Anda di halaman 1dari 2

1. Berpendirian teguh, tidak mudah terpengaruh, gigih.

2. Kesal dan marah karena semedi Datu Mabrur telah mengusik ketenangan tempat tinggal
Ikan Todak.

3. Tidak setuju, karena seharusnya mereka bisa membicarakannya dengan baik tanpa harus
menanunakan kekerasan.

4a. salah
b. benar
c. salah
d. benar
e. salah

5. Semua masalah bisa diselesaikan dengan cara yang lebih baik, jangan main hakim sendiri.

6. pada suatu hari ada seorang datu sakti bernama datu mabrur. ia bertapa diantara selat laut
dan selat makasar. siang malam ia selalu bersemedi di antara batu karang untuk memohon
pada sang pencipta untuk diberi sebuah pulau yang akan menjadi tempat bermukim anak cucu
dan keturunannya.

pada suatu hari ketika laut tenang, seekor ikan besar tiba tiba muncul dan menyerangnya.
namun datu mabrur berhasil menepis serangan mendadak itu. ikan tersebut jatuh ke air dan
menyerangnya lagi, terus berlanjut berulang ulang. di sekeliling karang ada ribuan ikan lain
yang mengepung. datu mabrur pun berkata, "apa maksudmu mengganggu semediku, ikan apa
kamu?". ikan besar berkata, "aku raja ikan todak yang menguasai perairan ini. semedimu
membuat kami terusik".

tubuh raja ikan todak saat itu sedang terjepit di sela sela batu karang tajam. "kami telah
bersepakat, jikalau aku kalah kami akan menyerah dan mematuhi apa perintahmu", kata raja
ikan todak. raja ikan todak memohon pada datu mabrur untuk mengobati luka lukanya, dan
mengembalikannya ke laut. dia pun berjanji akan mengabdi kepadanya. datu mabrur setuju dan
menceritakan maksud pertapaannya selama ini.

raja ikan todak berjanji bahwa sebelum matahari terbit, impian datu mabrur akan terwujud.
mereka juga membuat perjanjian agar saling membantu dan sejalan sampai ke anak cucu
mereka. datu mabrur pun senang dan melepaskan tubuh raja ikan todak lalu mengusap
tubuhnya dengan lembut. dengan ajaibnya, darah dan luka raja ikan todak mengering. datu
mabrur langsung mengembalikan raja ikan todak ke laut. ribuan ikan yang tadi mengepung
sekarang bersuka ria bersama raja ikan todak. Serentak Raja Ikan Todak bersama Datu Mabrur
berkata sa-ijaan yang artinya se iya dan se kata

sebelum tengah malam datu mabrur dikejutkan dengan suara gemuruh dari dasar laut. suara
tersebut terdengar bersamaan dengan timbulnya sebuah daratan yang perlahan naik dan terus
naik sampai seluruhnya timbul ke permukaan. di bawah permukaan air ternyata jutaan ikan
mendorong dan memunculkan daratan baru dari dasar laut. datu mabrur tercengang karena
raja ikan todak memenuhi sumpahnya.

ketika hari sudah pagi, daratan itu timbul seluruhnya berupa sebuah pulau lengkap dengan
ngarai, lembah, perbuktian, pegunungan, dan tanah yang subur. datu mabrur senang dan
gembira, ia langsung bersyukur pada sang pencipta lalu menamakan pulau tersebut pulau
halimun, atau pulau laut, karena ia timbul dari dasar laut. kata sa-ijaan dan ikan todak dijadikan
slogan dan lambang kabupaten kotabaru.

Anda mungkin juga menyukai