PROPOSAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANDUNG
2022
GAMBARAN PENGGUNAAN HERBAL OLEH PENDERITA DEWASA
COVID-19 DI KOTA PADANG PANJANG PADA MASA PANDEMI
PROPOSAL
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Enny Rohmawaty, dr., M.Kes Dr. Kuswandewi Mutyara, dr., M.Sc
i
LEMBAR PERNYATAAN
NPM : 130110190108
rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan dari pihak lain kecuali arahan
dari pembimbing. Usulan penelitian ini belum pernah diajukan untuk mendapatkan
Dalam usulan penelitian ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang telah
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Universitas Padjadjaran.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Kota Padang Panjang pada Masa Pandemi sebagai salah satu syarat guna
menyelesaikan proposal ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan nasihat dari berbagai pihak. Penulis juga
dapat melalui kesulitan dan hambatan dalam menyusun proposal ini berkat bantuan
1. Prof Dr. Yudi Mulyana Hidayat, dr., SpOG(K)-Onk, DMAS selaku Dekan
3. Dr. Enny Rohmawaty, dr., M.Kes selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah
iii
4. Dr. Kuswandewi Mutyara, dr., M.Sc selaku Dosen Pembimbing kedua yang
ini.
5. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan semangat
kepada penulis.
proposal ini. Semoga proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
2.3.3 Jahe (Zingiber officinale Roscoe) ........................... 15
2.3.4 Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.) ................... 16
2.3.5 Daun Jambu Biji (Psidium guajava L) .................... 16
2.3.6 Meniran (Phyllanthus niruri L.) ............................. 16
2.3.7 Sambiloto (Andrographis paniculata)..................... 17
2.4 Profil Kota Padang Panjang .................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 19
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................. 19
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 19
3.3 Populasi/Subjek Penelitian ..................................................... 20
3.3.1 Populasi ................................................................. 20
3.3.2 Subjek Peneliltian................................................... 20
3.4 Seleksi ................................................................................... 20
3.4.1 Kriteria Inklusi ....................................................... 20
3.4.2 Kriteria Eksklusi .................................................... 21
3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel .................................. 21
3.5 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional ....................... 21
3.5.1 Variabel Penelitian ..................................................... 21
3.5.2 Definisi Operasional ................................................... 22
3.6 Instrumen Penelitian ............................................................... 24
3.7 Prosedur/Alur Penelitian ........................................................ 25
3.7.1 Pengumpulan Data ..................................................... 25
3.7.2 Pengolahan Data ........................................................ 26
3.8 Etika Penelitian ...................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 29
Lampiran 1 .................................................................................................. 32
vi
BAB I
PENDAHULUAN
dan cepat. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Kota Wuhan, Cina. COVID-19
menyebar dengan cepat ke banyak negara di dunia. Telah dilaporkan lebih dari 210
negara yang terkena dampak COVID-19 per 13 Mei 2020. WHO mengumumkan
618.521.620 kasus dengan mortality rate 0,01%. Indonesia menduduki urutan ke-
dengan kasus aktif 15.871, kasus sembuh 6.272.053, dan kasus meninggal 158.219.
Data ini diambil dari website kementerian kesehatan Republik Indonesia pada
0,02%(3). Data ini menunjukkan bahwa mortality rate di Indonesia lebih tinggi
COVID-19 yang cepat yaitu melalui paparan droplet pernapasan dari pasien
serta vaksin untuk COVID-19. Pilihan terapi mencakup obat antivirus, antibodi
1
2
Pilihan terapi alternatif lain yang marak dikalangan masyarakat Indonesia adalah
obat tradisional dengan jumlah pengguna mencapai 98,5%(5) Badan POM telah
menjadi pilihan terapi alternatif dapat dengan mudah ditemui di pekarangan sekitar.
dari jenis daun, umbi, bunga dan akar kayu(8). Hal ini menunjukkan tingkat
3
Barat.
sebanyak 104.644, kasus meninggal sebanyak 2.372, dengan mortality rate 0.02%.
yang merupakan kota terkecil di Sumatera Barat menyumbang 3.066 kasus dengan
prevalensi 0.05%. Data yang diperoleh dari sosial media resmi Dinas Kominfo Kota
cukup tinggi.
Keluarga). Data dari dinas pertanian Kota Padang Panjang menyebutkan luas lahan
pekarangan 210 hektar yang sebagian dimanfaatkan untuk menanam TOGA. Setiap
RT yang terdiri dari beberapa dasawisma memiliki TOGA sendiri. TOGA ini
karena belum ada penelitian mengenai gambaran penggunaan obat herbal di Kota
Padang Panjang serta untuk mencapai tujuan penggunaan herbal yang aman dan
efektif. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
COVID-19
Padang Panjang.
5
referensi data dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Padang Panjang
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 COVID-19
2.1.1 Definisi
menimbulkan ancaman tinggi bagi kesehatan masyarakat global. Virus ini pertama
11 Februari 2020. Nama penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 ini disebut
sebagai COVID-19(1).
2.1.2 Etiologi
masing hingga 10% dan 35%(11). Virus ini memiliki karakteristik elips dan
seringkali pleomorfik dan berdiameter 60-140 nm. Virus ini juga sensitif terhadap
6
7
virulensi, mengurangi netralisasi oleh antibodi yang diperoleh melalui infeksi alami
vaksinasi. CDC dan WHO telah mengembangkan sistem klasifikasi mereka sendiri
Variants of concern (VOC) yaitu Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di
Indonesia. Empat kasus pertama dilaporkan pada 6 Juni 2022. Kondisi klinis
penderita diantaranya tidak bergejala dan gejala ringan dengan sakit tenggorokan
dan badan pegal. Penderita varian ini diketahui sudah melakukan vaksin hingga
vaksin booster(12).
2.1.3 Epidemiologi
Lebih dari 210 negara di dunia terkena dampak COVID-19 per 13 Mei 2020. Cina
dan 4.644 kematian per 13 Mei 2020. Selain benua Antartika, sejumlah benua
menyebar ke 223 negara dengan lebih dari 472 kasus, dan lebih dari 6 juta kematian
telah dilaporkan oleh 76 negara sejauh ini sejak pertama kali dilaporkan pada
8
dengan kasus aktif 15.871, kasus sembuh 6.272.053, dan kasus meninggal 158.219.
Data ini diambil dari website kementerian kesehatan Republik Indonesia pada
meninggal sebanyak 2.372(9), dengan mortality rate 0.02%. Kota Padang Panjang
yang merupakan kota terkecil di Sumatera Barat menyumbang 3.066 kasus dengan
prevalensi 0.05%.
memiliki patogenesis yang lebih ringan tetapi memiliki kemampuan penularan yang
ditemukan 6,4 hari. Kelompok usia di atas 50 tahun memiliki tingkat keparahan
saluran napas dan alveoli pada manusia. Masa inkubasinya yaitu waktu antara
pertama kali terpapar virus hingga pertama kali gejala muncul sekitar 1-14 hari dan
biasanya gejala muncul pada hari ke-5. Gejala yang muncul bisa berupa demam,
batuk kering, sesak napas, mialgia atau nyeri otot dan lemas(14).
9
masuk ke dalam sel. Glikoprotein yang terdapat pada envelope spike virus akan
ACE2 ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus
halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel
alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena dan sel otot polos(14).
imun yang tidak adekuat menyebabkan replikasi virus dan kerusakan jaringan. Di
sisi lain, respons imun yang berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan
jaringan(16).
dalam dua tahap berikut. Replikasi virus yang menjadi penanda awal fase
virus. Fase akhir ditandai dengan perekrutan sel imun oleh sel inang yang terinfeksi
seperti TNF-α, GM-SCF, IL-1, IL-6, IL-1β, IL-8 , IL-12 dan interferon (IFN)-γ(11).
2.1.5 Transmisi
membawa virus menular dari kontak dekat atau penularan droplet dari pasien
penularan lain yaitu transmisi fomite dari kontaminasi permukaan mati, transmisi
nosokomial dan transmisi vertikal dari ibu ke bayi juga telah diidentifikasi.
Penularan melalui udara dengan prosedur yang menghasilkan aerosol belum diakui
secara universal(11).
batuk menghasilkan droplet dengan ukuran mulai dari 0.6 – 100 µm dan jumlah
droplet meningkat secara proporsional dengan tingkat batuk. Pasien pra atau
asimtomatik juga dapat menghasilkan dan melepaskan droplet dalam jumlah yang
signifikan yang berukuran lebih kecil dari 1 µm melalui pernapasan dan ucapan
biasa. Diduga droplet yang lebih besar dari pasien membawa patogen yang
mengendap di permukaan dan kemudian ditransfer ke inang oleh debu yang naik
sebagai berikut(17):
11
1. Tanpa Gejala
Pasien tidak memiliki gejala apapun, namun hasil SWAB PCR positif.
2. Ringan
pendek, mialgia. Gejala tidak spesifik lain seperti sakit tenggorokan, hidung
3. Sedang
gejala berupa tanda klinis pneumonia yaitu demam, batuk, sesak napas, dan
napas cepat, tetapi tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak-anak gejala
berupa batuk, sulit bernapas, napas cepat dan tarikan dinding dada.
4. Berat
Gejala pada pasien remaja atau dewasa COVID-19 dengan derajat berat
berupa tanda klinis pneumonia yaitu demam, batuk, sesak napas, dan napas
ditambah salah satu dari gejala berikut: sianosis sentral (SpO2 <93%);
distress pernapasan berat; tidak mampu menyusu atau minum; letargi atau
5. Kritis
2.1.6 Tatalaksana
pasien tanpa gejala berupa vitamin C, vitamin D, dan obat-obatan suportif. Pasien
derajat sedang, sedangkan pasien derajat berat atau kritis akan dirawat di ICU atau
HCU rumah sakit rujukan. Terapi non farmakologis untuk pasien derajat sedang
berupa pemenuhan asupan kalori, kontrol elektrolit, terapi cairan, oksigen, serta
penyakitnya(17).
Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenic) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
Obat herbal adalah obat yang dibuat dari bahan alam, baik tumbuhan, hewan
atau mineral. Berdasarkan tingkat pembuktian serta cara pembuatan dan jenis klaim
penggunaan, obat herbal dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu jamu, obat herbal
terstandar (OHT), dan fitofarmaka, hal ini sesuai dengan Keputusan Kepala BPOM
2.2.2 Jamu
Jamu adalah tanaman yang secara turun temurun digunakan sebagai obat-
serbuk seduhan, pil, dan cairan yang terbuat dari bahan baku jamu tersebut. Jamu
cukup dengan bukti empiris tanpa memerlukan pembuktian ilimiah sampai dengan
manfaat minum jamu. Penelitian berskala nasional lain yang dikerjakan Badan
Tumbuhan Obat dan Jamu I (Ristoja) tahun 2012. Diperoleh data 1.889 spesies
14
tumbuhan obat, 15.671 ramuan untuk kesehtan, dan 1.183 obat tradisional dari 20%
etnis (209 dari total 1.128 etnis) Indonesia non Jawa dan Bali(20).
Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah obat tradisional yang telah dibuktikan
khasiat dan keamanannya secara pra-klinis (terhadap hewan percobaan) dan lolos
uji toksisitas akut maupun kronis. OHT dibuat dari bahan yang terstandar seperti
ekstrak yang memenuhi parameter mutu serta dibuat dengan cara higienis.
2.2.4 Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah produk yang mengandung bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik serta bahan baku dan produk
yang merupakan jenis obat herbal dari bahan alami yang telah mengalami proses
dilakukan standardisasi, setelah itu dibuat sediaan dan dilakukan uji klinik(18).
berbagai radang, rematik, perut nyeri, penyakit hati, batu ginjal dan membersihkan
haid. Bukti ilmiah menggunakan uji terhadap mencit menunjukkan kunyit memiliki
nonmutagenik dan tidak ditemukan efek samping mayor berdasarkan studi klinik
mengobati keluhan perut dan gangguan hati serta beberapa gangguan lainnya. Uji
tidak dianjurkan dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui karena senyawa
Kandungan kimia dari jahe terdiri dari minyak atsiri dan beberapa komponen
zat pedas. Banyak bukti empiris dari berbagai masyarakat yang menunjukkan
manfaat jahe untuk pengobatan. Jahe dimanfaatkan dalam bentuk obat oles maupun
16
seduhan untuk berbagai macam keluhan. Bukti ilmiah menggunakan uji klinis
lambung dengan pemberian 6g jahe kering atau lebih. Penggunaan jahe memiliki
flavonoid, tarpenoid, tanin dan kelompok polifenol. Khasiat buah jambu biji
berdasarkan bukti empiris untuk meningkatkan platelet pada demam berdarah dan
juga untuk diabetes oleh masyarakat China. Berdasarkan bukti ilmiah, jambu biji
memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Efek yang dapat timbul dari
bukti ilmiah, ekstrak daun jambu biji memiliki aktivitas imustimulan, antivirus,
antinflamasi dan antipiretik. Hanya saja daun jambu biji dapat menyebabkan
Meniran atau yang juga diketahui sebagai daun gendong anak memiliki
kandungan kimia berupa tanin, damar, kalium, flavonoid, dan lignan. Semua bagian
17
tumbuhan ini dapat digunakan untuk berbagai macam keluhan berdasarkan bukti
insulin dan obat-obat diabetes. Penggunaan meniran pada wanita hamil, pasien
glikosida dan tannin. Berdasarkan bukti empiris, sambiloto digunakan untuk batuk,
makan. Selain itu, sambiloto dapat meningkatkan efek obat-obat antihipertensi dan
antiplatelet.
Kota ini memiliki luas ±23,00 km2 yang mencakup 2 kecamatan yaitu Kecamatan
Padang Panjang Barat dan Kecamatan Padang Panjang Timur di mana masing-
masing terdiri dari 8 (delapan) kelurahan. Kota Padang Panjang diapit gunung-
gunung tinggi dari bagian Utara ke arah Barat yaitu Gunung Merapi, Gunung
18
Singgalang dan Gunung Tandikat. Kota ini berada di daerah ketinggian yang
terletak antara 650 sampai 850 meter di atas permukaan laut, sehingga memiliki
udara yang sejuk. Selain itu, curah hujan di kota ini juga cukup tinggi dengan rata-
September 2020 adalah 56.311 jiwa. Tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk
Kota Padang Panjang sebesar 69,81%, dengan tingkat pengangguran terbuka 7,22%
berdasarkan data statistik 2020. Pendapatan per kapita penduduk Kota Padang
METODE PENELITIAN
pertanyaan bentuk semi terbuka yaitu berupa pilihan ganda yang bisa dipilih oleh
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
2022 2023
MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES JAN
Penyusunan
Proposal
Studi
Kepustakaan
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Penyusunan
Laporan
19
20
3.3.1 Populasi
Panjang, yang terdiri dari 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Padang Panjang Timur
dan Kecamatan Padang Panjang Barat yang berjumlah 3.064 jiwa dari jumlah
Padang Panjang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini belum
pernah dilakukan sebelumnya, sehingga belum ada evidence base terkait penelitian
tidak cukupnya data untuk menentukan sampling frame pada penelitian ini. Cara
pengambilan sampel yaitu metode survei dengan mengambil semua subjek yang
3.4 Seleksi
form juga dilakukan ke grup-grup lainnya yang bersifat komunitas di Kota Padang
Panjang.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah gform yang terdiri dari
serangkaian pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Di dalam gform nanti akan
adalah metode survei. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui
beberapa pertanyaan berupa pilihan ganda dan isian singkat. Intrumen penelitian
berupa google from akan disebarkan ke grup RT di tiap-tiap kelurahan yang ada di
Kota Padang Panjang melalui bantuan kader. Peneliti akan menghubungi ketua RT
Penyebaran google form juga akan dilakukan ke setiap komunitas lainnya di Kota
form boleh dibantu oleh pendamping. Selanjutnya akan dipilih responden yang
1. Pengolahan Data
Data primer yang telah terkumpul akan diolah melalui beberapa tahapan, yaitu
sebagai berikut :
a. Seleksi data
Kegiatan memeriksa data dari google form yang telah diisi oleh responden,
b. Entry data
Membuat table untuk masing-masing bagian yang ada pada gform, table
tersebut berisi nama responden yang diisi pada bagian baris serta nomor urut
pertanyaan yang diisi pada bagian kolom. Setiap jawaban yang dipilih
dan menghitung jawaban responden yang sama pada setiap pertanyaan yang
27
ada didalam google form. Dari jumlah tersebut kemudian akan dihitung
presentasenya.
c. Interpretasi hasil
Data diolah dan disajikan dalam bentuk presentase dalam table distribusi
24 atau Microsoft Excell dan hasil tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel,
2. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan
menggunakan alat yaitu Statistical Packages for Social Sciences (SPSS) versi 24
1. Informed Consent
2. Confidentiality (Kerahasiaan)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.
28
3. Autonomy
Pada aspek ini peneliti akan memperkenalkan diri terlebih dahulu dan
4. Beneficence
5. Non-maleficence
Penelitian ini akan menyita waktu selama kurang lebih 15 menit, sehingga
merasa Lelah. Peneliti juga akan memberikan kompensasi atas waktu yang telah
6. Justice
Dalam aspek ini, peneliti akan memberi perlakuan yang sama kepada
semua responden karena setiap subjek memiliki hak yang sama untuk menjadi
responden.
DAFTAR PUSTAKA
3. Indonesia KKR. Infeksi Emerging [Internet]. [cited 2022 Oct 10]. Available
from: https://covid19.kemkes.go.id/dashboard/covid-19
4. Salian VS, Wright JA, Vedell PT, Nair S, Li C, Kandimalla M, et al. COVID-
Pharm. 2021;18(3):754–71.
2021;3(2):7–12.
https://www.bps.go.id/indicator/55/63/1/produksi-tanaman-biofarmaka-
obat-.html
from: https://corona.sumbarprov.go.id/web
29
30
Publishing; 2022.
12. Rokom. Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia,
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220610/2440100/subvari
an-baru-omicron-ba-4-dan-ba-5-terdeteksi-di-indonesia-tingkat-kesakitan-
rendah/
05985-9
Electron J. 2020;
17. Burhan E, Susanto AD, Nasution SA, Eka G, Pitoyo ceva W, Susilo A, et
18. Badan POM. Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam
19. Tim Riskesdas 2018. Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sumatera Barat Tahun
20. Aditama TY. Jamu dan Kesehatan. 1st ed. Jakarta: Lembaga Penerbit
21. Hartanti D, Dhiani BA, Charisma SL, Wahyuningrum R. The Potential Roles
2020;7:12–22.
Lampiran 1
A. Data Responden
Nama/Inisial :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Usia :
b) Pelajar/mahasiswa
c) Petani
d) Guru/dosen
e) Wiraswasta/pengusaha
e) Lainnya………..
b) SD
c) SMP/SLTP
d) SMA/SLTA
32
33
b) >Rp2.512.539
B. Pertanyaan
Berilah tanda silang (X) serta isilah titik-titik pada pilihan jawaban yang
tersedia !
a. Pernah
b. Tidak pernah
a. Reaktif / Positif
b. Non-reaktif / Negatif
3. Kapan terakhir kali Anda melakukan tes Antigen/SWAB PCR dengan hasil
Jawab : __________________
COVID-19? (hasil tes Antigen PCR reaktif atau SWAB PCR positif)
□ Demam
□ Batuk kering
□ Kelelahan
□ Hidung tersumbat
□ Sakit tenggorokan
34
□ Sakit kepala
□ Mual/muntah
□ Diare
□ Sesak napas
COVID-19
□ Herbal/obat tradisional
□ Obat dokter
□ Obat warung
19? (hasil tes Antigen PCR reaktif atau SWAB PCR positif)
a. Pernah
b. Tidak pernah
35
menghitamkan bulatan () atau memberi tanda silang (X) pada kolom
D. Pernyataan
Berilah tanda centang () pada kolom jawaban sesuai dengan pilihan Anda!
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KR : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S KR TS STS
1. Saya rutin menggunakan herbal
dimasa pandemi COVID-19
2. Menurut saya ramuan herbal
bermanfaat untuk kesehatan
3. Menurut saya menggunakan herbal
dapat meningkatkan daya tahan tubuh
(sistem imun)
4. Menurut saya menggunakan herbal
dapat menyembuhkan COVID-19
5. Saya menggunakan herbal sebagai
pertolongan pertama ketika menderita
COVID-19
6. Menurut saya herbal lebih aman
dibandingkan dengan obat modern
7. Menurut saya herbal memiliki khasiat
yang setara dengan obat modern
8. Menurut saya herbal susah digunakan
(tidak praktis/tidak nyaman dalam
menggunakannya)
9. Menurut saya herbal mudah
diracik/disiapkan
10. Menurut saya herbal lebih ekonomis
(murah) jika dibandingkan dengan
obat modern
11. Menurut saya herbal mudah
didapatkan
12. Sekitar rumah saya banyak terdapat
tanaman obat
13. Menurut saya tanaman obat masih
sangat diperlukan terutama di masa
pandemi COVID-19
14. Saya menggunakan herbal sesuai
dengan penelitian atau ilmu
pengetahuan yang sudah ada
15. Saya mengetahui khasiat herbal yang
saya gunakan