Anda di halaman 1dari 4

Lengkara mengusap kedua lengannya yang terasa ngilu karena

hembusan angin malam.Hawa dingin seolah menusuk ke dalam


tulang,apalagi ketika rintik hujan mengenai permukaan
kulitnya.Rambutnya yang panjang terlihat lepek karena terkena
cipratan air hujan.Tangan kirinya naik,menyisir rambut yang
berantakan karena tadi sempat berlarian dari toko buku.Sementara
tangan kanannya menggenggam ponsel yang baru saja ia nonaktifkan.

KAK ASLAN
online
Lengkara:Kak hujan,jemput gue dikafe deket toko buku.
Kak Aslan:Mandiri napa,lo kira lo doang yang punya kesibukan.

MASNAKA
online
Lengkara:Hujan ka,jemput gue dikafe yang sering kita datengin.
Masnaka:Gue Sibuk.
Lengkara:Gue takut sendirian disini.
Masnaka:Gak Usah Alay,pulang sendiri lo

Geo
online
Lengkara:Ge,jamput gue bisa dikafe serein?
Geo:Maaf kar,gue masih diluar kota sama Deo dan Prima.
Lengkara:Oh,it’s okay,have fun,Ge.

Sekala
online
Lengkara:Kala,jemput gue bisa gak?

~
Terakhir,gadis itu menghubungi sekala.Namun,tak ada jawaban dari
laki-laki itu.Pada malam yang dingin itu,Lengkara berdiri sendirian
didepan kafe yang sudah tutup dipinggir jalan.Matanya menatap
kosong jalanan basah dihadapannya.Rintik hujan yang semakin deras
membuat hawa disekitarnya semakin dingin.
Sudah setengah jam ia berdiri disana dan sama sekali tak ada
yang menjemput.Tubuh gadis itu mulai menggigil.Ia melirik jam
tangan anti air di lengannya,sepuluh menit lagi waktu mununjukan
pukul 00.00. Ia menghela napas pelan.Embusan napas hangat bagai
asap tipis keluar dari mulutnya.
Mata gadis itu kembali bergerilnya mencari transportasi apa
yang kira-kira bisa ia gunakan untuk pulang.Matanya memicing
begitu melihat sebuah taksi datang dari kejauhan di seberang
jalan.Dengan segera,gadis itu bergerak dari tempat itu dan
mengangkat tangannya tinggi-tinggi untuk memanggil taksi
itu.Lengkara menghela napas lega ketika taksi itu berhenti diseberang
jalan.Ia tersenyum tipis dan menaikkan tudung hoodie-nya.
Ya,ia harus menyeberang.

~
Malam itu,tepat pukul 00.00,grup chat SMA Vandalas digemparkan
oleh sebuah berita.
Grup SMA Valandas
Mumu,Dirzan,Adel,...

Mumu
Gila ada kecelakaan deket rumah gue
Dirzan
Tengah malam gini?
Adel
Kecelakaan bagaimana?
Masnaka
Dimana?
Mumu
Simpang empat depan kafe serein
Geo
Serius lo?!
Mumu
Apa faedahnya gue bohong!
Naila
Terus korbannya gimana?

Masnaka tanpa sadar meremas ponsel ditangannya.Jantungnya


berpacu sangat cepat.Tangan yang lain meremas kuat dadanya yang
terasa sesak.
Ting!
Pesan yang masuk didalam grup sekolah membuatnya kembali
fokus keponsel itu.Sebaris kalimat dari Mumu seakan membuat
seluruh tubuhnya kehilangan kekuatan.Pandangannya kabur beberapa
saat.
Korban cewek,rambut panjang warna hitam,anak SMA ,dilindas
truk,mati ditempat.
Masnaka segera berlari keluar rumah tanpa membawa apa apa selain
ponsel dan kunci mobilnya.Ia berkendara seperti orang yang
kesetanan.Ia bahkan tak peduli dengan pengendara lain yang
membunyikan klakson karena dirinya melaju ugal-ugalan di tengah
hujan yang sangat deras itu.
“Kar....itu bukan lo,kan?”

Anda mungkin juga menyukai