Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX

(OMAX) DI LANTAI PRODUKSI PERUSAHAAN ETERNITY MUSLIM WEAR


KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA

Mia Kusmianti
miakusmiati398@gmail.com

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No. 24 Kahuripan, Tasikmalaya 46115

ABSTRACT
This study aims to measure and analyze productivity in the Eterinty Muslim Wear
company by using the Objective Matrix (OMAX) method and to find out the factors that
cause a decrease in productivity in the company. The productivity research method with
the Objective Matrix is carried out by measuring ratios and productivity indices. The
results showed that there were 6 ratios formed as a factor causing a decrease in
productivity, namely working hour utility, energy consumption, material utility, defective
product ratio, good product ratio, and machine damage ratio. Productivity in the
company from the results of calculating monthly performance indicators shows results
that fluctuate up and down each month. The highest productivity index of Eterinty Muslim
Wear is 130% and the lowest is the decrease in productivity index -45%.

Keywords: Productivity, Objective Matrix (OMAX), Productivity Index

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis produktivitas di
perusahaan Eterinty Muslim Wear dengan mengunakan metode Objective Matrix
(OMAX) serta mengetahui faktor-faktor penyebab penurunan produktivitas di
perusahaan. Metode penelitian produktivitas dengan Obective Matrix dilakukan dengan
mengukur rasio dan indeks produktivitas. Hasil penelitian menunjukan ada 6 rasio yang
terbentuk sebagai faktor penyebab penurunan produktivitas yaitu Utilitas jam kerja,
Konsumsi energi, Utilitas material, Rasio produk cacat, Rasio produk baik, Rasio
kerusakan mesin. Produktivitas di perusahaan dari hasil perhitungan indikator
performansi bulanan menunjukan hasil yang fluktuatif naik turun tiap bulan. Indeks
produktivitas tertinggi perusahaan Eterinty Muslim Wear adalah 130 % dan terendah
yaitu penurunan indeks produktivitas adalah -45%.

Kata Kunci: Produktivitas, Objevctive Matrix (OMAX), Indeks Produktivitas

PENDAHULUAN
Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi kinerja
suatu perusahaan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu pengukuran di perusahaan yang
bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan merupakan
dasar dari perencanaan di masa yang akan datang bagi peningkatan produktivitas yang
telah dicapai. Pengukuran produktivitas dengan membuat rasio antara input dan output
dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan informasi untuk mengtahui tingkat
perkembangan produktivitas dari waktu ke waktu dan mengevaluasi untuk memperbaiki
dan meningkatkan produktivitas. Menurut Nur Nasution (2015: 256) Pengukuran
produktivitas dapat dilakukan diberbagai ruang lingkup, salah satunya adalah ruang
lingkup produktivitas perusahaan.
Kabupaten Tasikmalaya sebagai salah satu daerah yang memiliki industri bordir
yang terbilang besar sehingga dapat menembus pasar ekspor Menurut BPS Kabupaten
Tasikmalaya berdasarkan hasil sensus pada tahun 2017 terdapat terdapat 90 sentra bordir
dengan 2381 unit usaha yang tersebar di masing- masing kecamatan.
Perusahan Eternity Muslim Wear sebagai salah satu perusahaan yang bergerak
dalam industri bordir yang menciptakan produk baju muslim pria yang telah berdiri sejak
tahun 2015 dan telah berhasil mendistribusikan produknya ke berbagai daerah di
Indonesia. Perjalanan perusahan Eternity Muslim Wear dari mulai berdiri sampai saat ini
seringkali mengalami beberapa permasalahan/ kendala terkait tahapan proses produksi.
Sehingga penulis melakukan observasi dan wawancara kepada founder dari perusahaan
Eternity Muslim Wear dimana hasilnya menyatakan bahwa permasalahan yang terjadi
pada ranah produksi yang kerap kali terjadi yaitu tidak adanya kesesuaian input dan
output, seperti pada bulan Januari 2021 jumlah bahan baku 4350 meter2 hanya dapat
menjadi 3000 pcs artinya ada pemborosan karena jumlah produk tidak sesuai target. Lalu
pada bulan Februari 2021 minggu ke 1 untuk biaya pemakaian listrik lebih tinggi 10%
dari biasanya, dan pada bulan Februari akhir terjadi kerusakan 2 mesin jahit dan 1 mesin
bordir yang rusak sehingga perlu diperbaiki alhasil ketiga karyawan tersebut tidak
optimal dalam bekerja. Beberapa contoh tersebut merupakan sebagain saja dan masih ada
beberapa kasus serupa sehingga perusahaan Eternity Muslim Wear sedikit mengalami
kesulitan dalam mengukur nilai efisien dalam penggunaan sumber daya/material.
Permasalahan mengenai selisish output yang seharusnya ± 3400 pcs menjadi 3000
namun penggunaan bahan baku material tetap sama yaitu 4350 m2, lalu pemakaian listrik
yang biasanya ± 4200 KWH naik 10% menjadi ± 4620 KWH, dan adanya permasalahan
mengenai 3 karyawan tidak bekerja secara otimal karena mesin mengalami kerusakan.
Fenomena pada produktivitas perusahaan Eternity Muslim Wear tersebut bila diamati
dapat terjadi karena beberapa faktor namun untuk memastikan secara jelas perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebabnya. Selain itu founder dari perusahaan
Eternity Muslim Wear menyatakan bahwa perusahaannya belum pernah menggunakan
metode ilmiah untuk mengukur tingkat produktivitas. Metode Omax menurut Dea
Avianda (2014: 203) memiliki kelebihan OMAX sebagai sarana pengukuran
produktivitas parsial yaitu dapat membantu pemecahan masalah produktivitas, juga alat
pemantau pertumbuhan produktivitas yang mudah dipahami serta data yang diperlukan
mudah didapat.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan untuk menganalis produktivitas dengan
objective matrix (OMAX) di lantai produksi perusahaan Eternity Muslim Wear adalah
dengan menggunakab metode penelitian deskriptif. populasi dari penelitian ini adalah
data produksi berupa input (sumber daya) maupun output (produk barang jadi) dari
perusahaan Eternity Muslim Wear.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam
penelitian ini adalah metode pengukuran produktivitas dengan objective matrix (OMAX)
menurut Deny Wibowo (2019: 2) dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Klasifikasi kriteria produktivitas
2. Pengumpulan dan pengolahan data
3. Pengukuran produktivitas setiap kriteria
4. Penentuan target dan bobot
5. Penentuan standar dan skala performansi
(𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 3−𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 0)
𝐿𝐸𝑉𝐸𝐿 1 − 𝐿𝐸𝑉𝐸𝐿 2 = (3−0)
(𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 10−𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 3)
𝐿𝐸𝑉𝐸𝐿 4 − 𝐿𝐸𝑉𝐸𝐿 10 = (10−3)

6. Pengukuran indeks produktivitas (IP)


𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛−300
𝐼𝑃 = 𝑋 100%
300
𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖−𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎
𝐼𝑃 = 𝑋 100%
𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎

PEMBAHASAN
Pengambilan data produksi di perusahaan Eternity Muslim Wear yang akan
digunaan dalam penelitian yaitu dari bulan juli 2021 sampai juni 2022. Adapun data yang
diambil dan akan dijadikan bahan perhitungan berisi mengenai jumlah keseluruhan
produk dalam satuan pcs, jumlah produk yang baik/bisa dipasarkan, jumlah produk cacat
perproduksi bulanan, pemakaian energi berupa listrik dalam satuan KWH karena semua
peralatan atau mesin yang digunakan menggunakan energi kistrik, jam kerja karyawan,
kerusakan mesin selama proses jam produksi berlangsung, lalu hitungan jam mesin
normal, dan terakhir yaitu penggunaan material berupa kain dalam satuan meter2.
Tabel 1
Data Produksi Eternity Muslim Wear
Jumlah Produk Produk Pemakaian Jam Kerusakan Mesin Penggunaan
Bulan No Produk Baik Rusak Energi Kerja Mesin Normal Material
Pcs Pcs Pcs KWH Jam Jam Jam Meter2
Juli 1 2300 2296 4 3520 207 10 197 3310
Agustus 2 2800 2789 1 3900 219 8 211 3997
September 3 3100 3090 10 4100 230 12 218 4400
Oktober 4 3000 2980 20 4050 225 24 201 4250
November 5 3200 3190 10 4200 230 12 218 4900
Desember 6 2900 2887 13 3900 216 5 211 4070
Januari 7 2900 2885 15 3950 216 3 215 4100
Februari 8 3200 3190 10 4620 230 5 225 4490
Maret 9 3500 3498 2 4800 230 12 218 4930
April 10 4000 3970 30 4900 300 10 290 5700
Mei 11 2800 2790 10 3850 216 7 209 3990
Jumlah Produk Produk Pemakaian Jam Kerusakan Mesin Penggunaan
Bulan No Produk Baik Rusak Energi Kerja Mesin Normal Material
Pcs Pcs Pcs KWH Jam Jam Jam Meter2
Juni 12 2000 2000 0 3200 207 2 205 2820
Berkut dibawah merupakan enam rasio yang akan digunakan dalam pengukuran
produktivitas Objektive Matrix perusahaan Eternity Muslim Wear dari hasil
pengelompokan kriteria produktivitas:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
Rasio 1 : 𝑈𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
Rasio 2 : 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
Rasio 3 : 𝑈𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 = 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘
Rasio 4 : 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑋 100%
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘
Rasio 5 : 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑏𝑎𝑖𝑘 = 𝑋 100%
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑏𝑎𝑖𝑘
𝐾𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛
Rasio 6 : 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 = 𝑋 100%
𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙

Hasil pengukuran dari rasio per kriteria produktivitas Objective Matrix


perusahaan konveksi Eterity Muslim Wear menggunakan Ms. Excel
Tabel 2
Tabel Hasil Perhitungan Rasio Produktivitas
RASIO 1 RASIO 2 RASIO 3 RASIO 4 RASIO 5 RASIO 6
Rasio Rasio
NO Utilitas Jam Konsumsi Utilitas Rasio
Produk Kerusakan
Kerja Energi Material Produk Baik
Cacat Mesin
1 11,11111111 0,653409091 0,694864048 0,00173913 0,00174216 0,050761421
2 12,78538813 0,717948718 0,700525394 0,000357143 0,000358551 0,037914692
3 13,47826087 0,756097561 0,704545455 0,003225806 0,003236246 0,055045872
4 13,33333333 0,740740741 0,705882353 0,006666667 0,006711409 0,119402985
5 13,91304348 0,761904762 0,653061224 0,003125 0,003134796 0,055045872
6 13,42592593 0,743589744 0,712530713 0,004482759 0,004502944 0,023696682
7 13,42592593 0,734177215 0,707317073 0,005172414 0,005199307 0,013953488
8 13,91304348 0,692640693 0,712694878 0,003125 0,003134796 0,022222222
9 15,2173913 0,729166667 0,709939148 0,000571429 0,000571755 0,055045872
10 13,33333333 0,816326531 0,701754386 0,0075 0,007556675 0,034482759
11 12,96296296 0,727272727 0,701754386 0,003571429 0,003584229 0,033492823
12 9,661835749 0,625 0,709219858 0 0 0,009756098
Jumlah 156,56156 8,69827 8,41409 0,03954 0,03973 0,51082
Rata-
13,04680 0,72486 0,70117 0,00329 0,00331 0,04257
Rata
RASIO 1 RASIO 2 RASIO 3 RASIO 4 RASIO 5 RASIO 6
Rasio Rasio
NO Utilitas Jam Konsumsi Utilitas Rasio
Produk Kerusakan
Kerja Energi Material Produk Baik
Cacat Mesin
Rasio
15,21739 0,81633 0,71269 0,00000 0,00000 0,00976
Terbaik
Rasio
9,66184 0,62500 0,65306 0,00750 0,00756 0,11940
Terendah
Tabel 2 diatas adalah hasil dari perhitungan tiap masing-masing rasio 1 sampai
dengan rasio 6 per bulan. Dimana nomor 1 adalah bulan juli 2021, nomor 2 adalah bulan
agustus 2021 juga seterusnya sampai nomor 12 yaitu bulan juni 2022.
Selanjutnya adalah penentuan target dan bobot dalam perhitungan Objective
Matrix didapatkan dari hasil wawancara kepada pemilik sekaligus pengawas operasional
produksi di perusahaan Eternity Muslim Wear. Target dan bobot ditentukan oleh
perusahaan secara realistis dengan melihat kriteria yang terbentuk/rasio. Target
merupakan capaian tertinggi yang ingin di capai oleh perusahaan sedangkan bobot
merupakan kriteria kepentingan yang harus secara total bernilai 100 %. Adapaun dari
hasil penelitian bobot target dan bobot yang di dapat yaitu:
Tabel 3
Target Dan Bobot
Utilitas Konsumsi Utilitas Rasio Produk Rasio Produk Rasio Kerusakan
Jam Kerja Energi Material Cacat Baik Mesin
Target 20 0,9 0,71429 0 0 0
Bobot % 10 % 15 % 15 % 20 % 15 % 20 %
1. Utilitas jam kerja
Target ditentukan 20 yaitu harapan dimana karyawan dapat membuat 20 pcs baju
sampai selesai perjam. Sedangkan bobot 10 % yang terkecil dimana kepentingannya
tidak terlalu besar karena dinilai bukan prioritas utama yang ingin di tingkatkan.
2. Konsumsi energi
Target 0,9 yaitu dari harapan bahwa konsumsi listrik yang digunakan yaitu 9 pcs
baju/ 10 KWH listrik. Sedangkan bobot kepentingan 15 % artinya perusahaan
mengharapkan efisiensi dari konsumsi energi ditingkatkan.
3. Utilitas Material
Target 0,71429 berasal dari hitungan tanpa adanya bahan terbuang dengan maksimal
1,4 M2 / Pcs Baju. Sedangkan bobot kepentingan 15 % artinya minim terjadi
penghamburan dalam penggunaaan bahan baku kain.
4. Rasio produk cacat
Target tertingginya 0 artinya tidak ada produk cacat dari keseluruhan produksi.
Sedangkan bobot kepentingan 20 % yang artinya perusahaan berharap bahwa produk
cacat dapat sedemikian rupa di minimalisir
5. Rasio produk baik
Target tertingginya 0 artinya tidak ada produk yang menjadi bagian dari produk baik.
Sedangkan bobot kepentingan 15 % yang artinya perusahaan berharap bahwa produk
cacat dari setiap produksi tidak ada gdan hanya ada produk baik saja.
6. Rasio kerusakan mesin
Target tertingginya 0 artinya tidak ada kerusakan mesin selama proses produksi
berlangsung. Sedangkan bobot kepentingan sebesar 20% artinya perusahaan
berharap kerusakan mesin setiap minim terjadi.
Penentuan performansi standar dan skala performansi. Pada tahap ini perhitungan
tiap rasio untuk menentukan taget level 0 sampai dengan level 10
Tabel 4
Skala Performansi
Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6
Rasio Rasio
Kriteria Utilitas Jam Konsumsi Utilitas Rasio
Produk Kerusakan
Kerja Energi Material Produk Baik
Cacat Mesin

Performansi

10 20 0,9 0,71429 0 0 0
9 19,00669 0,87498 0,71241 0,00047 0,00047 0,00608
8 18,01337 0,84996 0,71054 0,00094 0,00095 0,01216
7 17,02006 0,82494 0,70867 0,00141 0,00142 0,01824
6 16,02674 0,79992 0,70679 0,00188 0,00189 0,02432
Target 5 15,03343 0,77490 0,70492 0,00235 0,00237 0,03041
4 14,04011 0,74988 0,70305 0,00282 0,00284 0,03649
3 13,04680 0,72486 0,70117 0,00329 0,00331 0,04257
2 11,91848 0,69157 0,68514 0,00470 0,00473 0,06818
1 10,79016 0,65829 0,66910 0,00610 0,00614 0,09379
0 9,66184 0,62500 0,65306 0,00750 0,00756 0,11940

Skor
Bobot % 10 15 20 20 15 20
Nilai

Indikator
Performansi
Hasil perhitugan berupa indikator performansi dari bulan juli 2021 sampai dengan
bulan juni 2022. Dari tabel diatas dapat dilihat terjadi kenaikan dan penurunan di tiap
bulannya. Adapun indikator performansi terendah berada di bulan oktober 2021 yaitu 165
sedangkan untuk pencapaian tertinggi indikator performansi terjadi di bulan juni 2022
yaitu 690.
800
690
700
570
600

500 445 445 465


385
400
300 315
260 275
300 235

200 165

100

Gambar 1
Grafik Indikator Performansi Bulanan
Selanjutnya adalah pengukuran indeks produktivitas bertujuan memperlihatkan
perubahan yang terjadi pada bulan yang lalu hingga bulan ini apakah terjadi kenaikan
atau penurunan produktivitas dibanding dengan bulan sebelumnya. Pengukuran indeks
produktivitas ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara menghitung indeks
produktivitas terhadap periode sebelumnya dan dengan indeks produktivitas terhadap
performansi standar. Adapun hasil perhitungan indeks produktivitas:
Tabel 5
Indeks Produktivitas
Indeks produktivitas Indeks produktivitas
Tahun Bulan terhadap performansi terhadap performansi
standar sebelumnya
2021 Juli 0,00 0,00
Agustus 48,33 48,33
September 5,00 -29,21
Oktober -45,00 -47,62
November -21,67 42,42
Desember 48,33 89,36
Januari 28,33 -13,48
Februari 55,00 20,78
Maret 90,00 22,58
2022
April -13,33 -54,39
Mei -8,33 5,77
Juni 130,00 150,91
Tabel 5 indeks produktivitas diatas dalam persentase (%) dapat dilihat hasilnya
apabila memiliki nilai negatif artinya ada penurunan produktivitas sedangkan hasil yang
positif artinya ada kenaikan produktivitas.
Pengukuran produktivitas dengan metode Objective Matrix di perusahaan Eternity
Muslim Wear berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 Indeks Produktivitas pada
Indeks produktivitas pada performansi standar menunjukan bahwa selama waktu yang
digunakan dalam perhitungan Objective Matrix menunjukan produktivitas tertinggi
terjadi pada bulan Juni 2022 yaitu sebesar 130 %, disusul dengan 90 % pada bulan maret
2022, lalu bulan februari 2022 yaitu 55 %, lalu bulan agustus dan desember 2021 yaitu
48,33 %, bulan januari 2021 yaitu 28,33 %, bulan september 2021 yaitu 5 %, dan pada
bulan juli 2021 yaiyu 0 % . Sedangkan untuk produktivitas terendah terjadi pada bulan
oktober 2021 yaitu -45 % disusul pada bulan november 2021 yaitu -21,67 %, bulan april
2022 yaitu -13,33 %, dan terakhir mei 2022 yaitu -8,33%.. Angka yang positif tersebut
berarti adanya peningkatan produktivitas perusahaan, sedangkan angka yang negatif
berarti produktivitas perusahaan menurun. Pengukuran produktivitas dengan Objective
Matrix dapat diketahui target pencapaian tertinggi yang telah di capai perusahaan di setiap
rasionya seperti pada tabel berikut:
Tabel 6
Pencapaian Target Skor Tertinggi Perusahaan
RASIO 1 RASIO 2 RASIO 3 RASIO 4 RASIO 5 RASIO 6
Rasio Rasio Rasio
Bulan Utilitas Konsumsi Utilitas
Produk Produk Kerusakan
Jam Kerja Energi Material
Cacat Baik Mesin
Juli 1 0 2 6 6 2
Agustus 2 2 2 8 9 3
September 3 4 4 3 3 2
Oktober 2 3 5 0 0 0
November 3 4 0 3 3 2
Desember 3 3 9 2 2 6
Januari 3 4 6 1 1 7
Februari 3 2 9 3 3 6
Maret 5 3 7 8 9 2
April 3 6 3 0 0 4
Mei 2 3 3 2 2 4
Juni 0 0 7 10 10 10
Rata-Rata 2,5 2,83 4,75 3,83 4 4

Tabel 6 menunjukan percapaian target tertinggi dalan masing masing rasio yanng
dijadikan pengukuran dalam produktivitas perusahaan Eternity Muslim Wea seperti
Utilitas Jam Kerja mendapat target 5 pada bulan maret 2022 artinya efisiensi waktu kerja
dari karyawan terjadi pada bulan maret, Konsumsi Energi mendapat 6 pada bulan April
2022 artinya pemakaian energi paling minim terjadi ada bulan tersebut, Utilitas Material
mendapat 9 pada bulan desember 2021 dan februari 2022 pengunaan material seefisien
mungkin terjadi pada bulan tersebut, Rasio Produk Cacat mendapat 10 pada bulan juni
2022 artinya tdak ada kecacatan prodk di bulan tersebut, Rasio Produk Baik mendapat 10
pada bulan juni 2022 artinya semua produk yang dhasilkan baik semua tanpa ada cacat,
dan terakhir Rasio Kerusakan Mesin mendapat 10 pada bulan juni 2022 artinya tidak ada
kerusakan mesin pada bulan tersebut.

PENUTUP
1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis produktivitas dengan
metode Objective Matrix (omax) di lantai produksi perusahaan Eternity Muslim Wear
Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Rasio-rasio yang terbentuk dalam pengukuran produktivitas Objective Matrix
dijadikan sebagai pemacu ukuran faktor yang menjadi penyebab penurunan
produktivitas di perusahaan seperti utilitas jam kerja, konsumsi energi, utilitas
material, rasio produk cacat,rasio produk baik, dan rasio kerusakan mesin.
2. Setelah pengukuran dengan indeks produktivitas maka produktivitas di perusahaan
perusahaan Eternity Muslim Wear dapat diketahui, hasilnya menunjukan bahwa
setiap bulan selalu berubah-ubah naik dan turun bila pengukuran produktivitas
dianggap standar ukuran di bulan Juli 2021 untuk nilai penurunan terendah terjadi
pada bula Oktober 2021 dengan penurunan sebesar -45 % (dari pencapaian standar
produktivitas Juni 2021) sedangkan pencapaian tertinggi dari pengukuran
produktivtas terjadi di bulan Juni 2022 yaitu 130% (dari standar awal produktivitas
bulan Juni 2021)
3. Pengukuran produktivitas perusahaan Eternity Muslim Wear dengan menggunakan
metode Objective Matrix hasilnya dapat diketahui capaian tertinggi dari tiap rasio
dan juga besaran kenaikan produktivitas dari bulan ke bulan hasil rata-rata capaian
tertinggi yaitu pada rasio utilitas material dengan rata-rata skor target 4,75.
2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang di jelaskan pada bab sebelumnya, maka saran
yang dapat di sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Eternity Muslim Wear harus melakukan perbaikan atas rasio-rasio yang
sudah terbentuk karena merupakan faktor penyabab terjadinya penurunan
produktivitas, seperti pengefisiensian bahan baku material kepada karyawan dengan
cara memperhatikan ulang pada proses cutting sehingga tidak terjadi kesalahan
pemotongan yang menyebabkan terbuangnya bahan juga tetap menerapkan SOP
cutting agar tidak terjadi cacat/rusak bahan saat di cutting, pengawasan mengenai
konsumsi energi yaitu dengan cara karyawan hanya boleh menyalakan mesin yang
hanya digunakan pada saat produksi atau ketika produksi berlangsung dan ketika
berhenti mesin di matikan, adanya sistem berkala perbaikan mesin untuk mencegah
terjadinya kerusakan ketika produksi berlangsung.
2. Hasil pengukuran produktivitas di perusahaan Eternity Muslim Wear menunjukan
indeks produktivitas yang dicapai oleh perusahaan, maka dari itu hal tersebut mesti
dijadikan sebagai ukuran untuk kedepannya guna meningkatkan indeks
produktivitas.
3. Dari perhitungan target dapat diketahui masing-masing performa terburuk dari tiap
rasio selama 12 bulan, namun yang lebih di perhatikan adalah untuk rasio utilitas jam
kerja, konsumsi energi, dan produk cacat dari semua rasio mendapat rata-rata target
nilai terkecil. Maka dari itu perusahaan mesti melakukan pengawasan, penyuluhan
atau pengertian kepada karyawan mengenai betapa pentingnya produktivitas untuk
keberlangsungan perusahaan serta masalah pelatihan atau bimbingan teknis pada
para karyawan.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer. & Render. 2015. Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai
Pasokan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Nasution, Nur. 2015. Manajemen Mutu Terpadu: Total Quality Manajemen. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Purnomo, Hari. 2017. Manajemen Operasi.Yogyakarta: Penerbit CV. SIGMA.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Evaluasi: Pendekatan Kuantitatif, Kualitastif dan
Kombinasi. Bandung: Penerbit Alfabeta Bandung.
Suryono. & Joko. 2019. Manajemen Ooersional. Jakarta: Penerbit LPU-UNAS.
Zainul, Muhammad. 2019. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Penerbit Deepublish Grup
CV Budi Utama

Anda mungkin juga menyukai