Anda di halaman 1dari 3

Ketentuan PBJ Satuan Pendidikan sesuai Permendikbudristek 18 Tahun 2022

Pasal 10:
Dalam melaksanakan PBJ Satuan Pendidikan, setiap pelaku PBJ Satuan Pendidikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 bertanggung jawab untuk:
a. melaksanakan PBJ Satuan Pendidikan sesuai dengan prinsip PBJ Satuan Pendidikan;
b. bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga kerahasiaan informasi yang menurLlt
sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan dalam PBJ Satuan
Pendidikan;
c. tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang mengakibatkan
persaingan usaha tidak sehat dalam PBJ Satuan Pendidikan;
d. menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan
kesepakatan PBJ Satuan Pendidikan;
e. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan pihak yang terkait, baik
secara langsung maupun tidak langsung, yang berakibat persaingan usaha tidak sehat
dalam PBJ Satuan Pendidikan;
f. menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran keuangan Satuan Pendidikan;
dan
g. menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dalam PBJ
Satuan Pendidikan.

Pasal 21:
PBJ Satuan Pendidikan selesai dilaksanakan setelah kesepakatan telah dilaksanakan oleh
Pelaku PBJ Satuan Pendidikan.

Pasal 23:
1. PBJ Satuan Pendidikan dilaksanakan melalui Sistem Informasi Pengadaan Satuan
Pendidikan.
2. PBJ Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan terhadap
barang/jasa Satuan Pendidikan yang memiliki kriteria sebagai berikut:
a. standar atau dapat distandarkan;
b. memiliki sifat risiko rendah; dan
c. harga sudah terbentuk di pasar.
3. Standar operasional penyelenggaraan Sistem Informasi Pengadaan Satuan Pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal.

Untuk memahami pertanggungjawaban pada proses PBJ secara menyeluruh, silakan


dapat membaca ketentuan mengenai PBJ Satuan Pendidikan secara menyeluruh pada
Permendikbudristek 18 Tahun 2022.

Ketentuan pengadaan barang jasa yang dapat berlaku dalam wilayah Satuan Pendidikan
terkait (peraturan daerah, dan seterusnya)
Jika berbelanja dengan sumber dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang,
mengikuti ketentuan maksimal nominal belanja yang berlaku sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015

Pasal 24
Pemberian bantuan sarana/prasarana kepada penerima Bantuan Pemerintah dapat diberikan
dalam bentuk: uang atau barang.

Pasal 25
1. Bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
huruf a, diberikan dengan ketentuan :
a. Barang bantuan dapat diproduksi dan/ atau dihasilkan oleh penerima bantuan;
atau
b. Nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
yang dapat dilaksanakan oleh penerima bantuan.
2. Pemberian bantuan sarana/prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan
secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening penerima bantuan
sarana/prasarana melalui mekanisme LS.
3. Pembayaran ke rekening penerima bantuan sarana/prasarana sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1) huruf b, dapat dilakukan sekaligus.
Jika berbelanja pada platform SIPLAH, maka mengikuti ketentuan PMK 58 tahun 2022 tentang
Penunjukkan Pihak Lain sebagai Pemungut Pajak dan Tata Cara Pemungutan, Penyetoran,
dan/atau Pelaporan Pajak yang Dipungut oleh Pihak Lain atas Transaksi Pengadaan Barang
dan/.jasa Melalui Sistem Informasi Pengadaan Pemerintah
● Pasal 5 ayat 1, “ Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Rekanan sehubungan
dengan transaksi: penjualan barang, penyerahan jasa; dan/atau persewaan dan
penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, yang dilakukan melalui Pihak
Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan terutang Pajak Penghasilan Pasal 22.”
● Pasal 7 ayat 1, “Atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh
Rekanan yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan,
terutang Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah.”
● Pasal 10 ayat 5 huruf a, “Dokumen tagihan merupakan Dokumen yang dipersamakan
dengan bukti pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan transaksi
penjualan barang, penyerahan jasa, dan/atau persewaan dan penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta.”
● Pasal 10 ayat 5 huruf b, “Dokumen tagihan merupakan dokumen tertentu yang
kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak atas setiap penyerahan Barang
Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang dilakukan oleh Rekanan.”

Anda mungkin juga menyukai