NRP : 2443019177
Kelas : A
A. Carilah persamaan dan perbedaan standar kefarmasian di Apotek, di Klinik, di
Puskesmas, dan di Rumah Sakit !
Persamaan : pengelolaan sediaan farmasi mulai dari alat kesehatan, bahan medis,
obat-obatan dan pelayanan farmasi klinik
Perbedaan :
● Menurut saya , APA tersebut telah melanggar UU kesehatan no 36 tahun 2009 dalam
pasal 196 berbunyi “setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau
mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar
dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) dan (3) dipidana penjara paling lama 10 tahun dan
denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00, karena dengan sengaja membeli obat dari
jalur tidak resmi. Seharusnya sesuai dengan peraturan pemerintahan No. 72 tahun
1998 pasal 8 setiap pengangkutan sediaan Farmasi dan alat kesehatan dalam rangka
peredaran harus disertai dengan dokumen pengangkutan sediaan farmasi, yaitu surat
jalan dan faktur pengiriman yang dikeluarkan oleh pabrik obat, pedagang besar
farmasi atau badan usaha penyaluran sediaan farmasi dan alat kesehatan lainnya.
● Menurut saya, produsen industri rumah tangga tersebut telah melanggar UU no 36
tahun 2009 pasal 196 yang berbunyi “Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi
atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi
standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).” Dikarenakan penggunaan formalin dan borax pada produk mie
basah yang akan dikonsumsi masyarakat
● Jamu atau obat tradisional berasal dari bahan alam yang banyak digunakan di sekitar,
namun bila seseorang memproduksi dengan tujuan menjual belikan maka wajib
memiliki yang namanya izin edar dan penandaan serta bukti yang memenuhi
persyaratan. Sesuai dengan UU 36 tahun 2009 pasal 100 ayat 1 berbunyi “ Sumber
obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan dalam
pencegahan, pengobatan, perawatan, dan/atau pemeliharaan kesehatan tetap dijaga
kelestariannya” dan juga pasal 106 berbunyi “ Pemerintah berwenang mencabut izin
edar dan memerintahkan penarikan dari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang telah memperoleh izin edar, yang kemudian terbukti tidak memenuhi
persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau kemanfaatan, dapat disita dan
dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”. Dan juga PP
72 tahun 1998 pasal 76 “dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sesuai
dengan ketentuan Pasal 82 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan” dan juga pasal 77 “Barangsiapa yang dengan sengaja mengedarkan
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak mencantumkan penandaan dan
informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dan Pasal 28 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.
100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sesuai dengan ketentuan Pasal 82 ayat (2)
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan”