• Objective Matrix
Adalah suatu sistem pengukuran produktivitas
parsial yang dikembangkan untuk memantau
produktivitas di suatu perusahaan atau di tiap
bagian saja dengan kriteria produktivitas yang
sesuai dengan keberadaan bagian tersebut.
ASPEK PENTING DALAM OMAX
I: Improvement (peningkatan)
- Know how to do it
- Mampu dan mau menjalankan perbaikan
M: Maintenance (pemeliharaan)
- Mempertahankan kemajuan
- Memelihara semangat maju
SUSUNAN MODEL OMAX
1. Kriteria Produktivitas
2. Sel-sel matrik
3. Bobot
4. Tingkat pencapaian
5. Skor
6. Nilai
7. Indikator Pencapaian
SUSUNAN MODEL OMAX
1. Kriteria Produktivitas :
Dinyatakan dengan rasio.
Kriteria ini menyatakan ukuran efektivitas, kuantitas, dan kualitas
dari output ; efisiensi dan utilitas dari input ; konsistensi dari operasi,
dan ukuran khusus atau faktor lainnya yang secara tidak langsung
berhubungan dengan tingkat produktivitas yang diukur.
6
CONTOH KRITERIA PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DI DEPARTEMEN PRODUKSI
SUSUNAN MODEL OBJECTIVE MATRIX
2. Performansi sekarang
yaitu nilai tiap produktivitas berdasarkan pengukuran terakhir
3. Sel-sel matrik
Terdiri dari 11 baris, dimulai dari baris paling bawah yang
merupakan pencapaian terendah atau terburuk yang dinyatakan
dengan skor 0, sampai dengan baris atas yang merupakan sasaran
atau target produktivitas yang realistis yang dinyatakan dengan skor
10.
Setelah sel skor 0, 3, dan 10 diisi, sisa sel lainnya untuk setiap
kreteria dengan lengkap dicantumkan secara bertingkat.
Penentuan target sasaran akhir (skor 10)
5. Bobot
Bobot menyatakan derajat kepentingan (dalam satuan %) yang
menunjukkan pengaruh relatif kriteria tersebut terhadap
produktivitas unit kerja yang diukur.
Catatan :
Proses penentuan bobot dan target diperoleh dari hasil
wawancara dengan Staff PPIC perusahaan
BOBOT TIAP KRITERIA
Mengoptimalkan
2 kapasitas produksi 8 9 8 7 32 16
Efisiensi pemakaian
3 tenaga kerja 8 10 9 8 35 18
Efisiensi pemakaian
4 Energi 10 8 7 6 31 16
Optimalisasi rencana
5 Produksi 9 8 7 6 30 16
Efisiensi pemakaian
6 bahan baku 8 8 7 10 33 17
6. Nilai
Merupakan perkalian tiap skor dengan bobotnya.
7. Indikator Performance
Merupakan jumlah dari tiap nilai
Catatan:
Besarnya indikator mula-mula ( periode dasar) adalah 300
karena semua indikator mendapat skor 3 pada saat matrik
mulai dioperasikan.
8. Menghitung Indeks Produktivitas (IP)
Pr oductivity criteria
Measured Performanc e
Expected performance
Scores
Based performanc e
Worst performanc e
Scores
Weight
Level 4-9 :
4. Lihat performansi pada blok 2 . Lingkari angka bersesuaian pada blok matriks.
5. Catat skornya
6. Tentukan bobot tiap kriteria. Jumlah bobot selalu 100
7.Tentukan nilai tiap kriteria dengan : skor x bobot
CONTOH 2
2. Lateness min./day 60 10 45 30
3. Queuing man 8 2 5 5
5. Absent man/day 10 2 4 5
6. Complain man/wk 7 0 5 2
• Based Performance = 300
• Indicator Performance = a sum of all values
= 120+180+30+30+30+70
= 460
• Value = Score x Weight
• Index of Productivity = ((460 – 300)/300) x 100%
= 53.33%