Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Animasi

Adanya unsur animasi dalam game edukasi menjadikannya lebih hidup

dan menarik. Berikut ini akan dijelasan pengertian animasi menurut para ahli.

Menurut Munir (2012:18) mengatakan bahwa “Animasi adalah suatu

tampilan yang menggabungkan antara media teks, grafik, dan suara dalam suatu

aktivitas pergerakan”.

Menurut Hidayatullah, dkk (2011:63) mengemukakan bahwa “Animasi

adalah rangkaian gambar yang disusun secara beruntun. Ketika rangkaian gambar

tersebut ditampilkan dengan kecepatan yang memadai, rangkaian gambar tersebut

akan terlihat bergerak”. Sedangkan, menurut Vaughan dalam Binanto (2010:219)

“Animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa animasi adalah tampilan yang

menggabungkan antara media teks, grafik, dan suara serta rangkaian gambar yang

disusun secara beruntun untuk membuat presentasi statis menjadi lebih hidup.

2.1.1 Pengertian Game

Game atau dalam bahasa indonesia disebut permainan dapat dimainkan

dengan aturan tertentu sehingga ada yang memang dan ada yang kalah. Berikut ini

akan dijelasan pengertian animasi menurut para ahli.

Menurut Retno (2011:1) “Game berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki

arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian

kelincahan intelektual (intellectual playability)”.

9
10

Menurut jasson (2009:2) “ Game adalah suatu sistem atau program dimana

satu atau lebih pemain mengambil keputusan melalui kendali pada obyek di dalam

game untuk suatu tujuan tertentu”. Sedangkan, menurut Munir (2012:10) “Game

merupakan multimedia interaktif yang sangat digemari anak-anak”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa game adalah sebuah permainan yang

berbentuk multimedia interaktif yang menggunakan media elektronik dimana ada

satu pemain atau lebih yang mengambil keputusan untuk suatu tujuan tertentu

sehingga membentuk kelincahan intelektual pada tingkat sejauh mana game itu

menarik untuk dimaikan secara maksimal.

2.1.2 Game Edukasi

Educational game atau game pembelajaran dibuat untuk mendukung

pengajaran dan bertujuan sebagai alat pendidikan. Berikut ini pengertian game

edukasi menurut para ahli.

Menurut Ismail (2009:112) “Permainan edukatif adalah suatu kegiatan

yang sangat menyenangkan, dapat mendidik, dan bermanfaat untuk meningkatkan

kemampuan bahasa, berpikir, serta bergaul anak dengan lingkungan”.

Menurut Novaliendry (2013:111) menyimpulkan bahwa:

Pada dasarnya game edukasi dapat didefinisikan sebagai suatu permainan


yang telah dirancang khusus untuk mengajarkan siswa (user) suatu
pembelajaran tertentu, pengembangan konsep dan pemahaman dan
membimbing mereka dalam melatih kemampuan mereka, serta
memotivasi mereka untuk memainkannya.

Maka dapat disimpulkan pengertian game edukasi adalah sebuah

permainan yang dirancang khusus untuk mengajarkan siswa (user) suatu

pembelajaran yang sangat menyenangkan, dapat mendidik, dan bermanfaat untuk


11

meningkatkan kemampuan bahasa, berpikir serta memotivasi mereka untuk

memainkannya.

2.1.3 Elemen - Elemen Dasar Game

Game memiliki elemen-elemen yang membentuk game tersebut. Menurut

Jasson (2009:20-29) “Fungsi tampilan dari berbagai game ada yang serupa atau

mirip satu sama lain, baik fungsi maupun bentuknya. Walaupun genre satu sama

lain berbeda, namun elemen itu tetap memiliki fungsi dan maksud yang sama”.

Berikut ini adalah keterangan berbagai elemen-elemen yang ada dalam

sebuah game yang terdiri atas:

1. Tittle (Judul)

Judul adalah elemen penting dalam pengembangan sebuah game. Membuat

judul sebuah game tidaklah mudah. Judul harus singkat namun menyiratkan

isi dari maksud game tersebut.

2. Title Screen (Layar Judul)

Judul memang merupakan hal yang penting, namun untuk membuat judul

lebih menarik adalah tampilan grafis yang sesuai dengan judul game tersebut.

Pada game masa kini, sebelum tittle screen muncul terkadang sudah ada

beberapa animasi pembuka yang muncul.

3. Credits (Daftar Nama Individu Yang Terlihat)

Maksud dari credits adalah menunjukan bahwa yang ikut serta dalam

membuat game tersebut dengan penghargaan kepada pihak yang membantu

dalam pengembangan game tersebut.


12

4. Cutscene/ Intro (Pengenalan Cerita)

Tujuan dari cutscene/ intro adalah untuk membuka awal perkenalan sebelum

pemain memulai game, suatu penting di dalam alur cerita game maupun suatu

transisi antara tingkat satu dengan tingkat selanjutnya. Adanya cutscene atau

intro pada game ini, membuat pemain secara perlahan akan masuk ke alur

permainan atau kepada bagian selanjutnya dari game.

5. Control Panel (Panel Kendali)

Tidak kalah pentingnya adalah control panel dimana pemain dapat mengatur

permainan. Contoh memulai game baru, menghentikan sementara game,

mengulangi game, menyimpan game, dan sebagainya.

6. User Interface (Antarmuka)

Berbeda dengan control panel yang hanya aktif ketika dibutuhkan. Sementara

user interface tetap aktif selama pemain memainkan game dan tidak hanya

tampilan pada layar, keyboard, dan mouse yang digunakan adalah user

interface. Untuk layar maka user interface adalah simbol atau tampilan

khusus yang membantu pemain memainkan game.

7. Help (Bantuan)

Tidak semua game dapat dimengerti dengan cepat oleh pemain game tersebut.

Untuk itulah elemen help ini menjadi salah satu elemen yang cukup penting.

Di dalam help ini semua instruksi yang bisa membantu pemakai ditampilkan

dengan cepat dan sederhana sehingga mudah dipahami dan bisa langsung

digunakan.
13

8. Mouse Pointer (Ikon Penunjuk Mouse)

Bentuk pointer mouse bisa bervariasi sesuai dengan tema dari game yang

dibuat. Terkadang bentuk pointer bisa berubah jika menyentuh area tertentu

di dalam game (disebut hotspot).

9. Music and Sound (Musik dan Efek Suara)

Semua jenis game saat ini sewajarnya dilengkapi music dan suara yang cocok

dengan tema dari game yang akan dikembangkan. Namun jika game yang

dikembangkan tidak memiliki suara dan musik akan terkesan tidak

professional dan kurang bermutu.

10. Art (Seni)

Pada dasarnya game yang baik dihasilkan dari gambar yang memang

memiliki seni yang baik pula. Gambar juga memegang peranan penting dalam

elemen game yang akan dikembangkan.

11. Storyline (Cerita)

Alur cerita tidak digunakan pada semua game, hanya jenis game tertentu yang

menggunakan alur cerita misalnya adventure game, RPG Game, Real Time

Strategi (RTS) game dan Action Game.

12. Playability (Kemampuan untuk dimainkan)

Game yang dikembangkan harus mampu dimainkan oleh seorang pemain

pemula, dalam arti cukup mudah dan cepat dimengerti bagaimana cerita dan

game itu berjalan. Terkadang sebagian game yang sukses dipasaran lebih

berdasarkan factor ini dibandingkan fakor lain seperti grafis yang hebat.
14

13. Level (Tingkatan)

Hampir setiap game memiliki beberapa level untuk dimainkan. Maksudnya

supaya pada tahap awal pemain bisa menguasai permainan dengan baik. Pada

tingkat selanjutnya pemain tidak akan merasa bosan karena tantangan akan

meningkat.

14. Demo

Pada dasarnya game muncul dengan mode demo terlebih dahulu sehingga

bisa dimainkan sebelum software aslinya muncul di pasaran. Memang tidak

semua game menyediakan demo game, tetapi keuntungan promosi bisa

didapatkan dengan menyediakan demo game.

15. Invincible Mode (Tak Terkalahkan)

Mode tak terkalahkan ini bertujuan untuk pemeriksaan dari game itu sendiri

dimana beberapa pihak diizinkan untuk menjalankan game dalam bentuk

invincible mode dimana karakter game pemain tidak bisa kalah atau mati.

16. Exit Screen (Layar Keluar)

Layar keluar ini merupakan elemen penting dalam pengembangan game.

Game yang baik biasanya memiliki exit screen pada game yang

dikembangkan.

17. Documentations (Dokumentasi)

Game yang baik tidak dianggap selesai tanpa adanya dokumentasi yang

cukup. Dokumentasi ini ditunjukan kepada para pemain. Pada dokumentasi

biasanya berisikan cara memainkan game, menangani masalah yang timbul

dari segi software maupun hardware.


15

18. Copyright (Hak Cipta)

Hal yang paling penting dalam pengembangan sebuah perangkat lunak game

ini adalah hak cipta yang diberikan oleh pembuat game. Hal ini untuk

mencegah masalah yang berkaitan dengan hak cipta dimasa depan.

19. Setup (Pemasangan atau Install)

Sudah menjadi kewajiban bagi pembuat perangkat lunak untuk membuat

game dalam bentuk setup. Program setup pada game akan dikompilasi

terlebih dahulu menjadi paket yang padat.

2.1.4 Jenis – Jenis Game

Jenis game biasa disebut dengan istilah genre game. Game yang penulis

buat juga merupakan campuran dari beberapa genre.

Menurut Jasson (2009:6-17) “Jenis-jenis game yang lebih dikenal dengan

genre. Genre juga berarti format atau gaya dari sebuah game. Format sebuah

game bisa murni sebuah genre atau bisa merupakan campuran (hybrid) dari

beberapa genre lain”. Di dalam dunia game terdapat berbagai genre diantaranya

sebagai berikut:

1. Maze game

Maze game adalah game yang paling awal muncul. Pada game ini pemain

hanya mengitari maze (lorong-lorong yang berhubungan) dan memakan

beberapa item.

2. Card Game

Hampir sama dengan Board Game, genre ini tidak memberikan perubahan

berarti dari game tradisional yang sejenis. Variasi yang ada adalah

kemampuan multiplayer dan tampilan yang lebih bervariasi dari tradisional.


16

Game ini termasuk game yang muncul pada awal game computer seperti

genre maze, dan board game. Contoh game : Hearts, Spider, dan Solitaire.

3. Trading Card Game

Game jenis ini jarang masuk ke Indonesia, contoh game yang populer di luar

negeri adalah Battle Card Pokemon. Pada game ini kita bisa membeli card

untuk dikoleksi dan dipertarungkan dengan pemain lain.

4. Quiz Game

Quiz game adalah bentuk permainan atau pikiran dimana pemain (sebagai

individu dalam tim) berusaha untuk menjawab pertanyaan dengan benar.

5. Puzzle game

Game jenis ini memberikan tantangan pada pemainnya dengan cara

menjatuhkan sesuatu dari sisi sebelah atas kebawah. Semakin lama akan

semakin cepat dan semakin banyak objek yang jatuh. Contoh game Tetris,

Magic Inlay, Roket Mania, dan Chip Challenge.

6. Shooting Game

Shooting game adalah game aksi tembak-menembak merupakan tema

utamanya, karena tujuan dalam game jenis ini hanya untuk membunuh lawan

ataupun dengan senjata yang telah disediakan.

7. Adventure Game (Petualangan)

Adventure merupakan game petualangan, biasanya menampilkan rintangan

yang berjangka panjang yang harus diatasi menggunakan alat atau item

sebagai alat bantu dalam mengatasi rintangan yang ada.


17

8. Slide Scrolling Game

Pada jenis game ini karakter dapat bergerak ke samping diikuti dengan

gerakan background. Contoh game tipe 2D seperti Super Mario.

9. Fighting Game

Game ini biasanya mempunyai ciri pertarungan satu lawan satu antara dua

karakter, salah satu dari karakter di kendalikan oleh computer.

10. Sport Game

Merupakan jenis game yang memiliki unsur olahraga di dalamnya. Banyak

sekali olahraga di dunia nyata yang dimasukkan ke dalam game.

11. Racing game

Game jenis ini memberikan permainan lomba kecepatan dari kendaraan yang

dimainkan oleh pemain. Contoh game Driver, Test Drive, dan Ridge Racer.

12. Simulation game

Game ini merupakan jenis game yang mengambil simulasi seperti keadaan

sebenarnya, dibeberapa jenis game ini biasanya pemain diajak untuk

menciptakan lingkungan yang diinginkan, seperti membangun simulasi

sebuah Kota, Negara, atau Koloni. Contoh game ini adalah Sim City.

13. Turn Based Strategy (TBS) Game

Game ini memerlukan strategi dari pemain untuk memenangkan permainan.

Pemain melakukan gerakan setelah pemain lain melakukannya, jadi saling

bergantian. Bisa dibilang mirip dengan catur, tetapi dengan variasi gerakan

dan efek yang jauh lebih banyak. Contoh game Empire, Heroes Of Might and

Magic, dan Worms.


18

14. Real Time Strategy (RTS) Game

Untuk memainkan jenis game ini dibutuhakan keterampilan yang cukup baik.

Karena di dalam permainan ini diharuskan memiliki strategi yang sesuai

untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil demi memenangkan

pertempuran.

15. First Person Shooter (FPS) Game

Game ini mengutamakan kecepatan gerakan kita di dalam permainan. Banyak

baku tembak dan kita harus bertahan selama mungkin. Contoh game Doom,

Duke Nukem, Counter Strike, Quake 4, dan sebagainya.

16. RPG (Role Playing Game)

Jenis game ini yang didalamnya terdapat sesorang tokoh nama untuk

diperankan. Biasanya kisah ini menceritakan tentang kehidupan suatu dunia

atau untuk mencari barang suci yang menjadi penentuan nasih sebuah drama.

2.1.5 RPG (Role Playing Game)

Permainan peran (role-playing game, disingkat RPG) menurut Radion

(2009:2) “RPG adalah sebuah permainan yang para pemainnya memerankan

tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama”.

Menurut Wahana (2014:3) “Game RPG (Role Playing Game) merupakan

game yang menekankan pada pengembangan karakter”.

Dapat disimpulkan bahwa Game RPG (Role Playing Game) adalah sebuah

permainan yang menekankan pada pengembangan karakter biasanya para pemain

akan memerankan tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk menyelesaikan suatu

jalan cerita dari game tersebut (Quest).


19

2.1.6 Multimedia

Multimedia berasal dari dua kata, yaitu multi dan media. Multi berarti

banyak dan media biasa diartikan alat untuk menyampaikan atau membuat

sesuatu, perantaraan, alat pengantar, suatu bentuk komunikasi seperti surat kabar,

majalah, atau televisi (Ariyus, 2009:2).

Menurut Vaughan dalam Binanto (2010:2) “multimedia merupakan

kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan

komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/ atau

dikontrol secara interaktif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah alat untuk

menyampaikan atau membuat sebuah kombinasi teks, seni, suara, gambar,

animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer serta dapat disampaikan

dalam bentuk komunikasi seperti surat kabar, majalah, dan televisi.

2.2. Teori Pendukung

Pada pembuatan Tugas Akhir ini penulis juga menggunakan beberapa

peralatan pendukung. Berikut ini penjelasan mengenai peralatan (tools) yang

penulis gunakan.

2.2.1 Metodologi Pengembangan Multimedia

Metode perancangan aplikasi game edukasi merupakan tahapan- tahapan

yang dilakukan dalam membuat aplikasi game edukasi. Menurut Sutopo dalam

Binanto (2010:259) metodologi pengembangan multimedia terdiri dari 6 tahapan,

yaitu sebagai berikut:


20

Sumber: Sutopo dalam Binanto (2010:260)

Gambar II.1 Metedologi Pengembangan Multimedia

1. Concept

Tahap concept atau konsep yaitu tahap untuk menentukan tujuan dan siapa

pengguna program (identifikasi audiens), menentukan macam aplikasi

(presentasi, interaktif, dan lain-lain) dan tujuan aplikasi (hiburan, pelatihan,

pembelajaran, dan lain-lain).

2. Design

Tahap design atau perancangan yaitu tahap untuk membuat spesifikasi tentang

arsitektur program, gaya, tampilan dan kebutuhan material/ bahan untuk

program.
21

3. Material Collecting

Tahap Material Collecting yaitu tahap dimana pengumpulan bahan-bahan yang

sesuai dengan kebutuhan yang dikerjakan. Tahap ini dapat dikerjakan secara

paralel dengan tahap assembly.

4. Assembly

Tahap assembly yaitu tahap dimana semua objek atau bahan multimedia dibuat

yang didasarkan pada tahap design. Tahap ini biasanya menggunakan

perangkat lunak authoring.

5. Testing

Tahap testing atau pengujian ini dilakukan setelah tahap assembly (pembuatan)

dengan cara menjalankan aplikasi atau program dan dilihat apakah ada

kesalahan atau tidak.

6. Distribution

Tahap distribution yaitu tahap dimana aplikasi atau program disimpan kedalam

sebuah media penyimpanan. Tahap ini juga dapat disebut tahap evaluasi untuk

pengembangan produk yang sudah jadi supaya menjadi lebih baik.

2.2.2 RPG Maker

Suatu software untuk membuat sebuah game genre RPG (Role Playing

Game) 2 Dimensi. Berikut pengertian RPG Maker dari beberapa para ahli.

Menurut Wahana (2014:2) mengatakan bahwa “ RPG Maker merupakan

game engine yang digunakan untuk membuat game RPG (Role Playing Game)

dua dimensi.
22

Sedangkan menurut Wicaksono (2013:9.3) menyimpulkan bahwa:

RPG Maker dapat didefinisikan sebagai suatu program untuk membuat


game RPG. Proses pembuatan dibantu tools yang sudah tersedia didalam
sebuah program. Program ini dibuat oleh grup Jepang bernama ASCII,
kemudian diteruskan oleh Enterbrain. RPG Maker telah diluncurkan di Asia,
Amerika Utara, Eropa, dan Australia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa RPG Maker merupakan software untuk

membuat game genre RPG (Role Playing Game) dimana proses pembuatan

dibantu tools yang sudah tersedia di dalamnya.

2.2.3 Adobe Photoshop

Menurut Yudhiantoro (2007:8) “Adobe Photoshop adalah sebuah program

untuk mengolah hasil foto yang paling baik saat ini dan diakui sebagai standart

industri dalam bidang fotografi dan percetakan seluruh dunia”.

Menurut Elcom (2010:1) “Adobe photoshop merupakan software

komputer yang sangat handal dalam pengolahan grafis”

Jadi dapat disimpulkan bahwa adobe photoshop adalah sebuah software

komputer atau program untuk mengolah hasil foto yang paling baik saat ini dan

sangat handal dalam pengolah grafis di bidang fotografi dan percetakan seluruh

dunia.

2.2.4 Android

Menurut Adelheid & Simangunsong (2016:11) “Android adalah sistem

operasi untuk gadget yang dikembangkan perusahaaan Android Inc lalu

bergabung dengan Google Inc, Android kemudian dibentuk dengan antarmuka

yang begitu elegan dan open source berbasis kernel linux”.


23

Menurut Huda (2013:1) “Android merupakan sebuah sistem operasi

berbasis Linux yang didesain khusus untuk perangkat bergerak seperti smartphone

atau tablet”.

Maka dapat disimpulkan bahwa android adalah sistem operasi berbasis

linux yang didesain dengan begitu elegan untuk perangkat bergerak seperti

smartphone atau tablet.

2.2.5 Storyboard

Storyboard digunakan untuk merancang antarmuka. Antarmuka atau

interface merupakan bagian dari program yang berhubungan dengan pemakai

(user). Berikut pengertian storyboard menurut beberapa para ahli.

Menurut Darmawan (2015:75) mengatakan bahwa “Storyboard merupakan

penjabaran dari alur pembelajaran yang sudah didesain (flow charts) yang berisi

informasi pembelajaran dan prosedur serta petunjuk pembelajaran”.

Menurut Binanto (2010:255) “Storyboard merupakan pengorganisasian

grafik, contohnya adalah sederetan ilustrasi atau gambar yang ditampilkan

berurutan untuk keperluan visualisasi awal dari suatu file, animasi, atau urutan

media interaktif, termasuk interaktivitas di web”. Sedangkan, Menurut Soenyoto

(2017:57) “Storyboard adalah bahasa visual dari semula berbentuk bahasa tulisan

menjadi bahasa gambar atau bahasa visual yang filmis”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa storyboard adalah bahasa visual yang

berupa sederetan ilustrasi atau gambar yang ditampilkan berurutan untuk

keperluan visualisasi awal dari suatu file, animasi, media interaktif, dan

interaktivitas di web.
24

2.2.6 Black Box Testing

Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat

lunak. Berikut pengertian black box dari para ahli.

Menurut Rizky (2011:264) “Black box testing adalah tipe testing yang

memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:275) menyimpulkan bahwa:

Black Box Testing (Pengujian Kotak Hitam) yaitu menguji perangkat


lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode
program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,
masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi
yang dibutuhkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa black box testing adalah tipe testing yang

memperlakukan perangkat lunak untuk mengetahui fungsi-fungsi, masukan, dan

keluaran dari perangkat lunak yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai