Kelas/Semester : X /Ganjil
Materi Pokok : Keseimbangan dan Struktur
Pasar Alokasi Waktu : 6 x 30 menit (3 kali pertemuan)
KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan
proaktif; sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring (zoommeeting,
googleclassrom, youtuber dan power point) melalui pendekatan
Pembelajaran daring dan Scientific Learning dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat
Mendeskripsikan terbentuknya keseimbangan pasar dan struktur pasar,
khususnya materi yang berhubungan dengan permintaan dan penawaran,
serta menyajikan hasil pengamatan tentang perubahan harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras,
toleransi dan bekerja sama
Peta Konsep
Harga Keseimbangan
Penerapan Matemastis
pada Harga Keseimbangan
URAIAN MATERI
A. PENDAHULUAN
Dalam ilmu ekonomi, kenaikan harga dan kelangkaan disebabkan
oleh penawaran (supply) dan pemintaan (demand) yang tidak seimbang.
Teori permintaan dan penawaran menjelaskan hubungan antara pembeli dan
penjual. Secara umum, ketika pasokan tinggi dan permintaan rendah, harga
turun; ketika permintaan tinggi dan penawaran rendah, harga-harga naik.
Tingkat permintaan dan penawaran akan barang atau jasa itu saling
mempengaruhi. Mereka juga mempengaruhi harga barang atau jasa. Karena
konsumen menuntut lebih banyak barang, harganya naik dan lebih banyak
produsen bekerja untuk menyediakan barang itu. Semakin banyak produsen
menawarkan barang, pasokannya meningkat, menyebabkan harganya jatuh.
Dalam skenario sebaliknya, harga turun karena permintaan untuk suatu
produk menurun, menyebabkan lebih sedikit perusahaan untuk
menghasilkan barang itu. Ketika produksi turun, pasokan menurun, dan
harga naik kembali ke ekuilibrium. Teori permintaan dan penawaran dapat
dipecah menjadi bagian-bagian yang terpisah.
Kita bisa bayangkan sebuah kota kecil hanya memiliki satu kafe.
Kafe ini adalah satu-satunya pemasok minuman kopi di daerah tersebut. Itu
berarti dengan permintaan yang cukup, pasokan kopi mungkin rendah, yang
meyebabkan harganya menjadi tinggi. Harga tinggi ini dapat menjadikan
pembukaan coffee shop baru sebagai peluang bisnis yang menarik. Kafe
kedua dibuka beberapa blok jauhnya dari kafe pertama. Pasokan kopi di
kota meningkat. Ketika pemasok bersaing, mereka mengurangi harga untuk
menarik pelanggan, tetapi tidak sampai sejauh kehilangan uang atau
terpaksa ditutup. Pasokan telah meningkat untuk memenuhi permintaan kopi
di kota, dan harganya telah mencapai titik keseimbangan. Pasar untuk kopi
di kota kecil ini telah mengikuti hukum permintaan dan penawaran.
Dari ilustrasi diatas bisa kita umpamakan Teori permintaan dan
penawaran itu seperti jungkat-jungkit. Ketika produksi naik dan permintaan tetap sama, harga barang akan turun. Ddmikian
naik dan persediaan tetap sama, biaya barang akan naik. Hukum permintaan danpenawaranberartibahwajungka
B. PERMINTAAN
Permintaan (Demand) adalah jumlah keseluruhan barang/jasa yang
ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.
Hal penting yang berkaitan dengan konsep permintaan antara lain Kuantitas
yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan, keinginan konsumen
disertai oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli, dan kuantitas yang
diminta dinyatakan dinyatakan dalam satuan waktu.
Terdapat beberapa jenis permintaan antara lain permintaan menurut
daya beli permintaan dibagi menjadi tiga macam,
Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu
barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan
membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang
membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya. Contohnya
adalah Manis membelikan mainan untuk adiknya di Pasar Kecapi
Bekasi.
Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu
barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk
membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa
tersebut. Contohnya Pak Andik sebenarnya mempunyai uang yang
cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan
untuk membeli kulkas.
Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan d
“Jika harga suatu barang dan jasa meningkat, kuantitas yang diminta
akan menurun. Begitu juga Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan
jasa menurun, maka kuantitas yang diminta akan meningkat, ceteris
paribus.”
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan
dalam keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Selain itu
bisa kita simpulkan hubungan harga (P) dengan kuantitas barang yang
diminta (Q) adalah berbanding terbalik. Hukum permintaan tidak berlaku
pada barang-barang tertentu yaitu barang inferior, barang prestise, barang
spekulasi. Contoh hukum permintaan pada saat ini :
Ketikaharga kedelai semakin tinggi, pengusaha tempe tahu cenderung beralih menggunakan kedelai yang lebih
harga barang yang bersangkutan dan yang satu lagi karena faktor ceteris
paribus (faktor selain harga barang itu sendiri) biasanya pendapatan pembeli
atau selera pasar.
Sebagai contoh, dapat dilihat pada kurva di bawah ini. Di kawasan
Pondok gede bekasi pada saat harga bakso Rp20.000,00 jumlah bakso yang
diminta adalah sebesar 120 mangkok (titik A pada kurva permintaan).
Ketika harganya turun menjadi Rp18.000, mengakibatkan bertambahnya
jumlah bakso yang diminta dari 120 mangkok menjadi 140 mangkok (titik
A pada kurva permintaan bergerak ke kanan yaitu titik B), dan seterusnya.
Jadi kesimpulannya, yang membuat kurva permintaan bergerak hanyalah
harga barang tersebut atau harga barang itu sendiri.
Jika harga naik, tetapi jumlah Produk yang diminta tetap maka
kurva permintaannya bergeser kekanan
Jika harga turun, tetapi jumlah Produk yang diminta tetap maka kurva permintaanya bergeser kekiri
C. PENAWARAN
Penawaran adalah kesediaan penjual untuk menyerahkan berbagai
barang pada tingkat harga dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu. Peran
penawaran sangat penting dalam dunia ekonomi, karena dapat digunakan
sebagai analisa ekonomi mikro. Penawaran juga dapat digunakan sebagai
titik tolak bagi berbagai model dan teori ilmu ekonomi lainnya. Dari
penawaran akan dapat digunakan sebagai perkiraan harga yang berfungsi
sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta dan kuantitas yang
ditawarkan dalam pasar yang kompetitif.
Terdapat dua jenis penawaran berdasarkan jumlah barang yang
ditawarkan yakni :
Penawaran Individu
Penawaran Individu adalah penawaran barang atau jasa yang
dilakukan oleh seorang produsen atau penjual pada tingkat harga
tertentu.
Penawaran Kolektif
Penawaran Kolektif adalah jumlah keseluruhan dari penawaran
barang atau jasa yang dilakukan oleh seorang produsen atau penjual
pada tingkat harga tertentu.
Bahasan selanjutnya tentang permintaan adalah Hukum Penawaran
yang menyatakan :
“Jika harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas
4. Jumlah Produsen
Semakin banyak jumlah produsen, semakin banyak pula jumlah
barang yang ditawarkan. Misalnya, jika beberapa produsen es krim
memutuskan untuk berhenti berjualan dan keluar dari pasar, maka
tentu jumlah es krim yang dijual/ditawarkan di pasar akan turut
berkurang.
5. Kebijakan Pemerintah
Pajak. Asumsi bahwa pajak menjadi beban penjual
(penambah harga yang ditawarkan) dan mengurangi laba.
Maka semakin besar pajak, jumlah barang yang ditawarkan
akan menurun, begitu pula sebaliknya.
Subsidi. Mampu mengurangi biaya produksi, sehingga
menjadi pengurang harga yang ditawarkan dan menambah
laba. Karena itu, semakin besar subsidi, jumlah barang yang
ditawarkan akan bertambah.
6. Faktor Alam
Pengaruh alam akan memengaruhi penawaran produk pertanian dan
perikanan. Misalnya, bagi para petani padi, iklim yang tidak
menentu dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu, jumlah
beras yang ditawarkan akan berkurang.
7. Prediksi Produsen tentang Kondisi pada Masa Mendatang
Sebagai contoh, jika produsen meramalkan akan terjadi kenaikan
harga beras bulan depan. Maka, pada saat ini produsen akan
mengurangi stok penjualannya dan menunggu hingga bulan depan
untuk mengeksploitasi keuntungan yang mungkin akan diperoleh
akibat naiknya harga.
bakso yang ditawarkan adalah sebesar 160 mangkok (titik C pada kurva
penawaran). Ketika harganya naik menjadi Rp18.000, mengakibatkan
bertambahnya jumlah bakso yang ditawarkan dari 160 mangkok menjadi
180 mangkok (titik C pada kurva permintaan bergerak ke kanan ke titik B),
dan seterusnya.
paribus - maka permintaan akan turun, dan jika harga turun - ceteris paribus
- maka permintaan akan naik. Kamu tahu nggak apa sih ceteris paribus itu?
Cateris paribus itu, dalam ilmu ekonomi sering digunakan sebagai
asumsi untuk menyederhanakan berbagai macam formula serta deskripsi
dari berbagai anggapan ekonomi.
Sebenarnya jika kamu melihat kembali hukum dalam ekonomi, fungsi
ini akan menunjukkan bahwa harga barang dengan jumlah barang yang
diminta berbanding terbalik. Contohnya begini, misalnya ada platform
online shop yang lagi flash sale ditambah gratis ongkir, pasti kamu bakal
memesan barang sebanyak-banyaknya mumpung murah ‘kan.
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara variabel harga (P) dengan variabel jumlah barang (Q) yang diminta.
Fungsi permintaan sesuai dengan hukum permintaan yang menyatakan
bahwa apabila harga naik, jumlah permintaan turun, dan apabila harga
turun, jumlah permintaan naik. Dengan demikian, hubungan antara harga
barang dan jumlah barang yang diminta adalah negatif atau berbanding
terbalik.
Bentuk umum fungsi permintaan adalah sebagai berikut.
Adapun syarat mutlak fungsi permintaan adalah sebagai berikut:
1) nilai a harus positif (+), dan
Agar kalian lebih memahami dan bisa menentukan fungsi baik itu
penawaran maupun permintaan syuk simak contoh soal berikut ini
Dik P1 5 Q1 5
P2 Q 2 55
15
Jawab :
Rumus Q - Q1 P P1
:
Q 2 - Q1 P2 P1
Q -15 P5
15 5
55 -15 P5
Q -15 10
50
10Q - 50 50P 250
10Q - 200 50P
Q - 20 5P
Dan bentuk kurva dari fungsi permintaan tersebut seperti ini
Qd = -20P + 5P
15
0 5 55 Q
STUDI KASUS
CIKARANG PUSAT, AYOBEKASI.NET – Jelang Natal dan Tahun
http://www.ayobekasi.net/read/2019/12/13/4553/kenaikan-harga-
sembako- di-kabupaten-bekasi-diklaim-wajar
Penulis: Firda Puri Agustine
Editor : Ananda Muhammad Firdaus
S1
D1
D E3 S
E2
E
E1
S1
S D1
Q1 Q Q2 Q3 D
Keterangan :
Sebelum Perubahan Perubahan Kuva Perubahan Kurva
No. Kurva Permintaan Permintaan ke Penawaran ke Kiri dari
dan Penawaran Kanan dari D – D1 S – S1
1. Harga pasar setinggi Harga pasar setinggi Harga pasar setinggi OP1
OP OP2 (harga naik dari P (harga naik dari P – P1)
– P2)
2. Jumlah barang sebesar Jumlah barang sebesar Jumlah barang sebesar
OQ OQ3 (jumlah barang OQ1 (jumlah barang turun
naik dari Q – Q3) dari Q – Q1)
3. Keseimbangan pasar Keseimbangan pasar Keseimbangan pasar di E1
di E di E2
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka
harga pasar setinggi OP3, jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan
pasar sebesar E3
Grafik permintaan yang bergeser ke kiri dan grafik penawaran yang bergeser ke kanan tampak sebagai berikut.
D S
D1
E S1
E2 E1
E3
S D
D1
S1
Q1Q2 Q Q3
Keterangan :
Sebelum Perubahan Perubahan Kuva Perubahan Kurva
No. Kurva Permintaan Permintaan ke Kiri Penawaran ke
dan Penawaran dari D – D1 Kanan dari S – S1
1. Harga pasar setinggi Harga pasar setinggi OP2 Harga pasar setinggi
OP (harga turun dari P – P2) OP1 (harga turun dari
P – P1)
2. Jumlah barang sebesar Jumlah barang sebesar Jumlah barang sebesar
OQ OQ1 (jumlah barang OQ3 (jumlah barang
turun dari Q – Q1) naik dari Q – Q3)
3. Keseimbangan pasar di Keseimbangan pasar di Keseimbangan pasar
E E1 di E2
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka
harga pasar setinggi OP3, jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan
pasar sebesar E3
PENGGOLONGAN PEMBELI DAN PENJUAL
Qd = Qs ataupun Pd = Ps
Keterangan:
Qd : jumlah barang yang diminta (Q untuk fungsi permintaan)
Qs : jumlah barang yang ditawarkan (Q untuk fungsi penawaran)
Pd : jumlah barang yang diminta (P untuk fungsi permintaan)
PS : jumlah barang yang ditawarkan (P untuk fungsi penawaran)
Jika pemerintah mengenakan pajak atau subsidi, akan berpengaruh terhadap keseimbangan pasar,
Ps = Ps + t
Ps = Ps - s
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P) = 30 dan jumlah
barang (Q) = 4.
2. Fungsi penawaran akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P
= 15 – Q, sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5Q. Terhadap barang
tersebut di kenakan pajak sebesar 3 per unit. Berapa harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan berapa
pula jumlah keseimbangan sesudah pajak ?
Jawab :
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5Q + 3
P = 6 + 0,5Q Q = -12 + 2P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P=9
Q = 15 – P
Q = 15 – 9
Q=6
Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6.
3. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15
– Q, sedangkan penawarannya P = 3+ 0,5Q. pemerintah memberikan
subsidi sebesar 1,5 terhadapt barang yang diproduksi. Berapa harga
keseimbangan dan jumlahnya tanpa dan dengan subsidi.
Jawab :
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0,5Q -1,5
P = 1,5 + 0,5QQ = -3 + 2P
Keseimbangan pasar setelah ada subsidi: Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P
18 = 3P
P=6
Selanjutnya adalah menghitung besarnya Q
Q = 15 – P
Q = 15 – 6 = 9
Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 6 dan Qe’ = 9.