0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
74 tayangan4 halaman
Surat edaran Walikota Metro mengenai pelaksanaan Program Kampung Iklim (ProKlim) di Kota Metro pada tahun 2023. Surat edaran ini menginstruksikan kepala OPD dan lurah di Kota Metro untuk memastikan setiap kelurahan memiliki minimal satu kampung yang memenuhi kriteria ProKlim, termasuk melaksanakan program pengurangan emisi, pendidikan lingkungan, dan penghijauan.
Surat edaran Walikota Metro mengenai pelaksanaan Program Kampung Iklim (ProKlim) di Kota Metro pada tahun 2023. Surat edaran ini menginstruksikan kepala OPD dan lurah di Kota Metro untuk memastikan setiap kelurahan memiliki minimal satu kampung yang memenuhi kriteria ProKlim, termasuk melaksanakan program pengurangan emisi, pendidikan lingkungan, dan penghijauan.
Surat edaran Walikota Metro mengenai pelaksanaan Program Kampung Iklim (ProKlim) di Kota Metro pada tahun 2023. Surat edaran ini menginstruksikan kepala OPD dan lurah di Kota Metro untuk memastikan setiap kelurahan memiliki minimal satu kampung yang memenuhi kriteria ProKlim, termasuk melaksanakan program pengurangan emisi, pendidikan lingkungan, dan penghijauan.
Kepada Yth, Kepala OPD Se-Kota Metro Lurah Se-Kota Metro di METRO
SURAT EDARAN Nomor :
TENTANG
PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUNG IKLIM (PROKLIM) DI KOTA
METRO 2023
Dasar : 1. Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2020 tentang
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan; 2. Menteri Lingkungan dan Kehutanan Nomor P.84/ MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim; 3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.60/MenLHK-Setjen/2015 tentang Peran Masyarakat dan Pelaku Usaha dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutan (Berita Negara RI Tahun 2015 No.1889); 4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan Nomor P.33/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim; 5. Perubahan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republic Indonesia Nomor P.84/MENLHK- SETJEN/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim; 6. Peraturan Direktur Jenderal Perhitungan Sosial Dan Kemitraan Lingkungan Nomor P.23/PSKL/SET/PSL3/12/2016 tentang Pedoman Peran Pelaku Usaha Dalam Pelaksanaan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan; 7. Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Nomor P5/PP1/SET/KUM 1/12/2017 tentang Pedoman Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Untuk Aksi Mitigasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat. 8. Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Nomor P4/PP1/API/PPI.0/3/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Kampung Ilkim.
Berdasarkan hal tersebut di atas, mengingat perubahan iklim
adalah masalah global yang berpengaruh di seluruh dunia, termasuk kota Metro. Salah satu upaya pengendalian perubahan iklim adalah membentuk gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat. Gerakan Program Kampung Iklim (ProKlim) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan dampaknya, serta mengambil tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, untuk menjamin
pelaksanaan ProKlim dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, maka diharapkan kepada Pemerintah di lingkungan Kota Metro agar melaksanakan sebagai berikut:
1. Terdapat minimal satu kampung di setiap kelurahan di Kota
Metro untuk memenuhi kriteria ProKlim. Sehingga minimal terdapat 22 (dua puluh dua) kampung di Kota Metro yang berpartisipasi dalam pelaksanaan komponen kegiatan Program Kampung Iklim (ProKlim) yang meliputi upaya adaptasi, mitigasi, dan aspek yang mendukung berkelanjutan pelaksanaan pengendalian perubahan iklim di tingkat lokal;
2. Terdapat minimal satu progam pengurangan emisi gas rumah
kaca yang diimplementasikan oleh masyarakat setempat. Misalnya, program penggunaan energi terbarukan atau pengurangan sampah;
3. Minimal 50% dari rumah tangga di kampung tersebut telah
menerapkan tindakan pengurangan emisi gas rumah kaca. Misalnya, dengan mengurangi penggunaan listrik atau menanam pohon di sekitar rumah;
4. Terdapat minimal satu tempat pengolahan sampah yang ramah
lingkungan di kampung tersebut. Misalnya, tempat pembuatan pupuk dari sampah organik; 5. Terdapat minimal satu tempat pendidikan lingkungan di kampung tersebut. Misalnya, taman edukasi lingkungan atau pusat informasi lingkungan.
6. Terdapat minimal satu program penanaman pohon atau kegiatan
konservasi lingkungan yang diimplementasikan oleh masyarakat setempat. Misalnya, program penanaman pohon di sekitar kampung atau pengelolaan lahan pertanian yang ramah lingkungan.
Demikian surat edaran ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan
dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
WALIKOTA METRO
dr. WAHDI. Sp.OG (K)
Tembusan : Yth. 1. Gubernur Provinsi Lampung 2. Arsip