REPORT
PRACTICES 2
IMAGES
Disusun Oleh :
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada tahun 2017, bahkan anak-anak pun sudah terbiasa menggunakan perangkat
telepon pintar atau smartphone. Sebagian besar dari smartphone tersebut dijalankan
dengan sistem operasi Android atau IOS. Dalam smartphone terdapat aplikasi-aplikasi
yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satu jenis dari aplikasi-aplikasi
tersebut adalah game.
Selain sebagai wahana permainan dan hiburan, game juga dapat dijadikan
peluang bisnis dan iklan. Penulis tertarik untuk membuat sebuah game khusus
smartphone dengan sistem operasi android karena adanya peluang tersebut.
Namun untuk membuat game tidaklah mudah. Walaupun dengan adanya program
game engine gratis seperti Unity, ada tantangan-tanganan yang akan dialami oleh
seorang pembuat game atau game developer. Jika pembuat tersebut tidak mampu
melewati tantangan-tantangan ini, maka game tidak akan selesai.
bermain lagi, pemain ingin melanjutkan permainan dari titik di mana dia terakhir
berhenti bermain, bukan dari awal. Maka dibutuhkan sistem simpan dan baca atau save
and load.
Save menuliskan data-data terakhir pemain ke dalam sebuah file, sementara Load
berfungsi untuk membaca dan memproses data-data tersebut ke dalam game.
Masih berbicara tentang data dalam sebuah game, Unity menyediakan fitur scene
di mana game developer dapat memecah dan menyusun game nya ke dalam scene-
scene kecil yang kemudian dapat dihubungkan. Masalahnya setiap kali scene baru
dibuka, semua data yang terkandung dalam scene sebelumnya akan hilang sehingga
menyebabkan kesulitan jika data yang hilang tersebut dibutuhkan di scene berikutnya.
Bisa saja game dibuat hanya menggunakan satu scene, namun hal tersbut sangat
bersiko karena dapat memunculkan bug atau kesalahan sistem juga beresiko kehilangan
hasil kerja jika scene tersebut rusak atau corrupt karena berbagai alasan. Maka pembuat
game harus mengetahui cara untuk memindahkan data dari satu scene ke scene lain
yang efektif.
Masalah lain yang akan muncul adalah cara mengintegrasikan script satu dengan
script yang lain sehingga script-script tersebut dapat saling terhubung dan bekerja sama
untuk menjalankan game. Ini berarti script-script yang dibuat harus dapat membentuk
sebuah sistem yang berjalan dengan baik.
Selain itu, game engine seperti Unity tidak memiliki fitur untuk membuat model
3D kompleks secara default. Model tersebut harus dibuat dari program lain seperti
Blender yang adalah program khusus untuk mengolah data 3D.
\
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Pendukung
Menurut Singkoh, dkk (2016) game yang pertama di dunia diciptakan pada
tahun 1963 oleh Steve Russel seorang ahli computer yang berasal dari Amerika.
Game tersebut adalah Spacewar yang kemudian dikembangkan oleh sebuah tim
Martin Graetz, Pete Simson, dan Dan Edwards. Mereka juga mengubah persepsi
masyarakat pada waktu itu yang menganggap komputer hanya untuk kerja yang
serius.
Masih menurut Singkoh, dkk (2016) konsol game yang pertama di dunia
dibuat oleh Ralph H. Baer, lahir 8 Maret 1922. Seorang Jerman yang tinggal di
Amerika sejak kecil. Ralph menciptakan sebuah permainan di televise yang saat itu
sedang ia kerjakan sekitar tahun 1966, di perusahaan bernama Sanders. Penemuan ini
dikembangkan hingga menjadi prototype konsol game pertama yang dinamakan
Brown Box dan dipatenkan pada tahun 1986. Ralph juga menemukan control pistol
untuk video games yang bisa dimainkan di televisi, juga merupakan yang pertama di
dunia.
Menurut Wafda (2015) jika dilihat dari graifs yang digunakan, game dapat
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu 2D dan 3D. Sementara jika dilihat dari cara
memainkannya game memiliki beberapa genre di antaranya: First Person Shooter,
Role Playing Game, Arcade, Simulation, Racing, dan sebagainya.
2.1.1.1 First Person Shooter (FPS)
Sesuai nama genrenya yang mengandung kata ‘first person’ yang berarti
‘orang pertama’ dan ‘shooter’ yang berarti ‘penembak’, game FPS berfokus pada
aksi tembak-menembak dengan beragam senapan yang dimainkan dari pandangan
orang pertama atau langsung dari penglihatan mata si karakter yang dimainkan. Jadi
game jenis ini melatih keahlian pemain untuk membidik musuh. Genre FPS adalah
salah satu genre yang sangat terkenal dan sangat sering dipakai di game-game jaman
sekarang. Contoh game FPS yang terkenal adalah seri Battlefield, seri Half-life, seri
Left 4 Dead, dan seri Call of Duty.
RPG adalah genre game yang menempatkan pemain untuk berperan sebagai
salah satu karakter di dalam game tersebut. Karakter yang dimaksud dapat berupa
karakter yang telah disediakan oleh game atau dibuat sendiri oleh pemain jika game
yang dimainkan memiliki fitur tersebut. Kata Role Playing sendiri sebenarnya berarti
memerankan sebuah peran dan hampir semua game menempatkan pemain ke dalam
peran sebuah karakter. Namun RPG sering dimaksudkan sebagai sebuah game
dengan cerita, memiliki sistem level di mana pemain dapat meningkatkan levelnya
untuk menjadi semakin kuat, memiliki sistem status di mana pemain dapat
mengalokasikan poin-poin yang didapat ketika berhasil menaikkan levelnya untuk
meningkatnya misalnya kekuatan fisik, pertahanan, kecepatan, dan sebagainya,
memiliki sistem skill atau kemampuan-kemampuan khusus yang dapat digunakan
pemain dalam menghadapi musuh, memiliki sistem equipment untuk mengganti
perlengkapan yang dipakai pemain, dan seringkali memperbolehkan pemain untuk
bergerak bebas di dunia game tersebut. Contoh RPG yang terkenal adalah seri
Neptunia, seri Final Fantasy, seri Dragon Age, seri Elder Scrolls, dan seri Fallout.
2.1.1.3 Arcade
Jenis game arcade adalah game singkat yang dimainkan untuk kesenangan
dan menghabiskan waktu. Tidak seperti dua genre di atas, game arcade biasanya
tidak memiliki cerita dan sistem yang mendalam namun game arcade memiliki cara
main yang lebih bervariasi tergantung gamenya. Contoh game arcade yang terkenal
adalah tetris, pac-man, alien invasion, dan snake.
2.1.1.4 Simulation
Sesuai namanya, ‘simulation’ berarti ‘simulasi. Game simulation adalah game
yang mengsimulasikan sesuatu sedekat mungkin dengan dunia nyata, walaupun
beberapa di antaranya sengaja mengsimulasikannya dengan salah untuk tujuan
kesenangan. Simulasi yang dimaksud beragam, bisa berupa simulasi kehidupan,
simulasi bertani, simulasi mengemudi, simulasi roket luar angkasa, dan sebagainya.
Contoh game simulation yang terknal adalah seri The Sims, Kerbal Space Program,
dan Truck Simulator.
2.1.1.5 Racing
Racing berarti balap. Jadi, game racing adalah game yang menantan pemain
untuk beradu kecepatan dan kegesitan dengan komputer atau pemain lain
menggunakan beragam kendaraan seperti mobil, motor, dan sebagainya tergantung
game racing apa yang dimainkan. Contoh game racing yang terkenal adalah seri
Need For Speed dan seri Test Drive.
Unity 3D merupakan sebuah tools ayang terintegrasi untuk membuat bentuk objek
tiga dimensi pada video games atau untuk konteks interaktif lain seperti Visualisasi
Arsitektur atau animasi 3D real-time. Lingkungan dari pemgembangan Unity 3D
berjalan pada Microsoft Windows dan Mac OS X, serta aplikasi yang dibuat oleh
Unity 3D dapat berjalan pada Windows, Mac, Xbox 360, PlayStation 3, Wii, iPad,
iPhone dan tidak ketinggalan pada platform Android. Unity juga dapat membuat
game berbasi browser yang menggunakan Unity web player plugin, yang dapat
bekerja pada Mac dan Windows, tapi tidak pada Linux (Sudyamika, dkk.2014).
2.1.2.1 Scene
Menurut halaman resmi Unity, Scene menampung objek-objek game. Scene
dapat digunakan untuk membuat menu utama, level individu, dan lain-lain.
Bisa dikatakan bahwa sebuah file scene adalah sebuah level unik. Di dalam setiap
scene, pengguna akan meletakkan lingkungan, rintangan, dan dekorasi, dengan kata
lain mendesain dan membangun game dalam pecahan.
2.1.2.2 GameObjects
Menurut halaman resmi Unity, GameObject adalah konsep paling utama
dalam pembuatan game dengan Unity. Setiap objek di dalam game adalah
GameObject yang berarti apapun itu yang harus dimasukkan ke dalam game adalah
GameObject. Namun GameObject tidak dapat melakukan apapun jika sendirian.
Pengguna harus memeberikan property-properti sebelum objek tersebut dapat
menjadi karakter, lingkungan, atau efek ruang.
GameObject adalah penampung. Pengguna menambahkan pecahan-pecahan
ke dalam penampung itu untuk membuatnya menjadi karakter, cahaya, pohon, suara,
atau apapun yang pengguna inginkan. Setiap pecahan tersebut disebut dengan
Component.
Tergantung objek apakah yang ingin penguna buat, pengguna
menambahkan kombinasi Component berbeda ke dalam sebuah GameObject.
Dapat dikatakan bahwa GameObject bagaikan sebuah panci kosong dan
Component adalah beragam bahan masak untuk membuat resep gameplay
pengguna.
2.1.2.3 Components
Menurut halaman resmi Unity, component atau komponen adalah inti dari
sebuah objek dan sifatnya dalam game. Komponen adalah pecahan-
pecahan fungsional dari setiap GameObject.
2.1.3 C#
Menurut Syakir (2015) C# adalah bahasa pemrograman baru yang diciptakan oleh
Microsoft yang dikembangkan di bawah kepemimpinan Anders Hejlsberg yang telah
menciptakan berbagai macam bahasa pemrograman termasuk Borland Turbo C++ dan
Borland Delphi. Bahasa C# juga telah distandarisasi secara internationsal oleh ECMA.
Seperti halnya bahasa pemrograman yang lain, C# bisa digunakan untuk membangun
berbagai macam jenis aplikasi, seperti aplikasi berbasis windows (desktop) dan
aplikasi berbasis web serta aplikasi berbasi web services.
C# didesain untuk memenuhi kebutuhan akan sintaksis C++ yang lebih ringkas
dan Rapid Application Development yang ‘tanpa batas’ dibandingkan dengan RAD
yang ‘terbatas’ seperti yang terdapat pada Delphi dan Visual Basic.
C# juga merupakan salah satu dari bahasa pemrograman yang didukung Unity
selain dua bahasa lainnya, yakni Java dan Boo.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Kerja
Berikut akan dijelaskan kerangka kerja dalam pembuatan game ini. Kerangka akan
dijelaskan.
Karakter yang telah dibuat tidak dapat berbuat apa-apa di dalam game jika tidak ada
benda lain seperti lingkungannya. Maka setelah mendapatkan model karakter yang
sesuai, langkah berikutnya adalah membuat model-model lain seperti model
lingkungan, model garis finish, gedung, lintasan, dan sebagainya.
Antar muka berfungsi sebagai media interaksi pemain dengan game. Langkah
berikutnya adalah merancang antar muka seperti tombol-tombol yang dibutuhkan,
gambar yang dibutuhkan, letaknya media-media tersebut, dan sebagainya. Kemudian
media-media tersebut dibuat menggunakan program- program yang sesuai misalnya
judul game di menu utama dibuat menggunakan Photoshop.
6. Langkah keenam: Penyusunan asset.
Karakter, model, antar muka, dan benda-benda lain yang sudah selesai dan akan
digunakan di dalam game diistilahkan sebagai asset. Asset-asset tersebut kemudian
diimport ke dalam projek game alam Unity dan disusun rapi sedemikian rupa.
Asset-asset yang telah dibuat tidak dapat berbuat apapun jika tidak diberikan
perintah. Perintah tersebut diberikan dengan script. Script-script ini dibuat dan
ditempelkan ke asset-asset yang sesuai sehingga game dapat berjalan.
Sangat sulit untuk membuat game yang sempurna dalam sekali coba. Game yang
telah selesai dibuat kemudian diuji coba dengan cara dimainkan di media yang dituju.
Untuk game ini media tersebut adalah perangkat android. Dari uji coba tersebut dapat
ditemukan kesalahan-kesalahan baik dalam script, model, animasi, dan sebagainya.
Kesalahan-kesalahan tersebut kemudian diperbaiki sebelum diuji coba lagi. Proses ini
diulangi terus menerus hingga semua kesalahan yang ditemukan telah diselesaikan.
4.1.2 Karakter
Seperti yang telah disebutkan di atas, karakter dalam game ini adalah manusia
kerdil dengan telinga dan ekor kucing. Karakter tersebut dipilih karena dianggap lucu dan
menarik perhatian. Model karakter dibuat dengan aplikasi Blender dalam bentuk 3D.
Ciri-ciri karakter adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4 Arena balap tampak dekat dengan gedung-gedung yang diperlihatkan
Gambar 4.5 Garis finish
4.1.4 Grafis
5.2 Saran
Namun game ini masih jauh dari sempurna. Setelah game berhasil dibuat dan
dijalankan, penulis menyadari beberapa hal yang dapat ditambahkan di dalamnya, yaitu:
Ardhianto, Eka, Hadikurniawati, Wiwien & Winarno, Edy. 2012. Augmented Reality
Objek 3 Dimensi dengan Perangkat Artoolkit dan Blender. ISSN: 0854-9524.
Damarullah, Wandy, Hamzah, Amir, & Lestari, Uning. 2013. Aplikasi Pengenalan dan
Pembelajaran Bahasa Korea (Hangeul) Berbasis Android. Yogyakarta. ISSN:
2338-6304.
Singkoh, Robert Theophani, Lumenta, Arie S.M., & Tulenan, Virginia. 2016.
Perancangan Game FPS (First Person Shooter) Police Personal Training.
ISSN: 2301-8402.
Sudyatmika, P.A., Crisnapati, P.N., Darmawiguna, I.G.M., & Kesiman, M.W.A. 2014.
Pengembangan Aplikasi Augmented Reality Book Pengenakan Objek Wisata
Taman Ujung Soekasada dan Taman Air Tirta Gangga di Kabupaten
Karangasem. Universitas Pendidikan Ganesha. ISSN 0216-3241.
Zamroni, M.Rosidi, Suryaman, Nizar, & Jalaluddin, Ahmad. 2013. Rancang Bangun
Aplikasi Permainan Untuk Pembelajaran Anak Menggunakan HTML 5. Jurnal
Teknika (Volume 5 Nomor 2). 489.