiliki ciri seperti yang terdapat pada media tersebut?
A. Pseudomonas aeruginosa
B. Proteus vulgaris
C. Acinetobacter sp
D. Salmonella sp
E. Serratia marcescens
134. Pada saat terjadi infeksi pada tubuh manusia, maka tubuh akan menunjukkan pertahanan respon imun
terhadap infeksi tersebut dengan menunjukan respon imunitas yang ditunjukan dengan adanya
peningkatan leukosit.. Hal ini dapat terlihat pada pemeriksaan diff count yang menunjukkan peningkatan
pada sel.
Pertanyaan soal : sel Apakah yang menunjukkan peningkatan pada kondisi diatas?
a. Monosit
b. Neutrofil segmen
c. Eosinofil
d. Basofil
e. Limphosit

Anda mungkin juga menyukai