NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
ii
ANALYSIS ANDDESIGN GAME MOTORCROSS RACING
ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME MOTORCROSS RACING
Wahyu Nir Pamuji
Andi Sunyoto
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Today computers have been equipped with multimedia tools, which shows the
addition of a function as a media entertainer that computer users do not feel bored at the
computer. PC games or games that use computer media is an entertainment application
in the computer to be one alternative to reduce the saturation of computer users and is
entertainment for the play.
Motocross is a game racing game genre with the level of difficulty and different
obstacles in each level. Players will control a Motorcross with a point of view from the
side. If Motorcross collision with foreign objects outside lane, or collide with other
Motorcross, Motorcross speed players will be reduced dramatically for some time. In
addition, the game time will be reduced. Parameter scores are calculated is the time
required by the player to reach a predetermined distance. The faster players drive and
through a defined distance, the higher or the score obtained at the end.
To build this game, use Macromedia Flash and other supporting software such as
Adobe Photoshop and Adobe Audition. Motorcross Game using ActionScript as support
script.
iii
1 PENDAHULUAN
Saat ini komputer telah dilengkapi dengan alat multimedia, yang menunjukkan
penambahan fungsi sebagai media penghibur para pengguna komputer agar tidak
merasa jenuh di depan komputer. PC game atau permainan yang menggunakan media
komputer adalah sebuah aplikasi hiburan dalam komputer yang menjadi salah satu
alternatif untuk mengurangi kejenuhan pengguna komputer dan merupakan hiburan bagi
yang memainkannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba membangun gamemotorcross
yang merupakan game bergenre racing dengan tingkat kesulitan dan rintangan yang
berbeda pada setiap levelnya. Pembuatan game tersebut menggunakan actionscript
yang disediakan oleh flash. Actionscript flash sangatlah menarik untuk dipelajari dan
dikembangkan untuk dijadikan sebuah software pembangun game khususnya ataupun
untuk pengembangan lainnya.
2 LANDASAN TEORI
2.1.1 Pengertian Game
Game merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti permainan.
Game atau permainan ini pun tidak sembarang dimana di dalamnya terdapat berbagai
aturan yang harus dipahami oleh penggunanya dan target-target yang ingin dicapai
penggunanya. Dalam game juga perlu adanya skenario agar alur permainan pun jelas
dan terarah. Skenario disini bisa meliputi setting, map, level, alur, bahkan efek yang ada
di dalam game tersebut. Bermain game sudah dapat dikatakan sebagai life style
masyarakat di masa kini. Dimulai dari usia anak-anak hingga orang dewasa pun
menyukai video game. 1
1
Anggra, 2008. Memahami Teknik Ddasar Pembuatan Game Berbasis Flash, Yogyakarta:
Gava Media, Hal vvi
2
Anggra, 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berabsis Flash, Yogyakarta :
Gava Media, Hal 1
1
Banyak game (permainan) yang dibangun menggunakan Flash. Game kadang-
kadang kombinasikan antara kemampuan animsi Flash dengan kemampuan logika
ActionScript. Memainkan gamedikomputer sangatlah menyenangkan, namuna akan lebih
menyenangkan lagi apabila kita berhasil membuat game dan kemudian melihat orang
memainkannya. Untuk membuat game tidaklah mudah, game-game komersil yang sering
kita mainkan biasanya dibuat dan dikembangkan oleh banyak orang atau dikerjakan
secara team dengan keahlian pemrograman level advance (mahir) dan dibuat dengan
biaya relatif besar. Tetapi dengan menggunakan Adobe Flash CS3, kita bisa membuat
game dengan cara yang sederhana dan mudah dengan actionscript yang terdapat pada
Adobe Flash CS3, dan kita juga tidak perlu memahami seluruh action script yang ada
karena untuk membuat game kita hanya menggunakan beberapa script saja.
2.2 Flowchart
3
Anggra, 2008. Memahami teknik Dasar Pembuatan game Berbasis Flash, Yogyakarta :
Gava Media, Hal 2
4
Lewis Moronta, 2003, Game Development With Action Script, Course Technology PTR, Hal 35
2
4. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan
berakhir.
5. Masing – masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan
suatu kata yang
6. mewakili suatu pekerjaan, misalnya “persiapan” dokumen.
7. Masing – masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan
yang semestinya.
8. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditempat lain harus
ditunjukkan dengan
9. jelas menggunakan simbol penghubung.
10. Gunakanlah simbol – simbol bagan alir yang standar.
Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol – simbol yang tampak
sebagai berikut ini :
2.3 Storyboard
Storyboard dikembangkan untuk setiap topik, yaitu :
1. Scene 1 (intro).
2. Scene 2 (topik) menampilkan topik yang akan dibahas dalam presentasi.
3. Scene 3 (pendahuluan) membahas definisi, objek multimedia, dan
penggunaan multimedia.
4. Scene 4 (pengembangan multimedia) membahas tahap pengembangan
multimedia, storyboard, flowchard view, dan software yang digunakan
dalam pengembangan multimedia.
5. Scene 5 (database multimedia) membahas penyimpanan objek
multimedia sehingga mudah digunakan.
6. Scene 6 (flash movie) membahas penggunaan flash untuk presentasi,
operasi matematik, operasi logika, dan film serta dilengkapi dengan
contoh movie.
3
Perangkat Lunak Atau Software Yang Digunakan
Adobe Flash CS3 merupakan software yang dirancang untuk membuat animasi
berbasis vektor dengan hasil yang mempunyai ukuran yang kecil karena dengan image
vektor pada masing-masing frame hanya menyimpan definisi lokasi titik dan garis obyek
tersebut.5
Berikut adalah beberapa keunggulan dan fasilitas baru yang ditawarkan dalam
Adobe Photoshop versi terbaru ini.
5
Master.com, 2012, Menguasai Flash Dalam Sekejap, Jakarta: Kuncikom, Hal. 17
6
Anggra, 2008, Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash, Yogyakarta, Grava
Media, Hal. 53
7
Yoga, 2004, Desain Kreatif Dengan Adobe Photoshop CS, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, Hal.
1
4
3. Jendela welcome screen yang memberi kemudahan mengakses
berbagai fasilitas utama Adobe Photoshop CS.
4. Fasilitas histogram yang berdiri sendiri dengan tampilan untuk setiap
chanel warna memberi kita akses terhadap perubahan kualitas saat
melakukan pengeditan image.
5. Fasilitas history log yang menyimpan keterangan mengenai pekerjaan
desain yang dilakukan, sehingga menjadi patokan seberapa lama kita
bekerja dan apa saja yang kita lakukan.
6. Fasilitas otomatisasi yang membantu kita meringkas pekerjaan dengan
menyimpan langkah demi langkah dalam sebuah file untuk kemudian
digunakan pada pekerjaan yang lain.
7. Kemampuan Adobe Photoshop CS untuk membuat dan bekerja dengan
image 24-bit yang sangat bermanfaat dalam mempertahankan kualitas
image.
8. Kemudahan dalam membuat web photo gallery melalui berbagai
template yang ditawarkan sehingga memudahkan kita dalam memajang
koleksi foto digital yang kita miliki.
2.2.4 Adobe Audition
Adobe Audition adalah multitrack digital audio recording, editor, dan mixer yang
sudah digunakan dan memiliki berbagai fasilitas pengolahan suara, merekan suara,
memperbaiki kualitas suara, menambahkan berbagai efek suara, menggabungkan
dengan berbagai track suara menjadi satu track, karena software ini dilengkapi dengan
modul-modul efek suara seperti delay, echo, pereduksi noise, reverb, pengaturan tempo,
pitch, grafik, dan parametric equalizer.8
8
Sofyan Amir, F,2006, Modul Praktikum Multimedia, STMIK AMIKOM, Yogyakarta, Hal. 1
5
2. Menentukan tingkat kelayakan kebutuhan sistem baru tersebut ditinjau
dari beberapa aspek di antaranya ekonomi, teknik, operasioanal, dan
hukum.
1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja
yang nantinya dibutuhkan dalam perancangan game, Kebutuhan fungsional yang
dibutuhkan antara lain :
a. Game ini memiliki tiga level dengan tingkat kesulitan yang berbeda
disetiap levelnya.
b. Pemain dapat memilih jenis motor yang telah diinputkan.
c. Pemain dapat mengkontrol pengaturan game yang berisi volume
musik, volume sound, dan tampilan ful lscreen.
d. Pemain dapat melihat high score.
e. Pemain dapat melihat petunjuk permainan.
f. Game dapat menampilkan score pada akhir permainan.
a. Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras untuk membuat game motorcross racing :
1) Intel (R) Core (TM) 2 Duo Cpu T5800 @2.00GHz
2) Memory 2GB
3) HD 160 GB
4) VGA Mobile Intel(R) 4 Series Express Chipset Family
b. Perangkat Lunak
Software yang dibutuhkan dalam pembangunan game ini adalah :
1) Sistem Operasi Windows 7 Ultimate
2) Adobe Flash CS3
6
3) Action Script 2.0
4) Adobe Photoshop CS3
5) Adobe Audition CS3
2) Programmer
Individu yang menjadi personel dalam pembuatan game adalah programmer. Tugas
dan tanggung jawab programmer antara lain :
a. Tanggung jawab pemrogram terbatas pada pembuatan program
komputer.
b. Pengetahuan pemrogram cukup terbatas pada teknologi komputer,
sistem komputer, bahasa-bahasa pemrograman yang diperlukan.
c. Pekerjaan pemrogram sifatnya teknis dan harus tepat dalam
pembuatan instruksi-instruksi program.
d. Pekerjaan pemrogram tidak menyangkut hubungan dengan banyak
orang, terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang
mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) programnya.
3) Desain Grafis
Dalam pembuatan game ini desain grafis sangatlah penting untuk menciptakan
ilustrasi, tipografi, atau garis motion yang dikerjakan oleh perancang grafis (desainer
grafis). Adapun tugas dan tanggung jawab desainer grafis antara lain :
7
3.1.2 Analisis Kelayakan Sistem
Ada beberapa kriteria kelayakan yang akan ditinjau yaitu :
1. Kelayakan Teknologi
2. Kelayakan Operasional
3. Kelayakan Hukum
8
Mulai
Intro
Menu utama
Pilih motor
Y Selesai
Level 1
On Off On Off On Off Y
Waktu <90
Finish
T Coba lagi ? T
waktu <90?
Level 2
Y
Waktu <90
Finish
T Coba lagi ? T
waktu <90?
Level 3
Y
Waktu <90
Finish
T Coba lagi ? T
waktu <90?
N1 = 90 - waktu lv1
N2 = 90 - waktu lv2
Catat skor N3 = 90 - waktu lv3
NILAI = N1+N2+N3
Pemain
Terbaik
3.3.2 Storyboard
Bagian ini merupakan salah satu cara alternatif untuk menyusun atau
menggabungkan alur berupa narasi dan visual dalam perancangan game motorcross
racing.
3.3.4 Sound
Agar pemain tidak jenuh maka musik sangatlah penting dalam game, baik latar
belakang musik atau efek suara dari game tersebut. Penyesuaian musik yang baik akan
memberikan nuansa yang berbeda dalam sebuah game.
Berikut ini adalah musik - musik yang akan digunkan dalam perancangan game
motorcross racing :
9
4 IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahsan
Tahapan implementasi dan pembahasan merupakan tahapan dimana hasil
analisis dan perancangan sistem dibuat atau diaplikasikan kedalam bentuk nyata, dalam
hal ini berupa game yang berjalan pada desktop komputer. Game yang harus dibuat
harus sesuai dengan analisis serta perancangan yang sudah dibuat sebelumnya.
10
2. Pembuatan karakter game
3. Pembuatan menu utama
Di dalam menu utama terdapat beberapa menu seperti menu mulai,
pengaturan dan keluar :
11
Isi scriptnya yaitu :
if (_root.lv == 3) {
_root.skor3 = _root.skor;
_root.total = _root.skor;
if (_root.skor3<=3499) {
_parent.gotoAndStop ;
}
}
8. Pembuatan waktu
Tampilan waktu dan scriptnya :
Isi scriptnya :
detik++;
detikx = detik;
if (detik >= 91) {
_root.slide.gotoAndStop(2)
_root.jatuh = "ya"
} gotoAndPlay(2)
9. Pembuatan game over
12
4.4 Informasi Kontrol Game
Informasi kontrol pada game motorcross racing dapat di jelaskan pada
tabel dibawah ini :
13
3. File *.exe telah selesai dibuat. Lokasi hasil file tersebut dapat
disesuaikan ketika mengisi game project ketika akan membuat *.exe.
14
5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan perancangan pembuatan game motorcross racing
dapat disimpulkan bahawa :
1. Dengan adanya game ini diharapkan dapat membuat para pengguna
tertarik untuk membuat game sejenis atau game yang lainnya dengan
menggunakan bahasa pemrograman actionscript dengan Flash .
2. Banyak game dibangun menggunakan flash, karena game flash adalah
kemampuan untuk menggabungkan antara kemampuan animasi flash
dengan kemampuan logika actionscript.
3. Aplikasi game ini menggunakan tampilan menu dan tombol yang sangat
sederhana dan menarik, sehingga pemakai tidak akan mengalami
kesulitan dalam menggunakan aplikasi game motorcross racing.
4. Aplikasi game ini terdapat penilaian atau score, tingkatan level dan tidak
terdapat eror saat dijalankan.
5. Dari hasil uji coba sistem white box berjalan sesuai dengan fungsinya,
tidak ada kesalahan dalam penulisan sintak dan logika.
5.2 Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan penulis adalah :
1. Perlunya pengembangan lebih lanjut dari game ini, antara lain
penambahan animasi/gambar 3 dimensi (3D).
2. Untuk sekarang game motorcross racing ini hanya dapat dipergunakan
pada satu komputer atau notebook saja (belum dapat dijalankan melalui
jaringan). Harapannya semoga aplikasi ini dapat dipergunakan secara
luas seperti jaringan komputer dan internet.
3. Perlunya pengembangan lebih lanjut dari game ini penambahan fasilitas
save dan load agar game dapat menyimpan permainan untuk
melanjutkan game yang disimpan.
15
6 DAFTAR PUSTAKA
Anggra. 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Yogyakarta:
Gava Media
Lewis Moronta. 2003. Game Development With Action Sciript. Course Technology PTR
Master.com. 2012. Menguasai Flash Dalam Sekejap. Jakarta : Kuncikom
Yoga. 2004. Desain Kreatif Dengan Adobe Photoshop CS. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo
Sofyan Amir, F. 2006. Modul Praktikum Multimedia. Yogyakarta : STMIK AMIKOM
http://www.anneahira.com/motor-cross.htm. Sejarah Dan Serba–Serbi motorcross, 26
Januari 2013
16