Anda di halaman 1dari 20

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Dosen Pengampu : Agus Wibowo, S.Pd.I, M.Pd


Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PERKANTORAN DIGITAL


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022

KELOMPOK 2
KELAS A
1. AMANDHA DWIPUTRIE APRILIA - 1712422062
2. DEWI KURNIA PUTRI - 1712422010
3. HAEKAL FIKRI SAFDENI - 1712422015
4. MUHAMMAD NUR SIDIK - 1712422025
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi, dengan judul : “Elastisitas
Permintaan dan Penawaran”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Jakarta, September 2022

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk membuat pembaca mengenal dan
mengetahui apa yang dimaksud dengan ekonomi mikro.Ilmu Ekonomi Mikro mempelajari
aktivitas aktivitas unit unit ekonomi seperti individu, baik individu orang seorang, individu
rumah tangga, individu perusahaan maupun individu industri. Ekonomi mikro terdiri atas
teori perilaku konsumen, teori perilaku produsen, konsep biaya, konsep penerimaan dan laba,
permintaan dan penawaran, keseimbangan dan kesejahteraan dan di Pasar, Intervensi
pemerintah di pasar, elastisitas, (struktur pasar) pasar persaingan sempurna, pasar persaingan
monopolistik, pasar oligopoli, dan pasar monopoli. Dan materi yang akan dibahas dari salah
satu Ekonomi Mikro adalah Elastisitas, Permintaan, dan juga Penawaran.
Permintaan adalah jumlah barang yang dibeli pada tingkat harga tertentu dan waktu
tertentu. Hukum permintaan yang dikenal dengan “ semakin tinggi harga barang, maka
permintaan suatu barang akan semakin turun, semakin rendah harga barang, maka permintaan
suatu barang akan meningkat “
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan
waktu tertentu. Hukum penawaran yang dikenal dengan “Semakin tinggi harga barang, maka
penawaran suatu barang akan semakin meningkat. Semakin rendah harga barang, maka
penawaran suatu barang akan semakin menurun.”
Elastisitas adalah ukuran responsitivitas perubahan quantity demand dan quantity supplied
sebagai respons perubahan faktor faktor yang mempengaruhi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan apa itu Fungsi, Skedul, dan Kurva Permintaan?
2. Apa itu Elastisitas Permintaan?
3. Bagaimana bentuk dari Elastisitas Permintaan berdasarkan jenis jenisnya?
4. Jelaskan apa itu Fungsi, Skedul, dan Kurva Penawaran?
5. Apa itu Elastisitas Penawaran?
6. Bagaimana bentuk dari Elastisitas Penawaran berdasarkan jenis jenisnya?
C. TUJUAN

1. Mendefinisikan pengertian dari Permintaan dan fungsi dari Kurva Permintaan


2. Mendefinisikan pengertian dari Elastisitas Permintaan dan jenis jenis dari
Elastisitas Permintaan.
3. Mendefinisikan pengertian dari Penawaran dan fungsi dari Kurva Penawaran.
4. Mendefinisikan pengertian dari Elastisitas Penawaran dan jenis jenis dari Elastisitas
Penawaran.

BAB II PEMBAHASAN

1. Fungsi, Skedul, dan Kurva permintaan

Permintaan merupakan istilah yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang
konsumen bersedia dan mampu untuk membeli dalam serangkaian harga yang
mungkin selama periode waktu tertentu. Hukum permintaan berbunyi : “Jika harga
suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun, sebaliknya jika
harga suatu barang turun maka jumlah barang yang diminta akan naik”. Untuk
menggambarkan keterkaitan antara harga dengan jumlah barang yang diminta adalah
dengan fungsi permintaan, skedul permintaan, dan kurva permintaan.

a. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan (demand function) adalah permintaan yg diungkapkan dalam
persamaan matematika. Dalam fungsi permintaan dapat menggambarkan kaitan antara
harga dengan beberapa variabel yang dapat mempengaruhi jumlah barang yang
diminta seperti pendapatan konsumen, harga barang lain, jumlah penduduk dan
sebagainya. Bentuk sederhana dari fungsi permintaan adalah Qd = a - bP dengan Qd =
jumlah barang yang diminta, a = konstanta (mewakili faktor-faktor selain harga yang
dianggap konstan), b = koefisien kemiringan (slope), P = harga. Contoh fungsi
permintaan : jika suatu fungsi permintaan diketahui a = 4, b = 2, dan P = $10,00.
Berapakah jumlah barang yang diminta?
Qd = a - bP
= 4 - 2.10
= 16
Jadi, jumlah barang yang diminta adalah 16 dari tingkat harga $10,00

b. Skedul permintaan
Cara kedua untuk menggambarkan keterkaitan harga dengan jumlah barang yang
diminta adalah skedul permintaan. Skedul permintaan (demand schedule) merupakan
suatu tabel yang menunjukkan harga suatu barang dengan jumlah permintaan barang
tersebut.

c. Kurva permintaan
Kurva permintaan (demand curve) adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah permintaan yang diminta
pembeli yang melambangkan skedul permintaan dan hukum permintaan.
Sederhananya, data hubungan harga barang dengan jumlah barang yang diminta
dalam skedul permintaan diubah ke dalam bentuk grafik. Dalam kurva permintaan
terdapat dua garis, vertikal dan horizontal yang memiliki fungsi yang berbeda. Garis
vertikal melambangkan harga (P) sedangkan garis horizontal melambangkan kuantitas
barang dalam suatu periode waktu (Q). kurva permintaan terbagi menjadi tiga jenis
yaitu kurva permintaan miring ke bawah, kurva permintaan miring ke atas, dan kurva
permintaan tertekuk.
1) Kurva permintaan miring ke bawah (Downward-sloping demand curve)
Kurva permintaan miring ke bawah adalah kurva yang menunjukkan jumlah
barang yang diminta konsumen berkurang karena adanya kenaikan harga dan
sebaliknya. Hal ini sejalan dengan hukum permintaan. Dalam hal ini
hubungan antara harga dan permintaan adalah negatif.

2) Kurva permintaan miring ke atas (Upward-sloping demand curve)


Kurva permintaan miring ke atas merupakan hubungan positif antara harga
dengan jumlah produk yang diminta konsumen. Ketika harga naik maka
konsumen akan meminta produk lebih banyak begitu juga sebaliknya. Hal ini
tentu tidak sejalan dengan hukum permintaan. Barang veblen dan giffen
merupakan contoh kurva permintaan miring ke atas.
a) Barang veblen
Barang veblen adalah barang yang permintaannya akan meningkat
bersamaan dengan kenaikan harga barang tersebut. Hal ini disebabkan
oleh sifat dan daya tariknya yang eksklusif. Tingginya harga barang
tersebut menjadi simbol konsumen yang memiliki status tinggi.
Sebaliknya, jika harga produk tersebut turun, mereka akan
menghindari sebab dapat merusak citra mereka.
b) Barang giffen
Barang giffen adalah barang yang masuk dalam kategori barang
inferior dan tidak seperti barang inferior lainnya. Ketika harga barang
ini turun permintaan dari konsumen pun ikut turun, begitu juga
sebaliknya. Pembeli cenderung menghindari unuk membeli barang ini
ketika harganya turun. Contohnya seperti baju bekas, karena
merupakan baju yang sudah pernah dipakai, saat harga turun pembeli
menganggap kualitas baju tersebut lebih buruk.

3) Kurva Permintaan Patah (Kinked Demand Curve)


Kurva permintaan patah adalah permintaan sebuah barang dengan elastisitas
yang berbeda, sehingga permintaan konsumen juga akan berbeda ketika harga
naik dan turun. Kurva permintaan tertekuk ini dapat dijumpai di pasar
oligopoli. Kurva permintaan tertekuk ini terbentuk atas dua garis lurus. Di
salah satu bagian garis lurus menunjukkan elasisitas permintaan konsumen
terhadap kenaikan harga barang. Sehingga ketika kenaikan harga barang
terjadi maka jumlah permintaan akan turun pada persentase yang lebih tinggi.

Sebagai contoh, jumlah biji kopi yang diinginkan konsumen di seluruh dunia pada tahun
2002 dengan harga $2.00 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2006 saat kenaikan
harga biji kopi terjadi. Saat kenaikan harga biji kopi terjadi seperti tahun 2006, beberapa
orang mengonsumsi lebih sedikit kopi bahkan berganti ke minuman berkafein lainnya seperti
teh.
$2.00
Price of coffee beans
(per pound)

1.75

1.50

1.25

1.00

0.75

0.50

7 9 11 13 15 17

Quantity of beans (billions


of pounds)

Demand Schedule of Coffee Beans

Price of coffee beans Quantity of coffee


(per pound) beans demanded
(billions of pounds)

$2.00 7.1

$1.75 7.5

$1.50 8.1

$1.25 8.9

$1.00 10

$0.75 11.5

$0.50 14.2

Berdasarkan tabel diatas, jika harga biji kopi adalah $1 per pound konsumen dari
seluruh dunia akan membeli 10 miliar pound dalam waktu setahun. Jika harganya $1.25 per
pound mereka hanya akan membeli sebanyak 8.9 miliar pound; jika harganya $0.75 mereka
akan membeli sebanyak 11.5 miliar pound, dan seterusnya. Jadi semakin tinggi harga,
semakin sedikit biji kopi yang dibeli konsumen. Dengan kata lain, saat harga naik kuantitas
permintaan biji kopi yang bersedia dibeli konsumen dengan harga tertentu jatuh.

I. Pergerakan (Movement) dan Pergeseran (Shift) Kurva Permintaan


Pergerakan kurva permintaan adalah pergerakan yang terjadi di sepanjang
kurva permintaan yang disebabkan oleh berubahnya jumlah produk atau jasa yang
diminta konsumen sebab kenaikan harga produk atau jasa tersebut.
Pergeseran kurva permintaan adalah suatu keadaan bergesernya garis pada
kurva permintaan dikarenakan beberapa faktor selain harga yang menyebabkan
perubahan permintaan terhadap suatu barang.

➢ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan


Berdasarkan hukum permintaan (law of demand) perubahan jumlah
permintaan barang atau jasa melulu ditentukan oleh harga barang atau jasa tersebut,
ceteris paribus. Kenyataannya perubahan permintaan barang atau jasa banyak
disebabkan oleh faktor-faktor lainnya, oleh sebab itu akan dijelaskan bagaimana
faktor-faktor tersebut mempengaruhi permintaan.
a. Harga barang lain
Perubahan harga barang itu sendiri merupakan faktor utama yang
mempengaruhi permintaan. Permintaan akan suatu barang dapat dipengaruhi
oleh harga barang-barang lain yang ada kaitannya, seperti barang substitusi
dan barang komplementer.
1. Barang substitusi
Barang substitusi adalah barang yang dapat menggantikan fungsi dari
barang lainnya. Misalnya, saat harga tiket kereta api mengalami
kenaikan, maka akan mempengaruhi naiknya permintaan tiket bus,
begitu juga sebaliknya.
2. Barang komplementer
Barang komplementer adalah barang yang saling melengkapi barang
lain, atau selalu digunakan secara bersama-sama. Seperti mobil dan
bensin, baju dan celana, buku dan pulpen, dan sebagainya.

b. Pendapatan konsumen
Pendapatan konsumen adalah faktor yang penting dalam menentukan jumlash
permintaan. Perubahan pendapatan konsumen selalu menimbulkan perubahan
permintaan pada berbagai jenis produk atau jasa, maka dari itu jenis barang
dibedakan menjadi:
1. Barang normal
Barang normal adalah barang yang permintaanya akan naik jika
pendapatan meningkat
2. Barang inferior
Barang inferior adalah barang yang banyak diminta oleh konsumen
berpendapatan rendah. Ketika pendapatan konsumen bertambah, maka
permintaan atas barang inferior akan turun, begitu juga sebaliknya.
3. Barang esensial
Barang esensial adalah barang yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat sehingga barang tersebut akan tetap dikonsumsi pada
segala tingkat pendapatan.
4. Barang mewah
Barang mewah adalah barang yang hanya akan dibeli ketika
pendapatan konsumen sudah relatif tinggi.

c. Selera konsumen
Setiap individu dalam masyarakat memiliki selera yang berbeda akan suatu
barang atau jasa sehingga menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kuantitas
permintaan.

d. Ekspektasi di masa yang akan datang


Perkiraan perubahaan yang akan terjadi dimasa mendatang akan
mempengaruhi permintaan. Perkiraan harga yang akan meningkat di masa
depan mendorong konsumen membeli barang dengan jumlah banyak pada saat
ini, begitu juga sebaliknya.

e. Jumlah penduduk
Pertambahan jumlah penduduk tentunya akan meningkatkan jumlah
permintaan. Semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin banyak jumlah
barang yang dikonsumsi. Namun, pertumbuhan jumlah penduduk harus
diiringi dengan perkembangan kesempatan kerja. Maka akan lebih banyak
orang yang menerima pendapatan sehingga daya beli masyarakat akan
meningkat

2. Elastisitas Permintaan dan Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan adalah mengukur/merespon seberapa besar perubahan


jumlah barang yang diminta mengalami perubahan yang diakibatkan harga suatu
barang. Dengan kata lain,perubahan harga yang mempengaruhi jumlah permintaan.

a. Macam-macam Elastisitas Permintaan

Permintaan dikatakan elastis jika perubahan harga yang kecil mengakibatkan jumlah
permintaan yang berubah jadi besar.Sebaliknya,permintaan dikatakan inelastis jika
perubahan harga kecil/besar tapi jumlah permintaan relatif tetap.

Berdasarkan nilainya, elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu ;

1. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)

Permintaan jenis ini terjadi ketika berapapun harga barang tersebut tidak akan
memengaruhi permintaan, yang mana permintaan akan tetap ceteris paribus

2. Permintaan Inelastis (E < 1)


Permintaan Inelastis terjadi ketika barang memiliki jumlah permintaannya
dibawah perubahan harga .Dengan kata lain,perubahan jumlah barang yang
diminta lebih kecil dari perubahan harga.

3. Permintaan Elastis Uniter (E = 1)

Permintaan elastis uniter terjadi jika barang mengalami perubahan jumlah


harganya sama dengan jumlah perubahannya. Contohnya jika terjadi jumlah
permintaan turun 5% menujukkan harga naik 5%

4. Permintaan Elastis Sempurna(E=tak hingga)


Permintaan yang terjadi ketika terjadi perubahan harga yang kecil
mengakibatkan permintaan tak terhingga besarnya.

Contohnya: harga barang mewah ,harga tiket kapal persiar

5. Permintaan Elastis (E > 1)

Permintaan yang perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar dari
perubahan harga.Dengan kata lain,perubahan harga yang diikuti perubahan
permintaan dalam jumlah besar.
3. Fungsi dan Kurva Penawaran
● Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh
konsumen dalam tingkat harga dan waktu tertentu.
● kurva penawaran adalah kurva yang menghubungkan titik potong antara harga
barang (P) dan jumlah barang yang ditawarkan (Q)
● Hukum Penawaran : “Semakin tinggi harga barang yang ditawarkan, maka
penawaran suatu barang tersebut akan meningkat “
a. Jika harga barang akan naik, maka penawaran naik
b. Jika harga barang akan turun, maka penawaran turun
c. Ceteris Paribus, apabila hal hal yang lainnya tetap.

Berikut contoh kurva penawaran :


kurva penawaran yaitu untuk membandingkan harga beserta jumlah kuantitas (jumlah
barang) produk yang ditawarkan. Jika harga sebuah barang meningkat,hal itu akan sama
dengan penawaran yang diberikan. Penyebabnya ada dua yaitu peningkatan harga permintaan
dan peningkatan harga karena kenaikan biaya produksi.
Kurva penawaran memiliki gradien yang positif

Pergeseran kurva penawaran atau biasa disebut (shifting) akan terjadi apabila kondisi kurva
tersebut tidak ceteris paribus
Pergeseran Kurva Penawaran Shifting
1. Apabila penawaran akan naik, maka kurva akan bergeser ke kanan
2. Apabila penawaran akan turun, maka kurva akan bergeser ke kiri

● Faktor yang mempengaruhi penawaran :


1. Harga bahan baku
2. Harga barang komplementer
3. Harga substitusi
4. Upah
5. Biaya produksi
6. Sarana produksi
7. Perkembangan teknologi
8. Jumlah produsen
9. Bencana alam
10. Harapan atau ekspetasi produsen

Bentuk fungsi penawaran :


1. Fungsi Barang
QS = a + b.P
A = gradien
B = konstanta
2. Fungsi Harga
Ps = 1/a q + b/a
3. Fungsi Penawaran :
p-p1/p2-p1 = q-q1/q2-q1

4. Elastisitas Penawaran dan Jenis-Jenis Elastisitas Penawaran


● Elastisitas Penawaran : sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan/
sensitivitas penawaran terhadap perubahan harga.
● Tingkatan elastisitas penawaran : Dihitung menggunakan koefisien elastistitas.
● Manfaat elastisitas penawaran :
1. Sebagai salah satu alat pemerintah agar bisa mengetahui sifat dari
barang yang diproduksi termasuk eksport ataupun import dan dapat
melaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan ekonominya.
2. Untuk menyusun strategi penjualan yang akan dilakukan oleh pabrik
atau tempat produksi barang.

● Tujuan elastisitas penawaran :


Tujuan dari elastisitas penawaran adalah untuk melihat dan mengetahui besar
tingkat akan kepekaan atau pada perubahan jumlah barang atau jasa yang akan
diminta oleh suatu konsumen atau pasar dan barang dan jasa yang ditawarkan
oleh produsen sebagai penyebab terjadinya perubahan harga barang atau jasa
yang ditawarkan.

● Cara menghitung koefisien elastisitas penawaran :


Koefisien elastisitas penawaran = % perubahan penawaran / % perubahan
harga Atau dirumuskan dalam simbol menjadi : (rumus elastisitas penawaran)
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga awal barang
Q : jumlah awal penawaran
Es : elastisitas penawaran

● Jenis jenis elastisitas penawaran

1. Elastisitas sempurna : (Ed=~)

2. Elastisitas (kurva) : (Ed > 1)


3. Elastisitas uniter : (Ed = 1)

4. Inelastisitas : (Ed < 1)

5. Inealistisitas sempurna (Ed = 0)


● Faktor faktor penawaran :
1. Waktu produksi
Jika cepat, penawaran elastis
Jika lama, penawaran inelastis
2. Daya tahan barang
Jika tahan lama, penawaran elastis
Jika tidak tahan lama, penawaran inelastis
3. Jumlah faktor produksi
Jika banyak, penawaran elastis
Jika sedikit, penawaran inelastis
4. Mobilitas faktor produksi
Jika tinggi, penawaran elastis
Jika rendah, penawaran inelastis
5. Jumlah Produsen
Jika banyak, penawaran elastis
Jika sedikit, penawaran inelastis
● Hal hal yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu :
1. Waktu
2. Daya tahan barang atau produk.
3. Mobilitas yang tinggi
4. Kemudahan produsen untuk memasuki pasar.
5. Jumlah persediaan pasar.

BAB III KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang kami jelaskan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
Permintaan adalah jumlah barang yang dibeli pada tingkat harga tertentu dan waktu
tertentu dengan syarat jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta
akan turun, sebaliknya jika harga suatu barang turun maka jumlah barang yang
diminta akan naik. Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu
dibeli oleh konsumen dalam tingkat harga dan waktu tertentu dengan syarat semakin
tinggi harga barang yang ditawarkan, maka penawaran suatu barang tersebut akan
meningkat. Kurva Permintaan terbagi menjadi tiga jenis yaitu kurva permintaan
miring ke bawah, kurva permintaan miring ke atas, dan kurva permintaan tertekuk.
Pergeseran Kurva Penawaran atau biasa disebut (shifting) akan terjadi apabila
kondisi kurva tersebut tidak ceteris paribus. Elastisitas Permintaan adalah mengukur /
merespon seberapa besar perubahan jumlah barang. Elastisitas permintaan terdiri dari
permintaan inelastisitas sempurna, permintaan inelastisitas, permintaan elastisitas
uniter, permintaan elastisitas sempurna, permintaan elastisitas.Elastisitas Penawaran
adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan/ sensitivitas penawaran
terhadap perubahan harga. Jenis Elastisitas Penawaran : elastisitas sempurna,
elastisitas kurva, elastisitas uniter, inelastisitas, dan inelastisitas sempurna.
BAB IV DAFTAR PUSTAKA

Savira, S. N. (2020). Elastisitas Penawaran. Elastisitas Penawaran, 1-15.


Aulya, W., Yusmiana, G., & Yuniarti, E. (2021). PERMINTAAN DAN PENAWARAN.
Hj. Dwika Lodia Putri, S. (2021).Pengantar Ekonomi Mikro. Sumatra Barat: INSAN
CENDEKIA MANDIRI.
Hafid, A. (2015). Konsep Penawaran Dalam Perspektif Islami.Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Islam, 1 (2), 203-216.
https://text-id.123dok.com/document/myj72vmky-skedul-permintaan-kurva-permintaan-
fungsi-permintaan.html
https://g.co/kgs/1p66mj
AMELIA, R. (2022). Elastisitas permintaan dan penawaran.
Sholeh, M. (2007). Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah: Teori serta beberapa
potretnya di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 4(1).
Busra, S. E., Yuli Anisah, S. E., & Zulkarnaini, S. E. (2020). Pengantar Ilmu Ekonomi
Mikro. Penerbit Andi.
Sari, Y. D., Firdaus, M., & Huda, H. M. (2017). KURVA PENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK
PERIKANAN TANGKAP PERAIRAN UMUM DARATAN DI PROPINSI SUMATERA SELATAN. Jurnal
Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 4(2), 227-239.

Anda mungkin juga menyukai