4 Pengaruh Ekstrak Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Pertumbuhan Rambut Kelinci
(Oryctolagus cuniculus)
H. Jailani (halaman 189-201)
5. Pengaruh Media Tanam Sabut Kelapa yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Jamur Merang
(Volvariella volvacea Bull)
SriPurwati (halaman202-210)
6. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN 006 Sangkulirang dengan
Menggunakan Software Pesona Edukasi Tahun Pelajaran 2010/2011
H ar ia ti (halaman211-218)
7. Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran dan Penerapannya Pada P~:!welolaan Kualitas
Air Sungai Karang Mumus Samarinda
H.A. Ichrar Asbar (halaman219-230)
8. Penerapan Model Pernbelaj aran Cooperative Script untuk Meningkatkan Kompetensi Sains
Siswa Kelas VIII SMPNegeri 5 Loa Kulu Kutai Kartanegara TahunAjaran 201 0/2011
Johansyah (halaman231-243)
9. T<.ernampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Operasi Hitung Bilangan Bulat
di Kelas V SD Negeri 021 Samarinda
Muhammad Ugiarto & Suhartini (halaman 244-255)
Diterbitkan oleh
Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan
Universitas Mulawarman
ISSN 1978-2616
Editor Ahli :
Prof. Dr. Andi Ichrar Asbar, M. S ., Prof. Dr. Ahyar Ahmad, M.Sc.(UNHAS),
Dr. Sadijah Ahmad, DEA. (1TB), Dr. Ismunandar (1TB), Dr. Ambo Upe, DEA. (UNHAS),
Dr. Laode Rijai, M.Si., Dr. Makrina Tindangan, M.Pd., Dr. Muh. Amir Masruhim, M.Kes.
Dr. Lambang Subagyo, M.Si., Dr. Zeni Haryanto, M.Pd.
rhar
Prof.Ora. Herawati Susilo, M.Sc. Ph.D.(UM), Drs. Husain Sosidi, M. Si. (UNTAD)
Dra. Atiek Rostika, M. Si. (UNP AD), Drs. A. Margono, M.Pd. (UM)
Dewan Redaksi :
Drs. Abdul Aziz, M.Si, Drs. Muh. Ugiarto, M.Si., Drs. Johansyah, M.Pd,
Drs. Didimus Tanaboleng, M. Kes., Drs. Muly adi, M. Si, Drs. Zainuddin Untu, M. Pd.,
Drs. Riskan Qadar, M.Si, Drs. Muh. Nurhadi, M.Si., Usman Sain, M. Si.
Administrasi :
Abdul Majid, M.Si, Dra. Nurlaili, M.P., Farah Erika, S.Si
Keuangan:
Drs. Asyril, M.Si., Sri Lestari, M. Si., Mulyati Syam, S.Pd., M. Pd.
Sirkulasi:
Dra. Maasje C. Watulingas,
Achmad Ariadi, S.Pd., Riyanto, S.Pd., Siti, S.Pd.
Alamat Redaksi :
Kampus FKIP Unmul Jl. Muara Pahu Gunung Kelua Samarinda
Telp (0541)743651 Fax. (0541)743929, HP.081350671679
e-mail: azizlatte@yahoo.co.id
Jurnal Pembelajaran Sains Vol. 9 No.2, April 2011, 176-183 ---
Keberadaan Bakteri Mycobacterium Tuberculosis Pada Sputum Penderita
Yang Diduga Menderita Penyakit Tuberkulosis Paru
ABSTRAK
Penentuan seorang pasien menderita penyakit tertentu, harus didukung oleh berbagai
pemeeriksaan. Salah satu pemeriksaan itu adalah pemeriksaan laboratoriwn.
Penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit yang sangat menular. Oleh karena itu
perlu dorbati dengan cepat Upaya pemeriksaan sputum untuk memenmukan bakteri
J/ycobacterium tuberculosis, harus dilakukan dengan baik agar hasilnya memuaskan.
Namun demikian, setiap sputum pe9derita dengan stadium penyakti yang ebrbeda dan
cara pengambilan yang berbeda akan memebrikan hasil pemeriksaan laboratorium yang
berbeda pula. Dengan adanya hal ini, perlu adanya uapa penelusuran tentang apakah selalu
ditemukan bakteri Mycobacterium tuberculosis di dalam sputum penderita tuberkulosis ?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri Mycobacterium
tuberkulosis pada beberapa sampel sputum dari penderita yang diduga menderita penyakit
tuberkulosis paru, yang di rawat di Rumah Sakit Islam Samarinda.
Sampel penelitian berupa dahak sputum (dahak) penderita tuberkulosis (diambil
ebanyak 3 kali), dengan cara pengambilan sampel yaitu secara purpossive sampling.
Pemeriksaan kebera<laan bakteri Mycobacterium tuberculosis di1akukan dengan pemeriksaan
langsung dengan metode pewarnaan tahan asam. Data hasil penelitian, dianalisis dengan
menggunakan teknik stastistik deskriptif (analisis prosentase).
Dari hasil penelitian dan analisis data diperoleh bahwa dari ketiga sampel sputum
penderita yang diperiksa, temyata semuanya (100%) terdapat bakteri Mycobakterium
tuberculosis. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa dari ketiga sampel sputum
yang dikwnpukan darj_ penderita yang diduga menderita penyakit tuberculosis ini, ditemukan
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Namun demikian perlu adanya usaha pemeriksaan yang
berulang-ulang untuk memastikan adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis di dalam suatu
sampel dahak penderita.
177
Didimus Tanah Boleng /Jurnal Pembelajaran Sains Vol. 9 No.2, April 2011, 176-183
pat karbonidrat dilaksanakan melalalui proses perbenihan diperkaya dengan albumin telur
um oksidasi, (Bibiana, W. Lay, dkk., 1992). misalnya perbenihan Lowenstein Jensen,
ru- Selanjutnya dikatakan bahwa (Satish Gupte, 1987).
pemilihan genus ini dilakukan sebagai Mycobacteria adalah kuman erob,
:an berikut: tidak membentuk spora, berbentuk batang
eri 1. Spesies klasik: M bovis, M avium, M yang tidak mudah diwarnai, tetapi jika
1di tubercolosis, M para tuberculosis, M telah diwarnai tahan dekolorisasi oleh
~at leprae. asam atau aklohol dan karena itu
:an Kelompok Runyon, dahulu sering dinamakan basil "tahan asam". Selain
~ disebut sebagai Nycobacteria atipical, banyak bentuk-bentuk saprofit, terdapat
Wl mencakup spesies yang terdapa di alam juga golongan organisme patogen
ke dan di tinja (misalnya Mycobacterium tuberculosis,
ah 3. Spesies lainnya. M. microti- "vole Mycobacterium leprae) yang menyebabkan
les bacillus", tuberculosis pada ''voles penyakit menahun dengan menimbulkan
ah (hewan pengerat). Spesies 1m lesijenis granuloma infejsiosa.
ap merupakan bentuk antara M bovis dan Ciri-ciri khas Mycobacterium
rm M tuberculosis. M lepraemurium- tubercuolois adalah dalam jaringan
ta- menyebabkan lepra pada tikus. binatang, basil tuberkel, merupakan batang
an Mikroba ini belum dapat dibiakan. ramping lurus berukuran kira-kira 0,4 X 3
lu t Diduga dapat menyebabkan lepra pada mikrometer. Pada perbenihan buatan,
cit kucing. terlihat bentuk kokus, dan filamen.
Bakteri-bakteri dari genus Mikobakteria tidak dapat dikalsifikasikan
!ta Mycobacterium dan spesies-spesiesn sebagai gram positif atau gram negatif.
an tertentu dari genus Nocardia, mengandung Sekali diwarnai dengan zat warna basa,
da sejumlah besar zat lipoid (berlemak) di warna tersebut tidak dapat dihilangkan
k) dalam dinding-dinding selnya. Hal ini dengan alkohol, meskipun telah diberikan
cit menyebabkan dinding sel tersebut relatif yodium. Basil tuberkel yang sebenarnya,
tidak permeabel terhadap zat-zat warna ditanadai oleh sifat "tahan asam",
lil ~ ang umum sehingga sel-sel bakteri miasalnya, 95% etil alkohol yang
rt: tersebut tidak terwarnai oleh metode- mengandung 3% asam hidroklorida (asam
:n metode--metode pewamaan biasa. Kedu.a alkohol), dengan cepat menghilangkan
lp genus tersebut mengandung spesies-spesies warna semua kecuali mikobakteria. Sifat
ta yang patogenik pada manusia. Yang paling tahan asam ini tergantung kepa integritas
jt dikenal di antaranya ialah M tuberculosis, struktur selubung berliiinn. Teknik
lh penyebab penyakit tuberkulosis, dan M pewarnaan Ziehl Neelsen, dipergunakan
leprae, penyebab penyakit lepra. Untuk untuk identifikasi kuman tahan asam. Pada
01 menunjang diagnosis penyakit-penyakit dahak atau potongan jaringan,
lil tersebut, bakteri-bakteri penyebabnya mikobakteria dapat diperlihatkan dengan
n hasrus dapat diisolasi dari spesimen di fuoresensi k:uning-jingga setelah diwarnai
n rumah sakit dan dibuat tampak serta dengan zat warna fluorokhrom (misalnya
it mudah dibedakan dari bakteri-bakteri auramin, rodamin), (E. Jawetz, et al.,
h lainnya. Karena sifat dinding selnya yang 1986).
demikian itu, maka untuk memenuhi Mycobacterium dan Nocardia
tujuan tersebut hams digunakan pewarna memiliki keistimewaan, karena dinidng
khusus, (Ratna Siri Hadioetomo, I 990). selnya mengandung lipida yang terlihat
k Sifat-sifat umum dari mycobacteria sebagai lapisan lilin. Kandungan lipida ini
g adalah batang langsing tahan asam, tak sangat tinggi, pada beberapa spesies lipda
k bergerak, tak bersimpai dan tidak berspora. ini dapat mencapai sampai 6% dari dinding
n Biasanya tumbuh lambat. Tidak tumbuh selnya. Kandungan lipida yang tinggi ini,
pada media biasa, tetapi memerlukan menyebabkan sel bakteri sulit diwarnai,
178
Didimus Tanah Boleng /Jurnal Pembelajaran Sains Vol. 9 No.2, April 2011, 176-183
karena zat warna tidak dapat menembus Populasi di dalam penelitian adalah
lapisan lilin ini. Jika bakteri tahan-asam semua dahak (sputum) yang dihasilkan
diwarnai dengan karbol-fuksin, maka zat oleh pasien yang dahaknya digunaan
warna ini tidak mudah dilunturkan oleh sebagai bahan pemeriksaan dalam
lam.tan pemucat, (Bibiana W. Lay, 1994). penelitian ini.
Hal-hal yang perlu diperhatikan Sedangkan yang menjadi sampel di
dalam penularan infeksi Mycobacterium dalam penelitian ini adalah dahak (sputum)
tuberculosis meliputi infeksi yang yang dikupulkan selama 24 jam (satu hari).
termasuk di dalmnnya adalah reservoar, Pengambilan sampel penelitian rm
sumber dan rute panularan, masa inkubasi, dilakukan scara pupossive sampling.
masa dapat menular, dan imunitas Dalam pengambilan data penelitian
individu, pengendalian infeksi aktif, dan ini, smuanya dilakukan di laboratorium
pencegahan. Biologi FKIP Universitas Mulawarman
Samarinda.
C. Metode Penelitian 1. Alat:
Penelitian yang dilakukan 1m a. Gelas onjek
mencakup pemeriksaan keberadaan b. Ose
(pemeriksan kualitatif) bakteri c. Bunsen burner
Mycobacterium tuberculosis pada sampel d. Mikroskop
dahak (sputum). Sampel dahak (sputum) e. Pipet tetes
lill diambil dari penderita yang 2. Bahan:
menunjukan gejala-gejala yang meajurus a. Dahak (sputum)
kepada dugaan bahwa orang tersebut b. Air aquades dalam botol pijit (atau
mengidap penyakit tuberkulosis paru-paru air kran) ·
yang disebabkan oleh Mycobacterium c. Larutan Kinyon~Gabett (Ziehl
tuberculosis. Neelsen)
Di dalam jenis penelitian deskriptif 3. Cara Kerja:
ini, tidak dilakukan manipulasi obyek a Sediakan gelas objek bersih, zat
peneltian. Dengan demikian maka di sini, warna Kinyon-Gabett atau Ziehl
tidak ada yariabel bebas dan variabel Neelsen.
terikat. Yang ada hanya satu faktor yaitu b. Buat sediaan dahak denga menaruh
keberadaan bakteri Mycobacterium sedikit dahak antara 2 gelas obyek
tuberculosis pada sampel dahak (sputum) dan gosoklah satu pada yang lain
yang diambil dari pasien yang diduga hingga dahak merata dan keringkan
mengidap penyakit tuberkulosis paru-paru, si atas nyala api, dinginkan.
yang disebabkan oleh bakteri c. Tuangi larutan Kinyon dan
Mycobacterium tuberculosis. diamkan selama 3 manit.
Pelaksanaan penelitian ini dimulai d. Cuci dengan ajr kran 0,5 menit.
pada bulan Maret 2010 dan berakhir pada e. Tuangi larutan Gebett selama 1
bulan Juni 2010. menit
Pengarhbilan sampel yang hem.pa f. Cuci dengan air kran dan keringkan
dahak (sputum) ini dilakukan di ruang g. Amati hasilnya: kuman tahan asam
perawatan Dewasa rumah sakit Islam berwarna berah; dan kuman yang
Samarinda. tidak tahan asam berwarna biru
Pemeriksaan bakteriologiknya, muda, (W. Sunarto, I 989).
yaitu untuk menentukan keberadaan Untuk memperoleh gambaran
bakteri Mycobacterium tuberculosis pada mengena1 keberadaan bakteri
sampel dahak (sputum) ini, dilakukan di Mycobacterium tuberculosis pada sampel
laboratorium Biologi FKIP Universitas dahak (sputum) yang diambil dari
Mulawarman Samarinda. penderita yang diduga pengidap penyakit
179
Didimus Tanah Boleng /Jurnal Pembelajaran Sains Vol. 9 No.2, April 2011, 176-183 .
Tabel 2: Jumlah cara kerja untuk menemukan kuman Mycobacterium tuberculosis di dalam
sampel dahak (sptutum)
No. Nomor sampeI Pengulangan ke ... Keterangan
1. 1 4 Ditemukan
2. 2 2 Ditemukan
3. 3 2 Diemukan
Sumber: Hasil penelitian
180
Didimus Tanah Boleng /Jurnal Pembelajaran Sains Vol. 9 No.2, April 2011, 176-183
181
Didimus Tanah Boleng /Jurnal Pembelajaran Sains Vol. 9 No.2, April 2011, 176-183
tlmp cara pemeriksaan Iangsung. Cara yang tahan terhadap pengeringan dan
dipakai adalah memeriksa bakteri tersebut desinfektan kimia. Dapat dibunuh dengan
ngat dengan cara diwarnai. Macam pewarnaan menggunakan suhu 60°C selama 20 menit.
.man yang dilakukan adaklah pewarnaan talian Dapat pula segera mati pada pemanasan
ngat asam. basah pada suhu 100°C. Jika kena sinar
1p tor Di dalam pewarnaan tahan asam mataliari, biakan kuman akan mati dalam
jika ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan waktu 2 jam. Pada dahak, kuman ini, dapat
tleri adalah: ketelitihan mebuat pemucat bertahan 20 sampai 30 jam walaupun
1aka alkohol asam (perbandingan alkohol disinari matahari.
: ini dengan asani chlorida perlu dibuat dengan Satish Gupte, (1990), mengatakan
tepat), pengeringan perparat, pengambilan bahwa dasar sifat virulensi kuman ini
ikut uplikan dari sampel yang sudah belum diketaui. Kuman ini tidak membuat
than mengalami homogenisasi, keptrampilan toksin. Mungkin beraneka ragam
ukai melakukan setiap tahapan pewarnaan tahan komponen dari kuman ini merniliki
mya asam, ketrampilan menggunakan keaktifan biologis yang berbeda-beda dan
lill mikroskop, serta kemampuan membedakan hail akan mempemgaruhi patogenesis,
ilik. sel bakteri Mycobacterium tuberculosis alergi dan kekebalan pada penyakit ini.
dari kuman lainnya yang berada di dalam
g di reparat yang dibuat, dan lain sebagainya. Bibiana W. Lay, dkk., (1992)
falu Faktor-faktor mi jika kita tidak mengatakan bahwa mikroba ini tidak
Llggi memperhatikan dengan baik dan benar, menghasilkan eksotoksin). Mekanisme
mya maka hasil yang kita peroleh akan kurang penyakitnya belum diketahui dengan jelas.
tgan memuaskan dan kurang menggambarkan Susunan kimiawi mikroba ini sangat
ikan ondisi obyektif dari sampel kita. komplkes. Knadungan lipidanya sangat
erlu Hal ini jelas bahwa bakteri tinggi (20-40%) dari berat kering); bahan
l di patogenik seperti Mycobacterium ini diduga sebagai penyebab resistensi
tuberculosis ini, walaupun jumlah sel pertahanan humoral, desinfektans, larutan
!Clap edikit dalam menginfeksi tubuh manusia, asam dan basa.
tian nanmn sudah mampu menimbulkan
nya elainan-kelaiana di dalam tubuh manusia E. Kesimpulan dan Saran
kai, itu. Oleh karena itu, penemuan bakteri Berdasarkan hasil analisis data dan
dan Wycobacterium tuberculosis, harus segera pembahasan yang telah dilakukan, maka
ran, dilakukan pengobatan terhadap pasien dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
lam yang mengidap gejala-gejala penyakit berikut:
erlu tuberkulosis ini. Hal ini dimaksudkan agar, 1. Pada ketiga sampel dahak (sputum)
kan el-sel bakteri M tuberculosis ini tidak lagi pasien yang diambil dari ruang
rgai bennultiplikasi di dalm tubuh manusia. perawatan dewasa Rumah Sakit Islam
but. pengoabatan yang dilakukan pun perlu samarinda, yang diduga menderita
iatu menggunakan obta-obat dengan dosis yang penyakit tuberculosis, terdapat bak:teri
kit, rasional, sehingga tidak terjadi efek Mycobacterium tuberculosis.
itan samping yaitu terjadinya resistensi dari 2. Pemeriksaan sampel untuk menemukan
igai bakteri ini. bakteri Mycobacterium tuberculosis,
rja. Bakteri Mycobacterium diperlukan ketelitian, kesabaran dan
bili tubercolosis juga termasuk ke dalam harus mengikuti langkah-langkah
dak kelompok bakteri patogenik. Bakteri ini pemeriksaan yang benar.
tp el dapat menimbulkan kelainan-kelainan pada 3. Jumlah sel bakteri patogenik yang kecil
saluran pemapasan manusia. Penyakit yang akan lebih berbahaya jika dibandingkan
aan ditimbulkannya biasanya disebut dengan dibandingkan dengan jumlah sel
Idi penyak:t tuberkulosis paru-paru. bak:teri saprofitik yang besar di dalam
bin Kuman M tuberkulosis ini lebih tubuh manusia.
182
Didimus Tanah Boleng /Jurnal Pembelajaran Sains Vol. 9 No.2, April 2011, 176-183
DAFTAR PUSTAKA
183