Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada pasar saat ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran
dapat bergerak secara leluasa.Ada pun harga yang terbentuk benar-benar
mencerminkan keinginan produsen dan konsumen.Permintaan
mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan
keinginan produsen atau penjual.Bentuk pasar persaingan murni terdapat
terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian
seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa.
Permintaan dan penawaran membentuk harga dan kuantitas
keseimbangan. Artinya, permintaan akan selalu berinteraksi dengan
penawaran sehingga membentuk harga dan kuantitas keseimbangan. Jadi,
harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk di saat permintaan dan
penawaran menemui suatu kesepakatan, yaitu tepat berada di perpotongan
antara kurva permintaan dan kurva penawaran yang disebut titik
keseimbangan.Kuantitas keseimbangan merupakan jumlah suatu barang
atau jasa yang terbentuk saat terjadi harga keseimbangan.
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan
keseimbangan pasar terjadi apabila pada harga keseimbangan jumlah
barang yang diminta konsumen sama persis dengan jumlah yang
ditawarkan produsen secara grafis keseimbangan pasar tercapai apabila
kurva permintaan dan penawaran berpotongan.1

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan permintaan ?
2. Apa yang di maksud dengan penawaran ?
3. Apa yang di maksud dengan keseimbangan pasar ?
4. Bagaimana harga pasar dalam permintaan dan penawaran ?

1
http://web-makalah.blogspot.com/2017/11/makalah-lengkap-keseimbangan-pasar.html. pada tanggal 19
Oktober 2018 pukul 15.30

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu permintaan.
2. Untuk memgetahui apa itu penawaran.
3. Untuk mengetahui apa itu keseimbangan pasar.
4. Untuk mengetahui harga pasar dalam permintaan dan penawaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERMINTAAN (DEMAND)


2.1.1 Pengertian Permintaan
Dalam konsep ilmu ekonomi permintaan adalah jumlah barang
dan jasa (disebut juga komoditas), yang akan dibeli konsumen pada
periode dan keadaan tertentu. Periode yang dimaksud biasanya dalam
satu tahun. Keadaan tertentu meliputi : ada tidaknya persaingan, harapan
akan terjadinya perubahan harga dimasa yang datang, pendapatan
konsumen, selera konsumen, iklan, desain barang, model barang,
kualitas barang, dan sebagainya.
Dalam konsep ekonomi, proses perpindahan barang dari pihak satu
ke pihak lain tidak gratis. Dengan demikian, sekali lagi, menurut konsep
ekonomi, permintaan adalah suatu atau sejumlah barang tertentu yang
dibeli oleh seorang individu atau masyarakat pada berbagai tingkat
harga tertentu di pasar tertentu pada periode tertentu dan tingkat
pendapatan tertentu. Kata – kata “pada berbagai tingkat harga tertentu”
berarti bahwa barang tersebut harus dibeli dengan sejumlah uang. Dalam
konsep ekonomi pula, barang – barang yang diperdagangkan di pasar
disebut komoditas.
Paul A Samuelson, pemenang Nobel di bidang ekonomi (1970),
mengatakan bahwa permintaan merupakan keinginan konsumen untuk
membeli suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga selama
periode waktu tertentu.
Dalam pengertian sehari – hari, permintaan adalah suatu atau
sejumlah barang yang diminta oleh seorang individu atau masyarakat
dari individu atau masyarakat lain, di mana individu atau masyarakat
yang menerima barang tersebut tidak perlu membayar sepeser pun
kepada individu atau masyarakat yang memberi barang. Dengan kata
lain, pemberian barang tersebut bersifat gratis.

3
Banyak sedikitnya permintaan suatu produk sangat memengaruhi
jumlah penawaran, yang pada gilirannya akan memengaruhi omzet
penjualan. Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset
pemasaran adalah untuk memperkirakan ukuran, pertumbuhan, dan
potensi laba tiap – tiap peluang pasar.

2.1.2 Macam – macam Permintaan


Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara
lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.
a. Permintaan Menurut Daya Beli (Purchasing Power)
Berdasarkan daya beli masyarakat (purchase power), permintaan
dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan
potensial, dan permintaan absolute.
1) Effective demand ( permintaan efektif ), adalah permintaan
masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan
daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini,
seorang konsumen memang membutuhkan barang atau jasa itu
dan ia mampu membayarnya.
2) Potential demand (permintaan potensial), adalah permintaan
masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya
memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum
melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya,
Pak Ali sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli
kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli
kulkas.
3) Absolute demand (permintaan absolut), adalah permintaan
konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai
dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak
mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang
diinginkan. Contohnya, Tuan Semar ingin membeli sepatu
olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Tuan Semar tidak
cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu,

4
keinginan Tuan Semar untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa
terpenuhi.
b. Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
1) Permintaan individu, adalah permintaan yang dilakukan oleh
seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk
permintaan individu seperti pada Tabel 2.1 (yaitu permintaan
individu B dan C).
2) Permintaan kolektif atau permintaan pasar, adalah kumpulan dari
permintaan-permintaan perorangan atau individu atau permintaan
secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain
Ali, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan
membeli jeruk. Jika permintaan Ali dan teman-temannya tersebut
digabungkan maka terbentuk permintaan pasar. Bentuk
permintaan kolektif dapat dilihat dibawah ini.
Permintaan Jeruk di Pasar Ciputat Selama Bulan Januari
2016, Tangerang Selatan
Harga Jeruk Permintaan Permintaaan Permintaan Permintaan
(Rp/Kg) Individu A Individu B Individu C Pasar / Kolektif
(unit) (unit) (unit) (unit)

140 125 100 365


45.000

120 110 90 320


47.500

100 95 80 275
50.000

80 80 70 230
52.000

60 65 60 185
55.000

40 40 50 130
57.500

20 25 40 85
60.000

5
2.1.3 Fungsi Permintaan Pasar
Hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan semua faktor
yang memengaruhi permintaan tersebut, yaitu harga barang yang kita
beli, advertensi, kualitas barang, desain barang, serta saluran distribusi
barang, tingkat pendapatan konsumen, selera konsumen, harapan tentang
perubahan harga dimasan depan, harga barang substitusi dan
komplementer, dan lain-lain, disebut fungsi permintaan pasar (market
demand curve).
Qs 6 = f ( P, Psg, Y, T, E, Pop, A, Qu, FD, O )
Dimana :
Qd = Permintaan (quantity of demand)
P = Harga barang (price of goods)
Psg = Price of substitution goods
Y = Pendapatan (income)
T = Selera (taste)
E = Ekspetasi akan perubahan harga dimasa mendatang (expectation
in the future price)
Pop = Jumlah populasi (quantity of population)
A = Advertensi (advertisement)
Qu = Kualitas (quality)
D = Model (design)
FD = Arus distribusi barang (flow of goods distribution)
O = Lain-lain (others)
Contoh : diketahui fungsi permintaan terhadap sepeda motor Honda
Supra pada bulan Januari 2014 di Kota Tangerang Selatan sebagai
berikut.
Qd = -5P + 2,5Y + 0,08Pop + 2.000CC + 0,09A
Dimana : P = Harga
Y = Pendapatan
Pop = Jumlah Penduduk
CC = Jumlah kredit
A = Iklan

6
Artinya :
Permintaan akan sepeda motor akan turun sebanyak 5 unit untuk setiap
kenaikan harga mobil sebesar Rp1 juta, kenaikan permintaan motor
sebanyak 2,5 unit untuk setiap kenaikan jumlah pendapatan sebesar Rp1
juta per orang, kenaikan permintaan motor sebanyak 0,08 unit untuk
setiap kenaikan jumlah penduduk sebanyak 1 orang, kenaikan
permintaan motor sebanyak 2,5 unit untuk setiap kenaikan jumlah
pendapatan sebesar Rp1 juta per orang, kenaikan permintaan motor
sebanyak 2.000 unit untuk setiap kenaikan ketersediaan kredit sebesar
Rp1 juta, dan kenaikan permintaan motor sebesar 0,09 unit untuk setiap
kenaikan biaya iklan sebesar Rp1 juta.
Kesimpulan :
Berdasarkan data diatas, kenaikan permintaan akan sepeda motor Honda
Supra sangat ditentukan oleh ketersediaan kredit untuk motor tersebut.
Oleh karena itu, jika ingin penjualan Honda Supra naik pesat, maka
jumlah kredit harus dinaikkan.

2.1.4 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Permintaan


Permintaan pasar (masyarakat) cenderung tidak stabil dan atau
tidak tetap. Mereka dapat naik atau turun, bertambah atau berkurang.
Misalnya, kita lihat bila menjelang Hari Raya Idul Fitri permintaan akan
pakaian, sepatu, aksesoris rumah, dan kue – kue akan meningkat. Dan
bila Hari Raya Idul Fitri usai, permintaan akan komoditas tersebut akan
turun kembali. Demikian pula menjelang tahun baru, permintaan akan
jasa hotel/penginapan di daerah – daerah wisata akan melonjak tinggi,
kemudian berangsur – angsur turun kembali bila tahun baru sudah lewat.
Ternyata ada banyak faktor yang dapat menyebabkan naik
turunnya permintaan. Salah satunya adalah faktor harga. Bila harga
satuan barang atau jasa naik maka permintaan terhadap barang atau jasa
tersebut cenderung turun. Mengapa demikian ? karena orang umumnya
tidak suka membeli sesuatu yang harganya berubah menjadi mahal.
Tetapi sebaliknya, bila harga suatu barang atau jasa turun maka

7
permintaan terhadap barang atau jasa tersebut cenderung akan
meningkat, karena orang lebih suka membeli sesuatu dengan harga yang
lebih murah.
Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan pasar cukup
banyak, tergantung pada kebutuhan dan keinginan masyarakat, kualitas
barang, jumlah penduduk, luas daerah dan lain – lain.
Secara matematis : Qdx = f(Px, Po, T, I, Pop, Pr, O)
Dimana :
Qdx = Jumlah komoditas X yang diminta, Px = Harga komoditas X, Po
= Harga komoditas lain yang berkaitan, T = Selera konsumen, I =
Pendapatan konsumen, Pop = Jumlah penduduk, Pr = Ramalan keadaan
dimasa depan, O = Others yaitu lain-lain seperti layanan, motif barang,
mode, desain, kualitas, kemasan.
a. Harga barang (komoditas) yang dibeli (price of a commodity)
Jika harga suatu barang atau semakin murah, maka permintaan
terhadap barang atau jasa itu cenderung naik. Begitu sebaliknya, jika
harga barang tersebut naik maka barang atau jasa yang dibeli juga
semakin sedikit.
b. Harga barang lain yang terkait (substitution goods atau
complementary goods)
Berpengaruh apabila terdapat dua barang yang saling terkait di mana
keterkaitannya bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat
komplementer (pelengkap). 2
 Barang Substitusi (substituties/pengganti). Seperti kopi dengan
teh. Orang dapat minum kopi, kalau harga the naik. Dan orang
akan minum the, jika harga kopi naik. Sekiranya harga barang
pengganti lebih murah, maka barang yang digantikannya akan
mengalami pengurangan dalam permintaan. Sifat barang –
barang substitusi ini adalah ketika permintaan terhadap barang ini
menurun akan berakibat pada berkurang permintaan barang yang
lain.

2
Muh Abdul Halim. ‘’Teori Ekonomi Mikro Edisi 3’’. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2018. Hal 9 – 14.

8
 Barang Komplemen (pelengkap) yaitu suatu barang yang selalu
digunakan secara bersama-sama dengan barang lain. Seperti gula
dengan kopi/teh. Orang akan meminum kopi/teh adalah dengan
gula. Kalau permintaan terhadap kopi/teh meningkat, maka
permintaan terhadap gula juga akan meningkat. Demikian juga
sebaliknya, jika permintaan kopi/teh menurun, maka permintaan
gula juga akan mengalami penurunan. 3
c. Tingkat pendapatan per kapita masyarakat (income of society)
Banyak sedikitnya pendapatan konsumen mencerminkan daya beli.
Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga
permintaan terhadap suatu barang meningkat.
 Barang Inferior adalah barang yang banyak dibeli oleh orang –
orang yang berpendapatan rendah. Seperti ubi kayu, atau produk
KW2, atau KW3 (membeli produk kualitas 2, atau kualitas 3
bukan membeli produk original/asli). Permintaan terhadap
barang inferior ini akan meningkat ketika pendapatan orang
tersebut menurun. Dan, apabila pendapatan masyarakat naik,
permintaanbarang inferior ini akan berkurang.
 Barang Esensial (barang kebutuhan pokok) adalah barang
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari –
harinya seperti makanan(sembako). Walaupun pendapatan
meningkat, pembelanjaan barang ini tidak akan berubah.
 Barang Normal seperti pakaian, sepatu, berbagai jenis makanan
dan peralatan rumah tangga. Apabila pendapatan masyarakat
mengalami kenaikan, maka permintaan terhadap barang ini juga
meningkat. Sebaliknya, jika pendapatan berkurang, permintaan
terhadap barang normal ini juga akan berkurang.
 Barang Superior adalah barang mewah, barang yang dibeli
orang apabila pendapatan mereka sudah relative tinggi. Seperti
mobil sedan, emas, dan barang mewah lainnya dengan harga

3
Dr (Cand) Suhardi. S.E., M.M., ‘’Pengantar Ekonomi Mikro’’. Yogyakarta : Penerbir Gava Media. 2016.
Cet 1. 41 – 42.

9
tinggi. Biasanya dibeli apabila telah terpenuhi kebutuhan pokok
lainnya seperti makanan, pakaian dan perumahan. 4
d. Selera atau kebiasaan (taste)
Cita rasa atau selera masyarakat atas barang atau jasa tertentu sangat
mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan untuk barang atau jasa
tersebut.
e. Jumlah penduduk (population)
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau
kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar pula
permintaan terhadap barang tersebut.
f. Perkiraan harga di masa mendatang (price in the future)
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah
lebih baik membeli barang tersebut sekarang sehingga mendorong
orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja
di masa depan.
g. Pemerataan pendapatan masyatakat (income distribution)
Pemerataan pendapatan di antara warga masyarakat sangat
mempengaruhi volume belanja masyarakat. Jika pemerataan buruk,
berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan
terhadap suatu barang menurun.
h. Promosi atau usaha-usaha pedagang meningkatkan penjualan
(promotion)
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya
dalam memengaruhi masyarakat. Usaha-usaha seperti promosi,
kemasan barang yang bagus, layanan ramah dan lain-lain kepada
pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada
biasanya.
Karena banyaknya faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
suatu komoditas maka para ahli ekonomi sepakat bahwa untuk
memudahkan analisis, hanya ada satu faktor saja yang dapat

4
Dr (Cand) Suhardi. S.E., M.M., ‘’Pengantar Ekonomi Mikro’’. Yogyakarta : Penerbir Gava Media. 2016.
Cet 1. 42 – 43.

10
memengaruhi permintaan suatu komoditas yaitu harga komoditas
yang dibeli konsumen. Sedang faktor-faktor selain harga dianggap
konstan atau ceteris paribus. Istilah ceteris paribus berasal dari
bahasa Latin, yang secara harfiah dalam Bahasa Indonesia dapat
diterjmahkan sebagai “dengan hal-hal lainnya tetap sama”, dan
dalam bahasa Inggris biasanya diterjemahkan sebagai “all other
things being equal”.
Dalam ilmu ekonomi, istilah ceteris paribus seringkali
digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi untuk menyederhanakan
beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan atau hukum
ekonomi.
Sebagai contoh, dapatlah dikatakan bahwa: jika harga dari
daging sapi meningkat – ceteris paribus – maka kuantitas daging
sapi yang diminta oleh pembeli cenderung turun.
Dalam contoh tersebut, penggunaan ceteris paribus adalah
untuk menyatakan hubungan operasional antara harga dan kuantitas
suatu barang (daging sapi). Ceteris paribus disini berarti bahwa
asumsi yang diambil ialah mengabaikan berbagai faktor yang
diketahui dan yang tidak diketahui yang dapat mempengaruhi
hubungan antara harga dan kuantitas permintaan. Faktor-faktor
tersebut misalnya termasuk : harga barang substitusi (misalnya harga
daging ayam atau daging kambing), tingkat penghindaran risiko para
pembeli (misalnya ketakutan pada penyakit sapi gila), atau adanya
tingkat permintaan keseluruhan terhadap suatu barang tanpa
memperhatikan tingkat harganya (misalnya perpindahan masyarakat
kepada vegetarianisme).

2.1.5 Hukum Permintaan (Law of Demand)


Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang
adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan
jumlah komoditas yang diminta. Apabila harga naik maka jumlah
komoditas yang diminta sedikit dan apabila harga rendah maka jumlah

11
komoditas yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum
permintaan itu berbunyi:
‘’Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah
komoditas yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik
tingkat harga maka semakin sedikit jumlah komoditas yang
bersedia diminta’’
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris parabus. Artinya
hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain
harga tidak berubah (dianggap tetap).

2.1.6 Kurva dan Fungsi Permintaan


Akibat dari adanya hukum permintaan tersebut maka kurva
permintaan menjadi miring dari kiri atas ke menuju kanan bawah,
sehingga kurva permintaan dikatakan mempunyai kemiringan negatif,
karena variabel-variabel yang bekerja dalam permintaan bekerjanya
berlawanan arah. Hal ini berarti bahwa jika harga suatu komoditas
tertentu (dinyatakan dalam Px) naik, maka jumlah komoditas tertentu
yang dibeli (dinyatakan dalam Qx) tersebut cenderung turun), maka
jumlah komoditas tertentu yang dibeli tersebut cenderung naik. Ini
sesuai dengan hukum permintaan.

Kurva Permintaan

12
Kurva permintaan tidak mungkin menyentuh sumbu price (P) karena
berapa pun harganya pasti ada konsumen yang bersedia untuk membeli
barang yang dihasilkan.
Berikut contoh permintaan suatu komoditas, misalnya buah jeruk
Masyarakat konsumen di pasar Ciputat, Tangerang Selatan, pada bulan
Januari 2014 ingin membeli buah jeruk. Berikut tabel harga jeruk beserta
permintaan jeruknya.
Titik Harga jeruk (Rp) Jumlah jeruk yang Dibeli
A 4.500 140
B 4.750 120
C 5.000 100
D 5.250 80
E 5.500 60
F 5.750 40
G 6.000 20

Dari tabel diatas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini memiliki
kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta
bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Berikut adalah kurva
pemintaan buah jeruk.

13
Dalam ekonomi, kurva permintaan (demand curve) merupakan
grafik yang menggambarkan hubungan antara harga (disimbolkan
dengan P) dengan jumlah komoditas (disimbolkan dengan Q) yang ingin
dan dapat dibeli konsumen selama periode tertentu. Kurva ini digunakan
untuk memperkirakan perilkau dalam pasar kompetitif dan sering kali
digabung dengan kurva penawaran untuk memperkirakan titik
ekuilibrium (saat jumlah penawaran dan permintaan sama).
Sedang fungsi permintaan (demand function) adalah suatu
persamaan matematis yang menunjukan hubungan antara jumlah
komoditas tertentu dibeli konsumen dan harga komoditas tersebut pada
periode tertentu. Ungkapan ini dapat dinyatakan dalam bentuk formula
sebagai berikut :
Qdx = a – bPx
Dimana :
Qdx = Jumlah komoditas X yang dibeli
a = Konstanta
b = Konstanta
Px = Harga komoditas X
Tanda minus (-) didepan b berarti bahwa hubungan antara Qdx dan
Px adalah berlawanan. Jika Px naik maka Qdx turun dan jika Px turun
maka Qdx naik, dengan asumsu ceteris paribus

2.1.7 Skedul Permintaan (Demand Schedule)


Skedul permintaan adalah suatu daftar atau tabel yang
menunjukkan semua komoditas yang dibeli pada berbagai tingkat harga
tertentu pada periode tertentu. Skedul permintaan dibuat berdasarkan
hukum permintaan.
Permintaan terhadap Baju Batik pada Bulan Juni 2014 di Pasar Ciputat
Keadaan Harga (Rp) Jumlah yang Dibeli (unit)
A Rp150.000,00 100
B Rp125.000,00 150
C Rp100.000,00 200

14
D Rp75.000,00 250
E Rp50.000,00 300
Dari tabel tersebut menunjukkan permintaan baju batik pada
tingkat harga tertentu selama periode tertentu. Dalam hukum permintaan
dikatakan bahwa apabila harga berubah, maka permintaan terhadap suatu
barang akan berubah pula.
Pada keadaan A, jumlah harga yang berlaku di pasar sebesar
Rp150.000,00 maka permintaan terhadap barang 100 unit. Pada keadaan
B, harga turun menjadi Rp125.000,00 maka permintaan terhadap barang
meningkat menjadi 150 unit. Penurunan selanjutnya akan menyebabkan
jumlah barang menjadi bertambah besar, seperti ditunjukkan pada tabel
keadaan C, D, dan E.
Kondisi permintaan tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa
faktor. Salah satu faktornya adalah pendapatan. Jika pendapatan
seseorang meningkat maka permintaan untuk barang dan jasa hampir
pasti meningkat pula.

2.1.8 Pergerakan Kurva Permintaan


Pergerakan kurva permintaan (movement in demand curve) yang
dimaksud disini adalah pergerakan titik di sepanjang kurva permintaan.
Pergerakan kurva permintaan merupakan pergerakan yang terjadi di
sepanjang kurva permintaan yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah
produk yang diminta konsumen sebagai akibat dari perubahan harga
produk tersebut.
Jelas bahwa yang menyebabkan adanya pergerakan di sepanjang
kurva permintaan adalah karena perubahan harga produk yang
bersangkutan. Pergerakan ini sejalan dengan Hukum Permintaan, yaitu
ketika harga barang naik, jumlah permintaan akan turun, sehingga titik
pada kurva permintaan akan bergerak ke kiri.

15
Dalam kurva permintaan di atas, diketahui bahwa harga es krim
naik dari $1,00 menjadi $2,00 sebagai akibat dari adanta ajak (tax).
Peningkatan harga es krim ini mengakibatkan jumlah permintaan es krim
turun dari 8 menjadi 4, dan tejadi pergerakan di sepanjang kurva
permintaan yaitu dari titik A ke B.

2.1.9 Pergeseran Kurva Permintaan (Shift)


Perubahan atau pergeseran dalam kurva permintaan disebabkan
karena faktor-faktor selain harga (seperti selera, pendapatan konsumen,
jumlah penduduk dan lain-lain) berubah, sedangkan harga komoditas
tetap. Posisi kurva permintaan akan bergeser ke kiri atau ke kanan
mengikuti perubahan dalam determinan permintaan yang ada.
Kurva akan bergeser ke kanan jika ada kenaikan pendapatan konsumen,
kenaikan harga barang-barang substitusi, atau penurunan harga barang-
barang komplementer. Misalnya, jika minuman coca-cola semakin
disukai masyarakat, permintaan akan minuman ini semakin bertambah
banyak sehingga kurva permintaannya bergeser ke kanan. Contoh ini
dapat digambarkan ke dalam kurva berikut.

16
Pergeseran Kurva Permintaan ke Kanan

Sebaliknya, permintaan dapat menurun sehingga kurva akan


bergeser kekiri, karena menurun nya pendapatan konsumen (dengan
asumsi barang normal ), penurunan harga barang barang subtitusi atau
kenaikan harga barang barang komplementer.

Pergeseran Kurva Permintaan ke Kiri

17
Pergeseran Kurva Permintaan ke Kanan dan ke Kiri
D0 = Kurva permintaan sebelum ada perubahan.
D1 dan D2 = Kurva permintaan sesudah ada perubahan.

2.2 PENAWARAN (SUPPLY)


2.2.1 Pengertian Penawaran
Dalam konsep ekonomi, suatu atau sejumlah komoditas tertentu
yang dijual oleh produsen atau penjual paa berbagai tingkat harga
tertentu pada periode tertentu disebut penawaran (supply atau offer).
Penawaran datangnya dari pihak produsen. Jika seorang produsen
menjual suatu atau sejumlah komoditas tertentu pada berbagai tingkat
harga tertentu dan pada periode tertentu, maka ini disebut penawaran
individu. Sebaliknya, jika semua produsen menjual semua komoditas
pada berbagai tingkat harga dan pada periode tertentu, ini disebut
penawaran pasar.

2.2.2 Hukum Penawaran (law of supply)


Semakin tinggi atau naik harga, maka jumlah barang atau
komoditas yang ditawarkan atau dijual semakin banyak. Sebaliknya
semakin rendah atau menurun harga komoditas, jumlah komoditas yang
ditawarkan atau dijual semakin sedikit . inilah yang disebut hukum
penawaran (law of supply). Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan

18
antara jumlah komoditas yang ditawarkan atau dijual dengan tingkat
harga hukum penawaran berbunyi :
“semakin naik harga atau tinggi harga,semakin banyak jumlah
barang yanh bersedia untuk dijual atau ditawarkan. Sebaliknya ,
semakin rendah atau menurun tingkat harga,semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia untuk dijual atau ditawarkan”
Seperti dalam hukum permintaan, dalam hukum penawaran pun
juga berlaku asumsi bahwa faktor faktor lain yang memengaruhi
penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

2.2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran


Seperti dalam permintaan, dalam penawaran pun juga terdapat
banyak faktor yang mempengaruhinya. Hal – hal yang mendorong dan
mengambat penawaran (kegiatan produksi) berpengaruh terhadap jumlah
penawaran yaitu :
 Harga barang itu sendiri (Price)
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka
jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika
harga barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan
penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat
dari Rp2.500,00 menjadi Rp3.000,00 maka jumlah sabun mandi yang
penjual tawarkan akan meningkat pula.
 Harga barang pengganti (Substitution Goods)
apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan
meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap,
konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang
ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi
meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih
rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
 Ongkos produksi (Cost)
Ongkos produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses
produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji

19
pegawai, biaya untuk bahan – bahan penolong, dan sebagainya.
Apabila biaya – biaya produksi meningkat, maka harga barang –
barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan
barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun,
maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian
penawaran juga akan meningkat.
 Kemajuan teknologi (Technological Advance)
Kemajuan teknologi berpengaruh besar terhadap banyak sedikitnya
barang yang ditawarkan atau dijual. Adanya teknologi yang lebih
modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan
jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin – mesin modern akan
menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk
menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk
menghasilkan 1 Kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar
Rp7.500,00/Kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih
modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi
Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 Kilogramnya tetap yaitu
Rp7.500,00/Kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat
memproduksi gula pasir lebih banyak.
 Pajak (Taxes)
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk
sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang
tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang,
sehingga penawaran juga akan berkurang.
 Perkiraan harga di masa depan (Price In The Future)
Pengaruh psikologi massa, seperti adanya isu – isu bahwaharga barang
nanti akan naik, maka masyarakat akan berbondong – bonding untuk
berbelanja sekarang dari pada nanti. Akibatnya harga benar – benar
naik perkiraan harga di masa datang ini sangat memengaruhi besar
kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga

20
barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka
perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga – harga barang dan jasa naik,
sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan
mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.5
 Jumlah perusahaan dalam industri
Dalam jangka pendek sering dianggap bahwa jumlah perusahaan
dalam industri konstan. Dalam jangka panjang mungkin banyak
perusahaan berubah, kalau jumlah perusahaan meningkat kurva
penawaran akan bergeser ke kanan dan sebalaliknya jika jumlah
perusahaan berkurang kurva penawaran bergeser ke kiri.6

2.2.4 Jenis – Jenis Penawaran (Offer atau Supply)


 Penawaran Individu (Individual Offer)
Penawaran individu adalah jumlah barang dan/atau jasa yang
ditawarkan atau dijual oleh seorang individu (produsen) pada waktu,
tempat dan satuan harga tertentu.
 Penawaran Pasar (Market Offer)
Merupakan kumpulan dari seluruh penawaran individu. Yaitu jumlah
barang dan/atau jasa yang ditawarkan atau dijual oleh sekelompok
penjual atau beberapa orang produsen pada waktu, tempat dan satuan
harga tertentu.

2.2.5 Kurva dan Fungsi Penawaran


Kurva penawaran (supply curve) menunjukkan hubungan antara
jumlah komoditas yang dijual (Qx) dengan harga komoditas (Px)
tersebut pada periode tertentu.

5
Muh Abdul Halim. ‘’Teori Ekonomi Mikro Edisi 3’’. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2018. Hal 14 – 23.
6
Iswardono. ‘’Ekonomi Mikro’’. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2004. Hal 21.

21
Kurva Penawaran

Dari grafik diatas, terlihat bahwa kurva penawaran berbentuk


miring dari kiri bawah menuju ke kanan atas. Hal ini berarti jika Px naik,
maka Qx juga naik, dan jika Px turun, maka Qx juga turun. Hal ini
sesuai dengan hukum penawaran. Fungsi penawaran (supply function)
adalah suatu bentuk persamaan matematis yang menunjukkan hubungan
antara jumlah komoditas tertentu yang dijual oleh pengusaha dan harga
komoditas tersebut pada periode tertentu. Formula untuk ungkapan ini
adalah :
Qsx = -a + bPx
Di mana : Qsx = Jumlah komoditas X yang dijual
a = Konstanta
b = Konstanta
Px = Harga komoditas X
Tanda plus (+) di depan b berarti bahwa hubungan antara Px dan
Qsx adalah searah. Jika Px naik, maka Qsx juga naik, dan jika Px turun,
maka Qsx juga turun.

22
2.2.6 Skedul Penawaran
Suatu daftar atau tabel yang menunjukkan hubungan antara jumlah
komoditas yang dijual atau ditawarkan pada berbagai tingkat harga
tertentu pada periode tertentu. Skedul penawaran dibuat berdasarkan
hukum penawaran.
Harga (Rp) Penawaran (Unit)
0 0
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6

2.2.7 Pergerakan Kurva Penawaran


Pergerakan dalam kurva penawaran disebabkan karena perubahan
harga, sedangkan faktor – faktor non harga (seperti biaya produksi,
teknologi, dan lain – lain) tetap.

Gerakan Kurva Penawaran

23
2.2.8 Pergeseran Kurva Penawaran
Pergeseran kurva penawaran (shifting in supply curve) artinya
perubahan jumlah barang yang ditawarkan tidak lagi dipengaruhi oleh
perubahan harga barang tersebut, melainkan disebab kan oleh perubahan
harga barang tersebut, melainkan disebabkan oleh perubahan faktor -
faktor lain (seperti teknologi, biaya produksi,pajak dan lain lain) yang
selama ini dianggap konstan.

2.3 KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM)


2.3.1 Pengertian Keseimbangan Pasar
Dalam ekonomi , equilibrium price atau harga keseimbangan atau
harga bebas (free price)adalah harga yang terbentuk karena bertemunya
kurva permintaan dan kurva penawaran .terbentuknya harga dan jumlah
keseimbangan dipasar adalah hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) dimana jumlah keseimbangan
(equilibirium) ini telah tercapai biasanya titik keseimbangan ini akan
bertahan relatif lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak
penjual dalam menentukan harga.
Jadi, pada dasarnya harga pasar (market price) itu terjadi karena
adanya kesepakatan antara pembeli dan penjual. Jika tidak ada
kesepakatan antara pembeli dan penjual maka tidak akan terjadi harga.

24
Jika kekuatan pembeli (demand power) dan kekuatan penjual (supply
power ) sama, maka terbentuklah equilibrium price (harga
keseimbangan). 7

2.3.2 Cara Menentukan Keadaan Keseimbangan


2.3.2.1 Menentukan keadaan keseimbangan dengan matematik
Dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan
penawaran secara serentak atau simultan. Berikut ini adalah
contoh penerapan rumusnya:
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = 100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran
atau
Qd = Qs
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 (harga keseimbangan / harga pasar).

7
Muh Abdul Halim. ‘’Teori Ekonomi Mikro Edisi 3’’. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2018. Hal 26. Hal 23 –
26.

25
2.3.2.2 Penentuan harga keseimbangan (Equilibrium Price).
Harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan
nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga
keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan
tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik
antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan
penjual dengan penawarannya.
Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan
permintaan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan
perubahan adalah harga, maka keseimbangan akan kembali ke
titik awal. Tetapi apabila yang berubah adalah faktor-faktor
ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau
pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali
ke titik awal.
1) Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang
menyebabkan harga turun kembali ke Po. Titik keseimbangan
tetap Eo.
2) Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan
teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
3) Kurva permintaan bergeser ke kanan karena perubahan
pendapatan. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
Terdapat empat kemungkinan perubahan/pergeseran
kurva permintaan dan penawaran, yaitu:
 Permintan bertambah (kurva permintaan bergeser ke
kanan).
 Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri).
 Penawaran bertambah (kurva penawaran bergesar ke
kanan).
 Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri).8

8
http://web-makalah.blogspot.com/2017/11/makalah-lengkap-keseimbangan-pasar.html pada tanggal 19
Oktober 2018 pukul 15.30

26
2.3.3 Melihat Sisi Lain Dari Keseimbangan Pasar
2.3.3.1 Barang Bebas
Barang bebas adalah barang yang dapat dinikmati tanpa
melakukan kegiatan memproduksi seperti udara, sinar matahari,
air, dan sebagainya. Karena barang bebas ini mudah didapat
dianggap barang tersebut tidak mempunyai harga tetapi bukan
berarti barang bebas ini juga tidak mempunyai nilai transaksi.
Barang – barang bebas ini juga mempunyai nilai transaksi juga di
pasar.
2.3.3.2 Barang Potensial
Contoh dari barang potensial adalah peralatan makanan
yang terbuat dari emas/perak (piring, sendok, garpu, gelas yang
terbuat dari emas atau perak). Untuk barang seperti inipun tidak
bisa dikatakan bahwa permintaannya tidak ada. Ada juga orang
yang menghendaki barang – barang seperti itu. Artinya,
permintaan itu ada.
2.3.3.3 Teori Sarang Laba – laba (cobweb theory)
Dalam jangka panjang untuk berbagai barang, harga dan
kuantitas adakalanya berubah secara siklus. Kalau harga
meningkat/menurun, jumlah yang diproduksi/dijual juga
meningkat/menurun dalam gelombang yang berbeda. Gerakan
harga dan kuantitas seperti ini dinamakan teori sarang laba –
laba/teori penyesuaian harga (cobweb theory).9

2.4 HARGA PASAR


2.4.1 Pengertian Harga
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk
menyatakan harga sesuatu barang digunakan satuan uang. Dengan
demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan
dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang

9
Dr (Cand) Suhardi. S.E., M.M., ‘’Pengantar Ekonomi Mikro’’. Yogyakarta : Penerbir Gava Media. 2016.
Cet 1. Hal 64 – 67.

27
ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya
memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran adalah
faktor kelangkaan atau kejarangan.
Sehingga barang itu memiliki harga karena barang itu di satu pihak
berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka.
Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga
tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang diminta
(dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan
itu terjadi karena adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan
permintaan dan penjual dengan mengadakan penawaran di pasar.10
Harga merupakan tanda yang memberi tahu kita apakah penawaran
atau permintaan dari suatu produk meningkat atau menurun. Ambil
contoh harga rumah. Di awal abad ke – 21, harga rumah meningkat
semakin cepat di Amerika Serikat ketika semakin banyak keluarga coba
– coba untuk memiliki rumah, didorong oleh penawaran hipotek yang
murah. Permintaan tersebut mendorong para kontraktor perumahan
untuk membangun lebih banyak rumah, terutama di Miami dan beberapa
bagian California. Ketika akhirnya rumah – rumah tersebut selesai,
limpahan pasokan rumah yang tiba –tiba menyebabkan harga rumah
jatuh dengan cepat.
Rahasia terbuka mengenai ekonomi adalah bahwa, dalam
kenyataan, harga jarang mencapai ekuilibrium. Harga dari bunga mawar
naik – turun sepanjang tahun : ketika musim panas berubah menjadi
musim dingin dan supermarket serta took bunga harus mengambil
pasokan bunga dari luar negeri, pasokan bunga mawar menurun dan
harga naik. Serupa dengan itu, menjelang 14 Februari, harga melonjak
karena permintaan untuk bunga Hari Valentine.
Para ahli ekonomi menyebut hal ini sebagai ‘’musiman’’ atau
‘’noise’’. Namun, beberapa ahli berusaha melihat lebih dalam untuk
menentukan harga ekuilibrium. Ambil contoh harga rumah kembali :

10
https://sites.google.com/site/httplusidefiantiblogspotcoid/makalah-permintaan-dan-penawaran pada tanggal
19 Oktober 2018 pikul 15.35

28
tidak ada ahli ekonomi yang berhasil menemukan berapa harga rata –
rata rumah seharusnya. Sejarah mengatakan bahwa harga rumah
seharusnya beberapa kali gaji seseorang rata – rata antara tiga atau
empat, tetapi tidak bisa diketahui dengan pasti. 11

2.4.2 Harga Keseimbangan


Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium
adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan
kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di
pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan
penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan
sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak
pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Untuk menentukan
keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel
permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan
penawaran.
Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan
menggabungkan kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurva
permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan dapat pula
ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan
permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.12

11
Edmund Conway. ‘’50 Gagasan Ekonomi Yang Perlu Anda Ketahui’’. Terjemahan oleh Gina Gania.
Indonesia : Penerbit Erlangga. Hal 11.
12
https://sites.google.com/site/httplusidefiantiblogspotcoid/makalah-permintaan-dan-penawaran pada tanggal
19 Oktober 2018 pikul 15.35

29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dalam perekonomian suatu Negara, pemerintah mempunyai peranan untuk

mengatur, memperbaiki atau mengaahkan aktivitas ekonomi dari pemerintah

maupun sektor swasta. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan

pembangunan suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah dalam

mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah perekonomian. Pemerintah

juga harus campur tangan dalam perekonomian untuk memperbaiki alokasi

sumber-sumber ekonomi karena sistem pasar tidak dapat melaksanakan

alokasi sumber –sumber ekonomi secara efisien. Sehingga roda perekonomian

dapat dijalankan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu,

dengan roda perekonomian yang baik pemerintah dapat mensejahterakan

masyarakat terutama lapisan masyarakat menengah kebawah.

3.2 Saran

a. Pemerintah harus berupaya menjalankan fungsinya secara adil,

transparansi, dan menyeluruh.

b. Kebijakan-kebijakan/ program ekonomi hendaknya sesuai dengan kondisi

masyarakat.

c. Kegagalan pasar merupakan sebuah tantangan bagi pemerintah untuk

dapat memperbaiki ekonomi lebih baik lagi.13

13
http://web-makalah.blogspot.com/2017/11/makalah-lengkap-keseimbangan-pasar.html

30
DAFTAR PUSTAKA

Halim,Muh Abdul. Teori Ekonomi Mikro Edisi 3. Jakarta : Mitra Wacana Media.
2018.

Suhardi, Dr (Cand). Pengantar Ekonomi Mikro. Yogyakarta : Penerbit Gava


Media. 2016. Cet 1.

Iswardono. Ekonomi Mikro. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2004. Cet 1.

Conway Edmund. ‘’50 Gagasan Ekonomi Yang Perlu Anda Ketahui’’.


Terjemahan oleh Gina Gania. Indonesia : Penerbit Erlangga.

http://web-makalah.blogspot.com/2017/11/makalah-lengkap-keseimbangan-
pasar.html

https://sites.google.com/site/httplusidefiantiblogspotcoid/makalah-permintaan-
dan-penawaran

31

Anda mungkin juga menyukai