TUGAS AKHIR
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN
PROGRAM STRATA-1 (S-1)PROGRAM STUDI INFORMATIKA
Oleh :
NIM : C2C019013
Pembimbing II,
Mengetahui,
Ka. Prodi informatika
i
PERNYATAAN
Menyatakan bahwa dalam TUGAS AKHIR ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar sarjana komputer disuatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
ii
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan Laporan TUGAS
AKHIR yang berjudul “SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN PADI
MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB” sesuai dengan
yang direncanakan. Selanjutnyapenulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang.
2. Bapak Dr. RM. Bagus Irawan, M.Si., IPM selaku Dekan Fakultas Teknik yang juga telah
memberikan dukungan sehingga penulisan Laporan Kerja Praktek ini terselesaikan.
3. Bapak Drs. Akhmad Fathurrohman, M.Kom selaku Ketua Program Studi Universitas
Muhammadiyah Semarang.
4. Bapak Drs. Akhmad Fathurrohman, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing penulis selama melaksanakan penelitian.
5. Bapak Safuan, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing
penulis selama melaksanakan penelitian.
6. Kepada Kedua Orang tua dan Keluarga yang sudah memberikan dukungan penuh atas
pelaksanaan tugas akhir dan penyelesaian laporan ini.
Semoga penulisan Laporan TUGAS AKHIR ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
iii
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
et al., 2022). pengetahuan masyarakat Indonesia tentang hama dan penyakit
tanaman padi masih tergolong cukup rendah, termasuk penangananya. Serangan
hama, tikus sawah, dan berbagai penyakit tanaman padi belum dapat
dikendalikan secara sempurna. ketergantungan petani terhadap pestisida masih
sangat tinggi, tanpa mereka sadari banyak kesalahan pemberian pestisida yang
sering terjadi seperti bukan karena kesalahan diagnosa, melainkan karena kurang
diperhatikannya penyakit dan cara pemakaian pestisida yang tidak sesuai dengan
permasalahan yang terjadi (Aeni, 2018).
Pada Saat ini pengetahuan petani tentang hama dan penyakit tanaman padi
hanya diketahui sebatas pengetahuan sesama petani, jika ada hama dan penyakit
jenis baru petani tidak mengetahuinya. Disamping itu, terdapat beberapa ahli
atau pakar yang banyak mengetahui tentang hama dan penyakit tanaman padi,
tetapi dengan jumlahnya ahli atau pakar tidak sebanding dengan banyaknya
jumlah petani, sehingga ahli atau pakar tersebut tidak bisa menginformasikan
tentang hama dan penyakit tanaman padi yang baru. Karena keterbatasan tenaga
ahli atau pakar dan waktunya. Oleh karena itu, dengan adanya penerapan metode
forward chaining pada sistem pakar untuk diagnosa hama dan penyakit tanaman
padi, dapat menjadi informasi dan pengetahuan yang akan membantu petani
ataupun masyarakat untuk mengetahui jenis hama dan penyakit apa yang
menyerang tanaman padinya, tanpa harus menunggu dan mengharapkan
jawaban langsung dari ahli atau pakarnya (Aeni, 2018).
Berdasarkan permasalahan tersebut maka untuk membantu para petani
dibutuhkan pemanfaatan teknologi informasi dengan sistem pakar metode
Forward Chaining. Kelebihan dari sistem pakar metode Forward Chaining ini
yaitu sistem pakar yang telah dirancang tidak hanya dapat mendeteksi penyakit
akan tetapi memberikan sebuah solusi penanganan bahkan informasi penyebab
dari penyakit pada tanaman padi, sistem pakar ini juga dapat memberikan
informasi prediksi terhadap kemungkinan penyakit berdasarkan gejala yang
diinputkan, hal tersebut betujuan untuk mengatasi faktor ketidak pastian agar
penyakit yang belum dapat dipastikan juga bisa mendapatkan penanganan
berdasarkan ciri-ciri atau gejala yang telah diinputkan (L Tobing et al., 2019).
2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun dalam penelitian ini terdapat batasan masalah guna mencapai hasil
akhir yang sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu:
3
berbasis web dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit tanaman
padi dengan mudah dan efisien, serta memberi solusi bagi petani
untuk mendeteksi gejala penyakit tanaman padi.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
Sistem merupakan sesuatu tim dari elemen- elemen baik berupa raga
ataupun bukan raga yang menampilkan sesuatu kumpulan silih berhubungan
antara lain serta berhubungan bersama- sama mengarah satu ataupun lebih
tujuan, sasaran ataupun akhir dari sistem (Yandani & Winarti, 2019). Sistem
merupakan sesuatu jaringan kerja dari prosedur yang silih berhubungan,
berkumpul bersama- sama buat melaksanakan sasaran tertentu (Anggraini et al.,
2020).
5
2.3 Diagnosis
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia diagnosa merupakan penentuan
jenis penyakit dengan cara meneliti atau memeriksa gejalagejalanya. Didalam
konsep diagnosa telah tercakup pula konsep prognosisnya, dalam proses
diagnosa bukan hanya sekedar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta
latar belakang dari suatu kelemahan penyakit tertentu melainkan
mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan
menyarankan tindakan pemecahannya. Penilaian dapat dilakukan melalui
pemeriksaan fisik, tes laboratorium, atau sejenisnya, dan dapat dibantu oleh
program penyait tanaman padi yang dirancang untuk memperbaiki proses
pengambilan keputusan (Fanny et al., 2017).
Merupakan otak dari sistem pakar atau disebut juga dengan control structure
(struktur kontrol) atau rule interpreter yang mengandung mekanisme pola
pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu
masalah dengan mencocokkan bagian kondisi dari rule yang tersimpan
di dalam knowledge base dengan data yang tersimpan di working
memory.
c. Explanation Faciliy
6
2.5 Metode Forward Chaining
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode forward
chaining. Mekanisme sistem dari sistem forward chaining dimulai dengan
memasukkan sekumpulan fakta yang diketahui ke dalam memori kerja dan
kemudian mencocokkan fakta tersebut satu sama lain. Jika faktanya cocok,
aturan itu diterapkan. Saat aturan berjalan, data baru ditambahkan ke database.
Dalam forward chaining, pencarian dimulai dengan fakta yang diketahui.
Dimana metode ini dijalankan dengan mengumpulkan fakta-fakta yang ada
untuk menarik kesimpulan.
2.6 Database
Database adalah kumpulan data yang membentuk suatu berkas yang saling
berhubungan atau relational dengan tata cara tertentu untuk membentuk data
baru atau informasi. Database juga dapat dikatakan berupa kumpulan dari data
yang saling berhubungan atau ralasi antara satu dengan yang lainnya yang
diorganisasikan berdasarkan skema atau struktur tertentu (Badiyanto & Murya,
2018).
Dalam sebuah disk, kita dapat menempatkan lebih dari satu basis data, serta
dalam basis data kita dapat menempatkan lebih dari satu tabel. Pada tabel inila h
sesungguhnya data disimpan dan ditempatkan karena itu ada beberapa operasi-
operasi dasar dakam basis data (Sukamanto R. S.,2017).
2.7 MySQL
MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).
Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh
dijadikan produk turunan yang bersifat komersil. MySQL sebenarnya merupakan
turunan salah satu konsep utama Database sejak lama, yaitu SQL (Structured
Query Language) (Warman & Ramdaniansyah, 2018).
Pada SQL tiap-tiap Database memiliki tabel – tabel yang dikenal hierarki
server yang dimana tiap tabel memiliki fiel-field. Informasi yang tersimpan akan
7
berada pada sebuah tabel yang memiliki 2 struktur dimensi,terdiri dari baris dan
kolom, sementara pada sebuah field terdapat data seperti int, varchar, char, date,
time dan lainnya. SQL tidak memiliki fungsi dalam bahasa pemrogaraman, seperti
looping atapun percabangan. Sehingga dibutuhkan bahasa pemrogaman lainnya
untuk menutupi kelemahannya (Lavarino & Yustanti, 2017).
2.8 HTML
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web serta untuk menampilkan informasi
yang terdapat pada web browser dalam format hypertext sederhana yang ditulis
kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang
terintegerasi. (Harison & Syarif, 2016). HyperText Markup Language (HTML)
terbagi dalam 4 jenis elemen yaitu:
a. Struktural
Struktur yang sering di gunakan untuk penulisan html.
b. Presentational
Kode yang menentukan tampilan pada sebuah tulisan, tidak peduli dengan
level pada tulisan tersebut.
c. Elemen
Widget yang membuat objek-objek, konsep Hypertext pada HTML
memungkinkan untuk membuat link pada suatu frasa untuk menuju
bagian dari World Wide Web (WWW).
2.9 PHP
PHP adalah sebuah bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah web-
server (serverside). PHP diciptakan oleh programmer unix dan Perl yang bernama
Rasmus Lerdoft pada bulan Agustus 1994. Script PHP adalah bahasa program yang
berjalan pada sebuah web server, atau sering disebut server side.Oleh karena itu,
PHP dapat melakukan apa saja yang bisa dil- akukan program CGI lain, yaitu
mengolah data dengan tipe apapun, men- ciptakan halaman web yang dinamis, serta
8
menerima dan menciptakan cook - ies, dan bahkan PHP bisa melakukan lebih dari
itu (Harison & S yarif,2017). PHP (Hypertext Prepocessor) memiliki beberapa
komponen dasar, yaitu :
a. Sintek dasar PHP
Ada beberapa aturan sintaks yang harus dipenuhi seperti PHP opening
closing tag dan PHP mendukung komentar seperti pada bahasa ‘C’,’C++’,
dan Unix shell-style.
b. Konstanta dalam PHP
2.10 UML
UML (Unifield Modelling Language) adalah alat bantu untuk
pengembangan sistem yang berorientasi objek. UML menyediakan bahasa
pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat
cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti serta
dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan
rancangan mereka dengan orang lain (Munawar, 2018).
Use Case Diagram adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari
per-spektif pengguna. Use Case bekerja dengan cara mendeskripsikan
tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem dengan sistemnya sendiri
9
melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai (Munawar,2018).
Simbol Use Case ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
10
Tabel 2.2 Simbol-simbol Activity Diagram
11
Tabel 2.3 Simbol-simbol Sequence Diagram
Simbol Deskripsi
Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibentuk diluar sistem informasi. Aktor
Atau
Bisa juga dinyatakan menggunakan kata
benda dengan awal frase nama aktor.
12
Simbol Deskripsi
Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek yang
mengirimkan data-data ke objek lainnya,
arah panah mengarah kepada objek yang
dikirim.
Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang sudah
menjalankan operasi, maka arah panahnya
akan mengarah kepada objek yang
menerima kembalian.
Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek dengan mengakhiri
hidup objek yang lainnya. Arah panah akan
mengarah kepada objek yang akan diakhiri.
Sebaliknya, jika ada create pasti akan ada
destroy.
13
Deskripsi lebih dari satu
14
penguji harus memiliki pengetahuan tentang struktur program, pengujian
dilakukan bersamaan pada saat penulisan program, yaitu sebelum semua
modul dirangkai maka masing- masing modul tersebut diuji terlebih dahulu
sehingga dapat dipastikan semua modul telah berkerja dengan baik dan
langsung bisa Login. Pengujian White Box bisa dilakukan dengan
melakukan pengujian terhadap kode program untuk melihat ada atau
tidaknya kesalahan pada modul program. Pengujian White Box pada suatu
sistem sebagai berikut:
a. Diagram alir (flowchart)
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
16
d. Studi Literatur
17
3. Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka ini bertujuan untuk memudahkan komunikasi
antara sistem dengan pengguna karena perancangan ini menggunakan
bahasa pemrograman PHP.
18
a. Requirements Analysis and Definition
Fase ini mencari kebutuhan sistem yang akan di gunakan penggunaserta
batasan dari sistem. Kemudian dianalisis dan didefinisikan sehingga
mengetahuin Software seperti apa yang akan di inginkan oleh para
service komputer.
b. Sistem and Software Desain
Pada fase ini bertujuan untuk memberikan gambaran sistem yang akan
di buat, bagaimana tampilan sistem yang diinginkan secara
mendefinisikan struktur sistem sistem yang akan di buat secara
keseluruhan, sehingga dapat membantu menspesifikasikan kebutuhan
Hardware dari sistem.
c. Implementasi and Unit Testing.
Fase dimana desain sistem di terjemahkan kedalam Coding dengan
Bahasa pemrograman PHP, dan Database MySQL serta dilakukan
pengujian unit pada kode progam menggunakan Pengujian White Box
Testing.
19
3.6 Gambaran Langkah Penelitian
20
3.8 Use Case Diagram
21
2) Basis pengetahuan data gejala penyakit tanaman padi
a. Adanya bercak kecil pada daun berwarna coklat
b. Bercak berbentuk belah ketupat
c. Bercak berwarna abu abu kehijauan berkembang pada pelepah daun
d. Bercak membentuk sklerotia
e. Bercak berbentuk oval atau elips memanjang 2-3 cm
f. Daun akan mengerng dan mati
g. Butir padi yang dihasilkan hampa
h. Daun daun berwarna hijau kelabu melipat dan menggulung
menyebabkan daun menjadi layu dan mati
i. Daun berubah warna menjadi coklat kemerahan dan mati
j. Daun muda berwarna perunggu
k. Bercak hitam atau coklat pada kulit gabah
l. Rumpun yang ternfeksi pertumbuhannya terlambat (kerdil)
m. Daun berwarna hijau tua
n. Tunas tunas mati
o. Bercak berkembang dan memanjang pada tepi daun
p. Garis coklat memanjang pararel dengan tulang daun
q. Warna daun berubah menjadi kuning
r. Helaian daun dan pelepah memendek
s. Batang atas mulai membusuk
3) Basis pengetahuan data pencegahan penyakit tanaman padi
Pada basis pengetahuan data pencegahan penyakit tanaman padi ini
berisikan informasi-informasi mengenai cara mencegah datanya masing-
masing gejala penyakit tanaman padi yang dialami oleh petani.
22
pada laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:
1) Perangkat Keras
Processor : AMD Ryzen 5-3500U (2.1 GHz; 2M Cache; up to 3.7 GHz)
2) Perangkat Lunak
Sistem Operasi : Windows 10 Home+Office Home Student 2019
Tools : Notepad ++
Web Browser : Chrome
Bahasa Pemrograman : Hypertext Preprocessor (PHP)
Database Management System : MySQL
Perangkat Pendukung : XAMPP 3.3.0
23
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, K. (2018). Penerapan Metode Forward Chaining Pada Sistem Pakar Untuk
Diagnosa Hama Dan Penyakit Padi. Intensif, 2(1), 79.
https://doi.org/10.29407/intensif.v2i1.11841
Anggraini, Y., Pasha, D., & Setiawan, A. (2020). Sistem Informasi Penjualan
Sepeda Berbasis Web Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus :
Orbit Station). Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI), 1(2), 64–70.
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/JTSI
Fanny, R. R., Hasibuan, N. A., & Buulolo, E. (2017). Renalis Menggunakan
Metode Certainty Factor Dengan Penulusuran Forward Chaining. Median
Informatika Darma, 1(1), 13–16.
Kristiadi, D. P., & Supriyanti, D. (2017). Jaringan Lan Berbasis Android Di Sekolah
Kemurnian. Journal Sensi: Strategic of Education in Information System, 3(2),
221–239.
Kusumaningrum, S. I. (2019). Pemanfaatan Sektor Pertanian Sebagai Penunjang
Pertumbuhan Perekonomian Indonesia. Jurnal Transaksi, 11(1), 80–89.
http://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/transaksi/article/view/477
L Tobing, D. M., Pawan, E., Neno, F. E., & Kusrini, K. (2019). Sistem Pakar
Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Padi Menggunakan Metode Forward
Chaining. Sisfotenika, 9(2), 126. https://doi.org/10.30700/jst.v9i2.440
Leidiyana, H., & Hariyanto, R. D. (2020). Sistem Pakar untuk Mendiagnosa
Penyakit Persendian Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal Komtika
(Komputasi Dan Informatika), 4(1), 27–34.
https://doi.org/10.31603/komtika.v4i1.3701
Meilina, Y., & Virianita, R. (2017). Persepsi Remaja terhadap Pekerjaan di Sektor
Pertanian Padi Sawah di Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.
Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 1(3),
339–358. https://doi.org/10.29244/jskpm.1.3.339-358
Normah, Rifai, B., Vambudi, S., & Maulana, R. (2022). Analisa Sentimen
Perkembangan Vtuber Dengan Metode Support Vector Machine Berbasis
SMOTE. Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI, 8(2), 174–180.
https://doi.org/10.31294/jtk.v4i2
Satriawan, B., & Oktavianti, H. (2012). Upaya Pengentasan Kemiskinan Pada
Petani Menggunakan Model Tindakan Kolektif Kelembagaan Pertanian.
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan
Pembangunan, 13(1), 96. https://doi.org/10.23917/jep.v13i1.185
Wiettimena, M., Sau, T., & Syahrullah. (2021). Persepsi Petani terhadap Dampak
Kerebahan Tanaman Padi di Kel. Wiringpalennae Kec. Tempe Kab. Wajo.
Jurnal Ilmiah Agrotani, 3(2), 42–52.
https://doi.org/10.54339/agrotani.v3i2.245
24
Yandani, E., & Winarti, D. (2019). Perancangan Sistem Informasi Akademik
Perguruan Tinggi Berbasis Web. Simtika, 2(3), 21–27.
http://lppm.undhari.ac.id/ejournal/index.php/simtika/article/view/51
25
26
27