PENDAHULUAN
1
http://web-makalah.blogspot.com/2017/11/makalah-lengkap-keseimbangan-pasar.html. pada tanggal 19
Oktober 2018 pukul 15.30
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu permintaan.
2. Untuk memgetahui apa itu penawaran.
3. Untuk mengetahui apa itu keseimbangan pasar.
4. Untuk mengetahui harga pasar dalam permintaan dan penawaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Banyak sedikitnya permintaan suatu produk sangat memengaruhi
jumlah penawaran, yang pada gilirannya akan memengaruhi omzet
penjualan. Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset
pemasaran adalah untuk memperkirakan ukuran, pertumbuhan, dan
potensi laba tiap – tiap peluang pasar.
4
keinginan Tuan Semar untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa
terpenuhi.
b. Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
1) Permintaan individu, adalah permintaan yang dilakukan oleh
seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk
permintaan individu seperti pada Tabel 2.1 (yaitu permintaan
individu B dan C).
2) Permintaan kolektif atau permintaan pasar, adalah kumpulan dari
permintaan-permintaan perorangan atau individu atau permintaan
secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain
Ali, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan
membeli jeruk. Jika permintaan Ali dan teman-temannya tersebut
digabungkan maka terbentuk permintaan pasar. Bentuk
permintaan kolektif dapat dilihat dibawah ini.
Permintaan Jeruk di Pasar Ciputat Selama Bulan Januari
2016, Tangerang Selatan
Harga Jeruk Permintaan Permintaaan Permintaan Permintaan
(Rp/Kg) Individu A Individu B Individu C Pasar / Kolektif
(unit) (unit) (unit) (unit)
100 95 80 275
50.000
80 80 70 230
52.000
60 65 60 185
55.000
40 40 50 130
57.500
20 25 40 85
60.000
5
2.1.3 Fungsi Permintaan Pasar
Hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan semua faktor
yang memengaruhi permintaan tersebut, yaitu harga barang yang kita
beli, advertensi, kualitas barang, desain barang, serta saluran distribusi
barang, tingkat pendapatan konsumen, selera konsumen, harapan tentang
perubahan harga dimasan depan, harga barang substitusi dan
komplementer, dan lain-lain, disebut fungsi permintaan pasar (market
demand curve).
Qs 6 = f ( P, Psg, Y, T, E, Pop, A, Qu, FD, O )
Dimana :
Qd = Permintaan (quantity of demand)
P = Harga barang (price of goods)
Psg = Price of substitution goods
Y = Pendapatan (income)
T = Selera (taste)
E = Ekspetasi akan perubahan harga dimasa mendatang (expectation
in the future price)
Pop = Jumlah populasi (quantity of population)
A = Advertensi (advertisement)
Qu = Kualitas (quality)
D = Model (design)
FD = Arus distribusi barang (flow of goods distribution)
O = Lain-lain (others)
Contoh : diketahui fungsi permintaan terhadap sepeda motor Honda
Supra pada bulan Januari 2014 di Kota Tangerang Selatan sebagai
berikut.
Qd = -5P + 2,5Y + 0,08Pop + 2.000CC + 0,09A
Dimana : P = Harga
Y = Pendapatan
Pop = Jumlah Penduduk
CC = Jumlah kredit
A = Iklan
6
Artinya :
Permintaan akan sepeda motor akan turun sebanyak 5 unit untuk setiap
kenaikan harga mobil sebesar Rp1 juta, kenaikan permintaan motor
sebanyak 2,5 unit untuk setiap kenaikan jumlah pendapatan sebesar Rp1
juta per orang, kenaikan permintaan motor sebanyak 0,08 unit untuk
setiap kenaikan jumlah penduduk sebanyak 1 orang, kenaikan
permintaan motor sebanyak 2,5 unit untuk setiap kenaikan jumlah
pendapatan sebesar Rp1 juta per orang, kenaikan permintaan motor
sebanyak 2.000 unit untuk setiap kenaikan ketersediaan kredit sebesar
Rp1 juta, dan kenaikan permintaan motor sebesar 0,09 unit untuk setiap
kenaikan biaya iklan sebesar Rp1 juta.
Kesimpulan :
Berdasarkan data diatas, kenaikan permintaan akan sepeda motor Honda
Supra sangat ditentukan oleh ketersediaan kredit untuk motor tersebut.
Oleh karena itu, jika ingin penjualan Honda Supra naik pesat, maka
jumlah kredit harus dinaikkan.
7
permintaan terhadap barang atau jasa tersebut cenderung akan
meningkat, karena orang lebih suka membeli sesuatu dengan harga yang
lebih murah.
Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan pasar cukup
banyak, tergantung pada kebutuhan dan keinginan masyarakat, kualitas
barang, jumlah penduduk, luas daerah dan lain – lain.
Secara matematis : Qdx = f(Px, Po, T, I, Pop, Pr, O)
Dimana :
Qdx = Jumlah komoditas X yang diminta, Px = Harga komoditas X, Po
= Harga komoditas lain yang berkaitan, T = Selera konsumen, I =
Pendapatan konsumen, Pop = Jumlah penduduk, Pr = Ramalan keadaan
dimasa depan, O = Others yaitu lain-lain seperti layanan, motif barang,
mode, desain, kualitas, kemasan.
a. Harga barang (komoditas) yang dibeli (price of a commodity)
Jika harga suatu barang atau semakin murah, maka permintaan
terhadap barang atau jasa itu cenderung naik. Begitu sebaliknya, jika
harga barang tersebut naik maka barang atau jasa yang dibeli juga
semakin sedikit.
b. Harga barang lain yang terkait (substitution goods atau
complementary goods)
Berpengaruh apabila terdapat dua barang yang saling terkait di mana
keterkaitannya bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat
komplementer (pelengkap). 2
Barang Substitusi (substituties/pengganti). Seperti kopi dengan
teh. Orang dapat minum kopi, kalau harga the naik. Dan orang
akan minum the, jika harga kopi naik. Sekiranya harga barang
pengganti lebih murah, maka barang yang digantikannya akan
mengalami pengurangan dalam permintaan. Sifat barang –
barang substitusi ini adalah ketika permintaan terhadap barang ini
menurun akan berakibat pada berkurang permintaan barang yang
lain.
2
Muh Abdul Halim. ‘’Teori Ekonomi Mikro Edisi 3’’. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2018. Hal 9 – 14.
8
Barang Komplemen (pelengkap) yaitu suatu barang yang selalu
digunakan secara bersama-sama dengan barang lain. Seperti gula
dengan kopi/teh. Orang akan meminum kopi/teh adalah dengan
gula. Kalau permintaan terhadap kopi/teh meningkat, maka
permintaan terhadap gula juga akan meningkat. Demikian juga
sebaliknya, jika permintaan kopi/teh menurun, maka permintaan
gula juga akan mengalami penurunan. 3
c. Tingkat pendapatan per kapita masyarakat (income of society)
Banyak sedikitnya pendapatan konsumen mencerminkan daya beli.
Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga
permintaan terhadap suatu barang meningkat.
Barang Inferior adalah barang yang banyak dibeli oleh orang –
orang yang berpendapatan rendah. Seperti ubi kayu, atau produk
KW2, atau KW3 (membeli produk kualitas 2, atau kualitas 3
bukan membeli produk original/asli). Permintaan terhadap
barang inferior ini akan meningkat ketika pendapatan orang
tersebut menurun. Dan, apabila pendapatan masyarakat naik,
permintaanbarang inferior ini akan berkurang.
Barang Esensial (barang kebutuhan pokok) adalah barang
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari –
harinya seperti makanan(sembako). Walaupun pendapatan
meningkat, pembelanjaan barang ini tidak akan berubah.
Barang Normal seperti pakaian, sepatu, berbagai jenis makanan
dan peralatan rumah tangga. Apabila pendapatan masyarakat
mengalami kenaikan, maka permintaan terhadap barang ini juga
meningkat. Sebaliknya, jika pendapatan berkurang, permintaan
terhadap barang normal ini juga akan berkurang.
Barang Superior adalah barang mewah, barang yang dibeli
orang apabila pendapatan mereka sudah relative tinggi. Seperti
mobil sedan, emas, dan barang mewah lainnya dengan harga
3
Dr (Cand) Suhardi. S.E., M.M., ‘’Pengantar Ekonomi Mikro’’. Yogyakarta : Penerbir Gava Media. 2016.
Cet 1. 41 – 42.
9
tinggi. Biasanya dibeli apabila telah terpenuhi kebutuhan pokok
lainnya seperti makanan, pakaian dan perumahan. 4
d. Selera atau kebiasaan (taste)
Cita rasa atau selera masyarakat atas barang atau jasa tertentu sangat
mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan untuk barang atau jasa
tersebut.
e. Jumlah penduduk (population)
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau
kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar pula
permintaan terhadap barang tersebut.
f. Perkiraan harga di masa mendatang (price in the future)
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah
lebih baik membeli barang tersebut sekarang sehingga mendorong
orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja
di masa depan.
g. Pemerataan pendapatan masyatakat (income distribution)
Pemerataan pendapatan di antara warga masyarakat sangat
mempengaruhi volume belanja masyarakat. Jika pemerataan buruk,
berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan
terhadap suatu barang menurun.
h. Promosi atau usaha-usaha pedagang meningkatkan penjualan
(promotion)
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya
dalam memengaruhi masyarakat. Usaha-usaha seperti promosi,
kemasan barang yang bagus, layanan ramah dan lain-lain kepada
pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada
biasanya.
Karena banyaknya faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
suatu komoditas maka para ahli ekonomi sepakat bahwa untuk
memudahkan analisis, hanya ada satu faktor saja yang dapat
4
Dr (Cand) Suhardi. S.E., M.M., ‘’Pengantar Ekonomi Mikro’’. Yogyakarta : Penerbir Gava Media. 2016.
Cet 1. 42 – 43.
10
memengaruhi permintaan suatu komoditas yaitu harga komoditas
yang dibeli konsumen. Sedang faktor-faktor selain harga dianggap
konstan atau ceteris paribus. Istilah ceteris paribus berasal dari
bahasa Latin, yang secara harfiah dalam Bahasa Indonesia dapat
diterjmahkan sebagai “dengan hal-hal lainnya tetap sama”, dan
dalam bahasa Inggris biasanya diterjemahkan sebagai “all other
things being equal”.
Dalam ilmu ekonomi, istilah ceteris paribus seringkali
digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi untuk menyederhanakan
beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan atau hukum
ekonomi.
Sebagai contoh, dapatlah dikatakan bahwa: jika harga dari
daging sapi meningkat – ceteris paribus – maka kuantitas daging
sapi yang diminta oleh pembeli cenderung turun.
Dalam contoh tersebut, penggunaan ceteris paribus adalah
untuk menyatakan hubungan operasional antara harga dan kuantitas
suatu barang (daging sapi). Ceteris paribus disini berarti bahwa
asumsi yang diambil ialah mengabaikan berbagai faktor yang
diketahui dan yang tidak diketahui yang dapat mempengaruhi
hubungan antara harga dan kuantitas permintaan. Faktor-faktor
tersebut misalnya termasuk : harga barang substitusi (misalnya harga
daging ayam atau daging kambing), tingkat penghindaran risiko para
pembeli (misalnya ketakutan pada penyakit sapi gila), atau adanya
tingkat permintaan keseluruhan terhadap suatu barang tanpa
memperhatikan tingkat harganya (misalnya perpindahan masyarakat
kepada vegetarianisme).
11
komoditas yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum
permintaan itu berbunyi:
‘’Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah
komoditas yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik
tingkat harga maka semakin sedikit jumlah komoditas yang
bersedia diminta’’
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris parabus. Artinya
hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain
harga tidak berubah (dianggap tetap).
Kurva Permintaan
12
Kurva permintaan tidak mungkin menyentuh sumbu price (P) karena
berapa pun harganya pasti ada konsumen yang bersedia untuk membeli
barang yang dihasilkan.
Berikut contoh permintaan suatu komoditas, misalnya buah jeruk
Masyarakat konsumen di pasar Ciputat, Tangerang Selatan, pada bulan
Januari 2014 ingin membeli buah jeruk. Berikut tabel harga jeruk beserta
permintaan jeruknya.
Titik Harga jeruk (Rp) Jumlah jeruk yang Dibeli
A 4.500 140
B 4.750 120
C 5.000 100
D 5.250 80
E 5.500 60
F 5.750 40
G 6.000 20
Dari tabel diatas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini memiliki
kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta
bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Berikut adalah kurva
pemintaan buah jeruk.
13
Dalam ekonomi, kurva permintaan (demand curve) merupakan
grafik yang menggambarkan hubungan antara harga (disimbolkan
dengan P) dengan jumlah komoditas (disimbolkan dengan Q) yang ingin
dan dapat dibeli konsumen selama periode tertentu. Kurva ini digunakan
untuk memperkirakan perilkau dalam pasar kompetitif dan sering kali
digabung dengan kurva penawaran untuk memperkirakan titik
ekuilibrium (saat jumlah penawaran dan permintaan sama).
Sedang fungsi permintaan (demand function) adalah suatu
persamaan matematis yang menunjukan hubungan antara jumlah
komoditas tertentu dibeli konsumen dan harga komoditas tersebut pada
periode tertentu. Ungkapan ini dapat dinyatakan dalam bentuk formula
sebagai berikut :
Qdx = a – bPx
Dimana :
Qdx = Jumlah komoditas X yang dibeli
a = Konstanta
b = Konstanta
Px = Harga komoditas X
Tanda minus (-) didepan b berarti bahwa hubungan antara Qdx dan
Px adalah berlawanan. Jika Px naik maka Qdx turun dan jika Px turun
maka Qdx naik, dengan asumsu ceteris paribus
14
D Rp75.000,00 250
E Rp50.000,00 300
Dari tabel tersebut menunjukkan permintaan baju batik pada
tingkat harga tertentu selama periode tertentu. Dalam hukum permintaan
dikatakan bahwa apabila harga berubah, maka permintaan terhadap suatu
barang akan berubah pula.
Pada keadaan A, jumlah harga yang berlaku di pasar sebesar
Rp150.000,00 maka permintaan terhadap barang 100 unit. Pada keadaan
B, harga turun menjadi Rp125.000,00 maka permintaan terhadap barang
meningkat menjadi 150 unit. Penurunan selanjutnya akan menyebabkan
jumlah barang menjadi bertambah besar, seperti ditunjukkan pada tabel
keadaan C, D, dan E.
Kondisi permintaan tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa
faktor. Salah satu faktornya adalah pendapatan. Jika pendapatan
seseorang meningkat maka permintaan untuk barang dan jasa hampir
pasti meningkat pula.
15
Dalam kurva permintaan di atas, diketahui bahwa harga es krim
naik dari $1,00 menjadi $2,00 sebagai akibat dari adanta ajak (tax).
Peningkatan harga es krim ini mengakibatkan jumlah permintaan es krim
turun dari 8 menjadi 4, dan tejadi pergerakan di sepanjang kurva
permintaan yaitu dari titik A ke B.
16
Pergeseran Kurva Permintaan ke Kanan
17
Pergeseran Kurva Permintaan ke Kanan dan ke Kiri
D0 = Kurva permintaan sebelum ada perubahan.
D1 dan D2 = Kurva permintaan sesudah ada perubahan.
18
antara jumlah komoditas yang ditawarkan atau dijual dengan tingkat
harga hukum penawaran berbunyi :
“semakin naik harga atau tinggi harga,semakin banyak jumlah
barang yanh bersedia untuk dijual atau ditawarkan. Sebaliknya ,
semakin rendah atau menurun tingkat harga,semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia untuk dijual atau ditawarkan”
Seperti dalam hukum permintaan, dalam hukum penawaran pun
juga berlaku asumsi bahwa faktor faktor lain yang memengaruhi
penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
19
pegawai, biaya untuk bahan – bahan penolong, dan sebagainya.
Apabila biaya – biaya produksi meningkat, maka harga barang –
barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan
barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun,
maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian
penawaran juga akan meningkat.
Kemajuan teknologi (Technological Advance)
Kemajuan teknologi berpengaruh besar terhadap banyak sedikitnya
barang yang ditawarkan atau dijual. Adanya teknologi yang lebih
modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan
jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin – mesin modern akan
menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk
menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk
menghasilkan 1 Kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar
Rp7.500,00/Kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih
modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi
Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 Kilogramnya tetap yaitu
Rp7.500,00/Kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat
memproduksi gula pasir lebih banyak.
Pajak (Taxes)
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk
sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang
tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang,
sehingga penawaran juga akan berkurang.
Perkiraan harga di masa depan (Price In The Future)
Pengaruh psikologi massa, seperti adanya isu – isu bahwaharga barang
nanti akan naik, maka masyarakat akan berbondong – bonding untuk
berbelanja sekarang dari pada nanti. Akibatnya harga benar – benar
naik perkiraan harga di masa datang ini sangat memengaruhi besar
kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga
20
barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka
perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga – harga barang dan jasa naik,
sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan
mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.5
Jumlah perusahaan dalam industri
Dalam jangka pendek sering dianggap bahwa jumlah perusahaan
dalam industri konstan. Dalam jangka panjang mungkin banyak
perusahaan berubah, kalau jumlah perusahaan meningkat kurva
penawaran akan bergeser ke kanan dan sebalaliknya jika jumlah
perusahaan berkurang kurva penawaran bergeser ke kiri.6
5
Muh Abdul Halim. ‘’Teori Ekonomi Mikro Edisi 3’’. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2018. Hal 14 – 23.
6
Iswardono. ‘’Ekonomi Mikro’’. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2004. Hal 21.
21
Kurva Penawaran
22
2.2.6 Skedul Penawaran
Suatu daftar atau tabel yang menunjukkan hubungan antara jumlah
komoditas yang dijual atau ditawarkan pada berbagai tingkat harga
tertentu pada periode tertentu. Skedul penawaran dibuat berdasarkan
hukum penawaran.
Harga (Rp) Penawaran (Unit)
0 0
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
23
2.2.8 Pergeseran Kurva Penawaran
Pergeseran kurva penawaran (shifting in supply curve) artinya
perubahan jumlah barang yang ditawarkan tidak lagi dipengaruhi oleh
perubahan harga barang tersebut, melainkan disebab kan oleh perubahan
harga barang tersebut, melainkan disebabkan oleh perubahan faktor -
faktor lain (seperti teknologi, biaya produksi,pajak dan lain lain) yang
selama ini dianggap konstan.
24
Jika kekuatan pembeli (demand power) dan kekuatan penjual (supply
power ) sama, maka terbentuklah equilibrium price (harga
keseimbangan). 7
7
Muh Abdul Halim. ‘’Teori Ekonomi Mikro Edisi 3’’. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2018. Hal 26. Hal 23 –
26.
25
2.3.2.2 Penentuan harga keseimbangan (Equilibrium Price).
Harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan
nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga
keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan
tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik
antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan
penjual dengan penawarannya.
Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan
permintaan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan
perubahan adalah harga, maka keseimbangan akan kembali ke
titik awal. Tetapi apabila yang berubah adalah faktor-faktor
ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau
pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali
ke titik awal.
1) Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang
menyebabkan harga turun kembali ke Po. Titik keseimbangan
tetap Eo.
2) Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan
teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
3) Kurva permintaan bergeser ke kanan karena perubahan
pendapatan. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
Terdapat empat kemungkinan perubahan/pergeseran
kurva permintaan dan penawaran, yaitu:
Permintan bertambah (kurva permintaan bergeser ke
kanan).
Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri).
Penawaran bertambah (kurva penawaran bergesar ke
kanan).
Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri).8
8
http://web-makalah.blogspot.com/2017/11/makalah-lengkap-keseimbangan-pasar.html pada tanggal 19
Oktober 2018 pukul 15.30
26
2.3.3 Melihat Sisi Lain Dari Keseimbangan Pasar
2.3.3.1 Barang Bebas
Barang bebas adalah barang yang dapat dinikmati tanpa
melakukan kegiatan memproduksi seperti udara, sinar matahari,
air, dan sebagainya. Karena barang bebas ini mudah didapat
dianggap barang tersebut tidak mempunyai harga tetapi bukan
berarti barang bebas ini juga tidak mempunyai nilai transaksi.
Barang – barang bebas ini juga mempunyai nilai transaksi juga di
pasar.
2.3.3.2 Barang Potensial
Contoh dari barang potensial adalah peralatan makanan
yang terbuat dari emas/perak (piring, sendok, garpu, gelas yang
terbuat dari emas atau perak). Untuk barang seperti inipun tidak
bisa dikatakan bahwa permintaannya tidak ada. Ada juga orang
yang menghendaki barang – barang seperti itu. Artinya,
permintaan itu ada.
2.3.3.3 Teori Sarang Laba – laba (cobweb theory)
Dalam jangka panjang untuk berbagai barang, harga dan
kuantitas adakalanya berubah secara siklus. Kalau harga
meningkat/menurun, jumlah yang diproduksi/dijual juga
meningkat/menurun dalam gelombang yang berbeda. Gerakan
harga dan kuantitas seperti ini dinamakan teori sarang laba –
laba/teori penyesuaian harga (cobweb theory).9
9
Dr (Cand) Suhardi. S.E., M.M., ‘’Pengantar Ekonomi Mikro’’. Yogyakarta : Penerbir Gava Media. 2016.
Cet 1. Hal 64 – 67.
27
ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya
memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran adalah
faktor kelangkaan atau kejarangan.
Sehingga barang itu memiliki harga karena barang itu di satu pihak
berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka.
Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga
tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang diminta
(dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan
itu terjadi karena adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan
permintaan dan penjual dengan mengadakan penawaran di pasar.10
Harga merupakan tanda yang memberi tahu kita apakah penawaran
atau permintaan dari suatu produk meningkat atau menurun. Ambil
contoh harga rumah. Di awal abad ke – 21, harga rumah meningkat
semakin cepat di Amerika Serikat ketika semakin banyak keluarga coba
– coba untuk memiliki rumah, didorong oleh penawaran hipotek yang
murah. Permintaan tersebut mendorong para kontraktor perumahan
untuk membangun lebih banyak rumah, terutama di Miami dan beberapa
bagian California. Ketika akhirnya rumah – rumah tersebut selesai,
limpahan pasokan rumah yang tiba –tiba menyebabkan harga rumah
jatuh dengan cepat.
Rahasia terbuka mengenai ekonomi adalah bahwa, dalam
kenyataan, harga jarang mencapai ekuilibrium. Harga dari bunga mawar
naik – turun sepanjang tahun : ketika musim panas berubah menjadi
musim dingin dan supermarket serta took bunga harus mengambil
pasokan bunga dari luar negeri, pasokan bunga mawar menurun dan
harga naik. Serupa dengan itu, menjelang 14 Februari, harga melonjak
karena permintaan untuk bunga Hari Valentine.
Para ahli ekonomi menyebut hal ini sebagai ‘’musiman’’ atau
‘’noise’’. Namun, beberapa ahli berusaha melihat lebih dalam untuk
menentukan harga ekuilibrium. Ambil contoh harga rumah kembali :
10
https://sites.google.com/site/httplusidefiantiblogspotcoid/makalah-permintaan-dan-penawaran pada tanggal
19 Oktober 2018 pikul 15.35
28
tidak ada ahli ekonomi yang berhasil menemukan berapa harga rata –
rata rumah seharusnya. Sejarah mengatakan bahwa harga rumah
seharusnya beberapa kali gaji seseorang rata – rata antara tiga atau
empat, tetapi tidak bisa diketahui dengan pasti. 11
11
Edmund Conway. ‘’50 Gagasan Ekonomi Yang Perlu Anda Ketahui’’. Terjemahan oleh Gina Gania.
Indonesia : Penerbit Erlangga. Hal 11.
12
https://sites.google.com/site/httplusidefiantiblogspotcoid/makalah-permintaan-dan-penawaran pada tanggal
19 Oktober 2018 pikul 15.35
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dapat dijalankan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu,
3.2 Saran
masyarakat.
13
http://web-makalah.blogspot.com/2017/11/makalah-lengkap-keseimbangan-pasar.html
30
DAFTAR PUSTAKA
Halim,Muh Abdul. Teori Ekonomi Mikro Edisi 3. Jakarta : Mitra Wacana Media.
2018.
http://web-makalah.blogspot.com/2017/11/makalah-lengkap-keseimbangan-
pasar.html
https://sites.google.com/site/httplusidefiantiblogspotcoid/makalah-permintaan-
dan-penawaran
31