Administrasi
POK – JAKK : Rp3.000,00
JAKK – POK : Rp3.000,00
Wayang Revolusi
Tak hanya sebagai pertunjukan saja Wayang Kulit Revolusi (Wayang Suluh) ini
di gunakan sebagai alat untuk melawan penjajah. Sejarah wayang ini dimulai dari
tahun 1920, bermula dari kreatifitasan atau ciptaan Raden Mas Said, Pujangga
Keraton Surakarta Hadiningrat. Beliau membuat wayang untuk menceritakan
kehidupan keseharian pada masanya. Lalu ia juga membuat pertunjukan wayang
yang disebut dengan wayang sandiwara, dengan harapan bisa menjadi alat
penerang yang mampu menjelaskan arah dan tujuan revolusi kemerdekaan.
Sayangnya wayang ini sempat berada di Belanda kurang lebih 50 tahun, namun
dengan berbagai cara dan upaya, wayang ini kembali ke Indonesia dan sekarang
disimpan di museum wayang pada tahun 2005. Wayang ini memiliki tema yaitu,
Revolusi : Agresi Militer Belanda 1947-1948.
Boneka Unyil
Boneka Unyil atau yang dikenal dengan serial Si Unyil yang tayang di stasiun
TVRI dan populer di tahun 1980-1990an, dan pada masa ini serial Si Unyil sangat
banyak digemari oleh masyarakat, terutama oleh anak-anak. Drs.Suyadi atau lebih
akrab dipanggil Pak Raden adalah seorang pendongeng serta ilusrtrator yang
membuat serial Si Unyil bersama dengan teman-temannya, yang memiliki tujuan
agar Indonesia mempunyai tayangan yang edukatif, yang dibuat dengan cerita
semenarik mungkin agar masyarakat yang menonton tidak merasa bosan. Tema
dari serial Si Unyil ini adalah menggambarkan keberagaman yang ada di
Indonesia. Nama-nama tokoh yang terdapat dalam serial Si Unyil yaitu ; Unyil,
Ucrit, Usro, Meilani, Pak Raden, Bok Bariyah, Pak Ogah, dll.
Wayang Wahyu
Wayang wahyu diciptakan pada tahun 1959 di Surakarta oleh gagasan Brother
Timotheus L. Wignyosoebroto. Wayang ini merupakan pertunjukan dengan cerita
berdasarkan kitab umat kristiani. Yang pada awalnya di kenal dengan nama
wayang katolik namun diganti dengan wayang wahyu dikarenakan menceritakan
tentang penyebaran wahyu dari Tuhan untuk umat-Nya.