Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA.

2020-2021

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Nama : Fendi Patah

NIM : 20170201154

Mata Kuliah : Rekayasa Produktivitas

Kampus : Universitas Esa Unggul Citra Raya

1. Sebuah perusahaan manufaktur memiliki fungsi produksi Cobb Douglas sebelum

implementasi program peningkatan produktivitas adalah Q=0,5L0,2K0,5 dan sesudah

implementasi program peningkatan produktivitas adalah Q=2L0,4K0,3 .


Pertanyaan :
a. Berapakah produktivitas total?
b. Bagaimanakah proporsi penggunaan input modal (Meningkat/menurun)?
c. Skala hasil sebelum dan sesudah implementasi (meningkat/menurun)?
d. Berikan contoh dua jurnal yang terkait cobb douglass dan lakukan analisanya

 Jawaban
a. Produktivitas total
 Sebelum implementasi program peningkatan produktivitas Q = 0,5 L 0,2 K 0,5
input = MPl / Pl = MPk /Pk

0,2-1
 MPl = 0,5 x 0,2 L K0, 5
 MPl = 0,1L-0,8 K0, 5
 MPk = 0,5 x 0,5 L0, 2 K 0,5-1
 MPk = 0,25 L0,2 K-0, 5

Input = MPl =MPk

Input = 0, 1 L-0,8 K 0,5 = 0,25 L0, 2 K-0,5


Input = 0,1 L-0, 8 / 0,25 L0, 2 = K-0,5 /K0, 5
Input = 0,4 L-1 = K-1
Input = 0,4 L = K

 Jadi

L = 0,4

K = 0,4 x 0,4
K = 0,16

 Sesudah implementasi program peningkatan produktivitas Q = 2 L0, 4 K0, 3

Input = MPl / Pl = MPk /Pk

 MPl = 2 x 0,4 L0, 4-1 K0, 3


 MPl = 0,8 L-0,6 K0, 3
 MPk = 2 x 0,3 L0, 4 K0, 3-1
 MPk = 0,6 L0, 4 K-0,7

Input = MPl =MPk

Input = 0,8 L-0,6 K0, 3 = 0,6 L0, 4 K-0,7


Input = 0,8 L-0,6 / 0,6 L0, 4 = K-0,7 / K 0,3
Input = 1,333 L-1 =K-1 Input = 1,3
33 L = K

 Jadi
L = 1,333
K = 1,333 X 1,333
K = 1,776

 Nilai produksi total Q =


Output
 Sebelum
Q = 0,5 L 0,2 K 0,5
Qsebelum = 0,5 x 0,4 x 0,16 Q sebelum =
0,032
 Sesudah

Q = 2 L0, 4 K0, 3

Qsesudah = 2 x 1,333 x 1,776 Q sesudah =


4,734

 Implementasi program peningkatan produktivitas = 147,93 kali lebih tinggi


 Berati implementasi program peningkatan produktivitas mampu
menghasilkan produksi 147,93 kali lebih tinggi dibandingkan
sebelumnya.
 Sehingga produktivitas total dari sistem produksi setelah
implementasi program peningkatan produktivitas setelah meningkat
sebesar 14.693,75% yang diperoleh dari :((4,734-0,032)/0,032)x100%)

b. Proposi penggunaan input modal


 Sebelum implementasi program peningkatan produktivitas
Q = 0,5 L0, 2 K0, 5
Dengan rincian penggunaan input untuk proses produksi berupa tenaga kerja sebesar 0,2 dan
modal sebesar 0,5 maka proses produksi menggunakan input modal yang lebih besar daripada
input tenaga kerja
 Sesudah implementasi program peningkatan produktivitas
Q = 2 L0, 4 K0, 3
Dengan rincian penggunaan input untuk proses produksi berupa tenaga kerja sebesar 0,4 dan
modal sebesar 0,3 maka proses produksi menggunakan input tenaga kerja yang lebih besar
daripada input modal

c. Skala hasil sebelum dan sesudah implementasi


 Sebelum implementasi program peningkatan produktivitas
Nilai outputnya adalah Q sebelum = 0,032
 Sesudah implementasi program peningkatan
produktivitas Nilai outputnya adalah Q sesudah = 4,734
 Jadi skala hasilnya adalah mengalami kenaikan dari0,032 menjadi 4,734

d. Contoh Jurnal terkait Cobb-Douglas


1. Judul Jurnal : ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUK
SI PADA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT (SURVEI PADA KELOMPOK PETE
RNAK SAPI PERAH PAMEGATAN DESA MEKARJAYA KECAMATAN CIKAJANG,
KABUPATEN GARUT)

 Analisa jurnal : Penelitian ini mengenai Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Prod
uksi pada Peternakan Sapi Perah Rakyat telah dilaksanakan pada bulan Mei 2016 di Kelompok
Peternak Pamegatan Desa Mekarjaya Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut. Guna untuk meng
etahui pengaruh faktor-faktor produksi secara parsial terhadap produksi susu dan tingkat efisien
si penggunaan faktor-faktor produksi berdasarkan ukuran skala pengembalian usaha (returns to
scale). Metode penelitian yang digunakan adalah survei pada peternak sapi perah. Penentuan ju
mlah sampel menggunakan metode perhitungan Slovin sehingga diperoleh sampel 50 peternak.
Pendugaan koefisien fungsi produksi (Cobb-Douglas) menggunakan analisis regresi. dimana Y
adalah produksi susu (liter/hari), X1 adalah jumlah pakan hijauan (kg/hari), X2 adalah jumlah p
akan konsentrat (kg/hari), X3 adalah jumlah sapi laktasi (ekor), dan X4 adalah curahan tenaga k
erja (HOK/hari). Kemudian untuk hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor produksi yang
secara parsial berpengaruh terhadap produksi susu yaitu pakan konsentrat, jumlah sapi laktasi, d
an curahan tenaga kerja. Tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi kelompok Pamega
tan berada pada skala pengembalian usaha konstan (constant returns to scale) yang memiliki arti
peningkatan penggunaan semua faktor-faktor produksi akan proporsional dengan kenaikan prod
uksi susu.

2. Judul Jurnal : ANALISIS FUNGSI COBB-DOUGLAS GUNA MENINGKATKAN EFIS


IENSI PENGGUNAAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

 Analisa Jurnal : Seperti diketahui Permintaan konsumen yang bersifat fluktuatif, mendoro
ng perusahaan untuk bisa menentukan secara tepat kuantitas tenaga kerja optimal dalam mencap
ai target produksi sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini bertujuan agar tercipta efisiensi peng
gunaan tenaga kerja sebagai suatu upaya didalam menghadapi persaingan pasar global yang ko
mpetitif. Melalui fungsi produksi Cobb-Douglas akan dapat diketahui apakah dengan adanya pe
rubahan terhadap penambahan atau pengurangan tenaga kerja berdampak pada produktivitas ten
aga kerja., serta melalui fungsi produksi masing-masing produk dapat pula diketahui urutan prio
ritas produksinya sesuai dengan kondisi skala output produk itu sendiri. Dari hasil analisis, peru
sahaan Ispat Indo dapat menetapkan kuantitas tenaga kerja optimal untuk tahun 2007 sampai de
ngan 2009 masing-masing sebesar 76257, 70271, dan 72610 jam kerja, sehingga dapat diketahu
i kelebihan tenaga kerja yang terpakai adalah sebesar 1993, 5581, dan 2878 jam kerja. Selain itu
adanya penambahan tenaga kerja akan menurunkan produktivitas tenaga kerja masing- masing s
ebesar 0,779%; 0,0019%; dan 0,532%, serta pengurangan tenaga kerja sampai kondisi optimal d
apat meningkatkan produktivitas tenaga kerja sebesar 2,14%; 7,89%; dan 3,1%. Mengenai uruta
n prioritas produksi, disesuaikan dengan kondisi skala output setiap produk, dimana hasil analisi
s menunjukkan bahwa urutan tersebut bebas untuk ketiga produk, yaitu produk Wire Rods, Bille
t saja dan Billet Rollable Mix karena berada sama- sama dalam kondisi skala output meningkat.

2. Sebuah perusahaan Domestik sedang melakukan pengukuran produktivitas


OMAX dari data tanggal 1 Januari 2021, sbb :
No. Kriteria Produktifitas Ukuran Terburuk Harapan Performansi 01-Jan-21
1 Keterlambatan Kehadiran Menit / orang 60 10 45
2 Absen Karyawan Jumlah / hari 10 2 4
3 Complain Konsumen Jumlah / minggu 7 0 5

Pada akhir tahun 2020 (25 Desember 2020) diukur kembali performansinya dan di
peroleh hasil sebagai berikut:
No. Kriteria Produktifitas Ukuran Performansi sekarang
1 Keterlambatan Kehadiran Menit / orang 45
2 Absen Karyawan Jumlah / hari 4
3 Complain Konsumen Jumlah / minggu 5

Adapun bobot tiap kriteria adalah :


No. Kriteria Plant Manager HRD Produksi QC Jumlah Bobot
1 Keterlambatan Kehadiran 8 10 8 8 34 32.4
2 Absen Karyawan 9 10 8 8 35 33.3
3 Complain Konsumen 10 7 9 10 36 34.3
Total 105 100

Pertanyaan :

a. Tentukan Indikator Performansi perusahaan tersebut pada akhir tahun dan


indeks produktivitasnya !
b. Berikan contoh dua jurnal yang terkait OMAX dan lakukan analisanya !

Jawaban !
a. Indikator performansi perusahaan pada akhir tahun dan indeks
produktivitasnya
 Indikator performansi perusahaan pada akhir tahun Indikator performansi =
jumlah seluruh nilai Indikator performansi = 105
 Indeks produktivitas
 Indeks produktivitas = (indikator performansi - kinerja dasar) / (kinerja
dasar) x 100%
 Indeks produktivitas = (105-35) / 35 x100% Indeks produktivitas = 200%

b. Jurnal terkait OMAX

1. Judul Jurnal : Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di


Lantai Produksi Perusahaan Botol Minuman
 Analisa Jurnal : Produktivitas merupakan salah satu indikator performansi suatu
perusahaan. Pada tahun 2018, sebuah perusahaan botol minuman di daerah Banten kesulitan
mencapai target produksi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini
menyebabkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan mengalami penurunan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengevaluasi penurunan produktivitas yaitu dengan mengukur nilai
produktivitas yang didasarkan pada 3 kriteria yaitu kriteria efisiensi produksi, kriteria
efektivitas, kriteria jam kerja mesin. Metode yang digunakan adalah Objective Matrix (OMAX),
dengan langkah penentuan kriteria, perhitungan rasio, perhitungan interpolasi nilai matriks,
penetapan sasaran, penentuan bobot dan pembentukan matriks. Nilai produktivitas pada tahun
produksi 2018 tertinggi terjadi pada periode 7 dengan nilai 455,7 sedangkan nilai produktivitas
terendah terjadi pada  periode 1 dengan nilai 196,35. Kriteria yang kurang memberikan
kontribusi terhadap produktivitas dan perlu diperbaiki adalah kriteria efisiensi produksi karena
nilai kriteria menunjukkan kinerja dibawah standar. Sedangkan kriteria efektivitas dan kriteria
inferensial (jam kerja mesin) menunjukkan nilai yang cenderung baik. Kualitas dan efisiensi
pemakaian bahan baku mempunyai peranan penting untuk meningkatkan produktivitas pada
rasio 3 dan menciptakan sistem produksi yang efisien.

2. Judul Jurnal : ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OBJEKTIVE


MATRIX (OMAX) PADA CV. BINTANG JAYA
 Analisa Jurnal : Persaingan pada industri manufaktur saat ini semakin ketat khususnya di
makassar. Setiap perusahaan dituntut untuk berusaha menjaga kestabilan kinerjanya agar dapat
bertahan dari persaingan yang kompetitif. Bahkan, untuk dapat mengungguli para pesaingnya
perusahaan menginginkan adanya peningkatan kinerja pada setiap periode. CV. Bintang Jaya
merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang pembuatan sirup, tepatnya di Kota
makassar yang berdiri sejak tahun 1981. Tujuan produksinya di prioritaskan untuk memenuhi
kebutuhan daerah sulawesi selatan,terutama daerah Makassar. Pada tahun 2016 CV. Karena
perusahaan biasanya tidak selalu mencapai terget produksinya maka cv bintang jaya ingin
mengukur produktivitas produksi agar mencapai target produksinya dengan catatan kinerja
perusahaan dan produktivitas perusahaan meningkat. Dengan menggunakan produktivitas yang
merupakan salah satu dari sekian banyak instrument manajemen dalam mengukur kinerja
organisasi yang berorientasi pada profit dan non profit, dimana nantinya hasil pengukuran
tersebut dapat dijadikan informasi mengenai kondisi organisasi, yang apabila kondisinya buruk
dapat segera diperbaiki dan apabila kondisinya cukup baik maka agar dipertahankan atau
bahkan ditingkatkan, maka model pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat
produktivitas adalah model Objective Matrix (Omax), yang mana kelebihan dari model ini
adalah dapat mengukur tingkat produktivitas dari sudut non keuangan. Dari hasil pengukuran
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa indeks produktivitas yang paling rendah adalah pada
bulan Februari 2017 yaitu sebesar -82,58% dan indeks produktivitas yang paling tinggi adalah
pada bulan Maret 2017 yaitu sebesar 240,74%.

Anda mungkin juga menyukai