JURNAL ILMIAH
Disusun oleh:
ABSTRAK
A. PENDAHULUAN
B. KAJIAN PUSTAKA
Konsumsi
“Konsumsi diartikan sebagai penggunaan barang atau jasa yang bertujuan untuk
pemenuhan kebutuhan hidup manusia” (Rosyidi,1996). Nurhadi (2020) menegaskan,
“mengkonsumsi merupakan sebuah aktivitas manusia memakai atau menggunakan suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Kualitas serta jumlah barang ataupun
jasa dapat mencerminkan kemakmuran atau kepuasan konsumen tersebut. Sebaliknya
semakin rendah kualitas suatu barang atau jasa yang dikonsumsi, maka tingkat kepuasan
semakin rendah”.
Prinsip Konsumsi dalam Islam
(Arif Hoetoro, n.d.) berpendapat bahwa “teori perilaku konsumen adalah bagaimana
cara seseorang memilih barang atau jasa yang dikonsumsi, jumlahnya, dan kepuasan yang
didapatkannya”. Islam menetapkan bahwa manusia wajib mengkonsumsi barang yang
atau jasa yang halal dan baik (thayyib). Dr. Muhammad Sharif Chaudhry (2012)
menjelaskan ada tiga prinsip dasar konsumsi dalam islam, yaitu prinsip halal, prinsip
kebersihan dan menyehatkan, dan prinsip kesederhanaan.
Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan tak lepas dari permasalahan pemerataan pendapatan antar
penduduk atau rumah tangga yang terbagi menjadi dua segi, yakni pertama upaya
peningkatan taraf hidup masyarakat yang masih berada dibawah garis kemiskinan.
Kedua, pemerataan pendapatan yang secara menyeluruh dengan cara mempersempit
perbedaan tingkat pendapatan antar rumah tangga (Suhendra et al., 2021). Menurut
Retnosari (2006) distribusi pendapatan memiliki dua konsep dalam pengukurannya, yaitu
konsep ketimpangan absolut dan konsep ketimpangan relative. Ketimpangan absolut
adalah sebuah konsep dalam pengukuran ketimpangan menggunakan parameter nilai
mutlak. Sedangkan ketimpangan relative adalah pengukuran ketimpangan distribsusi
pendapatan dengan memperbandingkan pendapatan yang diterima seseorang dengan
pendapatan yang diterima oleh mayarakat secara menyeluruh.
Distribusi Kekayaan Menurut Islam
Rozalinda (2017), menyatakan bahwa distribusi pendapatan menurut islam
adalah penyaluran harta yang dimiliki pribadi atau umum kepada yang berhak
menerimanya yang bertujuan untuk memberdayakan atau meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang sesuai dan diatur oleh syariat. Apabila distribusi kekayaan dimasyarakat
tidak adil atau tidak merata, maka kedamaian dimasyarakat harus dikorbankan dan
terbentuknya konflik antara si kaya dan si miskin yang dapat menimbulkan revolusi
berdarah. Terciptanya kemakmuran tidak akan bisa hidup dalam kemiskinan, oleh karena
itu distribusi kekayaan yang merata dan adil amatlah sangat penting demi terciptanya
sebuah kemakmuran, kedamaian, dan kebahagiaan (Dr. Muhammad sharif Chaudhry,
M.A., LLB., 2012)
Faktor yang Mempengaruho Bersedekah
Religiusitas
Agama adalah sesuatu yang tidak lepas dengan rasa sosial, sehingga representasi
tentang religiusitas yang ada merupakan sebuah interpretasi kolektif dan mengungkapkan
fakta-fakta yang ada dimasyarakat. Adat yang sudah terlahir dan mengakar ditengah
masyarakat bertujuan untuk mempertahankan dan penanaman mental kembali
dikelompok masyarakat tersebut. Dengan kondisi seperti itu, jika keimanan dalam suatu
individu sudah mulai memudar atau bahkan hilang, maka agama itupun dengan
berjalannya waktu akan mulai pudar bahkan bisa menghilang (Dr. Rr. Suhartini, 2013).
Pendapatan
Soekartawi menerangkan bahwa pendapatan akan dipengaruhi seberapa banyak
barang yang dikonsumsi, masih sering dijumpai apabila pendapatan naik maka nilai dari
kualitas suatu barang atau jasa juga turut diperhatikan. Seperti, sebelum mengalami
tambahan pendapatan mobil yang dipakai setiap hari merupakan kualitas grade C,
sedangkan setelah mengalami penambahan pendapatan maka ingin mengupgrade
keinginan menjadi kualitas grade B atau bahkan A. Dasar pendapatan adalah upaya timbal
balik yang dirasakan oleh produsen dari hasil produksinya. Dari setiap faktor produksi
seperti tanah akan mendapatkan hasil dari sewa tanah, pekerjaan akan memperokeh balas
jasa berupa gaji atau upah dan tenaga kerja ahli yang menekuni bidang tertentu mendapat
balas jasa dari perolehan laba (Dr. Yusuf al-Qaradhawi, n.d.).
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan sesuatu khasanah kekayaan yang dirasakan secara tidak
langsung atau langsung oleh manusia yang turut andil dalam mewarnai kekayaan
kehidupan manusia. Sukar apabila dalam kehidupan tidak diimbangi dengan
pengetahuan, sebab pengetahuan menjadi jawaban atas berbagai macam permasalahan-
permasalahan dalam kehidupan. Pengetahuan manusia berasal dari Allah dan mengajari
manusia dengan kalamnya terhadap apa yang tidak diketahuinya. Manusia dilahirkan
tanpa ilmu, maka Allah memberikan pendengaran agar manusia dapat memepelajari suatu
ilmu melewati pendengaran, diberi penglihatan agar manusia bisa mendapatkan ilmu
dengan melihat suatu kenyataan, dan manusia diberikan akal dan hati supaya dapat
memperoleh ilmu proses pemahaman dan penalaran (Nasution, 2016). Pengetahuan pada
hakikatnya adalah segenap apa yang diketahui tentang suatu objek tertentu, yang
didalamnya juga mengandung suatu dasar ilmu, dan dapat disimpulkan bahwa ilmu
merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui manusia seperti halnya seni dan
agama (Suriasumantri, 2010).
Sedekah
Asal mula kata sedekah ketika ditasrifkan sesuai kaidah berasal dari kata kerja fa’il
yaitu صدقة تصدقا صدقا يصدق صدق. Kata “ ”صدقmempunyai beberapa arti yaitu benar dan
lurus. Dalam peraturan BAZNAS No. 2 tahum 2016, sedekah berarti pemberian materi
atau non materi yang dikeluakan oleh seseorang atau suatu lembanga yang bertujuan
untuk kemaslahatan umum.
Yang Berhak Menerima Sedekah
Imam an-Nawawi menjelaskan siapa saja yang berhak menerima sedekah dalam
kitabnya Al-Majmu’ Syarah Al-Muhdzab diantaranya:
a. Sanak famili
“Ulama sepakat bahwa sedekah kepada sanak famili, kerabat lebih utama daripada
sedekah kepada orang lain. Hadis-hadis yang menyebutkan hal tersebut sangat banyak
dan terkenal.” (An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab, [Darul Fikr], juz 6, hal
238).
b. Keluarga, orang terdekat, orang lain
“Menurut sahabat-sahabat kami, disunnahkan pada sedekah yang sunnah, zakat,
kaffarah untuk diterimakan kepada sanak kerabat jika memang mereka adalah orang
yang masuk kategori mustahiq zakat. Jika mereka masuk kategori tersebut, lebih utama
daripada diberikan kepada orang lain.” (An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab,
[Dârul Fikr], juz 6, halaman 220).
C. METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Metode penelitian merupakan sebuah cara ilmiah yang bertujuan memperoleh data
dengan tujuan dan maksud tertentu. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan
kuantitatif. Metode kuantitatif adalah sebuah metode penelitian yang berlandaskan
kepada filsafat positivisme, yang bertujuan untuk meneliti pada sampel atau populasi
tertentu. Dalam metode ini teknik pengambilan sampel dilakukan secara random,
pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat
statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang ditetapkan (Sugiyono, 2012) dalam buku
(Dr. Sandu Siyoto, SKM & M. Ali Sodik, 2015).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penlitian ini dilakukan pada 09 juli 2021 sampai 15 juli 2021 yang berlokasi di
daerah Lowokwaru Kota Malang di NU Care-Lazisnu. Dalam penentuan lokasi
penelitian mempertimbangkan bahwa Lazisnu NU-Care Lowokwaru menerapkan
konsep 3S (Sedekah Sedino Sewu) yang sesuai dengan penelitian yang akan
dilaksanakan. Pemilihan tempat penelitian di daerah lowokwaru bertujuan memperoleh
data primer yang harus didapatkan secara langsung dari sumbernya dengan
menyebarkan kuesioner untuk mengetahui keabsahan data.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang mencangkup subyek atau obyek dan
karakteristik yang sudah sesuai dengan ketentuan peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Dr. Sandu Siyoto, SKM & M. Ali Sodik, 2015). Sesuai dengan
permasalah penelitian diatas, maka yang menjadi populasi adalah masyarakat wilayah
Lowokwaru yang berafiliasi dengan NU-Care Lazisnu. Penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling, yakni teknik dengan pengambilan sampel sesuai dengan
kriteria-kriteria tertentu dari bagian atau anggota populasi (Kurniawan &
Puspitaningtyas, 2016). Dikarenakan dalam penelitian ini populasi tidak diketahui,
maka target dalam penentuan sampel menggunakan teknik Roscoe. yakni salah satu
kriteria layak diteliti dengan sampel minimal 30 sampai 500. Sehingga dalam penelitian
ini mengambil sampel sebanyak 50 dengan syarat apabila dirasa pada penelitian ini
belum sanggup untuk menggambarkan hasilnya hingga dapat diambil responden lebih
dari 50 ilustrasi.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni data primer dan sekunder seperti
jurnal, artikel, internet, dan studi literatur sebagai data pendukung. Sedangkan data
primer yang dimaksudkan yaitu kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada
responden.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan menyebarkan
kuesioner. Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner ini, merupakan sebuah
pernyataan yang menyangkut fakta dan pendapat menurut responden, skala likert
sebagai pengukuran sikap, pendapat terhadap fenomena sosial. Jawaban dari pengisian
kuesioner yang menggunakan skala likert yakni data bersifat ordinal. Supaya data dapat
diolah maka diperlukan, maka dirubah data tersebut dirubah menjadi data interval.
Method of Successive (MSI) adalah metode transformasi data bersifat ordinal menjadi
data interval dengan cara merubah proporsi yang kumulatif setiap peubah (Setia
Ningsih, 2019)
Metode Analisis
Metode analisis data harus sesuai dengan maksud tujuan penelitian. Dalam
penelitian ini maksud dan tujuan adalah untuk mengetahui loyalitas masyarakat muslim
Lowokwaru dalam mengeluarkan hartanya untuk bersedekah. Untuk menempuh tujuan
tersebut digunakan analisis regresi logistik, bertujuan untuk mengetahui suatu hubungan
antara variabel independent dan dependent. Sebelum data diolah, ada beberapa uji
tahapan yang harus dilaksanakan diantaranya:
1. Uji Validitas dan Reabilitas
Dalam hasil penelitian yang memiliki kriteria validitas tinggi jika test tersebut sesuai
dengan fungsi ukurnya, atau bisa dikatakan mendapatkan hasil yang tepat dan akurat
sesuai dengan tujuan digunakannya tes tersebut. Uji validitas bertujuan untuk mengukur
hasil yang sah atau valid apakah sudah sesuai dengan kuesioner atau tidak. Kuesioner
dapat dikatakan valid apabila pertanyaaan yang diajukan dalam kuesioner mampu
menjelaskan sesuatu yang diukur dalam kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Uji
reabilitas adalah sebagai alat yang digunakan untuk mengukur ketepatan konsistensi
dari sebuah instrumen penelitian yang digunakan pada gejala yang sama. Suatu alat ukur
dapat dikatakan reliabel apabila tingkat konsistensinya sesuai dengan standarisasi
instrumen yang digunakan bisa dipercaya atau menghasilkan skor yang relatif tidak
berubah-rubah meskipun pengujiannya dilakukan dalam situasi berbeda (Muhyiddin,
Tarmizi, & Yulianita, 2017). Penentuan hasil uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai
Cronbach’s Alpha, apabila nilainya lebih besar dari 0,60, maka alat ukur dalam
penelitian bisa dikatakan reliabel.
2. Analisis Regresi Logistik
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logit. Model regresi logit
ialah model regresi non-linear yang menciptakan suatu persamaan dimana variabel
dependen bersifat kategorikal. kategori sangat dasar dari model tersebut menciptakan
binary values semacam angka 0 dan 1. Angka yang dihasilkan mewakilkan sesuatu jenis
tertentu yang dihasilkan dari penghitungan probabilitas terbentuknya jenis tersebut.
Berikut adalah model regresi dalam penelitian ini:
𝜌𝑖
𝑙𝑛 ( ) = 𝛽𝑜 + 𝛽1 𝑅𝑖 + 𝛽2 𝑃𝑖 + 𝛽2 𝑃𝑆𝑖
1 − 𝜌𝑖
Keterangan:
β0 : Konstanta
P : Pendapatan
R : Religiusitas
PS : Pengetahuan sedekah
Kemudian terdapat beberapa tahap uji yang dilakukan diantaranya:
1. Uji kelayakan model (Goodness of Fit)
2. Uji keseluruhan model (Overal Model Fit)
3. Uji wald
4. Uji Nagelkerke R-Square
Reliabilitas
Variabel Cronbach α
Cronbach α > 0.60
Religiusitas 0.860 Reliabel
Pengetahuan Sedekah 0,895 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2021
Berdasarkan hasil dari uji reliabilitas nila cronbach alpha variabel lebih dari 0.60,
yang berarti bahwa variabel pada penelitian ini adalah reliabel. Reliabilitas berarti dapat
dipercaya, yang artinya bahwa seluruh instrumen dapat memberikan hasil yang tepat
dan mempunyai ketepatan dari hasil pengukuran terbukti bahwa alat ukur tersebut dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Uji Kelayakan Model
Apabila nilai dari Hosmer and Lemeshow Test lebih besar dari 0,05 berarti dalam
model tersebut dapat diterima dan cocok dengan penelitian tersebut. Untuk hasil dari
Hosmer and Lemeshow Test akan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel diatas menunjukkan nilai dari -2 Log Likelihood Block Number = 0 adalah
65,342, dan nilai dari –2 Log Likelihood Block Number = 1 adalah 33,600. Dalam model
tersebut diperlihatkan nilai dari -2 Log Likelihood Block Number = 0 menunjukkan
adanya penurunan dari nilai -2 Log Likelihood Block Number = 1, yang artinya bahwa
model tersebut lebih baik atau bisa disebut model dihipotesiskan fit dengan data yang
ada, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.
Uji Nagelkerke R-Square
Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square pada
regresi berganda.
Berdasarkan hasil Tabel 4.10 uji regresi logistik diperoleh nilai Nagelkerke R Square
sebesar 0,644 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen adalah sebesar 64,4%, sedangkan sisanya sebesar 35,6% dijelaskan
oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa
Variabel bebas memberikan pengaruh sebesar 64,4% terhadap variabel terikat.
Uji Signifikansi Simultan
Berikut adalah hasil uji signifikansi model secara simultan:
Chi-
df Sig.
square
Step 31.742 3 0.000
Block 31.742 3 0.000
Model 31.742 3 0.000
Sumber: data diolah, 2021
Pada tabel tersebut diperoleh nilai peluang chi square 0,000 ≤ α 0,05 perhitungan
ini menunjukkan bahwa variabel Tingkat Religiusitas, Tingkat Pendapatan, dan
Pengetahuan Sedekah berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Keputusan
Bersedekah atau hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti diterima.
Uji Koefisien Regresi Logistik
Dalam uji ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh dari setiap variabel
independent terhadap variabel dependent secara parsial yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
Variabel bebas B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana sajakah yang mempunyai
pengaruh pada Keputusan Bersedekah. Dalam penelitian ini variabel bebas yang
digunakan adalah variabel tingkat religiusitas, pendapatan, dan pengetahuan sedekah
terhadap Keputusan Bersedekah. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan cara
menyebarkan kuesioner melalui media online dan secara langsung kepada masyarakat
di lowokwaru.
Berdasarkan pada penghitungan analisis regresi Logistik dan dijelaskan pada bab
sebelumnya, dapat diketahui kesimpulannya sebagai berikut:
1. Nilai dari uji Wald sebesar 6,627 dengan nilai signifikansinya 0,010 yang berarti
lebih kecil dari 0,05 sebagai batas nilai. Artinya, variabel religiusitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan bersedekah di Koin NU-Care Lazisnu.
Karena dalam kehidupan bersosial masyarakat islam tak dapat lepas dari faktor
keimanan, faktor ihsan (hubungan manusia dengan tuhan), dan faktor amal.
Semakin mendalami ilmu agama seseorang muslim dapat menguak fakta-fakta
yang ada dalam masyarakat dan tak terlepas dengan kepekaan sosial.
2. Nilai uji Wald sebesar 4,857 dengan nilai signifikansinya 0,028. Artinya.
pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan bersedekah di
Koin NU-Care Lazisnu Lowokwaru, karena semakin tinggi pendapatan seseorang
dapat menjadikan pengingat bahwa ada hak fakir miskin dalam harta yang dimiliki.
3. Nilai uji wald sebesar 4,390 dengan nilai signifikansinya 0,036. Artinya,
pengetahuan sedekah berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
bersedekah di Koin-Care Lazisnu Lowokwaru. Hal ini menjadi dasar bahwa
pengetahuan seseorang munfiq dalam melaksanakan sedekah. Semakin mendalami
pengetahuan sedekah, maka munfiq akan merasakan pentingnya dan manfaat dari
bersedekah.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi lembaga maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun
saran yang diberikan, antara lain:
1. Bagi masyarakat diharapkan dapat melatih kepekaan sosial dengan menyisihkan
sedikit rezekinya, karena prinsip berbagi dalam agama islam memiliki peranan
yang penting dalam pemerataan kesejahteraan dan turut andil membantu
pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
2. Diharapkan pihak NU-Care Lazisnu Lowokwaru Kota Malang dapat
mempertahankan serta meningkatkan sosialisasi secara intensif terhadap
keunggulan program dari Koin NU. Upaya tersebut dilakukan agar masyarakat
lebih memahami dan mengetahui lembaga NU-Care LAZISNU, sehingga dapat
menambah pengetahuan terhadap berbagai macam programnya serta model
penyalurannya. .
DAFTAR PUSTAKA