Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN SIDANG PLENO

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................i
BAB I....................................................................................................................................................1
TEKNIK PERSIDANGAN.................................................................................................................1
1.1 Umum...................................................................................................................................1
1.2 Persidangan..........................................................................................................................1
1.3 Putusan Persidangan...........................................................................................................1
1.4 Subjek Persidangan.............................................................................................................2
1.5 Objek Persidangan..............................................................................................................3
1.6 Predikat Persidangan..........................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................5
PRESIDIUM SIDANG........................................................................................................................5
2.1 Ketukan Palu Sidang...........................................................................................................5
2.2 Protokol Persidium..............................................................................................................5
2.3 Melakukan Lobbying..........................................................................................................7
2.4 Pembahasan AD ART.......................................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
3.1 Menutup Sidang Pleno......................................................................................................11

i
1

BAB I

TEKNIK PERSIDANGAN
1.1 Umum
A. Nama Persidangan
Sidang ini bernama Sidang Pleno Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Mardira
Indonesia yang merupakan salah satu jenis pengambilan keputusan yang berlaku di
Badan Eksekutif Mahasiswa.
B. Waktu Persidangan
Merupakan waktu pelaksanaan Sidang Pleno yang telah disepakati Bersama.
C. Tempat Persidangan
Merupakan tempat pelaksanaan Sidang Pleno dapat diselenggarakan di lingkungan
kampus maupun luar lingkungan kampus STMIK Mardira Indonesia

1.2 Persidangan
A. Kuorum Persidangan
1. Kuorum dimulainya persidangan adalah 1/3 dari jumlah peserta Sidang Pleno
BEM STMIK Mardira Indonesia
2. Kuorum untuk pengambilan Keputusan dalam Sidang Pleno BEM STMIK
Mardira Indonesia adalah ½ dari jumlah peserta.
3. Jika tidak mencapai kuorum maka kesepakatan selanjutnya melalui kesepakatan
sidang.
B. Dimulainya Persidangan
1. Telah tercapainya kuorum dimulainya sidang.
2. Apabila kuorum tidak tercapai, siadng ditunda maksimal 2x15 menit setelah itu
sidang dapat dimulai kembali.
3. Apabila setelah ditunda sidang belum juga tercapai kuorum maka sidang dapat
segera dimulai dengan kesepakatan forum.

1.3 Putusan Persidangan


A. Kategori Putusan
1. Bentuk – bentuk putusan Sidang Pleno BEM STMIK MArdira Indonesia adalah
keputusan, ketetapan, dan rekomendasi.
2. Keputusan Sidang Pleno BEM STMIK Mardira Indonesia adalah keputusan yang
mengikat ke dalam persidangan

1
2

3. Ketetapan Sidang Pleno BEM STMIK Mardira Indonesia adalah putusan yang
mengikat keluar dan ke dalam persidangan
4. Rekomendasi Sidang Pleno BEM STMIK Mardira Indonesia adalah putusan yang
tidak mengikat dan ditujukan kepada pihak – pihak tersebut.
B. Mekanisme Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan putusan diusahakan dengan asas musyawarah untuk mufakat
2. Apabila point 1 tidak tercapai maka sidang ditunda 5 menit untuk mengadakan
lobby, setelah itu sidang dimulai kembali untuk mengambi keputusan secara
musyawarah mufakat
3. Apabila point 2 tidak tercapau maka sidang ditunda 5 menit unutk persiapan
pemungutan suara
4. Setalah point 3 tercapai, maka pengambilan keputusan dapat dilakuakn secara
pemungutan suara (voting).

1.4 Subjek Persidangan


Subjek persidangan adalah orang yang akan mengikuti persidangan. Persidangan akan

dipimpin oleh 3 presidium sidang yang dapat dipilih dan dan oleh peserta sidang. Lalu

diikuti oleh peserta sidang atau peserta siding pleno. Di balik itu, juga ada panitia yang

menyiapkan detail acara Sidang Pleno.

A. Jumlah Presidium Sidang

Dalam mubes, dibutuhkan preisidium sementara dan presidium tetap/sidang.

Presidium sementara, jumlahnya 3 orang, bertugas untuk memimpin jalannya

persidangan yang membahas tentang TATIB MUBES (Tata Tertib Musyawarah

Besar). Atau tata tertib persidangan. Sekaligus memimpin untuk menentukan siapa

yang akan menjadi presidium tetap/sidang. lalu apabila telah terpilih 3 orang untuk

menjadi presidium tetap, maka acara sidang yang sesungguhnya bisa dimulai.

2
3

Presidiumnya 3 orang, tentu ada job masing-masing. Berikut ini uraiannya:

PRESIDIUM POSISI KETERANGAN


Membuka dan menutup
sidang,
Presidium I – Pimpinan
Tengah Membuat keputusan,
Sidang
Mengontrol peserta
sidang agar tertib.
Menulis opsi yang
Duduk sebelah kanan masuk dari peserta,
Presidium II
pimpinan sidang Menggantikan pimpinan
sidang apabila kelelahan.
Mencatat segala
masukan dari peserta
dan perubahan yang
terjadi di naskah (naskah
Duduk sebelah kiri
Presidium III yang dikaji ditampilkan
pimpinan sidang
di layar dan diedit secara
langsung),
Menyimpulkan hasil
sidang.

1.5 Objek Persidangan


Objek persidangan adalah bahan yang akan dikaji. Biasanya adalah naskah LPJ

(Laporan Pertanggung Jawaban), AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga),

berkas-berkas pemilu, dll.

1.6 Predikat Persidangan


Yang dimaksud predikat adalah mengenai teknis persidangan. Terdapat MC yang

memandu acara.

3
4

Berikut ini contoh susunan acara.

RUNDOWN ACARA SIDANG MUBES

WAKTU KETERANGAN

07.30-08.00 Registrasi

08.00-08.10 Pembukaan oleh MC

Menyanyikan lagu Indonesia Raya


08.10-08.20
(bisa ditambah MARS Organisasi)

08.20-08.35 Sambutan oleh Dewan Formatur

08.35-08.50 Sambutan oleh Pembina Organisasi

08.50-09.00 Doa (agar acara lancar)

Acara Inti (diserahkan kepada

09.00-15.00 Presidium Sementara, lalu ke

Presidium Sidang)

Penutup (biasanya ditambah doa lagi


15.00-15.10
untuk ketua terpilih)

4
5

BAB II

PRESIDIUM SIDANG
2.1 Ketukan Palu Sidang
Siapkan palu dan alas palunya. Untuk ketukan-ketukan saat persidangan :

A. Satu kali ketukan


 Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang dari presidium 1 ke 2 atau
sebaliknya
 Mengesahkan kesepakatan dan keputusan peserta sidang poin per poin atau
ayat per ayat
 Menskorsing sidang dan mencabut kembali skorsing sidang (biasanya 2x1
menit untuk lobbying, dll)
 Mencabut kembali atau membatalkan ketukan sebelumnya yang dianggap
keliru
B. Dua kali ketukan
 Menskorsing dan mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama
(biasanya 2x30 menit untuk istirahat, sholat, makan dll)
 Peninjauan kembali (PK)
C. Tiga kali ketukan
 Membuka dan menutup agenda sidang
 Mengesahkan keputusan akhir hasil sidang
D. Banyak ketukan
 Untuk mengamankan acara sidang yang dianggap ricuh/chaos dipenuhi oleh
para pendebat kusir/pendebat ulung.
 Untuk menenangkan audiens atau peserta sidang.
2.2 Protokol Persidium
Bagaimana cara membuka agenda sidang. Bagaimana contoh cara membahasnya.
Bagaimana bila ada interupsi, dll. Berikut contoh kalimat yang dipakai oleh presidium
sidang

5
6

A. Membuka sidang oleh presidium sementara untuk pembahasan tatib mubes

“Assalamualaikum wr wb. Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim,

tepat pada pukul xx.xx, maka sidang musyawarah besar organisasi xxxx tahun

xxxx, saya nyatakan dibuka” Tok… tok… tok… (ketukan palu 3x)

B. Memasuki Pokok Pembahasan Sidang

“Pada hari ini, saya akan memimpin jalannya sidang untuk pembahasan tata

tertib mubes organisasi xxxx hingga akhir. Saya harap para peserta mengikuti

jalannya sidang dengan tertib. Silakan dibuka naskah tata tertib mubesnya”.

C. Lalu baca naskah tatib dan dibaca sesuai judul. Poin per poin. Contohnya:

6
7

“TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR (MUBES) ORGANISASI XXXX”

Tanyakan terlebih dahulu kepada khalayak audiens mengenai Pembahasan

ingin per bab, per ayat, atau poin per poin.

- Presidium melihat ke peserta, mungkin ada yang mengacungkan tangan

untuk mengusulkan sesuatu.

Apabila ada usulan,

- “Iya, silakan saudara xxxx untuk menyampaikan pendapatnya”.

Pastikan ketahui namanya. jikalau belum tahu, maka minta dia untuk

menyebutkan namanya terlebih dahulu. Pemimpin yang baik harus mengenal

anggotanya.

Apabila sudah ada peserta yang menyampaikan pendapat,

- “Terima kasih atas usulannya. Mungkin ada usulan lain?”

Tawarkan usulan lain. Kalau masih diam dan hening, tawarkan sampai 3 kali.

Kalau ada yang jawab: Tidak Pim. Maka bisa dilanjutkan dengan,

- “Baik, karena tidak ada usulan lain, maka saya ajukan usulan dari mas

xxx mengenai perubahan tentang yyyy menjadi zzzz. Apakah bisa

disepakati?”

Lalu audiens menjawab, “Sepakaaat”.

- Maka presidium mengetuk palu 1 kali, sebagai tanda telah disepakati

atas perubahan yang terjadi.

Begitu seterusnya. Pembahasan bisa per bab, per ayat, bahkan poin per poin.

2.3 Melakukan Lobbying


Saat sidang berlangsung, biasanya akan ada perbedaan pendapat. Dan ini hal baik.
Menandakan bahwa para peserta sidang adalah orang-orang yang kritis dan peduli
dengan organisasi yang disampaikan oleh para peserta sidang lainnya.
7
8

A. Proses Penguatan
Misal. Ada usulan pertama dari saudara X, dan ada usulan kedua dari Y.
Ditawarkan bagaimanapun, tidak menemui kata sepakat/mufakat. Maka yang
selanjutnya dilakukan adalah penguatan pendapat.

Pimpinan sidang bisa menawarkan,

- “Silakan, kepada para peserta sidang, mungkin ada yang mau memberi

penguatan atas usulan pertama.”

Penguatan dilakukan 3 kali dan orang yang berbeda. Hal ini untuk memberi

keyakinan kepada para peserta lain bahwa usulan tersebut itu bagus. Apabila

setelah penguatan masih terjadi deadlock dan tidak mendapatkan kesepakatan.

Maka jalan terakhir adalah lobbying.

B. Proses Lobbying
Lobbying merupakan bentuk kompromi atau diskusi untuk menyelesaikan
perbedaan pendapat yang terlalu banyak dan belum mendapatkan kesepakatan
Biasanya dalam proses lobbying, para pemberi usulan yang terkena deadlock,
diminta untuk diskusi di luar ruangan. Diberi waktu sekian menit untuk
menyelesaikan perbedaan.

Pimpinan sidang pleno bisa mengucapkan kalimat seperti ini,

- “Baik, karena belum mendapatkan kesepakatan setelah proses

penguatan, maka selanjutnya kita masuk ke tahap lobbying. Silakan kepada

saudara A dan saudara B untuk melakukan proses lobbying diruangan yang

telah disediakan selama 1x2 menit.”

Tok. Ketuk palu 1 kali.

Saudara A dan saudara B memasuki ruangan yang telah disediakan, bersama


Presidium 2 sebagai saksi. Setelah lobbying selesai, maka presidium 2
menyampaikan hasil. Kalau didapatkan hasil dan kesepakatan oleh kedua belah

8
9

pihak, maka Alhamdulillah. Dan sebaliknya apa bila tidak tercapai sepakat/mufakat
maka keputusan melalu voting.

Pimpinan sidang bisa berbicara seperti ini,

- “Baik, terima kasih presidium 2 atas laporan lobbyingnya. Jadi, masih

belum didapatkan kesepakatan melalui proses lobbying. Maka

dilanjutkan pada proses terakhir, yaitu voting. Voting dilakukan secara

terbuka. Peserta silakan mengacungkan tangan pada pilihan usulan yang

dikehendaki. Tidak diperkenankan mengacungkan tangan 2 kali. Mohon

kesediaannya untuk patuh pada tata tertib.”

C. Voting

Lalu sampaikan usulannya dan hitung jumlah orang yang sepakat dengan masing-
masing usulan.

D. Peninjauan Kembali
Ada hal-hal yang luput, atau pasal yang ingin diubah oleh peserta. Padahal pasal
tersebut sudah dibahas. Maka usulan atau pendapat tersebut bisa disampaikan saat
proses PK (Peninjauan Kembali).
Presidium:

- “Naskah tata tertib mubes sudah kita bahas hingga pasal terakhir.

Mungkin di antara para peserta, ada yang ingin mengajukan PK atau

peninjauan kembali?”

Jika ada yang meminta PK, harus dilakukan. Naskah hanya bisa di-PK 1 kali. jika
sudah PK hingga pasal terakhir, tidak boleh di-PK lagi.

E. Membacakan Hasil Sidang

“Akhirnya kita sudah selesai membahas tata tertib mubes. Mohon dipatuhi dan

dilaksanakan sebaik mungkin untuk pelaksanaan mubes tahun ini. Mohon

kepada presidium 2 untuk menyiapkan SK atau surat keputusan”.


9
10

Biasanya sudah disiapkan SK oleh presidium 2 beserta panitia. Naskah


pembahasan dicetak bersama dengan SK-nya. Setelah SK tercetak, lalu presidium
sidang membacakan. Kemudian ketiga presidium tanda tangan di SK.

F. Selesai. Acara selanjutnya adalah pemilihan Presidium Tetap. Presidium tetap


diusulkan oleh para peserta. Dan yang menjadi presidium tetap harus bersedia dan
sekiranya bisa memandu jalannya acara dengan baik. Dan Presidium tetap juga
ada SK-nya.
G. Pengalihan Pimpinan Sidang
Setelah mendapatkan presidium tetap, maka presidium sementara
menyerahkan posisinya kepada presidium tetap.

“Dikarenakan tugas saya sebagai presidium sementara telah selesai, maka

agenda selanjutnya akan saya serahkan kepada presidium tetap”. Tok. Ketukan 1

kali.
Presidium sementara meninggalkan tempat. Presidium tetap menempati kursi
presidium.
Lalu presidium tetap menyampaikan ucapan,

- “Terima kasih. Pimpinan sidang saya ambil alih”.

2.4 Pembahasan AD ART


Berjalan seperti sidang sebelumnya. Pakai ketukan palu. Dibahas pasal per pasal. Poin
per poin. Dalam ART, ada pembahasan mengenai kriteria ketua organisasi dan cara
pemilihannya. Maka lakukan pemilihan ketua organisasi/HMP/HMJ/BEM yang baru
berdasarkan ART yang telah disepakati. ini juga ada SK-nya. Biasanya mekanisme
pemilihannya terlampir di lampiran 1.

10
11

BAB III

PENUTUP
3.1 Menutup Sidang Pleno

“Alhamdulillahirobbilalamin. Akhirnya setelah kita bermusyawarah selama xx

hari xx malam ini, telah kita dapatkan beberapa hal yang penting dalam

organisasi kita, yaitu penerimaan LPJ Organisasi xxxx Periode 20xx, AD/ART

Organisasi xxxx Periode 20xx, mendapatkan ketua organisasi xxxx periode

20xx beserta dewan penasehatnya. "

Sampaikan juga:

"Semoga, hal-hal yang kita diskusikan, peluh keringat kita selama mubes ini

memberikan hasil yang baik untuk kebaikan organisasi kita depannya. Kami

harap, ketua baru dapat menjalankan amanah dengan baik. Maka dari itu, saya

dan kedua rekan saya selaku presidium sidang, mohon pamit undur diri. Mohon

dimaafkan atas salah-salah kata dan tindakan selama acara mubes berlangsung.

Terima kasih atas kesempatan dan kepercayaannya. Semoga kita sukses selalu.

Wassalamualaikum wr wb”.

3.2 Lain – Lain


1. Hal – hal yang belu terdaftar dalam pedoman ini akan diatur kemudian
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai dengan selesainya
Sidang Pleno BEM STMIK Mardira Indonesia

11

Anda mungkin juga menyukai