Anda di halaman 1dari 3

Metode Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix (OMAX)

Dalam keberlanjutan produksi suatu perusahaan, dibutuhkan adanya metode


pengukuran untuk mengukur produktivitas dari proses produksi. Pengukuran ini bisa
digunakan untuk mengetahui tingkat produktivitas suatu stasiun kerja atau unit dalam
perusahaan hingga tingkat produktivitas negara dan internasional pada skala tertinggi. Inti
dari pengukuran produktivitas yaitu membandingkan suatu unit kerja dengan unit kerja
yang lain atau suatu perusahan dengan perusahaan yang lain serta membandingkan kondisi
terkini dengan target yang telah ditetapkan. Dari pembandingan tersebut bisa diperoleh
berbagai manfaat, antara lain: Evaluasi proses produksi dan kinerja perusahaan serta
menilai efektifitas dan efisiensi perusahaan sehingga bisa dibuat perencanaan jangka
panjang dan jangka pendek untuk kedepannya, dan dari situ diharapkan dapat
mengendalikan upaya peningkatan produktivitas terus-menerus (Continuous Productivity
Improvement).

Dalam pengukuran produktivitas terdapat 2 metode, yaitu berdasarkan pendekatan


rasio output/input dan berdasarkan pendekatan indeks. Metode yang pertama dibagi ke
dalam 3 jenis, yaitu perhitungan produktivitas total, produktivitas parsial, & produktivitas
total faktor. Metode ini yang lazimnya digunakan karena mudah diterapkan, tidak
membutuhkan banyak data, dan tidak membutuhkan waktu yang lama tetapi untuk akurasi
hasil lebih baik menggunakan metode yang kedua. Metode yang kedua yaitu berdasarkan
pendekatan indeks. Angka indeks disini adalah besaran yang menunjukkan variasi
perubahan dalam hal tertentu. Perubahan atau naik turunnya produktivitas dilihat dari
angka indeks ini yang akan dibandingkan dengan kondisi dasar. Model perhitungan yang
menggunakan pendekatan angka indeks antara lain: Model Craig-Harris, Model Mundel,
Model POSPAC, Model David J, dan Model Objective Matrix (OMAX).

Model pengukuran produktivitas Objective Matrix (OMAX) dikembangkan oleh


James L. Riggs di Oregon State University. OMAX adalah suatu sistem pengukuran
produktivitas parsial yang dikembangkan untuk mengukur produktivitas di suatu
perusahaan dengan mengintegrasikan kriteria-kriteria produktivitas. Manfaat Model OMAX
yaitu dapat mengukur tingkat produktivitas dengan akurat dan memecahkan masalah
produktivitas serta selanjutnya dapat dijadikan alat pemantau pertumbuhan produktivitas.
Jika dibandingkan dengan model pendekatan indeks lainnya, model OMAX ini cenderung
mudah diterapkan dan tidak memerlukan keahlian khusus, lebih sederhana dan relatif
mudah dipahami, tidak sulit mencari data yang dibutuhkan, lebih fleksibel, dan
penggunaannya menyesuaikan keperluan.

Untuk menghitung produktivitas maka dibutuhkan beberapa data sebagai


persyaratan pengukuran dengan model OMAX. Data yang diperlukan antara lain:

 Kriteria Produktivitas
Yang pertama dilakukan adalah identifikasi kriteria produktivitas untuk
menentukan bentuk-bentuk kriteria yang ingin dilakukan pengukuran. Kriterai ini
dibagi 3 macam, yaitu kriteria efektivitas, kriteria efisiensi, dan kriteria
inferensial.
 Total Hasil Produksi
Data yang dibutuhkan adalah data total hasil produksi yang mana meliputi
total produksi jadi dan produksi yang cacat atau rejected.
 Jumlah Tenaga Kerja
Data yang diperlukan antara lain jumlah hari kerja, jumlah jam kerja per
hari, dan jumlah tenaga kerja.
 Pemakaian Energi & Penggunaan Mesin
Kebanyakan perusahaan menggunakan listrik sebagai sumber energi dan
terkadang kurang bisa digunakan dengan bijak dan efisien. Penggunaan mesin
juga dapat mempengaruhi produktivitas terutama berkaitan dengan kualitas dan
keandalan mesin.
Referensi:

 Agustina, Fitri; Nina Aris. 2011. Analisis Produktivitas dengan Metode Objective
Matrix (OMAX) di PT X. Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Vol 6, No. 2.
 Silalahi, Lendy Alferi; Rispiandi; Yuniar. 2014. Usulan Strategi Peningkatan
Produktivitas Berdasarkan Hasil Analisis Pengukuran Objective Matrix (OMAX) pada
Departemen Produksi Transformer. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, Vol 2
no 3.
 Satria, Wahyu. 2015. Pengukuran Produktivitas Berbasis Metode Objective Matrix
(OMAX) dan Analitical Hierarchy Process (AHP) pada Studi Kasus Divisi Cold Rolling
Mill (CRM) di PT Krakatau Steel. Undergraduate Paper, Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai