Anda di halaman 1dari 20

WORK SAMPLING REPORT

(Work System Analysis Design)

Lecturer: Andira Taslim, S.T,. M.T

Group 07
Disusun Oleh:

Faris Anthomo 004202305063

Fizal Akbar 004202305077

Mochamad Fachri Noer 004202205071

Monica Emma 004202305036

Nela Netiani 004202205022

Saur Parulian Purba 004202205044

Tegar Meidianto 004202205007

IE 2023 Class 2
PRESIDENT UNIVERSITY
2023
Table Contribution

No Nama Contribution

1 Faris Anthomo 100%

2 Fizal Akbar 100%

3 Mochamad Fachri Noer 100%

4 Monica Emma 100%

5 Nela Netiani 100%

6 Saur Parulian Purba 100%

7 Tegar Meidianto 100%

i
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengamatan dengan metode Work Sampling pada
pekerja operator perakitan baterai. Pengamatan dilakukan untuk memahami tingkat
ketidaksesuaian aktivitas pekerja dengan tugas yang seharusnya dilakukan, serta dampaknya
terhadap produktivitas dan efisiensi dalam proses perakitan baterai. Penelitian dilakukan
selama periode tertentu, dengan pengamatan harian selama 10 hari.
Data yang diperoleh dari pengamatan Work Sampling ini kemudian dianalisis untuk
mengidentifikasi persentase ketidaksesuaian aktivitas pekerja dengan tugas sebenarnya.
Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi pengaruh persentase ketidaksesuaian terhadap
kapasitas produksi secara keseluruhan.
Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai tingkat
ketidaksesuaian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam pekerjaan operator
perakitan baterai. Abstrak ini mengandung informasi penting mengenai tujuan penelitian,
metode yang digunakan, serta implikasi hasil penelitian terhadap produktivitas dan efisiensi
perakitan baterai.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan kinerja
pekerja operator perakitan baterai dan mengoptimalkan kapasitas produksi. Hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan strategi dan intervensi yang tepat
guna, seperti pelatihan tambahan, peningkatan pemahaman tugas, atau pengawasan yang
lebih efektif, guna mengurangi ketidaksesuaian aktivitas pekerja dan meningkatkan efisiensi
kerja dalam proses perakitan baterai.

Kata Kunci: Work Sampling, Pengamatan, Pengolahan Data, Data Sampling, Proses Kerja.

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 Intoduction...................................................................................................................................4
1.21 Rumusan Masalah....................................................................................................................4
1.22 Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI...............................................................................................................................6
2.1 Teori Work Sampling...................................................................................................................6
2.2 Prinsip Dasar Work Sampling.....................................................................................................7
2.3 Penerapan Work Sampling dalam Proses Perakitan................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................................................8
3.1 Data Identifikasi Work Sampling..............................................................................................8
3.2 Analisis........................................................................................................................................16
3.2.1 Rasio Waktu pada Aktivitas Pemotongan Epoxy di tanggal 14 Desember 2023 :...............16
3.2.2 Rasio Waktu pada Aktivitas Wiring BP di tanggal 14 Desember 2023 :.............................16
BAB III..................................................................................................................................................18
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................................18
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................................18
4.2 Rekomendasi/Saran Perbaikan................................................................................................18
REFERENCE......................................................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Intoduction

Dalam melakukan aktivitas pekerjaan, terdapat metode pengukuran kerja yaitu Work
Sampling. Metode ini dilakukan dengan mengamati suatu pekerjaan sewaktu-waktu dengan
waktu yang telah ditetapkan sebelumnya secara acak, dimana metode ini digunakan dalam
pengamatan kerja yang tidak ada pengulangan atau aktivitas pekerjaan yang tidak berurutan
(Sutalaksana, 2006). Pengamatan dengan menggunakan metode ini dinilai efektif dan efisien
dikarenakan dalam penerapannya tidak membutuhkan waktu yang banyak dan tidak perlu
mengganggu waktu operator/personal yang akan diamati, sehingga biaya yang ditimbulkan
menjadi kecil dan informasi dan data dapat didapatkan dalam waktu yang singkat. Dalam
kasus ini, kami dari Group 7 akan menerapkan metode Work Sampling ini pada Operator di
sebuah perusahaan dimana bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi dari Operator tersebut
relatif dalam keaadan bekerja atau (idle) menganggur. Dalam hal ini, kami melakukan Work
Sampling di PT International Chemical Industry dimana perusahaan ini bergerak dibidang
manufacture yang memproduksi baterai listrik dan senter berkualitas tinggi yang mana biasa
kita kenal dengan baterai merk ABC.
Dalam case ini, kami akan mengamati sebuah objek yaitu Operator di Departemen
Produksi khususnya pada seksi Assembly Battery Pack. Operator pada seksi tersebut memiliki
Job Desk seperti penyusunan cell ke holder, persiapan nickel plate, welding process of
battery, welding test dan pemberian sealant. Pengamatan metode Work Sampling ini akan
dilakukan dengan waktu acak pada hari Senin - Kamis pukul 07:00 - 15:00 dan Sabtu pukul
07:00 - 12:00 dengan maksud untuk mengetahui kondisi normal workload, waktu sibuk dan
waktu senggang/menganggur dari Operator tersebut serta evaluasi dari kelompok kami.

1.21 Rumusan Masalah

Dalam laporan Work Sampling ini, kami mengidentifikasi beberapa masalah yang
terkait dengan proses produksi perakitan baterai dan jenis pekerjaan yang terlibat di
dalamnya. Pertama, terdapat ketidakseimbangan dalam alokasi waktu antara langkah-langkah
dalam proses perakitan baterai, yang dapat menyebabkan penundaan dan ketidakefisienan
dalam produksi. Selain itu, ada masalah dalam hal kualitas pekerjaan, dengan tingkat
kesalahan atau kecacatan yang tinggi dalam langkah-langkah seperti pemotongan epoxy,
pemasangan kabel, pengetesan, dan proses packing. Juga, perlu ada pemahaman yang lebih
baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi waktu yang dihabiskan untuk setiap jenis
pekerjaan, seperti pengukuran BP, perapihan epoxy, perapihan kabel, dan pemasangan BMS.
Oleh karena itu, rumusan masalah kami adalah bagaimana mengidentifikasi hambatan dan

4
menyempurnakan proses perakitan baterai, serta meningkatkan efisiensi dan kualitas
pekerjaan.

1.22 Tujuan
Tujuan dari laporan Work Sampling ini adalah untuk menganalisis dan memahami
secara mendalam proses produksi perakitan baterai dan jenis pekerjaan yang terlibat di
dalamnya. Kami bertujuan untuk mengukur dan menganalisis alokasi waktu yang dihabiskan
untuk setiap jenis pekerjaan, serta mengidentifikasi langkah-langkah yang mungkin menjadi
titik-titik bottleneck dalam produksi. Selain itu, kami juga ingin mengidentifikasi penyebab
utama kesalahan atau kecacatan dalam langkah-langkah seperti proses welding, pemotongan
epoxy, pemasangan kabel, dan pengetesan. Dengan mencapai tujuan ini, kami berharap dapat
memberikan rekomendasi yang tepat guna kepada manajemen untuk meningkatkan efisiensi
produksi, mengurangi tingkat kesalahan atau kecacatan, dan mengoptimalkan waktu produksi
untuk setiap jenis pekerjaan. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan
produktivitas, meminimalkan biaya produksi, dan mencapai kualitas produk yang lebih baik
dalam proses perakitan baterai.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Work Sampling

Work Sampling adalah metode pengukuran yang efektif dalam analisis proses
produksi. Metode ini memungkinkan pengamat untuk secara acak mengamati aktivitas yang
dilakukan selama proses produksi berjalan untuk mendapatkan gambaran yang representatif
tentang alokasi waktu di setiap tahap produksi.
Dalam proses produksi baterai yang kami amati, seperti pengukuran dimensi BP, memotong
Epoxy, pemasangan kabel, manual test, memasang kabel, manual berikutnya, memasang
kabel BMS, proses solder, manual test pack ketiga, hingga proses pengemasan, Work
Sampling dapat digunakan untuk memahami sejauh mana setiap tahap tersebut
mempengaruhi efisiensi dan produktivitas keseluruhan.
Dengan menerapkan metode Work Sampling, pengamat dapat secara acak mengamati pekerja
di setiap tahap produksi baterai untuk mencatat waktu yang dihabiskan dalam setiap aktivitas.
Pengamatan ini dapat memberikan informasi tentang proporsi waktu yang dihabiskan dalam
pengukuran BP, memotong Epoxy, pemasangan kabel, manual test, memasang kabel, manual
test kedua, memasang kabel BMS, proses solder, manual test pack ketiga, dan proses
pengemasan.
Hasil pengamatan tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi tahap-tahap
produksi yang membutuhkan perhatian lebih lanjut dalam upaya meningkatkan efisiensi dan
produktivitas. Misalnya, jika Work Sampling mengungkapkan bahwa sebagian besar waktu
dihabiskan dalam tahap pemasangan kabel, langkah-langkah dapat diambil untuk
mempercepat proses ini, seperti penggunaan alat bantu atau pelatihan tambahan bagi pekerja.
Selain itu, Work Sampling juga dapat memberikan wawasan tentang distribusi waktu kerja di
antara tahap-tahap produksi. Dengan memperoleh data tentang alokasi waktu, manajer
produksi dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait penjadwalan produksi,
pengalokasian sumber daya, dan perencanaan kapasitas.
Selain analisis waktu, Work Sampling juga dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi
perbaikan kualitas. Pengamat dapat melihat secara langsung aktivitas manual test pada tahap-
tahap tertentu dan mencatat hasilnya. Jika Work Sampling mengungkapkan adanya masalah
yang konsisten pada tahap manual test, langkah-langkah perbaikan dapat diambil untuk
meningkatkan kualitas produk.
Dengan menggunakan Work Sampling dalam analisis proses produksi baterai, perusahaan
dapat mengoptimalkan alokasi waktu, meningkatkan efisiensi, mengidentifikasi peluang
perbaikan kualitas, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Dengan pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana waktu kerja dihabiskan dalam setiap tahap produksi,

6
perusahaan dapat mengambil tindakan yang relevan untuk mengoptimalkan proses produksi
dan mencapai tujuan yang lebih baik.

2.2 Prinsip Dasar Work Sampling

Work Sampling berfokus pada pengukuran proporsi waktu yang dihabiskan untuk
suatu aktivitas tertentu. Pengamatan dilakukan secara acak untuk menciptakan gambaran
yang representatif dari aktivitas kerja yang dilakukan oleh pekerja atau operator. Hal ini
memungkinkan analisis yang lebih objektif terhadap alokasi waktu dan efisiensi dalam suatu
proses kerja.

2.3 Penerapan Work Sampling dalam Proses Perakitan

Dalam konteks laporan ini, Work Sampling akan diterapkan pada operator yang
terlibat dalam perakitan baterai. Tujuannya adalah menganalisis distribusi waktu pada setiap
jenis pekerjaan, mengidentifikasi potensi hambatan, dan mengevaluasi efisiensi secara
keseluruhan. Dengan penerapan landasan teori ini, diharapkan data yang dihasilkan
memberikan pemahaman mendalam terhadap tantangan efisiensi dan kualitas pekerjaan yang
dihadapi dalam konteks proses perakitan baterai.

7
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Identifikasi Work Sampling

Data Identifikasi Work Sampling di tulis oleh anggota yang bekerja di PT


International Chemical Industry.

Table 1. Hari Ke-1 Pengamatan

8
Table 2. Hari Ke-2 Pengamatan

Table 3. Hari Ke-3 Pengamatan

9
Table 4. Hari Ke-4 Pengamatan

Table 5. Hari Ke-5 Pengamatan

10
Table 6. Hari Ke-6 Pengamatan

Table 7. Hari Ke-7 Pengamatan

11
Table 8. Hari Ke-8 Pengamatan

Table 9. Hari Ke-9 Pengamatan

12
Table 10. Hari Ke-10 Pengamatan

Gambar 1. Data % Idle per hari selama 10 hari pengamatan.

Pada Tabel 1 hasil dari pengamatan studi Work Sampling yang dilakukan selama
10 hari, dimulai pada tanggal 8 Desember 2023 hingga 19 Desember 2023, ditemukan
bahwa para pekerja produksi, yang bertindak sebagai operator dalam merangkai baterai,
melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan tugas mereka. Persentase ini menunjukkan
tingkat ketidaksesuaian aktivitas pekerja dengan pekerjaan yang seharusnya dilakukan.

13
Selama periode pengamatan, persentase ketidaksesuaian tersebut mengalami variasi
harian. Pada hari pertama, tanggal 8 Desember 2023, persentase pekerja yang melakukan
kegiatan yang tidak sejalan dengan pekerjaannya adalah 16%. Selanjutnya, terdapat
fluktuasi persentase harian, yaitu 12%, 20%, 16%, 8%, 28%, 16%, 24%, 20%, dan pada
hari terakhir, 19 Desember 2023, tingkat ketidaksesuaian kembali mencapai 16%.
Persentase ketidaksesuaian ini memiliki dampak langsung terhadap kapasitas produksi.
Dalam konteks ini, ketika para pekerja produksi melibatkan diri dalam kegiatan yang
tidak sesuai dengan tugas mereka sebagai operator merangkai baterai, waktu yang
seharusnya digunakan untuk melakukan tugas utama menjadi terbuang. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan kapasitas produksi secara keseluruhan, karena waktu yang
seharusnya digunakan untuk memproduksi baterai menjadi terganggu oleh aktivitas yang
tidak relevan.
Untuk mengoptimalkan kapasitas produksi, penting bagi perusahaan untuk
mengidentifikasi dan mengatasi penyebab ketidaksesuaian ini. Mungkin diperlukan
langkah-langkah seperti penyediaan pelatihan yang lebih baik untuk pekerja,
peningkatan pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab, serta peningkatan
pengawasan dan pengelolaan kerja. Dengan mengurangi tingkat ketidaksesuaian dan
memastikan pekerja melaksanakan tugas sesuai dengan yang diharapkan, perusahaan
dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi mereka secara keseluruhan.

14
Gambar 2. Histogram keseluruhan work sampling Report

Berdasarkan hasil studi Work Sampling yang dilakukan selama 10 hari, mulai
dari 8 Desember 2023 hingga 19 Desember 2023, terlihat bahwa terdapat pemborosan
waktu yang signifikan di jam-jam sebelum dan setelah jam istirahat. Hal ini terlihat dari
histogram data sample yang telah dikumpulkan.

Dalam histogram tersebut, terlihat bahwa pada jam-jam sebelum jam istirahat, jumlah
kegiatan yang ditandai sebagai "Idle" atau tidak sesuai dengan tugas pekerjaannya
cenderung meningkat. Ini menunjukkan adanya kecenderungan para pekerja untuk tidak
fokus atau terlibat dalam kegiatan yang tidak relevan dengan tugas mereka sebelum
beristirahat.

Selanjutnya, setelah jam istirahat, terlihat pula peningkatan jumlah kegiatan yang
ditandai sebagai "Idle". Hal ini mengindikasikan adanya pemborosan waktu di jam-jam
tersebut, di mana para pekerja cenderung tidak melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
tugas mereka atau terlibat dalam kegiatan yang tidak relevan.

15
Pola ini menyoroti adanya potensi kegiatan yang kurang efisien dan pengelolaan waktu
yang tidak baik di jam-jam sebelum dan setelah jam istirahat. Dengan memperhatikan
temuan ini, manajemen dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan produktivitas
pekerjaan dan mengurangi pemborosan waktu di periode-periode yang kritis tersebut.

3.2 Analisis

Berdasarkan data yang ada, idle tertinggi terdapat di tanggal 14 Desember 2023,
dimana nilai persentase idlenya sebesar 28%. Kegiatan idle pada tanggal tersebut,
termasuk dalam kategori waktu idle tidak normal. Hal ini disebabkan karena kegiatan
yang dilakukan oleh pekerja hanya mengobrol dengan teman kerja disaat waktu idle.
Dengan cukup tingginya persentase idle di hari tersebut, maka ada potensi dari
perusahaan untuk melakukan efisiensi terhadap proses alur kerja karyawan. Kegiatan
karyawan yang termasuk dalam idle tersebut bisa diganti kegiatannya dengan hal yang
bisa meningkatkan efisiensi pekerjaan. Namun disisi lain, waktu istirahat dan interaksi
sosial juga perlu dilakukan karyawan agar karyawan tidak merasa stress dalam
melakukan pekerjaannya dan juga bisa melakukan pekerjaannya dengan nyaman.

3.2.1 Rasio Waktu pada Aktivitas Pemotongan Epoxy di tanggal 14 Desember


2023 :
Rasio waktu idle pada aktivitas pemotongan epoxy adalah 68%.
Perhitungannya sebagai berikut :
Rasio Waktu Idle = Waktu Idle/ Total Waktu Pemotongan Epoxy × 100%
Rasio Waktu Idle = 49/72 x 100%
Rasio Waktu Idle = 68%
Penjelasan: Rasio waktu idle yang tinggi pertama pada pemotongan
epoxy dapat mengindikasikan adanya potensi peningkatan efisiensi. Disarankan
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi hambatan yang menyebabkan waktu
idle ini.

3.2.2 Rasio Waktu pada Aktivitas Wiring BP di tanggal 14 Desember 2023 :


Rasio waktu idle pada aktivitas wiring BP adalah 16.00%.
Perhitungannya sebagai berikut :
Rasio Waktu Idle = Waktu Idle/ Total Waktu wiring BP × 100%
Rasio Waktu Idle = 49/170 x 100%
Rasio Waktu Idle = 28.8%

16
Penjelasan: Rasio waktu idle yang tinggi kedua pada wiring BP dapat mengindikasikan
adanya potensi peningkatan efisiensi. Disarankan untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi hambatan yang menyebabkan waktu idle ini.

Gambar 3. Data Perhitungan Kerugian Akibat Kegiatan Idle


Gaji per jam Wiring BP: Rp 26,250
Persentase waktu idle pada tanggal 14 Desember 2023: 28.8%
Kerugian total Wiring BP pada tanggal 14 Desember 2023: Rp 520.83 (kerugian per
menit) * Jumlah menit idle Wiring BP
Dengan gambar ini, kita dapat dengan jelas melihat perhitungan sederhana yang
menunjukkan kerugian akibat kegiatan idle pada aktivitas Wiring BP pada tanggal 14
Desember 2023. Gambar ini membantu memvisualisasikan kerugian finansial secara
mudah dimengerti.
Dari data Gambar 3, kita melihat hasil perhitungan kerugian sebesar Rp 520.800,- yang
didapatkan melalui studi Work Sampling selama 10 hari pengamatan, terlihat bahwa
melakukan studi Work Sampling di perusahaan tersebut memiliki manfaat yang sangat
berarti. Dengan melanjutkan studi ini di kemudian hari, perusahaan dapat memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alokasi waktu dan sumber daya yang efisien
dalam proses produksi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan
mengurangi potensi kerugian, meningkatkan produktivitas, dan mengoptimalkan kinerja
keseluruhan. Dengan demikian, studi Work Sampling dapat membantu perusahaan
dalam mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk meningkatkan
efisiensi operasional dan mencapai hasil yang lebih baik secara finansial.

17
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pada tanggal 14 Desember 2023, data menunjukkan tingkat idle tinggi,


khususnya pada pemotongan epoxy (68%) dan wiring BP (28.8%). Hal ini menunjukkan
potensi perbaikan efisiensi operasional. Perusahaan disarankan untuk mengevaluasi
penyebab waktu idle pada kedua aktivitas tersebut, dengan fokus pada pemotongan
epoxy dan wiring BP, untuk mengoptimalkan proses dan mengurangi waktu tidak
produktif. Meskipun efisiensi penting, perusahaan juga perlu mempertimbangkan
keseimbangan antara produktivitas dan kesejahteraan karyawan, termasuk waktu
istirahat dan interaksi sosial.

4.2 Rekomendasi/Saran Perbaikan

Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu menjaga keseimbangan dalam alokasi


waktu antara langkah-langkah dalam proses perakitan baterai, yang dapat menyebabkan
penundaan dan ketidakefisienan dalam produksi. Selain itu, menjaga kualitas pekerjaan,
dan terus mengecek meminimalisir kesalahan manusia untuk proses perakitan.
mengidentifikasi penyebab utama kesalahan atau kecacatan dalam langkah-langkah
seperti pemotongan epoxy, pemasangan kabel, dan pengetesan. Juga, perlu ada
pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi waktu yang
dihabiskan untuk setiap jenis pekerjaan, seperti pengukuran BP, perapihan epoxy,
perapihan kabel, dan pemasangan BMS. Maka dari itu untuk menerapkan rekomendasi
atau saran yang sudah di deskripsikan diatas agar menjadi lebih efisien.
Hasil pengamatan tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi
tahap-tahap produksi yang membutuhkan perhatian lebih lanjut dalam upaya
meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dan mengurangi mengisi waktu luang untuk
berbicara terhadap rekan kerja untuk mengefisienkan waktu kerja.

18
REFERENCE
Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R., & Tjakraatmadja, J. H. (2006). Teknik
Perancangan Sistem Kerja, Penerbit ITB.
Ampt, A., Westbrook, J., Creswick, N., & Mallock, N. (2007). A comparison of self-
reported and observational work sampling techniques for measuring time in
nursing tasks. Journal of health services research & policy, 12(1), 18-24.
Finkler, S. A., Knickman, J. R., Hendrickson, G., Lipkin Jr, M., & Thompson, W. G.
(1993). A comparison of work-sampling and time-and-motion techniques for
studies in health services research. Health services research, 28(5), 577.

19

Anda mungkin juga menyukai