Anda di halaman 1dari 29
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG REUMATOID ARTHRITIS. DI BANJAR SELAT DESA SELAT PADA TANGGAL 26 FEBRUARI 2023 “Penyuluhan Kesehatan Reumatoid Arthritis Di Banjar Selat, Desa Selat, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung” OLEH 1. Ni Made Melania Subakti, S.Kep (1222037) 2. 1Gede Wiryawan, S.Kep (1222038) 3. Ni Kadek Mira Utami, $.Kep (C 1222039) 4. Ni Ketut Dwi Laksmiani, S.Kep (1222040) 5. Ni Putu Shinta Oktaviani, $.Kep (C 1222041) 6. Ni Putu Ari Wijayanti, S. Kep (1222042) 7. Ayu Ria Widiadnyani, S.Kep (C 1222043) 8. Samalina Elizabeth Manetde, S.Kep (1222044) 9. Sugiarti Fajar Angraini, S.Kep (1222045) 10, Putu Ayu Melani, S.Kep (1222046) 11, Ni Putu Dewi Putri Wiardani, S.Kep (1222047) 12, Ni Wayan Sri Ratnadi, S.Kep (1222048) 13, Ni Made Putri Asrianti, S.Kep (1222048) 14, Ni Kadek Miantari, S.Kep (1222050) 15, Putu Yuliani, S.Kep (C 1222051) 16. I Gusti Ngurah Agung Yuda, $.Kep (1222052) 17. Anjar Febilianti, S.Kep (C1222053) 18, [Kadek Angga Dwipayana, S.Kep (1222034) PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES BINA USADA BALI 2023 LEMBAR PENGESAHAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG REUMATOID ARTHRITIS DI BANJAR SELAT DESA SELAT PADA TANGGAL 26 FEBRUARI 2023 Diajukan Oleh Kelompok 3 Telah Disahkan Sebagai Laporan Promosi Kesehatan Keperawatan Komunitas Dpsen Pembimbing fafalin Gandari.S.Kep..M.N) (Ni Kadek Mira Utami ‘NIK-13.12.0067 NIM. C1222039 (Ns. Ni Mengetahui STIKES Bina Usada Bali Profesi Ners KATA PENGANTAR Dengan mengueapkan Puja dan Puji Syukur atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan Proposal Penyuluhan Kesehatan di Banjar Selat, Desa Selat dengan tujuan untuk memenuhi tugas di stase komunitas ini Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Profesi Ners pada STIKES Bina Usada Bali, selanjutnya penyusun menyampaikan terima kasih kepada 1. Bapak I Made Semawan S.H selaku Kepala Desa yang telah memberikan izin praktik di Desa Sela. 2. Bapak I Wayan Arta Adnyana selaku Kelian Banjar yang telah memberikan izin praktik di Banjar Selat , Desa Selat. 3. Ns, NiKomang Matalia Gandari,S. KepM.H selaku pembimbing akademik yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan proposal ini 4. Berbagai pihak di lapangan yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya demi berpartisipasi dalam membantu kami menyusun laporan ini 5. Teman-teman dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis Penyusun menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kata sempumna, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan hasil laporan yang akan datang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca semuanya. Mangupura, 26 Februari 2023 (Penyusun) iit DAFTAR IST LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISL Latar Belakang, Perumusan Masalah. Pemecahan Masalah Tujuan Kegiatan Manfaat Kegiatan Khalayak Sasaran Strategis Metode Kegiatan . Media Rencana Kegiatan rmommoae> Reneana Evaluasi.. nm Materi Penyuluhan Daftar Pustaka SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP). A. Analisis Intruksional B. Tujuan C._ Pokok Bahasan. D. Sasaran dan Target E. Metode F. Media G. Setting Tempat Penyuluhan. H. Evaluasi 1. Job Description MATERI PENYULUHAN Rheumatoid Arthritis Definisi Penyakit Rheumatoid Arthritis. Anatomi Fisiologi Rheumatoid Arthritis Etiologi ee Tanda-Tanda Nyeri Rheumatoid Arthritis Patofisiologi Penatalaksanaa Rheumatoid Arthritis Pencegahan m™moap> RRR RU UUnKE 13 1B 13 3 4 15 16 7 19) 19 19. 18 23 23 24 24 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 7 athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® Topik Penyakit Reumatoid Arthritis Sasaran Lansia Tempat Wantilan Banjar Selat Haritanggal : Minggu/26 Februari 2023 Waktu 45 menit Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi oleh masyarakat kita saat ini Semakin maju teknologi di bidang kedokteran, semakin banyak pula macam penyakit yang mendera masyarakat. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia itu sendiri, Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran kami untuk bertindak lebih cepat dalam mengimplementasikan ilmu yang telah kami dapatkan, sehingga dapat terwujudnya peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan yang ‘optimal di salah satu wilayah di Kabupaten Badung, yakni Desa Selat dengan jumlah ‘masyarakat sebanyak 789 jiwa berjenis kelamin laki = laki dan 855 jiwa berjenis kelamin prempuandengan 4 Banjar Dinas. Penekanan konsep penyuluhan Kesehatan lebih pada upaya mengubah perilaku sasaran agar berperilaku schat terutama pada aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman sasaran), sehingga pengetahuan sasaran penyuluhan telah sesuai dengan yang diharapkan oleh penyuluh kesehatan maka penyuluhan berikutnya akan dijalankan i dengan program yang telah direncanakan. Oleh karena itu, sebagai perwujudan nyata keperdulian kami sebagai mahasiswa STIKES Bina Usada Bali dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, kami akan menyelenggarakan kegiatan “Penyuluhan Kesehatan ‘Tentang Reumatoid Arthritis Di Banjar Selat Desa Selat Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung”. Kami betharap kegiatan tersebut_ mampu ‘memberikan manfaat yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai Reumatoid Arthritis akan meningkat sehingga derajat kesehatan klien dapat meningkat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® B. Perumusan Masalah Berdasarkan data dan fakta yang dilihat ketika melakukan survey dan diskusi bersama dengan perangkat Br. Selat, Desa Selat Abiansemal, Badung, maka ditemukan beberapa permasalahan pada lansia sehat yaitu Reumatoid Arthritis sebagai berikut 1) Ma keschatan tentang penyebab Reumatoid Arthritis pada lansia sehat namun belum optimal akat di Br. Selat , Desa Selat Abiansemal sudah terpapar ilmu pendidikan 2) Lansia di Br. Selat, Desa Selat Abiansemal belum paham tentang pendidikan kesehatan tentang tanda dan gejala Reumatoid Arthritis. 3) Belum memiliki pemahaman yang pasti_mengenai bagaimana cara _pencegahan Reumawoid Arthritis, Pemecahan Masalah ‘Tahap pemecahan masalah dilakukan dengan beberapa tahap yaitu 1 Permasalahan yang muncul bisa diidentifikasi dengan banyak hal salah satunya itu ‘melihat data primer dan sekunder. Data primer dari hasil wawancara mahasiswa ners Stikes Bina Usada Bali yang menyebarkan kuesioner didapatkan bahwa terdapat masyarakat yang, belum sepenuhnya memahami tentang melakukan pemeriksaan Reumatoid Arthritis 2. Membuat alternatif tindakan Tahap ini berisi pengidentifikasian berbagai alternatif tindakan yang memungkinkan pengambilan keputusan yang ada, Selama alternatif itu ada hubungannya, walaupun sedikit tetap harus dipertimbangkan. Berbagai alternatif dikembangkan yaitu a. Memberikan pendidikan keschatan pada lansia tentang Rewmatoid Arthritis b. Memberikan informasi tentang tanda dan gejala, cara pencegahan Reumatoid Arthritis pada lansia 3. Memilih alternatif Alternatif tersebut harus dipilih. Pemilihan alternatif harus mempertimbangkan berbagai aspek terutama keefektifan untuk memecahkan masalah dan bisa untuk dilaksanakan, Atas pertimbangan tersebut alternatif yang dipilih yaitu_memberikan pendidikan keschatan tentang Diabetes mellitus kepada lansia, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® 4. Menetapkan keputusan Pemberian pendidika kesehatan tentang Reumatoid Arthritis lansia merupakan solusi dari berbagai permasalahan di atas, Tujuan Kegiatan 1. Tujuan U um Setelah diberikan penyuluhan Kesehatan diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kemampuan lansia tentang penangan atau pencegahan Reumatoid Arthritis. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan pengetahuan lansia di Br. Selat, Desa Selat Abiansemal dalam upaya peningkan pengetahuan pada lansia tetang penyebab Reumatoid Arthritis b. Meningkatakan pemahaamaan lansia di Br. Selat, Desa Selat Abiansemal tentang tanda dan gejala Reumatoid Arthritis. c. Memiliki pemahaman yang pasti mengenai bagaimana cara pencegahan Reumatoid Arthritis. Manfaat Kegiatan Adapun manfaat dari melakukan penyuluhan kesehatan Reumatoid Arthritis adalah 1. Untuk menyadarkan masyarakat_ akan pentingnya penyuluhan Kesehatan Reumatoid Arthritis. 2. Untuk mengedukasi masyarakat bahwa pentingnya manfaat dan keuntungan dari pelaksanaan penyuluhan kesehatan Reumatoid Arthritis lansia dalam meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan Reumatoid Arthritis F. Khalayak Sasaran Strategis Sasaran utama dalam kegiatan ini adalah masyarakat khususnya lansia Br. Selat, Desa Selat Abiansemal, Badung yang berjumlah + 50 orang. Masyarakat khususnya lansia Br Selat, Desa Selat Abiansemal, Badung diharapkan mampu untuk memajukan Desa Selat dengan berbagai bentuk kreatifitas dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh lansia, Sebagai masyarakat yang mengemban tugas mulia harus dibekali pendidikan kesehatan pada lansia tentang Reumatoid Arthritis. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu pendidikan Kesehatan di Br. Slat, Desa Selat Abiansemal, Badung Adapun metode pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah ceramah dan Media Power Point Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan BINA USADA BAL. Metode Kegiatan 1. Reneana Kegiatan NO | WAKTU | KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA 1 | 5Menit | Pembukaan: 1. Menjawab salam 1. Memberikan Salam 2. Mendengarkan 2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan 2/15 Menit | Pelaksanaan - Menjelaskan tentang 1. Pengertin Reumatoid Arthritis Mendengarkan dan 2. Penyebab penyakit Reumatoid Arthritis | memperhatikan 3. Tanda dan gejala penyaki Reumatoid Arthritis 4. Cara pencegahan penyakit Reumatoid Arthritis 5. Pengobatan penyakit — Reumatoid Arthritis 3 [1 menit | Diskusi ‘Mengajukan pertanyaan 1. Memberikan kesempatan pada _peserta untuk mengajukan pertanyaan kemudian didiskusikan bersama dan menjawab pertanyaan 4 [3Menit | Evaluasi Memberikan pertanyaan pada peserta tentang | Menjawab dan materi yang diberikan dan reinforcement | _menjelaskan pertanyaan kepada peserta bila dapat menjawab dan menjelaskan kembali pertanyaan/materi 5 2Menit | Termina 1. Mengucapkan terimakasih kepada peserta 2._Mengucapkan salam. ‘Mendengarkan dan membalas salam J. Rencana Evaluasi Standar a. Kesiapan materi b. Kesiapan media : powerpoint Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® Peserta hadir di tempat penyuluhan. 4. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-7. ©. Jumlah hadir dalam penyuluhan + 50 orang 2. Proses Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan. b, Peserta antusias tethadap materi penyuluhan, c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar. dd. Suasana penyuluhan tertib. €. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan. 3. Hasil Peserta penyuluhan mampu Menjelaskan pengertian Reumatoid Arthritis b. Menjelaskan penyebab Reumatoid Arthritis cc. Menjelaskan tanda dan gejala Reumatoid Arthritis 4. Menjelaskan cara pencegahan penyaakit Reumatoid Arthritis €. Menjelaskan pengobatan penyakit Reumatoid Arthritis Mate! enyuluhan Definisi Rheumatoid Arthritis Arthritis Reumatoid adalah penyakit inflamasi sistemik kronik atau penyakit autoimun Dimana penyakit ini memiliki karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi, ankilosis, dan deformitas. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas (Girsang,2021). Rematik merupakan penyakit inflamasi sistemik yang dapat mempengaruhi organ tubuh {erutama sendi. Ditandai dengan adanya nyeri persendian, kaku pada persendian, penurunan mobilitas fisik, dan keletihan, Penyakit ini dapat terjadi pada semua jenjang usia dari kanak- Kanak sampai lanjut usia. Resiko akan semakin meningkat dengan bertambahnya usia (Philiawati, 2016 Rheumatoid arthritis merupakan penyebab paling sering dari penyakit radang sendi kronis yaitu gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi serta adanya kelainan inflamasi terutama mengenai membran sinovial pada persendian, Pada 5 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, romeo umumnya ditandai dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas dan kelelahan yang terjadi pada semua jenjang umur dari anakanak sampai lanjut usia. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur (Ritna, 2018) Nyeri rheumatoid arthritis adalah nyeri yang menunjukkan adanya sendi yang bengkak, inflamasi atau telah terjadi kerusakan sehingga sehingga menimbulkan nyeri yang disebabkan oleh sendi yang rusak dan otot yang tegang (Yanti & Arman, 2018) Rematik adalah penyakit inflamasi sistemik kronis, inflamasi sistemik yang dapat mempengaruhi banyak jaringan dan organ, terutama menyerang fleksibel (sinovial) sendi, dan dapat menyerang siapa saja yang rentan terkena penyakit rematik. Oleh karena itu, perlu mendapatkan perhatian yang serius Karena penyakit ini merupakan penyakit persendian sehingga akan mengganggu aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari, (Purwanto, 2018) Normat Joint Osteoanhitis Rheumatoid Arthritis Muscle one Bone f ereson, ures Syrows membrane ype teoken Thinned \cortage ee ‘bone ends Swoiten interes nee Ri Topetner Soca memsrane Normal and Arthritic Joints Arth Gambar | Rheumat« Sumber: (Dewi, Ludiana, & Khasanah, 2021) 2. Anatomi Fisiologi Sendi merupakan sebuah tempat atau ruang bertemunya antar tulang. Fungsi sendi yaitu memiliki peran untuk membuat struktur tulang serta membantu otot dapat menggerakan tulang, Ada tiga jenis sendi pada manusia yang dimungkinkan gerak yaitu, sendi fibrosa, cartilaginosa dan sinovial (Riyanto, 2018) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, romeo Gambar 2. Sendi Menurut Fungsinya Sumber : (Riyanto, 2018) 1) Sendi fibrosa atau sendi mati. Sendi fibrosa merupakan sendi mati yang tidak dapat bergerak, dimana letak tulang- tulang sangat berdekatan hanya dipisahkan oleh selapis jaringan ikat fibrosa contoh sutura di antara tulang-tulang tengkorak, 2) Sendi kartilago atau sendi tulang rawan Sendi kartilago merupakan jaringan keras tetapi fleksibel yang merupakan jenis utama jaringan ikat dalam tubuh, Kartilago ini memiliki tujuan struktural dan fungsional juga ada dalam berbagai jenis di seluruh sendi sendi, tulang. Sendi ini terjadi jika permukaan kedua tulang dilapisi tulang rawan hialin dan dihubungkan oleh bantalan fibrokartilago dan ligament yang tidak membentuk kapsul sempurna di sekeliling sendi tersebut. Sendi yang dihubungkan melalui rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elas tulang rawan, Contoh tulang rusuk dan tulang dada pada tubuh, 3) Sendi synovial atau sendi gerak Merupakan Sendi sinovial ‘au bisa disebut sendi diartrosis adalah sendi yang dapat digerakan bebas, Dua ujung tulangnya dilapisi hialin sendi dan terdapat rongga sendi yang mengandung cairan sinovial, Cairan sinovial ini memberikan nutrisi pada tulang rawan sendi yang tidak mengandung pembuluh darah dan kapsul fibrosa mengelingi seluruh sendi yang dilapisi membran sinovial, Membran sinovial ini melapisi seluruh interior sendi, Kecuali ujung-ujung tulang, meniskus, dan diskus. Tulang-tulang, sendi 3. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® inovial juga dihubungkan oleh sejumlah ligamen dan sejumlah gerakan selalu bisa dihasilkan pada sendi synovial meskipun terbatas, misalnya gerak luncur antara sendi- sendi metacarpal 4) Sendi engsel Sendi ini terdiri dari sebuah tulang yang masuk pada permukaan konkaf tulang kedua sehingga memungkinkan gerakan satu arah, Contoh sendi uniaksial adalah persendian pada lutut dan siku. 5) Sendi spheroidal Sendi ini terjadi dari sebuah tulang yang masuk kedalam rongga terbentuk cangkir pada tulang lain, Contoh sendi panggul dan bahu 6) Sendi kisar Sendi kisar yaitu tulang bentuk kerucut yang masuk pada cenderung tulang kedua dan dapat berputar kesemua arah, Contoh tulang atlas dan persendian bagian kepala. 7) Sendi kondiloid Sendi ini memungkinkan gerakan kedua arah di sudut kanan setiap tulang. Contoh sendi antar tulang radius dan tulang karpal 8) Sendi pelana Permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf di satu sisi, dan konkaf disisi lain Schingga tulang yang masuk seperti dua pelana yang saling menyatu Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada adalah persedian secara tulang karpal dan metakarpal. Contoh sendi pelana terdapat pada dasar ibu jari. 9) Sendi peluru Sendi peluru adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang berartikulasi berbentuk data , sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lain, Contoh sendi antara tulang lengan dengan gelang bahu atau tulang paha dengan gelang panggul Etiologi Menurut (Isnawati, 2018), faktor penyebab terjadinya Rheumatoid Arthritis secara pasti belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit Rheumatoid Arthritis yaitu 5. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® a. Faktor Genetik Hal ini membuktikan terdapatnya hubungan antar kompleks histokompatibilitas utama untuk penderita penyakit Rhewmatoid Arthritis, b. Faktor Infeksi Infeksi ini telah menyebabkan Rheumatoid Arthritis. Dugan dari faktor infel sebagai penyebab terjadinya Rheumatoid Arthritis, Karena penyakit ini terjadi secara mendadak dan timbul sebagai gambaran inflasi yang menolak. Hingga kini belum berhasil dilakukan isolasi. Suatu mikroorganisme dari jaringan sinovial, tidak memungkinkan bahwa terdapat suatu Komponen endotoksin mikroorganisme yang dapat _menyebabkan terjadinya Rheumatoid Arthritis. Infeksius yang diduga sebagai penyebab Rheumatoid Arthritis diantaranya bakteri dan virus ‘Tanda —tanda Nyeri Rheumatoid Arthritis Orang yang mengalami nyeri rheumatoid arthritis nyeri persendian seperti tertusuk- tusuk isertai kaku terutama di pagi hari kekakuan tersebut berlangsung selama 30 menit, Selain hal tersebut akan muncul pembengkakan, kemerahan, lemah, dan rasa panas yang berangsur- angsur sehingga terjadinya hambatan gerak sendi dan gangguan aktivitas seperti ‘gangguan berjalan maupun aktivitas sehari-sehari lainnya (Nurhayati, 2018), Patofisiologi Patofisiologi rematik terjadinya inflamasi mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, Kongesti vaskuler, eksudat fibrin dan infiltrasi selular, peradangan yang berkelanjutan, sinovial akan menebal terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi, pada persendian ini granulasi membentuk pansus, atau penutup yang menutupi kartilago, pannus sub chondria jaringan granulasi menguat Karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikular, dan kartilago menjadi nekrosis. Proses terjadinya kerusakan sendi diakibatkan karena Kartilago menjadi nekrosis tingkat dari erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi, bila kerusakan kartilago sangat Iuas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena jaringan fibrosa dan tulang bersatu (ankilosis), kerusakan kartilago tulang menyebabkan tendon dan ligamen menjadi lemah dan bisa menimbulkan sublokasi atau dislokasi pada persendian, invasi dari tulang bisa menyebabkan kerusakan sendi (Yanti & Arman, 2018), 9 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® Menurut Udiyani (2018), nyeri yang dialami penderita rheumatoid arthritis disebabkan oleh terjadinya proses imunologik pada synovial yang menyebabkan terjadinya sinovitis dan pembentukan pannues yang akhirnya menyebabkan kerusakan sendi, adanya inflamasi yang mengakibatkan dilepaskannya mediator-mediator kimiawi seperti kinin dan prostaglandin Kinin dan mediator kimiawi lainnya dapat merangsang timbulnya rasa nyeri. Prostaglandin berperan dalam meningkatkan dan memperpanjang rasa nyeri yang disebabkan oleh suatu rangsangan atau stimulus. Penatalaksanaan Ny¢ theumatoid Arthritis Menurut (Nurhayati, 2018), terapi rheumatoid artritis dibedakan menjadi dua, yaitu terapi farmakologis dan terapi non farmakologis: a) Terapi farmakologis penyakit radang sendi yang dapat dilakukan seperti 1) Terapi DMARD’s dapat memperlambat atau mencegah perkembangan kerusakan dan hilangnya fungsi sendi 2) Glukokortikoid adalah obat anti inflamasi yang manjur dan biasanya digunakan pada pasien dengan rheumatoid arthritis untuk menjembatani waktu sampai DMARD’s efektif. 3) Analgesic dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan 4) Obat anti peradangan nonsteroid (NSAID) dapat digunakan untuk mengurangi nyeri sendi terutama efektif pada penderita rheumatoid arthritis. b). Terapi non farmakologis Terapi non farmakologis penyakit radang sendi yang dapat dilakukan seperti: pendidikan Kesehatan, istirahat, latihan fisik, diet atau gizi, pemberian kompres air hangat, kompres jahe, kompres cengkeh Pencegahan ‘Ada beberapa hal yang daat dilakukan untuk menekan faktor risiko, seperti: |. Membiasakan berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk mengurangi risiko peradangan oleh RA. Oleh penelitian Nurses Health Study AS yang menggunakan 1.314 wanita penderita RA didapatkan mengalami perbaikan klinis setelah rutin berjemur di bawah sinar UV-B. 10 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 7 athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® 2. Melakukan peregangan setiap pagi untuk memperkuat otot sendi, Gerakan- gerakan yang dapat dilakukan antara lain, jongkok-bangun, menarik kaki ke belakang pantat, ataupun gerakan untuk melatih otot lainnya, Bila mungkin, aerobik juga dapat dilakukan atau senam taichi 3. Menjaga berat badan, Jika orang semakin gemuk, lutut akan bekerja lebih berat untuk menyangga tubuh. Mengontrol berat badan dengan diet makanan dan olahraga dapat mengurang risiko terjadinya radang pada sendi 4. Mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti almond, kacang polong, jeruk, bayam, buneis, sarden, yoghurt, dan susu skim, Selain itu vitamin A,C, D, E juga sebagai antioksidan yang mampu mencegah inflamasi akibat radikal bebas 5. Memenuhi kebutuhan air tubuh, Cairan synovial atau cairan pelumas pada sendi juga terdiri dari air. Dengan demikian diharapkan mengkonsumsi air dalam jumlah yang cukup dapat memaksimalkan sisem bantalan sendi yang melumasi antar sendi, sehingga gesekan bisa terhindarkan, Konsumsi air yang disrankan adalah 8 gelas setiap hari 6. Berdasarkan sejumlah penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa merokok merupakan faktor risiko terjadinya RA. Sehingga salah satu upaya pencegahan RA yang bisa dilakukan masyarakat ialah tidak menjadi perokok akif maupun pasif. W Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 7 athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® DAFTAR PUSTAKA Afroh F, M, J. And S. (2016). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Kepala, Yogyakarta: Nuha Medika, 2016. Arianto, K. (2014). Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung: Alfabeta. Andarmoro, S. (2019), Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Osteoarthritis Pada Lansia Di Posyandu Lansia Puskesmas Pandian Sumenep. 9(2), 52-57. Arikhman, N. (2016). Pengaruh kompres hangat jahe merah (Zingiber Officinale Rose) terhadap rasa nyeri pada pasien Rheumathoid Arthritis. Tinjauan Sosial, Etika Dan Hukum Surrogate Mother Di Indonesia, 7(2), 108-113. Brunner, & Suddarth. (2014). Buku Ajar Medikal Bedah, Jakarta: Ege Corwin, E, J. (2019), Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Ege. Isnawati, (2018). Efektifitas Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Intensitas Nyeri Pada Lansia Yang Menderita Arthritis Reumatoid Di Posyandu Lansia, Ritna, U. (2018). The Effect of Great Compress Warranting to Decre: Elderly. Jurnal Kesehatan IImiah Indonesia, 5(1), 72-76 Ropei, ©., & Dara, I. (2018). Efektifitas Relaksasi Benson Dan Kompres Hangat Terhadap Nyeri Arthritis Rheumatoid Pada Lansia Di Rumah Perlindungan 1g Rematie Pain in Siregar, Y. (2016), Gambaran Faktor-Faktor Yang Berhubungn Dengan Kejadian Arthritis Rheumatoid Pada Lansia Di Panti Jompo Guna Budi Baki Medan Tahun 2014, 2(2), 104— 10 Udiyani, R. (2018). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Rematik Pada Lansia. 5(1), 72-76. Prasetyo, S. . (2018). Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri, Yogyakarta: Graha Imu. 12 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® Pokok Bahasan Penyakit Rheumatoid Arthritis Sub Pokok Bahasan Pengertian Rheumatoid Arthritis, Penyebab Rheumatoid Arthritis;Tanda dan Gejala Rheumatoid Arthritis, Cara Pencegahan Rheumatoid Arthritis Dan Pengobata Rheumatoid Arthritis Sasaran Lansia Br Selat Waktu Pelaksanaan ; 45 menit Tempat Wantilan Desa Selat Penyuluh Profesi Ners STIKES Bina Usada Bali Analisis Intruksional akat Banjar Selat Desa Selat yang menjadi peserta penyuluhan akan mengetahui tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi cara mengatasi dan pencegahannya, dan pengobatan penyakit Rheumatoid Arthritis B. Tujuan a. Tujuan Umum Setelah diberikan materi penyuluhan mengenai Diabetes Mellitus, diharapkan: 1. Diharapkan masyarakat Banjar Sclat Desa Selat dapat memahami, mengerti, dan mengetahui tentang penyakit Rheumatoid Arthritis. b. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat Desa Selat dapat: 1. Mengetahui dan Menjelaskan Pengertian Tentang Penyakit Rheumatoid Arthritis Mengetahui dan Menjelaskan Penyebab PenyakitRheumatoid Arthritis Mengetahui'Tanda dan Gejala Penyakit Rheumatoid Arthritis ReN Mengetahui Cara Pencegahan Rheumatoid Arthritis 5. Mengetahui Pengobatan Rheumatoid Arthritis C. Pokok Bahasan a. Materi Penyuluhan 1. Pengertian Penyakit Rheumatoid Arthritis 2. Penyebab Penyakit Rheumatoid Arthritis 13 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® 3. Tanda dan Gejala Penyakit Rheumatoid Arthritis 4, Cara Mengatasi Pencegahannya Rheumatoid Arthritis 5. Pengobatan Penyakit Rheumatoid Arthritis b. Kegiatan Penyuluh: 1. Menjelaskan Pengertian Penyakit Rheumatoid Arthritis 2. Menjelaskan Penyebab Penyakit Rheumatoid Arthritis 3. Menjelaskan Tanda dan Gejala Penyakit Rheumatoid Arthritis, 4. Menjelaskan Cara pencegahan Rheumatoid Arthritis 5. Menjelaskan Pengobatan Penyakit Rheumatoid Arthritis Sasaran dan Target Sasaran Masyarakat yang ada di Banjar Selat, Desa Selat Target Masyarakat Lansia Banjar Selat Desa Selat E. Metode Ceramah dan diskusi Media Media yang digunakan adalah power point Kegiatan : NO [WAKTU_| KEGIATAN PENYULUHAN | KEGIATAN PESERTA 1 | Pre ‘Mempersiapkan materi, —alat, Interaksi (5 | tempat, kontrak waktu dengan menit) peserta 2 | Tahap Pembukaan Orientasi a. Moderator mengucapkan | a, Menjawab salam (5 menit) salam b. Doa bersama b. Doa bersama ¢. Mendengarkan ¢. Memperkenalkan diri 4. Memperhatikan d, Menyampaikan maksud dan tujuan e. Memberikan _sedikit gambaran —_-mengenai informasi 3. | Tahap Pelaksanaan Peserta _ mendengarkandan Kerja (10| a Menjelaskan —_pengertian | memperhatikan __penjelasan menit) Rheumatoid Arthritis penyaji dengan seksama b. Menjelaskan penyebab Rheumatoid Arthritis 14 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan - athtne ie y SAde de BAS abo:, romeo ¢. Menjelaskan tanda dan gejala Rheumatoid Arthritis d. Cara pencegahan Rheumatoid Arthritis © Menjelaskan _pengobatan Rheumatoid Arthritis 4 |Temminasi_ | Kegiatan menutup penyuluhan: | a. Peserta menjawab (10 menit) | a. Memberikan — kesempatan pertanyaan yang kepada peserta untuk | diberikan bertanya b. Peserta yang aktift b. Mengajukan —_pertanya mendapatkan reward sebagai evaluasi ¢. Penserta. mendengarkan c. Memberi reward pada | —_penjelasan peserta yang aktif bertanya | d. Peserta menjawab salam dan menjawab e. Menjawab ucapan d. Menyimpulkan materi yang. terima kasih telah disampaikan e. Mengucapkan salam penutup G. Setting Tempat Penyuluhan ar we © OOQOO OC OOOL OVO OOOO OOOOO OO OOOO OOOO CO 15 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, H. Evaluasi i Evaluasi Standar a. Kesiapan materi. b. Kesiapan SAP. c. Kesiapan media : powerpoint d. Peserta hadir di tempat penyuluhan. ©. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-7. f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 50 orang, Evaluasi Proses a. Fase dimulai sesi i dengan waktu yang direncanakan. b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan. c. Peseta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar. d. Suasana penyuluhan tertib. ©. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan 16 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan BINA USADA BALI anon. sate ne tt Ad oe renee mele ror, ramrenonrs 3. Evaluasi Hasil Peserta penyuluhan mampu a d & Masyarakat mampu menjelaskan dan -memahami pengertian tentang penyakit Rheumatoid Arthritis: Masyarakat mampu. menjelaskan penyebab penyakit Rheumatoid Arthritis Masyarakat mampu —menjelaskan dan memahami tanda dan gejala_penyakit Rheumatoid Arthritis Masyarakan mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit Rheumatoid Arthritis Masyarakat mampu menjelsakan dan menyebutkan pengobatan Rheumatoid Arthritis 1. Job Description Moderator Uraian tugas a, b. c d & Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta Mengatur proses dan lama penyuluhan. Memotivasi peserta untuk bertanya. Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi Menutup acara penyuluhan, Penyaji Uraian tugas a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta. b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan, c. Menjawab pertanyaan peserta. Fasilitator Uraian tugas a. Tkut bergabung dan duduk bersama di antara peserta. b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan. c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas. d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta. ce. Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta 7 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan BINA USADA BALI anon. sate ne tt Ad oe renee mele ror, ramrenonrs 4. Observer Uraian tugas a Meneatat nama, alamat dan jumlah peserta, serfa menempatkan diri schingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan, 18 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® MATERI PENYULUHAN Rheumatoid Arthritis A. Definisi Rheumatoid Arthritis Arthritis Reumatoid adalah penyakit inflama: istemik kronik atau penyakit autoimun. Dimana penyakit ini memiliki karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi, ankilosis dan deformitas. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas (Girsang,2021) Rematik merupakan penyakit inflamasi sistemik yang dapat mempengaruhi organ tubuh terutama sendi, Ditandai dengan adanya nyeri persendian, kaku pada persendian, penurunan mobilitas fisik, dan keletihan, Penyakit ini dapat terjadi pada semua jenjang usia dari kanak- Kanak sampai lanjut usia. Resiko akan semakin meningkat dengan bertambahnya usia (Philiawati, 2016 Rheumatoid arthritis merupakan penyebab paling sering dari penyakit radang sendi kronis yaitu gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi serta adanya kelainan inflamasi terutama mengenai membran sinovial pada persendian. Pada umumnya ditandai dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas dan kelelahan yang terjadi pada semua jenjang umur dari anakanak sampai lanjut usia, Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur (Ritna, 2018) Nyeri rheumatoid arthritis adalah nyeri yang menunjukkan adanya sendi yang bengkak, inflamasi atau telah terjadi kerusakan sehingga sehingga menimbulkan nyeri yang disebabkan oleh sendi yang rusak dan otot yang tegang (Yanti & Arman, 2018). Rematik adalah penyakit inflamasi sisten ik kronis, inflamasi sistemik yang dapat mempengaruhi banyak jaringan dan organ, terutama menyerang fleksibel (sinovial) sendi, dan dapat menyerang siapa saja yang rentan terkena penyakit rematik. Oleh karena itu, perlu mendapatkan perhatian yang seri Karena penyakit ini merupakan penyakit persendian sehingga akan mengganggu aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari, (Purwanto, 2018), 19 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan - athtne ie y SAde de BAS abo:, mremenr Normal and Arthritic Joints Gambar | Rheumatoid Arthi Sumber: (Dewi, Ludiana, & Khasanah, 2021) B. Anatomi Fisiologi Sendi merupakan sebuah tempat atau ruang bertemunya antar tulang. Fungsi sendi yaitu ‘memilikiperan untuk membuat struktur tulang seria membantu otot dapat menggerakan tulang, Ada tiga jenis sendi pada manusia yang dimungkinkan gerak yaitu, sendi fibrosa, cartilaginosa dan sinovial (Riyanto, 2018) Gambar 2. Sendi Menurut Fungsinya ‘Sumber : (Riyanto, 2018) 20 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 7 athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® a. Sendi fibrosa atau sendi mati Sendi fibrosa merupakan sendi mati yang tidak dapat bergerak, dimana letak tulang- tulang sangat berdekatan hanya dipisahkan oleh selapis jaringan ikat fibrosa contoh sutura di antara tulang-tulang tengkorak. b. Sendi kartilago atau sendi tulang rawan Sendi kartilago merupakan jaringan keras tetapi fleksibel yang merupakan jenis utama jaringan ikat dalam tubuh. Kartilago ini memiliki tujuan struktural dan fungsional juga ada dalam berbagai jenis di seluruh sendi sendi, tulang. Sendi ini terjadi jika permukaan kedua tulang dilapisi tulang rawan hialin dan dihubungkan oleh bantalan fibrokartilago dan ligament yang tidak membentuk kapsul sempurna di sekeliling sendi tersebut. Sendi yang dihubungkan melalui rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan. Contoh tulang rusuk dan tulang dada pada tubuh. ¢. Sendi synovial atau sendi gerak Merupakan Sendi sinovial atau bisa disebut sendi diartrosis adalah sendi yang dapat digerakan bebas. Dua ujung tulangnya dilapisi hialin sendi dan terdapat rongga sendi yang mengandung cairan sinovial. Cairan sinovial ini memberikan nutrisi pada tulang rawan sendi yang tidak mengandung pembuluh darah dan kapsul fibrosa mengelingi seluruh sendi yang dilapisi membran sinovial, Membran sinovial ini melapisi seluruh interior sendi, kecuali ujung-ujung tulang, meniskus, dan diskus. Tulang-tulang sendi sinovial juga dihubungkan oleh sejumlah ligamen dan sejumlah gerakan selalu bisa dihasilkan pada sendi synovial meskipun terbatas, misalnya gerak luncur antara sendi- sendi metacarpal d. Sendi engsel Sendi ini terdiri dari sebuah tulang yang masuk pada permukaan konkaf tulang kedua sehingga memungkinkan gerakan satu arah. Contoh sendi uniaksial adalah persendian pada lutut dan siku. e. Sendi spheroidal Sendi ini terjadi dari sebuah tulang yang masuk kedalam rongga terbentuk cangkir pada tulang lain. Contoh sendi panggul dan bahu. 21 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® f Sendi kisar Sendi kisar yaitu tulang bentuk kerucut yang masuk pada cenderung tulang kedua dan dapat berputar kesemua arah, Contoh tulang atlas dan persendian bagian kepale, & Sendi kondiloid Sendi ini memungkinkan gerakan kedua arah di sudut kanan setiap tulang. Contoh sendi antar tulang radius dan tulang karpal h. Sendi pelana Permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf di satu sisi, dan konkaf disisi lain. Schingga tulang yang masuk seperti dua pelana yang saling menyatu Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada adalah persedian secara tulang karpal dan metakarpal, Contoh sendi pelana terdapat pada dasar ibu jari. i. Sendi peluru Sendi peluru adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lain, Contoh sendi antara tulang lengan dengan gelang bahu atau tulang paha dengan gelang panggul C. Etiologi Menurut (Isnawati, 2018), faktor penyebab terjadinya Rheumatoid Arthritis secara pasti belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit Rheumatoid Arthritis yaitu a Faktor Genetik Hal ini membuktikan terdapatnya hubungan antar kompleks histokompatibilitas utama untuk penderita penyakit Rheumatoid Arthritis. b. Faktor Infeksi Infeksi ini telah menyebabkan Rheumatoid Arthritis, Dugan dari faktor infeksi sebagai penyebab terjadinya Rheumatoid Arthritis, karena penyakit ini terjadi secara mendadak dan timbul sebagai gambaran inflasi yang menolak. Hingga Kini belum berhasil dilakukan isolasi. Suatu mikroorganisme dari jaringan sinovial, tidak memungkinkan bahwa terdapat suatu komponen endotoksin mikroorganisme yang, dapat menyebabkan 22 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan BINA USADA BALI a terjadinya Rheumatoid Arthritis. Infeksius yang diduga sebagai penyebab Rheumatoid Arthritis diantaranya bakteri dan virus D, Tanda ~tanda Nyeri Rheumatoid Arthritis Orang yang mengalami nyeri rheumatoid arthritis nyeri persendian seperti tertusuk- tusuk disertai kaku terutama di pagi hari kekakuan tersebut berlangsung selama 30 menit. Selain hal tersebut akan muncul pembengkakan, kemerahan, lemah, dan rasa panas yang berangsur- angsur schingga terjadinya hambatan gerak sendi dan gangguan aktivitas seperti gangguan berjalan maupun aktivitas sehari-sehari lainnya (Nurhayati, 2018). E. Patofisiologi Patofisiologi rematik terjadinya inflamasi mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti vaskuler, eksudat fibrin dan infiltrasi selular, peradangan yang berkelanjutan, sinovial akan menebal terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi, pada persendian ini granu: i membentuk pansus, atau penutup yang menutupi kartilago, pannus sub chondria jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikular, dan kartilago menjadi nekrosis, Proses terjadinya kerusakan sendi diakibatkan karena Kartilago menjadi nekrosis tingkat dari erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi, bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena jaringan fibrosa dan tulang bersatu (ankilosis), kerusakan kartilago tulang menyebabkan tendon dan ligamen menjadi lemah dan bisa menimbulkan subloka atau dislokasi pada persendian, invasi dari tulang bisa menyebabkan kerusakan sendi (Yanti & Arman, 2018). Menurut Udiyani (2018), nyeri yang dialami penderita rheumatoid arthritis disebabkan oleh terjadinya proses imunologik pad: synovial yang menyebabkan terjadinya sinovitis dan pembentukan pannues yang akhimya menyebabkan kerusakan sendi, adanya inflamasi yang mengakibatkan dilepaskannya mediator-mediator kimiawi seperti kinin dan prostaglandin Kinin dan mediator kimiawi lainnya dapat merangsang timbulnya rasa nyeri. Prostaglandin berperan dalam meningkatkan dan memperpanjang rasa nyeri yang disebabkan oleh suatu rangsangan atau stimulus 23 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan athtne ie y SAde de BAS abo:, remrenen® F, Penatalaksanaan Nyeri Rheumatoid Arthritis, G Menurut (Nurhayati, 2018), terapi rheumatoid artritis dibedakan menjadi dua, yaitu terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. 1. Terapi farmakologis penyakit radang sendi yang dapat dilakukan seperti a) Terapi DMARD’s dapat memperlambat atau mencegah perkembangan kerusakan dan hilangnya fungsi sendi b) Glukokortikoid adalah obat anti inflamasi ang manjur dan biasanya digunakan pada pasien dengan rheumatoid arthritis untuk menjembatani waktu sampai DMARDs efektif. ©) Analgesic dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan 4d) Obat anti peradangan nonsteroid (NSAID) dapat digunakan untuk mengurangi nyeri sendi terutama efektif pada penderita rheumatoid arthritis 2. Terapi non farmakologis Terapi non farmakologis penyakit radang sendi yang dapat dilakukan seperti pendidikan keschatan, istirahat, latihan fisik, dietatau gizi, pemberian kompres air hangat, kompres jahe, kompres cengkeh Pencegahan ‘Ada beberapa hal yang daat dilakukan untuk menekan faktor risiko, seperti: 1, Membiasakan berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk mengurangi risiko peradangan oleh RA. Oleh penelitian Nurses Health Study AS yang menggunakan 1.314 wanita penderita RA didapatkan mengalami perbaikan klinis setelah rutin berjemur di bawah sinar UV-B. 2. Melakukan peregangan setiap pagi untuk memperkuat otot sendi, Gerakan- ¢gerakan yang dapat dilakukan antara lain, jongkok-bangun, menarik kaki ke belakang pantat, ataupun gerakan untuk melatih otot lainnya, Bila mungkin, aerobik juga dapat dilakukan atau senam taichi 3. Menjaga berat badan, Jika orang semakin gemuk, lutut akan bekerja lebih berat 24 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan : athtne ie y SAde de BAS abo:, renrenears untuk menyangga tubuh. Mengontrol berat badan dengan diet makanan dan olahraga dapat mengurang risiko terjadinya radang pada sendi 4. Mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti almond, kacang polong, jeruk, bayam, buneis, sarden, yoghurt, dan susu skim, Selain itu vitamin A,C, D, E juga sebagai antioksidan yang mampu mencegah inflamasi akibat radikal bebas. 5. Memenuhi kebutuhan air tubuh, Cairan synovial atau cairan pelumas pada sendi juga terdiri dari air. Dengan demikian diharapkan mengkonsumsi air dalam jumlah yang cukup dapat memaksimalkan sisem bantalan sendi yang melumasi antar sendi, sehingga gesekan bisa terhindarkan. Konsumsi air yang disrankan adalah 8 gelas setiap hari 6. Berdasarkan sejumlah penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa merokok merupakan faktor risiko terjadinya RA. Sehingga salah satu upaya pencegahan RA yang bisa dilakukan masyarakat ialah tidak menjadi perokok akif maupun pasif. 25

Anda mungkin juga menyukai