Anda di halaman 1dari 9

Bab 1

Penerapan Grafika Komputer


dalam Teknologi Hawk Eye
Oleh : Ali Sirajuddin

1.1 Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan teknologi telah berpengaruh kedalam banyak
bidang salah satunya adalah bidang olahraga. Kita mengenal beberapa
teknologi yang memudahkan wasit dalam membuat keputusan. Teknologi
teknologi tersebut dapat membuat permainan menjadi lebih adil karena
teknologi teknologi tersebut. Salah satu teknologi tersebut ialah HawkEye.
Mungkin kita pernah melihat dalam suatu permainan Bulutangkis atau Tenis,
dimana seorang pemain megangkat tangan seperti mengajukan sesuatu kepada
wasit karena tidak setuju dengan keputusannya. Lalu setelah itu akan muncul
animasi gerak bola yang memberi informasi tentang titik jatuh bola. Itulah
HawkEye Technology. Suatu teknologi yang dapat memprediksi titik jatuh
bola secara akurat.

1.2 Hawk Eye Technology


Hawk Eye merupakan sebuah teknologi yang sering digunakan dalam
beberapa olahraga seperti Tenis, badminton, cricket, sepak bola,voli, dll.
cara kerja Hawk Eye adalah dengan meletakan beberapa kamera di
berbagai sudut untuk melakukan tracking terhadap lintasan bola sehingga
2. Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology

letak jatuh/posisi bola dapat ditentukan dengan akurat. keakuratan dari


teknologi ini dapat mencapai 3,6 mm.

teknologi Hawk Eye pertama kali dikembangkan pada 2000 oleh insinyur
di  Roke Manor Research Limited, inggris. kemudian teknologi ini
dipatenkan oleh Paul Hawkins and David Sherry. namun patent tersebut
dicabut dan seluruh asset teknologi dan kekayaan intelektual dipisahkan
kedalam sebuah perusahaan yang bernama Hawk-Eye Innovations Ltd,
yang berbasis di Winchester, Hampshire inggris. kemudian teknologi ini
pertama kali digunakan pada olahraga kriket antara inggris kontra
pakistan pada 21 Mei 2001. 

teknologi ini pada awalnya diperuntukan hanya untuk olah raga kriket
saja namu setelah Hawk-Eye Innovations Ltd diakuisisi oleh sekolompok
investor yang dipimpin oleh wisden group, teknologi ini mulai banyak
digunakan di olahraga lain diluar kriket. pada september 2010 perusahan
kamera terkemuka asal jepang menawar perusahaan ini dan pada maret
2011 sony resmi mengakuisisi Hawk-Eye Innovations Ltd.

1.3 Cara Kerja Hawk Eye


Teknologi Hawk Eye memiliki dua prinsip kerja utama yaitu pemrosesan
optical 2D vision (untuk menentukan pusat bola) dan Trigulasi 3d
(memodelkan perpindahan bola dari waktu ke waktu). kedua proses itu
dilakukan untuk menentukan posisi bola dengan data yang didapatkan dari
kamera yang diletakan pada beberapa sudut yang telah ditentukan. kamera
yang digunakan biasanya berjumlah 8-12 buah dengan frame rate sekitar 340
fps. Dari kamera kamre tersbut dapat didapatkan dua buah input yaitu Video
dan juga Kecepatan bola.
Bab 1 Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology 3

gambar 1.1 Flowchart cara kerja HawkEye


(soure:)

Flowchart diatas merunutkan proses atau cara kerja dari HawkEye yaitu
dimuai dari Camera Calibration, kemuadian Processing data yang terdiri dari
ball recognition, Geometri Algorithm, dilanjut dengan ball tracking dan yang
terakhir adalah memprediksi lintasan bola.

1. Camera Calibration
Pada proses ini video yang didapatkan dari berbagai sudut
kamera akan dipecah menjadi frame frame gambar yang
kemudian akan diproses agar dapat diolah di proses selanjutnya.
4. Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology

2. Processing data
Setelah frame frame gambar tersebut disesuaikan, proses
selanjutnya adalah mendeteksi posisi bola pada frame frame
tersebut yang disebut ball recognition. Setelah bola dikenali, data
data yang terkumpul selanjutnya akan diproses menggunakan
Geometri Algorithm yang dijelaskan pada flowchart berikut.

gambar 1.2 Flowchart Geometri Algorithm


(source: )

Pada proses ini frame frame gambar dari berbagai sudut kamera
akan dibandingkan untuk mendapatkan koordinat bola pada
kondisi tiga dimensi. Salah satu rumus yang digunakan pada
proses ini ditunjukan pada gambar berikut.
Bab 1 Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology 5

Gambar 1.3 Rumus Binocular Stereo

B = jarak antar kamera


u dan v = koordinat object pada gambar
l = left(kiri) & r = right(kanan)
fx, fy, v0,u0 = parameter internal kamera

hasil dari proses geometri algorithm adalah posisi 3d bola pada


masing masing frame. Setelah data posisi bola sudah didapatkan maka
proses selanjutnya merupakan melakukan tracking posisi bola. Proses
ini dapat divisuaisasikan dalam diagram berikut.

Tabel 1.1 contoh data dari posisi 3d bola

Gambar 1.4. Diagram visualisasi data posisi 3d bola


Diagram tersebut menunjukan gerak bola sesuai dengan table posisi
bola. Namun jika kita lihat diagram tersebut tidak sesuai dengan
pergerakan para bola dari bola yang diamati. Dikarenakan hal tersebut
maka harus dilakukan fitting data agar data yang tertampil lebih
sesuai. Proses ini masuk kedalam proses prediksi lintasan bola.
6. Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology

Gambar 1.5 Diagram visualisasi Table 1.2 contoh data dari posisi 3d
data posisi 3d bola yang sudah di bola yang sudah di fitting
fitting
Bab 1 Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology 7

Dapat dilihat setelah dilakukan proses fitting diagram yang tertampil


terlihat lebih akurat dan juga masuk akal.
Setelah seluruh proses dijalankan, system dapat memprediksi dimana
letak bola pada saat tertentu. Hal ini dapat membantu wasit dalam
membuat keputusan.

1.4 Peran Grafika Komputer dalam


Teknologi HawkEye
Grafika Komputer memiliki peran yang sangat besar dalam teknologi ini.
Setelah semua proses selesai maka system akan membuat visualisasi atau
penggambaran dari semua data yang ada. Hasilnya wasit, pemain dan
penonton dapat melihat serta mengerti hasil dari pengamatan yang dilakukan
oleh teknologi ini. Hal tersebut membuat variasi baru dalam industry olahraga.
Selain itu beberapa teori grafika computer juga digunakan dalam teknologi ini
seperti Binocular Stereo yang digunakan untuk menetukan posisi 3d bola.
Kemudian juga saat system memproses penyesuaian gambar agar dapat
diproses juga menggunakan teori dari grafika computer.

1.5 Kasus Errornya Teknologi HawkEye


Walaupun diklaim memiliki accurasi hingga 3,6 mm, namun teknologi
ini pernah beberapa kali salah dalam memprediksi letak bola. Berikut
adalah beberapa kasus terjadinya error pada teknologi HakwEye.
1. Laga Marcus/Kevin melawan Ong/Teo (Indonesia Masters 2021)
8. Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology

Peristiwa ini terjadi pada olahraga badminton, tepatnya pada semi


final Indonesia Masters 2021 di Nusadua, Bali. Pada saat itu
pasangan dari Indonesia yaitu Marcus/Kevin sedang tertinggal
18-20 di set pertama. Pasangan Malaysia yang melakukan serve
dinyatakan keluar oleh wasit karna dinilai tidak melewati garis
batas servis. Namun pasangan Ong/Teo mengajukan challenge ke
wasit untuk menggunakan HawkEye dan hasilnya masuk. Saat
dilihat dari kamera tanyangan ulang terlihat jelas bahwa bola
tidak melewati garis batas service HawkEye Inovation pun
mengkonfirmasi kesalahan prediksi dan meminta maaf atas
peristiwa tersebut. Kendati demikian pasangan Indonesia
Marcus/Kevin tetap dapat memenangkan pertandingan tersebut
dengan skor akhir  18-21, 21-17, dan 21-11
2. Aston Villa melawan Sheffield United (Premiere League)

Peristiwa selanjutnya terjadi pada liga Inggris antara aston villa


melawan Sheffield United. Saat itu penjaga gawang dari aston
villa terlihat menahan bola yang sudah melawati garis goal.
Namun saat wasit melihat Hawk Eye dan ternyata tidak goal.
Dalam keterangannya HawkEye innovation selaku pengembang
dari teknologi ini meminta maaf kepada pihak yang dirugikan.
Bab 1 Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology 9

Biodata Singkat
Ali Sirajuddin, lahir di Jakarta 28 Mei 2002. Ia menyelesaikan program dua
tahun CCIT FTUI jurusan Internet Based System Automated (ISA) pada tahun
2022. Saat tulisan ini dibuat ia tengah melajutkan Pendidikannya di
Universitas Trilogi jurusan Teknologi Informasi kelas karyawan. Selain
berkuliah saat buku ini dibuat ia juga sedang bekerja di PT.Maxxima Inovative
Enginering sebagai Junior Programmer.

Anda mungkin juga menyukai