1.1 Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan teknologi telah berpengaruh kedalam banyak
bidang salah satunya adalah bidang olahraga. Kita mengenal beberapa
teknologi yang memudahkan wasit dalam membuat keputusan. Teknologi
teknologi tersebut dapat membuat permainan menjadi lebih adil karena
teknologi teknologi tersebut. Salah satu teknologi tersebut ialah HawkEye.
Mungkin kita pernah melihat dalam suatu permainan Bulutangkis atau Tenis,
dimana seorang pemain megangkat tangan seperti mengajukan sesuatu kepada
wasit karena tidak setuju dengan keputusannya. Lalu setelah itu akan muncul
animasi gerak bola yang memberi informasi tentang titik jatuh bola. Itulah
HawkEye Technology. Suatu teknologi yang dapat memprediksi titik jatuh
bola secara akurat.
teknologi Hawk Eye pertama kali dikembangkan pada 2000 oleh insinyur
di Roke Manor Research Limited, inggris. kemudian teknologi ini
dipatenkan oleh Paul Hawkins and David Sherry. namun patent tersebut
dicabut dan seluruh asset teknologi dan kekayaan intelektual dipisahkan
kedalam sebuah perusahaan yang bernama Hawk-Eye Innovations Ltd,
yang berbasis di Winchester, Hampshire inggris. kemudian teknologi ini
pertama kali digunakan pada olahraga kriket antara inggris kontra
pakistan pada 21 Mei 2001.
teknologi ini pada awalnya diperuntukan hanya untuk olah raga kriket
saja namu setelah Hawk-Eye Innovations Ltd diakuisisi oleh sekolompok
investor yang dipimpin oleh wisden group, teknologi ini mulai banyak
digunakan di olahraga lain diluar kriket. pada september 2010 perusahan
kamera terkemuka asal jepang menawar perusahaan ini dan pada maret
2011 sony resmi mengakuisisi Hawk-Eye Innovations Ltd.
Flowchart diatas merunutkan proses atau cara kerja dari HawkEye yaitu
dimuai dari Camera Calibration, kemuadian Processing data yang terdiri dari
ball recognition, Geometri Algorithm, dilanjut dengan ball tracking dan yang
terakhir adalah memprediksi lintasan bola.
1. Camera Calibration
Pada proses ini video yang didapatkan dari berbagai sudut
kamera akan dipecah menjadi frame frame gambar yang
kemudian akan diproses agar dapat diolah di proses selanjutnya.
4. Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology
2. Processing data
Setelah frame frame gambar tersebut disesuaikan, proses
selanjutnya adalah mendeteksi posisi bola pada frame frame
tersebut yang disebut ball recognition. Setelah bola dikenali, data
data yang terkumpul selanjutnya akan diproses menggunakan
Geometri Algorithm yang dijelaskan pada flowchart berikut.
Pada proses ini frame frame gambar dari berbagai sudut kamera
akan dibandingkan untuk mendapatkan koordinat bola pada
kondisi tiga dimensi. Salah satu rumus yang digunakan pada
proses ini ditunjukan pada gambar berikut.
Bab 1 Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology 5
Gambar 1.5 Diagram visualisasi Table 1.2 contoh data dari posisi 3d
data posisi 3d bola yang sudah di bola yang sudah di fitting
fitting
Bab 1 Penerapan Grafika Komputer pada Hawk Eye Technology 7
Biodata Singkat
Ali Sirajuddin, lahir di Jakarta 28 Mei 2002. Ia menyelesaikan program dua
tahun CCIT FTUI jurusan Internet Based System Automated (ISA) pada tahun
2022. Saat tulisan ini dibuat ia tengah melajutkan Pendidikannya di
Universitas Trilogi jurusan Teknologi Informasi kelas karyawan. Selain
berkuliah saat buku ini dibuat ia juga sedang bekerja di PT.Maxxima Inovative
Enginering sebagai Junior Programmer.