Anda di halaman 1dari 5

Informasi Perjalanan

08.30 : Berkumpul di SMA Muhammadiyah 12


08.32 : Sampai di Stasiun Pondok Jati
08.52 : Kereta tujuan Jakarta Kota tiba
09.20 : Sampai di Stasiun Jakarta Kota
09.34 : Tiba di Museum Wayang
10.05 : Keluar dari Museum Wayang
10.11 : Istirahat & berjalan – jalan
11.18 : Kembali ke Stasiun Jakarta Kota
11.37 : Kereta jurusan Bekasi tiba
11.47 : Transit di Stasiun Jatinegara
11.50 : Sambung dengan kereta jurusan Pondok jati
11.55 : Sampai (pulang masing-masing kerumah)

Administrasi
POK – JAKK : Rp3.000,00
JAKK – POK : Rp3.000,00

Tiket masuk Museum Wayang : Rp2.000,00 /orang


Visi :
 Sebagai tujuan kunjungan wisata seni dan budaya
 Menambah wawasan seni
 Sebagai referensi visual
 Berinteraksi dengan khalayak

Museum wayang terletak di Jalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia,


RT.3/RW.6, Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
Museum ini didirikan tahun 1640 sebagai gereja penduduk sipil Eropa dan tentara
Belanda tanggal 14 agustus 1936 dijadikan Monumen dan tahun 1937 dibeli oleh
Bataviasche Genootschaap Van Kunsten En Wetenschappen yakni sebuah
lembaga yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan Indonesia
tanggal 22 desember 1939 dijadikan Museum Batavia lama kemudian dikenal
dengan nama Museum Jakarta. 
Tanggal 17 September 1962 oleh lembaga ilmu pengetahuan dan kebudayaan
Indonesia diserahkan kepada departemen pendidikan dan kebudayaan RI
kemudian tanggal 23 juni 1968 diserahkan kepada pemda DKI Jakarta. 
Tahun 1972 ditetapkan sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi undang-
undang Monumen (Monumenten Ordonantie) tahun 1931 no. 238 dan surat
keputusan Gubernur DKI Jakarta no.cb.11/1/12/72 tanggal 10 Januari 1972
kemudian tanggal 13 Agustus 1975 diresmikan sebagai gedung Museum
Wayang. 
Tema : Sejarah Singkat Beberapa Jenis Wayang

Wayang merupakan pertunjukan wayang kulit klasik Jawa yang diketahui


berkembang sejak sebelum abad ke-10. Istilah pewayangan, berasal dari kata
Indonesia untuk "bayangan". Wayang kulit dengan menggunakan figur yang
terbuat dari kulit kerbau, dianggap sebagai bentuk wayang tertua yang berdiri
sendiri, referensi paling awal untuk wayang jenis itu berasal dari tahun 800-an.

 Wayang Revolusi

Tak hanya sebagai pertunjukan saja Wayang Kulit Revolusi (Wayang Suluh) ini
di gunakan sebagai alat untuk melawan penjajah. Sejarah wayang ini dimulai dari
tahun 1920, bermula dari kreatifitasan atau ciptaan Raden Mas Said, Pujangga
Keraton Surakarta Hadiningrat. Beliau membuat wayang untuk menceritakan
kehidupan keseharian pada masanya. Lalu ia juga membuat pertunjukan wayang
yang disebut dengan wayang sandiwara, dengan harapan bisa menjadi alat
penerang yang mampu menjelaskan arah dan tujuan revolusi kemerdekaan.
Sayangnya wayang ini sempat berada di Belanda kurang lebih 50 tahun, namun
dengan berbagai cara dan upaya, wayang ini kembali ke Indonesia dan sekarang
disimpan di museum wayang pada tahun 2005. Wayang ini memiliki tema yaitu,
Revolusi : Agresi Militer Belanda 1947-1948.

 Boneka Unyil
Boneka Unyil atau yang dikenal dengan serial Si Unyil yang tayang di stasiun
TVRI dan populer di tahun 1980-1990an, dan pada masa ini serial Si Unyil sangat
banyak digemari oleh masyarakat, terutama oleh anak-anak. Drs.Suyadi atau lebih
akrab dipanggil Pak Raden adalah seorang pendongeng serta ilusrtrator yang
membuat serial Si Unyil bersama dengan teman-temannya, yang memiliki tujuan
agar Indonesia mempunyai tayangan yang edukatif, yang dibuat dengan cerita
semenarik mungkin agar masyarakat yang menonton tidak merasa bosan. Tema
dari serial Si Unyil ini adalah menggambarkan keberagaman yang ada di
Indonesia. Nama-nama tokoh yang terdapat dalam serial Si Unyil yaitu ; Unyil,
Ucrit, Usro, Meilani, Pak Raden, Bok Bariyah, Pak Ogah, dll.

 Wayang Kulit Kancil

Wayang kancil diciptakan tahun 1980 oleh Ki Ledjar Soebroto, Yogyakarta. Ki


Ledjar Soebroto adalah gererasi ke III setelah Sunan Giri memperkenalkan kancil
kepada masyarakat dalam media wayang yang kemudian dilanjutkan oleh Raden
Mas Sayyid dari Mangkunegaran. Surakarta sebagai media pendidikan. Wayang
ini berbentuk binatang-binatang seperti ; gajah, macan, buaya, ular, burung, dll,
yang berkaitan dengan dongeng kancil yang diambil dari Serat Kancil
Kridomartono karangan Panji Notoroto atau dari karangan Raden Sastrowojoyo.
Wayang kancil merupakan gambaran budi pekerti seseorang melalui peran
binatang seperti kancil. Isi cerita dari wayang kancil mengisahkan seekor kancil
yang meskipun kecil, tetapi mempunyai akal yang banyak sehingga selalu
terhindar dari malapetaka yang menimpanya. Cerita tentang kancil ini
sangatdikenal oleh anak-anak di Jawa.
 Si Pitung

Si Pitung merupakan seorang jawara asal Betawi. Ia lahir di Kampung


Pengumben, sebuah permukiman kumuh di Rawabelong dan merupakan putra
keempat dari pasangan Bang Piung dan Mbak Pinah. Memiliki nama asli
Salihoen. Si Pitung ini terkenal sebagai perampok dimana ia merampok orang-
orang yang kaya karena merasa sakit hati pasalnya ketika ia berumur 15 tahun
hewan ternak milik orang tuanya dirampok oleh Belanda, hal itu yang
menyebabkan Si Pitung dendam terhadap orang kaya. Meskipun begitu semua
hasil rampokannya dia bagikan ke orang yang lebih membutuhkan.

 Wayang Wahyu

Wayang wahyu diciptakan pada tahun 1959 di Surakarta oleh gagasan Brother
Timotheus L. Wignyosoebroto. Wayang ini merupakan pertunjukan dengan cerita
berdasarkan kitab umat kristiani. Yang pada awalnya di kenal dengan nama
wayang katolik namun diganti dengan wayang wahyu dikarenakan menceritakan
tentang penyebaran wahyu dari Tuhan untuk umat-Nya.

Anda mungkin juga menyukai