Anda di halaman 1dari 114

BADAN PENGAWASAN

KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA
TAHUN 2021
Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah
Bidang Perekonomian dan Kemaritiman

Nomor : LAP- 57/D1/05/2021


Tanggal : 31 Desember 2021
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Sasaran Program 1

NILAI OPTIMALISASI PENERIMAAN


1.2
NILAI EFESIENSI
1.1 NEGARA YANG TEREALISASI PENGELUARAN NEGARA
Rp561,564 Miliyar Rp20,350 Triliun
112% 110%

Meningkatnya
Pengawasan
Pembangunan atas
Akuntabilitas
1.3 NILAI
Keuangan Negara PENYELAMATAN
KEUANGAN
NEGARA

Rp21,90 Miliyar
110%

Sasaran Program 2
Meningkatnya
Pengawasan
JUMLAH PROYEK PRIORITAS STRATEGIS
2.2
YANG TERCAPAI SESUAI TARGET Pembangunan atas
15
Target

JUMLAH PROYEK PRIORITAS STRATEGIS Akuntabilitas


Realisasi 9 2.3
YANG TERCAPAI SESUAI TARGET
60% Target 8
Pembangunan
Realisasi 4 Nasional
50%

2.1
JUMLAH PROGRAM PRIORITAS YANG
TERCAPAI SESUAI TARGET
Target 3 JUMLAH PROYEK STRATEGIS NASIONAL
2.4
YANG TERCAPAI SESUAI TARGET
Realisasi 1
3
33%
Target

Realisasi 8
267%

ii LAPORAN KINERJA 2021


Sasaran Program 3
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern KL
bidang Perekonomian dan 3.2
PERSENTASE APIP DENGAN
Kemaritiman MATURITAS SPIP ≥ LEVEL 3
Target 80 % K/L/P
Realisasi
76 % K/L/P
96%
PERSENTASE APIP DENGAN
3.1
KAPABILITAS APIP ≥ LEVEL 3
Target 32 % K/L/P
PERSENTASE APIP
Realisasi 32 % K/L/P 3.3
DENGAN MRI ≥ LEVEL 3
100% Target 44 % K/L/P
Realisasi 24 % K/L/P
54.5%

Sasaran Program 4

4.3 Persentase
Efektivitas Pengendalian
Intern (SPIP)
4.2 Nilai SAKIP Unit 4.4 Persentase
Kerja Target Realisasi Penyelesaian RTP (MRI)

Target Realisasi 65 % 81,82 % Target Realisasi

80 86,64 126% 100 % 100 %


108% 100%

4.5 Indeks Kualitas


4.1 Nilai Skor Zona Layanan Kedeputian
Integritas Unit Kerja

Target Realisasi
Target Realisasi
75 83,24
75 81,96
111%
109%

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Deputi Bidang PIP


Bidang Perekonomian dan Kemaritiman

LAPORAN KINERJA 2021 iii


Ringkasan Kinerja Deputi Bidang PIP
Sasaran Program 2

Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Tahun 2021

No Sasprog/Saskeg/IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%) Notifikasi

Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara Bidang Perekonomian


I
dan Kemaritiman
Nilai optimalisasi penerimaan negara yang Melampaui
1.1 Rp (Juta) 500.000 561.563,87 112,31
terealisasi Target
Melampaui
1.2
4 Nilai efisiensi pengeluaran negara Rp (Juta) 18.558.000 20.350.252,87 109,66
Target
Melampaui
1.3 Nilai penyelamatan Keuangan Negara Rp (Juta) 20.000 21.899,6 109,50
Target
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional Bidang
II
Perekonomian dan Kemaritiman
Belum Mencapai
2.1 Jumlah PP yang tercapai sesuai target Jumlah 3 1 33,3 Target
Belum Mencapai
2.2 Jumlah KP yang tercapai sesuai target Jumlah 15 9 60 Target
Belum Mencapai
2.3 Jumlah PPS yang tercapai sesuai target Jumlah 8 4 50 Target
Mencapai
2.4 Jumlah PSN yang tercapai sesuai target Jumlah 3 8 266,67 Target

Meningkatnya Pengawasan atas Kualitas Pembangunan Pengendalian Intern K/L Bidang Perekonomian
III
dan Kemaritiman
Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas Mencapai
3.1 % 32 32 100
APIP Level 3 Target

Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level Belum Mencapai


3.2 % 80 76 96 Target
3
Belum Mencapai
3.3 Persentase K/L dengan MRI Level 3 % 44 24 54,5 Target

IV Meningkatnya kualitas tata kelola Deputi PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman

Skor Skala Melampaui


4.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja* 75 81,96 109,28
100 Target

Melampaui
4.2 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor 80 86,64 108,3
Target

4.3 Persentase Efektivitas Pengendalian Intern % 65 81,82 125,87


Melampaui
(SPIP Unit Kerja) Target

Mencapai
4.4 Persentase Penyelesaian RTP (MRI Unit Kerja) % 100 100 100
Target

4.5 Indeks Kualitas Layanan Deputi PIP Bidang Indeks 75 83,24 110,99
Melampaui
Perekonomian dan Kemaritiman Skala 100 Target

iv LAPORAN KINERJA 2021


LAPORAN KINERJA 2021 v
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Salamat Simanullang
Deputi Kepala BPKP Bidang PIP
Bidang Perekonomian dan Kemaritiman

Rencana Strategis Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman (Deputi 1)
yang dituangkan dalam Peraturan Deputi Nomor PER-01/D1/05/2020 tanggal 2
September 2020 merupakan acuan dalam penyusunan Perjanjian Kinerja bagi unit kerja di
lingkungan Kedeputian setiap tahunnya. Kondisi pandemi Covid-19 yang masih
berlangsung dan penyelarasan capaian kinerja tahun sebelumnya menjadikan adanya
perubahan Kebijakan Pengawasan BPKP yang memprioritaskan kegiatan pengawasan
tertentu dalam agenda pengawasan yang harus dilaksanakan dalam satu tahun
anggaran. Dengan kata lain, untuk periode tahun 2021, setiap Kedeputian selain
melaksanakan kegiatan pengawasan yang mengacu pada target-target Renstra yang
dijabarkan ke dalam Perjanjian Kinerja sudah ditetapkan, juga harus melaksanakan
kegiatan pengawasan yang mendukung isu prioritas dalam Agenda Prioritas Pengawasan
(APP), tidak terkecuali Deputi 1. Kegiatan APP tersebut dimaksud juga diharapkan dapat
mendukung capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) setiap unit kinerja di lingkungan BPKP.

Secara umum pencapaian sasaran program yang menjadi mandat Deputi 1 untuk tahun
2021 sebagaimana yang telah disepakati dalam Perkin Deputi belum sepenuhnya sesuai
dengan harapan. Perjanjian Kinerja Deputi 1 mencakup penetapan target dari 4 sasaran
program, peningkatan pengawasan pembangunan atas akuntabilitas keuangan negara
dan daerah, pengawasan pembangunan atas akuntabilitas pembangunan nasional, dan
pengawasan pembangunan atas kualitas pengendalian intern K/L/ Pemda/BU, dan
peningkatan kualitas tata Kelola Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman. Ke-4 target sasaran program tersebut yang menjadi acuan dalam
pengukuran capaian kinerja tahun 2021 yang menyimpulkan bahwa secara total, rata-rata
capaian pada Saspro 1 ialah sebesar 109,22% dan berkontribusi pada peningkatan ruang
fiskal sebesar Rp20,9 triliun. Namun, berbanding terbalik dengan pencapaian hasil
pengawasan atas akuntabilitas keuangan, pencapaian hasil pengawasan atas
akuntabilitas pembangunan dan pengendalian intern kurang menggembirakan karena
adanya perubahan kebijakan pengawasan tahun 2021 yang berfokus pada penyelesaian
a

vi LAPORAN KINERJA 2021


kegiatan Agenda Prioritas Pengawasan yang diidentifikasikan sebagai kinerja lainnya.
Sebagai dampaknya, pada Saspro 2, dari 4 IKP yang ditargetkan, hanya 1 IKP yang
mencapai target yaitu: IKP “Jumlah PSN Yang Sesuai Mencapai Target” (267%),
sedangkan pada Saspro 3, dari 3 IKP yang ditargetkan, hanya terdapat 1 IKP yang
telah mencapai target, yaitu IKP 1: Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas APIP ≥
Level 3 (100%).

Dengan telah disusunnya Kebijakan Pengawasan lebih awal pada tahun 2022, seluruh
jajaran pada Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, K/L mitra,
maupun segenap pemangku kepentingan lainnya dapat berkomitmen, bekerja keras
dengan mengedepankan pencapaian target-target yang sudah ditetapkan dan
mengimplementasikan program-program kerja pengawasan yang efektif beserta
rencana-rencana tindak mengingat target mendatang yang perlu dicapai semakin berat
dan membutuhkan perhatian penuh.

Jakarta, Desember 2021

LAPORAN KINERJA 2021 vii


DAFTAR
ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar i

Infografis ii

Ringkasan Eksekutif vi

Daftar Isi viii

Daftar Gambar ix

Daftar Grafik ix

Daftar Tabel x

Bab I Pendahuluan 1

...A. Tugas dan Fungsi 6

...B. Struktur Organisasi 9

...C. Aspek Strategis Organisasi 12

...D. Sistematika Laporan 14

Bab II Perencanaan Kinerja 16

...A. Target Kinerja Tahun 2020-2024 18

...B. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 22

Bab III Akuntabilitas Kinerja 25

...A. Capaian Kinerja Tahun 2021 58

...B. Kinerja Lainnya Tahun 2021 66

...C. Akuntabilitas Keuangan 68

Bab IV Penutup 71

...A. Kesimpulan 72

...B. Rencana Tindak Tahun 2022 75

Kilas Peristiwa 78

Lampiran

viii LAPORAN KINERJA 2021


DAFTAR
GAMBAR
HALAMAN JUDUL i

Gambar 1.1 Struktur Organsiasi 7

Gambar 1.2 Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Tahun 2021 12

DAFTAR
GRAFIK
i

Grafik 1.1 Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan Per 31 Desember 2021I 8

Grafik 1.2 Komposisi SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan 8

LAPORAN KINERJA 2021 ix


DAFTAR
TABEL

Tabel 1.1 Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan dan Golongan 6

Tabel 2.1 Target Kinerja Sasaran Program Berdasarkan Perjanjian Kinerja Deputi

...............Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Tahun 2021 12

Tabel 2.2 Target Kinerja program Berdasarkan Perjanjian Kinerja Deputi Bidang PIP

................Bidang perekonomian dan Kemaritiman Tahun 2021 20

Tabel 3.1 Ringkasan Kinerja Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan

...............Kemaritiman Tahun 2021 27

Tabel 3.2 Target dan Realisasi Sasaran Program 1 28

Tabel 3.3 Nilai optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi 30

Tabel 3.4 Nilai Pengeluaran negara/Daerah yang Efisien Terealisasi 31

Tabel 3.5 Nilai Penyelamatan Keuangan Negara 33

Tabel 3.6 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2021 dengan Tahun Sebelumnya 35

Tabel 3.7 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Program 2 36

Tabel 3.8 Jumlah PP yang Tercapai Target 37

Tabel 3.9 Jumlah KP yang Tercapai Target 40

Tabel 3.10 Jumlah PPS yang Tercapai Target 43

Tabel 3.11 Jumlah PSN yang Tercapai Target 44

Tabel 3.12 Ringkasan Capaian PSN yang Mencapai Target 46

Tabel 3.13 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Program 3 47

Tabel 3.14 Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas APIP Level 3 48

Tabel 3.15 Ringkasan Hasil Capaian APIP K/L dengan Kapabilitas APIP Minimal

.................Level 3 48

Tabel 3.16 Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3 50

Tabel 3.17 Capaian APIP K/L dengan Kapabilitas Level 3 51

Tabel 3.18 Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3 52

Tabel 3.19 Target dan Realisasi Kinerja Porgram 4 54

Tabel 3.20 Tabel penghargaan/Apresiasi Tingkat Nasional yang Pernah Dieproleh

..................Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian Kemaritiman 65

Tabel 3.21 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2021 Menurut Jenis Belanja 68

Tabel 3.22 Anggatan dan Realisasi Keuangan Tahun 2021 Menurut Sasaran

...................program/Sasaran Kegiatan 69

x LAPORAN KINERJA 2021


BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Tugas dan Fungsi
Sejak terbentuk pada tahun 1983, tugas dan fungsi Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengalami beberapa kali
penyesuaian. Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP. Berdasarkan
Perpres tersebut, BPKP berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden serta memiliki tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) menetapkan bahwa:
1. menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib
melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan, dan bertanggung jawab atas efektivitas
penyelenggaraan SPIP di lingkungannya; dan
2. pembinaan penyelenggaraan SPIP dilakukan oleh BPKP.

LAPORAN KINERJA 2021 1


Berdasarkan PP tersebut, BPKP merupakan lembaga yang bertanggung jawab
kepada Presiden untuk melaksanakan tugas dan fungsi di bidang pengawasan
intern atas akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional
yang terdiri atas:
1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
atas kegiatan tertentu (pasal 49 ayat 2), meliputi:
a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral,
b./kegiatan kebendaharaan umum negara ......berdasarkan
penetapan oleh menteri keuangan ......selaku bendahara
umum negara
1. Pengawasan (BUN),
intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
Tugas dan c. kegiatan
atas kegiatanlain berdasarkan
tertentu penugasan
(pasal 49 dari Presiden;
ayat 2), meliputi:
Fungsi BPKP 2. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat
nasional dari hasil pengawasan BPKP dan Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) lainnya (pasal 54 ayat 3);
3. Reviu atas laporan keuangan pemerintah pusat sebelum
disampaikan kepada menteri keuangan dan Presiden (pasal 57
ayat 4); dan
4. Pembinaan penyelenggaraan SPIP (pasal 59 ayat 2).

Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman


(Deputi 1) mempunyai tugas membantu Kepala BPKP di bidang pelaksanaan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan program lintas
sektoral pembangunan nasional (Pasal 11 Perpres Nomor 192 Tahun 2014),
pembinaan penyelenggaraan SPIP (Pasal 59 ayat 2 PP Nomor 60 Tahun 2008),
dan pembinaan penerapan manajemen risiko (RPJMN 2020−2024) pada
Instansi Pemerintah Pusat Bidang Perekonomian dan Kemaritiman.

2 LAPORAN KINERJA 2021


Dalam melaksanakan tugasnya, Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman menyelenggarakan 13 (tiga belas) fungsi berdasarkan Peraturan
Badan (Perban) Nomor 5 Tahun 2019 Pasal 99 tentang Organisasi dan Tata
Kelola BPKP sebagai berikut :
1. Pengkajian, perumusan, dan penyusunan kebijakan teknis
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara dan program lintas sektoral pembangunan
nasional pada instansi pemerintah pusat bidang
perekonomian dan kemaritiman;
2. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengawasan
intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan
program lintas sektoral pembangunan nasional pada
instansi pemerintah pusat bidang perekonomian dan
kemaritiman;
3. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas penerimaan
dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara dan
program lintas sektoral pembangunan nasional dan/atau
kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya
dibiayai oleh anggaran negara dan/atau subsidi bidang
perekonomian dan kemaritiman;
Tugas 4. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan
dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara pada instansi
pemerintah pusat bidang perekonomian dan
Fungsi kemaritiman;
Deputi 5. Pengoordinasian penyelenggaraan pengawasan intern
terhadap akuntabilitas keuangan negara dan program
lintas sektoral pembangunan nasional pada instansi
pemerintah pusat bidang perekonomian dan
kemaritiman;
6. Pengawasan terhadap pembiayaan, pinjaman, dan hibah
luar negeri;
7. Perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah
pada instansi pemerintah pusat bidang perekonomian
dan kemaritiman;

LAPORAN KINERJA 2021 3


4. a
5. a
6. a
7. a
8. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern
pemerintah pada instansi pemerintah pusat
bidang perekonomian dan kemaritiman;
9. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan
penugasan pemerintah di bidang
perekonomian dan bidang kemaritiman sesuai
peraturan perundang-undangan;
10. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan
instansi pemerintah pusat;
11. Pemberian asistensi atas reviu laporan
keuangan dan kinerja pada instansi pemerintah
pusat bidang perekonomian dan kemaritiman;
12. Pengawasan terhadap penerimaan negara
bukan pajak pada instansi pemerintah pusat
dan wajib bayar bidang perekonomian dan
kemaritiman; dan
13. Pelaksanaan analisis, evaluasi dan pengolahan
hasil pengawasan penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara dan
pembangunan pada instansi pemerintah pusat
bidang perekonomian dan kemaritiman.

Untuk periode tahun 2021, sebanyak 25


Kementerian/Lembaga (K/L) menjadi mitra kerja
Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman.

4 LAPORAN KINERJA 2021


LAPORAN KINERJA 2021 5
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman yang dibentuk berdasarkan Perban Nomor 5 Tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata Kelola BPKP terdiri atas lima direktorat, sebelas
koordinator pengawasan dan kelompok jabatan fungsional yang berada di
bawah direktur sebagaimana disajikan pada Gambar 1.1.

Struktur organisasi tersebut didukung dengan sumber daya manusia (SDM)


yang dalam periode tahun 2021 mengalami kenaikan jumlah SDM sebanyak
4 orang menjadi 217 orang per 31 Desember 2021 karena mutasi,
penempatan CPNS, penerimaan baru danpensiun. Komposisi SDM yang
dikelompokkan dalam jabatan, golongan dan jenjang pendidikan disajikan
dalam Tabel 1.1, Grafik 1.1, dan Grafik 1.2 berikut.

Tabel 1.1
Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan dan Golongan
Golongan
No Jabatan JUMLAH
IV III II
1 Struktural 6 0 0 6
2 Fungsional Auditor Setara Eselon 3 11 0 0 11
3 Fungsional Auditor 45 112 12 169
4 Fungsional Tertentu 0 3 3 6
5 Fungsional Umum 0 21 4 25

6 LAPORAN KINERJA 2021


Gambar 1.1
Struktur Organisasi

Kelompok jabatan Struktural sebanyak 6 orang termasuk 2 Pejabat Eselon


II/Direktur baru Deputi 1 yang dilantik per tanggal 23 Desember 2021 yang
menggantikan 2 Direktur yang pensiun dalam tahun 2021, yaitu: Direktur
Bidwas Ekonomi dan Keuangan dan Direktur Bidwas Infrastruktur, Tata
Ruang dan Perhubungan.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas pengawasan tahun 2022, per


31 Desember 2021 Deputi 1 memiliki Kelompok Fungsional Auditor yang
terdiri dari: 44 Dalnis, 61 Ketua Tim dan 63 Anggota Tim.

LAPORAN KINERJA 2021 7


Grafik 1. 1
Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan per 31 Desember 2021

Fungsional Umum
Struktural Fungsional Auditor
11% 3% Setara Eselon 3

Fungsional Tertentu 5%

3%Fungsional Tertentu Fungsional Umum


3%
11%

Fungsional Auditor
78%

Fungsional
Grafik 1. 2 Auditor
Komposisi SDM Berdasarkan78% Jenjang Pendidikan

8 LAPORAN KINERJA 2021


C. Aspek Strategis Organisasi
Dalam memenuhi amanah rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur, pemerintah telah menetapkan target
pembangunan nasional untuk jangka waktu 20 tahun melalui Undang-
undang (UU) Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Target tersebut kemudian dirinci ke
dalam target pembangunan jangka menengah dan jangka pendek.
Target pembangunan jangka menengah, lima tahunan, dituangkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Target pembangunan jangka pendek, yang berjangka waktu satu tahun,
dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Pengawalan RKP
tersebut merupakan fokus kegiatan pengawasan yang dijabarkan dalam
salah Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam Rencana Strategis (Renstra)
BPKP periode tahun 2020−2024.

BPKP menyusun Rencana Strategis (Renstra) BPKP periode tahun


2020−2024. Renstra BPKP memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis
BPKP yang akan dilakukan selama tahun 2020−2024, beserta target
output dan outcome yang akan dicapai.

LAPORAN KINERJA 2021 9


Visi BPKP dalam Renstra BPKP Tahun 2020−2024 ialah “Menjadi Auditor
Internal Pemerintah Berkelas Dunia dan Trusted Advisor Pemerintah untuk
Meningkatkan Good Governance Sektor Publik dalam Rangka Mewujudkan Visi
dan Misi Presiden dan Wakil Presiden ‘Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong’”. Dengan visi tersebut, BPKP
berperan memastikan ketercapaian visi dan misi presiden dan wakil presiden
melalui pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan
program lintas sektoral pembangunan nasional pada instansi pemerintah pusat
dan daerah, pembinaan penyelenggaraan SPIP, dan pembinaan penerapan
manajemen risiko (MR).
Dalam menyelenggarakan visi dan misinya, BPKP menetapkan dua tujuan,
yaitu:
1. terwujudnya akuntabilitas keuangan dan pembangunan nasional; dan
2. terwujudnya tata kelola pengawasan yang unggul, akuntabel dan sehat.

Masing-masing tujuan tersebut dijabarkan lebih lanjut ke


dalam lima sasaran strategis (sastra) dan indikator kinerja

Sasaran sebagai gambaran target outcome yang akan dicapai dalam


periode 2020−2024, yaitu:
Strategis 1. Sasaran Strategis 1: “Meningkatnya Pengawasan

BPKP Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan


Daerah”;
2. Sasaran Strategis 2: “Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan
Nasional”;
3. Sasaran Strategis 3: “Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha”;
4. Sasaran Strategis 4: “Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi;”
dan
5. Sasaran Strategis 5: “Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU”.
6. Sasaran Strategis 6: “Terwujudnya Tata Kelola
Pengawasan yang Unggul, Akuntabel, dan Sehat”.

10 LAPORAN KINERJA 2021


Berdasarkan visi dan strategi
pengawasan BPKP tersebut, Deputi
Bidang PIP Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman, sebagai bagian integral
dari BPKP, diharapkan mampu
mengembangkan peran dan kualitas
kegiatan pengawasan dengan
mengimplementasikan sastra sebagai
acuan untuk menjadi sasaran program
kedeputian yang akan dicapai dalam
periode 2020−2024. Empat sastra yang
menjadi sasaran program Deputi
Bidang PIP Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman ialah Sastra 1, Sastra 2,
Sastra 5, dan Sastra 6.

Selain empat sastra di atas, mengacu


kepada Kebijakan Pengawasan Kepala
BPKP yang dituangkan dalam Agenda
Prioritas Pembangunan (APP) Tahun
2021, Deputi 1 juga menjadi
penanggungjawab atas 26 (dua puluh
enam) kegiatan APP sebagai kegiatan
pengawasan yang diharapkan dapat
mendukung capaian kinerja
Kedeputian, terutama dalam masa
pandemi Covid-19 tahun 2021 ini.

LAPORAN KINERJA 2021 11


D. Sistematika Laporan

Capaian kinerja tahun 2021 diukur dan dinilai berdasarkan penetapan kinerja
(Tapkin)/perjanjian kinerja (Perkin) tahun 2021 sebagai tolok ukur keberhasilan
tahunan organisasi. Perkin sendiri merupakan penjabaran Renstra Deputi
Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Tahun 2020−2024.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2021
memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja
(performance gap) sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan
datang. Dengan alur pikir tersebut, sistematika penyajian Laporan Kinerja
Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Tahun 2021
diilustrasikan dalam Gambar 1.2.

Gambar 1.2
Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Tahun 2021

BAB I
PENDAHULUAN

RENCANA
STRATEGIS
2020-2024

BAB II
PERENCANAAN
KINERJA
BAB IV PERJANJIAN
KINERJA
PENUTUP 2020

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

12 LAPORAN KINERJA 2021


LAPORAN KINERJA 2021 13
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA

BADAN
PENGAWASAN
KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN
A. Target Kinerja Tahun 2020-2024
Target kinerja yang diamanahkan BPKP kepada Deputi Bidang PIP Bidang
Perekonomian dan Kemaritiman pada tahun 2020−2024 meliputi empat
sasaran strategis, yaitu:
1. Sasaran Strategis 1 “Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah”;
2. Sasaran Strategis 2 “Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Pembangunan Nasional”; dan
3. Sasaran Strategis 5 “Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Kualitas Pengendalian Intern Kementerian /Lembaga/Pemda/Badan
Usaha”.
4. Sasaran Strategis 6 “Terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang Unggul,
Akuntabel dan Sehat”.

Dalam rangka mencapai sasaran strategis tersebut, Deputi Bidang PIP


Bidang Perekonomian dan Kemaritiman menjalankan dua program, yaitu
“Program CH: Pengawasan Pembangunan” (untuk Sastra 1, Sastra 2, dan
Sastra 5) dan “Program WA: Dukungan Manajemen” (untuk Sastra 6) sesuai
dengan nomenklatur Rencana Kerja Anggaran (RKA).

Empat sasaran program yang menjadi tanggung jawab Deputi 1, yaitu:


1. Meningkatnya pengawasan pembangunan atas akuntabilitas keuangan
negara bidang perekonomian dan kemaritiman;
2. Meningkatnya pengawasan pembangunan atas akuntabilitas
pembangunan nasional bidang perekonomian dan kemaritiman;
3. Meningkatnya pengawasan pembangunan atas kualitas pengendalian
intern kementerian/lembaga bidang perekonomian dan kemaritiman;
dan
4. Meningkatnya kualitas tata kelola Deputi PIP Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman.

Dari empat sasaran program di atas, tiga sasaran program yang menjadi
tanggung jawab Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman
telah ditetapkan target kinerjanya untuk tahun 2020−2024 sebagaimana
disajikan dalam Tabel 2.1. Target kinerja pada Tabel 2.1 merupakan target
kinerja sesuai dengan Laporan Kinerja Deputi 1 Tahun 2020 setelah
penyelarasan dengan Laporan Kinerja BPKP Tahun 2020.

16 LAPORAN KINERJA 2021


Tabel 2.1
Target Kinerja Sasaran Program Deputi Bidang PIP
Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Tahun 2020−2024

LAPORAN KINERJA 2021 17


Untuk mendukung Sastra 6 “Terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang
Unggul, Akuntabel, dan Sehat”, Deputi 1 juga mengampu sasaran program
“Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Deputi PIP Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman” dengan target kinerja di tahun 2021 sebagaimana disajikan
dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2021.

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2021


Perjanjian kinerja disusun setiap tahun untuk menguatkan pencapaian
sasaran strategis/program. Sebagai dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan
untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen perjanjian kinerja
memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran
program (saspro), indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.
Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota
organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis
sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome.

18 LAPORAN KINERJA 2021


Perjanjian kinerja Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Perekonomian
dan Kemaritiman tahun 2021 yang telah disepakati bersama antara Unit
Kerja di Lingkungan Deputi 1 dengan Biro MKOT disajikan pada Tabel 2.2
sebagai berikut.

Tabel 2. 2
Target Kinerja Sasaran Program Berdasarkan Perjanjian Kinerja Deputi
Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Tahun 2021

Target
Sasaran Program Indikator Kinerja
Satuan Jumlah
1 Meningkatnya 1.1 Nilai Potensi Penerimaan
Rp Juta 500.000
Pengawasan Negara yang Terealisasi
Pembangunan atas
1.2 Nilai Efisiensi Pengeluaran
Akuntabilitas Keuangan Rp Juta 18.558.000
Negara 000
Negara Bidang
Perekonomian dan 1.3 Nilai Penyelamatan
Rp Juta 20.000
2 Kemaritiman Keuangan Negara

LAPORAN KINERJA 2021 19


Target
Sasaran Program Indikator Kinerja
Satuan Jumlah
2 Meningkatnya 2.1 Jumlah PP yang Tercapai Program 000 000
3
Pengawasan Sesuai Target Prioritas 000 000
Pembangunan atas
2.2 Jumlah KP yang Tercapai Kegiatan 000 000
Akuntabilitas 15
Sesuai Target Prioritas 000 000
Pembangunan Nasional
Bidang Perekonomian 2.3 Jumlah PPS yang Tercapai 000
Proyek Prioritas 000
8
dan Kemaritiman Sesuai Target Strategis000 000
2.4 Jumlah PSN yang Proyek Strategis
3
Tercapai Sesuai Target Nasional

3 Meningkatnya 3.1 Persentase APIP K/L


32
Pengawasan dengan Kapabilitas APIP Persen
(8 dari 25 KL)
Pembangunan atas ≥ Level 3
Kualitas Pengendalian
3.2 Persentase K/L dengan 80
Intern KL Bidang Persen
Maturitas SPIP ≥ Level 3 (20 dari 25 KL)
Perekonomian dan
Kemaritiman 3.3 Persentase K/L dengan 44
Persen
MRI ≥ Level 3 (11 dari 25 KL)

4 Meningkatnya kualitas 4.1 Nilai Skor Zona Skor


75
tata kelola Deputi PIP Integritas Unit Kerja Skala 100
Bidang Perekonomian
4.2 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor 80
dan Kemaritiman
4.3 Persentase Efektivitas
Pengendalian Intern Persen 65
(SPIP Unit Kerja)
4.4 Persentase Penyelesaian 000 000
Persen 100
RTP (MRI Unit Kerja) 000 000
4.5 Indeks Kualitas Layanan 000 000
Deputi PIP Bidang 000 000
Indeks
Perekonomian dan 75
Skala 100
Kemaritiman

20 LAPORAN KINERJA 2021


Terdapat perbedaan antara target kinerja pada Tabel 2.1 (Laporan Kinerja
Tahun 2020 setelah penyelarasan) dengan Tabel 2.2 (Perjanjian Kinerja
Tahun 2021). Perbedaan target kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut.
1. Target kinerja untuk Saspro 1 secara umum mengalami peningkatan
yang disebabkan adanya penugasan yang bersifat mandatory dari
Presiden dan adanya peningkatan permintaan penugasan pengawasan
dari K/L mitra kerja Deputi 1.
2. Target kinerja untuk Saspro 2 secara umum mengalami penurunan
karena mempertimbangkan adanya refocusing dan realokasi anggaran
pada K/L penanggung jawab PP, KP, PPS, dan PSN (akibat pandemi
Covid-19) sehingga pencapaian target-target pembangunan nasional
pada tahun 2021 dikhawatirkan tidak akan berjalan sesuai dengan
perencanaan awal pemerintah dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Tahun 2021.
3. Target kinerja untuk Saspro 3 secara umum mengalami penurunan
dengan mempertimbangkan bahwa Peraturan Badan Nomor 5 Tahun
2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi
pada K/L/D baru ditetapkan pada Triwulan II Tahun 2021 dan baru mulai
secara aktif disosialisasikan pada Triwulan III Tahun 2021. Selain itu,
dalam masa pandemi Covid-19, pengawasan Deputi 1 menjadi lebih
difokuskan pada pengawasan atas program penanganan dampak
pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

LAPORAN KINERJA 2021 21


BAB III
AKUNTABILITAS
KINERJA
BADAN
PENGAWASAN
KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN
24 LAPORAN KINERJA 2021
A. Capaian Kinerja Tahun 2021
1. Ringkasan Kinerja
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja atas 15
Indikator Kinerja Program (IKP) yang
ditargetkan pada tahun 2021, sebanyak 10
IKP yang telah mencapai/melampaui target
dan sebanyak 5 IKP belum mencapai target.
Pada Saspro 1, semua IKP (3 IKP) berhasil
melampaui target. Keberhasilan pencapaian
sastra pertama ini didukung komitmen dari
seluruh Unit Kerja di lingkungan Deputi 1
untuk tetap memberikan kontribusinya
dalam mendukung pencapaian kinerja
BPKP merealisasikan capaian kinerja
Sasaran Strategis 1 Peningkatan
Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah.

Namun, berbanding terbalik dengan


pencapaian pada Saspro 1, pencapaian pada
Saspro 2 dan Saspro 3 kurang
menggembirakan. Pencapaian Saspro 2 dan
Saspro 3 yang belum sesuai harapan ini
disebabkan adanya pergeseran prioritas
pengawasan Deputi 1 dari yang semula
direncanakan Deputi 1. Seluruh Kegiatan
pengawasan BPKP (termasuk sumber daya
SDM dan anggaran) difokuskan pada
pengawasan atas program penanganan
Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN). Bahkan dalam APP Tahun
2021, Deputi 1 merupakan penanggung
jawab kegiatan pengawasan Program PEN.

LAPORAN KINERJA 2021 25


Pergeseran fokus juga terjadi pada kegiatan K/L mitra kerja Deputi 1 yang
merupakan pelaksana langsung atas program pembangunan nasional
sehingga pencapaian target-target pembangunan nasional pada tahun 2021
tidak sesuai dengan perencanaan awal pemerintah yang tertuang dalam
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021. Sebagai dampaknya, pada
Saspro 2, dari 4 IKP yang ditargetkan, hanya 1 IKP yang mencapai target,
sedangkan pada Saspro 3, dari 3 IKP yang ditargetkan, hanya terdapat 1 IKP
yang mencapai target.

Pada Saspro 4, yang merupakan dukungan terhadap Sastra 6 “Terwujudnya


Tata Kelola Pengawasan yang Unggul, Akuntabel, dan Sehat”, dari 5 IKP yang
ditetapkan, seluruh IKP sudah mencapai/melampaui target.

Ringkasan capaian kinerja masing-masing indikator kinerja pada setiap


sasaran program disajikan pada tabel 3.1 berikut:

26 LAPORAN KINERJA 2021


Tabel 3.1
Ringkasan Kinerja Deputi Bidang PIP
Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Tahun 2021

No Sasprog/Saskeg/IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%) Notifikasi

Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara Bidang Perekonomian


I
dan Kemaritiman
Nilai optimalisasi penerimaan negara yang Melampaui
1.1 Rp (Juta) 500.000 561.563,87 112,31
terealisasi Target
Melampaui
1.2
4 Nilai efisiensi pengeluaran negara Rp (Juta) 18.558.000 20.350.252,87 109,66
Target
Melampaui
1.3 Nilai penyelamatan Keuangan Negara Rp (Juta) 20.000 21.899,6 109,50
Target
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional Bidang
II
Perekonomian dan Kemaritiman
Belum Mencapai
2.1 Jumlah PP yang tercapai sesuai target Jumlah 3 1 33,3 Target
Belum Mencapai
2.2 Jumlah KP yang tercapai sesuai target Jumlah 15 9 60 Target
Belum Mencapai
2.3 Jumlah PPS yang tercapai sesuai target Jumlah 8 4 50 Target
Mencapai
2.4 Jumlah PSN yang tercapai sesuai target Jumlah 3 8 266,67 Target

Meningkatnya Pengawasan atas Kualitas Pembangunan Pengendalian Intern K/L Bidang Perekonomian
III
dan Kemaritiman
Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas Mencapai
3.1 % 32 32 100
APIP Level 3 Target

Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level Belum Mencapai


3.2 % 80 76 96 Target
3
Belum Mencapai
3.3 Persentase K/L dengan MRI Level 3 % 44 24 54,5 Target

IV Meningkatnya kualitas tata kelola Deputi PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman

Skor Skala Melampaui


4.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja* 75 81,96 109,28
100 Target

Melampaui
4.2 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor 80 86,64 108,3
Target

4.3 Persentase Efektivitas Pengendalian Intern % 65 81,82 125,87


Melampaui
(SPIP Unit Kerja) Target

Mencapai
4.4 Persentase Penyelesaian RTP (MRI Unit Kerja) % 100 100 100
Target

4.5 Indeks Kualitas Layanan Deputi PIP Bidang Indeks 75 83,24 110,99
Melampaui
Perekonomian dan Kemaritiman Skala 100 Target

Perbandingan capaian kinerja dengan tahun lalu/periode sebelumnya


disajikan untuk Sasaran Program (Saspro).

LAPORAN KINERJA 2021 27


2. Uraian Kinerja
Realisasi kinerja Tahun 2021
berdasarkan sasaran program/sasaran
kegiatan Deputi Bidang PIP Bidang
Perekonomian dan Kemaritiman dalam
menjalankan fungsi utamanya sebagai
auditor intern pemerintah diuraikan
sebagai berikut:

2.1 Sasaran Program 1: Meningkatnya Pengawasan


......Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara
......Bidang Perekonomian dan Kemaritiman
Pencapaian sasaran program 1 diukur dengan menggunakan
empat indikator kinerja program (IKP), yaitu:
1. Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara yang Terealisasi;
2. Nilai Pengeluaran Efisiensi Pengeluaran Negara; dan
3. Nilai Penyelamatan Keuangan Negara.
Capaian masing-masing IKP sebagaimana disajikan pada
Tabel 3.2.

Tabel 3.2
Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Program 1

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%) Notifikasi

1.1 Nilai optimalisasi penerimaan Melampaui


Rp (Juta) 500.000 561.563,87 112,31
negara yang terealisasi Target

1.2 Nilai efisiensi pengeluaran Melampaui


Rp (Juta) 18.558.000 20.350.252,87 109,66
negara Target

1.3 Nilai penyelamatan Keuangan Melampaui


Rp (Juta) 20.000 21,899,6 109,50
Negara Target

28 LAPORAN KINERJA 2021


Pencapaian target pengawasan BPKP yang terkait dengan
akuntabilitas keuangan diuraikan sebagai berikut:

2.1.1 Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara yang Terealisasi


Nilai optimalisasi penerimaan negara yang
terealisasi diukur dengan menggunakan jumlah
kurang bayar atas penerimaan negara yang
sudah disetor/ditetapkan berdasarkan kegiatan
pengawasan yang telah dilaksanakan BPKP.
Target kinerja ini pada tahun 2021 sebesar
Nilai optimalisasi Rp500.000.000.000,00. Pada tahun 2021,
penerimaan negara realisasi nilai optimalisasi penerimaan negara
berdasarkan hasil yang terealisasi ialah sebesar
pengawasan D1 di Rp561.563.869.311,73 atau 112,31% dari target
tahun 2021 sebesar tahun 2021. Berikut ringkasan nilai optimalisasi
Rp561.563.869.311,73 penerimaan negara/daerah yang terealisasi
pada tahun 2021.

LAPORAN KINERJA 2021 29


Tabel 3.3
Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Terealisasi

No Direktorat Target Realisasi Capaian (%)


1 D101 230.000.000.000,00 266.193.041.421,00 115,74
2 D102 270.000.000.000,00 295.370.827.890,73 109,40
Jumlah 500.000.000.000,00 561.563.869.311,73 112,31

Capaian nilai optimalisasi penerimaan negara yang terealisasi sebesar


Rp561.563.869.311,73 atau 112,31% dari target diperoleh atas kontribusi:
1. )Ditwas Bidang Ekonomi dan Keuangan (D101), berdasarkan Audit
Pemeriksaan Pajak pada Wajib Pajak (DJP) dan Audit Pemeriksaan Bea
Cukai pada Wajib Bayar (DJBC) Kementerian Keuangan dengan total
realisasi sebesar Rp266.193.041.421,00. Nilai potensi penerimaan negara
yang telah direalisasi tahun 2021 berdasarkan hasil pengawasan
Direktorat Pengawasan Bidang Ekonomi dan Keuangan sebanyak 15
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
2. )Ditwas Bidang Pangan, Pengelolaan Energi, dan SDA (D102),
berdasarkan Audit PNBP Sektor Pertambangan pada Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral dengan total realisasi sebesar
Rp295.370.827.890,73. Nilai potensi penerimaan negara yang telah
direalisasi tahun 2021 berdasarkan hasil pengawasan Direktorat
Pengawasan Bidang Pangan, Pengelolaan Energi dan Sumber Daya
Alam sebanyak 48 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

Upaya-upaya penting yang telah


dilakukan dalam tahun 2021 untuk Faktor pendukung pencapaian
mendukung pencapaian kinerja kinerja:
tersebut di atas antara lain dengan 1. Monitoring dari pimpinan yang
meningkatkan kerjasama dengan dilaksanakan secara berkala;
Dirjen Minerba Kementerian ESDM 2. Adanya kegiatan percepatan
penyusunan Laporan Hasil
dalam hal pembiayaan pemeriksaan
Pemeriksaan dalam rangka
PNBP Sektor Pertambangan dan
penyelesaian penugasan.
melakukan pemeriksaan bersama
PNBP-Pajak-Bea Cukai dengan
Kementerian Keuangan.

30 LAPORAN KINERJA 2021


Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung
antara lain oleh tersedianya dana untuk melaksanakan Pemeriksaan
dari Kementerian ESDM dan adanya kerja sama yang baik dengan
Dirjen Minerba Kementerian ESDM dalam menyelesaikan penugasan
pemeriksaan.
2.1.2 Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara
Nilai efisiensi pengeluaran negara diukur
dengan menggunakan nilai
pengurangan/pengalihan rencana belanja
proyek/ kegiatan/program yang tidak tepat.
Target kinerja ini pada tahun 2021 ialah
Rp18.558.000.000.000. Pada tahun 2021,
Nilai efisiensi pengeluaran realisasi atas nilai efisiensi pengeluaran negara
negara berdasarkan hasil sebesar Rp20.350.252.878.787,90 atau 109,66%
pengawasan D1 di tahun
dari target tahun 2021. Berikut ringkasan
2021 sebesar
capaian indikator nilai pengeluaran
Rp20.350.252.878.787,90
negara/daerah yang efisien tahun 2021.

Tabel 3.4
Nilai Pengeluaran Negara/Daerah yang Efisien Terealisasi
No Direktorat Target Realisasi Capaian (%)
1 D103 18.500.000.000.000 20.289.562.008.418,90 109,67
2 D104 58.000.000.000 60.690.870.369,00 104,64
Jumlah 490.000.000.000,00 531.623.885.942,41 108,49
Capaian nilai efisiensi pengeluaran negara sebesar
Rp20.350.252.878.787,90 atau 109,66% dari target diperoleh atas
kontribusi:
1. Ditwas Bidang Infrastruktur, Tata Ruang, dan Perhubungan (D103),
berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan pada tahun
2021, terdapat nilai efisiensi pengeluaran negara, total sebesar
Rp20.289.562.008.418,90 atau mencapai 109,67% dari target yang
diperoleh dari hasil pengawasan Koordinator Pengawasan Bidang
Infrastruktur dan Tata Ruang sebesar Rp15.447.158.874.576,30 dari
Koordinator Pengawasan Bidang Perhubungan
Rp4.842.403.133.843,50

LAPORAN KINERJA 2021 31


1. Ditwas
2. Ditwas Ekonomi Kreatif, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan (D104)
dengan nilai efisiensi pengeluaran negara sebesar Rp60.690.870.369,00
atau mencapai 104,64% dari target yang diperoleh dari hasil
pengawasan:
(1) Reviu Kekurangan Penagihan Dana Cadangan Stabilisasi Harga
Pangan (CSHP) Gula Periode Januari s.d. Agustus 2019 oleh Perum
BULOG pada Kementerian Perdagangan dengan usulan sebesar
Rp184.601.352.222,00 dan setelah dilakukan reviu menjadi sebesar
Rp127.683.511.695,00 atau terdapat koreksi sebesar Rp56.917.840.527,00.
(2) Reviu Tagihan Dana Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Triwulan IV
Tahun 2020 oleh Perum BULOG pada Kementerian Perdagangan
dengan usulan sebesar Rp268.776.711.970,35 dan setelah dilakukan
reviu menjadi sebesar Rp268.579.771.450,35 atau terdapat koreksi
sebesar Rp196.940.520,00;
(3) Reviu Tagihan Dana Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Triwulan I
dan II Tahun 2021 oleh Perum BULOG pada Kementerian Perdagangan
dengan usulan sebesar Rp448.116.136.401,17 dan setelah dilakukan reviu
menjadi sebesar Rp444.540.047.079,17 atau terdapat koreksi sebesar
Rp3.576.089.322,00.
Faktor pendukung pencapaian kinerja yang cukup tinggi melampaui
target didukung antara lain karena adanya permintaan pengawasan serta
kerjasama yang baik dengan K/L Mitra.

2.1.3 Nilai Penyelamatan Keuangan Negara


Nilai penyelamatan keuangan negara diukur
dengan menggunakan nilai belanja yang
dikembalikan ke kas negara termasuk denda
yang dikenakan dari hasil pengawasan BPKP
dan nilai aset yang dipulihkan. Target kinerja ini
pada tahun 2021 ialah Rp20.000.000.000,00.
Nilai penyelamatan Pada tahun 2021, realisasi atas nilai
keuangan negara penyelamatan keuangan negara ialah sebesar
berdasarkan hasil Rp21.899.627.552,82 atau 118,38% dari target
pengawasan D1 di tahun
tahun 2021. Ringkasan capaian nilai
2021 sebesar
Rp21.899.627.552,82
penyelamatan keuangan negara tahun 2021
sebagai berikut:

32 LAPORAN KINERJA 2021


Tabel 3.5
Nilai Penyelamatan Keuangan Negara
No Direktorat Target Realisasi Capaian (%)
1 D103 3.500.000.000,00 3.774.459.658,48 107,84
2 D105 16.500.000.000,00 18.125.167.894,34 109,85
Jumlah 20.000.000.000,00 21.899.627.552,82 109,50

Faktor pendukung pencapaian Nilai penyelamatan Keuangan Negara


kinerja, antara lain: sebesar Rp21.899.627.552,82 diperoleh atas
1. adanya permintaan dari kontribusi:
Kementerian PUPR atas Audit 1. Ditwas Bidang Infrastruktur, Tata Ruang,
Kinerja atas Pelaksanaan dan Perhubungan (D103) sebesar
Kegiatan PISEW Tahun 2021 Rp3.774.459.658,48 yang berdasarkan atas
yang dilaksanakan oleh 34 Audit Kinerja atas Pelaksanaan kegiatan
Perwakilan BPKP. PISEW pada Ditjen Cipta Karya
2. Kerjasama yang baik dengan
Kementerian PUPR dengan nilai
mitra Kementerian/Lembaga.
penyelamatan keuangan negara sebesar
Rp1.694.073.395,42 dan Audit Operasional
Pembangunan Bendungan Ladongi Paket
I (MYC) Tahun Anggaran 2016 sampai
dengan 2021 pada SNVT Pembangunan
Bendungan Balai Wilayah Sungai
Sulawesi IV Kendari sebesar
Rp2.080.386.263,06.
2. Ditwas Kerja sama Investasi dan
Pembiayaan Pembangunan (D105)
sebesar Rp18.125.167.894,34 berdasarkan
atas Audit terhadap Pinjaman Hibah Luar
Negeri (PHLN).

Capaian kinerja yang melampaui target didukung antara lain oleh:


1. Adanya permintaan dari Kementerian PUPR atas Audit Kinerja atas Pelaksanaan
Kegiatan PISEW Tahun 2021 yang dilaksanakan oleh 34 Perwakilan BPKP
2. Kepercayaan oleh pemberi pinjaman atau hibah, Kementerian Keuangan, dan
K/L mitra lainnya kepada BPKP untuk melakukan pengawasan atas proyek yang
didanai oleh pinjaman dan bantuan luar negeri; dan
3. Penunjukan BPKP oleh Asian Development Bank (ADB) dan World Bank sebagai
Independent Verification Agency (IVA) untuk melakukan verifikasi DLI.

LAPORAN KINERJA 2021 33


Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di
tahun 2022, Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian
dan Kemaritiman melalui Direktorat Pengawasan
Bidang Kerja Sama Investasi dan Pembiayaan
Pembangunan akan melakukan:
1. )koordinasi dengan pihak pemberi pinjaman dan
hibah luar negeri dan Kementerian Keuangan untuk
pengawasan atas proyek yang didanai oleh
pinjaman dan bantuan luar negeri; dan
2. )koordinasi dengan K/L mitra untuk pengawasan
yang dibutuhkan oleh K/L mitra.

Capaian kinerja sasaran program “Meningkatnya


Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman” didukung dengan realisasi output
kegiatan sebanyak 217 laporan atau 113,02% dari
rencana sebanyak 192 laporan, penggunaan dana
sebesar Rp4.416.914.351,00 atau 99,81% dari anggaran
sebesar Rp4.425.421.000, dan penggunaan SDM (OH)
sebanyak 26.376 OH atau 107,28% dari rencana
sebanyak 24.585 OH.

Pada tahun 2021, rata-rata capaian sasaran program


“Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara Bidang Perekonomian
dan Kemaritiman” ialah sebesar 110,49% sehingga perlu
dilakukan analisis efisiensi. Dari sisi penggunaan dana
maupun SDM, kinerja sasaran program ini telah dicapai
secara efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian
output sebesar 110,49%, lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian penggunaan dana sebesar 99,81%, dan
juga lebih tinggi dibandingkan dengan capaian
penggunaan OH sebesar 107,28%.

34 LAPORAN KINERJA 2021


Berikut perbandingan capaian kinerja tahun 2021 dengan tahun sebelumnya:
Tabel 3.6
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2021 dengan Tahun Sebelumnya
Capaian Capaian Kenaikan
No Sasprog/Saskeg/IKU Satuan
Kinerja 2021 Kinerja 2020 (Penurunan)
1.1 Nilai optimalisasi penerimaan negara % 108,49 117,97 Penurunan
yang terealisasi
1.2 Nilai efisiensi pengeluaran negara % 109,66 142,30 Penurunan
1.3 Nilai penyelamatan Keuangan Negara % 109,50 140,23 Penurunan

Perbandingan capaian kinerja untuk periode pelaporan tahun 2021 dengan


periode pelaporan pada dasarnya tidak dapat diperbandingan karena pada
tahun 2021 di Sasaran Program 1 terdapat IKU yang mengalami perubahan
dengan IKU tahun 2020 dan Deputi 1 melakukan penyesuaian target kinerja
yang menjadi acuan pengukuran kinerjanya untuk tahun 2021.

LAPORAN KINERJA 2021 35


2.2 Sasaran Program 2: Meningkatnya Pengawasan
......Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional
......Bidang Perekonomian dan Kemaritiman
Pencapaian sasaran program 2 diukur dengan menggunakan 4 indikator
kinerja. yaitu:
1. Jumlah Program Prioritas (PP) yang diawasi dan Jumlah PP yang tercapai
sesuai target;
2. Jumlah Kegiatan Prioritas (KP) yang diawasi dan Jumlah KP yang tercapai
sesuai target;
3. Jumlah Proyek Prioritas Strategis (PPS) yang diawasi dan Jumlah PPS yang
tercapai sesuai target;
4. Jumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diawasi dan Jumlah PSN
yang tercapai sesuai target.
Capaian masing-masing IKP sebagaimana disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7
Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Program 2
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%) Notifikasi

2.2 Jumlah PP yang tercapai sesuai target Tidak Mencapai


Jumlah 3 1 33,3 target

2.4 Jumlah KP yang tercapai sesuai target Tidak Mencapai


Jumlah 15 9 60 target
2.6 Jumlah PPS yang tercapai sesuai target Tidak Mencapai
Jumlah 8 4 50 target

2.8 Jumlah PSN yang tercapai sesuai target Mencapai


Jumlah 3 8 267 target

Pencapaian target pengawasan BPKP yang terkait dengan akuntabilitas


keuangan diuraikan sebagai berikut:

2.2.1 Jumlah PP yang tercapai sesuai target


Jumlah PP yang tercapai sesuai target diukur
Realisasi kinerja atas jumlah PP
yang tercapai sesuai target dengan menggunakan jumlah PP yang mencapai
ialah sebanyak 1 PP atau 33,3% target program atas total jumlah PP yang diawasi
secara komprehensif melalui konvergensi
pengawasan. Target kinerja ini pada tahun 2021
ialah 3 PP. Pada tahun 2021, realisasi kinerja atas
jumlah PP yang tercapai sesuai target ialah
sebanyak 1 PP atau 33,3%, dengan uraian sebagai
berikut.

36 LAPORAN KINERJA 2021


Tabel 3.8
Jumlah PP yang Tercapai Target
No Direktorat Target Realisasi Capaian (%)
1 D102 1 - -
2 D103 1 - -
3 D104 1 1 100
Jumlah 1 1 33,3

PP yang direncanakan tercapai sesuai target pada


tahun 2021 ialah:
1. )PP Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan
Mengutamakan Peningkatan Energi Baru
Terbarukan (EBT)
2. )PP Infrasruktur Ekonomi
3. )PP Penguatan Kewirausahaan, Usaha Mikro,
Kecil, Menengah, dan Koperasi

PP yang mencapai target adalah PP Penguatan


Kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan
Koperasi (PN1PP5) dengan 3 indikator keberhasilan
yaitu “Proporsi UMKM yang Mengakses Kredit
Lembaga Keuangan Formal” dengan capaian
128,30%, “Pertumbuhan Wirausaha” dan “Kontribusi
Koperasi terhadap PDB” dengan capaian 100%.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk


mencapai kinerja, antara lain:
1. Melakukan koordinasi dengan K/L mitra
pelaksana program;
2. Menyusun pedoman pengawasan;
3. Melibatkan BPKP Perwakilan seluruh provinsi
dalam pelaksanaan pengawasan.

LAPORAN KINERJA 2021 37


Faktor penghambat capaian kinerja, antara lain:
1. Lahan belum bebas;
2. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan karena keterbatasan sumber
daya manusia, peralatan, dan bahan/material;
3. Masih diperlukan studi/kajian lebih lanjut atas proyek yang akan
dikerjakan;
4. Perubahan desain atas proyek yang dikerjakan;
5. Sarana prasarana belum siap sehingga kegiatan belum dapat
dimulai pelaksanaannya.
Rencana tindak untuk mencapai target kinerja pada periode berikutnya
adalah melakukan pengawasan dengan metode pengawasan yang
lebih komprehensif (audit/reviu/evaluasi) agar dapat memberikan
rekomendasi strategis yang bermanfaat untuk K/L mitra.
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian
target IKU 2.1 ini adalah Pengawasan atas APP 53: Peningkatan
Konektivitas.

38 LAPORAN KINERJA 2021


Kegiatan Pengawasan APP yang dilaksanakan oleh Direktorat
Pengawasan Bidang ITRP yang mendukung target jumlah PP yang
mencapai target, yaitu APP 53 Konektivitas dengan simpulan hasil
pengawasan, antara lain sebagai berikut:
1. Realisasi anggaran Kegiatan Prioritas Konektivitas Jalan, Kereta Api,
Laut, Udara, dan Darat per 31 Oktober 2021 sebesar
Rp30.156.796.465.630,00 atau 71,72% dari anggaran sebesar
Rp42.047.315.826.565,00.
2. Capaian fisik Kegiatan Prioritas Konektivitas Jalan, Kereta Api, Laut,
Udara, dan Darat per 31 Oktober 2021 sebesar 81,33% atau realisasi
fisik 74,95% dari target sebesar 92,15%.
3. Capaian pemanfaatan Kegiatan Prioritas Konektivitas Jalan, Kereta
Api, Laut, Udara, dan Darat per 31 Oktober 2021 rata-rata sebesar
71,38% atau realisasi fisik 75,41% dari fisik yang telah dimanfaatkan
sebesar 53,83%.
4. Permasalahan dan Hambatan Pelaksanaan Program:
Pelaksanaan Program Prioritas Konektivitas belum Terintegrasi,
akibatnya keberhasilan Proyek Prioritas tol laut belum maksimal
karena pelaksanaan program belum terintegrasi dengan baik;
Koordinator Pelaksana Program Konektivitas Sebagai
Penanggungjawab Program belum ada.
5 Rekomendasi untuk Perbaikan Kebijakan/Percepatan Implementasi
Melibatkan beberapa sektor yang mendukung ProP dan KP
Konektivitas Laut seperti Kementerian Perhubungan,
Kementerian Perdagangan, BULOG dan Pemerintah Daerah serta
instansi terkait dengan proses penyaluran kebutuhan bahan
pokok.
Bappenas menetapkan penanggung jawab atau koordinator
pelaksana Proyek Prioritas Tol Laut untuk mendukung
keberhasilan Program Konektivitas.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan
Kementerian Perhubungan agar berkoordinasi dengan
Kementerian PPN/Bappenas terkait kebijakan koordinasi dan
penetapan koordinator Program Prioritas Infrastruktur Ekonomi
yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

LAPORAN KINERJA 2021 39


2.2.2 Jumlah KP yang tercapai sesuai target
Jumlah KP yang tercapai sesuai target diukur dengan menggunakan
jumlah KP yang tercapai target atas jumlah KP yang diawasi secara
komprehensif melalui konvergensi pengawasan. Target kinerja ini pada
tahun 2021 ialah 15 KP. Pengawasan terhadap 15 KP ini dilakukan melalui
survei, monitoring, dan evaluasi. Pada tahun 2021, realisasi kinerja atas
jumlah KP yang tercapai sesuai target ialah sebanyak 9 KP atau 60%,
dengan uraian pada tabel 3.9.

Tabel 3.9
Jumlah KP yang Tercapai Target
No Direktorat Target Realisasi Capaian (%)
1 D102 5 2 40
2 D103 51 1 20
3 D104 5 6 120
Jumlah 15 9 60

Pada D101 tidak ada penugasan khusus terhadap KP, melainkan menjadi
satu dengan penugasan program prioritas. Pada tahun 2021, tidak ada
penetapan target atas jumlah KP yang tercapai sesuai target.
Hasil capaian atas jumlah KP yang tercapai sesuai target ialah Kegiatan
Prioritas Konektivitas Udara dengan capaian 97,72%. Rincian KP yang
diawasi dan KP yang mencapai Target dalam Lampiran VI.

40 LAPORAN KINERJA 2021


Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mencapai kinerja, antara lain:
1. Melakukan koordinasi dengan K/L mitra pelaksana program;
2. Menyusun pedoman pengawasan;
3. Melibatkan BPKP Perwakilan seluruh provinsi dalam pelaksanaan
pengawasan.
Faktor penghambat capaian kinerja, antara lain:
1. Pembebasan lahan belum tuntas;
2. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan karena keterbatasan sumber
daya manusia, peralatan, dan bahan/material;
3. Masih diperlukan studi/kajian lebih lanjut atas proyek yang akan
dikerjakan;
4. Perubahan desain atas proyek yang dikerjakan;
5. Sarana prasarana belum siap sehingga kegiatan belum dapat
dimulai pelaksanaannya.

Rencana tindak untuk mencapai target kinerja pada periode berikutnya


adalah melakukan pengawasan dengan metode pengawasan yang
lebih komprehensif (audit/reviu/evaluasi) agar dapat memberikan
rekomendasi strategis yang bermanfaat untuk K/L mitra.

Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian


target “jumlah PP yang tercapai target” adalah sebagai berikut

LAPORAN KINERJA 2021 41


1. Belum adanya kebijakan atau terobosan
dalam upaya percepatan proses
penganggaran, optimalisasi capaian
program, dan kurang efektifnya
pemantauan pelaksanaan program oleh
Kementerian/Lembaga;
2. Proses refocusing anggaran serta revisi
dokumen anggaran pada
Kementerian/Lembaga yang terus
berjalan, berdampak pada terlambatnya
pelaksanaan kegiatan program;
3. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) darurat oleh
Pemerintah.

Untuk mengingkatkan efektivitas


pelaksanaan program padat karya, kami
sarankan sebagai berikut:
1. Agar diterbitkan kebijakan yang secara
khusus mendorong KL untuk
menerapkan program padat karya sejak
awal tahun anggaran;
2. Meminta pimpinan
Kementerian/Lembaga untuk:
Menerbitkan kebijakan atau
terobosan dalam upaya proses
penganggaran, optimalisasi capaian
program, dan mengefektifkan
pemantauan pelaksanaan program
untuk memastikan terlaksanaya
program padat karya secara tepat
waktu;
Melaporkan hasil pelaksanaan
Program Padat Karya secara regular
kepada Presiden c.q. Sekretaris
Kabinet Republik Indonesia.

42 LAPORAN KINERJA 2021


2.2.3 Jumlah PPS yang diawasi dan Jumlah PPS yang
............tercapai sesuai target
Jumlah Proyek Prioritas Strategis (PPS) yang tercapai sesuai target
diukur dengan menggunakan Jumlah PPS yang mencapai target atas
jumlah PPS yang dilakukan pengawasan. Target kinerja ini pada tahun
2021 ialah 8 PPS. Pada tahun 2021, realisasi kinerja atas jumlah PPS
yang tercapai sesuai target ialah sebanyak 1 PPS atau 12,5%, dengan
uraian pada tabel 3.10.
Tabel 3.10
Realisasi kinerja
Jumlah PPS yang Tercapai Target
atas jumlah PPS
yang tercapai No Direktorat Target Realisasi Capaian (%)
sesuai target 1 D102 3 1 33
ialah sebanyak 1
2 D103 41 2 50
PPS atau 12,5%
3 D104 1 1 100
Jumlah 8 4 50

Berikut ringkasan hasil capaian atas jumlah PPS yang tercapai sesuai
target.
1. Ditwas D103 berkontribusi dengan 18 Waduk Multiguna; Jembatan
Udara 37 Rute di Papua.
2. Ditwas D104 berkontribusi dengan Proyek Prioritas Strategis (PPS)
Pembangunan Kawasan Industri Prioritas Tahun 2021 pada
Kementerian Perindustrian

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mencapai kinerja, antara lain:


1. Melakukan pemantauan secara periodik dan mendorong
tercapainya target kegiatan;
2. Melakukan koordinasi secara intensif dengan K/L mitra pelaksana
proyek/program.
3. Optimalisasi koordinasi kegiatan.

Faktor penghambat capaian kinerja, antara lain:


1. Adanya refocusing anggaran
2. Pembebasan lahan belum tuntas;
3. Pandemi COVID-19 dan kebijakan PPKM

Rincian PPS yang diawasi dan PPS mencapai Target dalam Lampiran
VII.

LAPORAN KINERJA 2021 43


2.2.4 Jumlah PSN yang diawasi dan Jumlah PSN yang
............tercapai sesuai target
Jumlah PSN yang tercapai sesuai target diukur dengan
menggunakan jumlah PSN yang tercapai target atas total jumlah
PSN yang dilakukan pengawasan. Target kinerja ini pada tahun
2021 ialah 3 PSN. Pada tahun 2021, realisasi kinerja atas jumlah
PSN yang tercapai sesuai target ialah sebanyak 8 PSN atau
266,67%, dengan uraian sebagai berikut.
Tabel 3.11
Realisasi kinerja Jumlah PSN yang Tercapai Target
atas jumlah PSN No Direktorat Target Realisasi Capaian (%)
yang tercapai
1 D102 1 1 100
sesuai target
ialah sebanyak 2 D103 1 6 600
8 PSN atau 3 D104 1 1 100
266,67% Jumlah 3 8 266,67

Berikut ringkasan hasil capaian atas PSN mencapai Target yang


ditargetkan sebagai kinerja.
Tabel 3.12
Ringkasan Capaian PSN yang Mencapai Target

44 LAPORAN KINERJA 2021


Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mencapai kinerja, antara lain:
1. Melakukan koordinasi dengan K/L mitra pelaksana/penanggung jawab
PSN;
2. Menyusun pedoman pengawasan;
3. Mengembangkan aplikasi PSN;
4. Melakukan pengawasan secara periodik (triwulan I, II, dan IV);
5. Melibatkan BPKP Perwakilan provinsi dalam pelaksanaan pengawasan.

Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian


target “jumlah PSN yang tercapai target” adalah sebagai berikut:
1. Reviu Tata Kelola PSN atas seluruh PSN yang tercantum dalam Perpres
109 Tahun 2020;
2. Audit Kemajuan Pekerjaan dan Kewajaran Biaya LRT Jabodebek dan
LRT Provinsi Sumatera Selatan sesuai penugasan presiden dalam
Perpres LRT;
3. Reviu Kewajaran Nilai Investasi 13 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera sesuai
permintaan Menteri PUPR;
4. Penugasan pengawasan lain sesuai permintaan mitra kerja atas proyek-
proyek PSN tertentu (reviu tunggakan, audit Kontrak Tahun Jamak)
Rincian PSN yang diawasi dan PSN yang mencapai Target dalam Lampiran
VIII.

Capaian kinerja sasaran program “Meningkatnya Pengawasan


Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional Bidang
Perekonomian dan Kemaritiman” didukung dengan realisasi output
kegiatan sebanyak 273 laporan atau 115,19% dari rencana sebanyak 237
laporan, penggunaan dana sebesar Rp857.489.100,00 atau 99,98% dari
anggaran sebesar Rp857.592.000,00, serta penggunaan OH sebanyak 21.592
OH atau 100,69% dari rencana sebanyak 21.444 OH. Pada tahun 2021, rata-
rata capaian sasaran program “Meningkatnya Pengawasan Pembangunan
atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman” ialah sebesar 38,46% atau belum mencapai target tahun 2021
sehingga tidak perlu dilakukan analisis efisiensi.

LAPORAN KINERJA 2021 45


Berikut Perbandingan capaian kinerja tahun 2021 dengan periode
sebelumnya:
Tabel 3.12
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2021 dengan Tahun Sebelumnya
Capaian Capaian Kenaikan
No Sasprog/Saskeg/IKU Satuan
Kinerja 2021 Kinerja 2020 (Penurunan)

2.1 Jumlah PP yang tercapai sesuai target % 33,3 66,67 Penurunan

2.2 Jumlah KP yang tercapai sesuai target % 60 42,31 Kenaikan


2.3 Jumlah PPS yang tercapai sesuai target % 50 0 Kenaikan
2.4 Jumlah PSN yang tercapai sesuai target % 267 83,33 Kenaikan

Capaian kinerja Saspro 2 mengalami kenaikan untuk jumlah KP yang tercapai


sesuai target dan jumlah PPS yang tercapai sesuai target karena pada tahun
sebelumnya target tersebut belum dapat dilaksanakan akibat adanya
refocusing kegiatan dan pergeseran alokasi anggaran sedangkan di tahun
2021 Deputi sudah mulai merealisasikan kegiatan yang direncanakan. Capaian
jumlah PSN yang tercapai sesuai target melampaui target yang direncanakan
karena direktorat terkait selaku rendal telah mengembangkan aplikasi PSN
dan melibatkan perwakilan BPKP sebagai pelaksana pengawasan.

2.3 Sasaran Program 3: Meningkatnya Pengawasan


///Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L
///Bidang Perekonomian dan Kemaritiman
Dasar perhitungan persentase capaian indikator kinerja ialah jumlah K/L
Mitra Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman ialah
sebanyak 25 Mitra K/L. Pencapaian sasaran program/sasaran kegiatan 3
diukur dengan menggunakan tiga indikator kinerja yaitu:
1. Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas APIP Level 3
2. Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3
3. Persentase K/L dengan MRI Level 3

46 LAPORAN KINERJA 2021


Tabel 3.13
Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Program 3

Pencapaian target pengawasan yang terkait dengan Kualitas Pengendalian


Intern K/L diuraikan sebagai berikut:

LAPORAN KINERJA 2021 47


2.3.1 Persentase APIP K/L dengan
..............Kapabilitas APIP Level 3
Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas APIP
Level 3 diukur dengan menggunakan jumlah
APIP K/L dengan Kapabilitas APIP minimal
Level 3 (≥3) dibandingkan dengan jumlah APIP
K/L mitra. Target kinerja ini pada tahun 2021
ialah 32% (8 dari 25 APIP K/L). Realisasi kinerja
ini pada tahun 2021 sebesar 28% (7 dari 25 APIP
K/L) atau mencapai 87,5% dari target pada
tahun 2021.
Tabel 3.14
Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas APIP Level 3

Berikut ringkasan hasil capaian APIP K/L


dengan kapabilitas APIP minimal level 3.

Tabel 3.15
Ringkasan hasil capaian APIP K/L dengan
Kapabilitas APIP minimal level 3.

48 LAPORAN KINERJA 2021


Rincian Level dan Predikat Kementerian/Lembaga Mitra Kerja Deputi tahun
2021 dalam Lampiran IX.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk merealisasikan target kapabilitas


APIP ≥ Level 3, yaitu dengan melakukan bimbingan teknis (bimtek) terkait
peningkatan kapabilitas APIP kepada K/L Mitra, melakukan pemantauan atas
upaya peningkatan kapabilitas APIP oleh K/L Mitra, dan koordinasi secara
berkala dengan pimpinan APIP terkait
Faktor-faktor penghambat bersifat spesifik pencapaian target tahun 2020
sebagai berikut.
1. Adanya pandemi covid-19 yang mempengaruhi pelaksanaan pengawasan;
2. APIP K/L mitra yang ditargetkan belum siap; dan
3. Padatnya jadwal penugasan APIP K/L.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, upaya-


upaya yang akan dilaksanakan di antaranya ialah
1. Melakukan koordinasi dengan K/L/P untuk memastikan kebutuhan
konsultansi dalam rangka peningkatan kapabilitas APIP;
2. Melakukan pemantauan atas Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP K/L;
3. Meningkatkan frekuensi kegiatan pendampingan peningkatan kapabilitas
APIP secara daring; dan
4. Melibatkan APIP pada kegiatan diseminasi Pedoman Pengawasan baik
secara daring maupun luring dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan.

LAPORAN KINERJA 2021 49


2.3.2 Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3
Persentase K/L dengan maturitas SPIP level 3 diukur dengan
menggunakan jumlah K/L dengan maturitas SPIP minimal level 3 (≥3)
dibandingkan dengan jumlah K/L mitra. Target kinerja ini pada tahun
2021 ialah 80% (20 K/L dari 25 K/L). Capaian kinerja ini yang diperoleh
pada tahun 2021 sebesar 76% (19 K/L dari 25 K/L) atau 95% dari target
tahun 2021. Untuk tahun 2021, pengukuran capaian kinerja IKU Saspro
3.2 menggunakan Hasil pengukuran Baseline Maturitas SPIP K/L yang
dilaksanakan dalam periode tahun 2021. Berikut ringkasan capaian IKU
Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3 tahun 2021:

Tabel 3.16
Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3
Target K/L dengan Realisasi K/L dengan
Jumlah Maturitas SPIP ≥ 3 Maturitas SPIP ≥ 3
Capaian
No Direktorat K/L Mitra (%)
K/L % K/L %

1 D101 7 7 100 7 100 100


2 D102 51 4 80 4 80 100
3 D103 4 3 75 3 75 100
4 D104 7 5 71 5 71 100
5 D105 2 1 50 0 0 100
Jumlah 25 20 80 19 76 95

50 LAPORAN KINERJA 2021


Berikut ringkasan hasil capaian APIP K/L dengan kapabilitas Level 3.

Tabel 3.17
Capaian APIP K/L dengan kapabilitas Level 3

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk merealisasikan target maturitas SPIP


≥ Level 3, yaitu dengan pelaksanaan bimbingan teknis, sosialisasi dan
workshop SPIP kepada K/L, pelaksanaan quality assurance atas hasil penilaian
maturitas SPIP, penerbitan atensi hasil pembinaan SPIP kepada K/L/D, dan
kerjasama dengan K/L Regulator.

Guna mencapai target kinerja tahun 2022, BPKP akan melaksanakan dan
meningkatkan koordinasi dengan K/L/P untuk memastikan kebutuhan
konsultansi dalam rangka peningkatan Maturitas SPIP dan pemantauan atas
penilaian mandiri atas capaian maturitas SPIP K/L.

LAPORAN KINERJA 2021 51


2.3.3 Persentase K/L dengan MRI Level 3
Persentase K/L dengan MRI Level 3 diukur dengan menghitung jumlah
K/L mitra dengan nilai MRI Level 3 dibagi jumlah K/L Mitra yang diawasi.
Target kinerja ini pada tahun 2021 ialah 44% (11 K/L dari 25 K/L). Seperti
halnya IKU 3.2. Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3, pengukuran
capaian IKU Persentase K/L dengan MRI Level 3 ini juga menggunakan
hasil penilaian Baseline MRI K/L. Berikut ringkasan capaian IKU Persentase
MRI K/L Level 3 tahun 2021:
Tabel 3.18
Persentase K/L dengan Maturitas SPIP Level 3

Capaian sasaran program “Meningkatnya Pengawasan Pembangunan


atas Kualitas Pengendalian Intern K/L Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman” didukung dengan realisasi output kegiatan sebanyak 62
laporan atau 105,08% dari rencana sebanyak 59 laporan, penggunaan
dana sebesar Rp842.472.970,00 atau 99,99% dari anggaran sebesar
Rp842.544.000,00, dan penggunaan SDM (OH) sebanyak 3.023 OH atau
82,75% dari rencana sebanyak 3.653 OH.
Berikut Perbandingan capaian kinerja tahun 2021 dengan periode
sebelumnya:

52 LAPORAN KINERJA 2021


Capaian kinerja tahun 2021
untuk persentase APIP K/L
dengan Kapabilitas APIP Level 3
dan persentase K/L dengan MRI
Level 3 mengalami kenaikan dari
capaian kinerja tahun 2020
sedangkan persentase K/L
dengan Maturitas SPIP Level 3
mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan ada mitra K/L yang
dibubarkan yaitu BPWS dan
mengalami penggabungan
dengan K/L lain yaitu Bekraf
yang bergabung dengan
Kemenparekraf.

LAPORAN KINERJA 2021 53


2.4 Sasaran Program 4: Meningkatnya kualitas tata kelola
.......Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan
...../Kemaritiman
Pencapaian Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Deputi
PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman” diukur dengan menggunakan 4
indikator kinerja program (IKP) dengan capaian sebagai berikut

Tabel 3.19
Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Program 4
No Sasprog/Saskeg/IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%) Notifikasi

IV Meningkatnya kualitas tata kelola Deputi PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman

Skor Skala Melampaui


4.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja* 75 81,96 109,28
100 Target

Nilai SAKIP Unit Kerja Melampaui


4.2 Skor 80 86,64 108,3
Target

4.3 Persentase Efektivitas Pengendalian Intern % 65 81,82 125,87


Melampaui
(SPIP Unit Kerja) Target

Mencapai
4.4 Persentase Penyelesaian RTP (MRI Unit Kerja) % 100 100 100 Target

4.5 Indeks Kualitas Layanan Deputi PIP Bidang Indeks 75 83,24 110,99
Melampaui
Perekonomian dan Kemaritiman Skala 100 Target

Uraian kinerja atas indikator kinerja “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola


Deputi PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman” ialah sebagai berikut:

2.4.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja


Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja diukur dengan menggunakan
nilai sesuai:
1. laporan hasil evaluasi dari Kementerian PAN dan RB untuk unit
kerja yang telah selesai dievaluasi oleh Kementerian PAN dan RB;
atau
2. hasil penilaian Inspektorat untuk unit kerja yang telah dievaluasi
oleh Inspektorat selaku Tim Penilai Internal (TPI).
Target skor zona integritas di tahun 2021 sebesar 75.

54 LAPORAN KINERJA 2021


Pada tahun 2021, tim penilai zona integritas Deputi 1 telah melaksanakan
penilaian mandiri (self assessment) pembangunan zona integritas pada
Deputi 1 dengan menggunakan kertas kerja penilaian mandiri berdasarkan
Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019. Nilai skor zona
integritas unit kerja berdasarkan hasil penilaian mandiri adalah sebesar
81,96 atau 109, 28% dari target di tahun 2021. Hasil penilaian mandiri oleh
tim penilai zona integritas Deputi 1 belum dievaluasi oleh Inspektorat.

2.4.2 Nilai SAKIP Unit Kerja


Nilai SAKIP Unit Kerja diukur dengan menggunakan nilai sesuai hasil
evaluasi implementasi SAKIP oleh Inspektorat. Target nilai SAKIP di
tahun 2021 sebesar 80.

Hasil evaluasi implementasi SAKIP pada Deputi 1 Tahun 2021 oleh


Inspektorat sebesar 86,64 (kategori “A”, dengan interpretasi “Memuaskan”)
atau 108,3% dari target.

2.4.3 Persentase Efektivitas Pengendalian Intern (SPIP Unit


...........Kerja)
Persentase Efektivitas Pengendalian Intern (SPIP Unit Kerja) diukur
dengan menggunakan jumlah risiko yang telah termitigasi dengan
pengendalian terpasang/existing control (tidak memerlukan rencana
tindak pengendalian baru) dibandingkan dengan jumlah risiko yang
teridentifikasi. Target efektivitas pengendalian intern di tahun 2021
sebesar 65%.

Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Manajemen Risiko Deputi 1


Triwulan IV Tahun 2021, diketahui bahwa risiko yang telah termitigasi
dengan pengendalian terpasang berjumlah 54 dari 66 risiko yang
teridentifikasi sehingga persentase efektivitas pengendalian intern
adalah sebesar 81,82% atau 125,87% dari target.

LAPORAN KINERJA 2021 55


2.4.4 Persentase Penyelesaian RTP (MRI Unit Kerja)
Persentase Penyelesaian RTP (MRI Unit Kerja) diukur dengan
menggunakan jumlah RTP yang telah dilaksanakan dibandingkan
dengan jumlah RTP yang direncanakan. Target penyelesaian RTP
tahun 2021 sebesar 100%.

Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Manajemen Risiko Deputi 1


Triwulan IV Tahun 2021, terdapat 12 RTP yang direncanakan untuk
memitigasi 12 risiko yang berada di atas selera risiko. Seluruh RTP
tersebut telah dilaksanakan sehingga persentase penyelesaian RTP
adalah sebesar 100% atau 100% dari target.

2.4.5..Indeks Kualitas Layanan Deputi Bidang PIP Bidang


...........Perekonomian dan Kemaritiman
Indeks Kualitas Layanan Deputi 1 diukur dengan menggunakan nilai
persepsi kualitas pelayanan Deputi 1 berdasarkan hasil survei eksternal
kualitas pelayanan kepada stakeholders Deputi 1. Target indeks
kualitas layanan Deputi 1 sebesar 75.

Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan Deputi 1 berdasarkan hasil Survei


Eksternal Kualitas Pelayanan sebesar 83,24 atau 110,99% dari target.

56 LAPORAN KINERJA 2021


LAPORAN KINERJA 2021 57
B. Kinerja Lainnya Tahun 2021
1. Direktorat Pengawasan Bidang Ekonomi dan Keuangan
APP 7 Kartu Pra Kerja
Kualitas data yang bersumber dari instansi lain dan mekanisme
pertukaran data belum terintegrasi masih memerlukan perhatian. Hasil
pengujian terhadap NIK penerima Program Kartu Prakerja batch 12-17
dengan NIK Bantuan Produktif Usaha Mikro/BPUM, Pogram Keluarga
Harapan/PKH, Program Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai/BST (s.d 30
Juni 2021), sebanyak 353.250 peserta Kartu Prakerja teridentifikasi
menerima bansos lainnya yaitu Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM),
Pogram Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, dan Bantuan Sosial
Tunai (BST).

Data dari K/L yang dijadikan sebagai alat verifikasi untuk penerima
program Kartu Prakerja bukan merupakan data yang paling update dan
belum menggunakan mekanisme pertukaran melalui web service
application programming interface (API). Dalam kebijakan yang ada,
peserta akan mendapatkan insentif apabila sudah menyelesaikan 1 (satu)
pelatihan. Hal tersebut tercantum dalam Pasal 26 Peraturan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2020.

Rekomendasi yang diberikan, antara lain:


1. mengkoordinasikan percepatan realisasi
integrasi sistem antar K/L pengelola program
Jaring Pengaman Sosial (JPS).2. Terhadap
adanya kondisi kecenderungan penerima
program lebih memilih mengejar insentif dan
kurang memanfaatkan bantuan pelatihan.
2. melakukan evaluasi kebijakan, khususnya
dalam Pasal 26 Permenko 11 Tahun 2020.
3. Melakukan evaluasi lebih lanjut kepada
penerima, agar dapat diketahui lebih lanjut
alasan/penyebab dari adanya kondisi
tersebut.

58 LAPORAN KINERJA 2021


2. Direktorat Pengawasan Bidang Ekonomi dan Keuangan
APP 46 Food Estate
Food Estate (FE) adalah Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) dalam
kawasan lahan minimal 2000 Ha dengan melakukan budidaya polikultur
serta menggunakan pendekatan agroekologi. Kawasan sentra produksi
pangan (food estate) merupakan usaha pertanian (agribisnis) yang dikelola
dengan pendekatan korporasi petani, dan terintegrasi dari hulu sampai hilir
yang dapat menjamin kualitas produk sesuai dengan kebutuhan pasar.

Food estate diharapkan dapat mengantisipasi kondisi krisis pangan,


perubahan iklim dan ketergantungan akan impor pangan. Anggaran yang
digunakan untuk Program Food Estate pada tahun 2021 sebesar
Rp2.603.466.594.694,00 dengan realisasi per tanggal 31 Agustus 2021
sebesar Rp1.130.004.496.357,00 atau 43,40% dari total anggaran.
Aspek Kebijakan Bappenas telah membuat rencana induk Food Estate
untuk Provinsi Kalteng, namun demikian rencana induk Food Estate
tersebut belum secara resmi diterbitkan karena menunggu koordinasi
dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Rencana induk
Food Estate yang berlokasi di Provinsi lain belum dibuat, karena perumusan
rencana induk harus didasarkan pada penetapan kesepakatan Area of
Interest (AoI) lokasi spasial yang dikoordinasikan oleh Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian. Sampai saat ini AoI yang sudah
dikoordinasikan adalah AoI untuk Provinsi Aspek Keselarasan Kegiatan
Pendukung Berdasarkan hasil evaluasi, tempat penyimpanan bantuan
masih belum memadai, tidak disimpan dalam ruang tertutup sehingga
dapat mengakibatkan kualitas bantuan menurun. Pada bantuan ternak itik,
terdapat bantuan yang tidak dapat disalurkan sebanyak 4.875 ekor senilai
Rp153.562.500,00 dikarenakan itik mati. Selain itu terdapat sarana produksi,
pengolahan hasil panen yang tidak dapat dimanfaatkan sebanyak 100 unit
senilai Rp2.608.572.500 karena tidak sesuai dengan kondisi topografi tanah
di lokasi Food Estate.

Agar pelaksanaan program Food Estate bisa berjalan secara efektif dan
sesuai target yang diharapkan maka pemerintah dapat
mempertimbangkan langkah kebijakan sebagai berikut:
1. Menetapkan Rencana Induk Program Food Estate secara Nasional
2. Menginstruksikan Pemerintah Daerah untuk lebih berperan dalam
Program Food Estate

LAPORAN KINERJA 2021 59


1.

2.

3. Menetapkan skema dan bentuk korporasi petani serta off-taker hasil


pertanian, sehingga memperjelas pelaksanaan di tingkat off
farm/pasca panen
4. Memperkuat koordinasi antara kementerian dengan pemerintah
5. daerah sehingga bantuan sarana dan prasarana dapat tepat sasaran
dan sesuai kebutuhan.

3. Direktorat Pengawasan Bidang Infrastruktur, Tata Ruang


dan Perhubungan
APP 53 Peningkatan Konektivitas
Kegiatan Pengawasan APP yang dilaksanakan oleh Direktorat
Pengawasan Bidang ITRP yang mendukung target jumlah PP yang
mencapai target, yaitu APP 53 Konektivitas dengan simpulan hasil
pengawasan, sebagai berikut:
Realisasi anggaran 5 (lima) Kegiatan Prioritas (Konektivitas Jalan,
Konektivitas Kereta Api, Konektivitas Laut, Konektivitas Udara, dan
Konektivitas Darat) per 31 Oktober 2021 sebesar
Rp30.156.796.465.630,00 atau 71,72% dari anggaran sebesar
Rp42.047.315.826.565,00.
Capaian fisik 5 (lima) Kegiatan Prioritas (Konektivitas Jalan,
Konektivitas Kereta Api, Konektivitas Laut, Konektivitas Udara, dan
Konektivitas Darat) per 31 Oktober 2021 sebesar 81,33% atau realisasi
fisik 74,95% dari target sebesar 92,15%..

60 LAPORAN KINERJA 2021


Capaian pemanfaatan 5 (lima) Kegiatan Prioritas (Konektivitas Jalan,
Konektivitas Kereta Api, Konektivitas Laut, Konektivitas Udara, dan
Konektivitas Darat) per 31 Oktober 2021 rata-rata sebesar 71,38% atau
realisasi fisik 75,41% dari fisik yang telah dimanfaatkan sebesar 53,83%
Permasalahan dan hambatan pelaksanaan program:
1. Pelaksanaan Program Prioritas Konektivitas belum Terintegrasi, akibatnya
keberhasilan Proyek Prioritas tol laut belum maksimal karena
pelaksanaan program belum terintegrasi dengan baik;
2. Koordinator Pelaksana Program Konektivitas Sebagai Penanggungjawab
Program belum ada.

Rekomendasi untuk Perbaikan Kebijakan/Percepatan Implementasi:


Melibatkan beberapa sektor yang mendukung ProP dan KP Konektivitas
Laut seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan,
BULOG dan Pemerintah Daerah serta instansi terkait dengan proses
penyaluran kebutuhan bahan pokok.
Bappenas menetapkan penanggung jawab atau koordinator pelaksana
Proyek Prioritas Tol Laut untuk mendukung keberhasilan Program
Konektivitas.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian
Perhubungan agar berkoordinasi dengan Kementerian PPN/Bappenas
terkait kebijakan koordinasi dan penetapan koordinator Program Prioritas
Infrastruktur Ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

LAPORAN KINERJA 2021 61


APP 61 Padat Karya
Capaian progres/target Program Padat Karya sebesar 58,45% terutama
disebabkan kondisi sebagai berikut:
Belum adanya kebijakan atau terobosan dalam upaya percepatan proses
penganggaran, optimalisasi capaian program, dan kurang efektifnya
pemantauan pelaksanaan program oleh Kementerian/Lembaga;
Proses refocusing anggaran serta revisi dokumen anggaran pada
Kementerian/Lembaga yang terus berjalan, berdampak pada terlambatnya
pelaksanaan kegiatan program;
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat oleh
Pemerintah.

Untuk mengingkatkan efektivitas pelaksanaan program padat karya, kami


sarankan sebagai berikut:
1. Agar diterbitkan kebijakan yang secara khusus mendorong KL untuk
menerapkan program padat karya sejak awal tahun anggaran;
2. Meminta pimpinan Kementerian/Lembaga untuk:
Menerbitkan kebijakan atau terobosan dalam upaya proses penganggaran,
optimalisasi capaian program, dan mengefektifkan pemantauan
pelaksanaan program untuk memastikan terlaksanaya program padat
karya secara tepat waktu;
Melaporkan hasil pelaksanaan Program Padat Karya secara regular kepada
Presiden c.q. Sekretaris Kabinet Republik Indonesia.

62 LAPORAN KINERJA 2021


APP 51 Proyek Strategis Nasional
Hasil reviu tata kelola PSN berupa Proyek sebanyak 201 PSN pada 12 Sektor
adalah: 65 PSN atau 32,34% belum konstruksi, 113 PSN atau 56,22% sedang
konstruksi, dan 23 PSN atau 11,44% selesai konstruksi.
Permasalahan dan Hambatan Pelaksanaan Proyek, antara lain:
1. Aspek tata kelola yang paling dominan menghambat pelaksanaan PSN
adalah Aspek Penyediaan Lahan terjadi pada 6 sektor yaitu Sektor Jalan
dan Jembatan, Sektor Pelabuhan, Sektor Bandar Udara, Sektor Kereta,
Sektor Kawasan, Sektor Bendungan dan Irigasi. Khususnya terkait
pembebasan lahan tanah wakaf yang belum memperhatikan Undang-
undang Wakaf, dan tanah milik Kas Desa, serta penggantian tegakan
pohon pada hutan milik KLHK.
2. Penyebab kurang optimalnya pemanfaatan pembangunan bendungan
adalah karena lambatnya penerbitan izin operasi bendungan. Dari 22
bendungan yang telah selesai dibangun antara tahun 2014 s.d. 2021, hanya
3 bendungan yang telah diterbitkan izin operasi oleh Menteri PUPR. Selain
itu, kurang optimalnya pemanfaatan bendungan karena kurang efektifnya
koordinasi Kementerian PUPR dengan pihak terkait antara lain Pemerintah
Daerah, PLN, dan PDAM terkait sinkronisasi pembangunan sarana
prasarana pendukung fungsi bendungan.

LAPORAN KINERJA 2021 63


Rekomendasi untuk Perbaikan Kebijakan/Percepatan Implementasi, antara
lain:
1. Perubahan peraturan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang
berasal dari tanah wakaf dan tanah kas desa. Perlu pengaturan lebih rinci
batasan waktu proses penerbitan izin operasi bendungan untuk
optimalisasi pemanfaatan bendungan yang telah dibangun.
2. Terkait sinkronisasi pembangunan sarana prasarana pendukung fungsi
bendungan perlu dibuat komitmen (MoU) antara Kementerian PUPR
dengan Pemerintah Daerah dan Kementerian Keuangan.

1.

2. Direktorat Pengawasan Bidang Ekonomi Kreatif,


Perdagangan dan Ketenagakerjaan
APP 12 BPUM
Data calon penerima BPUM tahun anggaran sebelumnya (2020) yang
diusulkan dan ditetapkan kembali sebagai penerima BPUM 2021 adalah
sebanyak 8.710.121 pelaku UMKM atau 67 % dari total 13 juta penerima dengan
total bantuan sebesar Rp15.600.000.000.000,00. Atas data tersebut KPA tidak
melakukan konfirmasi ulang kepada dinas/badan yang membidangi koperasi
dan usaha kecil dan menengah tingkat provinsi/kabupaten/kota sebagai
pengusul. Verifikasi data hanya ke Ditjen Dukcapil dan SIKP Kemenkeu, tidak
dilakukan konfirmasi data ke pihak terkait yang memiliki data untuk ASN
(seperti BKN atau dari data gaji ASN pada Kementerian Keuangan), TNI/Polri
(seperti ASABRI), dan BUMN/D (seperti Kementerian BUMN).

Direkomendasikan kepada Menteri Koperasi dan UKM untuk:


1. Mengelola basis data tunggal UMKM dan melakukan pemutakhiran data
secara berkala
2. Melakukan kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk
menyusun kebijakan yang mendorong penggunaan dan pemutakhiran
secara berkala basis data tunggal UMKM oleh Pemerintah Daerah.
3. Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk menggunakan
dan memutakhiran secara berkala basis data tunggal UMKM di wilayah
kerjanya.

64 LAPORAN KINERJA 2021


1.

2.

3. Direktorat Pengawasan Bidang Kerjasama Investasi dan


Pembiayaan Pembangunan
APP 55 Pengawasan Pembentukan Sovereign Wealth
Fund
Pada tahun 2021 terdapat kegiatan pengawasan pembentukan Sovereign
Wealth Fund berupa pelaksanaan Kajian Pembentukan Lembaga
Pengelola Investasi.Berdasarkan hasil kajian, kesesuaian penerapan
Santiago Principles dalam pembentukan lembaga pengelola investasi dari
24 elemen, 5 diantaranya dapat disimpulkan terpenuhi.
Kajian ini menyimpulkan adanya risiko-risiko baik dari sisi Pemerintah
selaku pemilik LPI yaitu kegagalan investasi, Multiplier Effect Investasi,
maupun LPI sebagai entitas pengelola investasi, yaitu Modal Awal Tidak
Mencerminkan Potensi Riilnya, Pangsa Pasar Investasi Terbatas, dan Skema
Investasi Tidak Menarik. Selain itu terdapat juga risiko fraud yang perlu
dipertimbangkan penanganannya.

Saran yang diberikan dari hasil kajian ini meliputi:


1. Terkait penyertaan modal Pemerintah yang dilakukan dalam bentuk
non kas (inbreng) Pemerintah:
Segera memberi kejelasan peran LPI apakah pada stabilisasi, saving,
atau development, sehingga proporsi dan jenis aset inbreng disesuaikan
dengan peran LPI.
Bersama dengan LPI menunjuk pihak yang independen untuk
melaksanakan reviu terkait status dan nilai dari setiap aset yang akan
dipindahtangankan sebagai penyertaan modal pada LPI
2. LPI mempercepat penyusunan panduan umum, strategi, dan
pengelolaan transaksi investasi.
3. Pemerintah menetapkan kebijakan umum investasi pemerintah.
4. LPI perlu menerapkan Santiago Principles secara utuh.

LAPORAN KINERJA 2021 65


Non APP
Direktorat Pengawasan Bidang Ekonomi Kreatif,
Perdagangan dan Ketenagakerjaan
Cleanliness, Health, Safety & Environment (CHSE)
Peran pemda dalam pembinaan dan
pengawasan CHSE belum optimal. Masih
terdapat ketidaktepatan sasaran,
ketidaktepatan mutu pelaksanaan pekerjaan
sertifikasi, dan kelebihan pembayaran kepaa
penyedia. Hasil survei menunjukkan bahwa
manfaat CHSE belum berpengaruh terhadap
kunjungan, hanya 40% usaha yang bersedia
memperpanjang sertifikasi dengan biaya
sendiri. Usaha masih cukup konsisten dalam
menjalankan protokol. Penyebab yang
paling dominan tidak dilaksanakannya
sebagain protokol CHSE adalah biaya
operasional CHSE dinilai tinggi/signifikan.

66 LAPORAN KINERJA 2021


Penghargaan/ Apresisasi Instansi Lain
Sejak tahun 2019, Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman
belum menerima Penghargaan/Apresiasi dari instansi lain atas Layanan
Pengawasan Deputi baik berupa perhargaan atas sinergi kerjasama maupun
penghargaan atas Layanan Pengawasan. Penghargaan/Apresiasi tingkat
nasional yang pernah diperoleh Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman sebagai berikut

Tabel 3.20
Tabel Penghargaan/Apresiasi Tingkat Nasional yang Pernah Diperoleh Deputi Bidang PIP
Bidang Perekonomian dan Kemaritiman

LAPORAN KINERJA 2021 67


C. Akuntabilitas Keuangan
Realisasi anggaran Deputi Bidang PIP Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman Tahun 2021 sebesar Rp11.566.863.926,00 atau terserap 99,70%
dari Total Anggaran untuk tahun 2021 sebesar Rp11.602.236.000,00.
Pada anggaran dan realisasi keuangan Deputi Bidang PIP Bidang
Perekonomian dan Kemaritiman Tahun 2021, rincian per jenis belanja dan
per program dapat dilihat pada tabel 3.18 sampai dengan tabel 3.19.

Tabel 3.21
Anggaran dan Realisasi Keuangan
Tahun 2021 Menurut Jenis Belanja

68 LAPORAN KINERJA 2021


Tabel 3.22
Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2021
Menurut Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan

LAPORAN KINERJA 2021 69


BAB IV
PENUTUP

BADAN
PENGAWASAN
KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN
A. Kesimpulan
1.Pencapaian Kinerja Tahun 2021 Deputi Bidang PIP
./Bidang Perekonomian dan Kemaritiman
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja atas 3 sasaran program dan 10
Indikator Kinerja Program (IKP) yang ditargetkan pada tahun 2021,
seluruh IKP (3 IKP) pada Sasaran Program 1 “Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara
Bidang Perekonomian dan Kemaritiman” telah melampaui target.
Secara total, rata-rata capaian pada Saspro 1 ialah sebesar 110,49%
dan berkontribusi pada peningkatan ruang fiskal sebesar Rp21triliun.
Persentase capaian kinerja sebesar 110,49% tersebut adanya
penyesuaian target kinerja yang harus dilakukan untuk memenuhi
pengukuran kinerja yang lebih memadai.

Berbanding terbalik dengan pencapaian hasil pengawasan atas


akuntabilitas keuangan, pencapaian hasil pengawasan atas
akuntabilitas pembangunan dan pengendalian intern kurang
menggembirakan karena adanya perubahan kebijakan pengawasan
tahun 2021 yang berfokus pada penyelesaian kegiatan Agenda
Prioritas Pengawasan yang diidentifikasikan sebagai kinerja lainnya.
Sebagai dampaknya, pada Saspro 2, dari 4 IKP yang ditargetkan,
hanya 1 IKP yang mencapai target yaitu: IKP “Jumlah PSN Yang Sesuai
Mencapai Target” (267%), sedangkan pada Saspro 3, dari 3 IKP yang
ditargetkan, hanya terdapat 1 IKP yang telah mencapai target, yaitu
IKP 1: Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 (100%).

72 LAPORAN KINERJA 2021


Dalam merealisasikan capaian kinerja yang telah ditetapkan, upaya-upaya
yang telah dilakukan antara lain:
a.aMeningkatkan kerjasama dan melakukan koordinasi kegiatan pengawasan
dengan K/L;
b. Melaksanakan pengawasan atas program penanggulangan dampak
pandemi Covid-19 dan program PEN secara masif; dan
c. Melakukan pemeriksaan bersama seperti PNBP, pajak, dan bea cukai
dengan kementerian terkait.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Capaian Target


../Kinerja Tahun 2021
a. Faktor Pendukung Capaian Target Kinerja Tahun 2021
Faktor Pendukung Capaian Target Kinerja Tahun 2021 antara lain sebagai
berikut.
1) Kerjasama yang baik dari K/L mitra dan ketersediaan dana mitra dalam
pelaksanaan kegiatan pengawasan.
2) Adanya permintaan pengawasan dari K/L mitra.
3) Kepercayaan Kementerian Keuangan kepada BPKP untuk melakukan
pengawasan atas proyek yang didanai oleh pinjaman dan bantuan luar
negeri.
4) BPKP masih ditunjuk oleh ADB dan World Bank sebagai Independent
Verification Agency (IVA) untuk melakukan verifikasi DLI.
5) Pelaksanaan reviu tata kelola PSN atas seluruh proyek yang tercantum
pada Perpres 109 Tahun 2020 pada sebelas unit kerja Rendal dan 34
Perwakilan BPKP.
6) Adanya penugasan yang bersifat mandatory dari Peraturan Presiden,
yaitu audit atas kemajuan pekerjaan kewajaran biaya pembangunan
prasarana LRT Terintegrasi LRT Jabodebek dan LRT Provinsi Sumatera
Selatan yang mensyaratkan dilakukannya audit oleh BPKP sebelum
dilakukan pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa.
7) Adanya penugasan yang bersifat mandatory dari lembaga pemberi
pinjaman dan bantuan luar negeri berupa Loan Agreement dan Grant
Agreement.

LAPORAN KINERJA 2021 73


8) Adanya penugasan permintaan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat untuk menilai reviu kewajaran nilai investasi Jalan Tol
Trans Sumatera (13 ruas jalan tol).
9) Adanya permintaan dari Kementerian PUPR atas Audit Kinerja atas
Pelaksanaan Kegiatan PISEW Tahun 2021 yang dilaksanakan oleh 34
Perwakilan BPKP.

b. Faktor Penghambat
Faktor penghambat capaian target kinerja
tahun 2021 terutama untuk Saspro 2
adanya pergeseran fokus yang terjadi
pada kegiatan kementerian/lembaga
yang merupakan pelaksana langsung
program pembangunan nasional karena
masih berlangsungnya pandemi Covid-19,
sehingga pencapaian target-target
pembangunan nasional tahun 2021 tidak
sesuai dengan rencana awal pemerintah
yang tertuang dalam RKP Tahun 2021.
Faktor penghambat lainnya antara lain:

1)...Pandemi covid-19 yang mempengaruhi metodologi pelaksanaan


pengawasan.
2) Penyesuaian anggaran berpengaruh terhadap cakupan dan jumlah
kegiatan pengawasan yang dapat dilaksanakan.
3) Tidak ditunjuknya koordinator pengawasan atas PPS seperti halnya
PSN dan KSP.
4) Tidak ditunjuknya koordinator pengawasan Program Prioritas
sehingga pengawasan yang dilakukan secara individu (masing- masing
K/L.
5) Belum terdapat kegiatan pengawasan yang direncanakan untuk
memperoleh target, capaian, dan hambatan pencapaian PPS.
6) Pelaksanaan kegiatan pengawasan dengan prosedur sesuai kerja
selamat pencegahan COVID-19, sedangkan Objek yang diperiksa berada
di luar kota.

74 LAPORAN KINERJA 2021


7) Rincian proyek prioritas strategis baru tidak masuk agenda pengawasan.
8) Pembatasan pergerakan masyarakat dan barang/logistik akibat
pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
9) Keterbatasan mobilitas, belum tuntasnya pembebasan lahan,
keterbatasan SDM/peralatan/bahan/material, perubahan desain, dan
keterbatasan akses untuk sarana dan prasarana pendukung.
10)..Adanya pembaruan metode penilaian maturitas penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada K/L menggunakan
Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 5
tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah Terintegrasi pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, sehingga hasil penilaian
maturitas SPIP dibawah level 3.

B. Rencana Tindak Tahun 2022


Untuk tahun 2022, dengan telah disusunnya
Kebijakan Pengawasan lebih awal diharapkan
komitmen, kerja keras, dan perhatian baik dari
seluruh jajaran pada Deputi Bidang PIP Bidang
Perekonomian dan Kemaritiman, K/L mitra,
maupun segenap pemangku kepentingan
lainnya perlu mengedepankan pencapaian
target-target yang sudah ditetapkan dengan
mengimplementasikan program-program kerja
pengawasan yang efektif mengingat target ke
depan yang perlu dicapai semakin berat. Oleh
karenanya, guna memastikan pencapaian
seluruh IKP, strategi-strategi yang akan
dilaksanakan antara lain sebagai berikut.

LAPORAN KINERJA 2021 75


1) Melakukan koordinasi secara intensif dengan K/L mitra untuk
membangun kerja sama yang kondusif dalam meningkatkan kualitas hasil
pengawasan terutama terkait pengawasan program lintas sektoral.
2) Koordinasi dengan K/L Mitra untuk kebutuhan pengawasan/bimtek
dalam rangka peningkatan maturitas SPIP dan Indeks Manajemen Risiko
K/L mitra.
3) Melakukan pemantauan atas penilaian mandiri atas capaian maturitas
SPIP dan K/L Mitra.
4) Disiplin melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan sesuai
jadwal yang sudah ditetapkan.
5) Melakukan langkah pemantauan atas hasil pengawasan periode
sebelumnya dalam setiap penugasan pengawasan terkait.
6) Meningkatkan efektivitas berbagai alternatif pengawasan program
pembangunan nasional sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19
berdasarkan pedoman2 pengawasan yang disusun dengan seksama.

76 LAPORAN KINERJA 2021


LAPORAN KINERJA 2021 77
KILAS
PERISTIWA

Pra Raker

7 Desember
2021

Pelantikan
Eselon II

22 Desember
2021

Pelantikan
Eselon III

23 Desember
2021
Bela Negara

20 Desember 2021
Sumpah Pemuda

28 Oktober 2021
Hari Kartini
20 April 2021
Exit Meeting RB dan SAKIP

3 Maret 2021
RDP dengan BAKN

4 Oktober 2021
Focus Group Discussion
Di Kantor Bulog Wilayah Bengkulu
uji petik Destinasi Pariwisata
Super Prioritas di Likupang
Lampiran I

Kinerja Tahun 2021 Keuangan SDM (OH)


No Sasaran Program Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi % Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %
Meningkatnya Pengawasan Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara
Pembangunan atas 1.1 yang Terealisasi Rp Juta Rp 500.000 Rp 561.564 112,31 826.201.000 825.918.050 99,97 8.810,00 11.265,00 127,87
1
Akuntabilitas Keuangan 1.2 Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara Rp Juta 18.558.000,00 20.350.252,87 109,66 2.005.554.000 2.001.769.546 99,81 9.470,00 8.712,00 92,00
Negara Bidang Perekonomian 1.3 Nilai Penyelamatan Keuangan Negara Rp Juta 20.000,00 21.899,63 109,50 1.291.244.000 1.285.937.955 99,59 5.585,00 5.725,00 102,51
Meningkatnya Pengawasan 2,1 Jumlah PP yang tercapai sesuai target PP 3 1 33,33 1.686.793.000 1.685.489.360 99,92 2.042,00 1.992,00 97,55
Pembangunan atas 2,2 Jumlah KP yang tercapai sesuai target PP 15 9 60,00 652.829.000 651.306.800 99,77
2
Akuntabilitas Pembangunan 2,3 Jumlah PPS yang tercapai sesuai target PPS 8 4 50,00 456.410.000 455.144.750 99,72 1.088,00 2.151,00 197,70
Nasional 2,4 Jumlah PSN yang tercapai sesuai target PSN 3 8 266,67 873.672.000 870.632.833 99,65
Meningkatnya Pengawasan Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas Persen 32 32 100,00 444,00 594,00 133,78
3,1 515.236.000 508.389.690 99,65
Pembangunan atas Kualitas APIP ≥ Level 3 8 dari 25 K/L 8 dari 25 K/L -
Persentase K/L dengan Maturitas SPIP ≥ Persen 80 76 95,00 6.454,00 6.411,00 99,33
3 Pengendalian Intern KL bidang 3,2 337.603.000 328.828.360 100,65
Perekonomian dan Level 3 20 dari 25 K/L 19 dari 25 K/L -
Kemaritiman Persen 44 24 54,55 1.303,00 1.280,00 98,23
3,3 Persentase K/L dengan MRI ≥ Level 3 103.964.000 103.948.360 101,65
11 dari 25 K/L 6 dari 25 K/L -
Meningkatnya kualitas tata Skor Skala
4,1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja 70 81,96
kelola Deputi PIP Bidang 100 117,09 2150 1566 72,84
Perekonomian dan 4,2 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor 85 86,64 101,93
Kemaritiman Persentase Efektivitas Pengendalian
4,3 65 83,33
4 Intern (SPIP Unit Kerja) Persen 128,20 275 252 91,64
Persentase Penyelesaian RTP (MRI Unit
4,4 100 100
Kerja) Persen 100,00
Indeks Kualitas Layanan Deputi PIP Bidang Indeks
4,5 75 83,25
Perekonomian dan Kemaritiman skala 100 111,00
Lampiran II

Kinerja IKU
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Capaian Naik Target % Realisasi
Satuan Realisasi 2021 Realisasi 2020 Naik (Turun)
2021 2020 (Turun) 2024 dari Tahun
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan 1,1 Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara yang Terealisasi Rp Juta 561.564 317.849,73 243.714,14 112,31 117,97 -6 490000 114,60
1 atas Akuntabilitas Keuangan Negara Bidang 1,2 Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara Rp Juta 20.350.252,87 3.699.114,16 16.651.138,71 109,66 142,3 -33 18558000 109,66
Perekonomian dan Kemaritiman 1,3 Nilai Penyelamatan Keuangan Negara Rp Juta 21.899,63 11.529,34 10.370,29 109,50 140,23 -31 20000 109,50
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan 2,2 Jumlah PP yang tercapai sesuai target PP 1 2 -1 33,33 66,67 -33 3 33,33
atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional 2,4 Jumlah KP yang tercapai sesuai target KP 9 17 -8 60,00 42,31 18 15 60
2
2,6 Jumlah PPS yang tercapai sesuai target PPS 4 1 3 50,00 0 50 8 50
2,8 Jumlah PSN yang tercapai sesuai target PSN 8 4 4 266,67 83,33 183 3 266,67
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan 3,1 Persentase APIP K/L dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 Persen 32 100 -68 100,00 43,42 57 32 100
3 atas Kualitas Pengendalian Intern KL bidang 3,2 Persentase K/L dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 Persen 76 100 -24 95,00 100 -5 80 95
Perekonomian dan Kemaritiman 3,3 Persentase K/L dengan MRI ≥ Level 3 Persen 24 0 24 54,55 - - 44 54,55
Meningkatnya kualitas tata kelola Deputi 4,1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja Skor 81,96 - - 109,28 - - 75 109,28
PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman 4,2 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor 86,64 - - 108,3 - - 80 108,30
4 4,3 Persentase Efektivitas Pengendalian Intern (SPIP Unit Kerja) Persen 83,33 - - 128,2 - - 65 128,20
4,4 Persentase Penyelesaian RTP (MRI Unit Kerja) Persen 100 - - 100 - - 100 100
4,5 Indeks Kualitas Layanan Deputi PIP Bidang Perekonomian Indeks 83,25 87,9 -4,65 111 129,99 -19 75 111
Lampiran III

No Sasaran Strategis Rerata Capaian Rincian Output (RO) Kinerja RO Anggaran SDM Efisiensi Dana Efisiensi SDM
Satuan Target Realisasi % Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Target (OH) Realisasi (OH) % Efisiensi (7≥10) Belum Efisiensi (7≥13) Belum Efisien
Efisien (7<13)
(7<10)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Meningkatnya Pengawasan Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko atas Akuntabilitas Keuangan Laporan 8 9 112,50 255.619.000 250.563.901 98,02 402 265 65,92 Efisien Efisien
Pembangunan atas Akuntabilitas Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Optimalisasi Penerimaan Negara Laporan 37 39 105,41 1.237.444.000 1.237.161.050 99,98 8.810 11.265 127,87 Efisien Belum Efisien
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Potensi Penerimaan Negara Laporan - - - - - -
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Pengeluaran/Belanja Negara Laporan 92 102 110,87 2.210.562.000 2.209.045.750 99,93 8.096 7.371 91,04 Efisien Efisien
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Rencana Belanja Laporan 42 60 142,86 687.995.000 685.480.150 99,63 6.557 6.901 105,25 Efisien Efisien
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan - - - - - -
Rekomendasi Hasil Pengawasan Dukungan Fiskal BUMN - - - - - -
Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko atas Akuntabilitas Keuangan - - - - - -
SP1 179 210 117,32 4.425.421.000 4.416.914.351 99,81 23.865 25.802 108,12 Efisien Efisien
2 Meningkatnya Pengawasan Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko atas Akuntabilitas Pembangunan Laporan 23 24 104,35 460.824.000 460.819.700 100,00 1.147 1.098 95,73 Efisien Efisien
Pembangunan atas Akuntabilitas Nasional
Pembangunan Nasional Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Program Prioritas (PP) Laporan 13 15 115,38 1.704.010.000 1.595.951.560 93,66 1.050 970 92,38 Efisien Efisien
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Program Prioritas (KP) Laporan 22 39 177,27 744.938.000 747.106.600 100,29 1.088 2.151 197,70 Efisien Belum Efisien
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Program Prioritas (PPS) Laporan 6 9 150,00 461.920.000 455.147.750 98,53 444 594 133,78 Efisien Efisien
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Program Prioritas (PSN) Laporan 72 72 100,00 816.165.000 870.636.833 106,67 6.454 6.411 99,33 Belum Efisien
Efisien
Rekomendasi Hasil Pengawsan Hambatan Pelaksanaan Pembangunan 0 0 - - - -
Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko atas Akuntabilitas Pembangunan Laporan 3 3 100,00 65.000.000 65.000.000 100,00 75 75 100,00 Efisien Efisien
Rekomendasi Hasil atas Akuntabilitas Pembangunan 0 0 - - - -
Rekomendasi Hasil atas Pengawasan Regional 0 0 - - - -
SP2 139 162 116,55 4.149.964.000 4.146.979.197 98,63 10.258 11.299 110,15 Efisien Efisien
3 Meningk atnya Pengaw asan Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko atas Kualitas Pengendalian Intern Laporan 25 28 112,00 652.469.000 650.371.220 99,68 1.518 1.460 96,18 Efisien Efisien
Pemban gunan atas Kualitas
Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L Laporan 34 34 100,00 905.335.000 956.345.140 105,63 2.135 1.563 73,21 Efisien Efisien

SP3 59 62 105,08 1.626.851.000 1.612.819.890 103,14 3.653 3.023 82,75 Efisien Efisien
4 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola 1.400.000.000 1.390.150.488 99,30
Unit Kerja
Total 377 434 115,12 10.202.281.000 10.183.629.654 99,82 37.776 40.124 106,22 Efisien Efisien
Lampiran IV

Kinerja RO
Sasaran Strategis Rincian Output (RO) Realisasi 2021 Realisasi 2020 Naik (turun) % Capaian % Capaian Naik
No
Satuan (Lap/bln) (Lap/bln) Realisasi 2021 2020 (turun)
1 2 3 4 5 6 = 4-5 7 8 9 = 7-8
1 Meningkatnya Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko atas
Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Laporan 39 N/A 105,41
Pembangunan atas Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Optimalisasi Penerimaan
Negara
Akuntabilitas Keuangan Laporan 0 N/A 0,00
Negara dan Daerah Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Potensi Penerimaan
Negara 102 110,87
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Pengeluaran/Belanja
Negara Laporan 60 N/A 142,86
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Rencana Belanja Laporan 0 N/A 0,00
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan 0 0,00
Rekomendasi Hasil Pengawasan Dukungan Fiskal BUMN 0 0,00
Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko atas
Akuntabilitas Keuangan 210 117,32
2 Meningkatnya Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko atas
Pengawasan Akuntabilitas Pembangunan Nasional Laporan 15 N/A 115,38
Pembangunan atas Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Program Prioritas (PP) Laporan 39 N/A 177,27
Akuntabilitas Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Program Prioritas (KP) Laporan 9 N/A 150,00
Pembangunan Nasional Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Program Prioritas (PPS)
Laporan 72 N/A 100,00
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Program Prioritas (PSN)
Laporan 0 N/A 0,00
Rekomendasi Hasil Pengawsan Hambatan Pelaksanaan
Pembangunan 100,00
Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko atas
Akuntabilitas Pembangunan Laporan 0 N/A 0,00
Rekomendasi Hasil atas Akuntabilitas Pembangunan 0,00
Rekomendasi Hasil atas Pengawasan Regional 116,55
3 Meningk atnya Pengaw Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko atas Kualitas
asan Pemban gunan Pengendalian Intern Laporan 34 N/A 100,00
atas Kualitas Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Kualitas Pengendalian
Pengendalian Intern Intern K/L Laporan 62 N/A 105,08
Lampiran V
Rincian Target dan Realisasi Program Prioritas (PP) yang Tercapai Sesuai Target

Target Rendal
No Kode PP Nama PP Indikator Target (RKP) Realisasi Capaian (%) Sumber data
(Refocusing) Koordinator
1 2 3 4 5 6 7 8 = 7/6x100 9 10
1 PN/PP:0 Pemenuhan Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan energi baru terbarukan D102
1/01 Kebutuhan Energi Kapasitas Terpasang Kementerian
dengan Pembangkit 11,8 Giga Watt 11,2 Giga Watt 10,8 Giga Watt 96,43 ESDM
Mengutamakan EBT(Kumulatif)
Peningkatan prognosa
Energi Baru Pemanfaatan Biofuel capaian 2021,
10,2 Juta kL 9,2 Juta kL 9,33 Juta kL 101,41
Terbarukan (EBT) untuk Domestik Kementerian
ESDM
2 PN/PP:0 Infrasruktur Meningkatnya Konektivitas Wilayah
5/02/01 Ekonomi 1. Panjang jalan tol LPM- D103
baru yang terbangun 339,8 km 9,79 km 1,23 km 12,58% 262/D103/2/2
dan/atau beroperasi 021
2. Panjang jalan baru D103
919,85 km 867,47 km 570.93 km 65,82%
yang terbangun
3. Panjang jaringan KA LPM- D103
yang terbangun 6.293 km 6.646,65 km 4073.73 km 61,29% 283/D103/2/2
(kumulatif) 021
4. Jumlah pelabuhan LPM- D103
utama yang memenuhi 2 lokasi 2 lokasi 2 lokasi 100,00% 276/D103/2/2
standar 021
5. Jumlah rute subsidi D103
26 rute 145 rute 159 rute 109,66%
tol laut
6. Jumlah pelabuhan 20 Pelabuhan (6 LPM- D103
penyeberangan baru selesai, 14 42 lokasi 41 lokasi 97,62% 285/D103/2/2
yang dibangun berlanjut) 021
7. Jumlah bandara 12 (berlanjut) LPM- D103
12 lokasi 11 lokasi 91,67%
baru yang dibangun lokasi 280/D103/2/2
8. Jumlah rute 31 (berlanjut) 021 D103
1 paket 1 paket 100,00%
jembatan udara rute
Lampiran V
Rincian Target dan Realisasi Program Prioritas (PP) yang Tercapai Sesuai Target

Target Rendal
No Kode PP Nama PP Indikator Target (RKP) Realisasi Capaian (%) Sumber data
(Refocusing) Koordinator
1 2 3 4 5 6 7 8 = 7/6x100 9 10
https://data.p D103
9. Persentase kondisi
u.go.id/dataset
mantap jalan
95/70/59% 95/70/59% 91,26% 96,06% /kemantapan-
nasional/provinsi/kabu
jalan-nasional
paten/kota
10. Kondisi jalur KA LPM- D103
sesuai standar Track 283/D103/2/2
83,00% 86% 93% 100,00%
Quality Index (TQI) 021
kategori 1 dan 2
Rata-rata Capaian 91,35%
3 PN/PP:0 Penguatan Proporsi UMKM yang 128,30% LPM- D104
1/05 Kewirausahaan, mengakses kredit 94/D104/1/20
26,50% 34%
Usaha Mikro, Kecil lembaga keuangan 21
Menengah formal (%)
(UMKM), dan Pertumbuhan 100%
2,50% 2,50%
Koperasi wirausaha (%)
Kontribusi koperasi 100%
5,20% 5,20%
terhadap PDB (%)
Lampiran VI
Rincian Target dan Realisasi Kegiatan Prioritas (KP) yang Tercapai Sesuai Target

No Nama/ Kode PP Nama/ Kode KP Indikator Target (RKP) Target Realisasi Capaian (%) Sumber data Rendal
1 2 3 4 5 6 7 8 = 7/6x100 9 10
1 Pemenuhan Kebutuhan Akselerasi Pengembangan Kapasitas terpasang 1.001,10 855 386 45,15% D102
2 Pemenuhan Kebutuhan Peningkatan Pasokan Bahan Jumlah Pemanfaatan Biofuel 10,2 9,2 9,3 101,09% prognosa capaian 2021 D102
3 Pemenuhan Kebutuhan Peningkatan Pelaksanaan Intensitas Energi Primer 138 138 133,1 96,45% D102
Energi dengan Konservasi dan Efisiensi Energi/ Penurunan Intensitas Energi 0,9 0,9 0,85 94,44% capaian perhitungan D102
Mengutamakan PN/PP/KP:01/01/03 Final (SBM/Rp Miliar) terbalik, makin kecil
Peningkatan Energi Baru makin tercapai
Terbarukan (EBT)/
4 Pemenuhan Kebutuhan Peningkatan Pemenuhan Energi Alokasi Batubara untuk 168 138 110 79,71% D102
Energi dengan Domestik/ PN/PP/KP:01/01/04 Persentase Pemanfaatan 65 65 65,91 101,40% D102
5 Pemenuhan Kebutuhan Pengembangan Industri TKDN sektor pembangkit 44 55,45 55,7 100,45% D102
6 Infrastruktur Ekonomi/ Konektivitas Jalan/ 1. Panjang jalan tol baru 3 lokasi 9,79 1,23 12,56 LPM-262/D103/1/2021 D103
PN/PP:05/02 PN/PP/KP:05/02/01 2. Panjang jalan pada 679 km 671,13 457,32 68,14 D103
Rata-rata Capaian 40,35
7 Infrastruktur Ekonomi/ Konektivitas Kereta Api/ 1. Jumlah jalur kereta api 6 lokasi 8 6 75,00 LPM-..../D103/2/2021 D103
Rata-rata Capaian 75,00
8 Infrastruktur Ekonomi/ Konektivitas Laut/ 1. Jumlah lokasi 19 lokasi 12 12 100,00 LPM-..../D103/2/2021 D103
PN/PP:05/02 PN/PP/KP:05/02/03 2. Jumlah layanan angkutan 26 rute 30 27 90,00 D103
3. Jumlah layanan angkutan 113 rute 118 118 100,00 D103
4. Jumlah layanan angkutan 6 rute 6 6 100,00 D103
5. Jumlah sarana 39 unit 37 27 72,97 D103
Rata-rata Capaian 92,59
9 Infrastruktur Ekonomi/ Konektivitas Udara/ 1. Penyediaan layanan 1 paket 1 1 100,00 LPM-..../D103/2/2021 D103
PN/PP:05/02 PN/PP/KP:05/02/04 2. Jumlah bandara 12 lokasi 12 11 91,67 D103
3. Jumlah bandara hub 64 lokasi 69 69 100,00 D103
4. Penyiapan bandara 1 lokasi 1 1 100,00 D103
Rata-rata Capaian 97,92
10 Infrastruktur Ekonomi/ Konektivitas Darat/ 1. Jumlah pelabuhan 41 lokasi 42 41 97,62 LPM-..../D103/2/2021 D103
PN/PP:05/02 PN/PP/KP:05/02/05 penyeberangan, danau dan
sungai yang dibangun dan
dikembangkan

2. Jumlah terminal 7 lokasi 4 3 75,00 D103


3. Jumlah layanan perintis 234 lintas 300 276 92,00 D103
4. Jumlah layanan perintis 307 lintas 325 324 99,69 D103
Rata-rata Capaian 91,08
Lampiran VII
Rincian Target dan Realisasi Proyek Prioritas Strategis (PPS) yang Tercapai Sesuai Target

Prioritas
No Nama PPS Indikator Target Realisasi Rendal
Nasional
1 Penguatan Jaminan Peningkatan produktivitas komoditas 5% Tidak D102
Usaha dan 350 Nilai Tambah per tenaga kerja pertanian Rp51,7 juta/tenaga dilakukan
Korporasi Petani- kerja Pengawasan
Nelayan Peningkatan pendapatan nelayan Rp50,4 juta/tenaga
kerja
Terbentuk korporasi petani 33
2 Revitalisasi tambak Produksi perikanan budidaya ikan 7,92 Juta ton Tidak D102
disentra produksi dilakukan
udang dan bandeng Pengawasan
3 Infrastruktur jaringan Jaringan gas 120.776 SR 126.376 SR D102
gas kota untuk 4 juta
sambungan
4 Memperkuat Jembatan Udara 37 a. Bandara yang dikembangkan 8 Bandara 8 Bandara D103
Infrastruktur Rute di Papua 1) Pengembangan Bandara Wamena
untuk 2) Pengembangan Bandara Tanah Merah
Mendukung 3) Pengembangan Bandara Timika
Pengembanga 4) Pengembangan Bandara Deka
n Ekonomi dan 5) Pengembangan Bandara Oksibil
Pelayanan 6) Pengembangan Bandara Sinak
Dasar 7) Pengembangan bandara Kiwirok
8) Pengembangan Bandara Elelim
b. Pelabuhan yang dikembangkan 1 pelabuhan 1 pelabuhan D103
1) Rehab Dermaga dan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut
Pomako
c. Subsidi perintis tol laut 1 rute 1 rute D103
1) Subsidi perintis tol laut Rute T-25
5 Memperkuat 18 Waduk Multiguna Pembangunan waduk/bendungan dan jaringan irigasi 18 waduk 22 waduk D103
Infrastruktur 1) Bendungan Kuningan
untuk 2) Bendungan Bendo
Lampiran VI
Rincian Target dan Realisasi Kegiatan Prioritas (KP) yang Tercapai Sesuai Target

No Nama/ Kode PP Nama/ Kode KP Indikator Target (RKP) Target Realisasi Capaian (%) Sumber data Rendal
1 2 3 4 5 6 7 8 = 7/6x100 9 10
11 Penguatan Peningkatan Kemitraan Usaha Proporsi IMK (Industri Mikro 9 2 2 100 LPM-94/D104/1/2021 D104
12 Penguatan Peningkatan kapasitas usaha Rasio kredit UMKM 20,3 LPM-94/D104/1/2021 D104
Kewirausahaan, Usaha dan akses pembiayaan bagi Proporsi IKM dengan 2,8 26,5 34 128,3
Mikro, Kecil Menengah wirausaha/ PN/PP/KP:01/05/02 Proporsi penyaluran Kredit 65
13 Penguatan Peningkatan Penciptaan Start- Jumlah Wirausaha baru 1.650 LPM-94/D104/1/2021 D104
Kewirausahaan, Usaha up dan Peluang Usaha/ Proporsi nilai tambah IKM 19 50 50 100
Mikro, Kecil Menengah PN/PP/KP:01/05/04 Penumbuhan start-up (start- 700
14 Peningkatan Nilai Peningkatan Daya Saing Destinasi pariwisata prioritas 10 10 100 LPM-110/D104/1/2021 D104
Tambah, Lapangan Destinasi dan Industri Revitalisasi destinasi 1 1 100
Kerja, dan Investasi di Pengolahan Pariwisata, Destinasi wisata alam 25 25 100
Sektor Riil, dan termasuk Wisata Alam, yang Destinasi Wisata Bahari 6 6 100
15 Peningkatan Nilai Peningkatan Industrialisasi Jumlah Kawasan Industri (KI) 5 5 100 LPM-109/D104/1/2021 D104
16 Peningkatan Nilai Pengembangan industri halal/ Jumlah sektor industri halal 2 2 100 LPM-109/D104/1/2021 D104
Lampiran VII
Rincian Target dan Realisasi Proyek Prioritas Strategis (PPS) yang Tercapai Sesuai Target

Prioritas
No Nama PPS Indikator Target Realisasi Rendal
Nasional
Mendukung 3) Bendungan Gongseng
Pengembanga 4) Bendungan Tukul
n Ekonomi dan 5) Bendungan Pidekso
Pelayanan 6) Bendungan Tugu
Dasar 7) Bendungan Lolak
8) Bendungan Bintang Bano
9) Bendungan Ladongi
10) Bendungan Leuwikeris
11) Bendungan Tiga Dihaji
12) Bendungan Semantok
13) Bendungan Pamukkulu
14) Bendungan Bener
15) Bendungan Sadawarna
16) Bendungan Sidan
17) Bendungan Randugunting
18) Bendungan Napungete
19) Bendungan Temef
20) Bendungan Tamblang
21) Bendungan Beringin Sila
22) Bendungan Tiu Suntuk
23) Bendungan Jlantah
24) Bendungan Sepaku Semoi
25) Bendungan Ameroro
26) Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Lhok Guci
27) Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Gumbasa
28) Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Rentang
Lampiran VII
Rincian Target dan Realisasi Proyek Prioritas Strategis (PPS) yang Tercapai Sesuai Target

Prioritas
No Nama PPS Indikator Target Realisasi Rendal
Nasional
6 Memperkuat Kereta Api Makassar – Pembebasan lahan dan konstruksi 87,14% 82,23% D103
Infrastruktur Parepare
untuk
Mendukung
Pengembanga
n Ekonomi dan
Pelayanan
Dasar

7 Memperkuat Sistem Angkutan a. Pembangunan Jalur Ganda KA Kiaracondong - Cicalengka Tahap 1 54,25% 55,33% D103
Infrastruktur Umum Masal Gedebage-Haurpugur
untuk Perkotaan di 6 Wilayah b. Paket A (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Manggarai s/d 99,08% 98,56% D103
Mendukung Metropolitan: Jakarta, Jatinegara) (Tahap I)
Pengembanga Surabaya, Bandung, c. Paket A (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Manggarai s/d 72,14% 42,73% D103
n Ekonomi dan Medan, Semarang, dan Jatinegara) (Tahap II)
Pelayanan Makassar d. Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Bekasi s/d Cikarang 93,52% 92,39% D103
Dasar e. Penertiban Lahan untuk Pembangunan Jalan KA antara Medan - Binjai 100% 100% D103

f. Pembebasan Lahan Jalur KA Lintas Bekasi - Cikarang 100% 100% D103


g. Penggantian Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Lintas Bandung 77,19% 87,67% D103
dan Ciroyom
h. Peningkatan Fasilitas Operasi Perkeretaapian pada lintas Jatinegara - 39,66% 43,00% D103
Bogor dan Manggarai - Jakarta Kota
i. Engineering Services For Jakarta Mass Rapid Transit East-West Line 26,90% 26,90% D103
Project Phase I (PHLN)
Rata-rata capaian 62,53% 60,73%
Lampiran VII
Rincian Target dan Realisasi Proyek Prioritas Strategis (PPS) yang Tercapai Sesuai Target

Prioritas
No Nama PPS Indikator Target Realisasi Rendal
Nasional
8 Proyek Prioritas Kawasan Industri beroperasi 4 Kawasan 6 Kawasan D104
Strategis (PPS) Industri(kumulatif) Industri
Pembangunan
Kawasan Industri
Prioritas Tahun 2021
pada Kementerian
Perindustrian
Lampiran VIII
Rincian Target dan Realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang Tercapai Sesuai Target

Kode Kode
No Nama Cluster Nama PSN Indikator Target Realisasi Rendal
Cluster PSN
Jumlah Sambungan Jargas
Reviu Tata Kelola Proyek Strategis
Nasional Pembangunan Jaringan Gas
1 120.776 126.376 D102
Rumah Tangga pada Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral
Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Kawasan Industri
Nasional Pembangunan Smelter
2 5 3 D102
pada Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral
Pembangunan Pelabuhan Patimban Realisasi fisik
3 B Sektor Pelabuhan 61 dibandingkan target 90,63% 91,09% D103
konstruksi tahun 2021
Bandar Udara Komodo - Labuan Bajo Realisasi fisik
Sektor Bandar
4 C 70 dibandingkan target 36,73% 36,73% D103
Udara
konstruksi tahun 2021
Pembangunan Rumah Susun Realisasi fisik
5 F Sektor Perumahan 109 dibandingkan target 10,62% 11,90% D103
konstruksi tahun 2021
Tanggul Laut (NCICD) Realisasi fisik
Sektor Tanggul
6 I 180 dibandingkan target 5,37% 5,37% D103
Pantai
konstruksi tahun 2021
Pembangunan Kampus Universitas Realisasi fisik
7 L Sektor Pendidikan 201 Islam Internasional Indonesia dibandingkan target 48,09% 84,78% D103
konstruksi tahun 2021
Lampiran VIII
Rincian Target dan Realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang Tercapai Sesuai Target

Kode Kode
No Nama Cluster Nama PSN Indikator Target Realisasi Rendal
Cluster PSN
Program Program Peningkatan Penyediaan
Peningkatan Pangan Nasional (Food Estate) pada Realisasi fisik
8 T Penyediaan Direktorat Jenderal Bina Marga dibandingkan target 54,97% 63,01% D103
Pangan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan konstruksi tahun 2021
(Food Estate) Perumahan Rakyat
melakukan Reviu Tata Kelola atas - Jumlah peserta Menyeleng 117.647 D104
Proyek Strategis Nasional (PSN) Pelatihan Berbasis garakan peserta
Pelatihan Vokasi TW IV Tahun 2021 Keahlian pada BLK pendidikan (98,00%)
pada Kementerian Ketenagakerjaan UPTP/UPTD dan latihan
- Jumlah peserta kerja bagi
Pelatihan Berbasis 120.048
9 Keahlian pada BLK peserta
Komunitas
- Jumlah peserta
Pelatihan Berbasis
Keahlian Dunia Usaha dan
Industri pada BLK
UPTP/UPTD'
Lampiran IX
RincianTingkat Maturitas SPIP, Tingkat Kapabilitas APIP, MRI, dan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK) K/L

SPIP APIP MR
No. Nama K/L
Skor Level Predikat Level Predikat Level Predikat
1 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 3,018 3 Terdefinisi 3 DC Infrastucture 2,250
2 Badan Pusat Statistik 4,325 4 Terkelola dan terukur 3 DC Infrastucture 3,990
3 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 4,400 4 Terkelola dan terukur 3 Intregrated 4,040
4 Badan Koordinasi Penanaman Modal 3,942 3 Terdefinisi 3 DC Infrastucture 3,724
5 Kementerian Keuangan 4,989 4 Optimum 3 Intregrated 4,890
6 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 4,715 4 Optimum 3 Intregrated 4,688
7 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 4,461 4 Terkelola dan terukur 3 Intregrated 4,170
8 Kementerian Pertanian 4,330 4 Terkelola dan terukur 3 Infrastructure 2,28
9 Kementerian Kelautan dan Perikanan 3,874 3 Terdefinisi 3 Infrastructure 2,18
10 Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman 2,800 2 Berkembang 3 DC Rintisan 1,99
11 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 4,302 4 Terkelola dan terukur 3 Infrastructure 2,30
12 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 3,373 3 Terdefinisi 3 Infrastructure 2,17
13 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3,052 3 Terdefinisi 3 DC Infrastucture 4,17
14 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional 2,336 2 Berkembang 3 DC Infrastucture 1,50
15 Kementerian Perhubungan 3,085 3 Terdefinisi 3 DC Infrastucture 1,85
16 Badan Meteorologi, Kalimatologi dan Geofisika 3,227 3 Terdefinisi 3 DC Infrastucture 3,04
17 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 3,342 3 Terdefinisi 2 Infrastucture 2,94 2
18 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 2,169 2 Berkembang 3 DC Infrastucture Belum dilakukan
19 Kementerian Perindustrian 3,805 3 Terdefinisi 2 Infrastucture 2,82 2
20 Kementerian Perdagangan 3,22 3 Terdefinisi 3 DC Infrastucture 2,32 2
21 Kementerian Ketenagakerjaan 3,12 3 Terdefinisi 3 DC Infrastucture 2,7 2
22 Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia 3,418 3 Terdefinisi 3 DC Infrastucture 2,07 2
23 Komisi Pengawas Persaingan Usaha 2,069 2 Berkembang 1 Initial 1,7 1
24 Badan Pengusahaan Batam 2,586 2 2 1,716
25 Badan Pengusahaan Kawasan Sabang 2,035 2 1 1,441

Anda mungkin juga menyukai