Anda di halaman 1dari 20

METODE OBJECTIVE

MATRIX (OMAX)
Dosen : Syarifuddin, ST., MT

OLEH KEOMPOK 5 :
FADILLA AUDINA AZHARA BUTAR BUTAR
(180130099)
RIAN KURNIAWAN (180130103)
SYIKA RAMADHANI (180130114)
MATERI PEMBAHASAN
Pengertian Metode Contoh Analaisis
Objective Matrix Produktivittas
(Omax) Menggunakan Metode
OMAX

Kelebihan Definisi
Metode OMAX Operasional

Aspek Penting
Faktor Utama Penyebab
Dalam OMAX
Penurunan Produktivitas
Perusahaan
Tahap Awal
Pengukuran
Produktivitas Metode Perhitungan
OMAX Indeks
Produktivitas (IP)

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 2


Pengertian Metode Objective Matrix (OMAX)

Objective matrix adalah suatu sistem pengukuran


produktivitas parsial yang dikembangkan untuk
memantau produktivitas suatu perusahaan atau ditiap
bagian saja dengan kriteria produktivitas yang sesuai
dengan keberadaan bagian tersebut.

Metode ini dapat digunakan untuk mengidentifkasi


faktor-faktor yang amat berpengaruh dan yang kurang
Kelebihan metode OMAX berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas .
1. Memperlihatkan sasaran atau target
peningkatan produktivitas.
2. Alat peringatan dalam pengambilan
keputusan bagi peningkatan
produktivitas.
3. Mengetahui posisi dalam
pencapaian target.

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 3


Aspek penting dalamOMAX

Tahap Awal Pengukuran


1. Awareness (kesadaran), yaitu: Produktivitas Metode OMAX
a. Mengerti masalah produktivitas.
b. Ada kemungkinan peningkatan
produktivitas.
c. Mampu meningkatkan
produktivitas 1. Mencantumkan visi misi
2. Improvement (peningkatan), yaitu: perusahaan.
Adapun peningkatan dalam aspek 2. Menentukan potensial
OMAX, yaitu mampu dan mau objektif.
menjalankan perbaikan. 3. Menentukan kriteria
3. Maintenance (pemeliharaan), yaitu: pengukuran.
a. Mempertahankan kemajuan. 4. Menentukan bobot dari
b. Memelihara semangat kemajuan. tiap kriteria yang
terpilih.

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 4


SUSUNAN METODE OMAX
 
1. Kriteria Produktivitas
Adalah kegiatan dan faktor yang mendukung produktivitas unit
kerja yang sedang diukur produktivitasnya, dinyatakan dengan
perbandingan (rasio).
Adapun untuk menghitung nilai rasio dapat menggunakan
rumus:
Rasio (1) =

Rasio (2) =

Rasio (3) =
Keterangan:
Rasio (1) = Produktivitas effektif waktu produksi
Rasio (2) = Produktivitas yield efisiensi bahan baku.
Rasio (3) = Produktivitas jam kerja efektif.

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 5


2. Tingkat Pencapaian
Lanjutan susunan omax
Setelah beberapa periode waktu, dilakukanlah pengukuran untuk memantau besarnya
pencapaian performance untuk setiap kriteria. Keberhasilan pencapaian itu kemudian diisikan
pada baris performance yang tersedia untuk semua kriteria.

3. Sel-sel skala Matrix


Kerangka dari badan matriks disusun dari besaran pencapaian setiap kriteria. Di dalamnya
terdiri dari 11 baris, dimulai dari baris paling bawah yang merupakan pencapaian terendah atau
terburuk yang dinyatakan dengan level 0, sampai dengan baris paling atas yang merupakan
sasaran atau target produktivitas yang realistis yang dinyatakan dengan level 10. Tingkat
pencapaian semula yaitu tingkat pencapaian yang diperoleh saat matriks mulai dioperasikan,
ditempatkan pada level 3. Setelah sel-sel skala 0, 3 dan 10 diisi, sisa sel lainnya untuk setiap
kriteria dengan lengkap dicantumkan secara bertingkat. Sel pada level 1, 2, dan 4 sampai 9
merupakan tingkat pencapaian antara (intermediate).

4. Skor
Pada baris skor (bagian bawah matriks), besar pencapaian pada poin nomor 2 (di bagian atas
badan matriks) diubah ke dalam skor yang sesuai. Hal ini dilakukan dengan mencocokkan
besaran realisasi pencapaian rasio pada poin nomor 2 dengan sel matriks yang ada dan
ekuivalen dengan skala tertentu.

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 6


5. Bobot
Lanjutan susunan omax
Jumlah seluruh bobot kriteria adalah 100%.
Keterangan:
Persentase Bobot = ∑ Setiap Rasio = Jumlah bobot setiap rasio.
∑ Seluruh Rasio = Jumlah keseluruhan rasio.

6. Nilai Produktivitas
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung nilai produktivitas, yaitu:
Nilai Produktivitas = Skor Aktual X Bobot

7. Indikator Pencapaian
Pada periode tertentu jumlah seluruh nilai dari setiap kriteria dicantumkan pada kotak
indikator pencapaian. Besarnya indikator awalnya adalah 300 karena semua kriteria
mendapat skor 3 pada saat matriks mulai dioperasikan. Peningkatan produktivitas
ditentukan dari besarnya kenaikan indikator pencapaian yang terjadi.
Indikator Pencapaian = NP rasio 1 + …. + NP ke-n
Keterangan NP = Nilai Produktivitas.

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 7


Perhitungan Indeks
Produktivitas (IP)

Adapun rumus untuk menghitung indeks produktivitas dengan


cara:

Indeks Produktivitas = X 100%

Keterangan:
IPi = Nilai indikator pencapaian di suatu periode. Faktor Utama Penyebab
IPi-l = Nilai indikator pencapaian awal. Penurunan produktivitas
Perusahaan

• Ketidakmampuan manajemen dalam mengukur,


mengevaluasi dan mengola produktivitas perusahaan.
•Motivasi karyawan yang rendah karena sistem
pengakuan dan penghargaan yang diberikan.
•Pengiriman produk yang sering terlambat karena
ketidakmampuan memenuhi jadwal yang ditetapkan
sehingga mengecewakan pelanggan.

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 8


DEFINISI OPERASIONAL
Operasional variabel adalah penjelasan defenisi dari variabel yang digunakan dalam perhitungan
objective matrix terdiri dari kriteria rasio 1, rasio 2, rasio 3, Penentuan Performansi Standar Dan Skala
Performansi dan penentuan target serta bobot .
1. Kriteria effektifitas produksi (Rasio 1)
Kriteria ini merupakan pengukuran produktivitas jumlah hasil produksi dengan total jam kerja orang,
kriteria ini dipilih untuk mengetahui perbandingan antara jumlah hasil produksi yang telah dihasilkan
dengan total jam kerja orang yang tersedia.
2. Kriteria yield efisiensi bahan baku (Rasio 2)
Kriteria ini merupakan pengukuran produktivitas jumlah hasil produksi dengan jumlah bahan baku yang
digunakan, kriteria ini dipilih untuk mengetahui perbandingan antara jumlah hasil produksi dengan jumlah
bahan baku yang digunakan.
3. Kriteria jam kerja efektif (Rasio 3)
Kriteria ini merupakan pengukuran produktivitas jam kerja yang tersedia dengan jam mesin idle, kriteria
ini dipilih untuk mengetahui perbandingan antara jam kerja yang tersedia dengan dengan jumlah jam
mesin idle.

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 9


Lanjutan DEFINISI OPERASIONAL
  Penentuan Performansi Standar Dan Skala Performansi
4.
Pada tahap ini, nilai performansi standar diperoleh dari hasil perhitungan rata-rata setiap rasio
performansi dan ditempatkan pada level 3. Langkah selanjutnya yaitu menentukan skala
terkecil yang didapatkan dari nilai terkecil pada perhitungan rasio dan ditulis pada level 0.
Sedangkan untuk level 10 didapatkan dari target yang ingin dicapai oleh perusahaan. Setelah
level 0, level 3, dan level 10 terisi langkah selanjutnya menentukan level 1 sampai dengan level 3
dan level 3 sampai dengan level 10 yang disebut dengan menghitung skala performansi.
Perhitungan untuk menentukan skala tiap levelnya antara level 1 sampai dengan level 3 dengan
menggunakan formulasi:
Level 1 – level 2 =
Sedangkan untuk menghitung skala antara level 3 sampai dengan level 10 dengan
menggunakan formulasi:
Level 4 – Level 10 =

Target yaitu nilai yang ingin dicapai oleh perusahaan,target yang ingin dicapai tentunya harus
realistis dengan keadaan perusahaan saat ini. Bobot merupakan derajat kepentingan dari
kriteria yang dinyatakan dalam satuan persen (%), total bobot dari semua kriteria bernilai 100%.

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 10


Contoh Analisi Produktivitas Menggunakan Metode
OMAX
Analisis produktivitas pada produksi CPO dengan menggunakan metode OMAX di PT.Perkebunan
Nusantara III PKS Sei SIlau Sumatera Utara.
Adapun data yang diperoleh untuk produksi CPO dalam satu tahun dapat dilihat pada Tabel berikut:

Jumlah
Bahan Jam Kerja Kerusakan Jam Mesin
Output Tenaga Absensi
Tahun Bulan Baku Jam Kerja Yang Tersedia Mesin Normal
  Kerja Karyawan
    (Jam) (Jam) (Jam)
(Orang)
 
Juli 26625 32720 162 12 530 3 15 515
Agustus 24300 38292 162 12 477 3 1 476
September 27575 44516 162 12 546 2 8 538
2018
Oktober 24825 50199 162 12 532 1 9 523
November 25475 56067 162 12 530 2 4 526
Desember 23021 61193 162 12 505 2 9 496
Januari 20375 20111 162 12 472 0 3 469
Februari 18400 9100 162 12 461 0 7 454
Maret 19950 13919 162 12 508 0 11 497
2019
April 20875 18923 162 12 466 2 4 462
Mei 28975 28175 162 12 551 1 3 548
Juni 23275 31160 162 12 450 0 4 446
Sumber: Data Perusahaan
01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 11
Mencari nilai
standar & nilai
Adapun
Adapununtuk
untuk
rasio
menghitung
menghitungnilai
nilairasio
rasio
dapat
dapatmenggunakan
menggunakan
• Pengukuran nilai standar adalah rumus:
rumus:
menentukan nilai tahap awal, dimana
pada matriks sasaran akan diletakkan
pada tingkat ketiga, untuk
menentukan nilai tahap awal adalah
merata-rata nilai rasio pada periode Rasio(1) Aktual produksi /jam kerja tersedia
masing-masing. =32720/53 = 61,73

Rasio(2) Aktual produksi/pemakaian bahan baku


= 32720/26625 = 1,22

Rasio(3) Jam kerja tersedia/jam mesin idle


=530/15 = 35,33

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 12


Berikut adalah rekapitulasi hasil perhitungan nilai rasio berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan, yang dapat
dilihat pada Tabel berikut:
Bulan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3

Juli
61,73 1,22 35,33
Agustus
80,27 1,57 477
September
81,53 1,61 68,25
Oktober
94,35 2,02 59,11
November
105,78 2,20 132,5
Desember
121,17 2,65 56,11
Januari
57,60 1,09 157,33
Februari
19,73 0,49 65,85
Maret
27,39 0,69 46,18
April
40,60 0,90 116,5
Mei
56,13 0,97 183,66
Juni
69,24 1,33 112,5
Rata - rata
60,52 1,27 125,86
Sumber: Hasil
Pengolahan Data

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 13


Nilai Skala Interval dan Skala Tingkat
Produktivitas
• 1.Nilai skala interval dan
skala tingkat produktivitas
efisiensi bahan baku. 2.Penetapan sasaran jangka Panjang
maka persentase
yang ditentukan :
• 1.Level 10 • Persentase terbesar diberikan kepada
kriteria yang lebih mudah
• 2.Level 3 pengendaliannya. 1. Kriteria yield efisiensi bahan baku (25%)
• Persentase terkecil diberikan kepada
• 3.level 0 kriteria yang memiliki banyak faktor
2.Kriteria Effekifitas Produksi (35%)
kendala sehingga sulit dikendalikan.
• Persentase yang akan dijadikan
3.Kriteria jam kerja produktif (60%)
sasaran jangka Panjang, hendaknya
tidak terlalu besar karena dapat
menjadi beban bagi perusahaan
untuk mencapai target.

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 14


A. Nilai Skala Interval dan Skala Tingkat
B. Nilai Skala Interval dan Skala Tingkat
Produktivitas Effektifitas Produksi
Effektifitas Produksi

Pengisian Kolom Sko Skala Tingkat Pengisian Kolom Skor Skor Skala
Skor
Tingkat

Pencapaian Awal 60,52 10 74,94


Pencapaian
Pencapaian Awal
Awal 1,27
1,27 10
10 3,31
Akan dinaikan 0,25 9 3,31
72,88 Akan dinaikan
Akan dinaikan 0,35
0,35 9
100% + 25% 1,25 9 2,71
100% 2,71
1,25 x 60,52 = 75
8 70,82 100% + + 35%
35% 1,35
1,35 8
8 2,65
1,35 x 1,27
1,35 x 1,27 =
= 1,71
1,71 2,65
7 68,76 7
7 2,05
Skala interval = 6 66,70 2,05
Skala interval = 6 1,45
= 5 6 1,45
64,64 = 5 1,39
= 2,06 5
4 = 0,06   1,39
62,58
4  1,33
3 60,52 43
1,27
1,33
2 58,46 23 1,21
1,27
1 56,40 21 1,15
1,21
0 54,34 01 1,09
1,15
Sumber: Hasil 0 1,09
Pengolahan Data
Skor 4 = skor 3 + skala interval = 60,52+ 2,06 = 62,58
Skor 4 = skor 3 + skala interval = 1,27 + 0,06 = 1,33
Skor 2 = skor 3 – skala interval = 60,52 – 2,06 = 58,46 Skor 2 = skor 3 – skala interval = 1,27 – 0,06 = 1,21
Sumber: Hasil
01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh Pengolahan Data 15
C. Nilai Skala Interval dan Skala Tingkat Produktivitas
Jam Kerja efektif.
Pengisian Kolom Skor Skor Skala Tingkat
Pencapaian Awal 125,86 10 50,96
Pencapaian Awal
Akan dinaikan 125,86
0,60 10 50,96
9 61,66
Akan
100% dinaikan
- 60% 0,60
0,40 9
8 61,66
100% 72,36
0,40 x-125,86
60% 0,40
= 50,34 8 72,36
0,40 x 125,86 = 50,34 7 83,06
7 83,06
Skala interval = 6
= 6 Nilai skala interval dan skala tingkat produktivitas Jam Kerja efektif diatas, adapun cara
= -10,7 untuk mengisi skala tingkat pada skor 4 adalah:

93,76 Skor 4 = skor 3 - skala interval = 125,86 – 10,7 = 115,6


  5 104,46 Pengisian skala tingkat untuk skor 4. Sedangkan untuk mengisi skala tingkat pada skor 2
93,76
  4 115,16 adalah:
  5 104,46
  3 125,86 Skor 2 = skor 3 + kala interval = 125,86 + 10,7 = 136,56
  4 115,16
  2 136,56 Pengisian skala tingkat untuk skor 1 sampai 0, caranya sama dengan perhitungan skala
  3 125,86
  1 147,26
  2 tingkat untuk skor 2.
  0 136,56
157,96
  1 147,26
  0 157,96
Sumber: Hasil
Pengolahan Data

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 16


Penetapan Bobot Kriteria Kinerja
Dari hasil penyebaran kuisioner tersebut diperoleh bahwa bobot
untuk masing-masing rasio yang akan diukur adalah seperti
terlihat pada Tabel berikut :

Responden Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3


1 5 5 4
2 5 5 4
3 5 4 3 Hasil Perhitungan nilai bobot untuk masing-masing rasio dan
4 5 5 3 persentase kriteria buruk dapat dilihat pada Tabel berikut :
Total 20 19 14
Rasio Bobot Total Bobot Persentase
Sumber: Hasil
Pengolahan Data Rasio 1 20 71 28,2
Perhitungan Bobot Rasio 1 = Rasio 2 19 71 26,7
Rasio 3 14 71 19,7
Sumber: Hasil
Pengolahan Data

01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 17


Pembentukan Matrix OMAX
Nilai-nilai yang ada dalam pembentukan matrix OMAX adalah nilai tahap awal, nilai sasaran akhir, nilai
terendah, dan nilai bobot masing-masing rasio.
1. Matriks sasaran (Objective Matrix) bulan Juli 2018
Kriteria Efisiensi  
Rasio-rasio Rasio 1 Rasio Rasio
2 3 Skor Keterangan
Nilai Aktual 61,73 1,22 35,33
  74,94 3,31 50,96 10 Sangat Baik

72,88 2,71 61,66 9

70,82 2,65 72,36 8


Baik
68,76 2,05 83,06 7

66,70 1,45 93,76 6

64,64 1,39 104,46 5

62,58 1,33 115,16 4 Sedang


60,52 1,27 125,86 3

58,46 1,21 136,56 2


Buruk
56,40 1,15 147,26 1

54,34 1,09 157,96 0 Sangat Buruk


Skor Aktual 3 2 10  
Bobot 28,2 26,7 19,7  
Nilai
84,6 53,4 197  
Perfomance

Indikator 335      
Keterangan Buruk Buruk Sangat Baik  
01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 18
2. Matriks sasaran (Objective Matrix) bulan Agustus 2018
Kriteria Efisiensi  
Rasio- Rasio Ras Ras
rasio 1 io 2 io 3
Skor Keterangan
Nilai
Aktual
80,27 1,57 477
  74,94 3,31 50,96 10 Sangat Baik

72,88 2,71 61,66 9

70,82 2,65 72,36 8


Baik
68,76 2,05 83,06 7

66,70 1,45 93,76 6

64,64 1,39 104,46 5

62,58 1,33 115,16 4 Sedang


60,52 1,27 125,86 3

58,46 1,21 136,56 2


Buruk
56,40 1,15 147,26 1
0 Sangat
Buruk
54,34 1,09 157,96
Skor
10 7 0  
Aktual

Bobot 28,2 26,7 19,7  


Nilai
Perfoman 282 160 0  
ce

Indikator 442      
Keteranga Sangat
Sangat Baik Baik  
n Buruk
01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 19
01 April 2020 Teknik Industri Universitas Malikussaleh 20

Anda mungkin juga menyukai