asidogenik yaitu menghasilkan
asam
asidurik, mampu tinggal pada lingkungan asam, dan menghasilkan suatu polisakarida
yang lengket yang disebut dengan dextran. Oleh karena kemampuan ini,
Streptococcus mutans bisa menyebabkan lengket dan mendukung bakteri lain menuju
ke email gigi, lengket mendukung bakteri-bakteri lain,
pertumbuhan bakteri asidodurik lainnya, dan asam melarutkan e-mail gigi.
Dinding sel Streptococcus mutans memiliki beberapa karakter, antara lain Surface
protein antigen I/II yang berfungsi sebagai mediator perlekatan, Serotipe yang terdiri
dari 6 serotipe yang berfungsi spesifik adherence yang dalam hal ini berupa setotipe
c, dan Glukan Binding Protein (GBP) yang berfungsi sebagai akumulasi.
Seperti pada bakteri bentuk bulat gram positif lainnya, Streptococcus mutans terdiri
dari dinding sel dan membran protoplasma. Matriks dinding sel terdiri atas
peptidoglikan rantai silang yang mempunyai komposisi gula amino N-asetil, asam N-
asetilnuramik dan beberapa peptida. Sedangkan struktur antigenik dinding sel
Streptococcus mutans terdiri dari antigen protein, polisakarida spesifik dan asam
lipotekoat. Antigen-antigen tersebut menentukan imunogenitas Streptococcus mutans.
Steptococcus mutans terdiri dari DNA melingkar, dan memiliki setidaknya tiga yang
terkait erat, tapi plasmidnya berbeda. Ukuran plasmid ini serupa, sekitar 5,6 kilobase
(kb). Plasmid ini penting untuk Steptococcus mutans karena perannya sebagai
ketahanan terhadap antibiotik tertentu atau logam berat, produksi bakteriosin, dan
kekebalan, aksesori jalur katabolik serta mekanisme untuk kegiatan transfer yang
seperti konjugasi.
Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan keras gigi.
Kerusakan gigi disebabkan oleh plak asam yang dihasilkan karena aktifitas bakteri.
Karies gigi merupakan salah satu dari penyakit yang paling sering ditemukan dalam
rongga mulut. Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,
dentin, dan sementum yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme bersifat asam
yang mengakibatkan demineralisasi karena interaksinya dengan lapisan gigi. Email
gigi yang mengalami demeneralisasi membuat lapisan dentin terekspos. Dentin yang
terekspos membuat saluran ke dalam pulpa menjadi sensitif sehingga rasa panas atau
dingin dapat merangsang saraf dan mengakibatkan rasa nyeri. Karies gigi adalah
suatu proses kronisregresif, dimana prosesnya terus berjalan kebagian yang lebih
dalam dari gigi, bermula dari lapisan email membuat lubang ke lapisan dentin dan
sementum yang tidak dapat diperbaiki melalui proses regenerasi. Karies gigi
merupakan penyakit yang mempunyai etiologi multifaktoral dengan empat faktor
dasar yang sangat berperan dalam pembentukan lesi karies yaitu:
Substrat
Substrat adalah suatu molekul kimia yang berasal dari berbagai makanan halus dan
minuman yang dikonsumsi sehari-hari yang menempel pada gigi. Salah satu jenis
substrat adalah gula. Terlalu sering mengkonsumsi makanan yang mengandung gula
akan meningkatkan jumlah plak dan pertumbuhan mikroorganisme didalamnya.
Sebuah teori dikatakan bahwa orang yang banyak mengonsumsi karbohidrat
cenderung mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang
banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak
mempunyai karies gigi. Karbohidrat merupakan senyawa yang dipecah menjadi
produk gula dan merupakan konsumsi setiap individu sehari-hari seperti nasi
Host
Ada beberapa hal yang dihubungkan dengan gigi sebagai host terhadap karies gigi,
yaitu ukuran dan bentuk gigi, struktur email, faktor kimia, dan saliva. Pit dan fisur
pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies karena sisasisa makanan mudah
menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan fisur yang dalam. Pit dan fisur adalah
bagian permukaan kunyah yang memiliki dua struktur landasan halus dan kasar.
Permukaan gigi yang kasar dapat menyebabkan plak mudah melekat. Pada gigi
permanen orang dewasa email mengandung 96% mineral (ion kalsium fosfor dan
hidroksipatit), air 1%, dan bahan organik 3%. Bagian luar email mengalami
mineralisasi yang lebih sempurna dan mengandung banyak fluor, fosfat, sedikit
karbonat, dan air. Kepadatan mineral pada email sangat menentukan kelarutan email.
Semakin banyak email mengandung mineral maka email menjadi semakin padat dan
resisten. Gigi susu lebih mudah terserang karies dari pada gigi permanen. Hal ini
disebabkan karena email gigi susu mengandung lebih banyak bahan organik dan air
sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit daripada gigi permanen. Selain itu,
struktur pembentuk gigi susu tidak sepadat gigi permanen. Saliva adalah pelindung
gigi dari asam. Sebuah penelitian klinis menunjukkan peningkatan kerusakan struktur
gigi dengan cepat yang diakibatkan oleh xerostomia (Penurunan produksi saliva).
Saliva berperan penting dalam melindungi struktur gigi karena memiliki kemampuan
buffering yaitu kemampuan membersihkan rongga mulut secara alami serta
mengandung ion Ca2+, HPO4 2- dan fluoride.
Lamanya Plak