Anda di halaman 1dari 30

Kebutuhan Survai jembatan

Dan prinsip dasar pemilihan jembatan

KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK 3
Dian Laksita Adhitama (21010119130094)​ Muhammad Farhaan K. (21010119130133)​
Atha Akbar Herianto (21010119130119)​ Sifa Nur Wahid (21010119130057)​
Yesaya Alvin Kriscahyadi (21010119130131)​ Rifqi Iqbal Zulfahmi (21010119130072)​
Nathaniel Wijaya (21010119130091)​ Priyo Purwantoro (21010118130135)​
Evi Herniyati (21010119130059)​ Don Palulu (21010119120040)​
Ardhy Permana Ramadhan (21010119130118)​ Apryanus Yepta (21010119140173)​
Viktor Mahendra Pandunusa (21010119140168)​ Farid Lanuma Afriadi (21010119130078)​
Yusuf Adam Mudhofar (21010119130123)​ Feri Ardiansyah (21010119120026)​
Rafli Arnanda B. (21010119140103)​ Mukhamad Feri Setiawan (21010119120051)​
Shafira Diva Alifah (21010119130075)​ Antonius Henry Eka Susanto (21010117140093)​
Muhammad Rizkivano Akbar (21010119120015)​ Jonathan Tanudjaya (21010119120019)​
Aziz Tri Winarno (21010119130063)​ Muhammad Noordhien (21010119140180)​
Arif Setiawan (21010119120017)​ Muhammad Farrel M.D.A. (21010119140167)​
Azhar Dhiya Ulhaq (21010119130136)​ Rayhan Dhany Rahardian (21010119140148)​
Muhammad Toha Sitanggang (21010119120004)​ Reza Afif Nur Hidayat (21010119130144)​
POKOK BAHASAN

Kebutuhan PRINSIP DASAR


01 Survai 02 PEMILIHAN
jembatan JEMBATAN
KEBUTUHAN
Survai
JEMBATAN
TAHAPAN PERENCANAAN JEMBATAN
01
Pada pelaksanaan survai ini meliputi pencatatan
seluruh data fisik jembatan lama dan kondisi sungai
sebagai berikut :
1. Mengumpulkan dan mereview data-data lokasi
pekerjaan dan situasinya
2. Menyiapkan peta dasar yang berupa peta
topografi dan peta-peta pendukung lainnya.
3. Mengumpulkan dan mereview data lalu lintas.
4. Mempelajari dan menganalisa data curah hujan.
5. Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar
pada daerah rencana jembatan.
6. Mengumpulkan informasi lokasi sumber

Survai
material.
7. Mengumpulkan data harga satuan material,
upah buruh, biaya pembebasan lahan dan

PENDAHULUAN
sebagainya.

Data ini dikumpulkan selengkap mungkin untuk setiap


jembatan. Dalam hal data yang dikumpulkan kurang
lengkap, maka kelengkapan data harus diperoleh dari
data sekunder atau unit yang terkait.
02 Survai ini meliputi ;
1. Pengukuran poligon
2. Pengukuran situasi jembatan
3. Potongan melintang dan memanjang jalan atau
rencana as jembatan
4. Potongan melintang dan memanjang sungai
5. Pemasangan patok ukur /CP (Control Point) dan
patok titik tetap utama/BM (Bench Mark)

Survai Hasil analisa survai topografi tentunya sangat


diperlukan untuk mengetahui pemilihan lokasi, posisi,

TOPOGRAFI panjang, dan bentang jembatan.


OUTPUT Survai TOPOGRAFI

PETA TOPOGRAFI
03
Penyelidikan hidrologi adalah untuk memperoleh data
karakterstik sungai dan cuaca / iklim yang meliputi :
1. Mangamati muka air banjir yang pernah terjadi,
muka air normal dan kecepatan air.
2. Mengamati sifat aliran dan benda hanyut yang
terbawah air
3. Mengamati kondisi lereng dan stabilisasinya
termasuk vegetasi yang ada pada lereng.

Tujuan analisa hidrologi adalah :


1. Menghitung debit banjir rencana selama periode

Survai 50 tahun
2. Menghitung tinggi muka air banjir dan
dibandingkan dengan data banjir lapangan

HIDROLOGI 3. Menghitung
kecepatan air
scouring/penggerusan akibat

4. Untuk menentukan elevasi perletakan jembatan


dan rencana bentang
04 Penyelidikan tanah di lapangan dan laboratorium
dilakukan untuk memperoleh kondisi tanah pada
rencana telapak pondasi dan pilar jembatan berupa
kedalaman tanah keras, jenis dan tekstur tanah,
kekuatan struktur/daya dukung melalui kegiatan
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan test sondir/test pit
2. Pelaksanaan test boring untuk mengambil

PENYELIDIKAN
contoh tanah dan uji SPT
3. Pengamatan struktur tanah, karakteristik, warna
dan tipe tanah

TANAH
4. Analisa Lab untuk mengetahui index properties
tanah dan karakteristik tanah
OUTPUT PENYELIDIKAN TANAH

HASIL UJI SONDIR


05 Survai lalu lintas bertujuan untuk mengetahui jumlah
satuan motor penumpang (SMP) dari lalu lintas harian
rata-rata (LHR) yang melintas pada ruas jalan lokasi
rencana jembatan di bangun. Selain itu data lalu lintas
dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan
estimasi atau prediksi jenis kendaraan yang sesuai
dalam penentuan kelas jembatan dan pembebanan
jembatan.

Survai LALU Adapun standard perhitungan harus merujuk Manual


Kapasitas Jalan Indonesia, 1997 (MKJI) dan Pedoman

LINTAS
pencacahan survai lalu lintas secara manual Pd T-19-
2004-B.
OUTPUT survai lalu lintas

FORMULIR SURVAI LALU LINTAS


06 Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data geologi
dan data historis tanah serta penggambaran peta
geologi, dan prospek fisis.

Dengan tujuan yaitu didapatkan pemilihan lokasi dan

PENYELIDIKAN posisi jembatan, tapak struktur dari Bangunan bawah.

GEOLOGI
OUTPUT PENYELIDIKAN GEOLOGI

PETA GEOLOGI
07 Pada tahapan ini dilakukan survai kondisi dan rencana
yang akan datang untuk lebar, ketinggian, kebebasan
ruang, struktur perlintasan, penampang memanjang

Survai
dsb dari perlintasan jalan maupun jalan rel.

Dengan tujuan yaitu didapatkan pemilihan panjang

PERLINTASAN
jembatan, jarak antar bentang, ruang bebas, dan
metoda pelaksanaan konstruksi.

JALAN
08 Pada tahapan ini dilakukan pencatatan gempa,
kerusakan yang diakibatkan gempa serta pengukuran
ground micro tremor.

Dengan tujuan yaitu didapatkan koefisien gempa


rencana.

Penyelidikan
gempa bumi
09 Pada tahapan ini dilakukan survai pencatatan
pengamatan meteorologi yang berupa kecepatan
angin, temperatur, salju, iklim.

Dengan tujuan yaitu didapatkan penetapan variasi


temperatur, beban angin dan salju. Selain itu dapat

SURVAI ditentukan pemilihan pelindung, material, metode dan


perioda pelaksanaan konstruksi yang tepat.

METEOROLOGI
OUTPUT survai METEOROLOGI

PETA KECEPATAN ANGIN


TAHAP DETAIL ENGINEERING DESIGN

Setelah semua data yang diperlukan untuk kegiatan perencanaan telah lengkap, maka
dilanjutkan ke tahapan penyusunan Draft Desain yang nantinya akan menjadi data
perencanaan / Detail Engineering Design (DED) dalam hal ini, penentuan jenis dan tipe
jembatan, kelas jembatan, panjang bentang jembatan, lebar jembatan, penentuan
dimensi abutment dan pilar jembatan, jenis pondasi jembatan, dan perhitungan struktur
jembatan berdasarkan data-data lapangan yang ada. Setelah berdasarkan hasil
perhitungan memenuhi syarat-syarat keamanan dan standar yang berlaku, maka
dilakukan penggambaran detail struktur jembatan baik bangunan atas, bangunan
bawah, pondasi, dan bangunan pelengkap jembatan. Setelah penggambaran selesai
dilakukan proses perhitungan kuantitas atau volume pekerjaan untuk disusun menjadi
rencana anggaran biaya berdasarkan standar analisa pekerjaan dan dengan
menggunakan harga satuan berdasarkan Harga Satuan Patokan Setempat yang sesuai
dengan lokasi rencana jembatan direncanakan.
PRINSIP DASAR
PEMILIHAN
JEMBATAN
PRINSIP PERANCANGAN JEMBATAN

Kekuatan & Stabilitas Kemudahan


Struktur Pelaksanaan

Kenyamanan & Ekonomis


Keamanan
PRINSIP PERANCANGAN JEMBATAN

Keawetan & Kelayanan


Jangka Panjang Estetika
FAKTOR PEMILIHAN TIPE JEMBATAN

Volume & Ketersediaan


karakteristik lalu material dan dana
lintas Sifat sungai dan
material dasar
sungai

Lama waktu Kondisi fisik


pelaksanaan lingkungan jembatan
FAKTOR PEMILIHAN TIPE JEMBATAN

Ketersediaan sumber Pertimbangan biaya


daya & SDM (aspek ekonomis)
Kebutuhan ruang
bebas perlintasan

Kondisi klimatologis Kondisi strategis


FAKTOR PEMILIHAN TIPE JEMBATAN

Kondisi hidraulik Panjang jembatan

Kondisi tanah dan


pondasi

Beban hidup Penampilan (aspek


jembatan estetika)
Prinsip dasar pemilihan jembatan

Biaya Minimum Memenuhi


(Konstruksi, Standar dan
Pemeliharaan, Spesifikasi yang
dan Operasi) dipersyaratkan
PRINSIP DASAR PEMILIHAN JEMBATAN
Prinsip – Beton Bertulang
Konvensional
1.Cukup tempat untuk perancah.
2.Cukup waktu untuk jadual pelaksanaan
3.Bentang < 20.00 m
4.Tinggi Pilar + 1/3 kedalaman pondasi <
Memenuhi Baja Komposit
15.00 meter.
5.Daya dukung tanah permukaan > 0.50 syarat ?
kg/cm2

Memenuhi • Jika sudut menceng


Prinsip – Beton Bertulang syarat ? (skew) < 50 derajat
Prategang • Bentang < 60.00 meter

1.Jika sudut menceng


(skew) > 50 derajat Beton Kotak Prategang
Memenuhi
2.Bentang < 30.00 meter atau Non Komposit
syarat ?

A
PRINSIP DASAR PEMILIHAN JEMBATAN
A
Jembatan Gelagar
• Jika Bentang Memenuh Beton Prategang
tunggal > 60.00 i syarat ?
meter
Memenuh • Jika H’> 15,00 m
Rangka Baja atau i syarat ? • Daya dukung
Jembatan Lengkung tanah < 0,50
• Jika Bentang2> kg/cm2
60.00 meter Jembatan
• H’= tinggi pilar + Memenuh
1/3 kedalaman
Gelagar Baja
pondasi. i syarat ?
• Jika Bentang >
Memenuh 80,00 m
Struktur Bebas dengan i syarat ?
bentang 1,00~1,50 H’
• Jika H’< 15,00 m
• Bentang > 20,00m Jembatan
Memenuh
i syarat ? Rangka Baja
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai