Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial: Fadila Ayu Utami R. Nunung Nurwati
Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial: Fadila Ayu Utami R. Nunung Nurwati
ABSTRACT
The widespread of Covid-19 has caused several aspects of life to
be adversely affected, such as the health aspect. Until now, the
Covid-19 pandemic has claimed many lives. Not only about
health, but the economic things were also affected by Covid-19.
Many workers are affected by layoffs because several companies
where they work have forced to close their businesses. It happened
because company revenues had decreased and no visitors due to
1
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
2
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
menyedihkan dari berbagai masyarakat yang kepada salah satu karyawan yang juga terkena
harus bertahan hidup ditengah pandemi ini phk di tempat bermain anak ini agar didapatkan
tanpa bergantung lagi dengan gaji dari data valid yang dirasakan karyawan tersebut
pekerjaannya karena telah terkena PHK. mengenai dampak PHK terhadap
Menyedihkannya lagi, dilansir dari kabar berita kehidupannya. Data sekunder kepustakaan
kronologi.id terdapat seorang warga Serang, yang telah dicari kemudian akan dipilih,
bernama Ibu Yuli yang meninggal dunia akibat dianalisis, disajikan secara sistematis dan
kelaparan dan hanya minum air putih selama deskriptif, dan membuat kesimpulan, sehingga
dua hari dikarenakan pada masa pandemi ini ia mudah dipahami oleh pembaca.
sulit untuk mendapat pekerjaan dan anak
sulungnya pun yang biasanya bekerja dan bisa HASIL DAN PEMBAHASAN
menafkahi keluarga, harus tidak bekerja lagi A. Hasil Wawancara
karena di rumahkan oleh pihak perusahaan Pemutusan hubungan kerja pada
(CNN Indonesia, 2020). Pandemi ini tentunya karyawan terjadi di salah satu tempat bermain
menjadi tugas bagi semua masyarakat Indonesia anak yang cukup terkenal di Kota Cirebon, yaitu
untuk bersama-sama saling membantu Fun World. Menurut R, salah satu pegawai yang
memutus penyebaran Covid-19, dengan terkena PHK dan narasumber mengatakan
mematuhi himbauan pemerintah untuk bahwa tempatnya bekerja melakukan
melakukan social distancing dan stay at home jika pengurangan pegawai dikarenakan tidak
tidak ada keperluan yang memaksa untuk adanya penambahan pemasukan ditengah
keluar rumah. Adanya pandemi ini juga pandemi Covid-19 ini. Himbauan pemerintah
diharapkan dapat membuat kita menjadi untuk stay at home dan melakukan segala
semakin memperhatikan orang-orang aktivitas dari rumah membuat mall sepi dan
dilingkungan sekitar apabila kesulitan dalam dampaknya ada pada toko yang berada di
masalah yang dihadapinya agar kasus seperti dalam mall, tak terkecuali Fun World.
Ibu Yuli ini tidak terjadi lagi. Wawancara dilakukan melalui
Tujuan penulisan artikel ini adalah sambungan telepon pada tanggal 17 April 2020.
untuk membahas bagaimana dampak pandemi R bercerita bahwa awal mulanya tanggal 23
Covid-19 yang membuat para karyawan di Maret terdapat himbauan untuk para karyawan
berbagai perusahaan mengalami PHK secara dirumahkan sementara waktu dikarenakan
besar-besaran. Dalam kasus artikel ini, dibahas pengunjung sudah mulai sepi dan Fun World
perusahaan yang fokus pada penyedia tempat ditutup hingga waktu yang belum bisa
bermain anak di kota Cirebon yaitu Fun World. ditentukan. Kemudian, HRD pusat
menginformasikan bahwa himbauan karyawan
METODE yang dirumahkan ini hanya berlangsung satu
Metode penulisan artikel yang minggu, namun karena penyebaran pandemi
dilakukan menggunakan metode deskriptif, di Covid-19 ini semakin meningkat, maka terjadi
mana metode ini memberikan gambaran dan perpanjangan masa pegawai untuk
keterangan secara objektif, sistematis, analisis, dirumahkan.
dan kritis. Metode penelitian yang digunakan Selama dirumahkan, telah terdapat
adalah pendekatan kualitatif. Sumber dan jenis berita yang menginformasikan bawah telah
data penelitian ini adalah data primer yaitu dari dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
studi lapangan dengan wawancara dan data terhadap pegawai baru yang sempat melakukan
sekunder. training atau magang. Namun, karena pihak Fun
Dalam penulisan artikel, teknik yang World melakukan pembayaran gaji berdasarkan
digunakan untuk mengumpulkan data adalah hari bekerja, maka PHK terhadap pegawai
studi literatur dengan menggunakan data training ini tetap mendapatkan bayaran sesuai
sekunder berupa buku-buku ilmiah, karangan- total hari karyawan tersebut telah bekerja.
karangan ilmiah, serta sumber-sumber tertulis Dari total 29 pegawai Fun World Kota Cirebon,
lainnya yang relevan dengan topik atau masalah awalnya hanya 11 pegawai yang terkena PHK
yang akan dibahas. Selain mencari sumber data dan belum ada kepastian apakah jumlah ini
dari buku atau jurnal, penulis juga melakukan akan bertambah. Namun, beberapa hari
wawancara kepada karyawan yang berinisial R, sebelum Ramadhan, telah didapatkan kepastian
sebagai narasumber. Wawancara dilakukan bahwa seluruh karyawan akan terkena PHK.
3
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
Karyawan yang terkena PHK ini merupakan setiap orang yang bekerja dengan menerima
karyawan yang beroperasi sebagai teknisi mesin upah atau imbalan dalam bentuk lain” (Undang-
dan operator. Pemutusan hubungan kerja ini Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003).
tidak memandang lamanya karyawan telah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
bekerja pada perusahaan tersebut. Pihak Fun pekerja/buruh adalah orang yang bekerja untuk
World tidak serta merta melepas tanggung orang lain dengan mendapat upah pekerja
jawabnya karena masih memberi gaji terakhir (Vina, 2016). Sementara itu Pasal 1 angka 6
bagi para karyawan sebelum di PHK, walaupun Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang
kemungkinan karyawan tetap tidak akan Serikat Pekerja juga memberikan pengertian
menerima tunjangan hari raya (THR). Selain yang sama dari definisi pekerja/buruh yaitu
memberi gaji terakhir, pihak Fun World juga “setiap orang yang bekerja dengan menerima
bertanggung jawab dengan memberi informasi upah atau imbalan dalam bentuk lain”.
mengenai program pemerintah untuk pegawai Pekerja atau Buruh dalam kepesertaan
pada saat pandemi Covid-19 ini, yaitu program BPJS Ketenagakerjaan dibedakan menjadi (1)
kartu prakerja. Pekerja/Buruh Penerima Upah, (2)
Kartu prakerja merupakan program Pekerja/Buruh yang Bekerja pada Pemberi
pelatihan bagi pekerja-pekerja yang Kerja, (3) Pekerja/Buruh yang Bekerja pada
dirumahkan sampai batas waktu yang belum Pemberi Kerja bukan Penyelenggara Negara,
diketahui atau yang terkena PHK agar tetep bisa dan (4) Pekerja/Buruh Bukan Penerima Upah
mendapat pemasukan dari rangkaian pelatihan (BPU) yang meliputi pemberi kerja dan pekerja
tersebut. Program kartu prakerja ini diawali di luar hubungan kerja yang bukan menerima
dengan pendaftaran melalui web prakerja dan upah, seperti tukang ojek, supir angkot,
kemudian mengikuti seleksi dengan mengisi pedagang keliling, dokter, pengacara/advokat,
sejumlah tes. Karyawan yang tidak lolos pada artis, dan lain-lain. (Undang Undang Nomor 24
gelombang awal masih bisa ikut mendaftarkan Tahun 2011, 2011). Pekerja/buruh berupa
dirinya pada gelombang berikutnya. Meskipun orang-orang yang bekerja pada suatu tempat,
begitu, narasumber masih mengharapkan maka pekerja tersebut harus tunduk kepada
bahwa dana THR tetap bisa dibagikan kepada perintah dan peraturan kerja yang diadakan
karyawan. oleh pengusaha (majikan) yang bertanggung
Tak hanya mengganggu aspek jawab atas lingkungan perusahaannya.
kesehatan saja, tapi Covid-19 juga memengaruhi Kemudian atas pekerjaannya, pekerja tersebut
berbagai aspek lainnya salah satunya adalah akan memperoleh upah dan atau jaminan hidup
aspek ekonomi. Hal ini terbukti dari hasil lainnya yang layak (“ASPEK HUKUM DALAM
wawancara, bahwa narasumber dan beberapa PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB)
karyawan lainnya merasa kesulitan membiayai ANTARA KARYAWAN DENGAN
dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena PERUSAHAAN,” 2014). Hal ini didasarkan
terpaksa tidak bekerja lagi dan tidak diberi gaji. kerena adanya hubungan kerja antara
pekerja/buruh dengan pengusaha (majikan).
B. Tinjauan Umum Tentang Pekerja/Buruh Seorang karyawan yang bekerja di lingkungan
Ketenagakerjaan di Indonesia telah kerja yang mendukung untuk bekerja secara
diatur dalam Undang-Undang Republik optimal akan menghasilkan kinerja yang baik,
Indonesia Nomor 13 Tahun 2003. Masalah- sebaliknya jika seorang karyawan bekerja dalam
masalah dalam ketenagakerjaan yang timbul lingkungan kerja yang tidak memadai dan tidak
biasanya dapat terjadi karena belum terjalinnya mendukung untuk bekerja secara optimal maka
hubungan yang harmonis antara akan membuat karyawan yang bersangkutan
majikan/pengusaha dengan pekerja/buruh. menjadi malas, cepat lelah, sehingga kinerja
Hal tersebut mengakibatkan banyaknya tafsiran karyawan tersebut akan rendah.
yang menyatakan bahwa masalah Pengertian tentang tenaga kerja yang
ketenagakerjaan ini mengandung unsur dikemukakan oleh Dr. Payaman Simanjuntak
ekonomis, unsur sosial politik, dan unsur memiliki pengertian yang lebih luas dari
kesejahteraan sosial. Pengertian dari pekerja pekerja/buruh. Pengertian tenaga kerja disini
dapat ditemukan di dalam ketentuan umum mencakup tenaga kerja/buruh yang sedang
poin 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 terkait dalam suatu hubungan kerja dan tenaga
yang menyebutkan bahwa “pekerja adalah kerja yang belum bekerja. Pada dasarnya, setiap
4
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
orang yang hidup itu harus bekerja dan angkatan kerja: a) angkatan kerja terdiri atas
mempunyai pekerjaan. Hal ini dimaksudkan golongan yang bekerja dan golongan
agar dapat memenuhi kebutuhan setiap orang penganggur atau sedang mencari kerja; b)
yang bermacam-macam. Dalam suatu kelompok yang bukan angkatan kerja terdiri
pekerjaan, pasti dibutuhkan suatu tenaga kerja atas golongan yang bersekolah, golongan yang
karena adanya hubungan timbal balik di antara mengurus rumah tangga, dan golongan lain
keduanya. Tenaga kerja merupakan salah satu atau menerima penghasilan dari pihak lain,
faktor produksi yang penting bagi setiap negara. seperti pensiunan. Tenaga kerja merupakan
Tanpa adanya tenaga kerja, faktor produksi bagian dari angkatan kerja yang berfungsi dan
alam dan faktor produksi modal tidak dapat ikut serta dalam proses produksi untuk
digunakan secara optimal. Tenaga kerja itu menghasilkan barang dan atau jasa. Tenaga
merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja adalah setiap orang laki-laki atau wanita
kerja, sedangkan pengertian dari pekerja/buruh yang sedang dan atau melakukan pekerjaan,
adalah setiap orang yang bekerja dengan baik didalam maupun diluar hubungan kerja
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. guna menghasilkan barang dan jasa untuk
Dengan kata lain, pekerja atau buruh adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.
tenaga kerja yang sedang dalam ikatan Posisi pekerja yang lemah dapat
hubungan kerja. Seperti yang dikatakan oleh diantisipasi dengan dibentuknya serikat
S.Mulyadi bahwa tenaga kerja (man power) pada pekerja/serikat buruh yang ada di perusahaan.
dasarnya adalah penduduk dalam usia kerja Terdapat anggapan bahwa selama ini serikat
(berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh buruh belum menjadi suara pekerja, baik di
penduduk dalam suatu negara yang dapat tingkat kerja ataupun dalam tingkat
memproduksi barang dan jasa jika ada pengambilan keputusan secara nasional. Serikat
permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika pekerja/buruh saat ini menghadapi tantangan
mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas yang berat. Kedudukan buruh yang lemah ini
tersebut. Menurut Suparmoko dan Icuk membutuhkan suatu wadah agar menjadi kuat.
Ranggabawono, tenaga kerja ialah penduduk Wadah itu adalah adanya pelaksanaan hak
yang sudah memasuki usia kerja dan berserikat di dalam suatu Serikat
mempunyai pekerjaan, yang sedang mencari Pekerja/Buruh. Tujuan dibentuknya Serikat
pekerjaan, dan yang melakukan suatu kegiatan Pekerja/Buruh adalah menyeimbangkan posisi
lain seperti sekolah, kuliah, dan mengurus buruh dengan majikan. Selain itu, melalui
rumah tangga. wadah Serikat Pekerja/Buruh ini diharapkan
Tenaga kerja adalah setiap orang yang akan terwujud peran serta buruh dalam proses
mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam produksi. Hal ini merupakan hubungan
maupun di luar hubungan kerja, guna industrial di tingkat perusahaan. Serikat Pekerja
menghasilkan produk barang atau jasa untuk dapat berperan aktif dalam menciptakan
memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, dan kedamaian bekerja (industrial peace) melalui
masyarakat umum. Tenaga kerja adalah setiap peran sertanya dalam lembaga kerjasama
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna maupun dalam perundingan Perjanjian Kerja
menghasilkan barang atau jasa baik untuk Bersama (PKB) (Soewono, 2019). Peran serta
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk serikat pekerja/serikat buruh tersebut dapat
masyarakat. Menurut A. Hamzah, tenaga kerja diwujudkan melalui organisasi serikat pekerja
meliputi tenaga kerja yang bekerja di dalam mulai pada tingkat perusahaan, tingkat
maupun di luar hubungan kerja dengan alat perusahaan sejenis, tingkat regional, dan tingkat
produksi utamanya dalam proses produksi pusat, bahkan hingga sampai pada tingkat
tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik federasi, dan kemungkinan berafiliasi dengan
maupun pikiran (Yuga, 2017). Menurut serikat pekerja di luar negeri. Fungsi serikat
Payaman tenaga kerja adalah produk yang pekerja/buruh yang lainnya adalah sebagai
sudah atau sedang bekerja, atau sedang mencari pihak dalam penyelesaian perselisihan
pekerjaan, serta yang sedang melaksanakan industrial. Perselisihan hubungan industrial
pekerjaan lain (Adianto & Fedryansyah, 2018), berdasarkan ketentuan Pasal 1 Angka 22
seperti bersekolah dan ibu rumah tangga. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Secara praktis, tenaga kerja terdiri atas Ketenagakerjaan, yaitu perbedaan pendapat
dua hal, yaitu angkatan kerja dan bukan yang mengakibatkan pertentangan antara
5
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
pengusaha atau gabungan pengusaha dengan dana dari luar negeri (Sonhaji, 2019b). Hal ini
pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat sangat disayangkan karena tindakan tersebut
buruh karena adanya perselisihan mengenai dapat dikatakan telah menjual negara untuk
hak, perselisihan kepentingan, dan perselisihan kepentingan pribadi.
pemutusan hubungan kerja serta perselisihan Banyaknya Serikat Pekerja/Buruh
antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan juga menimbulkan
dalam satu perusahaan. masalah dalam rangka pembuatan perjanjian
Keberadaan Serikat Pekerja/Buruh kerja bersama karena belum ada peraturan
dengan adanya Undang-Undang No. 21 Tahun pelaksanaannya. Hal ini memicu serikat
2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh pekerja/buruh yang mempunyai anggota
ternyata masih banyak menimbulkan masalah. minoritas untuk menghasut atau bahkan
Pada masa Orde Baru, masalah yang timbul mengancam buruh yang bukan anggotanya
pada Serikat Pekerja/Buruh pada umumnya untuk melakukan tindakan-tindakan yang
terdapat pada ketidakmandirian Serikat dapat mengarah pada perselisihan perburuhan.
Pekerja/Buruh. Serikat buruh pada masa itu Hal ini memerlukan suatu interpretasi bagi
hanya ada satu yaitu SPSI, yang dianggap oleh upaya kekosongan hukum sebelum adanya
banyak kalangan sebagai corong atau boneka peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang
majikan. Seringkali SPSI tidak menyuarakan No. 21 Tahun 2000. Akan tetapi, belum adanya
aspirasi atau kehendak pekerja/buruh dan ketentuan pelaksanaan dari Undang-undang
ironisnya hanya menyuarakan aspirasi majikan. No. 21 Tahun 2000 tentang Fungsi Serikat
Pengurus SPSI kebanyakan telah ditentukan Pekerja/Buruh mengakibatkan diperlukan
oleh majikan, yakni orang-orang yang dekat adanya interpretasi dari ketentuan Pasal 4
dengan mereka atau yang promajikan. Undang-Undang No. 21 Tahun 2000. Pengertian
Pemilihan pengurus SPSI seringkali direkayasa Serikat Pekerja menurut Undang-Undang
untuk menempatkan orang-orang yang lebih Nomor 21 Tahun 2000 adalah “organisasi yang
berpihak kepada majikan. dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja, baik di
Keberadaan Serikat Pekerja/Buruh perusahaan maupun di luar perusahaan, yang
setelah masa reformasi dengan telah bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis,
disahkannya Undang-Undang No. 21 Tahun dan bertanggung jawab guna memperjuangkan,
2000 ternyata juga masih menimbulkan banyak membela, serta melindungi hak dan
permasalahan. Permasalahan bukan terletak kepentingan pekerja serta meningkatkan
pada wadah tunggal serikat pekerja/buruh kesejahteraan, pekerja/buruh dan
dalam SPSI, akan tetapi pada kemajemukan keluarganya”. Pada dasarnya, keberadaan
Serikat Pekerja/Buruh yang telah ada. Undang- serikat pekerja di perusahaan memberi manfaat
Undang No. 21 Tahun 2000 membuka peluang bagi pihak pekerja dan juga manajemen. Bagi
untuk didirikannya lebih dari satu Serikat pekerja, keberadaan serikat pekerja dapat
Pekerja/Buruh dalam satu perusahaan. Adanya dijadikan sebagai sebuah kekuatan untuk
serikat pekerja/buruh yang lebih dari satu menyampaikan berbagai aspirasi dan keluhan
dalam satu perusahaan ini merupakan yang berkaitan dengan kondisi kerja. Selain itu
perwujudan dari sikap demokratis buruh, juga akan lebih mendekatkan jarak antara
namun pada umumnya buruh masih belum manajemen dan pekerja karena adanya
mempunyai kematangan demokrasi. Demokrasi perwakilan serikat pekerja dalam manajemen.
sering disalahartikan dengan pemogokan, (Suhartoyo, 2018) mengatakan bahwa
penganiayaan, dan perusakan. Adanya dengan semakin berkembangnya organisasi,
ketentuan bahwa serikat pekerja/buruh dapat pekerja kehilangan kontak secara langsung
menerima dana dari luar negeri ternyata dengan majikan dan dengan demikian serikat
disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk pekerja diperlukan untuk membantu pekerja
mengambil keuntungan sepihak dengan mempengaruhi keputusan ketenagakerjaan.
menggunakan dalih upaya memperjuangkan Melalui serikat pekerja, pekerja akan lebih
kesejahteraan buruh. Buruh dihasut untuk mampu melakukan kontrol terhadap pekerjaan
melakukan pemogokan dan selama berjalannya dan lingkungan kerjanya. Kemudian, pada saat
masa pemogokan, ternyata situasi itu majikan mencoba untuk memotong upah,
diabadikan oleh orang tertentu yang menjadi pekerja mempercayakan kepada serikat pekerja
pengurus Serikat Pekerja/Buruh untuk mencari untuk menentang tindakan tersebut.
6
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
7
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
hasilhasil pembangunan dengan hak berserikat dimaksud dengan pemutusan hubungan kerja
yang terjamin. Secara konseptual maka melalui (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja
serikat pekerja/serikat buruh diharapkan antara pengusaha dengan pekerja berdasarkan
bahwa: izin panitia daerah atau panitia pusat. Macam-
Dapat berpartisipasi secara efektif macam pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat
dalam perumusan kebijaksanaan dan keputusan terjadi sebagai berikut:
serta pelaksanaannya baik di tingkat lokal a. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh
maupun nasional, sehingga aspirasi mereka pengusaha
benar-benar diperhatikan, b. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh
Merumuskan dan melakukan tugas ekonomi, pekerja.
sosial, politik dan budaya atas dasar pilihan c. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) demi
sendiri berdasarkan kebijaksanaan- hukum
kebijaksanaan guna memperbaiki standar dan d. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh
kualitas kehidupan mereka serta melestarikan pengadilan
dan mengembangkan kebudayaannya
Berpartisipasi dalam memantau dan meninjau Peraturan perundang-undangan
kembali proses pembangunan. Adapun menyatakan bahwa dalam hal pemutusan
implikasi dari adanya UU No 21 Tahun 2000 hubungan kerja (PHK) yang telah mendapat izin
Tentang Serikat. (Suhartoyo, 2018) dari Panitia Daerah atau Panitia Pusat
ditetapkan bahwa pengusaha mempunyai
C. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kewajiban untuk memberikan kepada tenaga
Definisi pemutusan hubungan kerja kerja yang bersangkutan berupa uang pesangon,
(PHK) menurut Pasal 1 ayat 25 Undang-Undang uang penghargaan masa kerja, dan ganti
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan kerugian lain-lainnya (Fandi, 2010). PHK
yaitu pengakhiran hubungan kerja karena suatu kepada pekerja/buruh oleh perusahaan sering
hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya kali menimbulkan adanya kesenjangan sosial
hak dan kewajiban antara buruh/pekerja dan oleh karena tidak cakapnya suatu perusahaan
pengusaha (Zaini, 2017). Mengenai perselisihan untuk memenuhi kriteria-kriteria PHK yang
pemutusan hubungan kerja (PHK) sendiri dijatuhkan kepada karyawannya. Perusahaan
secara khusus juga diatur dalam Undang- cenderung melakukan pemutusan hubungan
Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang kerja secara sepihak yang tentu saja akan
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial merugikan para pekerja. Pada dasarnya, suatu
(PPHI). Dengan diberlakukannya Undang- perusahaan harus memberikan perlindungan
Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang PPHI serta menjamin adanya kesejahteraan pada
tersebut, Undang-Undang Nomor 12 Tahun setiap karyawannya agar kemudian terciptanya
1964 tentang pemutusan hubungan kerja di hubungan kerja yang harmonis antara pekerja
perusahaan swasta dan Undang-Undang dan pihak perusahaan tanpa adanya tekanan-
Nomor 22 Tahun 1957 tentang Penyelesaian tekanan dalam bentuk apapun dari pihak yang
Perselisihan Perburuhan (P3) dinyatakan tidak cenderung lebih kuat (majikan/pengusaha)
berlaku lagi (Buwana & Putra, 2015). Pemutusan kepada pihak-pihak yang cenderung lebih
hubungan kerja merupakan suatu hal yang lemah (pekerja/buruh).
sangat ditakuti oleh karyawan yang masih aktif Berdasarkan pendapat Halim, salah
bekerja. Hal ini dikarenakan kondisi carut seorang ahli hukum yang memberikan
marutnya kondisi perekonomian yang pengertian secara umum mengenai PHK yaitu
berdampak pada banyak industri yang harus suatu pemutusan hubungan kerja yang
gulung tikar, dan tentu saja berdampak pada dilakukan oleh pengusaha/majikan kepada
pemutusan hubungan kerja yang dilakukan pekerja/buruh yang disebabkan oleh suatu hal
dengan sangat tidak terencana. Kondisi inilah tertentu yang menyebabkan hubungan kerja
yang menyebabkan orang yang bekerja selalu tersebut berakhir. Hubungan kerja merupakan
dibayangi kekhawatiran dan kecemasan, kapan suatu hubungan yang timbul akibat dari
giliran dirinya diberhentikan dari pekerjaan perjanjian kerja yang dibuat atau disepakati
yang menjadi penopang hidup keluarganya. bersama oleh pengusaha dan pekerja/buruh.
Menurut Keputusan Menteri Pekerja Nomor 150 Hubungan antara PHK dan hak-hak yang
tahun 2000 yang menetapkan bahwa yang terdapat pada pekerja/buruh merupakan
8
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
hubungan yang sangat erat dikarenakan dalam atau tidak berhak atas uang pesangon, uang
hubungan kerja tentu akan menimbulkan penghargaan, dan uang penggantian hak.
keterikatan hak dan kewajiban antara Peraturan mengenai uang pesangon, uang
pekerja/buruh dan pengusaha/majikan. Oleh penghargaan, dan uang penggantian hak diatur
karena adanya pemutusan hubungan kerja dalam pasal 156, pasal 160 sampai pasal 169
tersebut, maka tentu saja akan menggangu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
rantai hak dan kewajiban yang sudah terdapat Ketenagakerjaan.
didalamnya. Pemenuhan terhadap hak-hak Menurut Undang-Undang Nomor 13
pekerja akibat PHK dapat dilihat dalam Pasal 1 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan, pihak
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep- perusahaan/majikan dapat melakukan
150/Men/2000 yaitu berupa: pemutusan hubungan kerja (PHK) atas dasar
A. Uang Pesangon sebagai berikut:
Uang pesangon dapat diartikan sebagai Pengunduran Diri Secara Baik-Baik
uang yang harus dibayarkan oleh pengusaha Atas Kemauan Pekerja Sendiri
kepada buruh/pekerja sebagai akibat dari Bagi pekerja yang mengundurkan diri
adanya PHK. secara baik-baik, tidak berhak mendapat uang
B. Uang Penghargaan Masa Kerja pesangon sesuai dengan ketentuan Undang-
Dalam hal ini berupa uang yang wajib Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
diberikan oleh pengusaha kepada para Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat 2. Yang
pekerja/buruh sebagai upah dalam hal lamanya bersangkutan juga tidak berhak mendapatkan
masa bekerja pekerja/buruh yang uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan
bersangkutan. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
C. Ganti Kerugian Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat 3 tetapi berhak
Uang dalam hal ini merupakan upah mendapatkan uang penggantian 1 kali
yang diberikan oleh pengusaha kepada ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
pekerja/buruh sebagai ganti terhadap kerugian 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat 4.
yang dialami oleh pekerja/buruh tersebut Pengunduran Diri Secara Tertulis Atas
karena akibat dari PHK. Yaitu penggantian Kemauan Sendiri Karena Berakhirnya
istirahat umum, istirahat Panjang, biaya Hubungan Kerja
perjalanan ketempat dimana pekerja diterima Bagi pekerja kontrak yang
bekerja, fasilitas pengobatan, fasilitas mengundurkan diri karenga masa kontrak
perumahan, dan lainlain (Alexander Putra, berakhir, maka pekerja tersebut tidak mendapat
2017). uang pesangon sesuai dengan ketentuan
Adapun 3 hak yang dijelaskan diatas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
merupakan hak yang wajib diberikan kepada Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat 2, dan tidak
pekerja/buruh saat terjadinya PHK. Macam- berhak mendapatkan uang penghargaan masa
macam pemutusan hubungan kerja terdiri dari: kerja dan uang pisah sesuai ketentuan Undang-
Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kehendak Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Perusahaan/Majikan. Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat 3, tetapi berhak
Perusahaan dapat melakukan atas penggantian hak sesuai ketentuan Undang-
pemutusan hubungan kerja (PHK) karena Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
pekerja melakukan pelanggaran terhadap Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat 4.
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau Pengunduran Diri Karena Mencapai Usia
perjanjian kerja bersama. Akan tetapi, sebelum Pensiun
melakukan PHK, perusahaan wajib Mengenai batasan usia pensiun, perlu
memberikan surat peringatan sebanyak 3 kali disepakati antara pengusaha dan pekerja dan
berturut-turut. Perusahaan juga dapat dituangkan dalam perjanjian kerja bersama atau
menentukan sangsi yang layak tergantung jenis peraturan perusahaan. Batasan usia pensiun
pelanggaran. Untuk pelanggaran tertentu, yang dimaksud adalah penentuan usia
perusahaan bisan mengeluarkan SP 3 secara berdasarkan usia kelahiran dan berdasarkan
langsung atau langsung memecat pekerja yang jumlah tahun masa kerja.
bersangkutan (Dewa, 2017). Bagi pekerja yang di Pekerja Melakukan Kesalahan Berat
PHK, alasan PHK berperan besar dalam Kesalahan yang termasuk dalam
menentukan apakah pekerja tersebut berhak kategori kesalahan berat adalah sebagai berikut:
9
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
10
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
dalam 6 bulan terhadap pelanggaran yang sama Suatu perusahaan juga dilarang
maka berdasarkan peraturan yang ada kecuali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
ditentukan lain yang dalam perjanjian kerja, dengan alasan sebagai berikut:
peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, Pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit
maka perusahaan dapat melakukan pemutusan menurut keterangan dokter selama waktu tidak
hubungan kerja. Perusahaan berkewajiban melampaui 12 bulan secara terus menerus
memberikan uang pesangon, uang penghargaan Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya
masa kerja, dan uang pengganti hak yang karena memenuhi kewajiban terhadap negara
besarnya ditentukan dalam peraturan yang ada sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
(Hernawan, 2016). undangan yang berlaku
Perubahan Status, Penggabungan, Pekerja melakukan ibadah yang diperintahkan
Pelemburan atau Perubahan Kepemilikan agamanya
Bagi pekerja yang diakhiri hubungan kerjanya Pekerja menikah
dengan alasan tersebut maka: Pekerja perempuan hamil, melahirkan, gugur
Pekerja yang tidak bersedia melanjutkan kandungan, atau menyusui bayinya
hubungan kerjanya, berhak mendapat uang Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau
pesangon 1 kali sesuai dengan ketentuan ikatan perkawinan dengan pekerja lainnya
Undang-Undang 23 Nomor 13 Tahun 2003 didalam suatu perusahaan, kecuali telah diatur
tentang Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat 2 dan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan,
mendapatkan uang penghargaan masa kerja 1 atau perjanjian kerja bersama
kali sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor Pekerja mendirikan, menjadi anggota dan/atau
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal pengurus serikat pekerja, pekerja melakukan
156 ayat 3 dan mendapatkan uang penggantian kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja, atau
hak sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor didalam jam kerja atas kesepakatan perusahaan,
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
156 ayat 4 dan tidak berhak mendapatkan uang perjanjian kerjam peraturan perusahaan, atau
pisah (Rohendra Fathammubina, 2018). perjanjian kerja bersama
Perusahaan yang tidak bersedia Pekerja yang mengadukan perusahaan kepada
menerima pekerja di perusahaannya maka bagi yang berwajib mengenai perbuatan perusahaan
pekerja tersebut berhak mendapat uang yang melakukan tindak pidana kejahatan
pesangon 2 kali sesuai dengan ketentuan Karena perbedaan paham, agama, aliran politik,
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin,
Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat 2 dan kondisi fisik, atau status perkawinan
mendapatkan uang penghargaan masa kerja Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit atau
sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 13 akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 156 hubungan kerja yang menurut surat keterangan
ayat 3 dan mendapatkan uang penggantian hak dokter yang jangka waktu penyembuhannya
sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 13 belum dipastikan.
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 156
ayat 4 dan tidak berhak mendapatkan uang Pemutusan Hubungan Kerja Karena
pisah (Mogi, 2017). Kehendak.
Pemutusan Hubungan Kerja Karena Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena
Alasan Efisiensi (Yusuf Randi, 2020) alasan mengundurkan diri atau alasan
Bagi pekerja yang mengakhiri hubungan mendesak. Hal ini sesuai dengan pasal 169 ayat
kerjanya karena efisiensi maka pekerja tersebut (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
berhak atas uang pesangon 2 kali ketentuan tentang Ketenagakerjaan yaitu pekerja atau
pasal 156 ayat 3 dan uang penggantian hak buruh dapat mengajukan permohonan
sesuai ketentuan pasal 156 ayat 3 dan uang pemutusan hubungan kerja kepada lembaga
penghargaan masa kerja 1 kali ketentuan pasal penyelesaian perselisihan hubungan industrial
156 ayat 4 tapi tidak berhak mendapatkan uang dalam hal pengusaha melakukan tindakan
pisah (Panjaitan, 2017). sebagai berikut (Widayanti, 2018):
Menganiaya, menghina secara kasar atau
melakukan ancaman yang membahayakan
pihak buruh, anggota keluarga atau anggota
11
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
rumah tangga buruh, atau membiarkan dibandingkan dengan data 9 April 2020 yang
perbuatan semacam itu dilakukan oleh anggota baru sekitar 1,2 juta pekerja. Menteri
rumah tangga atau buruh bawahan majikan Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menjelaskan,
Membujuk atau mencoba membujuk buruh, dari jumlah 1,5 juta orang ini, 10% adalah
anggota keluarga, atau anggota rumah tangga pekerja yang di PHK. Sedangkan 90% nya
buruh untuk melakukan perbuatan yang merupakan para pekerja yang dirumahkan. Jika
bertentangan dengan undang-undang atau tak segera ditangani, gelombang PHK
dengan tata susila atau membiarkan diprediksi akan mencapai puncaknya pada Juni
pembujukan atau percobaan pembujukan mendatang, dengan pekerja di sektor pariwisata
semacam itu dilakukan oleh anggota rumah dan jasa yang paling terdampak. Sementara itu,
tangga atau buruh bawahan majikan pemerintah akan memprioritaskan mereka yang
Tidak membayar upah pada waktunya di-PHK bersama dengan pekerja informal dan
Tidak memenuhi kebutuhan makan dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
pemondokan yang telah diperjanjikan (UMKM) yang terdampak Covid-19, sebagai
Tidak memberi cukup pekerjaan kepada buruh penerima program Kartu Prakerja. Merujuk data
yang upahnya ditetapkan berdasarkan hasil Kementerian Tenaga Kerja per 4 April 2020, total
pekerjaan yang dilakukan pekerja yang dirumahkan maupun terkena PHK
Pengusaha dengan jalan lain secara keterlaluan mencapai 130.456 pekerja.
melalaikan kewajiban yang dibebankan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker),
padanya oleh perjanjian Ida Fuaziah mengatakan, terkait upaya
Memberikan perkerjaan yang dapat menghindari PHK tersebut, pihaknya telah
mengancam jiwa, kesehatan, kesusilaan, atau melakukan dialog dengan Asosiasi Pengusaha
nama baiknya yang tidak terlihat pada waktu Indonesia (Apindo) dari berbagai sektor usaha.
pembuatan perjanjian kerja. Selain itu, dirinya juga secara intens melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja Karena dialog dengan beberapa Serikat Pekerja (SP)
Keputusan Pengadilan terkait hal ini. Dalam pertemuan tersebut,
Pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh pihaknya memberikan gambaran tentang
pengadilan bisa terjadi dengan alasan/sebab: kondisi sulit akibat Covid-19. Sebab, seluruh
Pemutusan hubungan kerja karena perusahaan sektor usaha ini sudah mulai tergerogoti oleh
pailit (berdasarkan putusan Pengadilan Niaga) pandemi yang juga terjadi diseluruh dunia ini.
(Pasal165) Langkah lainnya yakni melakukan koordinasi
Pemutusan hubungan kerja terhadap anak yang dengan Kadisnaker di provinsi seluruh
tidak memenuhi syarat untuk bekerja yang Indonesia guna mengantisipasi dan mengatasi
digugat melalui lembaga penyelesaian permasalahan ketenagakerjaan di daerah, di
perselisihan hubungan industrial (PPHI) (Pasal antaranya dengan memberikan arahan dan
68) pedoman baik secara lisan, dialog jarak jauh
Pemutusan hubungan kerja karena berakhirnya (teleconference), maupun lewat SE darn
perjanjian kerja. berkoordinasi terkait pendataan dan
pemantauan perusahaan yang merumahkan
Pemutusan Hubungan Kerja Karena pekerja/buruh atau melakukan PHK. Menteri
Hukum Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah meminta seluruh
Jika hubungan kerja yang diadakan dalam perusahaan/dunia usaha agar menjadikan
waktu tertentu dan waktunya tersebut telah kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
habis atau berakhir, maka pemutusan hubungan sebagai langkah terakhir dalam melakukan
kerja dalam hal ini tidak diperlukan izin. Hal segala upaya mengatasi dampak Covid-19 saat
demikian berarti putus dengan sendirinya ini. Ida meminta perusahaan melakukan
karena hukum. berbagai langkah alternatif untuk menghindari
PHK akibat Covid-19, diantaranya dengan
D. Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap mengurangi upah dan fasilitas pekerja tingkat
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atas (tingkat manajer dan direktur), mengurangi
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan shift kerja, membatasi atau menghapuskan kerja
pada 11 April 2020, jumlah tenaga kerja yang lembur, mengurangi jam kerja, mengurangi hari
dirumahkan dan terkena PHK mencapai 1,5 juta kerja, dan meliburkan atau merumahkan
orang (Hartomo, 2020). Angka ini meningkat pekerja/buruh secara bergilir untuk sementara
12
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
waktu. Selain itu Ida juga menambahkan Alokasi anggaran untuk menangani dampak
langkah lainnya yakni dengan tidak pandemi ditambah Rp 205,1 triliun membuat
memperpanjang kontrak bagi pekerja yang defisit melampaui 5 persen terhadap produk
sudah habis masa kontraknya dan memberikan domestik bruto lantaran penerimaan negara
pensiun bagi yang telah memenuhi syarat. juga lesu. Separuh lebih dari uang tersebut,
Berbagai aspek kehidupan menjadi dampak yakni Rp. 220,1 triliun akan digunakan untuk
buruk akibat pandemi Covid-19 ini, selain aspek mengurangi beban industri dan memulihkan
kesehatan masyarakat, aspek ekonomi pun ikut perekonomian nasional. Adapun belanja
terdampak karena banyak masyarakat yang kesehatan dan jaring pengaman sosial masing-
menjadi kesulitan untuk bekerja dan masing bertambah Rp 75 triliun dan Rp 110
beraktivitas diluar rumah untuk mencari nafkah triliun. Dari jaring pengaman sosial itulah
sehingga kemiskinan menjadi meningkat pemerintah mengantisipasi besarnya potensi
selama pandemi Covid-19 ini berlangsung. PHK. Dana kartu prakerja, program yang
Seperti salah satu berita yang menggambarkan dijanjikan Presiden Joko Widodo, akan dilipat
kesedihan sebuah keluarga ketika harus gandakan menjadi Rp 20 triliun, alokasi bantuan
kehilangan salah satu anggota keluarganya, sosial program keluarga harapan naik menjadi
yaitu ibu Yuli warga Serang. Dampak pandemi Rp. 37,4 triliun untuk 10 juta keluarga miskin,
global Covid-19 ini sangat signifikan bagi begitu pula dana bantuan sosial pangan kartu
perekonomian Indonesia. Pelemahan sembako, yang kini tersedia Rp 43,6 triliun
perekonomian diproyeksikan akan terjadi untuk 20 juta penerima.
selama 4-6 bulan ke depan bahkan bisa terjadi Sementara program bantuan bahan
lebih lama, karena kita belum bisa kebutuhan pokok telah dimulai, namun
memprediksikan kapan pandemi ini bisa perlindungan untuk buruh akibat lesunya
teratasi dengan tuntas. ekonomi di masa pandemi masih memerlukan
Pada fase awal pandemi di Indonesia, waktu. Pendataan pekerja yang diberhentikan
sektor pariwisata, penerbangan, perhotelan, ritel atau dirumahkan oleh dunia usaha, baru
dan restoran langsung terpukul. Dampak dimulai beberapa waktu terakhir. Pada Selasa,
terhadap sektor lain perlahan akan semakin 31 Maret 2020 lalu, Kementrian Ketenagakerjaan
terasakan. Hal ini tentu akan berimbas pada mengirimkan surat kepada kepala kantor dinas
nasib pekerja (Sugihamretha, 2020). Meskipun tenaga kerja di seluruh provinsi agar
Presiden Joko Widodo telah meminta mengumpulkan dan melaporkan data
pengusaha tidak melakukan pemutusan perusahaan serta pekerja yang terkena dampak
hubungan kerja (PHK), namun opsi ini pandemi Covid-19. Hasil sementara
dikhawatirkan masih akan ditempuh dalam menggambarkan ledakan PHK nyata di depan
menghadapi krisis saat ini. Di Jakarta saja telah mata (Sulistyawati, 2020).
ada sebanyak 162,416 pekerja yang telah di-PHK Kalangan pengusaha menilai virus
dan dirumahkan tanpa upah sebagai imbas corona telah membawa dampak negatif besar
Covid-19. Situasi krisis saat ini bisa membuat terhadap perekonomian Indonesia. Sejumlah
pengusaha tidak punya pilihan lain selain pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai terjadi,
melakukan PHK karena mereka harus menekan bahkan terdapat kemungkinan bahwa
biaya operasional besar-besaran. Namun, tunjangan hari raya (THR) untuk karyawan tak
Undang-Undang (UU) No. 13 Tahun 2003 bisa dibayarkan dan menjadi perhatian
tentang Ketenagakerjaan sudah menegaskan belakangan ini. Pasalnya, virus corona telah
bahwa PHK seharusnya menjadi langkah menggangu mata rantai produksi industri
terakhir yang ditempuh. Sebelum melakukan sehingga perputaran bisnis menjadi tidak
PHK, UU Ketenagakerjaan mengatur lancar, sementara kewajiban para pengusaha
bagaimana pengusaha, buruh, serikat buruh, tetap harus berjalan. Wakil Ketua Umum Dewan
dan pemerintah harus bekerja sama agar tidak Pertimbangan Kadin DKI Jakarta, Sarman
terjadi PHK. Simanjorang menyebut bukan tidak mungkin
Pemerintah sebenarnya telah pengusaha tidak mampu membayar THR
merespons besarnya potensi lonjakan tingkat sepenuhnya karena dampak yang Covid-19
pengangguran dan kemiskinan akibat Covid-19 sudah sangat memukul sektor usaha. Kewajiban
lewat perubahan kebijakan keuangan negara pembayaran THR sudah diatur oleh pemerintah
yang digulirkan beberapa waktu terakhir. melalui UU Nomor 13 tahun 2003, dimana
13
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
pengusaha wajib memberikan THR minimal tempat bermain anak ini mengalami pemutusan
satu kali gaji bagi mereka yang sudah satu tahun hubungan kerja (PHK). Walaupun perusahaan
bekerja. Di sisi lain, kalangan pekerja jelas tempat bermain anak ini tidak memberi THR
menolak mentah-mentah wacana tersebut. atau pesangon bagi pekerja yang terkena PHK,
Ketua Departemen Komunikasi dan Media namun perusahaan masih memberikan gaji
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), akhir pekerja dan mereka memberi solusi
Kahar S. Cahyono menyebut, terhambatnya mengenai informasi kartu prakerja bagi
kegiatan ekonomi selama satu bulan terakhir karyawannya.
seharusnya tidak menjadi alasan kesulitan Berdasarkan hasil kajian, pembahasan,
membayar THR. Pasalnya dalam rentang 9 dan kesimpulan yang telah dikemukakan,
bulan sebelumnya, sudah banyak keuntungan terdapat beberapa saran yang dapat diberikan.
yang diambil pengusaha. Sehingga, aturan Pertama, ketika sudah ditetapkan akan ada
membayar THR sepenuhnya harus beberapa karyawan yang terkena PHK, maka
dilaksanakan. Terlebih, momen lebaran yang sebaiknya perusahaan harus memiliki kesiapan
biasanya terjadi perputaran uang besar ini untuk memberikan pesangon dan tunjangan
merupakan peluang untuk meningkatkan daya hari raya (THR) karena berhubung
beli masyarakat yang didominasi buruh, salah pemberlakukan PHK dilakukan menjelang
satu caranya dengan memberikan stimulus bulan Ramadhan. Hal ini juga merupakan
lebih. keluhan dari beberapa karyawan yang
Kondisi saat ini sangatlah mengharapkan adanya pemberian THR atau
mengkhawatirkan. Bukan tidak mungkin, pesangon sebelum mereka terkena PHK. Kedua,
gelombang PHK bisa terus berlanjut. Bahkan saat ini ternyata masih banyak para pekerja yang
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) belum mengetahui informasi mengenai kartu
memprediksi dalam 2 bulan akan terjadi PHK prakerja dan cara penggunaannya, oleh karena
puluhan ribu buruh. Bahkan jika permasalahan itu sebaiknya perusahaan penting untuk
di atas tidak segera diselesaikan, tidak menutup melakukan edukasi secara intensif kepada
kemungkinan ratusan ribu buruh akan pekerja mengenai hal tersebut.
kehilangan pekerjaan. Presiden Konfederasi
Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal DAFTAR PUSTAKA
mengingatkan, terdapat 4 hal yang memicu Sumber Jurnal Ilmiah
gelombang PHK. Pertama, ketersediaan bahan Adianto, J., & Fedryansyah, M. (2018).
baku di industri manufaktur yang mulai PENINGKATAN KUALITAS TENAGA
menipis, khususnya bahan baku yang berasal KERJA DALAM MENGHADAPI
dari impor, seperti dari negara China, dan ASEAN ECONOMY COMMUNITY.
negara-negara lain yang juga terpapar Covid-19. Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial.
Kedua, pelemahan rupiah terhadap dollar. https://doi.org/10.24198/focus.v1i2.18
Ketiga, penurunan jumlah kunjungan 261
wisatawan ke destinasi pariwisata. Keempat, Alexander Putra, C. V. (2017). URGENSI
anjloknya harga minyak dan indeks harga KLAUSULA DEFINISI DALAM
saham gabungan (IHSG) (Sandi, 2020). PERJANJIAN KERJA. Kertha Patrika.
https://doi.org/10.24843/kp.2017.v39.i
KESIMPULAN 01.p05
Berdasarkan hasil kajian tentang ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJA
dampak pandemi Covid-19 terhadap BERSAMA (PKB) ANTARA
pemutusan hubungan kerja (PHK) pada KARYAWAN DENGAN
karyawan Fun World (tempat bermain anak) di PERUSAHAAN. (2014). LEX
Kota Cirebon, maka dapat diambil kesimpulan PRIVATUM.
bahwa pada situasi pandemi ini terdapat banyak Buwana, S. A. N., & Putra, M. S. A. (2015).
kerugian yang dialami oleh berbagai Implementasi Pemutusan Hubungan
perusahaan, sehingga banyak perusahaan yang Kerja (PHK) Terhadap Pekerja Status
mengambil keputusan untuk merumahkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
sementara karyawannya atau bahkan di PHK. (PKWT) PADA PT X DI KOTA
Terkait dalam penelitian ini, disimpulkan MALANG. Jurnal Studi Manajemen.
bahwa seluruh karyawan pada perusahaan CNN Indonesia. (2020). Kronologi Ibu di Serang
14
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
15
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial
ISSN: 2620-3367 (Online) Vol. 5 No. 1 Juli 2022 Hal : 1 - 16
Available Online at jurnal.unpad.ac.id/focus
16