Kelas : XI MIPA 1
Kelompok : 6
Ketua Kelompok : Nayla Sylvia
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Tiur Hotmauli selaku guru
mata pelajaran biologi atas bimbingannya, serta semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ………………………………………………………………….
Kata Pengantar ………………………………………………………………….
Daftar Isi …………………………………………………………………………
A. Metabolisme dalam Tubuh Manusia ……………………….…………
Metabolisme Karbohidrat ……………………………………………
Metabolisme Protein …………………………………………………...
Metabolisme Lipid …………………………………………………...
Pengertian Hati
Hati merupakan salah satu organ yang perannya sangat vital dalam tubuh manusia. Organ ini
juga merupakan kelenjar pencernaan terbesar atau organ terbesar di dalam tubuh.
Fungsi Hati
Selain berfungsi sebagai alat pencernaan, hati juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Fungsi
utama hati yaitu :
1. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
2. Tempat pembentukan dan pembongkaran protein.
3. Tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah.
4. Menawarkan racun yang ada.
Struktur Hati
Hati berwarna cokelat-
kemerahan yang
terletak di sebelah
kanan atas rongga perut
dan beratnya sekitar 3-5% berat tubuh atau sekitar 1,5 kilogram.
Hati terbagi menjadi 2 lobus, yaitu :
1. Lobus kanan yang merupakan bagian hati yang paling besar. Ukurannya 5-6 kali
lebih besar dari lobus kiri. Fungsi lobus kanan adalah sebagai pusat pemrosesan
utama hati. Disini, hati menjalankan fungsi-fungsinya seperti menghasilkan empedu.
2. Lobus kiri memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih pipih dari lobus kanan. Lobus
kiri berfungsi sama dengan lobus kanan, yaitu sebagai pusat pemrosesan utama.
Apabila diamati dibawah mikroskop, terlihat bahwa lobus hati tersusun atas lobulus-lobulus
kecil berbentuk heksagonal. Didalam lobulus, terdapat kumpulan sel hati (hepatosit) dengan
sinusoid atau pelebaran pembuluh kapiler disekitarnya.
Pengertian Kulit
Kulit mempunyai fungsi yang amat besar bagi tubuh, yaitu sebagai pelindung tubuh terhadap
faktor fisik karena gesekan, benturan, pukulan, penyinaran, kuman-kuman, zat kimia, panas,
dan sebagainya. Kulit juga penting untuk mengurangi kehilangan air, mengatur suhu badan,
mengekskresikan zat-zat sisa berupa keringat, serta menerima rangsang dari luar. Selain itu,
kulit juga berfungsi sebagai tempat pembentukan vitamin D.
Struktur Kulit
Kulit atau integumen tersusun atas tiga lapis, yaitu epidermis, dermis, dan lapisan
hipodermis.
1. Epidermis
2. Dermis
3. Hipodermis
Hipodermis adalah lapisan pada struktur kulit manusia paling bawah. Fungsi
utamanya adalah mengontrol suhu tubuh dan menyimpan lemak.
Proses Pengeluaran Keringat pada Permukaan Kulit
Pengertian Ginjal
Ginjal merupakan alat eksresi yang utama. Jumlahnya
sepasang, terletak di dekat tulang pinggang. Bentuk ginjal
seperti kacang ercis. Pada orang dewasa panjang ginjal
lebih kurang 10 cm, beratnya sekitar 200 gram. Ginjal
memiliki banyak pembuluh darah, sehingga warna ginjal
adalah merah tua.
Struktur Ginjal
Ginjal terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut korteks dan lapisan dalam yang
disebut sumsum ginjal atau medula.
1. Korteks
Korteks mengandung jutaan unit
penyaring darah yang disebut nefron.
Setiap nefron terdiri atas badan
malpighi dan saluran atau tubulus.
Setiap badan malpighi terdiri atas
glomerulus dan simpati bowman.
Dalam glomerulus terdapat banyak
pembuluh darah. Pembuluh darah
yang menuju glomerulus disebut
arteriole aferen, sedangkan pembuluh darah yang meninggalkan glomerulus disebut
arteriole eferen.
Di daerah medula, antara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal,
dihubungkan oleh lengkung / gelung henle ascenden (naik) dan descenden (turun).
Dinding simpai Bowman dan tubulus hanya setebal selapis sel sehingga pada bagian
ini memungkinkan terjadinya filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi dengan baik. Pada
orang dewasa, panjang seluruh tubulus antara 7,5 km sampai 15 km. Hampir
sepanjang tubulus dikelilingi pembuluh darah.
2. Medula
Medula atau sumsum ginjal
mengandung banyak pembuluh-
pembuluh tubulus pengumpul hasil
ekskresi dari nefron. Tubulus tersebut
bermuara pada tonjolan atau papila di
pelvis renalis atau ruang ginjal. Ginjal
mengendalikan potensial air dayah
yang melewatinya.
Pembentukan Urine
Di dalam ginjal terjadi rangkaian proses pembentukan urine. Apa saja prosesnya? Proses ini
melewati tiga tahap yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.
1. Filtrasi
Proses filtrasi atau penyerapan dilakukan oleh simpai Bowman. Pembentukan urine
dimulai dari filtrasi oleh badan Malpighi. Pada badan Malpighi, glomerulus dikeliling
oleh simpai Bowman. Zat-zat seperti air, gula, garam, dan urea yang terlarut dalam
darah yang masuk ke glomerulus disaring oleh simpai Bowman. Zat hasil penyaringan
ini disebut Urine primer atau Filtrat glomerulus.
2. Reabsorpsi
Reabsorpsi berlangsung di sepanjang tubulus kontortus prosimal hingga lengkung
Henle. Urine primer masih banyak mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh. Di
dalam tubulus kontortus proksimal, zat yang masih berguna direabsorpsi atau diserep
kembali oleh darah dari pembuluh yang mengililing tubulus. Sebaliknya, darah ini
melepaskan zat sampang yang diangkutnya ke tubulus. Oleh sebab itu, cairan yang
terdapat dalam tubulus kontortus mengandung kadar urine yang lebih tinggi, disebut
urine sekunder atau filtrat tubulus.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah pengeluaran zat yang tidak diperlukan dan tidak dapat disimpan
dalam tubuh. Proses ini berlangsung di sepanjang tubulus kontortus distal hingga
tubulus kolektivus. Pada tubulus ini, pembuluh darah melepaskan zat sisa yang tidak
berguna serta menyerap kelebihan air, sehingga terbentuklah urine yang
sesungguhnya. Selanjutnya, urine masuk ke tubulus kolektivus, kemudian menuju ke
pelvis renalis. Mengingat begitu besarnya zat-zat sisa metabolisme yang dihasilakan
oleh tubuh beredar di dalam tubuh bersama plasma darah. Dari tiap-tiap ginjal keluar
saluran urine atau ureter. Saluran ini menuju ke kantong urine atau vesika urinaria.
Dari kantong ini, urine dikeluarkan melalui uretra. Di dalam ginjal orang dewasa,
setiap menitnya dipompakan darah sebanyak 1,2 liter. Jadi, setiap satu menit terjadi
filtrasi darah sebanyak itu. Jumlah urine yang dihasilkan seseorang tidak merata
sepanjang hari.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah urine tersebut, diantaranya sebagai
berikut:
Jumlah air yang diminum. Bila seseorang banyak minum maka konsentrasi protein
darah akan turun.
Sirosis Hati
Sirosis adalah kondisi ketika
organ hati telah dipenuhi dengan
jaringan parut dan tidak bisa
berfungsi dengan normal.
Jaringan parut ini terbentuk akibat
penyakit liver yang berkepanjangan, misalnya karena infeksi virus hepatitis atau
kecanduan alkohol.
3. Gangguan Hormon
Gangguan hormon terjadi ketika kelenjar penghasil hormon di dalam tubuh
terganggu.
Diabetes mellitus atau yang dikenal dengan kencing manis/penyakit gula
merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena tubuh
tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin sehingga gula didalam darah
tidak dapat dimetabolisme.
Kelainan pada produk hormon antidiuretik (ADH).
Bila kadar ADH dalam darah berkurang,
penyerapan air berkurang, sehingga dihasilkan
banyak urine.
1. Hemodialisis
Hemodialisis atau proses pencucian cuci darah adalah proses pen varingan produk-
prosuk sisa metabolisme dari darah dengan menggunakan mesin dialisis darah. Proses
hemodialisis digunakan untuk membantu penderita gagal ginjal. Pada proses dialisis,
darah diambil dari dalam tubuh melalui vena Antikoagulan (anti pengendapan)
ditambahkan agar tidak terjadi penggumpalan
dan darah kemudian dialirkan melalui alat-
dialisis sebelum dikembalikan lagi ke dalam
tubuh. Setiap dialisis berjalan selama 6-10
jam, sebanyak tiga kali dalam satu minggu.